Kementrian Lembaga: Satpol PP

  • Real X Surabaya Digerebek, BNN dapat Pengunjung Positif Narkoba

    Real X Surabaya Digerebek, BNN dapat Pengunjung Positif Narkoba

    Surabaya (beritajatim.com) – Real X Surabaya digerebek oleh BNN dan Satpol PP Surabaya, Sabtu (15/06/2024) dini hari. Dari penggerebekan itu, Badan Narkotika Nasional (BNN) Surabaya mendapatkan 2 orang yang urinenya positif mengandung zat terlarang.

    Humas BNN Kota Surabaya, dr. Singgih Widi mengatakan tes urine dilaksanakan di dua tempat berbeda. Yaitu, Real X Surabaya di Jalan Raya Jemursari dan Blue Angels Surabaya di Jalan Manyar Kertoarjo. Jumlah pengunjung yang dites oleh petugas dari dua tempat itu adalah 137 orang. “Pada lokasi pertama (Real X Surabaya) sebanyak 75 orang serta pada lokasi kedua (Blue Angels Surabaya) terdapat 62 orang,” kata Singgih.

    Di Real X Surabaya, petugas menemukan dua orang pengguna narkoba diduga jenis sabu dan ineks. Dua orang yang diamankan urinenya positif dengan zat metamfetamin dan amphetamin. Petugas juga menemukan dua orang positif benzodiazepine (obat penenang) namun memiliki resep dokter. “Satu orang positif metamfetamin dan amphetamin, satu orang positif metamfetamin. Dua orang itu yang kami bawa ke BNN Kota Surabaya untuk pemeriksaan lebih lanjut,” imbuh Singgih.

    Sementara itu, saat melakukan tes urine di Blue Angels Surabaya, petugas menemukan satu orang yang mengkonsumsi obat penenang. Namun, pengunjung tersebut dapat menunjukan surat keterangan dokter. Petugas pun tidak menemukan pengunjung yang mengkonsumsi narkoba di Blue Angels Surabaya. “Untuk lokasi kedua, satu orang kami temukan mengonsumsi benzodiazepine, yang mana pengunjung mengonsumsi obat penenang tersebut dari dokter spesialis jiwa,” tegasnya.

    BNN Kota Surabaya berkomitmen untuk terus melakukan operasi serupa guna menekan angka pengguna narkoba di Surabaya. Singgih memastikan bahwa petugas akan melakukan razia ke seluruh Rekreasi Hiburan Umum (RHU) di Surabaya secara berkala.

    “Ini akan dilakukan secara berkala, sebagai bentuk upaya pencegahan terutama terkait dengan pelaksanaan P4GN yakni Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika di lingkungan Kota Surabaya,” pungkasnya. (ang/kun)

  • Puluhan Anak Punk di Gresik Kabur Saat Dirazia Satpol PP

    Puluhan Anak Punk di Gresik Kabur Saat Dirazia Satpol PP

    Gresik (beritajatim.com) –  Petugas Satpol PP Kota Gresik kembali menggelar razia anak punk dan pengamen liar di beberapa titik wilayah kota, Selasa (11/6/2024). Kedatangan petugas penegak perda ini membuat puluhan anak punk kalang kabut dan memilih kabur untuk menghindari penertiban.

    Sebelum melakukan razia, Satpol PP menyasar beberapa lokasi yang kerap dijadikan tempat nongkrong anak punk dan pengamen liar, seperti di simpang tiga Jalan Wahidin Sudirohusodo Gresik Kota Baru (GKB), simpang tiga Jalan Wahidin Sudirohusodo (sebelah Masjid Agung), exit tol Kebomas, dan di perbatasan tugu selamat datang Gresik-Surabaya.

    Kepala Dinas Satpol PP Gresik, AH. Sinaga, mengatakan bahwa razia ini dilakukan berdasarkan laporan dari masyarakat yang merasa resah dengan keberadaan anak punk dan pengamen liar di jalanan.

