Kementrian Lembaga: Satpol PP

  • Jelang Ramadhan 2025, Satpol PP Kota Bandung Gelar Operasi Cipta Kondisi

    Jelang Ramadhan 2025, Satpol PP Kota Bandung Gelar Operasi Cipta Kondisi

    Liputan6.com, Bandung – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung akan menggelar Operasi Cipta Kondisi menjelang bulan suci Ramadhan 2025/1446 Hijriah. Dalam operasi tersebut, Satpol PP Kota Bandung akan menggandeng aparat penegak hukum.

    Di antaranya melibatkan Tim Yustisi yang terdiri dari Satpol PP, TNI, Polri, dan Kejaksaan, dengan fokus utama pada penertiban minuman beralkohol (minol), norma kesusilaan, dan obat-obatan terlarang.

    Kepala Satpol PP Kota Bandung, Rasdian Setiadi mengatakan operasi tersebut bertujuan untuk menjaga ketertiban umum dan menegakkan peraturan daerah (perda).

    “Kami ingin menciptakan kondisi yang kondusif selama Ramadan. Operasi ini akan berujung pada tindak pidana ringan (tipiring),” ujarnya dalam keterangan tertulis pada Rabu, 5 Februari 2025.

    Rasdian memaparkan, Operasi Cipta Kondisi akan menyasar 10 titik prioritas. Sektor sosial, reklame, dan fasilitas umum nantinya akan menjadi perhatian utama.

    Selain itu, dia menegaskan operasi tersebut tidak hanya digelar selama Ramadhan, tapi kemungkinan akan dilanjut sepanjang tahun.

    Di sisi lain, Kasubdit Tipidter Polrestabes Bandung, Ipda Gholib Mawaridi menyebut Operasi Cipta Kondisi masih sejalan dengan kegiatan sebelumnya. Meski demikian, dia mengklaim akan ada peningkatan dalam aspek penuntutan hukum.

    “Kami terus berkolaborasi dengan Satpol PP untuk menindak pelanggaran. Jika ditemukan tindak pidana, kasus tersebut akan kami serahkan ke Polrestabes Bandung,” tandasnya.

    Dengan adanya pemerintahan baru di Kota Bandung, Gholib berharap kebijakan ke depan dapat lebih meningkatkan efektivitas penegakan hukum.

    “Kami optimis di tahun 2025 akan ada kebijakan yang membawa perubahan positif bagi keamanan dan ketertiban di Kota Bandung,” ucapnya.

    Rapat koordinasi yang digelar pada Rabu, 5 Februari 2025 ini dihadiri oleh berbagai instansi terkait. Termasuk perwakilan dari Kodim 0618, Kejaksaan Negeri, Pengadilan Negeri Bandung, serta Dinas-dinas Pemkot Bandung.

     

    Penulis: Arby Salim

     

  • 6 PSK di Mojokerto Digaruk Satpol PP

    6 PSK di Mojokerto Digaruk Satpol PP

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sebanyak enam orang Pekerja Seks Komersial (PSK) digaruk anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Mojokerto. Keenamnya diamankan dari tiga warung yang ada di depan pabrik produk beton konstruksi di Desa Ngrame, Kecamatan Pungging.

    Kepala Bidang (Kabid) Penegakan Perundang-undangan, Satpol PP Kabupaten Mojokerto, Zainul Hasan mengatakan, warung-warung di kawasan tersebut disinyalir digunakan sebagai tempat prostitusi terselubung. “Ada enam orang PSK yang kita amankan,” ungkapnya, Jumat (7/2/2025).

    Masih kata Zainul, keenamnya diamankan dari tiga warung berbeda. Diduga para PSK tersebut mangkal di warung-warung tersebut untuk menunggu pria hidung belang. Razia tersebut dilakukan setelah pihaknya mendapatkan laporan dari masyarakat terkait keberadaan para PSK tersebut.

    “Tiga tim diterjunkan dalam Operasi Penyakit Masyarakat tersebut, hasilnya dari tiga warung tersebut diamankan enam orang PSK. Dari hasil pemeriksaan, mereka tidak hanya berasal dari Mojokerto saja namun juga luar Mojokerto. Seperti Pandaan Sidoarjo, Malang, bahkan ada dari Jakarta,” katanya.

