Kementrian Lembaga: Propam Polri

  • Puan dan Pramono Melayat ke Rumah Duka Affan Kurnianwan

    Puan dan Pramono Melayat ke Rumah Duka Affan Kurnianwan

    Jakarta

    Ketua DPR RI, Puan Maharani dan Gubernur Jakarta, Pramono Anung melayat ke rumah duka Affan Kurniawan. Affan adalah pengemudi ojek online (ojol) yang tewas dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob.

    Pantauan detikcom di lokasi Sabtu (30/8/2025) Pramono dan Pramono tiba di rumah duka Affan berada di kawasan Dukuh Atas, Jakarta pukul 14.20 WIB.

    Keduannya terlihat mengenakan pakaian bernuansa hitam lengkap. Mereka berjalan di gang kecil menuju ke rumah keluarga Affan.

    Puan dan Pram tak mengatakan apapun saat tiba. Mereka hanya melempar senyum kepada awak media dan warga sekitar.

    Rombongan Puan dan Pramono diterima langsung oleh keluarga Affan. Di dalam rumah mereka bertemu dengan ibu, ayah, adik dan kakak dari mendiang Affan.

    Foto: Pramono Anung melayat ke rumah duka Affan Kurniawan (Rumondang Naibaho/detikcom)

    Tak lama, Puan dan Pramono hanya lima menit di dalam rumah Affan. Selepas itu mereka langsung keluar dan berganti dengan pelayat lainnya.

    Saat keluar mata Puan terlihat merah seperti baru menangis. Dia juga tampak mengusapkan air matanya sambil berjalan meninggalkan rumah Affan.

    Sebelum Puan dan Pramono, Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno dan politisi PDIP lainnya Adian Napitupulu dan Once Mekel telah tiba lebih awal melayat ke rumah Affan.

    Diketahui, sebelumnya Pramono telah melayat ke rumah duka Affan pada (29/8/2025) kemarin. Pramono tiba sekitar pukul 06.55 WIB dan langsung menyalami ayah Affan yang sedang membaca doa di samping jenazah almarhum.

    Pramono tampak menguatkan keluarga Affan yang ditinggalkan. Tak lama Pramono juga menitikan air mata saat nenek almarhum tiba.

    Sebagai informasi, Affan tewas usai dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, pada Kamis (28/8) malam. Rantis Brimob itu awalnya menabrak Affan.

    Mobil sempat berhenti sejenak, lalu melaju lagi sambil melindas Affan yang sudah tergeletak di jalan. Massa dari pengemudi ojol dan warga langsung mendatangi Mako Brimob Kwitang, Jakarta Pusat (Jakpus).

    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pun menyampaikan permohonan maaf ke keluarga korban dan berjanji mengusut kasus secara transparan. Ada tujuh anggota Brimob yang diamankan buntut peristiwa tersebut.

    Presiden Prabowo Subianto juga menyatakan kecewa terhadap tindakan personel Brimob yang menyebabkan Affan tewas. Dia meminta kasus ini diusut tuntas dan pelaku diberi hukuman sekeras-kerasnya.

    Terbaru, Propam Polri menyatakan tujuh Brimob yang ada di dalam rantis saat melindas Affan terbukti melanggar kode etik. Mereka ditahan atau ditempatkan khusus (dipatsus).

    Halaman 2 dari 3

    (ond/isa)

  • Polres Metro Jaksel lakukan penjagaan ketat imbas demo

    Polres Metro Jaksel lakukan penjagaan ketat imbas demo

    Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Selatan (Jaksel) melakukan penjagaan ketat imbas demo yang terjadi di sejumlah titik di Jakarta pada Jumat (29/8).

    Berdasarkan pantauan ANTARA, sejak pukul 12.05 WIB, terlihat palang gerbang Polres Metro Jaksel terpasang rapat.

    Menurut keterangan warga sekitar, biasanya pagar tersebut selalu terbuka untuk siapa saja yang masuk, asalkan berizin dulu di pos penjagaan.

    Saat ini, sekitar enam personel bersiaga di balik pagar tersebut sembari mengamati sekitar agar tak terjadi kerusuhan.

