Kementrian Lembaga: PSSI

  • Kluivert Dipecat, Netizen Sebut Kriteria Penggantinya

    Kluivert Dipecat, Netizen Sebut Kriteria Penggantinya

    Jakarta

    Gagal membawa Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026, Patrick Kluivert dipecat dari kursi pelatih oleh PSSI. Belum diketahui siapa yang akan menggantikannya, tapi cukup banyak netizen yang berspekulasi sekaligus menyodorkan sosok yang kira-kira pantas melatih Timnas hingga bisa lebih berprestasi.

    “Setelah bekerja bersama-sama secara intensif selama hampir 12 bulan, PSSI menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Coach Patrick Kluivert dan para stafnya atas dedikasi dan kontribusi mereka bagi sepak bola Indonesia,” tulis pernyataan PSSI.

    “Setelah melalui diskusi yang terbuka dan penuh rasa saling menghormati, kedua belah pihak sepakat untuk mengakhiri kerja sama ini,” tambah mereka.

    Netizen pun mulai menaruh asa pada pelatih yang baru. “Berharap pelatih pengganti Kluivert, lebih cerdas dalam taktik lebih akrab dengan pemain.. dan bisa membangun komunikasi dengan suporter,” sebut sebuah akun yang mengomentari postingan Erick Thohir.

    “TRANSPARANSI & KOMUNIKASI. Libatkan suporter & media dalam pemilihan pelatih baru. Hindari keputusan tertutup yang bikin kontroversi!” saran seorang netizen di linimasa X. “Skrg cari pelatih yang berkualitas, jangan ngasal pak,” cetus netizen berikutnya.

    “Timnas gak terlalu cocok buat pelatih dr belanda, mending pilih yg dr Asia kyk jepang atau korea selatan,” demikian opini sebuah akun di X.

    “Gabisa punya nama besar saja sih, harus punya karakter dan kemampuan teknis yang jelas untuk mengembangkan pemain muda hingga aktif dalam perkembangan liga. Harus cari sosok yang benar benar tulus kerja buat timnas,” sebut sebuah opini yang bagus dari netizen.

    “Ambil pelatih jepang aja sih lengkap di semua kelompok umur, fisik gak beda jauh sama orang kita, mungkin filosofi nya cocok dibanding total football. Sampai kapan kita berharap dari pemain diaspora?” demikian saran netizen selanjutnya.

    (fyk/fyk)

  • Usai Akhiri Kerja Sama Patrick Kluivert, PSSI Diminta Cari Pelatih Timnas yang Tepat
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        16 Oktober 2025

    Usai Akhiri Kerja Sama Patrick Kluivert, PSSI Diminta Cari Pelatih Timnas yang Tepat Nasional 16 Oktober 2025

