Kementrian Lembaga: Satpol PP

  • 5 Fakta Terbaru OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid

    5 Fakta Terbaru OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid

    Bisnis.com, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di wilayah Riau, Senin (3/11/2025). Salah satu sosok yang digadang-gadang ikut diciduk, yaitu Gubernur Riau Abdul Wahid.

    Juru Bicara KPK Budi Prasetyo mengatakan terdapat 10 orang yang diamankan saat OTT di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau.

    “Benar ada kegiatan tangkap tangan yang KPK lakukan di wilayah Provinsi Riau. Saat ini, ada sekitar sejumlah 10 orang yang diamankan dalam kegiatan tangkap tangan,” ungkapnya kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Senin (3/11/2025). 

    Berikut Fakta-fakta OTT KPK yang Seret Gubernur Riau

    1. KPK Ciduk 10 Orang, Termasuk Gubernur Riau?

    Penyidik lembaga antirasuah mengamankan 10 orang yang dikabarkan dari penyelenggara negara, salah satunya adalah Gubernur Riau, Abdul Wahid.

    “Benar, ada kegiatan tangkap tangan yang KPK lakukan di wilayah Provinsi Riau. Saat ini atau sampai dengan saat ini ada sekitar sejumlah 10 orang yang diamankan dalam kegiatan tangkap tangan,” kata Budi.

    Budi juga belum membeberkan konstruksi perkara dan identitas pihak lainnya yang diamankan. Mereka direncanakan tiba di Gedung Merah Putih KPK besok hari atau Selasa, 4 November 2025.

    “Belum, saat ini masih di lokasi, jadi rencana tim akan membawa ke gedung KPK Merah Putih, kemungkinan di jadwalkan besok,” tuturnya.

    2. KPK Amankan Sejumlah Uang 

    Budi menjelaskan penyidik lembaga antirasuah masih berada di lokasi OTT yang belum diungkapkan oleh KPK. Dia menyebut para pihak yang diamankan merupakan penyelenggara negara, termasuk Gubernur Riau. 

    Tim penyidik OTT KPK ini juga telah mengamankan 10 orang, beberapa barang bukti salah satunya sejumlah uang. Namun belum bisa merincikan nominal uang tersebut. KPK juga belum mengungkapkan secara pasti apakah Gubernur Riau Abdul Wahid ikut ditangkap. 

    “Tentunya ada sejumlah uang juga ya, nanti kami akan update soal itu,” jelasnya. 

    KPK mempunyai waktu 1×24 jam untuk menentukan status hukum dari pihak yang ditangkap.

     

    3. Pemprov Riau Bantah Abdul Wahid Kena OTT 

    Pemerintah Provinsi Riau menyatakan Gubernur Riau Abdul Wahid tidak termasuk pihak yang ditangkap tangan oleh penyidik KPK. 

    Plt. Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Riau, Teza Darsa, mengatakan Gubernur hanya dimintai keterangan dalam rangkaian operasi yang dilakukan di lingkungan Dinas PUPR-PKPP Riau.

    “Pemerintah Provinsi Riau berkomitmen membantu KPK dalam proses hukum terkait beberapa orang penyelenggara negara yang ditangkap tangan siang tadi,” katanya dalam keterangan resmi, Senin (3/11/2025).

    Menurut Teza, Pemprov Riau menghormati seluruh proses hukum yang sedang berjalan dan siap memberikan dukungan penuh terhadap upaya pemberantasan korupsi.

    “Kami memastikan seluruh jajaran kooperatif, termasuk dalam memberikan informasi yang dibutuhkan KPK,” tambahnya.

    Sebelumnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan aksi tangkap tangan atau operasi tangkap tangan (OTT) di wilayah Riau, Senin (3/11/2025), termasuk ada Gubernur Riau Abdul Wahid.

     

    4. Ustaz Abdul Somad Angkat Bicara 

    Pendakwah Ustaz Abdul Somad (UAS) buka suara terkait penangkapan 10 orang dalam operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi di Pekanbaru, salah satunya Gubernur Riau Abdul Wahid.