    Selain itu, tak sedikit tulisan vandalisme di beberapa dinding depan Polres Metro Jaksel yang menghina kepolisian.

    Sementara itu, seorang warga bernama Nur Hakim mengatakan sehari sebelumnya mendengar imbauan untuk tidak keluar dari Polres Metro Jaksel selama massa beraksi.

    “Ada seruan jangan keluar komando pas saya dengar malam itu,” ucap Hakim.

    Dia menjelaskan saat itu gerbang ditutup penuh dan anggota diminta agar tidak keluar dari Polres Metro Jaksel sembari menunggu arahan.

    Sebelumnya, sejumlah kelompok mahasiswa, di antaranya Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI) dan BEM Universitas Indonesia (UI) menggelar unjuk rasa di depan Markas Polda Metro Jaya pada Jumat (29/8) siang.

    Demonstrasi tersebut digelar sebagai ungkapan kekecewaan dan bentuk protes atas jatuhnya korban dalam unjuk rasa di depan Gedung DPR kemarin.

    Kericuhan di Pejompongan itu terjadi setelah berbagai elemen masyarakat yang menggelar aksi unjuk rasa di sekitar kompleks parlemen dipukul mundur oleh pihak kepolisian.

    Kadiv Propam Polri Irjen Pol Abdul Karim pada Jumat dini hari mengungkapkan ada tujuh aparat Brimob yang berada di dalam rantis tersebut, dan mereka masih dalam proses pemeriksaan.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Lalu lintas tersendat di depan gerbang utama DPR RI

    Lalu lintas tersendat di depan gerbang utama DPR RI

    Jakarta (ANTARA) – Arus lalu lintas tersendat di Jalan Gatot Subroto atau depan gerbang utama DPR RI pada Sabtu siang.

    Pewarta di lapangan melaporkan, arus lalu lintas tersendat sejak pukul 12.35 WIB karena sejumlah warga memarkirkan kendaraannya untuk mengabadikan suasana setelah unjuk rasa di DPR RI pada Jumat (29/8).

    Walaupun demikian, para pengendara menggunakan lajur khusus TransJakarta yang masih belum tampak melintas sehingga arus lalu lintas menjadi padat merayap.

    Sebelumnya, terjadi sejumlah aksi unjuk rasa di Jakarta, termasuk di depan gerbang utama DPR RI.

    Namun pada Kamis (28/8) malam, Affan Kurniawan (21), seorang pengemudi ojek daring, meninggal dunia akibat dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob Polri di tengah kericuhan antara demonstran dan petugas kepolisian di Jalan Pejompongan, Jakarta Pusat,.

    Kericuhan di Pejompongan tersebut terjadi setelah berbagai elemen masyarakat yang menggelar unjuk rasa di sekitar kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, dipukul mundur oleh polisi.

    Kadiv Propam Polri Irjen Pol Abdul Karim pada Jumat (29/8) dini hari mengungkapkan bahwa ada tujuh anggota Brimob yang diduga terlibat dan berada di dalam rantis tersebut, dan mereka kini masih dalam proses pemeriksaan.

    Insiden yang menewaskan Affan tersebut memicu unjuk rasa susulan yang melibatkan ratusan anggota masyarakat dan sejawat pengemudi ojek daring di depan Mako Brimob di Kwitang, Jakarta Pusat.

    Sementara Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Asep Edi Suheri di Jakarta, Jumat (29/8) mengungkapkan tujuh nama anggota Brimob yang diduga berada dalam rantis yang melindas Affan Kurniawan hingga meninggal dunia, yakni Aipda M Rohyani, Briptu Danang, Bripda Mardin, Baraka Jana Edi, Baraka Yohanes David, Bripka Rohmat, dan Kompol Cosmas Kaju.

    Pewarta: Rio Feisal
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Top 3 News: Ahmad Sahroni Dicopot dari Pimpinan Komisi III DPR – Page 3

    Top 3 News: Ahmad Sahroni Dicopot dari Pimpinan Komisi III DPR – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Ahmad Sahroni dicopot dari jabatannya sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR. Itulah top 3 news hari ini.

    Keputusan tersebut tercantum dalam surat Fraksi Partai NasDem DPR yang ditandatangani Ketua Fraksi Victor Laiskodat dan juga Sahroni sendiri sebagai Sekretaris Fraksi NasDem. 