    “Saat razia, ada 4 anak punk di exit Tol Kebomas yang kabur saat petugas datang. Hal yang sama terjadi di simpang empat Sentolang Gresik,” jelas Sinaga.

    Selain anak punk, dua pengamen jalanan juga sempat berusaha kabur saat hendak diamankan. Namun, petugas Satpol PP berhasil mengamankan satu orang “silverman” yang meminta-minta di Simpang Lima Sukorame Gresik.

    “Satu orang silverman terpaksa kami amankan meskipun bukan dari golongan anak punk. Sebab, sesuai perda, keberadaannya dilarang melakukan aktivitas di jalanan,” tegas Sinaga.

    Setelah diamankan, identitas pemuda yang dijuluki manusia perak itu didata dan dikenai tindak pidana ringan (tipiring).

    Sinaga menambahkan, kegiatan razia seperti ini akan terus dilakukan sebagai upaya untuk mencegah tindak pidana ringan yang diakibatkan oleh keberadaan anak punk dan pengamen liar di jalanan.

    “Patroli razia seperti ini akan terus kami lakukan sebagai upaya mencegah tipiring yang berdampak pada masyarakat,” imbuhnya.

    Mantan Kadispora Gresik itu juga menghimbau kepada masyarakat untuk segera melaporkan kepada Satpol PP jika menemukan anak punk atau pengamen liar yang meresahkan.

    “Silahkan melapor, kami akan segera tindaklanjuti karena mengganggu ketertiban, apalagi mereka selalu bergerombol di tengah kota,” pungkas Sinaga. (ted)

  • Lima Pasangan Bukan Suami Istri Terjaring Razia Gabungan di Tuban

    Lima Pasangan Bukan Suami Istri Terjaring Razia Gabungan di Tuban

    Tuban (beritajatim.com) – Sebanyak lima pasangan bukan suami istri terciduk petugas gabungan sedang berduaan di kamar saat azia di penginapan dan rumah kos di wilayah Kabupaten Tuban, Sabtu (8/6/2024) malam hingga Minggu (9/6/2024) dini hari.

    Razia tersebut dalam rangka penertiban keamanan masyarakat. Razia tersebut dilakukan oleh petugas gabungan dari TNI/Polri, Satpol PP dan Dishub Tuban. Selain penginapan dan rumah kos, operasi gabungan ini juga menyasar warung remang-remang ang menjual minuman keras (miras).

    Kanit Pam Obvit Samapta Polres Tuban Ipda Muin mengatakan saat petugas gabungan melakukan pengecekan, ada pasangan bukan suami istri berada di dalam kamar. “Saat itu mereka tidak bisa menunjukkan dokumen sebagai pasangan suami istri,” tutur Muin.

    Diketahui, pasangan tersebut terciduk di salah satu homestay di Desa Prunggahanwetan, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. Identitas kelima pasangan tersebut antara lain HA (26), pria asal Pucuk Lamongan bersama VN (25), wanita asal Maduran Lamongan.

    Kedua adalah O (20), pria asal Kecamatan Grabagan bersama A (19), wanita asal Kecamatan Grabagan. Kemudian, MP (22), asal Babat Lamongan bersama RA (22), Wanita asal Babat Lamongan.

    Selanjutnya, DT (24), asal Kecamatan Semanding bersama MW (21) Wanita yang juga asal Kecamatan Semanding. Pasangan terakhir yaitu MR (24), pria asal Kecamatan Palang bersama NH (21) asal Kecamatan Semanding.

    Menurut Muin, razia seperti ini rutin dilakukan untuk penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum di wilayah Kabupaten Tuban. Sekaligus menindaklanjuti pengaduan dari masyarakat, baik melalui media sosial maupun telepon. “Kelima pasangan tersebut dibawa ke Mapolres Tuban guna menjalani pemeriksaan,” paparnya.

