Kementrian Lembaga: Satpol PP

  • Wamensesneg Tengok Pengamanan di JCC, Ada Apa?

    Wamensesneg Tengok Pengamanan di JCC, Ada Apa?

    Jakarta: Wakil Menteri Sekretaris Negara, Bambang Eko Suhariyanto, menengok situasi Gedung Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta. Kehadirannya bersama Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara, Setya Utama, untuk memastikan pengamanan dan penguasaan pada bangunan milik negara Blok 14 (BMN Blok 14) itu.

    Bambang telah membaca dan mempelajari perjanjian kerja sama antara Pusat Pengelolaan Kawasan Gelora Bung Karno (PPKGBK) dan PT GSP. Dia mengakui perjanjian kerja sama sudah berakhir.

    “Memastikan memang benar perjanjian telah berakhir sejak tanggal 21 Oktober 2024 dengan kewajiban menyerahkan BMN Blok 14,” ujar Bambang, dalam keterangannya, Minggu, 5 Januari 2025.

    Dia menegaskan Kementerian Sekretariat Negara mendukung penuh atas pengamanan dan penguasaan BMN Blok 14 oleh PPKGBK. Upaya ini dibantu aparat kepolisian, TNI, serta Satuan Polisi Pamong Praja.

    Pengamanan BMN Blok 14 ini dilakukan sebagai bentuk pelaksanaan ketentuan Pasal 8.1 yang tidak ditaati pihak PT GSP, yaitu menyerahkan obyek perjanjian Gedung JCC (BMN Blok 14) setelah berakhirnya Perjanjian Kerja Sama Bangun Guna Serah pada 21 Oktober 2024.

    Tindakan pengamanan dilakukan secara proporsional, mengedepankan upaya persuasif dan mencegah terjadinya tindak kekerasan. Tim PPKGBK menguasai semua bagian, baik luar maupun dalam BMN Blok 14. Namun, semua peralatan atau perlengkapan dapat dipergunakan untuk kegiatan sebagaimana biasanya.
     

    PPKGBK menjamin kegiatan yang terjadwal untuk digelar di JCC, seperti acara wisuda, resepsi pernikahan, dan lain-lain, tetap dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Namun, pihak penyelenggara diimbau terlebih dahulu berkoordinasi dengan PPKGBK.

    Sementara itu, kuasa hukum PPKGBK, Ardian Deny Sidharta, mengatakan pengamanan aset Blok 14 itu sudah sesuai prosedur. Dia juga memastikan tak ada penutupan akses menuju JCC buntut dari polemik ini.

    “Bahwa tidak ada penutupan akses pintu masuk, sebagaimana dapat dilihat saat ini, akses masuk JCC tetap dapat dipergunakan oleh siapa pun,” ujar Ardian.

    Advokat dari kantor Soemadipradja & Taher itu mengatakan PPKGBK melakukan pembatasan akses demi mengamankan barang milik negara. Sebab, PPKGBK merupakan Kuasa Pengelola Barang di bawah Kementerian Sekretariat Negara.

    “PPKGBK tidak melakukan gangguan atas kegiatan acara-acara pihak ketiga, yang sudah terlanjur memesan venue di Gedung JCC tersebut,” ujar dia.

    Jakarta: Wakil Menteri Sekretaris Negara, Bambang Eko Suhariyanto, menengok situasi Gedung Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta. Kehadirannya bersama Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara, Setya Utama, untuk memastikan pengamanan dan penguasaan pada bangunan milik negara Blok 14 (BMN Blok 14) itu.
     
    Bambang telah membaca dan mempelajari perjanjian kerja sama antara Pusat Pengelolaan Kawasan Gelora Bung Karno (PPKGBK) dan PT GSP. Dia mengakui perjanjian kerja sama sudah berakhir.
     
    “Memastikan memang benar perjanjian telah berakhir sejak tanggal 21 Oktober 2024 dengan kewajiban menyerahkan BMN Blok 14,” ujar Bambang, dalam keterangannya, Minggu, 5 Januari 2025.
    Dia menegaskan Kementerian Sekretariat Negara mendukung penuh atas pengamanan dan penguasaan BMN Blok 14 oleh PPKGBK. Upaya ini dibantu aparat kepolisian, TNI, serta Satuan Polisi Pamong Praja.
     
