Kementrian Lembaga: Satpol PP

  • Diduga Langgar Jam Operasional, DPRD Tuban Panggil Pengelola Glamour Karaoke

    Diduga Langgar Jam Operasional, DPRD Tuban Panggil Pengelola Glamour Karaoke

    Tuban (beritajatim.com) – Tempat hiburan malam Glamour Karaoke dan Cafe yang terletak di Jalan Pantura, Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban kini mendapat sorotan tajam dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tuban. Pihak DPRD diduga telah menemukan bukti pelanggaran dengan membuka jam operasional melebihi ketentuan yang berlaku, yakni hingga pukul 03.00 dini hari, sementara aturan yang ada menetapkan sampai pukul 01.00 WIB.

    Ketua Komisi II DPRD Tuban, Fahmi Fikroni, mengungkapkan bahwa pengelola Glamour Tuban telah melakukan pelanggaran tersebut.

    “Ini jelas-jelas menyalahi aturan jam operasional. Apa yang saya sampaikan kemarin bahwa saya sering kali melihat jam operasional karaoke sampe jam 3 dini hari,” ujar Fahmi Fikroni pada Jumat (31/1/2025).

    Keributan yang terjadi pada Rabu, 29 Januari 2025 di tempat karaoke terbesar di Tuban ini menambah sorotan. Tidak hanya melanggar jam operasional, keributan yang terjadi di area bar karaoke mengganggu ketertiban umum, terlebih saat peristiwa tersebut berlanjut hingga ke area parkir. Temuan tersebut mendorong DPRD Tuban untuk segera mengambil tindakan.

    Dalam upaya menindaklanjuti dugaan pelanggaran tersebut, DPRD Tuban berencana memanggil pihak pengelola Glamour Karaoke dan melakukan sidak guna menindaklanjuti peredaran miras yang dijual di tempat hiburan malam itu.

    “Sesegera mungkin akan kami tindaklanjuti hal ini,” ungkap Fahmi Fikroni.

    Wakil DPRD Tuban, Muhammad Miyadi, juga menyuarakan keprihatinannya terhadap situasi yang terjadi. Ia mendesak agar Satpol PP Tuban dan pihak kepolisian segera menindaklanjuti dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh pihak pengelola.

    “Pihak pengelola yang membuka jam operasional melebihi ketentuan sudah barang tentu menyalahi aturan yang berlaku,” tegas Miyadi.

    Sementara itu, peristiwa keributan yang terjadi di dalam area karaoke muncul dari bentrokan antara dua kelompok pemuda yang saling bersenggolan di area bar. Insiden tersebut kemudian meluas ke area parkir Glamour, meskipun hingga saat ini, menurut Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Dimas Robin Alexander, belum ada laporan resmi yang masuk ke Polres Tuban terkait kejadian tersebut.

    “Belum ada laporan masuk ke kami,” tutur AKP Dimas Robin Alexander. [ayu/beq]

  • Kasus Fitnah Asusila ke Camat Asemrowo Surabaya Berakhir Damai

    Kasus Fitnah Asusila ke Camat Asemrowo Surabaya Berakhir Damai

    Surabaya (beritajatim.com) – Kasus fitnah asusila terhadap Camat Asemrowo, Surabaya, yang dituduh sembunyikan wanita di dalam kantornya berakhir damai.

    Kesepakatan damai ini diambil oleh Muhammad Khusnul Amin selaku Camat Asemrowo, dengan organisasi masyarakat (ormas) Barisan Nasional Pemuda Madura (BNPM) pada Jumat (31/1/2025).

    Konflik berawal BNPM meluruk kantor camat secara arogan dan muncul video viral tuduhan camat telah menyembunyikan wanita, padahal itu staff-nya ketakutan, hari Senin (6/1/2025) lalu.

    Kepala Satpol PP Surabaya, M. Fikser menyebut, tujuan penyelesaian masalah untuk membangun rasa guyub rukun dan rasa kebersamaan di Kota Surabaya

    “Hal ini sejalan dengan harapan Pak Wali Kota Eri Cahyadi. jika ada suatu permasalahan, harus diselesaikan secara baik-baik, di situlah peran pemerintah kota. Karena Pak Wali itu ingin, kota ini dibangun dengan rasa guyub rukun dan kebersamaan,” kata M. Fikser

    Sebelum mencapai kesepakatan damai, Camat Asemrowo, Mohammad Khusnul Amin bersama kuasa hukumnya sudah melaporkan kasus ini ke Polda Jawa Timur. Sementara pada Sabtu (30/1) kemarin, damai telah disepakati kedua belah pihak di Kantor Kecamatan Asemrowo, Surabaya.

    Ketua BNPM Surabaya, Rosuli, menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kota Surabaya atas fasilitasi mediasi yang berujung damai, dan sekaligus memohon maaf atas kegaduhan yang terjadi menimpa Camat Asemrowo.

