Kementrian Lembaga: Satpol PP

  • Respons Anggota DPRD Jabar, Penertiban Tambang Ilegal Perlu Perhatikan Nasib Pekerja Lokal

    Respons Anggota DPRD Jabar, Penertiban Tambang Ilegal Perlu Perhatikan Nasib Pekerja Lokal

    JABAR EKSPRES – Sejumlah Anggota DPRD Jabar turut merespon langkah agresif Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi dalam penertiban tambang ilegal. Penertiban itu perlu memperhatikan nasib dan kesejahteraan warga lokal.

    Anggota Komisi IV DPRD Jabar Samsul Hidayat berpendapat, secara prinsip ia setuju dengan penertiban yang dilakukan. Namun dalam langkah penertiban itu perlu dilakukan evaluasi lebih serius.

    Samsul menguraikan, tidak sedikit aktivitas pertambangan di daerah justru jadi sumber kehidupan masyarakat. Itu mulai dari penambangnya sendiri, maupun pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di sekitar tambang. “Kami setuju dengan penertiban, tapi harus ada evaluasi mendalam terkait dampak dari langkah tersebut,” terangnya, Senin (20/1)

    Politikus dapil Kabupaten Bogor itu melanjutkan, langkah penertiban memang positif dalam upaya pelestarian lingkungan. Namun di satu sisi juga memperhatikan dampak terhadap ekonomi warga yang selama ini bergantung pada tambang. “Jangan sampai malah di satu sisi memiskinkan warga juga,” cetusnya.

    Politikus Golkar itu menyarankan agar Pemprov lebih jeli dalam melakukan evaluasi izin pertambangan. Evaluasi itu perlu memperhatikan berbagai aspek. Misalnya dari sisi kelayakan tambang. “Misal ada 10 tambang di titik tertentu tapi yang layak hanya 2 maka dimerger saja. Evaluasi dengan terjun ke lapangan menjadi penting,” bebernya.

    Evaluasi itu juga menyangkut pelibatan masyarakat lokal dalam aktivitas pertambangan. Misal jika kegiatan tambang melibatkan banyak warga lokal maka nasib warga patut diperhatikan. Pemprov perli menyiapkan alternatif kegiatan lain bagi warga untuk bertahan hidup. “Tapi kalau tambang cenderung eksploitatif dan tidak banyak mensejahterakan warga ya sikat,” tegasnya.

    Menurut Samsul, pemerintah harus bijak dalam mengambil sikap. Aspek menjaga kelestarian lingkungan patut diperhatikan tapi juga tidak mengabaikan nasib dan kesejahteraan masyarakat sekitar.

    Diketahui sebelumnya, Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi sempat murka. Hal itu terkait temuan tambang ilegal yang ada di wilayah Kabupaten Subang. Dedi sampai terjun langsung ke lokasi tambang tersebut. Selain itu, Dedi juga ikut hadir dalam rapat khusus terkait tambang itu bersama sejumlah pejabat Pemprov Jabar. Mulai dari sekda, Kepala Dinas ESDM, Kepala Satpol PP, dan pemerintah daerah. Iapun kembali menyampaikan kekecewaannya terkait kondisi tambang ilegal itu.(son)

  • Pasca Dengar Pendapat dengan DPRD, Pemkot Bogor Diminta Tertibkan Pedagang Pasar Tumpah – Halaman all

    Pasca Dengar Pendapat dengan DPRD, Pemkot Bogor Diminta Tertibkan Pedagang Pasar Tumpah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – DPRD Kota Bogor telah menggelar pertemuan dengar pendapat dengan masyarakat terkait pasar tumpah di Jalan Merdeka, Kota Bogor. 

    Dalam pertemuan itu, warga meminta agar dalam waktu 1 Minggu Satpol PP segera menertibkan para pedagang yang melanggar aturan. 

    Jika tidak, warga mengancam akan mengambil langkah penertiban secara mandiri.

    Beberapa hari setelah ultimatum dilayangkan warga, Komisi III DPRD bersama Kasatpol PP melakukan sidak di Jalan MA Salmon dan Jalan Merdeka mereka mendapati pedagang yang masih berjualan di trotoar dan bahu jalan

    Namun, dua minggu lebih setelah sidak, Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kota Bogor belum menertibkan pedagang di kawasan tersebut. 