    Kemudian, kelima pasangan itu akan menjalani sidang tipiring (Tindak Pidana Ringan) di Pengadilan Negeri (PN) Tuban. Sedangkan, pemilik homestay akan dipanggil untuk diberikan pembinaan. [ayu/suf]

  • Polsek Wonocolo Amankan 67 Motor Hendak Balap Liar di Jemursari

    Polsek Wonocolo Amankan 67 Motor Hendak Balap Liar di Jemursari

    Surabaya (beritajatim.com) – Polsek Wonocolo mengamankan 67 sepeda motor saat melaksanakan patroli di Jalan Jemursari, Minggu (02/06/2024). 35 motor yang terjaring razia Polsek bersama Satpol PP dan Dishub Kota Surabaya itu lantas disita sementara.

    Kapolsek Wonocolo, Kompol M Sholeh mengatakan, 67 sepeda motor yang terjaring petugas diduga akan digunakan untuk balap liar. Sejumlah sepeda motor bahkan sudah dirombak total seperti sepeda balap liar. “Kami sita dan lakukan penilangan karena motor tidak sesuai dengan standar,” kata Sholeh.

    Mantan Kapolsek Sukolilo itu menjelaskan, pihaknya selama ini rutin menggelar patroli malam. Eskalasi patroli meningkat ketika akhir pekan lantaran diwaktu tersebut marak balap liar dan tawuran antar pemuda.

    “Sebisa mungkin kita cegah dengan patroli. Seperti hari ini kami dapatkan 67 motor yang tidak standar dan bersurat. Kami sita karena khawatir akan dibuat balap liar,” tutur Sholeh.

    Sholeh menghimbau agar para orang tua juga peduli dengan putra-putrinya. Apalagi menjelang akhir pekan. Anak-anak diharapkan tidak pulang larut malam agar tidak menjadi korban kejahatan dan demi suasana kondusifitas di Kota Surabaya.

    “Kalau dari rentan usia yang kami amankan kemarin mereka masih anak-anak. Sehingga kami himbau agar para orangtua juga mengawasi anaknya,” pungkas Sholeh. [ang/suf}

  • Warga Tambaksari Nekat Jadi Jambret untuk Beli Obat HIV

    Warga Tambaksari Nekat Jadi Jambret untuk Beli Obat HIV

    Surabaya (beritajatim.com) – Warga Tambaksari berinisial TN (45) nekat melakukan penjambretan di halaman RSUD dr. Soetomo Surabaya, Sabtu (25/05/2024) malam. Dari keterangannya kepada petugas kepolisian, ia nekat menjambret lantaran butuh uang untuk membeli obat HIV (Human Immunodeficiency Virus).

    Kanit Reskrim Polsek Gubeng, Iptu Sutrisno mengatakan kejadian jambret itu terjadi sekitar 18.45 WIB. Saat itu korban berjalan dari arah gedung jantung. Tiba-tiba pelaku dari arah belakang menyabet tas korban kemudian lari ke arah jalan raya. Korban pus berteriak minta tolong. Kebetulan saat itu ada anggota Satpol PP yang sedang berjaga. Pelaku pun dikejar oleh anggota Satpol PP dan tertangkap di depan apotek Kimia Farma Jalan Prof dr Moestopo.

    “Kami langsung ke lokasi begitu menerima laporan. Setelah digeledah oleh petugas di tas selempang pelaku terdapat jarum suntik bekas,” kata Sutrisno, Rabu (29/05/2024).

    TN pun mengaku bahwa ia nekat menjambret untuk membeli obat HIV bagi dirinya sendiri. Setelah mendapat pengakuan itu, petugas kepolisian tidak langsung percaya. Polisi pun mengirim TN ke tenaga medis untuk dilakukan pemeriksaan. Setelah diperiksa, TN tidak berbohong. Ia memang penderita HIV.

    “Setelah itu kami panggil keluarga. Terhadap pelaku tidak dilakukan penahanan dengan alasan kemanusiaan,” imbuh Sutrisno

    Sutrisno mengatakan pihak korban juga sudah memaafkan TN. Sehingga TN pun dikembalikan ke keluarganya. (ang/ian)

  • Surabaya Darurat Curanmor, DPRD Desak Pemkot Pasang CCTV di Tiap Kampung

    Surabaya Darurat Curanmor, DPRD Desak Pemkot Pasang CCTV di Tiap Kampung

    Surabaya (beritajatim.com) – Tingginya angka pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Surabaya telah mencapai tahap mengkhawatirkan. Bahkan, laporan kehilangan sepeda motor terjadi hampir setiap hari.

