Kementrian Lembaga: Satpol PP

  • Ngeyel Perintah Sesepuh di Masa Lalu, Rendaman Bambu di Sumur Tua Tewaskan 5 Orang

    Ngeyel Perintah Sesepuh di Masa Lalu, Rendaman Bambu di Sumur Tua Tewaskan 5 Orang

    TRIBUNJATIM.COM –  Sumur tua di Pamekasan, Pulau Madura, Jawa Timur tewaskan lima orang sekaligus.

    Mereka diketahui masih dalam satu ikatan keluarga.

    Diketahui peristiwa itu terjadi di Desa Jarin, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur.

    Para korban tewas di dalam sumur tua itu pada Kamis (28/11/2024).

     

     

    Melansir dari Kompas.com, para korban tewas diduga karena menghirup gas beracun di dalam sumur tua tersebut.

    Kelima korban tersebut adalah Moh Hosen (50), Zainullah (29), Moh Sai (45), Moh Fathorrosi (45), dan Moh Samsuri (60).

    Keponakan Hosen, Syamsul Arifin, menjelaskan kronologi kejadian tersebut.

    Awalnya, korban atas nama Hosen dan Samsuri hendak mengangkat irisan bambu yang direndam di dalam sumur tua itu.

    Hosen pertama kali turun ke dalam sumur dan berhasil mengangkat beberapa irisan bambu.

    Dari dalam sumur, Hosen mengeluh sesak napas dan naik ke permukaan.

    Sampai di permukaan, Hosen masih sempat merokok hingga menghabiskan sebatang.

    Setelah itu, Hosen kembali masuk ke dalam sumur untuk mengangkut sisa irisan bambu.

    Setelah itu, Hosen tak lagi bersuara dari dalam sumur.

    Karena tak ada reaksi, Samsuri menyusul ke dalam sumur untuk mengangkat tubuh Hosen.

    Namun, Samsuri juga tidak bisa mengangkat tubuh Hosen.

    Kedua pria ini sama-sama lemas di dalam sumur.

    Selanjutnya, Fathorrosi menyusul ke dalam sumur untuk menyelamatkan keduanya.

    Fathorrosi mengalami hal yang sama.

    “Tiga orang di dalam sumur tua itu, semuanya ikut lemas,” ujar Syamsul.

    Zainullah yang melihat ketiga korban tidak mampu naik ke permukaan sumur, juga menyusul masuk ke dalam sumur.

    Nasib Zainullah juga sama seperti ketiga pria lainnya.

    Akhirnya, Moh Sai mencoba menyelamatkan keempat kerabatnya yang sudah tak berdaya di dalam sumur.

    Lagi-lagi, nasib Moh Sai juga sama dengan yang lainnya.

    Untuk menyelamatkan kelima pria di dalam sumur, warga tak berani lagi masuk ke dalam sumur.

    Meskipun ada yang memaksa untuk turun lagi ke dalam sumur, warga tetap melarang.

    “Kita angkat tubuh mereka satu-satu menggunakan tambang yang diberi besi pengait. Alhamdulillah sukses,” ujar Syamsul.

    Para korban masih sempat dibawa ke RSUD Smart Pamekasan.

    Namun, mereka sudah tidak bisa diselamatkan.

    Akhirnya, jasad para korban diserahkan kepada keluarganya masing-masing.

    Menurut Ahmad, anggota keluarga korban, sumur tua itu tidak pernah digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

    Sumur tersebut sudah pernah diminta oleh para sesepuh korban untuk ditutup permanen.

    “Sudah pernah ada keinginan untuk menutup sumur itu permanen, namun tidak dilakukan. Mungkin itu firasat kalau sumur itu akan membahayakan,” ungkap Ahmad.

    Sebelumnya, seorang pria berusia 47 tahun, Nadin meninggal dunia saat menguras sumur sedalam 20 meter di dapur rumahnya.

    Kejadian ini terjadi di Dusun Duko, Desa Kembang, Kecamatan Bondowoso, pada Selasa (29/10/2024).

    Proses evakuasi berlangsung cukup lama, dari kejadian pukul 13.00 WIB. Jenazab korban berhasil dievakuasi sekitar pukul 16.57 WIB.

    Menurut M Kasim, Kasi Damkar dan non Kebakaran, Satpol PP Bondowoso, pihaknya menerima laporan sekitar pukul 13.00 WIB.

    Langsung menuju TKP dengan kondisi pria meninggal di dalam sumur.