    Mereka di Mojokerto kos dan melakukan pekerjaan sebagai PSK. Keenamnya langsung diamankan dan dilakukan pendataan kemudian dibawa ke UPT Rehabilitasi Sosial Bina Karya di Kediri untuk dilakukan rehabilitasi. Tujuannya, lanjutnya, agar para PSK tersebut tidak mengulangi perbuatannya.

    “Operasi ini juga bertujuan dalam rangka pengawasan atas kepatuhan terhadap Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah. Kami juga melayangkan Surat teguran kepada pemilik warung agar tidak menyalahgunakan warung miliknya sebagai tempat prostitusi terselubung,” tegasnya. [tin/but]

  • Satpol PP Kabupaten Mojokerto Jaring Belasan Anak Punk Luar Kota

    Satpol PP Kabupaten Mojokerto Jaring Belasan Anak Punk Luar Kota

    Mojokerto (beritajatim.com) – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Mojokerto berhasil menjaring belasan anak punk dalam operasi jalanan, Jumat (6/2/2025). Dalam operasi dengan tujuan untuk menjaga ketertiban dan ketentraman masyarakat tersebut terjaring belasan anak punk dari luar kota.

    Kepala Bidang (Kabid) Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, Satpol PP Kabupaten Mojokerto, Mahendra WW mengatakan, ada dua wilayah yang menjadi sasaran operasi yakni di Kecamatan Mojosari dan Pungging. “Sasarannya di simpang lampu merah yang menjadi mangkal para PMKS,” ungkapnya.

    Masih kata Mahendra, titik yang menjadi sasaran operasi adalah simpang lampu merah dan perempatan yang biasa dipakai mangkal Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Operasi jalan tersebut merupakan agenda rutin sekaligus menindaklanjuti pengaduan masyarakat.

    “Sasaran kami di tempat mereka (PMKS) Mangkal, yakni simpang 4 lampu merah Panjer dan simpang 4 lampu merah Lebaksono SMK Habibie Kecamatan Pungging. Simpang 4 Awang-awang dan Simpang 4 Pekukuhan Kecamatan Mojosari. Hasilnya belasan anak punk berhasil diamankan,” katanya.

    Dari operasi tersebut, lanjutnya, petugas berhasil mengamankan belasan anak punk yang sedang mangkal. Mereka tidak ada yang membawa kartu identitas, namun mereka mengaku berasal dari luar Mojokerto. Di simpang Panjer terjaring dua anak punk asal Kediri dan Nganjuk.

    “Perempatan Awang-awang 1 pengamen asal Grati Pasuruan, depan SPBU Awang-awang 5 anak punk. Mereka berasal dari Demak Jawa Tengah 1 anak, Kediri 1 anak, Sumenep Madura 1 anak, Jombang 1 anak, Candi Sidoarjo 1 anak serta 1 orang pengemis disabilitas berasal dari Bangkalan Madura. Dari belasan anak punk tersebut, dua diantaranya perempuan,” jelasnya.

    Pihaknya kemudian melakukan pendataan, teguran dan himbauan administrasi kepada belasan anak punk tersebut. Setelah dilakukan pendataan, belasan anak punk tersebut dibuatkan surat pernyataan tertulis untuk pulang ke daerahnya masing-masing dan tidak kembali melakukan kegiatan ke jalan untuk mengganggu ketertiban masyarakat.

    “Khusus untuk anak punk, peringatan diberikan dua kali. Jika tidak dihiraukan kami kirim ke Dinas Sosial untuk dilakukan pembinaan. Kami tetap lakukan pencegahan secara humanis sebatas peringatan saja, jika ada pengaduan dari masyarakat terkait ketertiban dan ketentraman umum akan kami tindaklanjuti,” pungkasnya. [tin/kun]

  • Kronologis Penjual Kerupuk di Kendari Dikeroyok Satpol PP, Korban Disebut Menantang Berkelahi Duluan – Halaman all

    Kronologis Penjual Kerupuk di Kendari Dikeroyok Satpol PP, Korban Disebut Menantang Berkelahi Duluan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, KENDARI – Seorang penjual kerupuk berinisial D menjadi korban pengeroyokan sejumlah anggota Satpol PP Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (5/2/2025).

    Pengeroyokan tersebut terekam dalam sebuah video berdurasi 54 detik.

