Kementrian Lembaga: Satpol PP

  • Nasib Suami yang Ceraikan Istri usai Dilantik PPPK, Dipanggil Pemkab Aceh Singkil

    Nasib Suami yang Ceraikan Istri usai Dilantik PPPK, Dipanggil Pemkab Aceh Singkil

    GELORA.CO  – Nasib Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di lingkungan Satpol PP Kabupaten Aceh Singkil yang viral menceraikan istrinya kini disebut berada di ujung tanduk. Dia dipanggil Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Singkil untuk klarifikasi terkait video yang viral di media sosial.

    Kasus ini mencuat setelah potongan video berisi tangis sang istri, Fitri beredar luas di media sosial. Video ini menuai reaksi marah dari warganet yang mengetahui penyebab kesedihannya.

    “Baru lulus PPPK langsung tinggalkan istri dan anak-anaknya, tega kali!” tulis komentar netizen di kolom komentar.

    Pemkab Aceh Singkil melalui BKPSDM bersama Tim Disiplin ASN bergerak cepat menyikapi viralnya video itu. Pihaknya memanggil sang suami yang baru dilantik sebagai PPPK untuk dimintai keterangan resmi terkait peristiwa tersebut.

    Pemanggilan dilakukan guna memastikan kebenaran informasi yang beredar dan menilai apakah tindakan itu termasuk pelanggaran disiplin aparatur negara.

    “Benar, kita sudah memanggil yang bersangkutan untuk dimintai keterangan. Ini langkah awal kami merespons isu yang viral di media sosial,” ujar Plt Asisten III Setdakab Aceh Singkil Asmaruddin dikutip dari iNews Portal Aceh, Kamis (23/10/2025).

    Menurut Asmaruddin, pemkab ingin memastikan apakah peristiwa tersebut murni urusan pribadi atau ada unsur pelanggaran etika sebagai ASN.

    Tak hanya sang suami, Pemkab Aceh Singkil juga akan memanggil Fitri dan aparat desa tempat keduanya tinggal untuk mendapatkan keterangan lengkap. Langkah ini diambil agar kasus tidak berkembang menjadi fitnah di tengah masyarakat.

    “Kita akan memintai keterangan dari semua pihak, termasuk sang istri dan aparat desa. Semua harus jelas agar tidak menimbulkan fitnah atau kesimpangsiuran,” katanya.

    Menurutnya, setiap ASN termasuk PPPK, wajib menjaga integritas dan kehormatan pribadi maupun lembaga tempatnya bekerja. BKPSDM bersama Tim Disiplin ASN akan menilai apakah tindakan sang suami berimplikasi pada pelanggaran kode etik pegawai.

    “Kita ingin semua aparatur menjaga nama baik pemerintah dan memberikan teladan di masyarakat,” kata Asmaruddin.

    Dari hasil pemeriksaan awal, suami Fitri mengaku telah berpisah sejak September lalu, namun proses perceraian belum sampai ke pengadilan agama. Pemkab menilai klarifikasi tetap penting karena kasus ini telah mencoreng citra ASN di mata publik.

    Sebelumnya, video yang viral menampilkan momen haru ketika Fitri menangis sambil mengemas barang-barangnya bersama dua anaknya. Mereka tampak meninggalkan rumah kontrakan di Desa Siti Ambia, Kecamatan Singkil, Aceh Singkil.

    Berdasarkan informasi yang diperoleh, Fitri diceraikan suaminya pada 15 Agustus 2025, sementara pelantikan sang suami berlangsung dua hari kemudian, tepat pada 17 Agustus 2025.

    Setelah perpisahan itu, Fitri bersama dua anaknya pindah ke rumah orang tuanya di Mukek, Kabupaten Aceh Selatan. Demi menghidupi keluarga, Fitri kini berjualan gorengan di kampung halamannya

  • Tangis Melda Safitri Pecah Dapat Uang Segepok dari Shella Saukia, Diminta Bikin Usaha Usai Dicerai Suami PPPK

    Tangis Melda Safitri Pecah Dapat Uang Segepok dari Shella Saukia, Diminta Bikin Usaha Usai Dicerai Suami PPPK

    GELORA.CO –   Tangis pecah Melda Safitri tak menyangka mendapat tumpukan uang dari Shella Saukia sosok dermawan asal Aceh.

    Diketakhui,  Melda Safitri atau biasa disapa Safitri kini jadi isu hangat usai dirinya diceraikan suami jelang pelantikan PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) di Aceh Singkil.

    Nama Shella Sauki mendadak menjadi sorotan setelah membantu Melda Safitri yang diceraikan suami sebelum diangkat PPPK.

    Baca juga: Profil-Rekam Jejak Shella Saukia Beri Tumpukan Uang ke Safitri yang Dicerai Suami usai Dilantik PPPK

    Aksi spontan ini bikin netizen terenyuh dan ramai diperbincangkan.

    “Berbagai cara skenario Allah untuk mengangkat derajat seseorang…sehat dan murah rezeki orang baik hati,” tulis @cahkerjo289

    “Alhamdulillah terima kasih orang baik ,INSA Allah masih ad LG rejeki buat si ibu & anak’y .. Aamiin,” fajarbhontot_88.

    “Alhamdulillah ikut bahagia….banyak yg sayang….TENANG IBU DAN ANAK rencana ALLAH itu maha dahsyat….Trimakasih byk buat ORANG2 BAIK sudah memberikan REZEKI dan semoga BERKAH….Dan buat ibu KEEP STRONG Bersama ANAK2nya…..” tulis @yakuzabdg5

     

    Bakal Glow Up

    Rezeki nomplok Melda Safitri atau biasa disapa Safitri kini jadi isu hangat usai dirinya diceraikan suami jelang pelantikan PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja).