    Pengganti Ahmad Sahroni adalah anggota Komisi I DPR Rusdi Masse Mappasessu. Sementara Sahroni mengisi posisi Rusdi sebagai anggota Komisi I DPR.

    Sementara itu, Divisi Propam Polri memeriksa tujuh anggota Brimob, dalam kasus kematian driver ojek online (ojol) Affan Kurniawan.

    Akun Instagram Divisi Propam Polri @divisipropampolri menayangkan secara langsung atau live proses pemeriksaan tujuh anggota yang berada dalam mobil rantis Brimob.

    Pantauan Liputan6.com, Jumat 29 Agustus 2025, live di akun Instagram itu bertuliskan ‘Pemeriksaan Kode Etik Terhadap 7 Personel di Divpropam Polri’. Mereka mengenakan kaos hijau dengan kalimat punggung Titipan Divpropam Polri.

    Berita terpopuler lainnya di kanal News Liputan6.com adalah terkait bentrokan antara massa dan polisi pecah di Jalan Otista, Jakarta Timur, Jumat 29 Agustus 2025 buntut insiden mobil rantis Brimob lindas ojol. Kericuhan terjadi diduga karena massa ini ingin menuju Kwitang tetap diblokade petugas.

    Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Alfian Nurrizal mengatakan, anggota lalu lintas pun sempat diculik. Massa juga membakar ban dan traffic light di perempatan jalan depan kampus STIS.

    Meski begitu, anggota lalu lintas tersebut tidak mengalami kekerasan saat diculik. Kericuhan oleh warga sekitar lokasi itu terjadi sekitar pukul 02.00 WIB.

    Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com sepanjang Jumat 29 Agustus 2025:

    Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mengomentari bebasnya terdakwa kasus pembunuhan Ronald Tanur oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Surabaya.

  • Seluruh Layanan TransJakarta Masih Disetop Pagi Ini

    Seluruh Layanan TransJakarta Masih Disetop Pagi Ini

    Jakarta

    TransJakarta menghentikan sementara seluruh layanannya pagi ini. Layanan dihentikan karena situasi yang tidak kondusif.

    “Mengingat situasi yang tidak kondusif, seluruh layanan Transjakarta hingga saat ini masih tidak dapat melayani pelanggan,” tulis TransJakarta lewat akun X resminya, Sabtu (30/8/2025).

    TransJakarta meminta pelanggan untuk memantau situasi layanan di akun resminya. TransJakarta belum menjelaskan layanan akan dihentikan hingga kapan.

    Sebelumnya, TransJakarta juga menghentikan sementara seluruh layanannya pada malam tadi. Layanan dihentikan karena situasi yang tidak kondusif.

    “Mengingat situasi yang tidak kondusif, seluruh layanan Transjakarta pada 29 Agustus 2025 per pukul 22.11 sementara tidak dapat melayani pelanggan,” tulis TransJakarta lewat akun X resminya, Jumat (29/8).

    Massa dalam jumlah besar berkumpul untuk menuntut tuntas kasus tewasnya pengemudi ojek online (ojol), Affan Kurniawan, karena dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat pada Kamis (28/8) malam.

    Rantis Brimob itu awalnya menabrak Affan. Mobil sempat berhenti sejenak, lalu melaju lagi sambil melindas Affan yang sudah tergeletak di jalan.

    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pun menyampaikan permohonan maaf ke keluarga korban dan berjanji mengusut kasus secara transparan. Ada tujuh anggota Brimob yang diamankan buntut peristiwa tersebut.

    Presiden Prabowo Subianto juga menyatakan dirinya kecewa terhadap tindakan personel Brimob yang menyebabkan Affan tewas. Dia meminta kasus ini diusut tuntas dan pelaku diberi hukuman sekeras-kerasnya.

    Terbaru, Propam Polri menyatakan tujuh Brimob yang ada di dalam rantis saat menlindas Affan terbukti melanggar kode etik. Mereka ditahan atau ditempatkan khusus (dipatsus).