    Dalam video yang beredar di media sosial, Ustaz Abdul Somad menyebutkan kalau yang ditangkap tangan oleh KPK adalah Kepala Dinas PUPR dan Kepala UPT. Sementara Gubernur Riau Abdul Wahid hanya dimintai keterangan saja.

    “Berita yang betul itu: Kadis PUPR dan Ka UPT yang di-OTT. Gubernur Riau dimintai keterangan. Itu yang betul,” ujar UAS, Senin (3/11/2025).

    5. Kondisi Rumah Gubernur Usai OTT KPK

    Kantor Gubernur dan Rumah Dinas Gubernur Abdul Wahid tampak sepi ramainya informasi OTT KPK yang disampaikan turut mengamankan orang nomor satu di bumi lancang kuning tersebut.

    Pantauan di Kantor Gubernur Riau, Jalan Sudirman, aktivitas di lingkungan Kantor tampak lengang, hanya terlihat beberapa petugas keamanan yang berjaga di pos depan. Sedangkan pada meja resepsionis Kantor Gubernur Riau hanya ditunggu satu orang

    “Hari ini Pak Gubernur tidak tampak di kantor,” ujar salah seorang petugas yang berjaga, Senin malam (3/11/2025) dilansir dari Antara.

    Diketahui kegiatan Gubernur Riau pada Senin (3/11) bertempat di Kediaman Gubernur Riau atau Gedung Daerah, Jalan Diponegoro, Kota Pekanbaru. Ada sejumlah tempat kegiatan di sana seperti Balai Serindit, Gedung Pauh Janggi, dan Ruang Rapat Kediaman Gubernur Riau.

    Kegiatan pertama gubernur kemarin, yakni apel bersama dalam peringatan hari jadi Satuan Polisi Pamong Praja. Selanjutnya di ruang rapat kediaman gubernur Abdul Wahid memimpin rapat tentang pengelolaan sampah menjadi energi listrik.

    Dalam kesempatan itu Abdul Wahid rapat bersama Wali Kota Pekanbaru dan Bupati Siak Afni Zulkifli. Akan tetapi usai adanya informasi OTT itu, suasana sepi juga terlihat di Kediaman atau Komplek Rumah Dinas Gubernur Riau.

  • Rintihan ‘Minta Tolong’ Kerap Terdengar Sebelum 2 Kerangka Ditemukan di Gedung Kwitang yang Terbakar

    Rintihan ‘Minta Tolong’ Kerap Terdengar Sebelum 2 Kerangka Ditemukan di Gedung Kwitang yang Terbakar

    GELORA.CO – Suara misterius berupa rintihan “minta tolong” sempat terdengar dari dalam gedung Astra Credit Companies (ACC) Kwitang, Jakarta Pusat, sebelum dua kerangka manusia ditemukan hangus terbakar di lantai dua bangunan tersebut pada Kamis sore, 30 Oktober 2025.

    Penemuan itu terjadi dua bulan setelah gedung dilalap api dalam demonstrasi besar akhir Agustus lalu. 

    Penelusuran Tribunnews mengungkap kesaksian warga, pengamanan tertutup, dan minimnya pelibatan perangkat lingkungan dalam peristiwa yang kini tengah diselidiki polisi.

    Sepi, Dinding Hitam, Pagar Seng Menutup Pandangan

    Setelah penemuan dua kerangka manusia di lantai dua gedung ACC Kwitang, Tribunnews mendatangi lokasi kejadian untuk menelusuri suasana fisik bangunan dan jejak kebakaran yang masih terlihat jelas.

    Bangunan tiga lantai itu tampak sepi, dengan sebagian besar pagar depan ditutup rapat menggunakan lembaran seng.

    Kerusakan akibat kebakaran tak mudah terlihat dari jalan raya Kwitang yang padat lalu lintas.

    Beberapa bagian gedung tampak menghitam, sisa dari insiden kebakaran yang terjadi dalam aksi demonstrasi massa pada akhir Agustus.

    Di halaman gedung, tiga sekuriti internal ACC berjaga bergantian. 

    Kalimat-kalimat bernada protes dan sindiran yang ditulis para demonstran menggunakan cat semprot (pylox) masih terlihat di sebagian dinding luar berwarna putih.