    Usai Akhiri Kerja Sama Patrick Kluivert, PSSI Diminta Cari Pelatih Timnas yang Tepat
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Komisi X DPR RI berharap PSSI dapat segera mencari pelatih baru yang lebih tepat untuk menangani Timnas Indonesia, setelah berakhirnya kerja sama dengan Patrick Kluivert dan jajaran kepelatihannya.
    Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani mengatakan, PSSI memiliki pemahaman yang cukup terhadap kondisi terkini sepak bola nasional.
    Untuk itu, PSSI harus mampu menemukan sosok pelatih yang bisa membawa Timnas menjadi kekuatan yang disegani di kawasan maupun dunia.
    “Semua keputusan ada di tangan PSSI, silakan cari yang terbaik. Harapan kami, semoga PSSI bisa mendapatkan pelatih yang betul-betul mampu menjadikan timnas kita kekuatan yang luar biasa dan mampu menerjemahkan blueprint serta target-target yang sudah ditetapkan,” kata Lalu Hadrian saat dihubungi, Kamis (16/10/2025).
    Dalam kesempatan itu, Lalu Hadrian menyatakan bahwa Komisi X DPR RI menyambut baik keputusan PSSI mengakhiri kerja sama dengan Kluivert.
    Langkah ini dianggap tepat, sekaligus menjawab keresahan masyarakat atas performa Timnas Indonesia dalam beberapa laga terakhir.
    “Setuju dengan langkah PSSI. Ini menjawab keresahan di masyarakat. Ayo
    move on
    , segera PSSI laksanakan peta jalan sepak bola nasional yang sudah dibuat,” jelas Lalu Hadrian.
    Dia menegaskan, Komisi X akan terus mengawal pelaksanaan peta jalan sepak bola nasional, agar proses pembinaan berjalan sesuai rencana.
    “Persiapkan timnas kita dengan baik. Tentunya kami di Komisi X terus akan kawal pelaksanaan peta jalan sepak bola nasional,” tutur Lalu Hadrian.
    Politikus PKB itu menambahkan, Komisi X berencana membahas evaluasi performa Timnas Indonesia sekaligus penghentian kerja sama Kluivert, dalam rapat kerja mendatang bersama PSSI dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
    “Tentu dalam raker yang akan datang, salah satu yang akan kami tanyakan adalah terkait hal tersebut,” pungkasnya.
    Diberitakan sebelumnya, PSSI secara resmi mengumumkan berakhirnya kerja sama dengan Patrick Kluivert melalui mekanisme mutual termination atau kesepakatan bersama.
    Keputusan ini diambil lebih awal dari kontrak berdurasi dua tahun yang ditandatangani Kluivert bersama PSSI.
    Federasi menyebut, langkah itu diambil dengan mempertimbangkan arah baru pembinaan dan pengembangan sepak bola nasional.
    Dengan demikian, tim kepelatihan Kluivert tidak lagi menangani Timnas Indonesia Senior, U-23, maupun U-20.
    Kluivert dan stafnya diketahui langsung kembali ke Belanda usai dua laga terakhir Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Jeddah, Arab Saudi, di mana Indonesia kalah 2–3 dari Arab Saudi dan 0–1 dari Irak.
    Hasil tersebut menutup peluang Indonesia tampil di ajang Piala Dunia 2026 yang akan digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • PSSI Pecat Patrick Kluivert, Netizen: Keputusan Tepat

    PSSI Pecat Patrick Kluivert, Netizen: Keputusan Tepat

    Jakarta

    PSSI resmi memecat pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert. Keputusan ini diambil setelah serangkaian hasil buruk skuad Garuda hingga gagal lolos ke Piala Dunia 2026. Netizen pun langsung bereaksi.

    Seperti detikINET lihat dari kolom komentar Instagram @PSSI, mayoritas mendukung keputusan PSSI untuk mendepak eks striker Belanda tersebut dari kursi kepelatihan.

    Tak sedikit yang bertanya siapa sosok penggantinya. Namun ada pula warganet pun meminta kepada PSSI agar lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan memilih pelatih.

    “Keputusan yang tepat, semoga tepat juga memilih penggantinya,” tulis @garudanusantaraofficial

    “Alhamdulillah,” kata @nopandayodhy

    “Pemilihan pelatih berikutnya harus lebih komprehensif & gak buru2. Siapapun pemainnya klo salah nahkoda, gak akan kemana2. 🙏,” ucap @darius_sinathrya

    “Harga yang amat sangat mahal untuk mendatangkan dan memulangkan pelatih ini..semoga federasi bisa belajar ilmu byk dari round 4 dan bisa dijadikan referensi untuk memilih pemimpin timnas kita kedepan nya..jgn mudah terbuai dgn nama besar tanpa hasil kinerja yang nyata,” ungkap @ibnujamilo

    “Buat apa coba kemaren STY diganti,” sahut @benkriswana.

    “Awalnya sudah ditangani pelatih bagus malah dipecat. Maksa ganti Patrick Kluivert pelatih asal belanda, katanya jajaran kepelatihan terbaik. Akhirnya zonk, dipecat juga, pesangon lagi,” sebut sebuah akun.

    Sebagaimana dikutip dari detikSport, penghentian kerja sama ini dilakukan atas dasar persetujuan kedua pihak, yang mempertimbangkan dinamika internal dan arah strategis pembinaan tim nasional ke depannya. Dengan berakhirnya kerja sama tersebut, Tim Kepelatihan tersebut tidak lagi menangani Timnas Indonesia di level senior, U-23, maupun U-20.