    Pengusaha sekaligus crazy rich asal Aceh, Shella Saukia tidak hanya membantu memberikan modal usaha untuk Safitri, tetapi juga akan mempercantik penampilannya.

    Setelah masa sulitnya ditinggalkan suami, kini berbagai rezeki datang menuai berkah tidak terduga.

    Dalam unggahan di Instagram Story Shella Saukia pada Rabu, (22/10/2025), terlihat potret Fitri sebelum dan sesudah menikah mengalami perubahan yang drastis.

    Awalnya sebuah akun Instagram @mama_shakiel menuliskan pesan harapan menyebut Fitri layak mendapatkan perhatian lebih, salah satunya dari Shella Saukia.

    “Dicari kak Shell kamu kak, kamu mau di glow up kan, kalau kamu udah cantik, punya duit sendiri, bukan dia lagi seleramu, kak,” tulis akun tersebut.

    Shella Saukia pun membalas unggahan yang menandainya itu dengan sambutan baik.

    Selebgram asal Aceh ini memastikan akan membantu memberikan perawatan untuk mempercantik Safitri lagi setelah dihempas oleh suaminya.

    “Bismillah bisa glow up lagi ya kita kak,” tulis Shella dalam unggahannya yang menampilkan kolase foto Fitri sebelum dan sesudah menikah.

    Rencananya, Shella akan bertemu langsung dengan Safitri.

    Adapun tujuan Shella Saukia meminta Safitri menemuinya karena akan memberikan modal usaha.

    Bahkan Shella Saukia siap membiayai biaya transportasi dan penginapan kepada Safitri.

    Momen ini dibagikan Safitri lewat Facebook miliknya, yang memperlihatkan saat dirinya akan pergi bersama sang anak.

    Shella Saukia lewat story Instagram miliknya menunggu kedatangan Safitri.

    Ia pun berdoa agar Allah angkat derajat Safitri lewat darinya.

    Dapat Modal Usaha

    Melalui unggahan story instagramnya Shella Saukia melihat kisah Fitri ini ia teringat dengan kisah masa lalunya.

    “Aku ngeliat kakak ini persis melihat hidupku di masa lalu. Naik mobil L300 bawa anak bayi,” katanya dalam story Instagramnya @shellasaukiaofficial, Rabu (22/10/2025).

    Shella mengatakan tahu rasa sakit yang dirasakan Safitri.

    “Ya Allah, aku tau betapa sakitnya hidup kakak ini. Semoga Allah mudahkan, aku bisa ketemu dengan kakaknya. Bantu kakaknya sebisa aku,” ungkapnya.

    Shella juga meminta bantuan warganet agar bisa mendatangkan Fitri ke Banda Aceh, karena ia ingin memberikan sedikit rezeki untuk ibu dua anak itu.

    “Team kak Shell sudah mencoba hubungi kakaknya, aku kemungkinan gak bisa kesana karena perjalanan cukup jauh dan kak Shell besok harus pulang ke Jakarta. Boleh gak teman-teman dan keluarga yang meelihat story ini minta kakaknya ke banda aceh malam ini, saya siapkan hotel mobil dll, karena aku ada sedikit rezeki untuk modal kakaknya buka usaha di tempat orang tuanya, insyaallah bisa glow up lagi, berjaya & kaya raya. Semoga bisa ya,” tulis Shella Saukia.

    Melalui unggahan di facebooknya, Fitri berterima kasih, dan mengucapkan syukur. 

    “Allah maha adil. Allah tunjukkan jalan. Alhamdulillah,” tulisnya, Rabu, (22/10/2025).

    Tak hanya itu, Fitri juga menyambut baik dukungan dari warganet. 

    “Terima kasih teman-teman, atas bantuannya, semoga bisa membantu kami lebih baik,” ungkap Fitri. 

    Terbaru, melihat dari akun facebook Fitri, malam tadi Fitri berangkat ke Banda Aceh untuk menemui Shella Saukia.

    terpisah melihat dari story instagram Shella Saukia, ia juga mengatakan jika hari ini ia akan bertemu dengan Fitri.

    ‘Bismillah Hari ini kita ketemu sama Ka Safitri ya.. Alhamdulillah kk Safitri udah sampe di Banda Aceh,’ tulis Shella Saukia, Kamis (23/10/2025).

    Suami Didesak Agar Dipecat

    Seorang pria di Aceh Singkil yang dijadwalkan dilantik sebagai PPPK menceraikan istrinya sesaat sebelum pelantikan. 

    Aksi tersebut memicu kemarahan warga, yang kini mendesak agar ia dipecat

    Bahkanm, kini akun instagram Bupati Aceh Singkil, Safriadi Oyon banjir komentar warganet yang meminta turun tangan tindak tegas kasus suami ceraikan istri jelang pelantikan dan penerimaan SK PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja).

    Seperti diketahui, Melda Safitri (33) diceraikan suami jelang pelantikan PPPK. Bahkan Safitri telah membelikan atribut korpri suami.

    Kini pantauan Tribun, akun Instagram Bupati Aceh Singkil, Safriadi Oyon banjir komentar.

    Dalam postingan terakhirnya yang mengunggah potret bersama Wakil Bupati Aceh Singkil selepas Apel Gabungan Senin, 17 Februari 2025.

    Postingan itu pun sontak ramai diserbu warganet, bahkan tak sedikit yang meminta Bupati Aceh Singkil memecat suami yang ceraikan istri jelang pelantikan PPPK.