    Pihaknya langsung melakukan evakuasi. Namun sayangnya, di kedalaman kurang 3 meter ke dasar tim Damkar mencium aroma gas tak sedap.

    “Kita langsung kontak Basarnas dan Inafis” jelasnya.

    Sementara itu, Koordinator Pos SAR Jember, Andi Irawan, menjelaskan, proses evakuasi memang sangat sulit karena medan atau space sumur yang terlalu kecil. Di lain sisi, ke dalaman sumur juga mencapai 20 meter.

    “Sehingga manuver untuk pengikatan pada korban sangat susah sekali,” urainya.

    Ia menerangkan saat tiba di lokasi korban memang sudah meninggal dunia. Dan saat ini sudah dievakuasi ke RS Bhayangkara.

    Kasus Lain

    Warga Desa Watulimo, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur (Jatim), tewas setelah tercebur ke dalam sumur yang tak jauh dari rumahnya, Senin (10/6/2024).

    Kapolsek Watulimo, AKP Zainudin menuturkan, Ponisah (50) ditemukan oleh keluarganya yang sudah mencarinya ke mana-mana.

    “Korban ini dari Subuh sudah tidak terlihat, lalu keluarga mencarinya ke rumah tetangga tidak ada. Sampai tetangga ini ikut mencari keberadaan korban,” kata AKP Zainudin.

    Setelah mencari lebih kurang dua jam, korban ditemukan oleh keluarganya di sumur yang berada di kebun milik korban.

    “Sumur tersebut sebenarnya sudah tidak terpakai tapi masih ada airnya. Saat ditemukan kondisi korban sudah mengapung,” lanjutnya.

    Proses evakuasi jasad Ponisah dilakukan oleh Pos SAR Trenggalek dan tim gabungan dari Polsek Watulimo, Koramil Watulimo, petugas pemadam kebakaran, dan warga sekitar.

    Proses evakuasi diawali dengan mengurangi gas beracun dari sumur sedalam 15 meter tersebut menggunakan blower exhaust fan.

    Tim gabungan lalu memasang tripod dan sistem Confined Space Rescue (CSR) untuk menurunkan satu personel rescuer yang menggunakan Self Contained Breathing Apparatus (SCBA). 

    Setelah berhasil mengikatkan tali pada korban, tim SAR yang berada di atas menarik rescuer dan korban dari dalam sumur.

    “Upaya evakuasi membutuhkan proses sekitar 45 menit, korban dievakuasi dari sumur yang kedalaman airnya 8 meter dengan keadaan telah meninggal dunia,” kata Kepala Kantor SAR Surabaya, Muhamad Hariyadi.

    Setelah berhasil dievakuasi, jasad dibawa ke rumah duka untuk kemudian diserahkan ke keluarga.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Relokasi Warga Kolong Tol Angke: KTP DKI Dapat Rusun, Non-KTP Terancam Terlantar