    PSSI menyampaikan apresiasi atas kontribusi kepada seluruh anggota tim kepelatihan selama masa tugasnya, termasuk kepada Patrick Kluivert. Langkah ini diambil sebagai bagian dari evaluasi menyeluruh terhadap program pembinaan dan pengembangan sepakbola nasional.

    “Setelah bekerja bersama-sama secara intensif selama hampir 12 bulan, PSSI menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Coach Patrick Kluivert dan para stafnya atas dedikasi dan kontribusi mereka bagi sepak bola Indonesia,” tulis pernyataan PSSI.

    “Setelah melalui diskusi yang terbuka dan penuh rasa saling menghormati, kedua belah pihak sepakat untuk mengakhiri kerja sama ini,”

    “Kami mengucapkan terima kasih kepada Coach Patrick Kluivert dan timnya atas komitmen dan profesionalisme yang telah mereka tunjukkan,”

    “Semangat dan kehadiran mereka di Indonesia akan selalu dikenang dengan rasa hormat, dan kami mendoakan yang terbaik untuk langkah mereka selanjutnya,”

    (agt/fyk)

  • Breaking News! Patrick Kluivert Cs Resmi Dipecat PSSI

    Breaking News! Patrick Kluivert Cs Resmi Dipecat PSSI

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — PSSI akhirnya mengambil langkah tegas terkait tim kepelatihan Timnas Indonesia.

    Pelatih kepala Timnas Indonesia, Patrick Kluivert secara resmi diumumkan diputus kontrak.

    Kontrak Patrick Kluivert dan tim kepelatihannya awalnya berdurasi dua tahun. Namun langsung diakhiri oleh PSSi dengan kesepakatan tentunya dari pihak terkait.

    “Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Tim Kepelatihan Tim Nasional Indonesia secara resmi menyepakati pengakhiran kerja sama lebih awal melalui mekanisme mutual termination,” tulis PSSI dalam keterangan resminya.

    “Kesepakatan ini ditandatangani antara PSSI dan Para Pihak di Tim Kepelatihan yang sebelumnya terikat kontrak kerja sama berdurasi dua tahun,” tambahnya.

    Bukan hanya Patrick Kluivert, melainkan semua tim kepelatihannya dengan catatan semua sudah menyetujui terkait hal ini.

    “Penghentian kerja sama ini dilakukan atas dasar persetujuan kedua pihak, dengan mempertimbangkan dinamika internal dan arah strategis pembinaan tim nasional ke depan. Dengan berakhirnya kerja sama tersebut, Tim Kepelatihan tersebut tidak lagi menangani Timnas Indonesia di level senior, U23, maupun U20,” tuturnya.

    “PSSI menyampaikan apresiasi atas kontribusi seluruh anggota tim kepelatihan selama masa tugasnya. Langkah ini diambil sebagai bagian dari evaluasi menyeluruh terhadap program pembinaan dan pengembangan sepakbola nasional,” terangnya.

    Pemutusan kontrak tim kepelatihan Patrick Kluivert ini tentunya tak terlepas dari hasil di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

  • Postingan Terbaru Jay Idzes Picu Polemik di Linimasa

    Postingan Terbaru Jay Idzes Picu Polemik di Linimasa

    Jakarta

    Kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes, “memasang badan” untuk Ketum PSSI, Erick Thohir yang ikut disorot belakangan ini. Dalam postingan baru di Instagram, dia merasa sudah mendapatkan dukungan terbaik dari Erick Thohir. Ini menyusul desakan #Kluivertout muncul dari kelompok suporter. Bahkan desakan agar PSSI ikut bertanggung jawab juga muncul, salah satunya dengan tagar #ETout.

    “Biasanya, saya tak mengunggah pesan seperti ini, tapi saya merasa perlu melakukannya dalam kasus ini karena saya melihat ada banyak komentar negatif, dan terutama mengenai Pak Thohir dan timnya,” kata Jay Idzes dalam unggahannya di Instagram.

    “Yang tidak disadari oleh banyak orang adalah betapa banyak yang mereka lakukan di balik layar untuk memastikan segalanya terurus dengan baik buat kami para pemain. Dengan kekuatan mereka, mereka menyediakan kondisi terbaik di luar lapangan, jadi kami bisa fokus penuh pada performa kami di lapangan,” tambahnya, diikuti tulisan lainnya.