    Berikut komentatar warganet:

    “Pecat suami P3K yang ceraikan istri” tulis akun @ya**

    “Yth Bapak Bupati Aceh Singkil yang di rahmati Allah… Sebagai pemimpin yg memahami kode etik n landasan sebagai pegawai P3K, tolong Bapak perhatikan kericuhan mengenai perlakuan salah seorg P3K khusunya pada Satpol PP di Aceh Singkil kepada istri n anak2nya, hal ini sangat tidak mencerminkan nilai2 yg baik sbgai Pegawai P3K.. kami meminta Bapak untuk menghentikan pegawai tersebut, insya Allah kami yakin Bapak akan bertindak dengan bijak, terimakasih Bapak Bupati” tulis @kin**

    “Pecat cabut SK nya dari P3K yg ceraikan istrinya pak itu suami gak punya belas kasihan sama anak istri pak.. Pecat pak” tulis akun @ya**

    “Pak suami yang ceraikan istri stlah diangkat p3k telusuri dan pecat saja pak!” tulis @nas*

    Duduk Perkara

    Terkuak alasan pemicu awal Melda Safitri (33) diceraikan jelang suaminya pelantikan sebagai pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

    Hal itu berawal karena pertengkaran kecil saat suami pulang dan tidak menemukan lauk di meja makan

    Kehidupan rumah tangga yang dijalani Melda Safitri (33), wanita asal Aceh Singkil penuh dengan lika-liku 

    Padahal diakui Saftri, suaminya itu jarang memberikan nafkah untuk kebutuhan sehari-hari.

    “Hari itu tanggal 14 Agustus, dia pulang kerja, sudah sore, terus dia marah-marah gitu, tidak ada kawan nasi (lauk) di rumah. Karena bagaimana saya harus masak nasi atau kawan nasi sedangkan apa pun tidak ada di rumah,” ujar Fitri dengan suara bergetar, kepada Serambinews.com, Selasa (21/10/2025).

    Suami Fitri terus berlanjut marah dan mengeluarkan kata-kata kasar hingga dinilai melukai harga dirinya.

    Dengan perasaan penuh amarah, suami Fitri memilih pergi bersama rekannya hingga pulang larut malam.

    Amarah suami Fitri terus berlanjut hingga keesokan harinya.

    Merasa tidak dihargai, Fitri lantas membalas ucapan suami yang dinilai menyakitkan hatinya hingga terjadi ribut besar. 

    “Saya balas-lah repetan dia, kamu mau apa, kesalahanku apa, saya bilang. ‘Kamu kan tidak bawa belanja, tidak ada kasih (nafkah) apa-apa, jadi apa yang saya masak?’ Jadi dia memancing emosi saya terus, dipancing-dipancing sama dia, terus saya merepet sama dia. Setelah itu, saya pergi cuci piring karena capek ribut terus,” ungkapnya. 

    Pasalnya, sebagai seorang istri, Safitri sudah berusaha semaksimal mungkin untuk melayani kebutuhan suami dan anak-anak ditengah keterbatasan ekonomi mereka.

    Saat Fitri mencuci piring, ternyata suaminya sudah membungkus baju lalu pergi ke rumah tetangga untuk meminjam sepeda motor.

    Saat kembali ke rumah, sang suami langsung mengucapkan talak cerai di hari itu juga.

    “Dia langsung bilang ke saya, kamu Fitri saya ceraikan 1, 2, 3 lalu dia pergi membawa bajunya,” ungkap Fitri.

    Tiga hari setelah peristiwa itu, tepat pada 18 Agustus, sang suami dilantik menjadi PPPK.

    Fitri menegaskan, suaminya menceraikan dirinya bukan semata karena pertengkaran rumah tangga, melainkan karena sang suami akan dilantik menjadi PPPK.

    “Dia ceraikan saya karena mau jabatan. Padahal kami dulu berjuang bersama. Saya sempat berharap, setelah dia dilantik jadi PPPK, bisa sedikit membantu perekonomian keluarga,” ujar Fitri.

    Selama menikah, Safitri ikut membantu mencari nafkah dengan berjualan sayur dan cabai di pasar.

    Hasil dari jualannya itu pun bahkan dibelikannya untuk keperluan dan atribut kopri suaminya menjelang akan dilantik sebagai PPPK.

    Namun, lanjutnya, harapan itu justru pupus.

    Setelah suami mendapat amanat menjadi PPPK, ia justru tega meninggalkan wanita yang telah menemaninya dari nol.

    “Begitu dikasih Allah rezeki, dia malah ceraikan saya. Kalau memang mau cerai, kenapa tidak dari dulu,” tuturnya dengan nada kecewa.

    Di tengah keterbatasan itu, cinta dan kesetiaan yang ia miliki justru tak cukup untuk mempertahankan rumah tangganya.

    Fitri diceraikan oleh suaminya menjelang pelantikan dan menerima SK PPPK pada Agustus 2025 lalu.

    PPPK merupakan aparatur sipil negara (ASN) yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu, sesuai  

    Padahal, Fitri mengaku telah mendampingi suaminya dari belum memiliki pekerjaan hingga akhirnya dilantik menjadi PPPK.

    Suami Melda Safitri tercatat sebagai PPPK anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

    Keduanya menikah pada tahun 2020.

    Ia dan suami juga telah dikaruniai dua orang anak masih kecil-kecil dari pernikahan mereka.

    Pulang ke Rumah Orang Tua

    Setelah ditalak suaminya, Fitri dan anak-anaknya kembali ke rumah orang tuanya di Kabupaten Aceh Selatan.