    Relokasi Warga Kolong Tol Angke: KTP DKI Dapat Rusun, Non-KTP Terancam Terlantar

    Relokasi Warga Kolong Tol Angke: KTP DKI Dapat Rusun, Non-KTP Terancam Terlantar
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai merelokasi 14 keluarga yang tinggal di kolong Tol Angke, Jakarta Barat, ke Rumah Susun (Rusun) Rawa Buaya pada Sabtu (30/11/2024).
    Langkah ini bertujuan untuk memberikan hunian yang lebih layak bagi warga yang selama ini hidup di bawah fasilitas umum.
    Relokasi tahap pertama ini, 14 Kepala Keluarga (KK) diharuskan melengkapi persyaratan administratif untuk bisa menempati rusun tersebut.
    Kepala Satpol PP Jakarta Barat, Agus Irwanto, menyatakan proses relokasi berjalan lancar. Satu per satu barang sudah dipindahkan dengan bantuan timnya.
    “Tidak ada penertiban, hanya pemindahan ke rumah susun di Jakarta Barat. Warga menyambut baik langkah ini,” kata Agus.
    Warga ber-KTP Jakarta yang telah direlokasi akan diberikan hak istimewa oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta. Mereka diberikan kebebasan biaya rusun selama enam bulan.
    Tidak hanya itu, bahkan bantuan berupa sembako juga diberikan dari Pemprov Jakarta untuk mereka.
    “Selama enam bulan kami berikan free. Tidak ada biaya sama sekali. Kemudian ada bantuan sembako,” kata Penjabat (PJ) Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi, Selasa (26/11/2024).
    Setelah masa tersebut, mereka diwajibkan membayar biaya sewa sesuai tipe unit yang dihuni.
    Tentunya itu menjadi kekhawatiran mereka. Meski digratiskan tinggal selama enam bulan, mereka tetap khawatir dengan beban biaya setelahnya.
    Salah satunya Desi (26). Dia mengaku lega meski harus mengatur pengeluaran ke depannya.
    “Selama enam bulan gratis, tapi setelah itu bayar. Saya ambil tipe 30, biayanya Rp 300.000 per bulan belum termasuk air dan listrik,” ujarnya.
    Begitu pula dengan Acip (72), warga KTP Jakarta yang juga direlokasi, merasa berat memikirkan pengeluaran bulanan.
    “Kalau pakai air banyak, bayar lebih besar. Pakai listrik banyak, bayar lebih besar. Enam bulan gratis, tapi setelah itu berat juga,” keluh Acip.
    Relokasi warga kolong Tol Angke, Jakarta Barat, ke Rumah Susun (Rusun) Rawa Buaya menyisakan persoalan bagi warga yang tidak memiliki KTP DKI Jakarta.
    Pasalnya, mereka tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan unit di rusun yang disediakan pemerintah.
    Yoknio (71), salah satu warga yang memiliki KTP Tangerang, mengaku bingung akan tinggal di mana setelah harus meninggalkan kolong tol.
    “Saya KTP Tangerang, bingung mau tinggal di mana. Di Tangerang sudah enggak ada keluarga. Barang sudah di-packing, tapi bingung mau dikemanain,” ujar Yoknio saat berbincang dengan
    Kompas.com,
    Sabtu (30/11/2024).
    Bagi warga non-KTP DKI, relokasi ini justru menimbulkan ketidakpastian. Mereka harus mencari tempat tinggal sendiri dengan dana terbatas.
    Meski ada kompensasi berupa uang ganti rugi, Yoknio menganggap itu tidak cukup untuk menjamin kehidupan yang stabil di masa mendatang.
    “Saya sebenarnya mau saja tinggal di rusun, tapi syaratnya tidak bisa dipenuhi. Mau ke mana lagi, bingung,” imbuh Dia.
    Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Barat, Agus Irwanto, memastikan bahwa pemerintah tidak akan membiarkan warga non-KTP DKI terlantar.
    Dia menyebutkan Pemprov DKI sedang mengupayakan solusi untuk mereka.
    “Untuk warga non-KTP DKI, kami akan bantu mencarikan tempat tinggal lain. Proses ini sedang kami koordinasikan dengan pihak terkait,” kata Agus.
    Meski demikian, Agus belum merinci jenis bantuan atau lokasi alternatif yang akan diberikan kepada warga non-KTP DKI.
    Warga berharap janji tersebut segera direalisasikan agar mereka tidak terkatung-katung tanpa tempat tinggal.
    Sementara itu, warga seperti Yoknio berharap bisa tetap menjalani kehidupan yang layak meski tanpa jatah hunian di rusun.
    “Kalau memang bisa dibantu tempat lain, saya ikut saja. Yang penting ada tempat tinggal,” tutupnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemprov DKI fasilitasi warga kolong jembatan pindah ke Rusunawa KS Tubun

    Pemprov DKI fasilitasi warga kolong jembatan pindah ke Rusunawa KS Tubun

    Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta Marullah Matali saat mendampingi Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Republik Indonesia Maruarar Sirait meninjau kolong jembatan Jalan Tomang Raya, Jakarta Pusat dan Rusunawa K. S. Tubun, Jakarta Barat, pada Jumat (29/11/2024) malam. ANTARA/HO-Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

    Pemprov DKI fasilitasi warga kolong jembatan pindah ke Rusunawa KS Tubun
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Sabtu, 30 November 2024 – 10:46 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memfasilitasi warga warga kolong jembatan Jalan Tomang Raya, Jakarta Pusat pindah ke rumah susun sewa (Rusunawa) K. S. Tubun, Jakarta Barat dengan fasilitas yang layak.

    Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) RI Maruarar Sirait berharap warga di kolong jembatan bisa pindah dengan sukarela  ke sejumlah Rusunawa yang telah disediakan Pemprov DKI Jakarta karena lahan yang mereka tempati merupakan aset milik Pemprov DKI.