    Kondisi ini semakin memicu kekecewaan warga yang merasa suara mereka tidak didengar.

    “Kami sudah memberikan kesempatan berkali-kali kepada aparat yang berwenang untuk menindak, tapi kalau tidak ada tindakan nyata, kami akan bertindak sendiri. Ini demi kenyamanan bersama,” tegas Ketua RT setempat, Rama Putra, melalui keterangan tertulis, Minggu (19/1/2025).

    Rama juga menjelaskan kios liar tidak berizin di wilayah mereka kembali berdiri di sebelah lahan yang sebelumnya digusur, namun kios itu tidak diberikan teguran oleh Satpol PP hingga kini. 

    Sementara itu, Hasan salah satu warga setempat mengatakan beberapa perwakilan warga dalam Rapat kerja bersama DPRD Kota Bogor telah menyampaikan penolakan tegas mereka terhadap aktivitas pasar di seluruh wilayah RT 01 RW 03. 

    “Kami akan terus mendorong pemerintah untuk segera mengambil langkah konkret. Jangan sampai terjadi konflik di lapangan karena ketidakmampuan pemerintah menertibkan,” kata Hasan.

    Mereka meminta aparat segera menertibkan para pedagang secepatnya. 

    Sementara itu, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bogor juga mendapatkan sorotan karena belum melakukan penertiban di sepanjang Jalan Merdeka dan Jalan MA Salmun.

    Seorang warga setempat, Asep, mengungkapkan keprihatinannya atas pola penertiban yang dinilai tidak efektif dan tidak tuntas.

    Asep mengatakan, penertiban seharusnya dilakukan secara serentak untuk memastikan hasil yang optimal.

    “Kalau dilakukan sebagian-sebagian seperti sekarang, jadinya tidak tuntas. Pedagang kembali lagi, dan masalahnya tidak pernah selesai, ada apa sebenarnya saya curiga ada oknum yang menerima setoran atau mengkondisikan hal ini” ujar Asep.

    Sejumlah pedagang kaki lima yang sebelumnya ditertibkan di kawasan Jalan Merdeka terlihat kembali berjualan di lokasi yang sama.

    Hal ini, menurut warga, memperlihatkan lemahnya pengawasan dan tindakan lanjutan dari pihak terkait.

    “Kami berharap Satpol PP lebih tegas dan terorganisir dalam menjalankan tugasnya. Jangan sampai ketidaktuntasan ini menimbulkan kesan bahwa mereka tidak serius menata kota,” tambah Asep.

    Pasar tumpah di kawasan Jalan Merdeka dan Ma Salmon tidak hanya menyebabkan kemacetan, tetapi juga mengurangi estetika kota.

    Pemerintah diharapkan segera menyelesaikan polemik ini agar kenyamanan masyarakat dapat terjamin tanpa harus ada tindakan sepihak dari warga.

  • Pencarian Korban Hilang di Glodok Plaza Disebut Tak Mudah, Ini Alasannya – Page 3

    Pencarian Korban Hilang di Glodok Plaza Disebut Tak Mudah, Ini Alasannya – Page 3

    Sebelumnya, kondisi lima jenazah yang ditemukan di antara kebakaran puing bangunan lantai 8 ruang karaoke Glodok Plaza, Mangga Besar, Jakarta Barat sudah tak utuh.

    Menurut Kasi Ops Suku Dinas (Sudin) Gulkarmat Jakarta Barat Syarifuddin, jenazah yang berhasil dievakuasi pihaknya belum dapat dipastikan jenis kelamin serta identitasnya. Menurut dia, kelima jenazah sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan autopsi.

    “Untuk jenis kelamin dan identifikasi itu karena sudah hancur, sudah tidak bisa diidentifikasi, mungkin nanti keterangan itu dari tim INAFIS (yang menyampaikan),” kata Syarifuddin saat ditemui di lokasi, Jumat (17/1/2025).

    Kelima jenazah berhasil dievakuasi di hari yang berbeda, di mana tiga jenazah ditemukan pada Kamis, 16 Januari 2025. Sedangkan dua lainnya ditemukan pada Jumat, (17/1/2025).