    Dua bulan pasca diceraikan secara lisan, hingga Oktober ini Fitri mengaku bertahan dari hasil jualan gorengan dan minuman seribu rupiah di depan rumahnya.

    Dari hasil tersebut dia juga mampu menghidupi kedua anaknya yang masih kecil.  

    Selama masa itu pula, Fitri dan suaminya telah melakukan mediasi disaksikan kedua orang tua dan pihak Kepala Desa, namun sang suami tetap bersikeras untuk menceraikannya. 

    “Bahkan katanya dia mau menceraikan saya sejak lama, tapi dulu posisi saya masih hamil dan saya baru tahu waktu mediasi,” ungkap Fitri.

    Kini Fitri mengaku sangat kecewa. Bahkan ia bersikeras tidak ingin kembali jika suatu waktu suaminya memintanya kembali.

    Fitri menegaskan bahwa dirinya tak berniat membuka aib rumah tangga. Ia hanya ingin menyuarakan bagaimana perjuangan seorang istri yang selama ini ikut berjuang membangun rumah tangga.

    “Saya tidak malu. Saya cuma ingin dihargai. Saya bukan istri yang minta lebih, saya cuma ingin dihormati sebagai perempuan yang sudah berjuang,” tuturnya.

    Ia mengaku sudah melapor ke sejumlah pihak terkait untuk mencari keadilan, namun hingga kini belum mendapat solusi.

    “Saya sudah ke sana kemari, tidak ada hasil. Cuma dipandang sebelah mata,” katanya.

  • Antisipasi Kebakaran, Pemkot Kediri Sidak 20 Titik Hydrant

    Antisipasi Kebakaran, Pemkot Kediri Sidak 20 Titik Hydrant

    Kediri (beritajatim.com) – Pemerintah Kota Kediri melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap sejumlah hydrant di berbagai titik, Kamis (23/10/2025), sebagai langkah antisipasi terhadap meningkatnya kasus kebakaran yang terjadi belakangan ini.

    Kegiatan tersebut dilakukan oleh Satpol PP Kota Kediri bersama Dinas PUPR dan PDAM Tirta Dhaha untuk memastikan ketersediaan serta kesiapan pasokan air dalam penanganan kebakaran di wilayah kota.

    Kepala Satpol PP Kota Kediri, Paulus Luhur Budi, menjelaskan bahwa kegiatan ini juga bertujuan memastikan koordinasi antarinstansi berjalan dengan baik. “Melalui sidak ini kita juga ingin memastikan koordinasi antarinstansi terkait berjalan dengan baik, sehingga apabila sewaktu-waktu terjadi kebakaran, petugas dapat lebih sigap dan mengetahui sumber suplai air yang dapat dimanfaatkan,” terangnya.

    Paulus menyebut, terdapat 20 titik hydrant yang terpasang di seluruh wilayah Kota Kediri. Pada sidak kali ini, petugas mengambil sampling di beberapa lokasi, antara lain di Jalan Medang Kamulan, Jalan Teuku Umar, Jalan Imam Bonjol, Perumnas Ngronggo, Jalan MT Haryono Baruna, Jalan Dhoho, dan Perumahan Mojoroto Indah.

    “Dari hasil sampling yang dilakukan, semua hydrant berfungsi dengan baik, artinya tekanan air yang keluar sudah cukup bagus. Namun memang untuk di wilayah kota ini karena penduduknya padat dan sumber air utama dibagi untuk kebutuhan masyarakat maka alirannya memang sedikit lebih kecil,” jelasnya.

    Menurut Paulus, sesuai kebijakan pimpinan, suplai air untuk hydrant selama ini dibantu oleh PDAM Tirta Dhaha, di luar tugas utamanya dalam pelayanan air bersih untuk masyarakat.

    “Kita juga akan mengusulkan ke pimpinan yakni Wali Kota Kediri agar ada teknologi baru sebagai alternatif selain hydrant, dengan memanfaatkan air Sungai Brantas untuk membantu mensuplai kebutuhan air apabila terjadi kebakaran. Untuk teknisnya akan kita pikirkan bersama dinas terkait,” ujarnya.

    Ia menambahkan, Dinas PUPR tengah meninjau penataan ruang yang berkaitan dengan sistem hydrant berbasis air bawah tanah. Sementara Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) akan mendorong agar setiap pengembang perumahan baru di Kota Kediri wajib menyediakan fasilitas hydrant di kawasan perumahan dan fasilitas umum.

    “Jadi hydrant juga terpasang di fasilitas umum sehingga jika terjadi kebakaran bisa segera diatasi. Harapannya, seluruh OPD terkait dapat sejalan dalam mempercepat penanganan risiko kebakaran agar dapat meminimalisir dampak dan kerugian yang ditimbulkan,” tutupnya.

    Dalam kesempatan itu, Paulus juga mengimbau masyarakat agar ikut menjaga keberadaan hydrant di lingkungannya. “Saya harap kita bisa sama-sama saling menjaga karena dibutuhkan untuk kepentingan dan keselamatan masyarakat,” pesannya. [nm/suf]

  • Hujan Disertai Angin Kencang Rusak 2 Rumah Warga di Jakarta Timur, Penghuni Selamat – Page 3

    Hujan Disertai Angin Kencang Rusak 2 Rumah Warga di Jakarta Timur, Penghuni Selamat – Page 3

    Tak lama setelah kejadian, petugas gabungan dari BPBD, Dishub, Satpol PP, PLN, Dinsos, Polsek, dan Koramil Duren Sawit langsung bergerak ke lokasi.