    Kejadian ini terjadi di kawasan eks MTQ, Jalan Abdullah Silondae, Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari. 

    Kasatpol PP Kota Kendari, Muhammad Ewa berjanji bakal menindak tegas anggotanya yang terlibat.

    “Saya akan panggil anggota saya yang terlibat, dan akan saya kasih teguran keras. Rencananya besok saya panggil mereka,” kata Muhammad Ewa melalui panggilan telepon, Rabu malam.

    Muhammad Ewa mengatakan belum mengetahui pasti berapa orang anggotanya yang melakukan pengeroyokan tersebut.

    Namun, dirinya akan memberikan teguran kepada setiap personel agar tidak bertindak anarkis saat melakukan penertiban utamanya kepada para pedagang.

    “Nanti juga saya beritahu mereka agar tindakan seperti dalam video itu tidak terulang lagi,” ujar Muhammad Ewa.

    Kasatpol PP Kendari menceritakan pengeroyokan bermula saat anggota berpatroli untuk menertibkan pedagang yang berjualan di Kawasan Eks MTQ.

    Sosok penjual kerupuk tersebut, kata dia, memang sudah sering kedapatan berjualan dan diberi teguran oleh anggota Satpol PP.

    “Bahkan pernah dibawa ke kantor buat surat pernyataan. Tapi setelah itu dia kembali lagi berjualan di situ,” jelasnya.

    “Anggota sudah suruh pindah ke tempat lain karena di situ bukan untuk berdagang. Tapi tadi itu, dia langsung ajak duel anggota kami. Dia memukul duluan, sehingga terjadi seperti di video yang beredar,” pungkasnya.

    Berakhir damai

    Korban dan anggota Satpol PP sepakat damai usai kasus pengeroyokan. 

    Berdasarkan video yang diterima TribunnewsSultra.com, Jumat (7/2/2025), tampak Wakil Wali Kota Kendari terpilih Sudirman turut hadir dalam pertemuan tersebut.

    Lalu, di akhir video pedagang kerupuk dan petugas Satpol PP Kendari berjabat tangan menandai kesepakatan damai antara keduanya.

    Kerabat D, Wahyu mengungkapkan pihaknya terbuka dan sepakat berdamai usai peristiwa pengeroyokan tersebut.

    “Iya tadi sudah datang silaturahmi, salah satu petugas Satpol PP bersama Pak Wakil Wali Kota Kendari, besok rencananya kami akan kembali bertemu di Polresta,” ujar Wahyu kepada TribunnewsSultra.com, Jumat (7/2/2025). 

    (TribunnewsSultra)

  • Vandalisme ‘Adili Jokowi’ Serentak Tersebar di Sembilan Kecamatan Surabaya

    Vandalisme ‘Adili Jokowi’ Serentak Tersebar di Sembilan Kecamatan Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Sebuah vandalisme bertuliskan “Adili Jokowi” ditemukan tersebar di sembilan wilayah kecamatan, Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (6/2/2025) hingga Jumat (7/2) hari ini.

    Coretan vandalisme dari cat pilox berwarna putih itu ditemukan di 24 titik. Melekat pada tembok-tembok bangunan serta jalan protokol, mulai kecamatan Wonocolo, Wonokromo, Tandes, Jambangan, Gayungan, Sawahan, Gubeng, Tegalsari, dan Genteng.

    Kepala Satpol PP Kota Surabaya, M. Fikser menyebut, vandalisme “Adili Jokowi” itu tersebar di 24 titik lokasi berbeda. Dan hingga Jumat sore belum diketahui siapa yang melakukan vandalisme tersebut.

    “Nyebar-nyebar ya. Kalau lokasinya saya nggak hafal. Tapi kalau jumlahnya kita sudah pantau 8,” kata M Fikser, Jumat (7/2/2024).

    Fikser juga mengatakan, anggotanya saat ini sedang beroperasi melakukan penghapusan vandal di 24 titik tersebut. Kata dia, penghapusan ini bukan karena menyangkut nama Pak Jokowi, namun dilakukan untuk menjaga ketertiban dan kenyamanan kota.

    “Kita melakukan penghapusan. Ini teman-teman Satpol PP sudah mulai keliling,” jelas Fikser.

    Dan untuk pelaku vandalisme, lanjut Fikser, Satpol PP sejak dulu telah melakukan pencarian terhadap pelaku vandalisme terutama yang mencoret bangunan fasilitas publik.