    Syarifuddin mengatakan, kondisi jenazah saat ditemukan terdiri dari potongan-potongan anggota tubuh yang terbakar. Dia menyebut, tak utuhnya kondisi korban dikarenakan panas yang amat tinggi saat kebakaran.

    “Sudah potongan-potongan saja karena memang ke bawah sudah panas sedemikian jadi sudah tidak bisa dikenali sama sekali. (Potongan tubuh yang ditemukan) kepala, tengkorak badan itu saja. Tubuhnya sudah tidak berbentuk,” ucap Syarifuddin.

    Adapun saat ini proses pendinginan masih berlangsung. Pendinginan melibatkan pasukan gabungan dari Pemadam Kebakaran (Damkar), TRC BPBD, PMI, AGD Dinkes, Dishub, Satpol PP, PLN, Personil PSKB/Tagana Dinsos, Personil Polsek dan Personil Koramil masih siaga di lokasi kebakaran.

    Proses pendinginan difokuskan petugas di lantai 7, 8, dan 9 gedung Glodok Plaza. Tak hanya itu, di lokasi garis polisi juga di pasang di luar area gedung Glodok Plaza. Nampak pula, serpihan kaca yang jatuh bertebaran di area bawah gedung yang terbakar.

    “Proses sekarang tetap pemadaman dan pendinginan, ini hampir tuntas,” kata Syarifuddin.

  • Pasca Kebakaran Glodok Plaza, BPBD Jakarta Terus Cari Korban yang Hilang – Page 3

    Pasca Kebakaran Glodok Plaza, BPBD Jakarta Terus Cari Korban yang Hilang – Page 3

    Jumlah korban yang dinyatakan hilang dalam peristiwa kebakaran Glodok Plaza, Mangga Besar, Jakarta Barat bertambah dari 11 jadi 14 orang.

    Hal ini disampaikan Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kapusdatin BPBD) Jakarta, Mohammad Yohan. Data ini tercatat pada pukul 08.00 WIB.

    “Informasi orang hilang yang sudah melapor ke Poskotis (Posko Komando Taktis) jadi 14 orang,” kata Yohan dalam keterangan tertulis, Jumat (17/1/2025).

    14 orang yang hilang itu adalah Aulia Belinda (28), Deri Sauki (25), Osima Yukari (25), Aldrina S (29), Ade Aryti (29), Shinta Amelia (20), Indira Seviana Bela (25), Keren Shalom J (21), Intan Mutiara (26), Desti, Zukhi F Radja (42), Chika Adinda Yustin (26), Muljadi (56), dan Dian Cahyadi (38).

    Sampai saat ini, Yohan menyampaikan petugas pemadam kebakaran baru menemukan enam jenazah dari reruntuhan kebakaran Glodok Plaza. Enam orang meninggal dunia itu sudah berhasil dievakuasi ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk proses identifikasi.

    “Korban lainnya saat ini masih dalam proses pencarian,” ucap Yohan.

    Meski begitu, belum dapat dipastikan apakah enam jenazah yang ditemukan tersebut merupakan bagian dari 14 orang yang dilaporkan hilang dalam insiden kebakaran itu.

    Adapun proses penanganan kebakaran masih ditangani oleh Damkar, TRC BPBD, PMI, AGD Dinkes, Dishub, Satpol PP, PLN, Personil PSKB/Tagana Dinsos, Personil Polsek dan Personil Koramil.

  • Gigi dan Potongan Tubuh Ditemukan di Kitchen Food Golden Crown Glodok Plaza – Halaman all

    Gigi dan Potongan Tubuh Ditemukan di Kitchen Food Golden Crown Glodok Plaza – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Petugas SAR gabungan kembali membawa satu kantong jenazah dari Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat pada hari ketiga pencarian korban kebakaran.

    Perwira Piket Sudin Gulkarmat Jakarta Barat, Joko Susilo mengatakan kantong jenazah tersebut sudah dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Barat untuk proses identifikasi.