    Sementara di bagian dalam, barang-barang hangus berserakan, memperlihatkan dampak kebakaran yang terjadi bersamaan dengan gelombang unjuk rasa.

    Gedung Dijaga, Informasi Dikunci

    Di tengah kondisi gedung yang tertutup dan gelap, pengamanan dilakukan oleh sekuriti internal ACC.

    Tribunnews berbincang dengan petugas yang baru ditugaskan pasca-penemuan kerangka.

    Salah satu dari mereka, berinisial S, mengatakan dirinya baru dipindahkan dari cabang Kelapa Gading.

    “Saya baru dipindah ke sini. Dua teman saya juga baru kerja di sini,” kata S.

    Ia mengaku mengetahui perihal ditemukannya dua kerangka manusia di gedung tersebut. Namun, ia enggan untuk mengungkapkan apa yang terjadi.

    Sebab, sekuriti telah diarahkan oleh manajemen pusat ACC untuk tidak memberikan informasi kepada wartawan.

    Suara Misterius Sebelum Evakuasi

    Kesaksian warga sekitar mulai mencuat setelah suasana gedung menjadi sorotan.

    Beberapa dari mereka mengaku sempat mendengar suara-suara mencurigakan dari dalam bangunan sebelum proses evakuasi dilakukan.

    Novrie, warga yang tinggal persis di samping gedung ACC, mengatakan suara ketukan dan rintihan kerap terdengar dari dalam gedung.

    “Ada bunyi ‘ketrok-ketrok’. Saya pikir renovasi. Tapi pedagang bilang enggak ada. Baru tahu pas Kamis sore ada evakuasi kerangka,” ungkap Novrie.

    Novrie juga menyebut bahwa beberapa pedagang malam sempat mendengar cerita dari sekuriti gedung ACC soal suara teriakan “minta tolong” yang terdengar setelah kebakaran.

    “Katanya satpam cerita ke orang warung, suka ada yang teriak ‘minta tolong’ dari dalam,” ungkap Novrie.

    Evakuasi Diam-diam oleh Aparat

    Setelah suara-suara itu menjadi perbincangan warga, aparat kepolisian melakukan evakuasi dua kerangka manusia secara tertutup. Prosesnya berlangsung cepat dan minim pelibatan warga.

    Menurut kesaksian pedagang minuman bernama Nana (nama disamarkan), aparat kepolisian masuk ke gedung satu per satu dan menutup pintu seng di bagian depan.

    “Polisi masuk satu per satu, enggak ramai. Pintu seng langsung ditutup,” kata Nana.

    Pedagang lain, Pirman, menyebut ada tiga mobil yang datang: satu ambulans, satu Satpol PP, dan satu mobil polisi.

    Warga Tak Dilibatkan, RT-RW Baru Tahu dari Berita

    Meski evakuasi telah dilakukan, perangkat lingkungan seperti RT dan RW mengaku tidak mendapat informasi resmi dari pihak ACC maupun aparat. Mereka baru mengetahui peristiwa itu dari pemberitaan.

    Ketua RT setempat, Aris, menyebut tidak ada laporan atau koordinasi dari pihak ACC.

    “Saya baru tahu dari berita. Enggak ada yang lapor,” kata Aris.

    Ketua RW, Bambang, membenarkan bahwa komunikasi dengan pihak keamanan ACC tidak berlangsung aktif.

    “Setiap hari kami minta tandatangan sekuriti sebagai bukti pengamanan. Tapi mereka punya sistem sendiri,” ujar Bambang.

    Status Penyelidikan: Polisi & ACC Angkat Bicara

    Setelah sorotan publik meningkat, pihak kepolisian dan manajemen ACC memberikan pernyataan resmi terkait penemuan dua kerangka manusia dan status penyelidikan yang sedang berjalan.

    Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro membenarkan bahwa dua kerangka ditemukan dalam kondisi hangus terbakar.

    Ia menjelaskan bahwa jenazah baru ditemukan karena tertimbun material plafon yang ambruk saat kebakaran terjadi.

    “Kenapa baru ditemukan, karena jenazah hangus terbakar dan tertumpuk sisa material kebakaran, sedangkan gedung tidak digunakan lagi,” ujar Susatyo.

    Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Roby Heri Saputra menambahkan bahwa proses identifikasi sedang berlangsung di RS Polri Kramat Jati. Hasil tes DNA diperkirakan keluar pada Rabu, 5 November 2025.

    Pihak ACC melalui EVP Corporate Communication Riadi Prasodjo menyampaikan keprihatinan dan dukacita atas peristiwa tersebut.

    “ACC turut prihatin atas penemuan dua jenazah dan berharap pihak kepolisian dapat segera mengidentifikasi korban,” kata Riadi.

    Dugaan Kuat: Farhan dan Reno, Mahasiswa Hilang Saat Demo

    Dua kerangka manusia yang ditemukan diduga kuat merupakan Muhammad Farhan Hamid dan Reno Syahputra Dewo, mahasiswa yang dilaporkan hilang saat demonstrasi di Kwitang pada 29 Agustus 2025. 

    Keluarga keduanya telah memberikan sampel DNA untuk dicocokkan dengan jenazah yang ditemukan.

    “Kami sudah ambil DNA dari keluarga Farhan dan Reno. Hasilnya akan dibandingkan dengan kerangka yang ditemukan,” ujar AKBP Roby Heri Saputra.

    Keduanya dilaporkan hilang melalui Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), namun hingga kini belum pernah terlacak.

    Kebakaran saat Demonstrasi

    Gedung ACC Kwitang sebelumnya sempat terbakar dalam gelombang demonstrasi yang berlangsung pada 25–31 Agustus 2025. 

    Massa saat itu mengepung markas Brimob Kwitang, dan api melalap sebagian bangunan di sekitarnya, termasuk gedung ACC.

    Bagian luar gedung masih menunjukkan bekas kebakaran, dengan dinding menghitam dan coretan protes dari demonstran.

    Barang-barang hangus terlihat di bagian dalam gedung.

    Warga Takut Lewat Malam Hari

    Pasca-penemuan kerangka, dampak sosial mulai terasa di lingkungan sekitar. Warga mengaku takut melintasi gedung ACC pada malam hari karena suasana yang gelap dan tertutup.

    “Hawanya enggak enak. Warga maunya cepat-cepat dibangun lagi,” ujar Novrie.

    Pirman, pedagang warung makan, mengaku tidak mengalami kejadian mistis, namun merasa takut setelah mengetahui adanya kerangka.

    “Setelah tahu ada kerangka, jadi takut aja,” katanya.

  • Kantor Gubernur Riau dan kediamannya sepi usai informasi OTT KPK

    Kantor Gubernur Riau dan kediamannya sepi usai informasi OTT KPK

    “Hari ini Pak Gubernur tidak tampak di kantor,”

    Pekanbaru, (ANTARA) – Kantor Gubernur dan Rumah Dinas Gubernur Abdul Wahid tampak sepi ramainya informasi operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang disampaikan turut mengamankan orang nomor satu di bumi lancang kuning tersebut.

    Pantauan di Kantor Gubernur Riau, Jalan Sudirman, aktivitas di lingkungan Kantor tampak lengang, hanya terlihat beberapa petugas keamanan yang berjaga di pos depan. Sedangkan pada meja resepsionis Kantor Gubernur Riau hanya ditunggu satu orang

    “Hari ini Pak Gubernur tidak tampak di kantor,” ujar salah seorang petugas yang berjaga, Senin malam.

    Diketahui kegiatan Gubernur Riau pada Senin (3/11) bertempat di Kediaman Gubernur Riau atau Gedung Daerah, Jalan Diponegoro, Kota Pekanbaru. Ada sejumlah tempat kegiatan di sana seperti Balai Serindit, Gedung Pauh Janggi, dan Ruang Rapat Kediaman Gubernur Riau.

    Kegiatan pertama gubernur Senin ini yakni apel bersama dalam peringatan hari jadi Satuan Polisi Pamong Praja. Selanjutnya di ruang rapat kediaman gubernur Abdul Wahid memimpin rapat tentang pengelolaan sampah menjadi energi listrik.