    “Lahan yang mereka tempati itu punya Pemprov DKI. Kemudian, Pemprov DKI sudah menyiapkan tempat di sini. Ada pelatihan di rusunawa ini dan fasilitasnya bagus. Saya minta Pemprov DKI dapat mengedepankan pola pendekatan dialog dengan warga agar mereka mau pindah dengan sukarela,” kata Maruarar di Jakarta, Sabtu.

    Maruarar meminta Pemprov DKI Jakarta melakukan pendekatan dialog sekaligus mengajak warga melihat langsung unit yang akan dihuni di Rusunawa. Hal ini untuk membuat warga kolong jembatan semakin tertarik untuk pindah secara sukarela.

    Terlebih lagi, Pemprov DKI Jakarta sudah menyiapkan tempat yang bagus dengan banyak pemberdayaan, pelatihan, dan kegiatan positif bagi warga penghuni rusun.

    “Saya minta Pak Sekda ajak warga ke rusun, ajak lihat dan survei tempat serta kegiatannya. Bagaimana unit dan fasilitasnya, di sini kegiatannya banyak yang positif. Karena, yang saya dengar tempat ini (Rusunawa K. S. Tubun) banyak peminatnya, orang berebut tinggal di sini,” ujar Maruarar.

    Dari hasil tinjauan langsung ke sejumlah lantai di Rusunawa K. S. Tubun pada Jumat (29/11) malam, Maruarar turut mengapresiasi Pemprov DKI yang membangun dan mengelola Rusunawa dengan fasilitas yang sangat bagus.

    “Fasilitas di rusun ini terbaik dan orang-orang yang mengelolanya punya hati dan profesional. Tadi saya lihat langsung, air dan semua fasilitasnya bagus. Pemprov DKI beserta jajarannya, termasuk pengelola rusun, semua bekerja dengan hati,” ucap Maruarar.

    Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta Marullah Matali menyebut pihaknya akan mengajak warga untuk melihat langsung fasilitas dan kondisi Rusunawa yang akan mereka tempati.

    “Kami akan memberikan kesempatan kepada warga untuk melihat langsung ke Rusunawa K. S. Tubun. Sehingga, mereka bisa melihat fasilitasnya, kondisi unit rumah dan suasana di Rusunawa. Kita akan fasilitasi untuk pindah,” kata Marullah.

    Marullah menjelaskan, sejumlah kemudahan yang akan diberikan kepada warga yang akan pindah ke Rusunawa mulai pelatihan keterampilan sehingga dapat membuka usaha sendiri, mendapatkan bantuan sosial, dan biaya sewa unit digratiskan selama 6 bulan.

    “Kami bantu untuk membangun usaha sendiri dan bisa bekerja. Sehingga, dapat semakin meningkatkan kesejahteraan mereka,” ucap Marullah.

    Turut mendampingi kegiatan tersebut, Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekda Provinsi DKI Jakarta Afan Adriansyah Idris, Kepala Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta Premi Lasari, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi DKI Jakarta Budi Awaluddin, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Purwosusilo.

    Kepala Satpol PP Provinsi DKI Jakarta Satriadi Gunawan, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi DKI Jakarta Elisabeth Ratu Rante Allo, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi DKI Jakarta Kelik Indriyanto, dan Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Arifin.

    Sumber : Antara

  • Sabtu Pagi, 14 KK Warga Kolong Tol Angke Pindah ke Rusun
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 November 2024

    Sabtu Pagi, 14 KK Warga Kolong Tol Angke Pindah ke Rusun Megapolitan 29 November 2024