    “Sekitaran dipukul setengah 4 atau jam 15.30. Di lokasi kitchen food itu, ya serpihan lah gitu. Tapi bersama DVI tadi, langsung dimasukkan satu kantong. Nanti akan diperiksa lebih lanjut di RS Polri,” kata Joko kepada wartawan di lokasi, Sabtu (18/1/2024).

    Dari pantauan Tribunnews, terlihat kantong jenazah tersebut sangat tipis karena hanya bagian-bagian tubuh yang didapatkan oleh tim gabungan.

    “Ya, (isinya) ada indikasi gigi dan ada indikasi potongan daging dan kulit,” tuturnya.

    Dijelaskannya, bagian tubuh korban itu ditemukan di bagian kitchen food lantai 8 gedung Glodok Plaza.

    Diketahui, selain kitchen food, sejumlah ruang karaoke bagian dari klub Tiyara atau Golden Crown juga berada di lantai 8 yang terbakar. Sementara, lantai 7 merupakan tempat hall utama diskotek dan sejumlah ruang karaoke. 

    Lebih lanjut, Joko mengatakan pihaknya masih menunggu untuk pengelola gedung melakukan pembersihan puing-puing dari bangunan agar mempermudah pencarian.

    “Jadi dari material-material besi yang sudah runtuh menyatu di lantai. Jadi tadi sepakat gitu kalau dibersihkan oleh pengelola bangunan,” ungkapnya.

    Sebelum itu, sebanyak 7 kantong jenazah sudah dibawa terlebih dahulu ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur untuk proses identifikasi.

    Meski begitu belum bisa dipastikan ada berapa orang yang menjadi korban tewas dalam peristiwa tersebut karena kondisi jasad yang sudah hancur.

    Selain itu, dari data yang ada, masih ada 14 orang yang disebut hilang dalam insiden kebakaran yang cukup besar tersebut hingga saat ini.

    Golden Crown Pernah Ditutup karena Kasus Nakorba Lalu Ganti Nama

    Gedung Glodok Plaza mengalami kebakaran hebat di lantai 7,8, dan 9 pada Rabu (15/1/2025) malam hingga pagi.

    Area yang terbakar merupakan bagian dari diskotek dan karaoke Golden Crown.

    Dikutip dari Tribun Trend, diskotek Golden Crown sendiri dikenal sebagai tempat hiburan malam yang cukup populer di Jakarta.

    Diskotek ini sudah beroperasi sejak awal tahun 2000an.

    Golden Crown menempati lantai 3 hingga 9 Glodok Plaza dengan berbagai hiburan yang ditawarkannya.

    Mengutip dari akun Instagram resmi mereka, @goldencrown3333, Golden Crown Tiyara menawarkan fasilitas hiburan seperti ruang karaoke, lounge, dan ruang makan privat.

    Selain itu, Golden Crown juga disebut-sebut sebagai tempat penyalahgunaan narkoba.

    Hal itu terbukti saat BNN dan BNNP DKI Jakarta melakukan penggerebekan di tempat hiburan tersebut pada Februari 2020.

    Saat itu, petugas menemukan ratusan pengunjung Golden Crown terindikasi menggunakan narkoba jenis ekstasi hingga sabu.

    Petugas Pemprov DKI Jakarta melakukan penutupan diksotek Golden Crown di Tamansari, Jakarta Barat, Sabtu (8/2/2020). (Kompas.com/Dok. Satpol PP DKI Jakarta)

    Sebagai tindak lanjut temuan tersebut, pihak Pemprov DKI Jakarta mencabut izin usaha dan menutup Golden Crown.

    Namun, rupanya pengelola Golden Crowon, PT Mahkota Aman Sentosa (PT MAS) melakukan perlawanan dengan menggugat pihak putusan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) DKI Jakarta ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta. 

    Dikutip dari Kompas.com, pihak PT MAS saat itu beralasan, pengunjung memakai dan mendapatkan ekstasi bukan di diskotek mereka. Mereka yang datang ke diskotek sudah memakai ekstasi terlebih dahulu.

    Belum diketahui bagaimana akhir gugatan tersebut, namun Golden Crown kembali beroperasi pada tahun 2021 dengan berganti nama Tiara Crown alias Tiyara. 