    Dalam kesempatan itu Abdul Wahid rapat bersama Wali Kota Pekanbaru dan Bupati Siak Afni Zulkifli. Akan tetapi usai adanya informasi OTT itu, suasana sepi juga terlihat di Kediaman atau Komplek Rumah Dinas Gubernur Riau.

    Di sana juga hanya tampak dua petugas Satuan Polisi Pamong Praja yang berjaga di pos samping masuk ke kediaman. Padahal, jika pada hari-hari sebelumnya banyak aktivitas dilingkungan kediaman tersebut.

    Sebelumnya, KPK sebelumnya mengonfirmasi telah melakukan penangkapan terhadap Gubernur Riau Abdul Wahid dalam operasi tangkap tangan. “Ya,” kata Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto saat dikonfirmasi ANTARA.

    Hal senada disampaikan Ketua KPK Setyo Budiyanto yang membenarkan adanya OTT terhadap Abdul Wahid. “Benar, sementara masih berproses,” ujarnya.

    KPK memiliki waktu 1 x 24 jam untuk menentukan status hukum pihak-pihak yang ditangkap dalam operasi tersebut. Informasi sementara menyebutkan, OTT berlangsung sekitar pukul 13.00 WIB dan turut menyeret sejumlah pejabat, di antaranya Kepala Dinas PUPR-PKPP Riau

    Pewarta: Bayu Agustari Adha
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tumpahan Solar di Ponorogo Sebabkan Ibu Terjatuh, Damkar Bergerak Cepat

    Tumpahan Solar di Ponorogo Sebabkan Ibu Terjatuh, Damkar Bergerak Cepat

    Ponorogo (beritajatim.com) – Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Satpol PP Ponorogo bergerak cepat menangani tumpahan solar di ruas jalan Kelurahan Keniten, Senin (3/11/2025). Langkah sigap ini diambil setelah laporan warga menyebutkan adanya bahan bakar tumpah di jalan yang sempat menyebabkan seorang ibu terjatuh.

    Laporan pertama diterima sekitar pukul 09.55 WIB dari Pos Polisi Salju Buana. Tim regu C Damkar langsung diberangkatkan pukul 10.00 WIB dan tiba di lokasi delapan menit kemudian. Proses pembersihan dimulai pukul 10.10 WIB dan selesai dalam waktu kurang dari 20 menit.

    Kepala Bidang Damkar dan Penyelamatan Satpol PP Ponorogo, Bambang Supeno, membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan bahwa pembersihan dilakukan di sekitar perempatan Pabrik Es yang menjadi jalur padat kendaraan.

    “Kami menerima informasi dari masyarakat pengguna jalan bahwa ada tumpahan solar. Lokasi di perempatan Salju Buana atau dekat pabrik es, dari arah utara ke barat. Teman-teman Damkar pun meluncur untuk melakukan pembersihan tumpahan solar. Alhamdulillah kurang lebih 15–30 menit bisa diselesaikan dan aman untuk pengguna jalan,” ujar Bambang.

    Menurut Bambang, panjang tumpahan solar mencapai sekitar 50 meter. Hingga kini, petugas belum mengetahui secara pasti dari kendaraan mana bahan bakar tersebut berasal. Meski demikian, upaya pembersihan cepat dilakukan untuk mencegah kecelakaan lanjutan.

    Petugas Damkar menggunakan peralatan khusus agar permukaan jalan tidak licin lagi dilalui kendaraan. Setelah seluruh area dipastikan aman, regu kembali ke markas pukul 10.30 WIB.

    Kini, jalur di kawasan perempatan Salju Buana Kelurahan Keniten telah kembali normal dan dapat dilalui kendaraan tanpa hambatan. [end/beq]

  • Kena Sifilis, sedang Hamil dan Terlibat Pencurian

    Kena Sifilis, sedang Hamil dan Terlibat Pencurian

    Kepada petugas, para PSK mengaku mematok tarif antara Rp 300.000 hingga Rp 500.000 sekali kencan, tergantung layanan yang diminta pelanggan.

    Yosef menjelaskan, Monumen Tsunami Maumere sering dijadikan lokasi pertemuan awal atau “basecamp transaksi”, sebelum pelanggan dan PSK berpindah ke losmen, penginapan, atau hotel sesuai kesepakatan.