    “Dua kepala keluarga dengan sembilan jiwa terdampak, kini sedang ditangani oleh P2B BPBD, Dishub, Satpol PP, PLN, Personil PSKB/Tagana Dinsos, Personil Polsek dan Personil Koramil,” ucap dia.

  • Heboh Istri Dicerai Suami usai Lulus PPPK, Bupati Aceh Singkil Turun Tangan

    Heboh Istri Dicerai Suami usai Lulus PPPK, Bupati Aceh Singkil Turun Tangan

    GELORA.CO  – Kisah pilu Imelda Safitri, yang viral di media sosial gegara dicerai suami yang baru lulus sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di lingkungan Satpol PP/WH Aceh Singkil memantik perhatian sejumlah pihak. Tak terkecuali Bupati Aceh Singkil, Iskandar Usman Al Farlaky.

    Orang nomor satu di Aceh Singkil itu langsung menyambangi rumah Imelda Safitri di Kampung Siti Ambia, Kecamatan Singkil, Kamis (23/10/2025).

    Kedatangan Bupati Iskandar tidak lain untuk mengetahui informasi lebih lanjut terkait kasus tersebut. Kunjungan itu, juga sebagai bentuk perhatian dan kepedulian terhadap warganya yang tengah menghadapi ujian berat dalam kehidupan rumah tangga. 

    Kisah yang viral ini menarik perhatian publik dan memicu tuntutan agar pemerintah daerah meninjau moral pegawai yang baru dilantik tersebut. 

    BKPSDM Ambil Langkah Tegas

    Menanggapi kasus ini, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Aceh Singkil menyatakan akan segera mengambil langkah.

    Pihak BKPSDM Aceh Singkil menegaskan akan memanggil suami Fitri untuk dimintai keterangan dan klarifikasi terkait kasus perceraian yang terjadi menjelang pengangkatan status kepegawaiannya tersebut.

    Diperoleh informasi, Fitri diceraikan pada 15 Agustus 2025, sementara pelantikan suaminya berlangsung tak lama kemudian, yakni pada 17 Agustus 2025. 

    Usai dilantik jadi PPPK, sang suami kemudian menceraikan Fitri tanpa sebab jelas. Dari video yang beredar, Fitri bersama dua anaknya meninggalkan rumah kontrakannya di Desa Siti Ambia, Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Utara. Suasana berlangsung pilu. Fitri, bersama anak-anaknya, diantar oleh tetangga yang terdengar memberikan semangat dan bahkan menangisi kepergiannya.

    Saat ini, Fitri dan anak-anaknya telah pindah dan tinggal bersama orang tuanya di Mukek, Kabupaten Aceh Selatan. Demi menghidupi anak-anaknya, Fitri dikabarkan kini berjualan gorengan.

    Kepala Desa Siti Ambia, Aswalun, membenarkan kabar perceraian tersebut. Namun, ia menegaskan bahwa keretakan rumah tangga pasangan itu sudah terjadi jauh sebelum pengangkatan PPPK sang suami.

    “Benar, mereka sudah lama tidak akur. Jadi tidak bisa dipastikan apakah perceraian itu karena status PPPK atau bukan,” ujarnya dilansir dari portalaceh.inews.id, Rabu (22/10/2025).

    Gerakan Nasional Perlindungan Perempuan dan Anak (GERMAS PPA) pun turun tangan menyikapi kasus tersebut.

    Wakil Ketua Umum GERMAS PPA, Ricka Parlina, menyatakan siap memberikan pendampingan hukum dan psikologis bagi perempuan tersebut.

    “Kasus ini tidak hanya menyangkut urusan rumah tangga, tapi juga menyangkut moral dan tanggung jawab sosial. Kami akan mendampingi korban agar mendapatkan keadilan,” kata Ricka Parlina dilansir dari portalaceh.inews.id, Rabu (22/10/2025).

    Peristiwa memilukan itu viral di media sosial setelah videonya diunggah akun Safitri Alshop Aceh di Facebook. Unggahan tersebut pun memancing gelombang empati publik.

    Dalam waktu kurang dari 24 jam, video itu sudah dibagikan hampir 5.000 kali, disertai ribuan komentar penuh haru dan kemarahan dari warganet.

    “Sedih kali lihatnya, perempuan itu bahkan ngaku beli baju KORPRI suaminya pakai uang hasil dagang sendiri. Tapi malah ditinggalkan begitu saja,” tulis salah satu pengguna Facebook dengan emoji menangis

  • Ada Marathon di DKI, Ruas Jalan Ini Ditutup Sementara 25-26 Oktober!

    Ada Marathon di DKI, Ruas Jalan Ini Ditutup Sementara 25-26 Oktober!

    Jakarta

    Jakarta Running Festival (JRF) 2025 akan digelar selama dua hari, yakni pada 25 dan 26 Oktober. Untuk menyukseskan lomba lari tersebut, ada langkah penyesuaian lalu lintas demi keamanan, keselamatan, dan kelancaran JRF 2025.

    Direktur Utama PT Kelompok Lari Anak Bangsa, Dickie Widjaja mengatakan bahwa JRF tahun ini, akan diikuti sekitar 27.000 lebih pelari. Angka ini naik sekitar 68 persen dari JRF edisi sebelumnya, yang diikuti sekitar 16.000 pelari.

    “Karena skalanya naik besar sekali ya. Satu pastinya racepack collection, tahun ini kami menyediakan dua area terpisah. Secara counter-nya itu naik 350 persen dari tahun lalu. Harapannya runners itu nggak ngantri,” kata Dickie kepada awak media di Istora Senaya, Jakarta Selatan, Kamis (23/10/2025).