    Kondisi ini memicu desakan dari anggota DPRD Surabaya, Aning Rahmawati, agar Pemerintah Kota segera mengambil tindakan preventif.

    “Maraknya kasus pencurian dan kehilangan motor di Surabaya perlu diambil tindakan tepat dan tegas. Terlebih menjadi kewajiban Pemkot untuk menjaga keamanan, ketertiban serta kenyamanan warga kota,” tegas Aning di DPRD Surabaya, Senin (27/5/2024).

    Salah satu solusi konkret yang diusulkan Aning adalah pemasangan CCTV di setiap kampung, terutama di lokasi-lokasi rawan. Ia meyakini bahwa keberadaan CCTV tidak hanya akan menekan angka curanmor, tetapi juga membantu melacak dan mengidentifikasi pelaku.

    “Partisipasi masyarakat perlu dikuatkan, namun di samping itu pemkot melalui dinas terkait juga harus memfasilitasi pemasangan CCTV di titik-titik rawan,” ujar Aning, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi C DPRD Surabaya.

    Selain pemasangan CCTV, Aning juga mendorong keterlibatan Satpol PP Surabaya dalam upaya pengawasan dan pencegahan curanmor. Kolaborasi dengan kepolisian diharapkan dapat memperkuat upaya penanganan kasus ini.

    “Kasus curanmor yang semakin marak ini perlu untuk disolusikan dan dilakukan penanganan yang tepat,” pungkas Aning.

    Data dari Kecamatan Semampir menunjukkan betapa seriusnya masalah curanmor di Surabaya. Dalam satu bulan terakhir, tercatat sekitar 40 sepeda motor raib digondol maling, berdasarkan laporan tiga pilar. [asg/but]

  • Pasca Pengeroyokan, Polisi Gresik Janji Rutin Gelar Patroli

    Pasca Pengeroyokan, Polisi Gresik Janji Rutin Gelar Patroli

    Gresik (beritajatim.com) – Pasca kasus pengeroyokan yang menyebabkan satu nyawa melayang oleh oknum pesilat. Jajaran Polres Gresik berjanji rutin menggelar patroli secara intensif di sejumlah wilayah. Hal ini ditegaskan oleh Kapolres AKBP Adhitya Panji Anom usai memberi pengarahan terhadap anggotanya.

    Alumni Akpol 2002 itu menekankan pentinya intensifikasi patroli, dan razia guna menjaga keamanan serta ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di wilayah hukum Polres Gresik. “Patroli terus diintensifkan termasuk pada hari libur. Baik itu siang hari, sore bahkan malam hari,” ujar Adhitya Panji Anom, Senin (27/5/2024).

    Ia menambahkan, alasan patroli ini untuk mengantisipasi gangguan terhadap masyarakat. Termasuk razia pada komunitas yang meresahkan. “Tak kalah pentingnya kami juga melakukan patroli cyber di sejumlah medsos untuk mencari informasi yang dapat menjadi bahan acuan patroli,” imbuhnya.

    Melalui cara itu kata Adhitya, sangat efektif dalam mencegah terjadinya gangguan kamtibmas di wilayah Gresik. Dirinya juga meminta kepada seluruh personelnya untuk melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab dan profesionalisme.

    “Saya menekankan pentingnya penanganan kasus (curas, curat, dan curanmor) 3C secara cepat dan tepat. Personel yang bertugas tolong meningkatkan upaya intelijen dan penyelidikan untuk mengungkap kasus-kasus 3C,” katanya.