    Pengamanan BMN Blok 14 ini dilakukan sebagai bentuk pelaksanaan ketentuan Pasal 8.1 yang tidak ditaati pihak PT GSP, yaitu menyerahkan obyek perjanjian Gedung JCC (BMN Blok 14) setelah berakhirnya Perjanjian Kerja Sama Bangun Guna Serah pada 21 Oktober 2024.
     
    Tindakan pengamanan dilakukan secara proporsional, mengedepankan upaya persuasif dan mencegah terjadinya tindak kekerasan. Tim PPKGBK menguasai semua bagian, baik luar maupun dalam BMN Blok 14. Namun, semua peralatan atau perlengkapan dapat dipergunakan untuk kegiatan sebagaimana biasanya.
     

    PPKGBK menjamin kegiatan yang terjadwal untuk digelar di JCC, seperti acara wisuda, resepsi pernikahan, dan lain-lain, tetap dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Namun, pihak penyelenggara diimbau terlebih dahulu berkoordinasi dengan PPKGBK.
     
    Sementara itu, kuasa hukum PPKGBK, Ardian Deny Sidharta, mengatakan pengamanan aset Blok 14 itu sudah sesuai prosedur. Dia juga memastikan tak ada penutupan akses menuju JCC buntut dari polemik ini.
     
    “Bahwa tidak ada penutupan akses pintu masuk, sebagaimana dapat dilihat saat ini, akses masuk JCC tetap dapat dipergunakan oleh siapa pun,” ujar Ardian.
     
    Advokat dari kantor Soemadipradja & Taher itu mengatakan PPKGBK melakukan pembatasan akses demi mengamankan barang milik negara. Sebab, PPKGBK merupakan Kuasa Pengelola Barang di bawah Kementerian Sekretariat Negara.
     
    “PPKGBK tidak melakukan gangguan atas kegiatan acara-acara pihak ketiga, yang sudah terlanjur memesan venue di Gedung JCC tersebut,” ujar dia.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (AZF)

  • Sediakan Layanan ‘Plus Plus’, Warung Kopi Cetol di Malang Digerebek, 7 Pramusaji Masih di Bawah Umur – Halaman all

    Sediakan Layanan ‘Plus Plus’, Warung Kopi Cetol di Malang Digerebek, 7 Pramusaji Masih di Bawah Umur – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MALANG – Aparat gabungan dari Polres Malang, Satpol PP Kabupaten Malang dan Muspika Kecamatan Gondanglegi menggerebek warung ‘Kopi Cetol’ yang berada di Pasar Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

    Warung Kopi Cetol adalah warung kopi yang lapaknya berada di dalam Pasar Gondanglegi.

    Belakangan, Warung Kopi Cetol ini viral di media sosial karena menyediakan layanan ‘plus plus’ untuk para pengunjungnya.

    Di warung kopi ini pengunjung bisa menyentuh pramusajinya dengan imbalan bayaran tertentu.

    Di kalangan warga Gondanglegi maupun sekitarnya warung kopi ini sudah cukup terkenal. 

    Bahkan belakangan warung kopi ini juga viral di media sosial.

    Keberadaan warung kopi ini cukup meresahkan masyarakat Gondanglegi karena di warung ini juga menyediakan praktik prostitusi terselubung.

    Kasi Humas Polres Malang, AKP Ponsen Dadang mengaku pihaknya menerima laporan dari masyarakat terkait keresahan atas keberadaan Warung Kopi Cetol ini.

    Akhirnya kemarin aparat gabungan melakukan penertiban.

    Dalam operasi yang digelar pada Sabtu (4/1/2024) itu, sebanyak 51 orang diamankan.

    “Penertiban ini merupakan respons terhadap atas masyarakat. Kami bersama Satpol PP dan Muspika Gondanglegi menindak sejumlah warung yang diduga digunakan untuk aktivitas prostitusi,” kata Dadang.

    Dalam penertiban ini 51 orang diamankan. 

    Di antaranya 29 pelayan warung, yang tujuh orang di antaranya masih berusia di bawah umur.

    Kemudian 3 pemilik warung, serta 19 pengunjung laki-laki.