    Mirisnya, sebagian besar pelanggan disebut tidak menggunakan alat pelindung (kondom) dalam berhubungan, sehingga berpotensi tinggi menularkan virus menular seksual.

     

    Usai diamankan, keenam PSK menjalani tes HIV, Sifilis, dan kehamilan di Puskesmas Beru, Kelurahan Kota Baru.Hasilnya, empat orang dinyatakan positif Sifilis, sementara satu orang lainnya diketahui sedang mengandung.

    Kepala Satpol PP dan Damkar Kabupaten Sikka, Adeodatus Buang Dacunha, menyampaikan keprihatinannya atas maraknya praktik prostitusi dan kasus penyakit menular seksual di Maumere.

    “Kami sangat prihatin dengan kondisi ini. Temuan para PSK yang terinfeksi penyakit menular bahkan ada yang sedang hamil menjadi peringatan serius. Kami akan terus melakukan operasi rutin di kos, losmen, penginapan, dan hotel di wilayah Kota Maumere,” tegas Dacunha.

    Ia menegaskan pentingnya pendidikan kesehatan dan penyadaran publik agar praktik prostitusi terselubung dapat ditekan, dan generasi muda Kabupaten Sikka terlindungi dari bahaya penyakit menular seksual.

     

     

  • Fakta-Fakta Ledakan dan Kebakaran Dahsyat Truk BBM di Cianjur

    Fakta-Fakta Ledakan dan Kebakaran Dahsyat Truk BBM di Cianjur

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Cianjur, Ipda Ika Cakra menuturkan, truk tangki tersebut mulanya melaju dari Bandung menuju Sukabumi.

    “Kendaraan tiba-tiba oleng lalu menabrak tiang listrik hingga terguling,” terang Ika.

    Dia menduga, kecelakaan itu menimbulkan percikan api dari bagian belakang truk. Percikan inilah yang kemudian memicu kebakaran dahsyat.

    Api dengan cepat menjalar mengikuti tumpahan BBM yang mengalir ke jalan, hingga mencapai pos polisi dan kendaraan yang sedang terparkir.

    Sementara itu, Kasi Pemadaman dan Penyelamatan Satpol PP dan Damkar Kabupaten Cianjur, Budianto, menjelaskan pihaknya telah memobilisasi armada dari beberapa pos pemadam untuk mempercepat penanganan.

    Kabar dihimpun, hingga Minggu (2/11) pukul 00.30 WIB api masih berkobar hebat di lokasi kejadian.

    “Untuk korban masih belum bisa dipastikan. Nanti setelah api benar-benar padam baru dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” terang dia.

  • Kronologi Truk BBM di Cianjur Terguling Picu Kebakaran Hebat, Pos Polisi dan Kendaraan Hangus

    Kronologi Truk BBM di Cianjur Terguling Picu Kebakaran Hebat, Pos Polisi dan Kendaraan Hangus

    Liputan6.com, Jakarta Sebuah truk tangki pengangkut bahan bakar minyak (BBM) terguling dan langsung memicu kebakaran hebat di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Sabtu (1/11/2025) malam.

    Api yang berkobar tidak hanya melumat badan truk, tetapi juga merambat cepat, menghanguskan pos polisi dan beberapa kendaraan di sekitarnya.

    Kobaran api pertama kali terlihat sekitar pukul 21.45 WIB dengan cepat membesar, merembet hingga ke pos polisi yang berjarak sekitar 40 meter.

    Hingga pukul 23.00 WIB, petugas masih berjuang keras karena api tampak belum sepenuhnya terkendali, baik di truk maupun bangunan pos polisi.

    Tim gabungan dari pemadam kebakaran dan aparat kepolisian segera diterjunkan ke lokasi. Beberapa unit mobil pemadam, termasuk kendaraan taktis water cannon milik Polres Cianjur, dikerahkan untuk melumpuhkan api.

    Menurut Kanit Gakkum Satlantas Polres Cianjur, Ipda Ika Cakra, truk tangki tersebut mulanya melaju dari Bandung menuju Sukabumi.