    “Akan kami tindak tegas para pelaku vandalisme ini, karena mereka sudah melakukan aksi yang merusak estetika kota yang sudah dijaga oleh Pemerintah Kota Surabaya. Akan kami jangkau dan kami beri sanksi yang tegas,” ucap Fikser. [ram/ian]

  • Beredar Vandalisme "ADILI JOKOWI" di Surabaya
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        7 Februari 2025

    Beredar Vandalisme "ADILI JOKOWI" di Surabaya Surabaya 7 Februari 2025

    Beredar Vandalisme “ADILI JOKOWI” di Surabaya
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Beredar sebuah vandalisme dengan tulisan ”
    ADILI JOKOWI
    ” di sejumlah sudut Kota Surabaya.
    Anggota
    Satpol PP
    telah menghapusnya dengan cara menindih menggunakan cat.
    Salah satu saksi, Verdian (30), warga Jalan Ngagel, Kecamatan Wonokromo, Surabaya mengaku melihat tulisan “ADILI JOKOWI” itu ketika baru pulang bekerja, Kamis (6/2/2025).
    “Kemarin waktunya, saya melihat vandalnya itu, pas perjalanan dari arah Jalan Jemursari mau ke arah pertigaan Jalan Prapen, macet banget kan,” kata Verdian, ketika dikonfirmasi, Jumat (7/2/2025).
    Kemudian, mata Verdian melihat sebuah vandal di sebuah pembatas sungai yang dekat dengan pertigaan itu.
    Menurutnya, tulisan tersebut tidak terlalu lama terpampang di sana.
    “Itu kan saya noleh kiri terus kelihatan ada tulisan ‘ADILI JOKOWI’ itu, kelihatannya enggak begitu lama. Warna catnya merah, terus latar belakangnya putih di pembatas jembatan,” ujarnya.
    Merespons hal tersebut, Kepala Satpol PP Surabaya, M Fikser membenarkan adanya vandal “ADILI JOKOWI” di beberapa jalan Kota Pahlawan.
    Namun, anggotanya telah menghapus tulisan itu.
    “Ada beberapa titik (vandal) yang kita juga baru tahu. Ini kita melakukan penghapusan ya sama teman-teman Satpol PP, hari ini sudah mulai dari siang sebelum (shalat) Jumatan,” kata Fikser.
    Fikser mengungkapkan bahwa penghapusan tulisan tersebut bukan hanya karena berhubungan dengan Joko Widodo.
    Akan tetapi, aksi itu merupakan bentuk pengerusakan fasilitas umum.
    “Sebenarnya kita sudah sering kejar vandalisme. Bukan hanya karena ada tulisannya Pak Jokowi ya, tapi vandalisme itu mereka berkarya dengan tidak melihat etika,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Demo Eks Pedagang Teras Malioboro 2 Ricuh, Diserang Kelompok Tak Dikenal
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        7 Februari 2025

    Demo Eks Pedagang Teras Malioboro 2 Ricuh, Diserang Kelompok Tak Dikenal Yogyakarta 7 Februari 2025

    Demo Eks Pedagang Teras Malioboro 2 Ricuh, Diserang Kelompok Tak Dikenal
    Tim Redaksi
     
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Aksi demonstrasi yang digelar oleh eks pedagang Teras Malioboro 2 di depan DPRD DIY berakhir ricuh setelah sekelompok orang tak dikenal tiba-tiba menyerang massa aksi, Jumat (7/2/2025).
    Kelompok tersebut merangsek masuk ke dalam barisan demonstran, memicu bentrokan di tengah aksi.
    Mereka tampak kesal dengan demonstrasi yang berlangsung terlalu lama dan menutup akses jalan di kawasan Malioboro.
    “Bubar, bubar, kene ya golek mangan (kita juga cari makan),” ujar salah seorang dari kelompok tersebut.
    “Massa ra sepiro wae nutup dalan (massa tidak seberapa saja menutup jalan),” timpal lainnya.
    Polisi Bubarkan Kericuhan, Massa Aksi Diminta Masuk ke DPRD
    Melihat ketegangan yang terjadi, aparat kepolisian dan Satpol PP langsung turun tangan untuk memisahkan kedua kelompok.
    Polisi meminta massa aksi untuk masuk ke halaman DPRD DIY agar bentrokan tidak semakin meluas, sementara kelompok tak dikenal tersebut dihalau keluar area dan diarahkan ke Jalan Perwakilan.
    Sebelumnya, aksi demonstrasi ini telah berlangsung sejak pukul 14.00 WIB dengan tuntutan utama para eks pedagang Teras Malioboro 2 agar bisa kembali berjualan di selasar Malioboro.
    Hingga kini, pihak kepolisian masih berjaga di lokasi untuk memastikan situasi tetap kondusif.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jokowi Tanggapi Marak Coretan ‘Adili Jokowi’, Merasa Terganggu? – Halaman all