    Selain penanganan 3C, perwira menengah Polri ini juga memfokuskan pada penanganan gangguan kamtibmas lainnya seperti tawuran, aksi premanisme, dan balap liar. “Dalam menangani itu semua, saya menghimbau kepada personel selalu berkoordinasi dengan instansi terkait, seperti TNI, Satpol PP, dan Linmas,” pungkasnya. [dny/kun]

  • Berhenti di TL Babat Lamongan, Mobil Kijang Tiba-tiba Terbakar

    Berhenti di TL Babat Lamongan, Mobil Kijang Tiba-tiba Terbakar

    Lamongan (beritajatim.com) – Satu kendaraan mobil kijang tiba-tiba terbakar saat berhenti di lampu merah simpang tiga, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan.

    Diduga kebakaran akibat kondisi mesin overheat (suhu mobil mengalami kenaikan di atas normal).

    Diketahui, mobil bernopol W 1386 TT yang terbakar itu dikemudikan oleh Sugiharto (62) asal Mojokerto. Kepulan asap dan kobaran api membumbung tinggi. Beruntung 6 penumpang beserta sopir selamat dari kejadian ini.

    “Iya. Mobil terbakar di Simpang Desa, tepatnya di Desa Bedahan, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan pada hari Minggu (26/5/2024), sekitar pukul 14.00 WIB,” kata Kabid Damkar Satpol PP Lamongan, Siswanto saat dikonfirmasi, Senin (27/5/2024) pagi.

    Siswanto menjelaskan bahwa api keluar dari kap atau bagian mesin mobil. Meski mobil hangus terbakar, namun 6 penumpang beserta sopir kendaraan berhasil keluar dan menyelamatkan diri.

    “Alhamdulillah. Penumpang selamat semua, ada 6 orang beserta sopir. Penyebab kebakaran diduga dari kondisi mesin overheat yang menyulut api dari aliran listrik,” ungkapnya.

    Diterangkan oleh Siswanto bahwa kejadian ini langsung dilaporkan kepada petugas damkar. Mereka langsung menuju ke lokasi dengan mengerahkan 1 unit mobil dan melakukan upaya pemadaman.

    “Api berhasil dijinakkan pada pukul 14.50 WIB oleh petugas Damkar serta dibantu petugas kepolisian dalam mengamankan lokasi dan arus lalu lintas,” terangnya.

    Lebih lanjut, Siswanto menyampaikan bahwa mobil telah berhasil dievakuasi dari jalan raya. Arus lalu lintas di lokasi kejadian telah normal seperti sedia kala. Kendati demikian, pemilik mobil harus mengalami kerugian hingga puluhan juta.

    “Kerugian kurang lebih Rp80 juta. Kami mengimbau kepada para pengguna jalan agar lebih mempersiapkan dan mengecek kendaraannya terlebih dahulu sebelum bepergian jauh. Dikhawatirkan kejadian semacam ini terjadi,” pungkasnya.[riq/ted]

  • Satpol PP Gresik Evakuasi ODGJ Mengamuk di Warkop

    Satpol PP Gresik Evakuasi ODGJ Mengamuk di Warkop

    Gresik (beritajatim.com) – Pengunjung warung kopi (Warkop) Teras yang berlokasi di Kecamatan Balongpanggang, Gresik, tiba-tiba heboh. Ini karena ada orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) mengamuk sambil berteriak-teriak. Tidak ingin semakin menjadi-jadi. Warga akhirnya melaporkan kejadian ini ke petugas Satpol PP.

    Setelah menerima laporan dari warga, ODGJ yang mengamuk bernama Faris (31) warga asal Desa Kepatihan, Kecamatan Menganti, Gresik. Lelaki ternyata pernah menghuni, atau pasien lama Rumah Sakit Jiwa (RSJ Menur Surabaya.

    Saat akan dievakuasi, petugas Satpol PP membujuk serta berhati-hati agar yang bersangkutan tidak semakin mengamuk. Pasalnya, warga Kepatihan Menganti itu kerap kali menunjuk-nunjuk wajah petugas sebelum dievakuasi.