    (fas/idh)

  • Kadiv Propam Upayakan Sidang Etik 7 Brimob Pelindas Affan Digelar Secepatnya

    Kadiv Propam Upayakan Sidang Etik 7 Brimob Pelindas Affan Digelar Secepatnya

    Jakarta

    Tujuh anggota Brimob pelindas driver ojek online (ojol) bernama Affan Kurniawan telah dipatsus atau ditahan di rutan Mabes Polri. Kadiv Propam Polri, Irjen Abdul Karim mengupayakan sidang etik ketujuhnya akan digelar secepatnya.

    “Kita upayakan secepatnya,” kata Irjen Abdul Karim saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Sabtu (30/8/2025).

    Dia belum dapat memastikan kapan sidang etik digelar. Namun, dia mengatakan sidang etik akan digelar jika pemeriksaan terhadap para saksi selesai dilakukan.

    “Tergantung hasil pemeriksaan dan saksi-saksi,” ujarnya.

    7 Nama Personel Brimob

    Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri mengungkap nama tujuh anggota Brimob yang terlibat kasus kematian Affan Kurniawan, driver ojek online yang tewas dilindas rantis. Ini daftar nama tujuh anggota Brimob tersebut.

    Nama-nama tersebut disampaikan Irjen Asep di hadapan massa yang menggelar aksi unjuk rasa di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (29/8/2025). Massa meminta Irjen Asep menyebut gamblang nama para terduga pelaku tanpa inisial.

    “Minta disebutkan siapa saja nama lengkapnya, bukan inisial. Segera diproses, siapa nama orang tersebut,” ujar salah satu perwakilan mahasiswa.

    Irjen Asep lantas mengamini permintaan para pendemo. Ia membacakan nama 7 anggota Brimob yang saat ini sudah dipatsus oleh Div Propam Polri karena melanggar kode etik kepolisian.

    Berikut nama para anggota Brimob tersebut:

    1. Aipda M. Rohyani
    2. Briptu Danang
    3. Briptu Mardin
    4. Baraka Jana Edi
    5. Baraka Yohanes David
    6. Bripka Rohmat
    7. Kompol Cosmas K Gae

    Sebagai informasi, Affan tewas usai dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, pada Kamis (28/8) malam. Rantis Brimob itu awalnya menabrak Affan.

    Mobil sempat berhenti sejenak, lalu melaju lagi sambil melindas Affan yang sudah tergeletak di jalan. Massa dari pengemudi ojol dan warga langsung mendatangi Mako Brimob Kwitang, Jakarta Pusat (Jakpus).

    Massa yang mengamuk sempat membakar pos polisi (pospol) di kolong flyover Senen. Saat ini, massa sudah membubarkan diri.

    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pun menyampaikan permohonan maaf ke keluarga korban dan berjanji mengusut kasus secara transparan. Ada tujuh anggota Brimob yang diamankan buntut peristiwa tersebut.

    Presiden Prabowo Subianto juga menyatakan kecewa terhadap tindakan personel Brimob yang menyebabkan Affan tewas. Dia meminta kasus ini diusut tuntas dan pelaku diberi hukuman sekeras-kerasnya.

    Terbaru, Propam Polri menyatakan tujuh Brimob yang ada di dalam rantis saat melindas Affan terbukti melanggar kode etik. Mereka ditahan atau ditempatkan khusus (dipatsus).

    Halaman 2 dari 3

    (dek/idn)

  • Menanti Keadilan bagi Affan Kurniawan, Driver Ojol yang Dilindas Rantis Brimob
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        30 Agustus 2025

    Menanti Keadilan bagi Affan Kurniawan, Driver Ojol yang Dilindas Rantis Brimob Megapolitan 30 Agustus 2025