    Beberapa pemain Timnas Indonesia terpantau me-repost postingan dari sang kapten. Adapun di linimasa X,postingan sang kapten dibahas cukup banyak netizen dan akun besar.

    “Apa yang ditulis Jay Idzes ini gak salah. Anggeplah ini emang pandangannya dari sudut pandang pemain..Masalahnya, pernyataan Bang Jay gak sepenuhnya tepat untuk membalas kritik publik terhadap PSSI. Dengan segala hormat, Kapten. Sepak bola Indonesia bukan sekedar Timnas!,” sebut @garistengah_id.

    “Di dalam lapangan nyapuin bola. Di luar lapangan nyapuin Pak Ketum. Berat tugas seorang Jay Idzes,” cetus akun @strootsys. “Ya, meskipun seorang Jay Idzes yang ngomong seperti ini, tetep saja, Etho dan kawan-kawan meski tanggung jawab,” sebut akun @SerieA_Lawas.

    “Aduhh klo di luar lapangan jngn ikutan nyapu juga bg jay ckup di pertahanan aj pliss bisa ngga,” sebut sebuah akun.

    “Punggungmu emang lebar jay, tp km ngga harus selalu jadi tameng buat semuanya,” sebut akun selanjutnya di linimasa X.

    (fyk/fyk)

  • Maaf Erick Thohir ke Prabowo di Ratas: Kita Belum Berhasil ke Piala Dunia 2026
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        15 Oktober 2025

    Maaf Erick Thohir ke Prabowo di Ratas: Kita Belum Berhasil ke Piala Dunia 2026 Nasional 15 Oktober 2025

    Maaf Erick Thohir ke Prabowo di Ratas: Kita Belum Berhasil ke Piala Dunia 2026
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) sekaligus Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir disebut menyampaikan permohonan maaf kepada Presiden Prabowo Subianto, usai gagal membawa tim nasional (Timnas) Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026.
    Permintaan maaf tersebut diungkap Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, yang disampaikan dalam rapat terbatas (ratas) di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (14/10/2025).
    “Menteri Pemuda dan Olahraga melaporkan kepada Bapak Presiden sekaligus memohon maaf bahwa Timnas kita belum berhasil untuk lolos ke Piala Dunia 2026,” ujar Prasetyo usai rapat di Lanud Halim Perdanakusuma, Selasa.
    Dalam ratas tersebut, Prasetyo juga mengungkapkan perasaan Prabowo yang berat hati usai Timnas Indonesia gagal ke Piala Dunia 2026.
    Kendati demikian, Prabowo meminta agar Timnas Indonesia fokus untuk perhelatan berikutnya, yakni Piala Asia 2027 dan Olimpiade 2028.
    “Bapak Presiden tentu secara pribadi juga merasa berat hati menerima kenyataan bahwa kita belum berhasil lolos, tetapi sebagai Kepala Negara, Kepala Pemerintahan, beliau menyampaikan untuk mari kita berusaha kembali,” ujar Prasetyo.
    Dokumentasi Instagram Erick Thohir Starting Timnas Indonesia, yang harus mengubur mimpi ke Piala Dunia 2026 usai mengalami kekalahan kedua kalinya di Grup B ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, kali ini oleh Irak, Minggu (12/10/2025) di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah.
    Dalam kesempatan yang berbeda, Erick Thohir mengucapkan permohonan maafnya usai Timnas Indonesia tak lolos ke Piala Dunia 2026.
    Timnas Indonesia harus menelan kekalahan saat melawan Arab Saudi dan Irak di Grup B putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
    Erick Thohir langsung memberikan komentar setelah laga Timnas Indonesia vs Irak. Mantan Menteri BUMN itu memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para pemain, ofisial, dan suporter yang hadir melalui Instagram pribadinya.
    Erick menilai pencapaian Timnas Indonesia hingga mencapai ronde 4 kualifikasi Piala Dunia 2026 merupakan yang terbaik sepanjang sejarah.

    Terima kasih kepada suporter, pemain, dan ofisial atas perjuangan untuk bisa sampai Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026. Pertama kali dalam sejarah, Indonesia bisa sampai di titik sejauh ini
    ,” ucapnya dalam sebuah unggahan di Instagram.
    Erick Thohir juga meminta maaf karena belum mampu membawa Timnas Indonesia melangkah jauh ke Piala Dunia 2026.