     

  • Pj Gubernur Teguh Setyabudi Naik Bronto Skylift Cek Kondisi Kebakaran Plaza Glodok

    Pj Gubernur Teguh Setyabudi Naik Bronto Skylift Cek Kondisi Kebakaran Plaza Glodok

    loading…

    Penjabat (Pj) Gubernur Teguh Setyabudi meninjau lokasi kebakaran Glodok Plaza di Jakarta Barat, Sabtu (18/1/2025). Foto/Binti Mufarida

    JAKARTA – Penjabat (Pj) Gubernur Teguh Setyabudi didampingi Plt Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Satriadi Gunawan, Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto, dan Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Marulitua Sijabat meninjau lokasi kebakaran Glodok Plaza di Jakarta Barat, Sabtu (18/1/2025). Teguh melihat langsung kondisi puncak gedung yang terbakar bersama Satriadi menggunakan kendaraan berat, yaitu bronto skylift.

    Kendaraan berat ini juga digunakan untuk mengevakuasi sembilan korban selamat saat kejadian berlangsung, Rabu (15/1/2025). “Kita sungguh prihatin karena kebakaran tersebut sangat besar hingga membuat atap gedung itu roboh ke bawah. Kemudian, kalau kita lihat paling atas, seluruh plafonnya juga ambruk, tiang-tiang dan sekatnya sudah berserakan, sudah hilang, dan yang tersisa adalah besi-besinya. Mungkin juga sebagian besar lantai delapan (Plaza Glodok) dan tujuh, menandakan bahwa kebakarannya sangat besar,” ujar Teguh.

    Sementara itu, Teguh juga mengapresiasi sinergi dan kolaborasi bersama, seperti dari jajaran Gulkarmat, Satpol PP, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, BPBD, bahkan Baznas Bazis DKI Jakarta yang turut terlibat menangani kebakaran ini. Sehingga kebakaran tersebut dapat terkendali, mulai dari proses pemadaman hingga pendinginan.

    “Apresiasi kepada seluruh jajaran yang terlibat dalam sinergi ini. Kami juga turut menyampaikan duka cita kepada korban dan keluarganya. Hingga kini, sudah ada tujuh jenazah yang ditemukan dan sudah kita koordinasikan dengan RS Polri untuk dilakukan identifikasi lebih lanjut oleh inafis. Untuk yang kemungkinan belum ditemukan (14 orang), kita masih melakukan pencarian. Dengan melihat kondisi tersebut, kami juga berharap kepada stakeholder terkait untuk berhati-hati sampai nanti kita menentukan berapa lama proses pencarian tersebut,” ungkap Teguh.

    Teguh memastikan bahwa Pemprov Jakarta bergerak cepat dalam menanggulangi bencana kebakaran dari berbagai aspek. Ia mengatakan, keluarga korban telah dibantu oleh Pemprov DKI Jakarta melalui dinas sosial, mulai dari pendataan hingga proses klaim asuransi.

    “Kemudian, untuk yang lainnya, jika ada (kartu) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) itu bisa digunakan. Nanti kami minta Dinas Sosial melakukan pendampingan terkait klaim asuransi. Kami di pemprov tentu saja akan menyesuaikan dengan aturan yang berlaku. Lalu, Baznas Bazis juga sudah memberikan bantuan dan pastinya kita atur sedemikian rupa (alokasi bantuan) agar sesuai aturan dan dapat membantu korban. Kita semua prihatin dan menyampaikan duka cita yang mendalam atas bencana kebakaran ini,” pungkasnya.

    (rca)

  • Kebakaran Glodok Plaza, Pj Gubernur: Kami Akan Beri Perhatian Serius
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 Januari 2025

    Kebakaran Glodok Plaza, Pj Gubernur: Kami Akan Beri Perhatian Serius Megapolitan 18 Januari 2025