    “Saya memohon maaf secara pribadi, juga terhadap keluarga besar Pak Amin, dan terhadap warga Surabaya atas apa yang pernah terjadi di Kecamatan Asemrowo. Saya menyatakan, bahwa yang terjadi kegaduhan kemarin di ruangan Pak Camat sehingga memberikan narasi yang tidak baik, bahwa itu tidak benar,” kata Rosuli.

    Sementara, Cmat Asemrowo, Muhammad Khusnul Amin menegaskan kembali, bahwa video viral yang menarasikan dirinya menyembunyikan wanita di bawah meja kerjanya itu tidak benar. Menurutnya, hal itu dilakukan oleh oknum tidak bertanggungjawab yang mengatasnamakan sebagai anggota BNPM.

    “Saya terima permohonan maaf dari Mas Rosuli, saya sama-sama saling memaafkan lah, apalagi sebentar lagi memasuki bulan ramadan,” terang Khusnul.

    Khusnul juga berharap, setelah mediasi tersebut, ia bersama jajarannya di Kecamatan Asemrowo bisa menjalin hubungan yang lebih baik dengan BNPM Surabaya ke depannya.

    “Ke depan lebih baik lagi, menjalin persaudaraan lebih baik lagi, dan saling bertegur sapa serta menjaga ukhuwah Islam,” harapnya. [ram/beq]

  • Sempat Dituduh Sembunyikan Wanita di Kantor, Camat Asemrowo Kini Pilih Damai dan Maafkan Ketua BNPM – Halaman all

    Sempat Dituduh Sembunyikan Wanita di Kantor, Camat Asemrowo Kini Pilih Damai dan Maafkan Ketua BNPM – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Camat Asemrowo, Surabaya, Jawa Timur bernama Muhammad Khusnul Amin yang sempat viral dituding menyembunyikan wanita di kantornya saat didatangi sekelompok orang, kini memilih berdamai.

    Khusnul juga mengaku sudah memaafkan Ketua Barisan Nasional Pemuda Madura (BNPM), Muhammad Rosuli yang sebelumnya membuat gaduh di kantor Kecamatan Asemrowo pada Senin (6/1/2025) tersebut.

    Selain itu, Khusnul juga sepakat untuk mencabut laporannya yang ada di Polda Jawa Timur. 

    “Saya sudah menerima permohonan maaf dari Mas Rosuli (Ketua BNPM). Kami sama-sama saling memaafkan, apalagi sebentar lagi sudah memasuki bulan Ramadhan,” ucap Khusnul, di kantor Kecamatan Asemrowo, Jumat (31/1/2025), dilansir Kompas.com.

    “Ke depannya (hubungan keduanya) menjadi lebih baik lagi, menjalin persaudaraan lebih baik lagi, dan saling bertegur sapa serta menjaga ukhuwah Islam,” imbuhnya.

    Rosuli pun juga mengakui kesalahannya yang telah membuat gaduh kantor Kecamatan Asemrowo itu.

    “Saya mohon maaf secara pribadi, juga terhadap keluarga Pak Amin dan warga Surabaya, atas apa yang terjadi,” kata Rosuli.

    Selain itu, Rosuli juga meminta maaf terkait video viral yang menuduh Camat Asemrowo menyembunyikan wanita di ruangannya. 

    Dia memastikan bahwa kabar tersebut tidaklah benar atau hoaks. 

    “Saya juga menyatakan bahwa yang terjadi kegaduhan kemarin (6/1/2025) di ruangan Pak Camat (Amin) sehingga memberikan narasi yang tidak baik, bahwa itu tidak benar,” kata dia.

    Kronologi Penggerudukan

    Sebelumnya, Khusnul menceritakan penggerebekan yang dilakukan oleh sekelompok orang diduga anggota organisasi masyarakat (ormas) tersebut karena dirinya dituduh menyembunyikan seorang perempuan di dalam kantornya.

    Saat mengetahui mengenai tudingan yang dilayangkan itu, Khusnul tak tinggal diam.

    Khusnul pun memberikan klarifikasinya soal narasi yang menggambarkan dirinya yang sedang berada di ruang kerja bersama seorang perempuan.

    Dia kemudian menceritakan duduk perkaranya, yakni bermula dari aktivitas penggusuran bangunan liar (Bangli) di Kecamatan Asemrowo oleh Satpol PP, setelah mendapat keluhan dari warga.

    Penertiban Bangli itu menjangkau beberapa titik, yakni di kawasan bawah jembatan tol di Asemrowo, sekitar Rumah Pemotongan Hewan (RPH) ayam, hingga menjangkau wilayah barat Asemrowo.