    Kami memohon maaf mimpi masuk ke Piala Dunia belum bisa kami wujudkan,
    ” sambungnya.
    Timnas Indonesia harus menelan kekalahan saat melawan Irak di laga kedua Grup B putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
    Pertandingan yang digelar di King Abdullah Sports City, Jeddah, pada Minggu (12/10/2025) dini hari WIB tersebut berakhir dengan skor 1-0 untuk keunggulan Irak atas Timnas Indonesia.
    Timnas Indonesia yang membutuhkan kemenangan sebenarnya tampil baik sepanjang pertandingan.
    Namun, justru Irak yang sukses mencuri momentum lewat gol Zidane Iqbal di menit ke-75 sekaligus membawa Singa Mesopotamia amankan tiga poin perdananya.
    Kekalahan ini menjadi yang kedua setelah sebelumnya skuad Garuda juga mengalami kekalahan atas Arab Saudi dengan skor 2-3.
    Kehilangan poin di dua laga membuat Timnas Indonesia berada di posisi juru kunci klasemen Grup B dengan torehan 0 poin.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Netizen Sesalkan Patrick Kluivert Langsung Balik Belanda

    Netizen Sesalkan Patrick Kluivert Langsung Balik Belanda

    Jakarta

    Pelatih Patrick Kluivert dan timnya disebut kembali ke Belanda. Hal ini diungkapkan Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, saat ditanya apakah Kluivert balik ke Indonesia. Netizen pun menyesalkan hal ini.

    Seperti diketahui, Patrick Kluivert gagal membawa Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026. Dia tak bisa mempersembahkan kemenangan di ronde keempat. Timnas Indonesia kalah 2-3 dari Arab Saudi. Lalu Skuad Garuda kalah 0-1 atas Irak dan menjadi juru kunci Grup B.

    Selepas ajang ronde keempat, Patrick Kluivert disebut tidak balik ke Indonesia melainkan langsung pulang ke negaranya. “Enggak ada, semuanya kembali ke Belanda,” jawab Sumardji kepada wartawan di Jakarta pada Senin (13/10).

    “Mending remote work aja sekalian jangan nanggung kek gini. nanti pas match day pun gak usah datang ke lapangan, via zoom aja,” tulis seorang netizen di linimasa X.

    “Gak ada etikanya sama sekali. Mestinya dy datang ke Indonesia konfernsi pers meminta maaf atas kegagalan ini,” sebut sebuah komentar. “Klo ada itikad baik kan ya ikut ke sini biar bs jelasin langsung, sbg pertanggungjawaban jg,” sebut yang lain.

    “Yakin klo STY masih ada, dia bakal balik ke Indonesia, bukan ke korea,” sebut sebuah akun yang membandingkan Kluivert dengan pelatih Timnas sebelumnya.

    “Gimana ceritanya langsung pulang ke Belanda sedangkan harusnya ada evaluasi pertanggungjawaban? Maksudnya mau online gitu meeting evaluasinya? Udahlah pas pertandingan terakhir, mereka ngga ikut nemuin supporter, skrg langsung pulang,” sesal seorang netizen.

    “Patrick Kluivert dpt uang langsung balik, beda dg STY ksalahan dikit PSSI, exco serta jajaran politiknya langsung panggil utk evaluasi,” sebut netizen yang menilai ada standar ganda dalam perlakuan pada pelatih.

    (fyk/fyk)

  • Nasib Patrick Kluivert Segera Diputuskan Exco PSSI, Sumardji: Saya Akan Sampaikan Apa Adanya

    Nasib Patrick Kluivert Segera Diputuskan Exco PSSI, Sumardji: Saya Akan Sampaikan Apa Adanya

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, memastikan bahwa nasib pelatih Patrick Kluivert akan segera ditentukan dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI. Rapat tersebut akan menjadi forum resmi untuk mengevaluasi kinerja Kluivert beserta jajaran tim pelatihnya, usai gagal membawa Indonesia melangkah ke Piala Dunia 2026.