    Keberadaan tujuh anak yang terlibat dalam praktik prostitusi ini cukup memprihatinkan. 

    Sehingga pihak kepolisian akan melakukan pendalaman terkait adanya dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

    “Kasus ini akan kami dalami lebih jauh, terutama terkait potensi tindak pidana perdagangan orang (TPPO) atau pelanggaran lain yang melibatkan anak-anak tersebut,” tandasnya.

    Sementara tujuh anak yang terjaring razia dibawa ke Unit PPA Satreskrim Polres Malang guna dimintai keterangan lebih lanjut terjakait dugaan TPPO.

    Selanjutnya, mereka yang diamankan juga menjalani tes urine.

    Hasil tes urine menunjukkan seluruh orang yang diperiksa negatif dari narkoba.

    Secara terpisah, Kasatpol PP Kabupaten Malang, Firmando Hasiholan Matondang menambahkan penertiban ini mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 11 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ketertiban Umum.

    Pasal 29 hingga Pasal 41 peraturan tersebut mengatur larangan aktivitas asusila dan penyediaan tempat prostitusi.

    Ancaman hukumannya denda hingga Rp 50 juta atau kurungan maksimal tiga bulan.

    “Kami sudah memberikan peringatan kepada pemilik warung agar tidak melakukan praktik prostitusi dan eksploitasi anak. Jika masih ditemukan pelanggaran kami tindak tegas dengan membongkar warung,” sambung Firmando.

    Atas kejadian ini, Firmando menjelaskan bahwa tiga orang pemilik warung diserahkan ke Dinas Perdagangan untuk ditangani dan selanjutnya akan ditangani Satpol PP sesuai SOP.

    Sementara pramusaji yang terlibat sudah ditangani dengan melakukan identifikasi serta diberikan peringatan.

    Mereka kemudian dipulangkan dengan dijemput keluarganya.(isn)

  • Razia Warung Kopi Diduga Prostitusi Terselubung di Malang, Polisi Temukan 7 Pelayan Anak Perempuan
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        5 Januari 2025

    Razia Warung Kopi Diduga Prostitusi Terselubung di Malang, Polisi Temukan 7 Pelayan Anak Perempuan Surabaya 5 Januari 2025

    Razia Warung Kopi Diduga Prostitusi Terselubung di Malang, Polisi Temukan 7 Pelayan Anak Perempuan
    Tim Redaksi
    MALANG, KOMPAS.com
    – Sebanyak 7 anak perempuan di bawah umur terjaring razia yang dilakukan gabungan Polres
    Malang
    dan Pemerintah Kabupaten Malang, di sejumlah
    warung kopi
    di kawasan Pasar Gondanglegi, Kabupaten Malang, Sabtu (4/1/2024).
    Selain 7 anak perempuan di bawah umur, polisi juga mengamankan 22 pelayan dewasa, 3 pemilik warung kopi, serta 19 pengunjung laki-laki.
    Kasi Humas Polres Malang, AKP Ponsen Dadang Martianto mengatakan razia yang dilakukan di sejumlah warung kopi itu, karena diduga selama ini menjadi tempat transaksi prostitusi terselubung, yang dikenal dengan istilah ‘Kopi Cetol’.
    “Tujuh anak perempuan di bawah umur yang kami amankan dalam kesempatan itu berkisar usia antara 14 hingga 16 tahun,” ungkapnya saat ditemui, Sabtu (4/1/2025).
    Polisi lantas mengetes urine kepada puluhan orang yang diamankan.
    “Hasil tes menunjukkan bahwa seluruh 19 orang yang diperiksa negatif narkoba,” terangnya.
    Namun, Dadang menyampaikan bahwa Polres Malang masih akan menindaklanjuti terkait potensi tindak pidana perdagangan orang (
    TPPO
    ) berdasarkan temuan dalam razia itu.
    “Kasus ini akan kami dalami lebih jauh, terutama terkait potensi tindak pidana perdagangan orang (TPPO) atau pelanggaran lain yang melibatkan anak-anak tersebut,” katanya.