    “Kami lakukan sejumlah penertiban setelah mendapatkan aspirasi dari warga yang terganggu atas adanya bangunan liar tersebut.”

    “Awalnya kami beri peringatan 1, 2, dan 3 kemudian baru kami tertibkan. Pada proses ini sebenarnya tidak ada masalah,” kata Khusnul ditemui di kantor Kecamatan Asemrowo, dikutip dari TribunJatim.com.

    Namun, saat masuk ke wilayah barat, tepatnya di Jalan Tambak Mayor, masalah mulai muncul.

    Kecamatan Asemrowo saat itu memberikan surat peringatan pertama sebagai sosialisasi kepada pemilik Bangli untuk segera melakukan pembersihan unit.

    Setelah itu, pemilik Bangli yang berada di sekitar perbatasan Kecamatan Asemrowo-Sukomanunggal tersebut mengajak Camat untuk bertemu membahas permasalahan yang ada tersebut pada Senin.

    Pada Senin pagi itu, pemilik bangli datang ke kantor kecamatan, dengan dikawal sejumlah anggota Ormas.

    Namun, kata Khusnul, saat itu pihaknya tak langsung menemui warga karena sedang menggelar pertemuan melalui virtual di ruang kerjanya dan meminta waktu sejenak menyelesaikan rapat.

    “Sekitar pukul 10.00 WIB saya sedang rapat zoom dengan Lurah bersama dua staf kami, Devi (Devika Sari) dan Alvian (Alvian Sarifudin).”

    “Kami menyusun program kerja setahun ke depan di Kecamatan Asemrowo karena pada sore harinya kami harus rapat dengan Pak Wali (Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi),” katanya.

    Di momen inilah, warga memaksa masuk ke kantor kecamatan dan menyisir setiap ruangan untuk menemukan Khusnul.

    Sambil berteriak, warga menggebrak sejumlah pintu kantor kecamatan.

    Saat itu, tak ada penjagaan dari Satpol PP di kantor kecamatan karena personel sedang dikerahkan untuk menyosialisasikan penertiban Bangli di wilayah lain.

    Setelah menyisir kantor kecamatan, warga akhirnya menemukan ruangan Camat. 

    Karena melihat suasana tidak kondusif, Khusnul pun tak memperbolehkan mereka masuk dan menahannya di depan pintu ruangan, seperti digambarkan pada video yang viral.

    “Kalau mereka datang dengan baik-baik, kami bisa saja menerima dengan baik. Namun, saat itu tidak demikian (kondusif),” katanya.

    Melihat jumlah massa yang besar datang dengan kondisi memanas, dua staf yang ada di ruangan Khusnul tetap berada di dalam.

    Posisinya, Alvian berada di belakang pintu dan Devi berada di bawah meja.

    “Staf kami ketakutan semua. Lari semua. Datang bergerombolan begitu sambil teriak-teriak. Saat itu, Satpol-PP juga tidak di Kantor Kecamatan karena sedang proses penertiban,” katanya.

    Khusnul mengatakan, pemilik Bangli menggeruduk kantor Kecamatan karena meminta pembatalan proses penertiban.

    “Mereka minta Bangli tidak ditertibkan. Alasannya, ini dan itu. Saya katakan tidak bisa,” katanya.

    “Kami tegaskan bahwa kami adalah pelayan masyarakat, penegak perda. Kalau mengganggu masyarakat, melanggar perda, maka mau tidak mau kami tertibkan. Apalagi, ini permintaan warga,” katanya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Klarifikasi Camat Asemrowo Surabaya yang Diluruk Ormas, Temukan Wanita di Bawah Meja: Staf Ketakutan

    (Tribunnews.com/Rifqah) (TribunJatim.com/Bobby Constantine) (Kompas.com)

  • Tak Mau Ditertibkan, Para Pedagang Kaki Lima di Monumen Arek Lancor Pamekasan Melawan

    Tak Mau Ditertibkan, Para Pedagang Kaki Lima di Monumen Arek Lancor Pamekasan Melawan

    Pamekasan (beritajatim.com) – Upaya Pedagang Kaki Lima (PKL) yang kembali meletakkan gerobak dagangan di area terlarang Monumen Arek Lancor, menjadi pemicu insiden ketegangan dengan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pamekasan, Jumat (31/1/2025).

    Bahkan insiden tersebut mengakibatkan cekcok mulut hingga saling tarik antara PKL dengan petugas Satpol PP Pamekasan, peristiwa tersebut juga menjadi tontonan masyarakat khususnya para pengendara yang melintas di pusat kota Pamekasan.

    “Kejadian ini berawal ketika sejumlah PKL memaksa kembali masuk dan meletakkan gerobak dagangan ke area terlarang Monumen Arek Lancor, tepatnya saat petugas sedang melaksanakan salat Jumat,” kata Kepala Satpol PP dan Damkar Pamekasan, Yusuf Wibiseno.