    Kepala Dinas Satpol PP Gresik, AH Sinaga mengatakan, ODGJ yang merisaukan warga sudah dievakuasi. Selanjutnya kami berkordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos). “Sudah kami amankan yang bersangkutan langsung dibawa ke RSJ Menur Surabaya bersama petugas Dinsos,” katanya, Sabtu (25/5/2024).

    Masih menurut Sinaga, kejadian ini sempat membuat pengunjung warkop kaget. Pasalnya, Faris yang menghidap ODGJ menjadi tontonan karena aksi perbuatannya mengganggu orang lain. “Keberadaan Faris membuat pengunjung warkop tidak nyaman. Kuatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan warga melapor ke kami,” ujarnya.

    Ia menambahkan, dirinya mengapresiasi anggotanya yang mengamankan orang yang menghidap ODGJ. Dengan cara yang halus sambil membujuk. Akhirnya Faris mau diajak sambil dievakuasi dengan mobil milik Dinsos. “Saya berterima kasih sama anggota di lapangan, sambil dibantu petugas Dinsos Gresik. Faris mau dibujuk lalu dibawa ke RSJ Menur Surabaya,” imbuhnya. [dny/kun]

  • Pasar Malam Korem Surabaya Resmi Ditutup, Warganet: Begal Malah Seneng

    Pasar Malam Korem Surabaya Resmi Ditutup, Warganet: Begal Malah Seneng

    Surabaya (beritajatim.com) – Para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di Pasar Malam Korem Surabaya, telah ditertibkan oleh Satpol PP. Kini pasar yang berada di sepanjang jalan Korem 084/Bhaskara Jaya sekaligus menggunakan lahan PT. KAI tersebut telah resmi ditutup, Jumat (26/5/2024).

    Sejumlah masyarakat pun mulai memberikan tanggapannya terkait hal ini. Seperti beberapa dari warganet justru takut jika jalanan Korem tersebut jadi sasaran empuk maraknya aksi begal.

    “Bar Iki lak akeh begal berkeliaran maneh nang kunu wes sepi rodok peteng pasti rawan begal engkok,” komen @CEO****, di akun TikTok Surabaya Punya Info | SPI.

    “Nek sepi ngene gak malah gawekne begal malah seneng, wong dalane peteng ngene🔥,” ujar @🌀.

    Bahkan, tak sedikit juga warganet yang menyayangkan adanya penertiban tersebut. Selain untuk lahan mencari rezeki para PKL dan tempat healing-nya para masyarakat Surabaya dan sekitar. Pasar ini juga dianggap unik lantaran ada sensasi ke pasar malam dengan konsep drive thru.

    Bahkan yang paling ikonik ialah sensasi nongkrong di pinggir rel kereta api, sekaligus melihat kendaraan berlalu lalang.

    “Tempat ngopi pertama kali ama suami di pinggir rel sambil liat kereta lewat,” kenang @Icha.

    “Terenak di korem, di pinggir rel sepur, iso ndelok sepor lewat.. pokok mantap, lk tutup aku kudu pindah ngopi nak endi besti..🤔,” @ujar @tinuk****.

    Meski begitu, sejumlah masyarakat lainnya menanggapi positif terkait penertiban PKL atau Pasar Malam Korem ini. Lantaran jalanan dianggap lebih nyaman, tertib, dan enak dipandang.

    “Alhamdulillah mereka direlokasi jadi lebih rapi dan cantik Surabaya. Sumpek kalau lewat situ. Sekarang lancar jaya,” ungkap @Erwin***.

    “Mengembalikan fungsi jalan alternatif sdh tepat yg dilakukan pemkot surabaya,” ujar @Rudi***.

    Pihak Pemerintah Kota Surabaya sendiri menjelaskan bahwa banyak faktor yang menjadi alasan mengapa pasar malam ini akhirnya ditutup. Beberapa di antaranya karena sepanjang jalan tersebut merupakan akses menuju bandara, selain itu juga jalan alternatif jika Jalan A. Yani macet. Namun, dengan adanya PKL justru membuat kemacetan. (fyi/ian)