    Selanjutnya, Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Malang, yang turut dalam razia itu memberikan peringatan terakhir kepada para pemilik warung, agar tidak melakukan praktik prostitusi terselubung, eksploitasi anak, dan aktivitas lain yang mengganggu ketertiban umum.
    “Keberadaan anak di bawah umur menjadi perhatian serius kami. Kami akan mendalami potensi adanya tindak pidana perdagangan orang (TPPO) atau pelanggaran lain yang mungkin terjadi,” tegasnya.
    Kegiatan razia itu, menurut Dadang mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 11 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ketertiban Umum.
    Pasal 29 hingga Pasal 41 dalam peraturan tersebut mengatur larangan aktivitas asusila dan penyediaan tempat prostitusi dengan ancaman hukuman denda hingga Rp 50 juta atau kurungan maksimal tiga bulan.
    “Jika ditemukan pelanggaran serupa di masa mendatang, tindakan tegas akan diambil, termasuk pembongkaran warung,” ancam Dadang.
    Sebelumnya, Dadang mengaku mendapatkan laporan masyarakat terkait dengan adanya dugaan praktik prostitusi terselubung di sejumlah warung kopi yang berada di wilayah Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang.
    “Merespons laporan itu, kami bergerak bersama Satpol PP dan Muspika Gondanglegi menindak sejumlah warung yang diduga digunakan untuk aktivitas prostitusi itu,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pekerjakan 7 Anak di Bawah Umur, Polisi Grebek Prostitusi Terselubung Berkedok Warung Kopi di Malang

    Pekerjakan 7 Anak di Bawah Umur, Polisi Grebek Prostitusi Terselubung Berkedok Warung Kopi di Malang

    Malang (beritajatim.com) – Operasi gabungan yang digelar oleh Polres Malang bersama Satpol PP dan Muspika Kecamatan Gondanglegi pada Sabtu (4/1/2024) mengungkap fakta mengejutkan. Sebanyak tujuh anak perempuan di bawah umur ditemukan bekerja sebagai pelayan di warung kopi remang-remang yang diduga menjadi tempat praktik prostitusi di kawasan Pasar Gondanglegi, Kabupaten Malang.

    Kasihumas Polres Malang, AKP Ponsen Dadang Martianto, menyatakan keprihatinannya atas temuan tersebut. Anak-anak tersebut berusia antara 14 hingga 16 tahun dan diduga menjadi korban eksploitasi.

    “Ini adalah temuan serius yang harus ditindaklanjuti. Keberadaan anak di bawah umur di tempat seperti ini tidak hanya melanggar hukum tetapi juga sangat memprihatinkan dari sisi kemanusiaan,” kata Dadang di Polres Malang, Sabtu (4/1/2024).

    Dadang menjelaskan, penertiban ini menargetkan warung kopi yang dilaporkan masyarakat kerap digunakan sebagai tempat prostitusi terselubung. Selain anak di bawah umur, aparat juga mengamankan 22 pelayan dewasa, 3 pemilik warung, dan 19 pengunjung laki-laki untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

    “Kasus ini akan kami dalami lebih jauh, terutama terkait potensi tindak pidana perdagangan orang (TPPO) atau pelanggaran lain yang melibatkan anak-anak tersebut,” tambahnya.

    Menurut Dadang, pihaknya bersama Satpol PP memberikan peringatan terakhir kepada pemilik warung agar menghentikan segala bentuk aktivitas ilegal, termasuk dgaan prostitusi dan eksploitasi anak.

    Penertiban ini mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 11 Tahun 2019, yang mengatur larangan keras terhadap aktivitas asusila dan penyediaan tempat prostitusi. Pelanggaran terhadap peraturan ini dapat dikenai denda hingga Rp50 juta atau kurungan maksimal tiga bulan.

    “Pemilik warung sudah menyanggupi untuk tidak lagi melibatkan anak di bawah umur atau menjalankan aktivitas ilegal. Jika melanggar, kami akan ambil tindakan tegas, termasuk pembongkaran warung,” tegas Dadang.

    Dadang menyebut, penertiban ini menyoroti perlunya langkah preventif untuk melindungi anak-anak dari eksploitasi. Polres Malang merencanakan pemeriksaan berkala, termasuk pemantauan intensif di kawasan Pasar Gondanglegi, untuk memastikan lingkungan yang lebih aman.