    “Untuk penutupan jalan dan juga barikade, kami kerja sama dengan Pemprov, Dishub, Satpol PP, dan lain-lain. Ingin memastikan keselamatan para pelari ketika mereka berlari di rute.

    Berikut ini, rincian ruas jalan yang akan ditutup sementara dan rute alternatif selama pelaksanaan wondr Jakarta Running Festival 2025

    Sabtu, 25 Oktober 2025

    Waktu Penutupan: Pukul 03.30 – 08.30 WIB

    Ruas Jalan Terdampak:

    Jalan Jenderal SudirmanJalan Gatot SubrotoJalan Gerbang PemudaJalan MH Thamrin (khusus area Bundaran HI)Jalan Sisingamangaraja

    Rute Alternatif:

    Utara (Sarinah) → Selatan (Blok M): Thamrin – Imam Bonjol – Rasuna Said – Tendean – Trunojoyo.Teluk Betung → Menteng (Timur): Sudirman – Thamrin – Medan Merdeka Barat – Imam Bonjol.Menteng (Timur) → Tanah Abang (Barat): Hos Cokroaminoto – Wahid Hasyim – Mas Mansyur.St. Karet (Barat) → Manggarai (Timur): RM Margono Djojohadikoesoemo – Galunggung – Sultan Agung.Manggarai (Timur) → Tanah Abang (Barat): Sultan Agung – Galunggung – Pasar Baru Timur III – RM Margono.Tanah Abang (Utara) → Kampung Melayu (Timur): Mas Mansyur – Prof Dr Satrio – Casablanca – KH. Abdullah Syafei.Kampung Melayu (Timur) → Tanah Abang (Utara): KH Abdullah Syafei – Casablanca – Dr. Satrio – Mas Mansyur.Slipi (Barat) → Cawang (Timur): Gatot Subroto – Simpang Semanggi – S Parman.Cawang (Timur) → Slipi (Barat): Gatot Subroto – Rasuna Said – Mas Mansyur – Penjernihan – Pejompongan – Tentara Pelajar – S Parman.Senopati/Pattimura → GBK: Hang Lekir 1-4 – Asia Afrika – Gerbang Pemuda

    Minggu, 26 Oktober 2025

    Waktu Penutupan: Pukul 03.00-09.00 WIB

    Ruas Jalan Terdampak:

    Jalan Jenderal SudirmanJalan Gatot SubrotoJalan Gerbang PemudaJalan Asia Afrika (simpang Gerbang Pemuda – simpang Pintu Satu Senayan)Jalan M.H. ThamrinJalan Medan Merdeka BaratJalan Medan Merdeka Selatan (sisi Utara)Jalan Imam Bonjol (Bundaran HI – Taman Suropati)Jalan Hos Cokroaminoto (Imam Bonjol – Rasuna Said, kecuali 1 lajur kiri masih bisa dipakai)Jalan HR Rasuna Said (sisi Timur & Barat, masih bisa lewat 1 lajur kiri)Underpass Mampang – KuninganJalan Sisingamangaraja

    Rute Alternatif:

    Harmoni → Senen: Juanda – Pos – Gedung Kesenian – Lapangan Banteng – Pejambon – Medan Merdeka Timur – Ridwan Rais – Kramat Kwitang – Pasar Senen.Harmoni → Kampung Melayu: Suryopranoto – Balikpapan – Cideng – Mas Mansyur – Dr Satrio – Casablanca – KH Abdullah Syafei.Harmoni → Blok M: Suryopranoto – Balikpapan – Tomang – S Parman – Pejompongan – Penjernihan – Pejompongan – Teuku Nyak Arief – Kyai Maja – Panglima Polim.

    Tanah Abang → Gambir: Abdul Muis – Majapahit – Juanda – Gedung Kesenian – Lapangan Banteng – Pejambon – Medan Merdeka Timur.Taman Suropati → Tanah Abang: Suropati – Teuku Umar – Cut Mutia – Menteng Raya – Ridwan Rais – Abdul Muis / Imam Bonjol – Hos Cokroaminoto – Galunggung – Karet Pasar Baru Timur.Sekitar Agus Salim → Blok M: Imam Bonjol – Rasuna Said – Tendean – Trunojoyo – Panglima Polim.Sekitar Kusuma Atmaja → Tanah Abang: Hos Cokroaminoto – Rasuna Said – Casablanca – Mas Mansyur.Sekitar Sumenep/Blora → Blok M: Blora – Kendal – Latuharhary – Galunggung – Rasuna Said.

    St. Karet → Manggarai: RM Margono – Galunggung – Sultan Agung.Suropati → Tanah Abang: Madiun – Sultan Agung – Galunggung – RM Margono.Tanah Abang → Kampung Melayu: Mas Mansyur – Dr. Satrio – Casablanca – KH. Abdullah Syafei.Kampung Melayu → Tanah Abang: KH. Abdullah Syafei – Casablanca – Dr. Satrio – Mas Mansyur.Kampung Melayu → Palmerah: KH. Abdullah Syafei – Casablanca – Dr. Satrio – Mas Mansyur – Penjernihan – Palmerah Timur.Slipi → Pancoran: Pejompongan – Penjernihan – Mas Mansyur – Dr. Satrio – Casablanca – Rasuna Said – Gatot Subroto.

