Kementrian Lembaga: Satpol PP

  • Polres Mojokerto Kota Gelar Apel Siaga Hadapi Potensi Bencana Hidrometeorologi

    Polres Mojokerto Kota Gelar Apel Siaga Hadapi Potensi Bencana Hidrometeorologi

    Mojokerto (beritajatim.com) – Polres Mojokerto Kota menggelar Apel Gelar Pasukan sebagai langkah kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem. Kegiatan berlangsung di halaman Mapolres Mojokerto Kota dan dipimpin langsung Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Herdiawan Arifianto.

    Apel tersebut diikuti oleh personel gabungan dari berbagai unsur, antara lain TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pemadam Kebakaran, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Basarnas, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU), Palang Merah Indonesia (PMI), PLN, serta relawan tangguh bencana.

    Kehadiran berbagai unsur ini menjadi simbol komitmen bersama untuk meningkatkan kesiapan dalam menghadapi ancaman bencana seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang yang berpotensi melanda wilayah Kota Mojokerto.

    Dalam amanatnya, AKBP Herdiawan menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor untuk memperkuat respons cepat terhadap potensi bencana. “Apel ini merupakan langkah nyata untuk memperkuat koordinasi, mempercepat respon, serta menyelamatkan jiwa dan harta benda masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana yang nyata. Kita harus siap siaga menghadapi segala kemungkinan,” tegas AKBP Herdiawan, Rabu (5/11/2025).

    Ia menambahkan bahwa apel ini juga menjadi bentuk tanggung jawab bersama untuk memastikan kesiapan personel, sarana, dan prasarana. Dengan kesiapan yang matang, penanganan bencana dapat dilakukan secara cepat, tepat, dan terkoordinasi.

    Dalam arahannya, AKBP Herdiawan menyampaikan tujuh poin penting sebagai pedoman dalam menghadapi kondisi darurat bencana: memperkuat koordinasi lintas sektoral, menyiapkan personel dan sarana-prasarana, meningkatkan kemampuan deteksi dini, mempercepat evakuasi dan bantuan kemanusiaan, menegakkan hukum, memberikan edukasi masyarakat, serta menggelar latihan terpadu dan membangun komunikasi publik yang humanis.

    Usai apel, AKBP Herdiawan meninjau kesiapan peralatan dan kendaraan taktis yang akan digunakan dalam penanganan bencana, seperti perahu karet, alat evakuasi, serta perlengkapan medis. “Dengan apel kesiapsiagaan ini, diharapkan seluruh instansi terkait dapat memperkuat sinergi dan tanggap terhadap setiap potensi bencana di wilayah Kota Mojokerto. Semangat gotong royong harus terus dijaga sebagai kekuatan utama dalam menghadapi setiap tantangan bencana,” pungkasnya. [tin/beq]

  • Dua Jabatan Strategis Kosong, Pemkab Bojonegoro Tunjuk Pejabat Sementara Jaga Laju Birokrasi

    Dua Jabatan Strategis Kosong, Pemkab Bojonegoro Tunjuk Pejabat Sementara Jaga Laju Birokrasi

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melakukan penyesuaian penting dalam struktur birokrasi menyusul kekosongan di dua jabatan strategis. Posisi Sekretaris DPRD (Sekwan) dan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) kini resmi diisi pejabat sementara agar pelayanan publik tetap berjalan tanpa hambatan.

    Kekosongan itu terjadi karena dua alasan berbeda. Kursi Sekwan ditinggalkan oleh Edi Susanto yang terpilih sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Bojonegoro melalui seleksi terbuka pada akhir Oktober 2025. Sedangkan posisi Kasatpol PP kosong setelah pejabat sebelumnya, Heru Sugiharto, ditetapkan sebagai tersangka dalam dugaan kasus korupsi Bantuan Keuangan Khusus Desa (BKKD) Padangan dan kini menjalani penahanan.