    Sabtu Pagi, 14 KK Warga Kolong Tol Angke Pindah ke Rusun
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Provinsi Jakarta akan memindahkan 14 keluarga yang tinggal di
    kolong Tol Angke
    , Jakarta Barat, Sabtu (30/11/2024) pagi.
    Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Barat Agus Irwanto menuturkan, warga
    Kolong Tol Angke
    akan dipindahkan ke rumah susun (rusun) terdekat.
    “Tidak ada penertiban, rencana 14 KK akan dimulai pindah besok pagi ke rumah susun di Jakarta Barat,” kata Agus saat dikonfirmasi
    Kompas.com,
    Jumat (29/11/2024).
    Saat ini, beberapa warga Kolong Tol Angke masih melakukan kelengkapan data untuk bisa menempati hunian baru di rusun.
    “Masih penenuhan kelengkapan untuk data warga. Ini tahap pertama, selanjutnya menyusul warga lainnya dan warga menyambut baik rencana pemerintah sehingga tahapannya berjalan baik,” jelas dia.
    Sebelumnya diberitakan, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar (Ara) Sirait mengatakan, warga kolong jembatan dan kolong jalan tol mulai direlokasi, Sabtu (30/11/2024).
    “Hari Sabtu kita sudah mulai pindahkan dari bawah jembatan ke rumah susun (rusun),” ujar Ara usai menyerahkan kunci bagi penghuni Rusun Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Kamis (28/11/2024).
    Dalam paparannya, Ara mengungkapkan ada 232 kepala keluarga (KK) yang tinggal di kolong jembatan dan kolong tol Jakarta.
    Mereka berasal dari kolong jembatan Tomang, kolong tol Jalan Inspeksi Kanal Barat, kolong tol Basuki Rahmat, termasuk
    kolong tol Angke
    .
    Warga yang tinggal di kolong tol dan jembatan Jakarta yang bersedia direlokasi rusun akan digratiskan biaya sewa selama enam bulan.
    Selain membebaskan biaya sewa, Pemprov juga berjanji memberikan bantuan sembako untuk warga yang bersedia pindah ke rusun.
    “Jadi mereka yang pindah ke rumah susun itu selama enam bulan kami (berikan)
    free,
    tidak ada biaya sama sekali. Kemudian, ada bantuan sembako,” ujar Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi saat ditemui di Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (28/11/2024).
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Viral Bendera Bulan Bintang Dibentangkan dalam Kantor Gubernur Aceh, Eks GAM Bantah Terlibat

    Viral Bendera Bulan Bintang Dibentangkan dalam Kantor Gubernur Aceh, Eks GAM Bantah Terlibat

    Jakarta, Beritasatu.com – Sejumlah orang membentangkan bendera bulan bintang di depan ruang kerja gubernur Aceh dalam kompleks kantor gubernur Aceh di Kota Banda Aceh. Aksi mereka membentangkan bendera perjuangan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) itu viral di media sosial.

    Dalam potongan gambar video yang beredar di grup-grup WhatsApp, terlihat dua orang membentangkan bendera bulan bintang di ruang kerja gubernur Aceh. Beberapa orang lainnya berdiri dan ada juga yang merekam aksi tersebut.

    Komite Peralihan Aceh (KPA) yang merupakan organisasi perkumpulan mantan kombatan GAM, menyatakan tidak terlibat dalam aksi pembentangan bendera bulan bintang di kantor gubernur Aceh yang viral.

    Wakil Ketua KPA Pusat Kamaruddin Abubakar alias Abu Razak mengatakan, pelaku yang membentangkan bendera bulan bintang di depan ruang kerja gubernur Aceh bukan mantan anggota GAM. 

    “Itu aksi serta ulah dari oknum dan pihak yang tidak bertanggung jawab, yang bertujuan untuk memperkeruh suasana damai Aceh pasca-pilkada,” kata Abu Razak, Jumat (29/11/2024).

    Menurutnya aksi pelaku membentangkan bendera bulan bintang di ruang kantor gubernur Aceh terjadi pada Kamis (28/11/2024).

    “Ini perbuatan provokasi yang terus diulang-ulang dengan tujuan merusak nama baik KPA dan Partai Aceh dan memancing terjadinya kerusuhan. Tetapi alhamdulillah, semua anggota KPA dan PA seluruh Aceh sudah paham sehingga tidak terpancing,” ujarnya mantan wakil panglima GAM itu.

    Abu Razak mengkritik sistem pengamanan kantor gubernur Aceh yang dinilai sangat lemah dan mudah dimasuki orang-orang untuk tujuan melakukan provokasi.

    “Bagaimana bisa, dua pemuda datang dengan bebas, lalu membentang bendera (bulan bintang). Di mana petugas keamanan atau anggota Satpol PP serta Kepolisian yang menjaga dan mengawal kantor pemerintah, sehingga oknum tersebut begitu leluasa melakukan aksinya.” 

  • Satpol PP Surabaya Segel Tower Telekomunikasi Tak Berizin di Klampis

    Satpol PP Surabaya Segel Tower Telekomunikasi Tak Berizin di Klampis

    Surabaya (beritajatim.com) – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Surabaya bekerja sama dengan Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (DPRKPP) menyegel sebuah tower telekomunikasi yang terletak di Jalan Klampis, Jumat (29/11/2024). Penyegelan dilakukan karena tower tersebut tidak memiliki surat Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) meski telah mendapat tiga kali peringatan.