    Cawang → Slipi: Rasuna Said – Dr. Satrio – Mas Mansyur – Penjernihan – Pejompongan – Tentara Pelajar – Gatot Subroto – S. Parman.Cawang → Blok M: Terusan Rasuna Said – Tendean – Trunojoyo – Panglima Polim.Blok M → Harmoni: Panglima Polim – Kyai Maja – Kebayoran Baru – Teuku Nyak Arief – Lingkaran Putri Hijau – Tentara Pelajar – Balikpapan – Suryopranoto.

    Halaman 2 dari 7

    (dpy/up)

  • Deretan Toko di Ganding Sumenep Ludes Terbakar

    Deretan Toko di Ganding Sumenep Ludes Terbakar

    Sumenep (beritajatim.com) – Kebakaran hebat meludeskan sejumlah toko di utara Puskesmas Ganding, Kabupaten Sumenep. Api sangat cepat membesar dan merembet ke toko-toko yang letaknya berjajar.

    “Tadi api berasal dari bagian belakang salah satu toko. Kemudian dengan cepat merembet ke toko-toko sebelahnya. Ada toko jamu, toko onderdil, toko sandal, trus beberapa toko lagi,” kata salah satu saksi mata, Ahmad, Kamis (23/10/2025).

    Kepala Satpol PP Sumenep, Wahyu Kurniawan Pribadi mengaku mendapatkan laporan peristiwa kebakaran itu dari call center 112. Seorang warga bernama Dafa melaporkan kejadian kebakaran tersebut.

    “Kami langsung merespons dengan memberangkatkan petugas pemadam kebakaran. Empat armada mobil damkar yang kami miliki semua dikerahkan,” katanya.

    Ia mengungkapkan, berdasarkan informasi lisan yang diterimanya, memang ada beberapa toko yang terbakar. Namun untuk rinciannya, pihaknya masih menunggu laporan resmi dari petugas di lapangan.

    “Sekarang ini Alhamdulillah api sudah bisa dijinakkan. Teman-teman di lapangan saat ini masih fokus ke pendinginan di lokasi,” ujarnya. (tem/ian)

  • Detik-detik Pria Mengamuk dan Siram Bensin di Kantor Bupati Langkat

    Detik-detik Pria Mengamuk dan Siram Bensin di Kantor Bupati Langkat

    Liputan6.com, Jakarta Aksi Pria bernama Ridho menyiram bensin di Kantor Bupati Langkat, Jalan Tengku Amir Hamzah, Kwala Bingai, Kecamatan Stabat, membuat suasana heboh, Rabu (22/10/2025). Ridho yang mengenakan kemeja batik, memakai topi, awalnya datang dengan raut wajah penuh emosi, sabil membawa botol plastik berisi bensin.

    Dalam video yang beredar di sosial media, tampak sejumlah personel Satpol PP dan Kabag Umum Pemkab Langkat, Mahardika, berupaya mengadang Ridho agar tidak masuk ke ruang utama Kantor Bupati Langkat.

    Ridho lantas sempat menyiram bensin yang dibawanya ke lantai Kantor Bupati Langkat.

    “Iya (benar). Namanya Ridho. Informasi dari anggota saya, dia stres karena istrinya sakit,” kata kata Kasatpol PP Kabupaten Langkat Dameka Singarimbun, Kamis (23/10/2025).

    Diterangkan Dameka, kedatangan Ridho ke Kantor Bupati Langkat secara tiba-tiba. Namun begitu, personelnya dengan sigap mengamankan pria nekat itu.

    “Kita amankan langsung. Dia mengaku menyesal dan menangis. Pengakuannya itu tadi, dia stres karena istrinya sakit,” ungkapnya.

    Disebutkan Dameka, botol berisikan bensin itu sudah disiapkan Ridho. Dia datang dari belakang Kantor Bupati Langkat.

    “Marena (Ridho) mengaku salah, akhirnya dilepaskan. Informasinya dia warga setempat, Stabat,” Dameka menandaskan.

  • Cegah prostitusi liar, warga diminta tak dirikan lapak di Gang Royal

    Cegah prostitusi liar, warga diminta tak dirikan lapak di Gang Royal

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Barat mengimbau warga agar tidak lagi mendirikan lapak di kawasan Gang Royal, Kelurahan Pekojan, Kecamatan Tambora, untuk mencegah kembali terjadinya prostitusi liar di lokasi tersebut.

    “Setelah (lapak liar Gang Royal) ditertibkan, kami mengimbau masyarakat agar tidak lagi membangun bangunan liar di kawasan itu. Lahan ini aset PT KAI yang harus dijaga dan berbahaya jika terus dimanfaatkan secara ilegal,” kata Camat Tambora Holi Susanto di Jakarta, Rabu.

    Holi mengatakan, keresahan warga terhadap aktivitas prostitusi ilegal telah direspon dengan penertiban 35 bangunan liar di atas lahan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) itu.

    Karena itu, ia meminta warga untuk sama-sama menjaga kawasan itu agar tidak lagi dibangun bangunan ilegal yang menjadi sarang prostitusi ilegal.

    “Tentunya hal ini didukung oleh semua pihak dan keinginan masyarakat untuk menciptakan kondisi yang kondusif,” kata Holi.

    Sebelumnya, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Barat membongkar puluhan bangunan ilegal di kawasan Gang Royal, Jalan Bandengan Utara III, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat, Kamis (16/10).

    Kepala Satpol PP Jakarta Barat, Agus Irwanto mengatakan, pembongkaran 35 bangunan liar itu dilakukan sebagai tindak lanjut atas surat permohonan dari PT KAI, sebagai pemilik lahan yang melaporkan adanya aktivitas ilegal di area tersebut.