    Jokowi Tanggapi Marak Coretan ‘Adili Jokowi’, Merasa Terganggu? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, SOLO-  Presiden ke-7 RI Joko Widodo telah mendengar maraknya vandalisme coretan ‘Adili Jokowi’ yang tersebar di berbagai titik di Indonesia.

    Coretan tersebut juga ada di Kota Solo, Jawa Tengah.

    Jokowi menganggap coretan itu sebagai cara masyarakat menyalurkan ekspresi.

    “Ya itu cara mengungkapkan ekspresi. Cara mengungkapkan ekspresi,” kata Jokowi saat ditemui di kediamannya di Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat (7/2/2025) sore.

    Ketika ditanya apakah dirinya merasa terganggu dengan coretan yang bersifat provokatif, Jokowi hanya diam sejenak dan mengulang jawaban yang sama.

    “Ya, itu kan cara mengungkapkan ekspresi,” jelasnya.

    Satpol PP Hapus Coretan dan Selidiki Pelaku

    Sebelumnya, Kepala Satpol PP Solo, Didik Anggono, mengonfirmasi bahwa ada enam titik di Solo yang ditemukan coretan tersebut.

    Namun, Satpol PP telah menghapus coretan tersebut dan kini tengah memburu pelaku yang dianggap melakukan vandalisme serta mengganggu keindahan kota.

    Penghapusan dilakukan berdasarkan Peraturan Daerah Lingkungan Hidup Nomor 10 Tahun 2015 Pasal 62, yang melarang aksi corat-coret yang mengganggu estetika kota.

    “Bahwa kegiatan corat-coret yang mengganggu keindahan kota itu merupakan larangan,” jelas Didik.

    “Jika itu mengganggu keindahan kota, akan kita kembalikan ke bentuk aslinya, sehingga keindahan kota terjaga, dan kenyamanan warga juga terjaga,” tambahnya.

    Saat ini, pihaknya masih menyelidiki pelaku di balik aksi vandalisme tersebut.

    “CCTV tentunya terbatas. Kami sudah menyampaikan kepada jajaran di seluruh wilayah, khususnya Linmas, agar melakukan patroli di wilayah masing-masing,” kata Didik.

    Ia juga mengimbau masyarakat untuk melaporkan jika menemukan aksi vandalisme serupa. 

    “Jika ditemukan vandalisme yang mengarah pada ujaran kebencian, maka patroli Satpol PP akan melakukan koordinasi dan penghapusan,” pungkasnya.

    Pelaku harus bertanggung jawab

    Pengamat politik dan pakar komunikasi Emrus Sihombing mengatakan hal itu bisa dimaknai sebagai mural kritikan terhadap kekuasaan.

    Mural tersebut adalah ekspresi dan hak berpendapat setiap warga negara. Terkait mural ‘adili Jokowi’ tersebut, Emrus menilai hal itu biasa di negara demokrasi.

    Menurut Emrus, ada dua hal munculnya mural tersebut. Pertama adalah kepada Presiden Joko Widodo saat menjabat presiden dan ketidakpuasan kepada Jokowi sebagai individu.

    “Ketidakpuasan terhadap pemerintahan dan ketidakpuasan terhadap perilaku politik kepada Joko Widodo sebagai individu sehingga masyarakat menyampaikan pandangan ‘adili Jokowi’ melalui mural,” kata Emrus saat dihubungi Tribunnews, Rabu (4/2/2025).

    Oleh karena itu, kata Emrus, penting bagi pembuat mural memperhatikan segala aspek. Menurut dia, alangkah lebih baik jika si pembuat mural menguraikan alasan Jokowi harus diadili. Harus dijelaskan apa kekurangan dan kesalahan sehingga muncul isi mural tersebut.