    Menanti Keadilan bagi Affan Kurniawan, Driver Ojol yang Dilindas Rantis Brimob
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Affan Kurniawan (21), seorang driver ojek online (ojol), tewas setelah dilindas kendaraan taktis (rantis) milik Brimob di Penjernihan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025) malam.
    Insiden ini memicu gelombang protes, permintaan maaf dari jajaran kepolisian, serta janji proses hukum transparan terhadap tujuh anggota Brimob yang telah diamankan.
    Peristiwa bermula ketika massa demo 28 Agustus 2025 yang semula dibubarkan dari depan Gedung DPR RI kembali ricuh di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat.
    Dalam sebuah video amatir yang beredar luas di media sosial, terlihat sebuah mobil rantis bertuliskan Brimob melaju dengan kecepatan tinggi saat warga tengah berhamburan.
    Di tengah kepanikan tersebut, Affan Kurniawan, tampak berusaha lari menyelamatkan diri. Namun, mobil lapis baja itu justru melindas tubuh Affan hingga akhirnya tewas.
    Peristiwa tersebut langsung memicu kemarahan massa yang berada di sekitar. Massa aksi yang awalnya berusaha membubarkan diri kemudian kembali mengerubungi mobil rantis.
    Polri bergerak cepat dengan menangkap tujuh anggota Brimob yang berada di dalam kendaraan rantis tersebut.
    “Saat ini pelaku sudah kita amankan sejumlah 7 orang,” ujar Kadiv Propam Polri Irjen Abdul Karim, Kamis malam di RSCM tempat Affan dilarikan.
    Ketujuh polisi itu kemudian diperiksa di Kwitang, Jakarta Pusat, karena mereka berasal dari Brimob Polda Metro Jaya.
    Nama-nama mereka belakangan diungkap oleh Kapolda Metro Jaya, yakni Aipda M Rohyani, Briptu Danang, Bripda Mardin, Baharaka Yohanes David, Baharaka Jana Edi, Bripka Rohmat, serta Kompol Cosmas.
    Pemeriksaan dilakukan secara gabungan oleh Divpropam Mabes Polri dan Propam Mako Brimob.
    “Dan pemeriksaannya dilaksanakan di Kwitang karena anggota tersebut satuannya adalah Brimob Polda Metro Jaya,” ujar Abdul Karim.
    Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, pengemudi rantis yang melindas Affan adalah Bripka R.
    Sementara itu, duduk di sebelahnya adalah Kompol Cosmas Kaju Gae, seorang perwira menengah yang menjabat Komandan Batalion C Resimen IV Pasukan Pelopor Korps Brimob.
    Lima anggota lainnya, yakni Aipda M Rohyani, Briptu Danang, Bripda Mardin, Bharaka Yohanes David, dan Bharaka Jana Edi, duduk di bagian belakang kendaraan.
    “Ini hasil sementara yang sudah kita dapatkan, yang sudah terkonfirmasi,” kata Abdul Karim.
    Kendaraan taktis Brimob yang digunakan dalam peristiwa itu kini juga ditahan di Mako Brimob sebagai barang bukti.
    “Untuk kendaraan saat ini sudah diamankan juga,” tambah Abdul Karim.
    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo langsung meminta maaf usai peristiwa driver ojol dilndas rantis Brimob.
    “Saya menyesali terhadap peristiwa yang terjadi dan mohon maaf sedalam-dalamnya,” ujar Listyo Kamis malam.
    Ia mengaku sudah memerintahkan Divisi Propam untuk menangani kasus secara serius.
    Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri juga menyampaikan permintaan maafnya. Ia mengaku, siap bertanggung jawab atas segala proses, termasuk menanggung biaya rumah sakit, pemakaman, hingga tahlilan keluarga korban.
    “Selanjutnya kami sudah bicara dengan bapak almarhum, apa yang menjadi tanggungan rumah sakit atau ke depan menjadi tanggungan kami semuanya,” kata Asep.
    Permintaan maaf juga datang langsung dari perwakilan Brimob di Mako Brimob Kwitang. Kompol Jemmy, mewakili pimpinan, turun menemui massa driver ojol.