    Hal ini tindak lanjut dari surat permohonan PT KAI terkait adanya bangunan liar dan juga aktivitas ilegal di area PT KAI.

    Setelah rapat koordinasi di tingkat kota bersama TNI, Polri, camat dan seluruh unsur wilayah, disepakati pembongkaran dilakukan hari ini,” ujar Agus.

    Sebanyak 500 personel gabungan dikerahkan dari unsur Satpol PP, TNI, Polri, Dinas Sosial dan tokoh masyarakat untuk melancarkan operasi pembongkaran tersebut.

    “Ada 35 bangunan dan Alhamdulillah atas dukungan dari TNI dan Polri, semua kekuatan kita ada 500 personel. Dari Satpol PP, dari unsur Dinas Sosial dan semuanya yang terlibat. Dan juga tokoh masyarakat terlibat dalam kegiatan ini,” kata Agus.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Viral Suami Ceraikan Istri Usai Lulus PPPK, Apakah Akan Dipecat?

    Viral Suami Ceraikan Istri Usai Lulus PPPK, Apakah Akan Dipecat?

    GELORA.CO – Seorang suami viral usai ceraikan istrinya ketika lolos jadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Apakah ia akan dipecat karena hal tersebut?

    Peristiwa perceraian ini disebut terjadi di Kabupaten Aceh Singkil, Aceh. Perceraian ini menjadi viral usai sebuah video yang memperlihatkan sang istri tersebar di media sosial TikTok dan Facebook.

    Dalam video tersebut, terlihat sang istri yang tengah mengemas barang-barang miliknya untuk dibawa pulang. Terlihat beberapa tetangga mengantarkan kepergian sang istri ke rumah orang tuanya itu.

    Bermula dari unggahan akun Facebook Rita Sugiarti Ricentil, video yang memperlihatkan sang istri tengah mengemasi barang-barangnya itu setidaknya viral pada pada Senin (21/10/2025) dan Selasa (22/10).

    Sejumlah tagar terkait peristiwa itu lalu viral di Facebook, seperti #PPPKViral dan #IstriPejuangBajuKorpri.

    Viral PPPK Aceh Singkil Ceraikan Istri, Apakah Akan Dipecat?

    Dalam unggahan akun Instagram @tercyduck.aceh pada Senin, video yang viral tersebut dijelaskan merupakan momen ketika sang istri bernama Safitri hendak pulang ke rumah orang tuanya setelah diceraikan suaminya.

    Dalam narasi pada unggahan video tersebut, Safitri disebut diceraikan suaminya hanya dalam dua hari sebelum suaminya mendapatkan surat keputusan (SK) kepegawaian sebagai PPPK.

    Peristiwa perceraian itu sendiri disebut terjadi pada 15 Agustus 2025 lalu. Sementara suaminya, yang diduga merupakan PPPK Satpol-PP, mendapatkan SK kepegawaiannya pada 17 Agustus lalu.

    Pada unggahan video tersebut di Facebook, warganet ramai memberikan simpati atas apa yang menimpa safitri tersebut.

    “Sedih kali lihatnya, perempuan itu bahkan ngaku beli baju KORPRI suaminya pakai uang hasil dagang sendiri. Tapi malah ditinggalkan begitu saja,” tulis seorang warganet di Facebook.

    Setidaknya hingga artikel ini ditulis, belum ada pernyataan resmi dari Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil terkait peristiwa yang viral tersebut.

    Akan tetapi, Bupati Aceh Singkil, Safriadi Oyon, mendapat tekanan dari warganet terkait peristiwa ini. Dalam akun Instagram miliknya, @safriadioyon, warganet meramaikan kolom komentar akun bupati itu dengan seruan untuk memecat oknum PPPK tersebut.

    “Pak.. satpol PP daerah bapak ada yang menceraikan istrinya mentang” lulus PPPK …masih PPPK aja udah songong, apalagi jadi pejabat,” tulis seorang warganet di kolom komentar akun Instagram Bupati Aceh Singkil tersebut.

    Meskipun begitu, akun pribadi Safriadi Oyon tersebut belum memberikan respons terkait hal tersebut maupun komentar para warganet terkait kabar perceraian salah satu PPPK tersebut.

    Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 45 Tahun 1990, setiap pegawai negeri sipil (PNS) tidak dilarang untuk melakukan perceraian.

    Akan tetapi, berdasarkan PP tersebut, setiap pegawai yang akan bercerai wajib mengajukan izin terlebih dahulu dari pejabat terkait. Perceraian hanya boleh dilakukan jika izin telah diberikan.

    “Pegawai Negeri Sipil yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin atau surat keterangan lebih dahulu dari Pejabat,” bunyi diktum pertama PP tersebut.

    Ketika mengajukan izin cerai tersebut, pegawai juga diharuskan untuk memberitahukan alasan mengapa perceraian tersebut perlu dilakukan.

    Akan tetapi, berbeda dari PNS yang mengacu pada PP, sejumlah daerah memiliki ketentuan terkait perceraian PPPK sendiri.

    Salah satunya adalah Pemerintah Kabupaten Wonosobo, melalui Peraturan Bupati Wonosobo Nomor 33 Tahun 2022 tentang Disiplin Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Wonosobo.

    Dalam Pasal 9 Peraturan Bupati Wonosobo itu, PPPK diperbolehkan cerai selama mendapat izin dari Pejabat Pembina Kepegawaian.

    Dalam pasal 10, aturan itu mengatur bahwa PPPK yang melanggar ketentuan tersebut dapat dikenai sanksi berupa hukuman disiplin.