    Emrus mafhum hal itu tidak mungkin bisa dimuat di mural. Oleh karena itu, di mural tersebut dipadukan dengan teknologi yakni melalui media sosial.

    “Bisa diakses di akun medsos tertentu sehingga masyarakat bisa akses medsos itu sehingga masyarakat punya kesadaran kemengapaan mural tersebut. Sehingga masyarakat tidak sekadar melihat ‘adili Jokowi’ tapi si pembuat mural harusnya cantumkan akun medsos yang bisa diakses warga,” kata Emrus.

    Setelah masyarakat membaca informasi yang lengkap, lanjut Emrus, masyarakat akhirnya bisa menilai apakah layak diadili atau kemungkinan kedua pesan mural tidak benar alasannya.

    “Supaya masyarakat semakin cerdas. Oleh karena itu orang yang membuat kritikan melalui mural harusnya juga berikan tanggung jawab moral kemengapaan (mural itu dibuat),” kata Emrus.

    Emrus menekankan ketika pesan disampaikan ke ruang publik, sudah menjadi kewajiban kepada si pemberi pesan agar memberikan informasi yang utuh agar masyarakat tidak dimanipulasi persepsinya.

    “Karena ruang publik milik bersama. Jadi cantumkan alamat media sosial yang memuat alasan mural tersebut,” pungkasnya.

    Coretan juga ditemukan di Medan

    Sebelumnya diberitakan Tribunnews, Mural ‘Adili Jokowi’ juga ditemukan Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut). Di antaranya di jalan Jamin Ginting, tepat di bawah Flyover.

    Tulisan yang sama juga terlihat seperti di jalan Jalan Ngumban Surbakti, Jalan Setia Budi, Jalan Wiliam Iskandar, Jalan Sutrisno dan sejumlah kawasan lainya di Medan.

    Tulisan berbunyi “Adili Jokowi” terpampang pada sejumlah tempat di kota Medan. Tulisan tersebut terlihat di tembok-tembok sudut kota Medan, Sabtu (1/2/2025). 

    Tidak diketahui siapa yang membuat tulisan Adili Jokowi dan apa motifnya.

    Salah seorang warga yang ditemui di jalan Jamin Ginting mengaku tidak tahu mengenai makna dan siapa pihak yang menulis tulisan tersebut. 

    “Tidak tahu siapa yang buat di sini,” kata salah seorang warga di sana. 

    Pengamat politik dari Universitas Sumatera Utara Indra Fauzan berpandangan, tulisan tersebut merupakan bagian dari ekspresi masyarakat. 

    Indra juga berpandangan tulisan itu tak lepas dari masuknya Jokowi dalam deretan presiden terkorup versi OCCRP. 

    “Saya melihat hal tersebut sebagai bentuk ekspresi. Sebagian masyarakat terkait isu isu terkini, bagaimana dalam beberapa kasus nama pak Jokowi selalu disebut sebut efek dari kebijakan beliau semasa memimpin di Indonesia, puncaknya tentu terkait dengan hasil dari OCCRP yang menempatkan beliau sebagai finalis,” kata Indra. 

    Selain  itu, isu-isu soal program strategis nasional kawasan pondok indah kapuk juga tak lepas dari keberadaan tulisan tersebut. 

    “Tentunya suara – suara sumbang ini melihat bahwa ada sesuatu yang harus diselesaikan walaupun dalam beberapa waktu lalu pak Jokowi juga merespon terkait isu isu tersebut, seperti pada isu PSN dan PIK 2,” lanjutnya.

    Menurut Indra, tulisan tersebut sengaja dibuat apalagi Medan merupakan kediaman salah satu keluarga Jokowi. 

    “Jadi ini sebagai bentuk ekspresi dari Sebagian masyarakat yang kritis saja. Adapun tulisan tulisan tersebut tentunya cukup memberi pesan kan di Medan karena disini kan ada menantu beliau yang sedang memimpin jadi pesannya seperti itu,” tutup Indra. (Kompas.com/Tribunnews/Tribun Medan)

  • Pemkot Jaktim pangkas 48 pohon di Cipayung antisipasi tumbang

    Pemkot Jaktim pangkas 48 pohon di Cipayung antisipasi tumbang

    Jenis pohon yang dipangkas antara lain mahoni, angsana, glodogan tiang, beringin, dan tanjung dengan diameter  50 hingga 80 centimeter, serta tinggi sekitar lima sampai tujuh meter

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Sudin Tamhut) Jakarta Timur memangkas 48 pohon di wilayah Kecamatan Cipayung untuk mengantisipasi tumbang selama musim hujan.