    Ia memeluk perwakilan massa sembari berkata, “Kami turut berduka cita kepada korban, kami akan bertanggung jawab terhadap keluarga korban.”
    Meski ada permintaan maaf, massa aksi tetap mendesak agar Kapolri dicopot. Dalam orasi mahasiswa, mereka menilai tragedi ini menunjukkan lemahnya kontrol kepemimpinan Polri atas tindakan represif aparat di lapangan.
    Kapolda Asep bahkan sempat dimaki massa saat menghadiri pemakaman Affan di TPU Karet Bivak. Ratusan driver ojol beratribut hijau berteriak “Pembunuh! Usut tuntas!” ketika rombongan Asep meninggalkan lokasi.
    Situasi sempat ricuh hingga polisi harus membentuk barikade. Beberapa botol air mineral dilemparkan ke arah rombongan Kapolda.
    Suasana tegang menunjukkan bahwa permintaan maaf belum cukup meredakan kemarahan publik.
    Kapolri Listyo Sigit menegaskan kembali, proses hukum akan dilakukan secara transparan dan melibatkan pihak eksternal seperti Kompolnas.
    Suasana duka menyelimuti keluarga Affan di rumah duka kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Sang ibu tampak mengelus jenazah putranya sambil meneteskan air mata.
    Rekan-rekan ojol datang memberikan penghormatan terakhir dengan mengenakan atribut hijau khas mereka.
    “Dari bapak almarhum menyampaikan ingin minta keadilan,” ujar Kapolda Metro Jaya Asep Edi Suheri.
    Menurutnya, pihaknya akan mengabulkan permintaan tersebut dengan menindak tegas anggotanya yang terbukti melakukan pelanggaran.
    Keluarga menegaskan tidak hanya ingin permintaan maaf, melainkan kepastian hukum terhadap pelaku.
    Mereka meminta transparansi dalam proses pengusutan dan menghindari adanya upaya melindungi aparat yang bersalah.
    Di sisi lain, ribuan driver ojol ikut mengiringi jenazah Affan hingga ke TPU Karet Bivak. Menurut Bambang (21), hal itu adalah bentuk solidaritas sesama driver.
    “Ada simpati dari warga, mereka seperti merasakan kesedihan yang sama,” ujar Bambang.
    Sejumlah sopir ojol lain juga berharap agar tujuh anggota Brimob yang melindas Affan benar-benar diproses hukum.
    “Dan yang lebih penting, diproses secara transparan,” kata Burhan (28).
    Keluarga korban menerima dukungan moral dan material dari komunitas ojol yang berjanji akan terus mengawal proses hukum.
    Mereka menegaskan, keadilan untuk Affan bukan hanya untuk keluarga, tetapi juga simbol perlawanan terhadap kekerasan aparat.
    Polri memastikan pemeriksaan terhadap tujuh anggota Brimob dilakukan secara transparan. Mereka kini dipindahkan ke Divpropam Mabes Polri untuk pemeriksaan lebih lanjut.
    “Bakal transparan dan objektif, melibatkan pihak eksternal,” ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko.
    Polri masih mendalami aspek pidana maupun etik dari kasus ini. Meski Bripka R disebut sebagai pengemudi, penyidik tetap memeriksa peran enam anggota lain dalam tragedi tersebut.
    Kapolri Listyo Sigit menegaskan, tidak ada yang akan ditutupi dalam kasus pengusutan driver ojol dilindas rantis Brimob ini.
    “Kita pastikan seluruh pihak terkait akan diproses. Tidak ada yang ditutupi,” katanya.
    Sementara itu, kendaraan rantis yang digunakan kini juga ditahan di Mako Brimob. Hal ini dilakukan untuk kepentingan investigasi teknis dan pembuktian lebih lanjut.
    Keluarga korban bersama komunitas ojol berjanji akan terus mengawal jalannya proses hukum. Mereka tidak ingin kasus ini berhenti pada permintaan maaf atau kompensasi belaka.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Maaf dan Janji Kapolri Atas Tewasnya Pengemudi Ojol Affan Kurniawan 
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        30 Agustus 2025