    Sebagai langkah cepat, Pemkab Bojonegoro menunjuk dua pejabat lain untuk merangkap tugas. Yayan Rohman, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), ditetapkan sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris DPRD. Sementara posisi Pelaksana Harian (Plh) Kepala Satpol PP diisi oleh Arief Nanang, yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dinpora).

    Penunjukan Arief Nanang terbilang istimewa karena ia bukan sosok baru di lingkungan Satpol PP. Sebelumnya, Arief pernah memimpin instansi tersebut selama kurang lebih lima tahun sebelum pindah ke Dinas Kepemudaan dan Olahraga.

    Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Bojonegoro, Hari Kristianto, membenarkan keputusan ini. “Betul, status Pak Yayan sebagai Plt Sekretaris DPRD, dan Pak Arief sebagai Plh Kasatpol PP,” ujarnya, Rabu (5/11/2025).

    Hari menegaskan, langkah penunjukan tersebut diambil agar roda birokrasi tetap berjalan optimal. “Tentu tujuannya agar pelayanan ke masyarakat tidak terganggu,” tegasnya.

    Terkait pengisian jabatan definitif, Hari menjelaskan bahwa Pemkab menyiapkan dua opsi, yakni melalui rotasi-mutasi atau seleksi terbuka (lelang jabatan). “Jika melalui mutasi, kemungkinan pengisian bisa dilakukan pada akhir tahun ini. Namun jika melalui lelang jabatan, kemungkinan baru tahun depan,” jelasnya.

    Baik Yayan Rohman maupun Arief Nanang saat dikonfirmasi terpisah membenarkan penugasan ganda tersebut. Keduanya memastikan tetap menjalankan tugas pokok di instansi masing-masing sambil mengisi kekosongan jabatan yang baru. [lus/beq]

  • Polres Magetan Pastikan Respon Cepat Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi 2025

    Polres Magetan Pastikan Respon Cepat Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi 2025

    Magetan (beritajatim.com) – Polres Magetan menggelar Apel Kesiapan Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Tahun 2025 di halaman Mapolres Magetan, Rabu (5/11/2025). Kegiatan ini melibatkan berbagai unsur seperti BPBD, TNI, Satpol PP, organisasi relawan, dan Tim SAR yang ada di wilayah Kabupaten Magetan.

    Apel dipimpin oleh Wakapolres Magetan Kompol Dodik Wibowo dan dihadiri jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Agenda tersebut menjadi langkah awal dalam memastikan koordinasi, kesiapsiagaan, dan respons cepat seluruh instansi dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang diprediksi meningkat seiring datangnya musim hujan.

    Dalam amanatnya, Kompol Dodik menyampaikan bahwa apel kesiapan digelar serentak secara nasional sebagai upaya pengecekan kekuatan personel dan kesiapan sarana prasarana pendukung penanggulangan bencana.

    “Kami ingin memastikan seluruh personel dan pemangku kepentingan dapat bergerak cepat, tepat, dan bersinergi dalam menghadapi berbagai kemungkinan bencana. Tujuan utama kita ialah menjamin keselamatan masyarakat,” tegasnya.

    Kompol Dodik menambahkan, potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, hingga angin puting beliung berpeluang meningkat seiring datangnya musim hujan dan fenomena La Nina yang diperkirakan berlangsung hingga awal 2026.

    “Meskipun La Nina diprediksi dalam kategori lemah, kita tetap harus waspada. Kondisi curah hujan tinggi tetap dapat memicu bencana di wilayah rawan,” ujarnya.

    Dalam kesempatan itu, Wakapolres juga menekankan pentingnya deteksi dini melalui pemetaan wilayah rawan bencana, peningkatan koordinasi lintas sektor termasuk dengan BMKG dan BPBD, serta kesiapan logistik dan peralatan evakuasi. Ia juga mengingatkan perlunya simulasi dan pelatihan rutin untuk meningkatkan kemampuan personel di lapangan.

    Usai apel, dilakukan pengecekan langsung terhadap sarana pendukung penanggulangan bencana, mulai dari kendaraan operasional, peralatan SAR, perlengkapan medis, hingga logistik darurat.