    Kebakaran Glodok Plaza, Pj Gubernur: Kami Akan Beri Perhatian Serius
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta,
    Teguh Setyabudi
    mengaku, akan memberi perhatian secara serius terhadap insiden kebakaran di Glodok Plaza, Jakarta Barat.
    Pemprov Jakarta terus mengawasi perkembangan pencarian orang hilang
    kebakaran Glodok Plaza
    .
    “Dan ini juga terus kami panggil sampai sekarang, jumlah korbannya semuanya, dan pastinya kami juga nanti akan memberikan suatu perhatian yang lebih serius,” ucap Teguh kepada wartawan di Ancol, Jakarta Utara, Jumat (17/1/2025).
    Secara khusus, Teguh mengatakan, pihaknya telah secara intens berkoordinasi dan mencermati insiden nahas yang terjadi pada Rabu (15/1/2025) malam.
    “Kami, sejak jam 21.25 WIB waktu kebakaran, sudah terus komunikasi. Baik dengan Gulkarmat, baik dengan Wali Kota Jakarta Barat, baik dengan Satpol PP, dan semua jajaran kami ikuti,” terang Teguh.
    Sebelumnya, kebakaran di Glodok Plaza diketahui terjadi sekitar pukul 21.30 WIB. Untuk memadamkan api sebanyak 230 personel dan 45 unit mobil pemadam dikerahkan ke lokasi.
    Kobaran api diduga pertama kali muncul dari diskotek yang berada di lantai 7 gedung, sebelum merambat ke lantai 6, 8, dan 9.
    Per Jumat (17/1/2025) sore, Dinas Gulkarmat Jakarta telah menemukan total tujuh korban jiwa dari tragedi kebakaran Glodok Plaza.
    Saat ini, seluruh korban dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk dilakukan proses identifikasi.
    Hingga saat ini, penyebab pasti kebakaran di Glodok Plaza masih dalam penyelidikan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pj Gubernur Teguh: Dinsos Lakukan Pendataan Korban Kebakaran Glodok Plaza untuk Asuransi – Page 3

    Pj Gubernur Teguh: Dinsos Lakukan Pendataan Korban Kebakaran Glodok Plaza untuk Asuransi – Page 3

    Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi meninjau lokasi kebakaran Glodok Plaza, Mangga Besar, Jakarta Barat, Sabtu (18/1/2025).

    Teguh melihat langsung kondisi puncak gedung yang terbakar didampingi Kepala Dinas Gulkarmat Satriadi Gunawan dengan menggunakan kendaraan berat, bronto skylift. Kendaraan berat ini juga digunakan untuk mengevakuasi korban selamat saat kejadian kebakaran berlangsung.

    Teguh menyampaikan, keprihatinannya atas peristiwa kebakaran yang terjadi pada Rabu 15 Januari 2025. Usai melihat kondisi gedung, dia meyakini kebakaran berlangsung hebat.

    “Kita sungguh prihatin karena kebakaran tersebut sangat besar hingga membuat atap gedung itu roboh ke bawah,” kata Teguh di lokasi.

    Kemudian, kalau kita lihat paling atas, seluruh plafonnya juga ambruk, tiang-tiang dan sekatnya sudah berserakan, sudah hilang, dan yang tersisa adalah besi-besinya. Mungkin juga sebagian besar lantai delapan (Plaza Glodok) dan tujuh, menandakan bahwa kebakarannya sangat besar,” sambung dia.

    Lebih lanjut, Teguh juga mengapresiasi sinergi petugas gabungan yang bekerja, seperti Dinas Gulkarmat, Satpol PP, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, BPBD, bahkan Baznas Bazis Jakarta. Sehingga, kata Teguh proses pemadaman hingga pendinginan berlangsung baik.

    Selain itu, dia juga turut menyampaikan duka cita kepada keluarga korban. Total, dari 14 korban hilang, tujuh korban telah berhasil dievakuasi dan telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk diidentifikasi.

    “Kami juga turut menyampaikan duka cita kepada korban dan keluarganya. Hingga kini, sudah ada tujuh jenazah yang ditemukan dan sudah kita koordinasikan dengan RS Polri untuk dilakukan identifikasi lebih lanjut oleh Inafis,” ungkap Teguh.

     

  • Pj Gubernur Jakarta Tinjau Glodok Plaza Pasca Kebakaran, Sampaikan Duka Cita ke Keluarga Korban – Page 3

    Pj Gubernur Jakarta Tinjau Glodok Plaza Pasca Kebakaran, Sampaikan Duka Cita ke Keluarga Korban – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi meninjau lokasi kebakaran Glodok Plaza, Mangga Besar, Jakarta Barat, Sabtu (18/1/2025).