    Temuan ini diharapkan membuka mata publik akan pentingnya pengawasan terhadap lingkungan sekitar dan perlindungan terhadap hak-hak anak. Pemerintah daerah pun diminta lebih aktif dalam melakukan edukasi dan penegakan hukum untuk mencegah eksploitasi anak di wilayahnya.

    “Kami tidak hanya menegakkan hukum, tetapi juga berkomitmen melindungi anak-anak dari bahaya eksploitasi. Langkah ini menjadi pengingat bagi semua pihak untuk lebih peduli terhadap kesejahteraan generasi muda,” pungkasnya. (yog/kun)

  • Viral Pasangan Turis Singapura Diduga Jadi Korban Pelecehan di Braga Bandung Saat Malam Tahun Baru

    Viral Pasangan Turis Singapura Diduga Jadi Korban Pelecehan di Braga Bandung Saat Malam Tahun Baru

    JABAR EKSPRES – Sebuah peristiwa tidak menyenangkan menimpa pasangan turis asal Singapura saat menikmati perayaan malam Tahun Baru di kawasan Braga, Kota Bandung, insiden ini menjadi viral di media sosial, dan mengundang perhatian publik dan otoritas setempat.

    Menurut laporan, Jumat (3/1/2025), kejadian ini berlangsung pada malam Tahun Baru, Selasa, 31 Desember 2024.

    Baca juga : Viral Aksi Perundungan di Sukamakmur Bogor, Polisi Langsung Tangani

    Pasangan tersebut, Darien dan Joana, tengah berjalan-jalan dan membuat vlog tentang keindahan Bandung ketika mereka mengalami kejadian tak terduga.

    Menurut keterangan Darien, insiden bermula ketika ia dan pasangannya merasa diikuti oleh sekelompok anak laki-laki selama sekitar 10 menit di Jalan Braga.

    Perasaan tak nyaman segera muncul, membuat mereka berusaha memastikan siapa yang mengikuti mereka dengan menoleh ke belakang.

    “Kami sedang asyik jalan-jalan dan bercerita soal Bandung saat tiba-tiba menyadari ada sekelompok anak laki-laki yang mengikuti kami,” ujar Darien melalui pesan media sosial.

    Setelah merasa situasi tidak aman, mereka memutuskan untuk mengubah rute berjalan, sementara kelompok tersebut masuk ke sebuah toko.

    Kejadian ini meninggalkan rasa tidak nyaman dan kekecewaan pada pasangan tersebut yang sebelumnya terkesan dengan keindahan Kota Bandung.

    Setelah kejadian itu viral, petugas Satpol PP dan polisi segera mengambil langkah untuk mencari pelaku yang diduga terlibat dalam insiden ini.

    Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Arief Syaifudin, turut angkat bicara.

    Ia menyampaikan permohonan maaf kepada pasangan turis tersebut atas pengalaman buruk yang mereka alami.

    “Kami sangat menyesal atas kejadian ini. Kami meminta maaf kepada para wisatawan, terutama yang merasa terganggu akibat ulah orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Kenyamanan wisatawan adalah prioritas utama kami,” kata Arief.

    Meskipun insiden ini mencoreng citra Kota Bandung sebagai destinasi wisata, banyak pihak berharap hal serupa tidak terjadi lagi.

    Baca juga : Gara-gara Make Narkoba, Pria ini Sebabkan Kecelakaan dan Tewaskan 1 Keluarga

    Langkah-langkah untuk meningkatkan keamanan di kawasan wisata seperti Braga kini menjadi perhatian serius pemerintah kota.

    Bandung, yang dikenal sebagai kota dengan daya tarik seni, budaya, dan kulinernya, diharapkan dapat terus menjadi tujuan wisata yang ramah dan aman bagi siapa pun.

  • Kursi Sekda dan Beberapa Kadis Kabupaten Blitar Kosong Tahun Ini

    Kursi Sekda dan Beberapa Kadis Kabupaten Blitar Kosong Tahun Ini

    Blitar (beritajatim.com) – Kursi Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Blitar bakal kosong pada tahun ini. Izul Marom yang saat ini menjabat sebagai Sekda Blitar bakal pensiun di bulan Juni 2025 mendatang.