    Melalui kegiatan tersebut, Polres Magetan berharap soliditas antarinstansi semakin kuat dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, khususnya di kawasan rawan.

    “Penanganan bencana harus dilakukan secara terpadu, profesional, dan humanis. Ini bukan sekadar tugas instansi pemerintah, tapi wujud panggilan kemanusiaan untuk melindungi masyarakat,” tutup Kompol Dodik Wibowo. [fiq/beq]

  • Ada Kamar-Kamar Penginapan di Eks Terminal Seloaji Ponorogo, Diduga Jadi Tempat Praktik Terlarang

    Ada Kamar-Kamar Penginapan di Eks Terminal Seloaji Ponorogo, Diduga Jadi Tempat Praktik Terlarang

    Ponorogo (beritajatim.com) – Lahan eks Terminal Seloaji di Kecamatan Babadan, Ponorogo, yang seharusnya menjadi aset tidur milik pemerintah, ternyata disalahgunakan. Petugas gabungan menemukan adanya tempat penginapan atau bisa dibilang kos-kosan berukuran kecil, yang diduga dijadikan tempat praktik terlarang.

    Fakta itu terungkap saat Satpol PP Ponorogo bersama Forpimcam Babadan, Dinas Kesehatan (Dinkes), dan Dinas Perhubungan (Dishub) melakukan razia pada Senin (3/11) malam.

    Kepala Bidang Penegakan Perda Satpol PP Ponorogo, Hendra Asmara Putra, mengatakan selain menemukan bangunan warung kopi, petugas gabungan juga menemukan kurang lebih 10 penginapan atau kos kecil yang berukuran 2 meter kali 3 meter.

    “Kurang lebih ada 10 penginpan. Ya semacam kos kecil berukuran 2 meter kali 3 meter. Diduga juga digunakan untuk aktivitas ‘begitu’,” kata Hendra, Selasa (4/11/2025)

    Saat mengecek 10 bangunan kos-kosan itu, di salah satu kamar ditemukan 2 orang, laki-laki dan perempuan bukan suami istri. Keduanya pun kompak tidak bisa mengeluarkan tanda pengenal. Mereka menaku baru saja masuk di kamar tersebut.

    “Katanya mereka baru masuk, dan tidak bisa menunjukkan KTP. Ya, si laki-laki katanya cuma main saja,” ungkap Hendra.

    Dari informasi yang dihimpun, Hendra menyebut bahwa 10 kos-kosan kecil itu, digunakan para penunggu warung untuk menginap. Di mana, lokasi kos-kosan itu, tidak jauh dari 7 warung yang ditemukan di lokasi eks Terminal Seloaji, atau lokasi tepatnya berada di timur Terminal Seloaji yang saat ini beroperasi.

    “Penunggu warung ya menginapnya di situ (kos-kosan),” katanya.

    Diberitakan sebelumnya, lahan eks Terminal Seloaji di Kecamatan Babadan, Ponorogo, kembali menjadi sorotan. Area yang berada di sisi timur terminal utama itu diduga digunakan sebagai tempat praktik warung esek-esek. Dari hasil pemeriksaan lapangan, 13 orang sempat ditracking oleh petugas, dan dua di antaranya terindikasi positif HIV.

    Hendra mengatakan razia itu merupakan tindak lanjut dari laporan masyarakat sekitar yang merasa terganggu dengan aktivitas mencurigakan di kawasan tersebut.