    Teguh melihat langsung kondisi puncak gedung yang terbakar didampingi Kepala Dinas Gulkarmat Satriadi Gunawan dengan menggunakan kendaraan berat, bronto skylift. Kendaraan berat ini juga digunakan untuk mengevakuasi korban selamat saat kejadian kebakaran berlangsung.

    Teguh menyampaikan, keprihatinannya atas peristiwa kebakaran yang terjadi pada Rabu 15 Januari 2025. Usai melihat kondisi gedung, dia meyakini kebakaran berlangsung hebat.

    “Kita sungguh prihatin karena kebakaran tersebut sangat besar hingga membuat atap gedung itu roboh ke bawah. Kemudian, kalau kita lihat paling atas, seluruh plafonnya juga ambruk, tiang-tiang dan sekatnya sudah berserakan, sudah hilang, dan yang tersisa adalah besi-besinya. Mungkin juga sebagian besar lantai delapan (Plaza Glodok) dan tujuh, menandakan bahwa kebakarannya sangat besar,” kata Teguh di lokasi.

    Lebih lanjut, Teguh juga mengapresiasi sinergi petugas gabungan yang bekerja, seperti Dinas Gulkarmat, Satpol PP, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, BPBD, bahkan Baznas Bazis Jakarta. Sehingga, kata Teguh proses pemadaman hingga pendinginan berlangsung baik.

    Selain itu, dia juga turut menyampaikan duka cita kepada keluarga korban. Total, dari 14 korban hilang, tujuh korban telah berhasil dievakuasi dan telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk diidentifikasi.

    “Kami juga turut menyampaikan duka cita kepada korban dan keluarganya. Hingga kini, sudah ada tujuh jenazah yang ditemukan dan sudah kita koordinasikan dengan RS Polri untuk dilakukan identifikasi lebih lanjut oleh Inafis,” ungkap Teguh.

  • Pemprov DKI terus pantau penanganan korban kebakaran Glodok Plaza

    Pemprov DKI terus pantau penanganan korban kebakaran Glodok Plaza

    Penjabat Gubernur Provinsi DKI Jakarta Teguh Setyabudi saat dijumpai di daerah Jakarta Utara, Jumat (17/1/2025). ANTARA/Lifia Mawaddah Putri.

    Pemprov DKI terus pantau penanganan korban kebakaran Glodok Plaza
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Sabtu, 18 Januari 2025 – 07:58 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus memantau penanganan korban kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat yang terjadi pada Rabu (15/1).

    “Secara khusus, kami akan cermati lagi. Kami sejak jam 9.25 waktu kebakaran, sudah terus komunikasi, baik dengan Gulkarmat, dengan Wali Kota Jakarta Barat, dengan Satpol PP, dan semua jajaran. Kami ikuti terus (perkembangannya),” kata Penjabat Gubernur Provinsi DKI Jakarta Teguh Setyabudi  saat dijumpai di daerah Jakarta Utara, Jumat (17/1) malam.

    Teguh pun memastikan, pihaknya akan memberikan perhatian serius terhadap kejadian tersebut.

    Diketahui, Pelaksana Tugas (Plt) Kepada Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Satriadi telah menyatakan bahwa proses pemadaman kebakaran di gedung Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat sudah selesai pada Jumat sore.

    Namun demikian, kata Satriadi, proses pencarian para korban atau jenazah masih akan terus dilakukan.

    Hingga kini, terdapat tujuh jenazah yang sudah berhasil dievakuasi menuju Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

    Sementara itu, 14 orang dilaporkan hilang dalam kebakaran tersebut, yakni Ade Aryati (29), Sinta Amelia (20), Aldrinas (29), Aulia Belinda (28), Odima Yukari (25), Deri Saiki (25), Indira Seviana Bela (25) dan Keren Shalom J (21), Intan Mutiara (26), Desty dan Zukhi Radja (42), Chika Adinda Yustin (26), Muljadi (56) dan Dian Cahyadi (38).

    Sumber : Antara