    Kepala Satpol PP Surabaya, M. Fikser, menjelaskan bahwa proses penyegelan dilakukan secara humanis, setelah sebelumnya mengirimkan surat pemanggilan kepada pemilik tower. Namun, pemanggilan tersebut tidak diindahkan.

    “Kami bersama DPRKPP melakukan penertiban berupa penyegelan setelah pemilik tower tidak hadir dalam pemanggilan. DPRKPP sebagai penerbit izin meminta bantuan kami untuk melaksanakan penertiban,” ujar Fikser.

    Penyegelan dilakukan berdasarkan Pasal 20 ayat (1) Peraturan Walikota Surabaya Nomor 114 Tahun 2021 tentang Pedoman Pengendalian Menara Telekomunikasi.

    Petugas menempelkan stiker pelanggaran pada tower dan memutus aliran listrik dengan bantuan PLN. Langkah ini dilakukan untuk memastikan tower tidak lagi beroperasi hingga perizinan lengkap.

    “Kami juga memutus aliran listrik pada tower tersebut. Ini dilakukan sebagai langkah tegas agar pelanggaran tidak berlanjut,” jelas Fikser.

    Satpol PP Surabaya berkomitmen melakukan monitoring terhadap semua menara telekomunikasi di wilayahnya. Mereka akan memverifikasi data perizinan ke DPRKPP sebagai OPD terkait.

    “Kami akan terus memantau dan memverifikasi perizinan tower. Jika ditemukan pelanggaran, langkah penertiban akan dilakukan sesuai prosedur,” tegas Fikser.

    Fikser mengimbau seluruh pemilik tower di Surabaya untuk segera mengurus perizinan agar tidak mengalami penertiban serupa. Pemilik tower yang towernya sudah disegel juga diharapkan memberikan klarifikasi kepada DPRKPP.

    “Kami berharap pemilik tower segera mengurus perizinan sesuai kebijakan pemberi izin. Ini penting agar operasional tower dapat berjalan tanpa hambatan,” tutupnya. [ram/beq]

  • Pj Gubernur Teguh Mutasi 7 Pejabat Pemprov DKI, Ada Kasatpol PP hingga Wali Kota – Page 3

    Pj Gubernur Teguh Mutasi 7 Pejabat Pemprov DKI, Ada Kasatpol PP hingga Wali Kota – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi, melakukan mutasi terhadap tujuh Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (eselon II) di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. Tujuh pejabat tersebut dilantik pada Kamis 28 November 2024 di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat.

    “Jadi mutasi dan promosi itu adalah proses kedinasan yang sangat wajar dalam menyeimbangkan dan menyelaraskan organisasi di pemerintahan, khususnya di Pemprov DKI Jakarta,” kata Teguh dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (29/11/2024).

    Salah satu pejabat yang dimutasi yakni, Wali Kota Jakarta Timur M Anwar yang resmi dilantik menjadi Asisten Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Pengendalian Pemukiman.

    Kemudian, ada Syaefuloh Hidayat sebagai Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta dan Dhany Sukma yang dilantik sebagai Inspektur Provinsi DKI Jakarta.

    Lalu, Kepala Satpol PP DKI Jakarta Arifin dimutasi dan dilantik sebagai Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat. Sedangkan, Satriadi Gunawan kini menggantikan posisi Arifin sebagai Kepala Satpol PP DKI Jakarta.

    Ada pula Sugih Ilman yang dilantik sebagai Asisten Deputi Gubernur Bidang Industri dan Perdagangan, serta Chaidir sebagai Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta.

  • Respon Cepat dan Transparan, Layanan Pemkot Surabaya Kian Informatif

    Respon Cepat dan Transparan, Layanan Pemkot Surabaya Kian Informatif

    Surabaya (beritajatim.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mencatatkan lonjakan signifikan dalam jumlah permohonan informasi publik yang diterima selama periode 2023 hingga 2024. Data ini menggarisbawahi tingginya kebutuhan masyarakat akan keterbukaan informasi serta layanan publik yang lebih transparan.

    Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Surabaya, M Fikser mengungkapkan bahwa peningkatan tersebut merupakan indikasi kuat bahwa warga semakin aktif dalam mencari informasi terkait pelayanan publik.

    “Ini menunjukkan adanya kepercayaan masyarakat terhadap Pemkot Surabaya, terutama dalam hal keterbukaan dan akuntabilitas informasi,” ujar M Fikser dalam keterangannya, Kamis (28/11/2024).