    “Kami dibantu petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dan Satpol PP untuk memangkas 48 pohon yang tersebar di wilayah Kecamatan Cipayung,” kata Kepala Sudin Tamhut Jakarta Timur, Dwi Ponangsera saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.

    Dwi menyebut pemangkasan pohon dilakukan untuk mengantisipasi kasus pohon tumbang saat hujan deras disertai angin kencang.

    Selain itu, pemangkasan juga dilakukan untuk menambah terang pencahayaan lampu penerangan jalan (PJU) di area sekitar saat malam hari.

    “Pemangkasan pohon ini tindak lanjut instruksi pimpinan untuk mengantisipasi adanya kasus pohon tumbang di wilayah Kecamatan Cipayung,” ujar Dwi

    Menurut Dwi, untuk pemangkasan 48 pohon ini pihaknya mengerahkan 84 Satuan Tugas (Satgas) Pertamanan dan dua unit mobil tangga.

    Jenis pohon yang dipangkas antara lain mahoni, angsana, glodogan tiang, beringin, dan tanjung dengan diameter 50 hingga 80 centimeter, serta tinggi sekitar lima sampai tujuh meter.

    “Sejauh ini tidak ada kendala dalam proses pemangkasan pohon ini,” ucap Dwi.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta memasang sistem peringatan dini (early warning system/ EWS) di 32 lokasi di Jakarta Timur seiring tingginya intensitas hujan pada awal 2025.

    Pemasangan EWS di 32 titik ini dapat membantu penyampaian informasi secara cepat kepada masyarakat yang berada di daerah rawan banjir, memantau data cuaca, tinggi muka air (TMA) sungai dan kecepatan angin.

    Sistem ini juga dapat membantu masyarakat untuk lebih cepat mengantisipasi ancaman banjir, cuaca ekstrem, puting beliung atau rob, sehingga dapat meminimalisir kerugian dan korban jiwa.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • 9 PSK Terjaring Razia di Kabupaten Bogor, 291 Miras Disita Satpol PP

    9 PSK Terjaring Razia di Kabupaten Bogor, 291 Miras Disita Satpol PP

    JABAR EKSPRES – Satpol PP Kabupaten Bogor mengamankan sembilan Pekerja Seks Komersial (PSK) di wilayah Cibinong dan Cikaret, Kamis (6/2) malam.

    Sekertaris Satpol PP Kabupaten Bogor, Anwar Anggana mengatakan, awalnya tim deteksi turun ke lapangan untuk memeriksa penyakit masyakarat yakni prositusi online.

    “Para PSK itu menjual dirinya lewat aplikasi MiChat, sebelum diamankan tim kami melakukan investigasi terlebih dahulu,” ujarnya, Jumat (7/2).

    BACA JUGA: Temukan Toko Obat Keras di Rancaekek, Satnarkoba Polresta Bandung Amankan Minuman Keras

    Dari 9 orang PSK yang diamankan, lima di antaranya berjenis kelamin perempuan, tiga laki-laki dan satu waria.

    Mereka melakukan aksinya itu di sebuah kontrakan warna-warni di daerah Cibinong. Para PSK ini akan diserahkan ke Panti Rehabilitasi, Cibadak, Sukabumi.

    “Dan ini akan terus dilakukan sebelum ramadan, dan pada saat ramadan kita akan terus kita lakukan,” katanya.

    BACA JUGA: Rumah Warga di Cilengkrang jadi Gudang Miras, Polsek Cileunyi Berhasil Amankan Ratusan Botol saat Operasi Pekat

    Selain mengamankan PSK, petugas Satpol PP Kabupaten Bogor ini juga melakukan razia minuman keras (Miras) di sebuah warung klontongan.

    “Kamiberhasil mengamankan 291 botol minuman beralkohol di warung kelontong, Jalan Roda Pembangunan, dan Sukaraja,”tutupnya. (Reg/SFR)