    Usai salat Jumat, petugas kembali menertibkan gerobak PKL yang kembali diletakkan di area terlarang berjualan. Namun mereka tidak terima dan enggan gerobak dagangan dibawa petugas penegak perda.

    “Jadi setelah salat Jumat, petugas kembali melakukan penertiban gerobak PKL yang ada di Arek Lancor, hanya saja mereka melawan dan tidak mau ditertibkan. Sehingga terjadi ketegangan,” ungkapnya.

    Penertiban tersebut dilakukan bukan tanpa alasan, sebab pihaknya meyakini jika penertiban itu dilakukan sesuai dengan regulasi yang sudah ditetapkan. “Jadi dalam hal ini kami hanya melaksanakan tugas penegakan perda,” tegasnya.

    “Dalam penegakan ini kita berpegang teguh pada Perda Perda Pamekasan Nomor 4 Tahun 2021 dan Perbup (Peraturan Bupati) Pamekasan Nomor 101 Tahun 2022 tentang Penataan dan Pemberdayaan PKL,” pungkasnya. [pin/ian]

  • Bertemu Bupati Hendy Jelang Lengser, Petugas Damkar Jember Ceritakan Pengalaman di Lapangan

    Bertemu Bupati Hendy Jelang Lengser, Petugas Damkar Jember Ceritakan Pengalaman di Lapangan

    Jember (beritajatim.com) – Menjelang lengser dari jabatan bupati, Hendy Siswanto menerima kunjungan 25 orang petugas pemadam kebakaran di Pendapa Wahyawibawagraha, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat (31/1/2025). Para petugas bercerita soal pengalaman pemadam kebakaran dan persoalan di lapangan.

    Para petugas damkar tersebut didampingi Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Jember Bambang Saputro. Selama ini damkar memang berstatus unit pelaksana teknis (UPT) di bawah naungan Satpol PP yang dipimpin Ahmad Sidiq.

    Dalam pertemuan tersebut, Hendy terkesan mendengar cerita pengalaman para petugas damkar di lapangan. Dia sempat bertanya soal keberanian mereka menangani ular. “Apakah punya ilmu?” tanyanya.

    Perkiraan Hendy meleset. Tak ada satu pun petugas damkar Jember yang punya ilmu menjinakkan ular.

    Hendy terlihat ngeri saat mendengar cerita tentang salah satu petugas yang kena sembur racun kobra padsa bagian wajah hingga masuk rumah sakit. Kena gigit ular juga bukan sekali dua kali. “Jadi mereka pintar karena berlatih, bukan karena punya ilmu menangkap ular. Mereka bisa menangani binatang-binatang buas karena berlatih di Kota Malang,” katanya.

    Hari ini petugas damkar tak hanya menangani kebakaran. Mereka juga menangani persoalan-persoalan sosial. Hendy jatuh kagum saat petugas damkar bersedia turun tangan membantu Dinas Sosial untuk mengevakuasi orang dengan gangguan jiwa.

    “Teman-teman damkar ini sangat presisi dalam melakukan latihan rutin simulasi kecelakaan. Kesiapsiagaan menjadi bagian dari semangat mereka. Mereka pantang pulang sebelum api padam,” kata Hendy.

    Semangat untuk menuntaskan tugas ini beberapa kali hampir menyebabkan petugas damkar dalam bahaya. Salah satunya saat memadamkan api yang membakar sebuah hotel di Jalan Gajah Mada.

    Api sebenarnya sudah bisa dipadamkan. Namun ternyata bagian atas bangunan keropos dan runtuh sebagian, hampir mengenai salah satu petugas jika tak waspada.

    Hendy berharap para petugas damkar tetap menjaga keselamatan, termasuk saat melaju di jalan raya menuju lokasi kebakaran. Tak jarang mereka harus melawan arus lalu lintas agar bisa cepat sampai di lokasi kebakaran.

    “Mereka ditarget waktu 15 menit dari titik lokasi pos damkar ke titik lokasi terjadi kebakaranIni mereka harus hati-hati jangan sampai terjadi kecelakaan. Kalau tidak salah pernah ada kecelakaan melibatkan pendengara sepeda motor. Ini pengalaman pahit yang tidak boleh terulang,” kata Hendy.

    Selain rutin mengecek kondisi kendaraan, Hendy meminta agar pengemudi yang berada di belakang setir mobil damkar benar-benar berpengalaman. “Mereka harus hati-hati dan tidak boleh sampai terjadi kecelakaan di perjalanan,” katanya.