    Sepanjang tahun 2023, Fikser mengungkap bahwa Diskominfo Surabaya mencatat sebanyak 31 permohonan informasi yang masuk. Hingga 21 November 2024, angka tersebut melonjak menjadi 66 permohonan. “Artinya permohonan informasi meningkat dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya,” tuturnya.

    Fikser mengungkapkan bahwa permohonan informasi yang paling banyak diajukan berkaitan dengan pertanahan dan dokumen perizinan. Hal ini menegaskan keinginan warga untuk mendapatkan akses yang lebih mudah dan terbuka terhadap informasi yang berkaitan langsung dengan kepentingan publik.

    “Sebagian besar permintaan informasi yang kami terima terkait dengan masalah pertanahan dan perizinan. Ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin sadar akan hak mereka dalam mengakses informasi publik,” jelasnya.

    Transparansi menjadi bagian penting dalam penerapan Keterbukaan Informasi Publik di Kota Surabaya. “Pemerintah kota menyediakan informasi penting, termasuk transparansi anggaran dan data bantuan sosial yang dapat diakses publik melalui laman resmi Pemerintah Kota Surabaya surabaya.go.id, laman ppid dan laman sistem informasi keluarga miskin,” ungkap Fikser.

    Selain itu, Diskominfo Surabaya juga memanfaatkan kanal media sosial dan layar TV di ruang layanan perangkat daerah untuk menyebarkan informasi secara langsung kepada masyarakat.

    Sementara itu, selama dua tahun terakhir, Pemkot Surabaya juga menerima rata-rata 800 hingga 1.000 pengaduan publik setiap bulan. Jenis pengaduan yang paling sering dilaporkan berhubungan dengan pemangkasan pohon, penerangan jalan umum (PJU), serta  jalan berlubang.

    Fikser menyatakan bahwa Pemkot Surabaya akan terus melakukan perbaikan dan berupaya meningkatkan kualitas pelayanan publik. Berdasarkan survei kepuasan masyarakat, indeks kepuasan terhadap pelayanan pengaduan di Surabaya naik dari 83,10 pada tahun 2022 menjadi 84,08 pada tahun 2023.

    “Pemerintah kota menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam layanannya. Termasuk merespons pengaduan dalam waktu 1×24 jam dan melakukan tindak lanjut maksimal dalam waktu satu minggu,” kata Fikser.

    Pemkot Surabaya telah meluncurkan digitalisasi layanan Permohonan Informasi dan Pengaduan melalui aplikasi “Wargaku”. Layanan ini bertujuan untuk memfasilitasi warga dalam memperoleh layanan informasi maupun layanan pengaduan.

    Tidak hanya itu, warga juga dapat mengakses layanan publik lainnya seperti layanan perizinan, layanan kependudukan dan sebagainya melalui aplikasi tersebut.

    Mantan Kepala Bagian (Kabag) Humas Pemkot Surabaya ini menyatakan bahwa teknologi berperan penting untuk mempermudah layanan permohonan informasi dan pengaduan masyarakat.

    Selain itu, Diskominfo Surabaya juga rutin melakukan evaluasi bulanan bersama Perangkat Daerah (PD) terkait untuk memastikan bahwa kualitas layanan tetap terjaga.

    “Teknologi memudahkan pemerintah kota dalam menciptakan sistem informasi yang lebih terintegrasi. Sehingga masyarakat dapat lebih mudah mengakses layanan publik,” jelas Fikser.

    Meski telah melakukan berbagai upaya, Fikser mengakui bahwa Pemkot Surabaya masih menghadapi tantangan dalam mengelola permohonan informasi dan pengaduan publik. Salah satunya adalah semakin kritisnya masyarakat dalam mengajukan permintaan serta meningkatnya kompleksitas masalah yang dilaporkan.

    “Kami berhadapan dengan masyarakat yang semakin cerdas dan kritis. Tentu ini tidak hanya menjadi tantangan, namun juga peluang bagi pemerintah kota untuk terus berupaya meningkatkan dan memperbaiki kualitas layanan,” ungkapnya.

    Karenanya, Fikser menegaskan bahwa Pemkot Surabaya menargetkan peningkatan nilai indeks keterbukaan informasi publik pada tahun 2025. Target ini menjadi bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045, yang menitikberatkan pada peningkatan kualitas layanan informasi publik melalui optimalisasi teknologi terbaru.