    Maaf dan Janji Kapolri Atas Tewasnya Pengemudi Ojol Affan Kurniawan Nasional 30 Agustus 2025

    Maaf dan Janji Kapolri Atas Tewasnya Pengemudi Ojol Affan Kurniawan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sebanyak dua kali Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo  menyampaikan permintaan maaf atas meninggalnya pengemudi ojek online (ojol), Affan Kurniawan (21), usai dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob saat pembubaran massa aksi demonstrasi di Pejompongan, Jakarta Pusat pada 28 Maret 2025, malam.
    Pelukan sang Jenderal bintang empat kepada pihak keluarga juga tidak bisa mengembalikan Affan yang kini sudah dikubur di TPU Karet Bivak.
    Permintaan maaf pertama kali disampaikan Kapolri melalui keterangan tertulis setelah ramai pemberitaan Affan tewas usai dilindas rantis Brimob.
    Kemudian, permintaan maaf kedua disampaikan langsung Listyo Sigit saat menyambangi Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), tempat jenazah Affan disemayamkan pada Jumat, 29 Agustus 2025, dini hari.
    Saat menyambangi RSCM itulah, Kapolri sempat terekam kamera memeluk keluarga Affan.
    “Pertama-tama, saya sampaikan ucapan duka cita mendalam kepada almarhum Affan dan juga tentunya kepada seluruh keluarga. Tadi kami menyampaikan belasungkawa dan permintaan maaf dari institusi kami atas musibah yang terjadi,” ujar Listyo Sigit.
    Kepada pihak keluarga dan masyarakat Indonesia, Kapolri lantas memastikan, institusi yang dipimpinnya ini akan menindak tegas para pelaku yang melindas Affan dengan rantis.
    “Dan tentunya kita akan menindaklanjuti peristiwa yang terjadi. Saya kira tadi Pak Kadiv Propam sudah menyampaikan dan saya pastikan untuk dilanjutkan. Dan tentunya saya juga minta maaf pada seluruh keluarga besar ojol dan juga masyarakat atas musibah dan peristiwa yang terjadi,” katanya.
    Listyo Sigit juga menegaskan bahwa evaluasi di tubuh Polri akan terus dilakukan agar peristiwa serupa tidak terulang.
    “Proses akan selalu ada. Yang jelas evaluasi terus akan kita lakukan,” katanya saat ditanya soal kasus kematian warga akibat tindakan aparat sejak 2019.
    Saat ini, ada tujuh anggota Brimob yang telah ditangkap dan dilakukan penempatan khusus (patsus) di bawah naungan Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri.
    Tujuh anggota Brimob tersebut antara lain, Kompol C, Aipda M, Briptu D, Bripda M, Baraka Y, Baraka J, dan Bripka R.
    Propam Polri telah menetapkan mereka sebagai terduga pelanggar etik dalam kasus ini atau setara tersangka dalam ranah pidana umum.
    Pemeriksaan terhadap ketujuhnya masih berlangsung, tapi Propam menyebutkan bahwa mereka diduga kuat telah melakukan pelanggaran etik selaku anggota polisi.
    Namun, karena pemeriksaan masih berlangsung, Propam belum mengumumkan sanksi yang diterima oleh tujuh anggota Brimob tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Massa Jarah Barang dan Bakar 2 Bus Polisi Dekat Markas Gegana

    Massa Jarah Barang dan Bakar 2 Bus Polisi Dekat Markas Gegana

    Bisnis.com, JAKARTA – Massa yang melakukan demo membakar 2 unit bus polisi yang terparkir di markas Tim Gegana Korps Brimob Polri, Jalan Kramat Raya, Jumat (29/8/2025) malam.

    Dilansir dari Antara, ratusan massa membakar bus polisi dan mengambil sejumlah barang yang berada di dalam eks gedung Mapolres Metro Jakarta Pusat tersebut.

    Tak berhenti sampai di situ, sekelompok massa yang berbeda turut membakar sebagian halte Transjakarta Senen Toyota Rangga di waktu yang bersamaan.

    Selain halte bus Senen Toyota Rangga, massa juga membakar Halte Transjakarta Polda Metro Jaya dalam unjuk rasa di Jalan Sudirman, Jakarta Selatan sekitar pukul 21.00 WIB.

    Diketahui, berbagai kelompok mahasiswa dan masyarakat hari ini menggelar aksi demo di depan Markas Polda Metro Jaya pada Jumat siang.

    Demonstrasi tersebut digelar untuk mengungkapkan rasa kekecewaan dan sebagai bentuk protes atas jatuhnya korban dalam unjuk rasa di depan Gedung DPR RI kemarin.

    Affan Kurniawan (21), seorang pengemudi ojek daring, meninggal dunia akibat dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob di tengah kericuhan antara demonstran dan petugas kepolisian di Jalan Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025).