    “Kendaraan tiba-tiba oleng lalu menabrak tiang listrik hingga terguling,” terang Ika.

    Dia menduga, kecelakaan itu menimbulkan percikan api dari bagian belakang truk. Percikan inilah yang kemudian memicu kebakaran dahsyat.

    Api dengan cepat menjalar mengikuti tumpahan BBM yang mengalir ke jalan, hingga mencapai pos polisi dan kendaraan yang sedang terparkir.

    Sementara itu, Kasi Pemadaman dan Penyelamatan Satpol PP dan Damkar Kabupaten Cianjur, Budianto, menjelaskan pihaknya telah memobilisasi armada dari beberapa pos pemadam untuk mempercepat penanganan.

    “Kami kerahkan petugas dan mobil pemadam dari beberapa sektor, termasuk dari kota, agar proses penanganan lebih cepat,” ujarnya.

    Budianto menambahkan, sejauh ini petugas masih fokus pada pemadaman dan pendinginan area, sehingga belum bisa memberikan konfirmasi mengenai korban jiwa.

    Kabar dihimpun, hingga Minggu (2/11) pukul 00.30 WIB api masih berkobar hebat di lokasi kejadian.

    “Untuk korban masih belum bisa dipastikan. Nanti setelah api benar-benar padam baru dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” terang dia.

  • Kepadatan lalu lintas di sekitar GBK terjadi jelang konser BLACKPINK

    Kepadatan lalu lintas di sekitar GBK terjadi jelang konser BLACKPINK

    Jakarta (ANTARA) – Kepada lalu lintas terjadi di sekitar Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat menjelang konser grup musik perempuan asal Korea Selatan, BLACKPINK yang dimulai pukul 18.30 WIB.

    Sejak pukul 16.00 WIB, terpantau kendaraan roda dua maupun empat terlihat penuh di sepanjang Jalan Sudirman mengarah GBK.

    Adapun dari arah sebaliknya yakni kawasan Semanggi juga terjadi kemacetan. Sesekali bunyi klakson terdengar dari kerumunan tersebut.

    Terpantau Halte Transjakarta Senayan Bank Jakarta masih terpantau belum dipadati warga.

    Kemudian, di pusat perbelanjaan FX Sudirman juga dipenuhi fans BLACKPINK yang mengenakan pakaian bernuansa hitam dan merah muda.

    Di depan FX Sudirman, tak sedikit ojek daring yang menurunkan penumpang maupun menunggu pesanan masuk.

    Petugas keamanan seperti Kepolisian dan Satpol PP nampak menjaga arus lalu lintas serta mengarahkan kendaraan yang keluar masuk area GBK.

    Polda Metro Jaya mengerahkan sebanyak 1.500 personel untuk mengamankan konser girlband asal Korea Selatan BLACKPINK yang digelar pada Sabtu dan Minggu (2/11) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.

    Sebagai bagian dari standar pengamanan kegiatan internasional, Unit Jibom (Penjinak Bom) bersama K-9 akan melakukan sterilisasi area stadion sebelum konser dimulai untuk memastikan seluruh area bebas dari benda mencurigakan dan aman digunakan.

    BLACKPINK kembali hadir ke Jakarta dan meramaikan panggung megah di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) pada 1-2 November 2025.

    Konser bertajuk “2025 World Tour in Jakarta” itu menjadi salah satu agenda musik internasional terbesar di tanah air tahun ini.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Sejumlah Ruas Jalan di Jakut dan Jakbar Terendam Banjir Jumat Malam, Banyak Motor Mogok

    Sejumlah Ruas Jalan di Jakut dan Jakbar Terendam Banjir Jumat Malam, Banyak Motor Mogok

    Tak hanya di Jakarta Utara, banjir juga menggenangi Jalan Arjuna Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, menyebabkan puluhan sepeda motor mogok.

    Petugas Satpol PP Jakarta Barat, yang ditemui saat bertugas di lokasi, Handri menyebutkan banjir menggenang sejak pukul 19.00 WIB akibat luapan Kali Sekretaris.

    “Memang sebagian titik di Jalan Arjuna Selatan itu agak cekung posisinya. Jadi air yang mengalir lewat saluran menggenang di sini. Banyak juga motor mogok tadi,” katanya.