    “Ya, kalau soal itu sekali lagi ya, soal Patrick Kluivert, saya kira nanti akan diputuskan dalam rapat Exco. Tapi ya, sekali lagi, saya akan sampaikan apa adanya di rapat Exco. Saya tidak akan tutup-tutupi mana yang baik, mana yang tidak baik. Semua akan saya sampaikan apa adanya,” kata Sumardji usai skuad Garuda mendarat di Indonesia, Senin (13/10/2025).

    Kegagalan Timnas Indonesia melangkah ke Piala Dunia 2026 membuat posisi Kluivert berada di ujung tanduk. Gelombang tagar #KluivertOut menggema di media sosial, menandakan kekecewaan suporter atas performa tim Garuda di babak kualifikasi.

    Sumardji yang telah mendampingi tim sejak Kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran pertama pada Oktober 2023, menegaskan bahwa ia akan menyampaikan evaluasi secara jujur.

    “Sekali lagi, karena saya ini berada di tim. Mulai dari round 1, Oktober 2023 sampai dengan sekarang. TC juga saya ada, semua saya ada di situ. Dan saya tidak pernah jauh-jauh dari anak-anak dari tim ini sehingga saya akan sampaikan apa adanya,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Tim Nasional (BTN) itu.

    Ia menekankan pentingnya sikap tegas dari seluruh anggota Exco dalam mengambil keputusan. Evaluasi yang dilakukan tak hanya mencakup Kluivert, tetapi juga seluruh jajaran tim kepelatihan, termasuk asisten pelatih Alex Pastoor dan Denny Landzaat.

  • Manipulator Publik Bernama Erick Thohir

    Manipulator Publik Bernama Erick Thohir

    Oleh:Geisz Chalifah

    INDONESIA mendapat kesempatan menjadi tuan rumah Piala Dunia U17 pada 2023. Namun Stadion Utams Gelora Bung Karno telah lebih dulu menandatangani kontrak dengan sebuah event organizer (EO) untuk konser besar.

    Maka, agar pertandingan tetap bisa digelar di Jakarta, PSSI mau tak mau harus menggunakan JIS (Jakarta International Stadium) — hasil karya anak bangsa yang rampung di masa kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. JIS bahkan mendapat pengakuan dunia.

    Namun, ini bukan lagi soal karya, apalagi olahraga.

    Presiden Joko Widodo alias Jokowi memang tak menyembunyikan ketidaksukaannya terhadap Anies Baswedan.

    Presiden Joko Widodo alias Jokowi memang tak menyembunyikan ketidaksukaannya terhadap Anies Baswedan.

    Melalui para menterinya, Jokowi menjalankan serangkaian manuver yang halus tapi jelas terasa — upaya sistematis untuk meredupkan setiap capaian yang identik dengan Anies.

    Para pembantunya seperti berlomba mencari “poin jasa” dengan cara mendiskreditkan Anies di ruang publik.

    Semua itu bukan sekadar rumor, tapi kenyataan yang tampak kasat mata.

    Kejahatan politik terhadap Anies dilakukan perlahan, rapi, dan penuh perhitungan. (Semua sudah saya bukukan, hanya menunggu waktu untuk diterbitkan.)

    Dalam agenda besar itu, Menteri BUMN sekaligus Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengambil peran penting. Ia datang bersama beberapa menteri lain, membawa “ahli rumput” yang sama sekali tidak memahami teknologi hybrid grass di JIS — perpaduan antara rumput alami Zoysia matrella dan serat sintetis stabilizer fiber.

    Lalu dari bawahannya muncul alasan absurd: bus pemain tidak bisa memasuki akses pemain. Yang kemudian terbantahkan dengan Fakta langung dihadapannya.

    Drama pun dimulai.

    Manipulasi politik yang luar biasa: bagaimana caranya tetap memakai JIS, tetapi di saat yang sama, merusak nama Anies Baswedan.

    Perdebatan di publik memanas.

    Lalu Erick Thohir menggelar konferensi pers sambil menunjukkan surat yang diklaim berasal dari FIFA — seolah-olah FIFA meminta rumput JIS diganti. 

    Erick Thohir Memenggal surat FIFA. Dia tak membaca utuh dari paragraf pertama. Dia bermaksud jahat dengan memanipulasi di hadapan wartawan. 