    Kericuhan di Pejompongan tersebut terjadi setelah berbagai elemen masyarakat yang menggelar aksi unjuk rasa di sekitar kompleks parlemen, dipukul mundur oleh pihak kepolisian.

    Kadiv Propam Polri Irjen Pol Abdul Karim pada Jumat, (29/8) dini hari mengungkapkan bahwa ada tujuh aparat Brimob yang diduga terlibat dan berada di dalam rantis tersebut. Menurut dia, tujuh personel itu masih dalam proses pemeriksaan.

    Insiden yang menewaskan Affan tersebut memicu unjuk rasa susulan yang melibatkan ratusan anggota masyarakat dan sejawat pengemudi ojek daring di depan Mako Brimob di Kwitang, Jakarta Pusat.

  • Didatangi Prabowo, Ayah Affan Kurniawan Minta Hukum Ditegakkan Seadil-adilnya
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        29 Agustus 2025

    Didatangi Prabowo, Ayah Affan Kurniawan Minta Hukum Ditegakkan Seadil-adilnya Nasional 29 Agustus 2025

    Didatangi Prabowo, Ayah Affan Kurniawan Minta Hukum Ditegakkan Seadil-adilnya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Zulkifli, ayah Affan Kurniawan pengemudi ojol yang tewas dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob Polri, meminta kepada Presiden Prabowo Subianto untuk menegakkan hukum seadilnya. 
    “Cuma saya minta agar menegakkan hukum yang seadil-adilnya,” kata Zulkifli di rumah duka di kawasan Dukuh Atas, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (29/8/2025).
    Zulkifli menyampaikannya ke Presiden Prabowo Subianto yang melayat ke rumah duka malam ini.
    Suasana haru menyelimuti ruangan ketika Kepala Negara datang melayat di malam hari.
    Prabowo pun tampak memeluk kedua orang tua Affan sembari menyampaikan duka cita.
    Kepala Negara juga sempat menanyakan kondisi keluarga Zulkifli.
    “Nanya anak ke berapa, berapa lama tinggal di sini, berapa kontrakan, cuma itu saja,” ungkap dia.
    Zulkifli juga menyampaikan terima kasih kepada Kepala Negara karena sudah menyempatkan datang.
    “Ya, saya bilang terima kasih sudah datang ke tempat, kami sudah melihat,” ujar dia.
    Diketahui, Prabowo melayat ke rumah duka Affan sekitar pukul 21.51 WIB.
    Prabowo datang didampingi Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, hingga Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
    Diketahui, aksi demostrasi pada 28 Agustus 2025 kemarin berjalan ricuh hingga memakan korban. Salah satunya Affan Kurniawan (21).
    Affan tewas secara tragis akibat sebuah rantis Brimob melindasnya di Pejompongan, Jakarta Pusat.
    Sejauh ini, tujuh anggota Brimob telah ditangkap dan diperiksa oleh Divisi Propam Polri. Ketujuhnya pun dinyatakan terbukti melakukan pelanggaran etik Kepolisian.
    Terhadap ketujuh anggota Brimob tersebut lantas dipatsus-kan atau ditempatkan pada tempat khusus hingga proses etik selesai.
    Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sudah menyampaikan permintaan maaf. Pernyataan itu disampaikan Sigit usai menemui keluarga Affan di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, pada Jumat (29/8/2025) dini hari.
    “Saya sampaikan ucapan duka cita mendalam kepada almarhum Affan dan juga tentunya kepada seluruh keluarga. Tadi kami menyampaikan belasungkawa dan permintaan maaf dari institusi kami atas musibah yang terjadi,” ujar Listyo Sigit pada Jumat dini hari.
    Kapolri juga memastikan proses hukum bagi anggotanya yang terlibat dalam peristiwa tersebut.
    “Saya kira tadi Pak Kadiv Propam sudah menyampaikan dan saya pastikan untuk dilanjutkan. Dan tentunya saya juga minta maaf pada seluruh keluarga besar ojol dan juga masyarakat atas musibah dan peristiwa yang terjadi,” ujar Listyo Sigit.
    “Proses akan selalu ada. Yang jelas evaluasi terus akan kita lakukan,” katanya lagi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.