    Sementara itu, Ahmad Sidiq berterima kasih atas penerimaan Hendy tersebut. “Alhamdulillah, Pak Bupati di akhir masa jabatan beliau tetap memberikan support luar biasa kepada kami, para ‘Ksatria Biru’ Damkar Jember,” katanya. [wir]

  • Satpol PP Pamekasan Bersitegang dengan PKL di Monumen Arek Lancor, Pj Sekda Turun Tangan

    Satpol PP Pamekasan Bersitegang dengan PKL di Monumen Arek Lancor, Pj Sekda Turun Tangan

    Pamekasan (beritajatim.com) – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pamekasan kembali bersitegang dengan sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) di area Monumen Arek Lancor, Jumat (31/1/2025).

    Ketegangan ini dipicu oleh aksi oknum PKL yang nekat meletakkan rombong dagangan di area terlarang. Petugas Satpol PP pun mengambil tindakan dengan mengangkut rombong dagangan tersebut ke mobil.

    Namun, aksi ini tidak diterima dengan baik oleh para PKL. Mereka merasa kecewa karena rombong dagangan diangkut tanpa pemberitahuan sebelumnya. Situasi pun memanas dan berujung pada keributan, mulai dari cekcok mulut hingga saling tarik-menarik antara petugas PKL dan Satpol PP.

    Menanggapi hal ini, Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Pamekasan, Ach Faisol, turun tangan untuk meredam ketegangan. “Kami pemerintah daerah tidak melarang masyarakat berjualan, tetapi harus tetap mematuhi aturan yang berlaku,” tegas Faisol. Ia menegaskan bahwa area Arek Lancor merupakan fasilitas yang dilarang untuk ditempati berjualan.

    Faisol juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan terus berupaya meningkatkan fasilitas bagi PKL, salah satunya dengan menyediakan Sentra PKL di area Food Colony Pamekasan, Jalan Kesehatan. Sentra ini dilengkapi dengan fasilitas representatif, termasuk konsep Drive Thru, penerangan, dan parkir gratis.

    “Ketegangan ini merupakan bagian dari dinamika sosial yang harus kita sikapi dengan baik. Kita akan membuka ruang mediasi untuk mencari solusi terbaik bagi semua pihak. Prinsipnya, kita tetap berpegang pada Perda,” jelas Faisol.

    Ia berharap insiden ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak dan mendorong langkah mediasi antara PKL dan pemerintah daerah untuk menghindari ketegangan serupa di masa depan. [sul/suf]

  • Banjir masih genangi 10 RT di Jakarta pada Jumat pagi

    Banjir masih genangi 10 RT di Jakarta pada Jumat pagi

    Petugas Satpol PP membantu pekerja untuk melintasi genangan air menggunakan truk di Jalan Boulevard Barat Raya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (29/1/2025). ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/YU

    BPBD: Banjir masih genangi 10 RT di Jakarta pada Jumat pagi
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 31 Januari 2025 – 08:37 WIB

    Elshinta.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebut masih terdapat 10 rukun tetangga (RT) yang tergenang banjir hingga Jumat pagi.

    “Untuk ruas jalan semua sudah surut,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan di Jakarta, Jumat.

    Menurut dia, sampai pukul 07.00 WIB banjir masih menggenangi 10 RT yang berada di Jakarta Barat, dari sebelumnya mencapai 29 RT yang terdampak. Ia menjelaskan untuk ketinggian air yang merendam 10 RT itu berkisar 30 sampai 60 centimeter (cm) sedangkan untuk penghuninya masih mengungsi ke tempat lebih aman.

    “Yang masih tergenang ada tujuh RT di Kelurahan Cengkareng Barat, dan tiga RT di Kelurahan Tegal Alur,” katanya.

    Yohan memastikan, untuk ruas jalan yang sempat terendam banjir kini sudah surut, baik jalan di Jakarta Utara maupun Jakarta Barat.

    Untuk warga yang masih mengungsi, kata Yohan, berada di Kelurahan Cengkareng Barat sebanyak 107 jiwa diungsikan ke Masjid An Nur dan Gereja GPPK Palem. Sementara untuk warga Kelurahan Tegal Alur mengungsi di Mushalla Al Madin dan Masjid RW 015 sebanyak 692 jiwa.

    “Ada juga 500 warga Kelurahan Rorotan yang mengungsi di Depo BCC,” kata Yohan.

    Ia juga mendata masih ada 1.485 jiwa dari Kelurahan Semper Barat yang mengungsi di RPTRA Triputa Persada Hijau, Rusun Embrio, Mushalla Al Barokah, TK Negeri Semper, Pos RW 06, Sekretariat Rusun Blok A, SDN 13, Mushalla Abu Turab, Masjid Annadzofah, Kantor Asrama DKI, Kantor Sekretariat RT 07/RW 08, Mushalla RT 01, SMAN 75.

    Banjir yang melanda sebagian wilayah diakibatkan hujan ekstrem dan sangat lebat yang membuat saluran air tidak mampu menampung air yang masuk.