    “Kegiatan semalam itu, berdasarkan aduan dari masyarakat. Warga merasa resah, ada suara kebisingan dan tempat yang agak ke belakang di terminal Seloaji lama itu, tempatnya menjadi kumuh,” kata Hendra. (end/ian)

  • Sehari, Dua Tempat Usaha di Kabupaten Semarang Alami Kebakaran
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        4 November 2025

    Sehari, Dua Tempat Usaha di Kabupaten Semarang Alami Kebakaran Regional 4 November 2025

    Sehari, Dua Tempat Usaha di Kabupaten Semarang Alami Kebakaran
    Tim Redaksi
    UNGARAN, KOMPAS.com –
    Dalam sehari, dua tempat usaha di Kabupaten Semarang mengalami musibah kebakaran.
    Tidak ada korban jiwa, namun kerugian yang harus ditanggung mencapai ratusan juta.
    Kebakaran pertama terjadi di gudang anfal milik Khoirudin (54) yang berada di Ngesrep RT 07/04 Tegalrejo, Kecamatan Tengaran.
    “Kebakaran pertama kali diketahui sekitar pukul 05.00 WIB,” kata Kasi Damkar Satpol PP dan Damkar Kabupaten Semarang, Hisyam Alwi, Selasa (4/11/2025).
    Kebakaran di gudang seluas 12×12 meter tersebut pertama kali diketahui saksi mata bernama Sunardi.
    “Dia mengetahui api menyala dari bagian depan bangunan,” ujarnya. “Mengetahui ada api, dia langsung menghubungi pemilik gudang yang kemudian meneruskan informasi tersebut ke Damkar Pos Tengaran dan Salatiga,” kata Hisyam.
    Hisyam mengatakan, api berhasil dipadamkan petugas sekitar pukul 07.02 WIB.
    “Kerugian yang ditanggung diperkirakan mencapai Rp 200 juta.
    Penyebab kebakaran
    masih didalami,” ujarnya.
    Sementara kebakaran kedua melanda kandang ternak ayam di Desa Koripan RT 01 RW 01 Kecamatan Susukan.
    Api yang membakar kandang pada pukul 08.30 WIB berhasil dipadamkan pukul 10.00 WIB.
    “Kandang berukuran 9,5×80 meter persegi itu ada isinya ayam, tapi masih kecil-kecil. Kerugian yang ditanggung pemilik kandang bernama Santosa diperkirakan mencapai Rp 280 juta,” kata Hisyam.
    Dugaan sementara kebakaran terjadi karena korsleting listrik, karena diketahui pertama munculnya api dari bagian atap rumah.
    “Warga yang sedang mengerjakan proyek dekat lokasi langsung melakukan pemadaman mandiri, dilanjutkan menghubungi Damkar,” ujarnya.
    Hisyam mengimbau pemilik tempat usaha memiliki alat pemadam api.
    “Apalagi tempat usaha yang memiliki kerawanan terhadap kebakaran, wajib memiliki Apar sebagai bentuk antisipasi jika terjadi kebakaran,” ungkapnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sehari, Dua Tempat Usaha di Kabupaten Semarang Alami Kebakaran
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        4 November 2025

    Sehari, Dua Tempat Usaha di Kabupaten Semarang Alami Kebakaran Regional 4 November 2025