    Selain itu, kursi sejumlah kepala dinas (kadis) di lingkup Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Blitar juga akan kosong. Beberapa kursi kadis yang kosong tersebut adalah Kepala Dinas Tenaga Kerja, Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik serta Kepala Inspektorat.

    “Betul, Pak Izul Marom bakal pensiun tahun ini bersama 3 pejabat eselon II b lainnya,” ucap Kabid Pengadaan, Pemberhentian dan Data, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumberdaya Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Blitar, Erbi Erwancoro, Sabtu (4/1/2025).

    Sekadar untuk diketahui, saat ini Kursi Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Blitar ditempati oleh Tavip Wiyono, dimana pejabat eselon II itu bakal pensiun di bulan Maret 2025 mendatang. Sementara Agus Cunanto yang saat menjabat sebagai Kepala Inspektorat Kabupaten Blitar bakal pensiun di bulan April.

    Setelah itu barulah Sekda Blitar yakni Izul Marom yang bakal menyusul pensiun di bulan Juni 2025. Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kabupaten Blitar, Herman Widodo juga akan menyusul pensiun di bulan September 2025 mendatang.

    Proses seleksi pun tentu akan dilakukan oleh Pemkab Blitar untuk mengisi kekosongan kursi Sekda dan beberapa kepala dinas tersebut. Seleksi pejabat ini pun akan berada dibawah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Blitar yang baru yakni Rijanto-Beky Herdihansah.

    “Batas usia pensiun (BUP) untuk pejabat eselon II adalah 60 tahun atau sama dengan guru, kemudian pejabat eselon III pensiun pada usia 58 tahun,” tegasnya.

    Secara keseluruhan ada sekitar 458 aparatur sipil negara (ASN) di lingkup Pemkab Blitar yang memasuki batas usia pensiun pada 2025. Dari jumlah tersebut, setidaknya ada beberapa pejabat teras di Kabupaten Blitar yang juga bakal purnatugas.

    Selain itu, ada beberapa kursi pejabat eselon IIb di Kabupaten Blitar yang kosong hingga kini. Di antaranya, kepala satuan polisi pamong praja, kepala dinas sosial, staf ahli bupati, dan asisten di sekretariat daerah. [owi/beq]

  • Gedung RSUD Kertosono Lama di Nganjuk Disalahgunakan Jadi Tempat Karaoke dan Penginapan – Halaman all

    Gedung RSUD Kertosono Lama di Nganjuk Disalahgunakan Jadi Tempat Karaoke dan Penginapan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Gedung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kertosono lama yang terletak di Jalan Supriadi, Kelurahan Banaran, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur diduga telah disalahgunakan oleh oknum tak bertanggung jawab.

    Sebagian ruangan di rumah sakit tersebut telah disulap menjadi tempat karaoke dan penginapan kelas melati tanpa izin dari pemerintah setempat.

    Kegiatan ilegal ini memicu keresahan di kalangan warga sekitar.

    Mereka melaporkan aktivitas mencurigakan tersebut kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Satpol PP Kabupaten Nganjuk.

    Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Nganjuk, M. Fauzi Irwana menanggapi laporan masyarakat itu dengan inspeksi mendadak (sidak) ke RSUD Kertosono lama, Kamis (2/1/2025). 

    Dalam sidak tersebut, Fauzi menemukan berbagai barang yang tidak semestinya berada di lokasi, seperti kasur, sofa, pendingin ruangan (AC), TV, dan sound system.

    Setelah melakukan pertemuan dengan pengelola dan Satpol PP, disepakati semua kegiatan di RSUD Kertosono lama harus dihentikan.

    “Sesuai kesepakatan, kegiatan di rumah sakit ini dihentikan karena Pemkab belum mengeluarkan izin apa pun,” tegas Fauzi.

    Tindakan Satpol PP

    Sementara itu, Kasatpol PP Kabupaten Nganjuk, Suharono, menambahkan pihaknya tidak memberikan sanksi kepada pengelola.

    Berdasarkan hasil pengecekan, ada sembilan ruangan yang diduga jadi kamar penginapan. Di kamar tersebut terdapat kasur dan beberapa dilengkapi AC.