    “Saluran air yang ada melebihi kapasitas daya tampung sehingga meluap mengakibatkan genangan (banjir),” kata Yohan.

    Ia mengatakan pada Selasa (28/1) hingga Rabu dini hari hujan ekstrem terjadi di Jakarta, dan ini menjadi penyebab banjir di wilayah tersebut.

    Sumber : Antara

  • JATIM TERPOPULER: Anak di Situbondo Temukan Ibunya Tewas di Kamar hingga Pohon Tumbang di Bondowoso

    JATIM TERPOPULER: Anak di Situbondo Temukan Ibunya Tewas di Kamar hingga Pohon Tumbang di Bondowoso

    TRIBUNJATIM.COM – Kumpulan berita peristiwa yang terjadi di Jawa Timur (Jatim) tersangkum dalam berita terpopuler Jatim, Jumat 31 Januari 2025.

    Berita pertama kamar rumah warga di Situbondo, terbakar, Kamis (30/01/2025) dini hari.

    Kemudian investigasi yang dilakukan BPN Sidoarjo terhadap lahan yang bersertifikat HGB seluas 656 hektar di laut Desa Segoro Tambak, Kecamatan Sedati, Sidoarjo, Jawa Timur sudah selesai. 

    Selanjutnya sejumlah pohon tumbang terjadi di beberapa titik Kabupaten Bondowoso akibat angin kencang, pada Kamis (30/1/2025).

    Berikut selengkapnya berita terpopuler Jatim hari ini, Jumat (31/1/2025) di TribunJatim.com.

    Seorang Anak di Situbondo Temukan Ibunya Tewas di Kamar, Pintu Didobrak Usai Lihat Kepulan Asap

    TEWAS TERBAKAR – Seorang anak Desa Tenggir, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur temukan ibu tewas di dalam kamarnya yang terbakar, Kamis (25/01/25). Korban saat dievakuasi ke rumah sakit untuk dilakukan autopsi. (Istimewa/BPBD dan Tagana Situbondo)

    Kamar rumah warga di Situbondo, terbakar, Kamis (30/01/2025) dini hari.

    Kebakaran kamar rumah yang terjadi sekitar pukul 21.10 WIB, menyebabkan pemilik rumah bernama Satima, warga Desa Tenggir, Kecamatan Panji, meninggal dunia.

    Belum diketahui penyebab kebakaran yang menewaskan wanita berusia 59 tahun tersebut. Bahkan, korban ditemukan tak bernyawa dalam kondisi tertelungkup didalam kamarnya.

    Akibat ganasnya si jago merah, korban mengalami luka bakar disekujur tubuhnya.

    Koordinator Pusdalop BPBD Situbondo, Puriyono mmegatakan, peristiwa kebakaran itu terjadi sekitar pukul 02.10 dini hari pada saat pemilik rumah sedang berada di dalam kamarnya.

    Kebakaran itu, kata Puriyono diketahui oleh anaknya yang bernama Sulis dan langsung berteriak meminta pertolongan warga.

    Warga yang mendengar teriakan anak korban, sambungnya, puluhan warga mendatangi sumber warga yang meminta tolong tersebut.

    “Selain berusaha memadam api, para.warga mendobrak pintu karena kondisinya terkunci dari dalam,” ujarnya.

    Menurutnya, setelah pintu rumah dan kamarnya berhasil dibuka paksa, warga menemukan korban sudah dalam kondisi meninggal terbakar.

    Sementara itu, Kapolsek Panji, AKP Nanang Priyambodo membenarkan kebakaran kamar rumah yanv menyebabkan pemillih rumah menggal dunia.

    Baca Selengkapnya

    2. Demo di Kantor BPN Sidoarjo Soal HGB di Laut, Massa Tuntut Sertifikat Tak Diperpanjang

    MASSA DEMO – Kepala BPN Sidoarjo Muh Rizal saat menemui sejumlah pendemo di Kantor BPN Sidoarjo, Kamis (30/1/2025). Massa berunjuk rasa ke BPN Sidoarjo meminta agar HGB Laut seluas 656 hektar di Sidoarjo, Jawa Timur tidak diperpanjang. (TribunJatim.com/M Taufik)

    Investigasi yang dilakukan BPN Sidoarjo terhadap lahan yang bersertifikat HGB seluas 656 hektar di laut Desa Segoro Tambak, Kecamatan Sedati, Sidoarjo, Jawa Timur sudah selesai.

    Menurut Kepala Kantor BPN Sidoarjo Muh Rizal, hasil investigasi soal HGB 656 hektar di laut Sedati menunjukkan bahwa ratusan hektar lahan tersebut sebelumnya berupa tambak.