    Sehari, Dua Tempat Usaha di Kabupaten Semarang Alami Kebakaran
    Tim Redaksi
    UNGARAN, KOMPAS.com –
    Dalam sehari, dua tempat usaha di Kabupaten Semarang mengalami musibah kebakaran.
    Tidak ada korban jiwa, namun kerugian yang harus ditanggung mencapai ratusan juta.
    Kebakaran pertama terjadi di gudang anfal milik Khoirudin (54) yang berada di Ngesrep RT 07/04 Tegalrejo, Kecamatan Tengaran.
    “Kebakaran pertama kali diketahui sekitar pukul 05.00 WIB,” kata Kasi Damkar Satpol PP dan Damkar Kabupaten Semarang, Hisyam Alwi, Selasa (4/11/2025).
    Kebakaran di gudang seluas 12×12 meter tersebut pertama kali diketahui saksi mata bernama Sunardi.
    “Dia mengetahui api menyala dari bagian depan bangunan,” ujarnya. “Mengetahui ada api, dia langsung menghubungi pemilik gudang yang kemudian meneruskan informasi tersebut ke Damkar Pos Tengaran dan Salatiga,” kata Hisyam.
    Hisyam mengatakan, api berhasil dipadamkan petugas sekitar pukul 07.02 WIB.
    “Kerugian yang ditanggung diperkirakan mencapai Rp 200 juta.
    Penyebab kebakaran
    masih didalami,” ujarnya.
    Sementara kebakaran kedua melanda kandang ternak ayam di Desa Koripan RT 01 RW 01 Kecamatan Susukan.
    Api yang membakar kandang pada pukul 08.30 WIB berhasil dipadamkan pukul 10.00 WIB.
    “Kandang berukuran 9,5×80 meter persegi itu ada isinya ayam, tapi masih kecil-kecil. Kerugian yang ditanggung pemilik kandang bernama Santosa diperkirakan mencapai Rp 280 juta,” kata Hisyam.
    Dugaan sementara kebakaran terjadi karena korsleting listrik, karena diketahui pertama munculnya api dari bagian atap rumah.
    “Warga yang sedang mengerjakan proyek dekat lokasi langsung melakukan pemadaman mandiri, dilanjutkan menghubungi Damkar,” ujarnya.
    Hisyam mengimbau pemilik tempat usaha memiliki alat pemadam api.
    “Apalagi tempat usaha yang memiliki kerawanan terhadap kebakaran, wajib memiliki Apar sebagai bentuk antisipasi jika terjadi kebakaran,” ungkapnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sopir Truk Penimbun Solar Subsidi yang Ditangkap Saat OTT di Lumajang Belum Jadi Tersangka
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        4 November 2025

    Sopir Truk Penimbun Solar Subsidi yang Ditangkap Saat OTT di Lumajang Belum Jadi Tersangka Surabaya 4 November 2025

    Sopir Truk Penimbun Solar Subsidi yang Ditangkap Saat OTT di Lumajang Belum Jadi Tersangka
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com
    – Kepolisian Resor (Polres) Lumajang, Jawa Timur, belum menetapkan UP sebagai tersangka dugaan penimbunan solar subsidi.
    Sebelumnya,
    Bupati Lumajang
    Indah Amperawati melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap pelaku penimbunan
    solar subsidi
    , Senin (3/11/2025) malam.
    Operasi tangkap tangan dilakukan 200 meter sisi selatan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Desa Labruk Lor, Kecamatan Lumajang, Jawa Timur.
    Saat itu, satu orang sopir dengan inisial UP (54) warga Kelurahan Jogoyudan, Kecamatan Lumajang, diamankan polisi.
    Namun, sampai berita ini ditulis pukul 14.30 WIB, polisi belum menetapkan UP sebagai tersangka.
    Kasat Reskrim
    Polres Lumajang
    AKP Pras Ardinata mengatakan, polisi belum menetapkan tersangka terhadap UP lantaran belum menerima laporan dari Satpol PP.
    Alasannya, saat itu penangkapan dilakukan oleh petugas Satpol PP Lumajang.
    Padahal, Pantauan
    Kompas.com
    , selain petugas Satpol PP, terdapat anggota kepolisian yang berada di lokasi penangkapan dan meminta sopir membuka penutup terpal pada bak belakang.
    “Nunggu dari Satpol PP buat laporan, mereka yang nangkap soale,” kata Pras melalui pesan WhatsApp, Selasa (4/11/2025).
    Terpisah, Kasi Humas Polres Lumajang Ipda Untoro Abimanyu membenarkan, UP belum ditetapkan sebagai tersangka.
    Menurutnya, saat ini UP masih diperiksa polisi sebagai saksi.
    Untoro menyebut, pihaknya baru saja menerima laporan dari Satpol PP Lumajang dan saat ini sedang dilakukan pemeriksaan terhadap UP.
    “Orang yang diamankan dengan inisial UP sopir truk, saat ini statusnya masih saksi,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Halal dan Tidak Mengandung Babi

    Halal dan Tidak Mengandung Babi

    Sementara itu, Kepala Satpol PP Kota Solo, Didik Anggono, menyambut positif hasil uji laboratorium tersebut. Meski begitu, dia mengaku masih menunggu surat resmi dari Dispangtan sebagai dasar pembukaan kembali warung bakso itu.  