    Sebagai informasi, Pemkot Surabaya pada 13 November 2024, mendapatkan apresiasi dari Komisi Informasi (KI) Provinsi Jawa Timur sebagai Badan Publik Informatif Kategori Pemerintah Kabupaten/Kota. Penghargaan tersebut diterima oleh Penjabat Sementara (PJs) Wali Kota Surabaya, Restu Novi Widiani.

    “Keterbukaan informasi bukan sekadar kewajiban, tetapi upaya proaktif untuk menjaga integritas dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah kota,” ujar Fikser.

    Kepala Satpol PP Kota Surabaya ini kembali menegaskan bahwa keterbukaan informasi publik adalah bagian integral dari tata kelola pemerintahan yang baik.

    “Pemkot Surabaya bertekad untuk terus berinovasi dan memberikan layanan yang lebih baik bagi masyarakat, sejalan dengan prinsip-prinsip pemerintahan yang transparan dan akuntabel, sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008,” pungkas Fikser. (ADV)

  • Tanah Longsor, Jalan Penghubung Desa di Sukajaya Bogor Terputus – Page 3

    Tanah Longsor, Jalan Penghubung Desa di Sukajaya Bogor Terputus – Page 3

    Liputan6.com, Bogor – Jalan yang menghubungkan Desa Kirapandak dengan Desa Cisarua, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat terputus akibat tertimbun longsor pada Rabu (27/11/2024) sore. Lalu lintas di lokasi tersebut pun terpaksa dialihkan.

    Tebing setinggi 20 meter dan panjang 25 meter ini longsor tepat di Kampung Sukamanah, Desa Kirapandak, Sukajaya, Bogor.

    “Iya kendaraan dialihkan ke jalur lain karena tidak bisa dilintasi akibat tertutup material longsoran,” kata Kanit Pol PP Kecamatan Sukajaya, Dono, Kamis (28/11/2024).

    Hingga saat ini, petugas dari Dinas PUPR Kabupaten Bogor dibantu Satpol PP dan warga setempat masih melakukan pembersihan material longsoran.

    “Pembersihan longsoran dibantu dengan satu unit alat berat. Material longsoran sebagian besar disingkirkan, tinggal dilakukan pembersihan,” ujarnya.

    Ia menerangkan, tebing setinggi 20 meter itu mengalami longsor saat wilayah tersebut diguyur hujan sejak Rabu siang hingga malam.

  • Pj Wali Kota Kediri Sampaikan Belasungkawa ke Keluarga Linmas Meninggal Tugas Pilwali

    Pj Wali Kota Kediri Sampaikan Belasungkawa ke Keluarga Linmas Meninggal Tugas Pilwali

    Kediri (beritajatim.com) – Penjabat (Pj) Wali Kota Kediri, Zanariah, menyampaikan duka mendalam saat takziah ke rumah duka Mochammad Ibrahim, seorang anggota Linmas Kelurahan Tosaren, yang meninggal dunia pada Rabu pagi (27/11). Dalam kunjungannya, Zanariah didampingi oleh Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji dan sejumlah pejabat lainnya.

    Saat berada di rumah duka, Zanariah bertemu langsung dengan keluarga almarhum untuk memberikan ucapan belasungkawa dan dukungan moril. “Saya turut berduka atas kepergian Bapak Mochammad Ibrahim. Pasti keluarga kaget atas kepergian almarhum yang cukup mendadak ini,” ujar Zanariah.

    Selain menyampaikan belasungkawa, Zanariah juga menyerahkan santunan kematian kepada ahli waris almarhum. Ia mengapresiasi dedikasi almarhum yang telah turut serta dalam penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024.

    “Terima kasih atas dedikasi almarhum dalam membantu penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024. Semoga ini menjadi amal baik bagi almarhum,” ungkapnya.

    Zanariah berharap santunan yang diberikan dapat sedikit meringankan beban keluarga. Ia juga mengingatkan agar keluarga tetap sabar dan tabah menghadapi ujian berat ini.

    Dalam kesempatan tersebut, Zanariah menegaskan pentingnya memberikan dukungan kepada keluarga yang ditinggalkan. “Kita harus kuatkan keluarga di situasi seperti ini. Harus sabar dan tabah. Jaga kesehatan juga untuk keluarga,” imbuhnya.

    Kunjungan Zanariah ini turut didampingi oleh Kepala Bakesbangpol Indun Munawaroh, Kepala Satpol PP Syamsul Bahri, Camat Pesantren Widiantoro, Lurah Tosaren Joko Prayitno, dan perwakilan Dinas Sosial. [nm/beq]