    “Namun karena terkena abrasi, wilayah itu kemudian menjadi lautan. Awalnya di sana memang tambak,” kata Rizal kepada sejumlah wartawan di Kantor BPN Sidoarjo, Kamis (30/1/2025).

    Nah, karena sudah berupa lautan, maka HGB atas lahan tersebut tidak bisa diperpanjang.

    Sebagaimana ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Pokok Agraria, disebutkan bahwa salah satu alasan menghapus hak guna bangunan adalah tanahnya musnah.

    “Seperti yang ada di Segorotambak tersebut, tanahnya sudah jadi lautan. Berarti sudah musnah sehingga tidak mungkin dilakukan perpanjangan,” ungkapnya. 

    Rizal menegaskan bahwa karena wilayah HGB ratusan hektar tersebut sudah menjadi lautan, sehingga BPN tidak mungkin memberikan perpanjangan.

    Rizal menyatakan bahwa HGB untuk nomor 3 dan 4 bakal berakhir pada tahun 2026. Untuk sektor HGB nomor 5 masa berlakunya sampai 2029. 

    “Kami tegaskan, sesuai ketentuan tidak bisa dilakukan perpanjangan terhadap HGB tersebut. Karena tanahnya sudah jadi laut,” ujarnya. 

    Sebagai antisipasi, dikatakannya bahwa BPN terus melakukan antisipasi dengan melakukan pencatatan di buku tanahnya bahwa lahan tersebut sudah musnah, menjadi lautan. 

    Baca Selengkapnya

    3. Ini Lokasi Pohon Tumbang di Bondowoso Akibat Angin Kencang, 1 Rumah Terdampak dan 5 Orang Luka-Luka

    RUMAH TERTIMPA POHON TUMBANG – Satu rumah di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Badean, Kecamatan Bondowoso tertimpa pohon Angsana pada sekitar pukul 15.15 WIB, Kamis (30/1/2025). Total ada 6 pohon tumbang di beberapa titik di Bondowoso akibat angin kencang dalam sehari. (TribunJatim.com/Sinca Ari Pangistu)

    Sejumlah pohon tumbang terjadi di beberapa titik Kabupaten Bondowoso akibat angin kencang, pada Kamis (30/1/2025).

    Tercatat, pohon tumbang terjadi di enam lokasi berbeda di Bondowoso. Di antaranya adalah di Desa Sumber Kalong, Desa Traktakan, Desa Pasarejo, Kecamatan Wonosari; Kelurahan Kademangan, Kelurahan Dabasah dan Kelurahan Badean, Kecamatan Bondowoso.

    Salah satu rumah di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Badean, Kecamatan Bondowoso tertimpa pohon Angsana pada pukul 15.15 WIB.

    Kemudian juga pada sekitar pukul 10.30 WIB, Pohon Nyamplong di Desa Sumber Kalong, Kecamatan Wonosari menimpa becak bentor dan sepeda motor.

    Akibatnya, satu keluarga yang menaiki bentor dan dua orang pekerja koperasi yang menaiki sepeda motor juga mengalami luka-luka.

    Demikian disampaikan oleh Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bondowoso Yuliono Triandana, dikonfirmasi awak media.

    “Di hari ini Bondowoso mengalami angin kencang,” ujarnya.

    Ia menerangkan, pihaknya membagi dua tim dalam menangani pohon tumbang ini. Mereka silih berganti bergerak dari satu lokasi ke lokasi yang lain.

    “Kita ada dua tim,” ujarnya.

    Pantauan di lokasi, tim Damkar Satpol PP, TNI, dan Polri di masing-masing wilayah bencana juga terjun turut membantu proses evakuasi pohon tumbang.

    Baca Selengkapnya

    Berita Jatim dan Berita Viral lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

  • Pencarian Korban Tenggelam di Kali Jagir Surabaya Diperluas ke Muara

    Pencarian Korban Tenggelam di Kali Jagir Surabaya Diperluas ke Muara

    Surabaya (beritajatim.com) – Pencarian pria yang tenggelam di Sungai Kali Jagir, Wonokromo, Surabaya, Kamis (30/1) akan diperluas hingga ke muara. Lantaran hari ini tidak membuahkan hasil.

    Kepala Sub Bidang Kedaruratan BPBD Surabaya, Arif Sunandar menyampaikan, pencarian hari ini sudah dilakukan selama 6 jam sejak pukul 11.30 WIB. Dengan radius penyisiran sungai 400 meter dari titik korban tenggelam, terseret arus sungai.

    “Air nya cukup deras, jadi pintu air tadi tidak bisa lama-lama ditutup. Dan ini pencarian kita perluas dari sisi Pintu Air Sungai Jagir, sampai ke Muara,” terang Arif kepada beritajatim.com, Kamis (30/1) sore.