    “Kami menunggu surat resmi hasil uji lab Dispangtan terkait kehalalan produk itu. Jika benar halal segera buka lagi silakan,” kata Didik.

    Sebelumnya, masyarakat Solo sempat digemparkan oleh kabar yang menyebutkan bahwa warung bakso di Jalan Veteran tersebut tidak halal. Isu itu menyebar luas di media sosial dan grup WhatsApp, bahkan dilengkapi surat berkop Dispangtan. 

    Mengingat warung itu sudah berdiri sejak tahun 1990-an dan memiliki banyak pelanggan muslim, kabar tersebut menimbulkan keresahan. Pada Senin (3/11/2025), Satpol PP mendatangi lokasi untuk memastikan situasi tetap kondusif dan menutup sementara warung.

    Tudingan ini membuat putri dari pemilik warung Bakso Remaja Gading, Thirthania Laura Damayanthie angkat bicara.

    Dia membantah tudingan produk kuliner keluarganya mengandung bahan nonhalal. Dia menegaskan, seluruh bahan baku yang digunakan dalam olahan bakso di warung milik ayahnya tersebut halal dan aman dikonsumsi.

    Dia menceritakan awal mula tudingan tersebut muncul. Berawal ketika ayahnya diwawancarai oleh tim monitoring. Sang ayah bingung menjawab  karena tidak memahami konteks antara halal dan nonhalal. Sang ayah salah menjawab, menyebut non halal.

    “Tapi sebenarnya semua bahannya itu halal. Enggak ada yang pakai babi atau apa-apa yang tidak halal itu enggak pakai. Karena kita juga semua muslim,” kata dia kepada wartawan di warung baksonya pada Senin (3/11/2025).

     

  • Ada Kamar-Kamar Penginapan di Eks Terminal Seloaji Ponorogo, Diduga Jadi Tempat Praktik Terlarang

    Eks Terminal Seloaji Ponorogo Diduga Jadi Lokasi Warung Esek-Esek, Dua Terindikasi HIV

    Ponorogo (beritajatim.com) – Lahan eks Terminal Seloaji di Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, kembali disorot usai diduga disalahgunakan sebagai tempat praktik warung esek-esek. Fakta tersebut terungkap setelah tim gabungan Satpol PP Ponorogo bersama Forpimcam Babadan, Dinas Kesehatan (Dinkes), dan Dinas Perhubungan (Dishub) menggelar razia pada Senin malam (3/11/2025).

    Dalam razia tersebut, petugas menemukan tujuh warung kopi yang masih beroperasi di area eks terminal dan sepuluh bangunan kecil berukuran sekitar 2×3 meter menyerupai kamar kos. Dari hasil pemeriksaan di lokasi, tim kesehatan men-tracing 13 orang, dua di antaranya terindikasi positif HIV.

    Kepala Bidang Penegakan Perda Satpol PP Ponorogo, Hendra Asmara Putra, mengatakan operasi ini dilakukan setelah adanya aduan masyarakat sekitar yang resah dengan aktivitas mencurigakan di kawasan tersebut.

    “Kegiatan semalam itu berdasarkan aduan dari masyarakat. Warga merasa resah, ada suara kebisingan dan tempat yang agak ke belakang di terminal Seloaji lama itu, tempatnya menjadi kumuh,” ujar Hendra, Selasa (4/11/2025).

    Menurut Hendra, kondisi lapangan menunjukkan adanya indikasi kuat bahwa area tersebut digunakan untuk aktivitas prostitusi terselubung. “Diduga tempat itu digunakan untuk aktivitas ‘begitu’. Dari informasi yang kami terima, mereka menginap di situ,” katanya.