    Ia juga menemukan satu ruangan yang ditengarai sebagai tempat karaoke, karena ada TV dan sound system.

    “Kami meminta aktivitas dihentikan. Hal ini telah disepakati,” jelasnya, Jumat (3/1/2025). 

    Setelah kesepakatan tersebut, pengelola mulai mengangkut barang-barang dari lokasi.

    Pantauan di lokasi menunjukkan hanya ada sedikit barang yang tersisa, seperti tiga AC, sofa, satu kasur, dan satu dipan. Sebagian besar barang sudah diangkut.

    Meskipun ada peraturan daerah yang mengatur sanksi terhadap penyalahgunaan aset pemerintah, Suharono menyebut pihaknya memilih untuk menangani persoalan ini secara persuasif.

    “Kami sudah mengingatkan dan pengelola telah mengindahkan. Persoalan ini selesai,” tutupnya.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Turis Singapura Dilecehkan Saat Malam Tahun Baru di Braga Bandung, Pelaku Masih Diburu

    Turis Singapura Dilecehkan Saat Malam Tahun Baru di Braga Bandung, Pelaku Masih Diburu

    Liputan6.com, Bandung – Seorang turis asal Singapura diduga menjadi korban pelecehan seksual di kawasan Braga, Kota Bandung, Jawa Barat. Peristiwa itu terjadi saat perayaan tahun baru pada Selasa malam (31/12/2024).

    Kepala Satpol PP Kota Bandung, Rasdian Setiadi memastikan pihaknya saat ini tengah memburu pelaku. Pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan tim Intel dan Satreskrim Polrestabes Bandung untuk mengungkap pelaku.

    “Kami serius menangani laporan ini. Saat ini, koordinasi dengan Polrestabes terus dilakukan untuk mempercepat pengungkapan pelaku,” kata Rasdian dalam keterangannya di Bandung pada Jumat (3/1/2025).

    Di sisi lain, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Arief Syaifudin mengucapkan permintaan maaf kepada wisatawan yang menjadi korban dari aksi tak senonoh itu.

    “Kami mohon maaf apabila para wisatawan yang sedang berlibur di Kota Bandung terganggu oleh ulah orang yang tidak bertanggung jawab. Pada prinsipnya, kenyamanan para wisatawan adalah prioritas kami,” ucapnya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (DP3A) Kota Bandung, Uum Sumiati memastikan pihaknya akan memprioritaskan dukungan kepada korban. Adapun untuk saat ini, DP3A sedang berupaya untuk mengidentifikasi turis yang menjadi korban pelecehan seksual tersebut.

    “Kami siap melakukan penjangkauan dan pendampingan untuk memastikan kondisi korban, dan bekerja sama dengan instansi terkait untuk menyelesaikan kasus ini,” tuturnya.

    Dia pun mengimbau masyarakat agar berhati-hati saat berada di tengah keramaian seperti perayaan malam tahun baru. Dia juga mengingatkan masyarakat yang mengalami atau mengetahui adanya kasus pelecehan seksual untuk melapor melalui aplikasi Senandung Perdana, WhatsApp, atau hotline DP3A.

  • Mengenal Lokasi Baru Ibu Kota Provinsi Bengkulu

    Mengenal Lokasi Baru Ibu Kota Provinsi Bengkulu

    Kawasan Merah Putih memiliki bangunan megah dengan artitektur yang sangat mirip dengan rumah kediaman Gubernur Jendral Inggris Thomas Stamford Raffles saat memimpin di Bengkulu atau biasa disebut Mount Felix.

    Bangunan ini sangat kental dengan gaya Eropa dengan pilar-pilar kokoh pada teras depan dan jendela tinggi berjejer di kiri kanan bangunan. Gedung ini juga memiliki tiga kubah dan memiliki lorong serta ruang yang memanjang ke belakang dengan taman pada tengah bangunan.

    Tetapi yang paling menarik justru halaman seluas 2.562,23 meter persegi yang disulap menjadi alun-alun dengan hamparan rumput sintetis berwarna hijau. Ratusan warga yang penasaran setiap hari memadati kawasan ini untuk mengajak anak-anak bermain atau sekedar berswafoto.