    Arif menjelaskan, penyisiran menggunakan enam buah perahu karet dari petugas gabungan, meliputi Tim Basarnas, BPBD Jawa Timur, BPBD Kota Surabaya, Satpol PP, serta DPKP Surabaya.

    “Kita akan melakukan evaluasi setelah pencarian selesai, pukul 05.00 WIB. Evaluasi akan dipimpin temen-temen Basarnas, membahas pencarian di esok hari,” jelas Arif.

    Dia menjelaskan, proses pencarian korban besok (hari ke- dua) akan dimulai pada pukul 07.00 WIB pagi. Kata dia, dan akan diberhentikan pencarian pukul 17.00 WIB.

    “Pencarian korban tenggelam dilanjut besok pagi sekitar pukul 07.00 WIB. Dan seperti sebelum-sebelumnya, proses pencarian berhenti dan dilakukan evaluasi pukul 17.00 WIB,” tandas Arif.

    Diberitakan sebelumnya, seorang pria tak dikenal dikabarkan terseret arus Sungai Kali Jagir di Kecamatan Wonokromo, Surabaya pada Kamis (30/1).

    Pria misterius yang tercebur ke arus sungai serta hilang itu pertama kali diketahui oleh pengemudi ojek online dan warga di lokasi, pada pukul 10.00 WIB.

    “Tiba-tiba pria tercebur. Kira-kira umurnya sekitar 70 tahun,” ungkap pengemudi ojol bernama Rizki, yang sempat melihat pria tenggelam di Kali Jagir, Kamis (30/1/25).

    Menurut Rizki, pria itu tenggelam sebelum ia dan warga sempat memberikan pertolongan. Dan dari ciri-cirinya pria yang tenggelam mengenakan baju kotak-kotak

    “Orangnya teriak-teriak minta tolong. Warga yang ikut melihat langsung lapor ke 112,” terang Rizki. (ted)

  • Kebakaran Gudang SMP Negeri 1 Ngasem Bojonegoro, Kerugian Ditaksir Rp 50 Juta

    Kebakaran Gudang SMP Negeri 1 Ngasem Bojonegoro, Kerugian Ditaksir Rp 50 Juta

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Sebuah gudang milik SMP Negeri 1 Ngasem di Kabupaten Bojonegoro mengalami kebakaran pada Kamis (30/1/2025).

    Kejadian yang dipicu oleh korsleting listrik ini menimbulkan kerugian material diperkirakan mencapai Rp 50 juta. Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden tersebut.

    Kebakaran diperkirakan terjadi sekitar pukul 16.05 WIB. Laporan pertama diterima oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kabupaten Bojonegoro melalui Pos Bantu Ngasem pada pukul 16.35 WIB. Tim pemadam kebakaran segera bergerak menuju lokasi dan tiba di tempat kejadian perkara (TKP) pada pukul 16.40 WIB. Setelah upaya pemadaman selama kurang lebih satu jam, api berhasil dikendalikan pada pukul 17.45 WIB.

    Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan Dinas Damkarmat Kabupaten Bojonegoro, Zaenul Ma’arif menjelaskan bahwa kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik. “Api membakar gudang berukuran 5×6 meter yang berisi tumpukan kayu dan kusen. Total kerugian diperkirakan mencapai Rp 50 juta,” ujarnya.

    Tim Damkarmat mengerahkan dua unit armada, yaitu satu unit Ayax dari Pos Bantu Ngasem dan satu unit water supply dari Pos Ngambon. Sebanyak 10 personel dikerahkan untuk memadamkan api. Berkat upaya cepat tim, empat ruang kelas di sekitar lokasi kebakaran berhasil diselamatkan dari amukan api.

    Salah seorang guru SMP Negeri 1 Ngasem Sukran yang melaporkan kejadian tersebut, mengungkapkan rasa syukur karena tidak ada korban jiwa atau luka dalam insiden ini. “Kami berterima kasih kepada tim Damkarmat yang cepat merespons dan memadamkan api,” katanya.

    Selain melakukan pemadaman, petugas Damkarmat juga memberikan sosialisasi kepada warga sekitar dan pihak sekolah tentang cara mencegah kebakaran, penanganan awal kebakaran, serta tugas dan fungsi Dinas Damkarmat Kabupaten Bojonegoro.

    Unsur lain yang terlibat dalam penanganan kejadian ini antara lain Polsek Ngasem, Koramil Ngasem, dan Satpol PP Kecamatan Ngasem. Kerja sama antarinstansi ini dinilai efektif dalam meminimalisir dampak kebakaran.

    Dengan selesainya pemadaman, aktivitas di sekitar lokasi kebakaran kembali normal. Warga dan pihak sekolah berharap, kejadian serupa dapat dihindari di masa depan dengan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bahaya kebakaran, terutama yang disebabkan oleh korsleting listrik. [lus/ted]