    Selain penindakan, petugas juga memberikan sosialisasi kepada penghuni dan pengelola warung agar tidak menjadikan lokasi itu sebagai tempat tinggal atau aktivitas malam yang menyalahi norma sosial. Pemerintah daerah menegaskan bahwa lahan eks Terminal Seloaji merupakan aset resmi Pemkab Ponorogo yang tidak boleh digunakan untuk kegiatan ilegal.

    Dinas Kesehatan Ponorogo turut melakukan pemeriksaan lapangan untuk mendeteksi potensi penularan penyakit menular seksual. “Yang di-tracking ada 13 orang dan ada dua yang terindikasi HIV,” ungkap Hendra.

    Razia gabungan tersebut akan terus dilakukan secara berkala sebagai bagian dari upaya Pemkab Ponorogo menata ulang kawasan eks Terminal Seloaji agar steril dari praktik maksiat dan tidak disalahgunakan untuk kegiatan yang melanggar hukum. [end/beq]

  • Ratusan Satpol PP Jaktim jaga keamanan POPNAS dan PEPARPENAS 2025

    Ratusan Satpol PP Jaktim jaga keamanan POPNAS dan PEPARPENAS 2025

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak 200 personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Timur dikerahkan untuk menjaga keamanan Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) XVII dan Pekan Paralimpik Pelajar Nasional (PEPARPENAS) XI Tahun 2025.

    “Total ada 200 personel kita kerahkan setiap hari menjaga POPNAS XVII dan PEPARPENAS XI 2025. Mereka berjaga dalam dua sif,” kata Kepala Satpol PP Jakarta Timur Budhy Novian di Jakarta, Selasa.

    Seluruh personel mulai bertugas sejak pembukaan event olahraga pelajar tersebut pada Minggu (2/11) di 10 lokasi pertandingan di wilayah Jakarta Timur.

    Untuk sif pertama dimulai pukul 07.00 WIB-12.00 WIB, kemudian untuk sif kedua mulai 13.00 WIB-18.00 WIB.

    Budhy pun mengingatkan agar seluruh jajarannya dapat menjalankan tugas dengan disiplin, tanggung jawab, serta memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

    “Kami minta mereka memahami pola bertindak, berucap, dan berperilaku dengan baik. Penampilan juga harus rapi dan tetap mengutamakan kesehatan serta keselamatan,” paparnya.

    Sepuluh venue yang dijaga personel Satpol PP Jaktim yakni, BMX Track Pulomas, Arena Equestrian Pulomas, Velodrome Rawamangun, GOR Ciracas, dan Cibubur Youth Elite Sport Center.

    Personel Satpol PP juga dikerahkan di GOR Jakarta Timur, Gedung Senam Raden Inten, GOR POPKI Cibubur, GOR Pulo Gadung, dan Gelanggang Remaja Matraman.

    Sebelumnya, Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) XVII dan Pekan Paralimpik Pelajar Nasional (PEPARPENAS) XI 2025 resmi dibuka di Jakarta International Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu (2/11).

    Acara dibuka oleh Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga Taufik Hidayat, serta dihadiri perwakilan pemerintah pusat dan daerah, para atlet, pelatih, dan ofisial dari seluruh Indonesia.

    Taufik Hidayat mengatakan, momentum ini berdekatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda yang sarat semangat gigih, patriotik, dan empati.

    Menurutnya, semangat tersebut, kembali hidup di arena POPNAS dan PEPARPENAS, tempat para pelajar Indonesia berjuang dengan persaudaraan dan sportivitas sejati.

    “Sumpah Pemuda merupakan tonggak persatuan bangsa yang kini diteruskan oleh para atlet pelajar dari seluruh penjuru Nusantara,” kata Taufik Hidayat.

    Sebagai informasi, cabang olahraga yang dipertandingkan sebanyak 23 cabang olahraga untuk POPNAS dan empat cabang olahraga untuk PEPARPENAS, yang tersebar di 30 venue di empat wilayah kota administrasi DKI Jakarta.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.