    Sissy Jelita Putri, mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Dehasen sengaja datang bersama rekannya Doli Apriansa, Piki Apno Soleh, Franky Haikal, Rizki Cantika dan Aziz Zurahman untuk menjawab rasa penasarannya. Kebetulan, saat mereka berkunjung, Pj Wali Kota Arif Gunadi sedang berada di lokasi.

    “Senang sekali, kami bisa langsung tanya-tanya sambil room tour,” uajr Sissy.

    Menurutnya, kawasan ini menjadi destinasi baru dan sudah memenuhi stadar kenyamanan. Lapangan parkir yang luas, pagar pengaman yang dibangun di beberapa titik serta Taman yang dibangun juga menjadikan kawasan ini sejuk, serta ramah lingkungan. Dia juga meramal, saat Bulan Suci Ramadan nanti wilayah ini akan menjadi salah satu tuan warga untuk menghabiskan waktu. Sebab, fasilitas masjid dan akses yang dipermudah akan sangat membantu.

    “Jangan usil, ada Satpol PP yang mengawasi kita,” ujar Rizky Cantika.

  • Pj Wali Kota Kediri Sambut Wapres 2019-2024 KH Ma’ruf Amin di Ponpes Lirboyo

    Pj Wali Kota Kediri Sambut Wapres 2019-2024 KH Ma’ruf Amin di Ponpes Lirboyo

    Kediri (beritajatim.com) – Pj Wali Kota Kediri Zanariah menyambut kedatangan Wakil Presiden 2019-2024 KH Ma’ruf Amin, yang hadir di Pondok Pesantren Lirboyo Kota Kediri.

    Saat ditemui, Zanariah menuturkan Wapres 2019-2024 Ma’ruf Amin datang ke Kota Kediri ini dalam rangka bersilaturahmi.

    “Selamat datang di Kota Kediri Wakil Presiden RI periode 2019-2024. Saya tadi bersama Kapolres Kediri Kota, Dandim 0809 Kediri dan Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo menyambut kehadiran Bapak Ma’ruf Amin di Pondok Pesantren Lirboyo ini. Suatu kehormatan bisa dikunjungi oleh Bapak Ma’ruf Amin,” ujar Pj Wali Kota Kediri.

    Pj Wali Kota Kediri Zanariah menyambut mantan mantan Wapres RI KH Ma’ruf Amin di Ponpes Lirboyo Kediri

    Saat kunjungan di Pondok Pesantren Lirboyo, Ma’ruf juga memberikan arahan sekaligus motivasi kepada para santri.

    “Saya merasa berbahagia karena hari ini bisa bersilaturahmi di Pondok Pesantren Lirboyo. Bersyukur sekali ada Pondok Pesantren ini, karena saya kira dalam membangun umat, Pondok Pesantren Lirboyo ini sebagai tempat menyiapkan orang-orang yang paham agama dan orang yang nanti dapat memberikan peringatan kepada masyarakat,” terang Ma’ruf Amin.

    Lebih lanjut, Ma’ruf ini menekankan bahwa para kiai yang menjalankan tugas kenabian, menunjukkan masyarakat ke jalan yang benar itu tidak hidup selamanya.

    Pada saatnya Allah SWT memanggil mereka dan ketika dipanggil itu hal-hal yang dimilikinya ditinggal kecuali ilmunya. Ketika seorang ulama meninggal itu harus ada gantinya. Kalau tidak ada santri yang alim, maka orang akan menjadikan pemimpin yang tidak ada ilmunya.

    Pj Wali Kota Kediri Zanariah menyambut mantan mantan Wapres RI KH Ma’ruf Amin di Ponpes Lirboyo Kediri

    “Oleh karena itu, orang alim itu tidak boleh kosong, harus ada. Ternyata Pondok Pesantren Lirboyo inilah banyak mencetak orang-orang alim tersebut,” tambahnya.

    Hadir pula, KH Anwar Manshur, KH Abdullah Kafabihi Mahrus, Dandim 0809 Kediri Letkol Inf Ragil Jaka Utama, Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji, Kepala Dinas Pendidikan Anang Kurniawan, Kepala Satpol PP Syamsul Bahri, segenap pengurus Pondok Pesantren Lirboyo. [nm/beq]