    Padahal, surat FIFA itu hanyalah jawaban atas surat PSSI sendiri, bukan instruksi resmi.

    Bunyi paragraf pertama surat FIFA itu sangat jelas:

    “In view of the proposed change from the Jakarta GBK Stadium to Jakarta International Stadium and based on the facts provided with the report of PSSI’s domestic pitch experts, please find the FIFA pitch management assessment as follows.”

    Terjemahannya:

    “Sehubungan dengan usulan perubahan dari Stadion GBK Jakarta ke Stadion Internasional Jakarta, dan berdasarkan fakta-fakta yang disampaikan melalui laporan para ahli lapangan domestik PSSI, berikut adalah penilaian manajemen lapangan dari FIFA.”

    Artinya tegas:

    FIFA tidak memerintahkan pergantian rumput. Mereka hanya menilai laporan yang dikirim PSSI sendiri. Namun di tangan Erick Thohir, surat itu diubah menjadi alat manipulasi publik. Penilaian teknis disulap menjadi narasi politik.

    Rumput JIS akhirnya diganti — dan ironisnya, stadion justru tergenang air. Citra yang ingin diperbaiki malah rusak karena kepalsuan yang diciptakan sendiri.

    Erick Thohir menjadikan sepak bola sebagai alat politik, sementara di balik semua langkah itu, tampak jelas bayang kekuasaan Jokowi.

    Dia adalah dalang yang membiarkan kejahatan politik terhadap Anies Baswedan berjalan halus tapi nyata.

    Erick Thohir, sang manipulator publik, memainkan peran dengan penuh kelicikan demi satu tujuan: ambisi kekuasaan

    (Pegiat demokras

  • Anggota Komisi Olahraga DPR Nilai Wajar Publik Minta Patrick Kluivert “Out”
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        13 Oktober 2025

    Anggota Komisi Olahraga DPR Nilai Wajar Publik Minta Patrick Kluivert “Out” Nasional 13 Oktober 2025

    Anggota Komisi Olahraga DPR Nilai Wajar Publik Minta Patrick Kluivert “Out”
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, menilai desakan publik agar Patrick Kluivert mundur dari kursi pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia wajar.
    Menurut Lalu, desakan publik itu muncul setelah mereka kecewa dengan strategi yang digunakan Patrick saat Timnas kalah melawan Arab Saudi dan Irak.
    “Saya kira, wajar masyarakat meminta dan mendesak pelatih untuk berhenti,” kata Lalu saat dihubungi, Senin (13/10/2025).
    Menurut anggota Komisi X atau komisi bidang olahraga hingga pendidikan tersebut, kekalahan beruntun Indonesia dari Arab Saudi dan Irak yang berakhir dengan kegagalan skuad Garuda ke Piala Dunia harus menjadi pembelajaran berharga.
    Meski demikian, pada akhirnya keputusan untuk mendepak atau mempertahankan Patrick ada di tangan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).
    “PSSI harus melakukan evaluasi menyeluruh termasuk tim kepelatihan,” tegas Lalu.
    Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menyebut, kegagalan Timnas melenggang ke Piala Dunia harus menjadi bahan perbaikan sepak bola nasional ke depan.
    Meski menelan kekalahan, pihaknya mengapresiasi tim pelatih dan para pemain yang telah berjuang.
    “Tapi inilah sepak bola, semua kemungkinan bisa terjadi walaupun kita sudah merasa sangat siap,” tutur Lalu.
    Lebih lanjut, Lalu meminta PSSI menyiapkan kembali skuad Garuda untuk berlaga agar lolos ke Piala Dunia pada 2030.
    Pihaknya menyilakan PSSI berbenah dan menyiapkan bibit pemain muda yang terbaik untuk mengisi jajaran Timnas senior.
    “Sesuai dengan
    road map
    yang sudah dibuat oleh PSSI bahwa Timnas masuk Piala Dunia 2030,” kata dia.
    Sebelumnya, harapan Timnas Indonesia masuk Piala Dunia 2026 kandas setelah ditekuk Irak pada laga kedua Grup B.
    Dalam laga di King Abdullah Sports City, Jeddah, Arab Saudi pada Minggu (12/10/2025) dini hari, pertandingan berakhir dengan skor 1-0.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.