    Banjir di loksi tersebut, kata Handri, sempat mencapai ketinggian 60 sentimeter. Sepeda motor yang memaksa menerobos banjir, mesinnya kemasukan air.

    “Sekitar jam 20.00 WIB itu pompa juga langsung dinyalakan. Pas lagi parah tadi kurang lebih 60 cm lah, kalau saya tes ke sana tadi sebetis saya. Banyak motor yang pada mogok, ini kalau sekarang jam 21.00 WIB ya, sudah surut, sudah mulai bisa banyak yang melintas,” kata Handri.

    Kendati sepeda motor sudah dapat melintas dengan aman, kendaraan roda empat diarahkan untuk memutar balik. Banyak saluran air berlubang di pinggir jalan dan masih tertutup genangan.

    “Tapi, kalau mobil yang dari arah Kebon Jeruk enggak kita kasih lewat dulu, mendingan mutar saja. Soalnya, mobil dari arah Grogol itu lewat, jadi biar enggak ngadu. Apalagi, itu di pinggirnya kan saluran air posisinya kebuka, takutnya jeblos nanti kalau dipakai mobil dua arah, karena enggak kelihatan kan ketutup air,” kata dia.

    Dengan beroperasinya pompa air, Handri menyebut genangan akan surut total pada pukul 23.00 WIB.

    “Karena sudah pakai pompa juga, insya Allah malam jam 22.00 atau 23.00 WIB udah kering,” sebut dia.

  • Razia Gabungan di Lumajang, 7.866 Bungkus Rokok Ilegal Disita Satpol PP dan Bea Cukai

    Razia Gabungan di Lumajang, 7.866 Bungkus Rokok Ilegal Disita Satpol PP dan Bea Cukai

    LUMAJANG – Petugas gabungan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Lumajang bersama Kantor Bea Cukai Probolinggo menyita 7.866 bungkus rokok ilegal dalam operasi penegakan hukum di sejumlah toko di Lumajang, Jawa Timur.

    “Peredaran rokok ilegal di Lumajang masih menjadi masalah serius dan merugikan negara hingga miliaran rupiah setiap tahunnya,” kata Kepala Bidang Penegakan Peraturan Daerah Satpol PP Lumajang, Enny Roseita Hadi di Lumajang, Antara, Jumat, 31 Oktober.

    Hingga Oktober 2025, operasi gabungan tersebut juga menyita 1.488 batang rokok ilegal eceran. Razia dilakukan di berbagai kecamatan, terutama di wilayah selatan dan timur Lumajang yang terdeteksi memiliki sebaran tertinggi peredaran rokok ilegal berdasarkan data Sistem Informasi Rokok Ilegal (SIROLEG).

    “Petugas sempat mengalami kesulitan melacak pemasok karena mereka menggunakan modus titip jual, dan tidak ada identitas jelas dari pemasok,” ujarnya.

    Enny menjelaskan, beberapa toko bahkan memilih tutup lebih awal saat mendengar ada razia. Para pedagang saling memberi informasi lewat grup WhatsApp untuk menghindari penertiban petugas.

    “Sanksi bagi pelaku bisa berupa denda atau pidana, tergantung tingkat pelanggaran. Tahun 2025, denda yang disetor ke kas negara sudah mencapai tiga digit,” kata Enny.

    Ia menambahkan, penindakan terhadap rokok ilegal di Lumajang dilakukan melalui operasi gabungan, penggunaan aplikasi SIROLEG, serta sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya rokok ilegal.

    “Kami mengimbau masyarakat tidak membeli atau menjual rokok ilegal, dan segera melapor kepada Satpol PP atau Bea Cukai jika menemukan peredarannya,” tegasnya.

    Sesuai Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007, pelanggar dapat dikenai sanksi administrasi berupa denda dua hingga sepuluh kali nilai cukai, atau pidana penjara 1–5 tahun jika tidak mampu membayar denda.

    “Selama 2025, sebagian besar pelanggar di Lumajang dijatuhi sanksi administrasi berupa denda,” kata Enny menambahkan.