Kementrian Lembaga: PPSU

  • Saat Tuntutan Massa Buruh Direspons Istana…
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 September 2025

    Saat Tuntutan Massa Buruh Direspons Istana… Megapolitan 11 September 2025

    Saat Tuntutan Massa Buruh Direspons Istana…
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Massa buruh yang tergabung dalam Forum Urun Rembug Nasional Serikat Pekerja–Serikat Buruh menggelar demo di Patung Arjuna Wijaya atau Patung Kuda, Jakarta Pusat, Rabu (10/9/2025).
    Pantauan
    Kompas.com
     di lokasi pukul 13.00 WIB, massa buruh terlebih dahulu melakukan
    long march
    dari depan Menara Thamrin menuju Silang Selatan Monas.
    Mereka membawa satu spanduk besar bertuliskan “10 Tuntutan Forum Urun Rembug Nasional Serikat Pekerja–Serikat Buruh” dan dikawal dua mobil komando yang dilengkapi pengeras suara.
    Massa yang hadir diperkirakan mencapai 500 orang. Mereka tampak mengenakan atribut serikat pekerja, membawa bendera organisasi buruh, serta mengibarkan bendera Merah Putih.
    Dalam aksi tersebut, massa mengusung sepuluh tuntutan utama yang mereka sebut sebagai agenda perjuangan buruh dan rakyat.
    Di spanduk besar berwarna putih tertulis 10 tuntutan yang diusung massa aksi, yakni sebagai berikut:
    Di bagian bawah spanduk, massa juga menyelipkan seruan besar: “Bangkit, Bergerak, Hancurkan Tirani.”
    Sekitar pukul 15.00 WIB, sebanyak 20 perwakilan buruh diterima untuk melakukan audiensi di Istana Merdeka, Jakarta. Pertemuan berlangsung tertutup hingga pukul 18.00 WIB.
    Kapolsek Gambir Kompol Rezeki Respati menyebutkan audiensi berjalan cukup panjang.
    “Iya tiga jam, lama audiensinya tadi tuh yang 20 orang,” ujarnya kepada
    Kompas.com
    di lokasi aksi.
    Koordinator Lapangan Forum Urun Rembug, Ajat Sudrajat, kemudian menyampaikan hasil pembahasan kepada massa melalui mobil komando.
    Ajat berujar, sejumlah usulan yang diajukan diapresiasi oleh pihak Istana. Bahkan, Sekretariat Negara disebut akan memfasilitasi undangan lanjutan untuk pembahasan bersama kementerian terkait.
    “Istana membuka ruang untuk pertemuan dengan Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Hukum dan HAM, serta Komisi III DPR RI,” jelas Ajat.
    Selain isu ketenagakerjaan umum, Ajat menambahkan bahwa pekerja ojek
    online
    (ojol) yang turut hadir juga mendapat perhatian khusus dari pemerintah.
    Mereka sempat berdiskusi dengan Menteri UMKM Maman Abdurrahman serta Wakil Menteri Sekretaris Negara, Juri Ardiantoro.
    Ajat menyebut pembahasan yang berlangsung di Istana cukup konstruktif, khususnya terkait perlindungan buruh dan pekerja rentan.
    Ia menekankan bahwa pembahasan teknis akan berlanjut dalam forum resmi lintas kementerian.
    “Kami berharap Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Perhubungan bisa duduk bersama membicarakan perlindungan bagi pekerja ojol, termasuk hak dan kepastian hukum mereka,” ujar Ajat.
    Selain perwakilan buruh, mahasiswa yang ikut aksi juga sempat menyampaikan sejumlah temuan yang akan ditindaklanjuti.
    Meski mengapresiasi respons Istana, Ajat menegaskan bahwa perjuangan tidak akan berhenti.
    “Ini bukan
    lip

    service
    . Aksi akan terus berlanjut dengan skala yang lebih besar,” katanya, disambut sorak-sorai massa aksi.
    Sekitar pukul 18.10 WIB, massa aksi mulai membubarkan diri secara tertib. Petugas PPSU DKI Jakarta tampak membersihkan lokasi dari sampah makanan dan minuman sisa aksi.
    Sementara itu, polisi kembali membuka arus lalu lintas di Jalan Merdeka Selatan menuju Gambir yang sebelumnya ditutup selama demonstrasi berlangsung.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jakbar tanam 100 pohon di RTH Danau Sunset Avenue Kalideres

    Jakbar tanam 100 pohon di RTH Danau Sunset Avenue Kalideres

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) menanam sebanyak 100 pohon pelindung di area Ruang Terbuka Hijau (RTH) Danau Sunset Avenue, Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat.

    “Kegiatan ini kolaborasi antara Pemkot Jakarta Barat dengan manajemen perumahan Citra Garden City dalam menjaga ekosistem lingkungan Danau Sunset Avenue,” kata Camat Kalideres, Wukir Prabowo di Jakarta, Rabu.

    Ia menjelaskan, 100 pohon pelindung yang ditanam itu berjenis pohon trembesi, mahoni, bintaro angsana dan tanjung.

    “Ini bentuk kepedulian lingkungan, karena dengan menanam tentunya pohon-pohon ini akan membuat udara semakin sejuk dan asri,” katanya.

    Selanjutnya, kata Wukir, agar pohon-pohon itu tumbuh dengan baik, mulai dari petugas Sudin Tamhut, PPSU dan warga sekitar diminta untuk membantu penyiraman dan perawatan rutin.

    “Mudah-mudahan wilayah lainnya dapat mencontoh kegiatan baik ini,” tambahnya.

    Sebelumnya, Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Tamhut) Jakarta Barat telah menanam 183.676 tanaman hias serta 322 pohon pelindung sepanjang 2025.

    Penanaman dilakukan pada aset-aset Pemprov DKI yang ada di wilayah Jakarta Barat, seperti taman, median jalan, jalur hijau, Tempat Pemakaman Umum (TPU) dan Ruang Terbuka Hijau (RTH).

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Triono Subagyo
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Hujan Angin, Pohon Tumbang Timpa Sejumlah Mobil di Kecamatan Kebon Jeruk

    Hujan Angin, Pohon Tumbang Timpa Sejumlah Mobil di Kecamatan Kebon Jeruk

    Jakarta

    Hujan deras disertai angin kencang terjadi di kawasan Jakarta, termasuk di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Sejumlah pohon tumbang lalu menimpa beberapa mobil di kantor Kecamatan Kebon Jeruk.

    “Dugaan penyebab angin kencang,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD Jakarta, Mohamad Yohan, saat dihubungi terkait penyebab tumbangnya sejumlah pohon di daerah itu, dilansir Antara, Selasa (9/9/2025).

    Dijelaskan, pohon tumbang itu menimpa mobil Dinas Perhubungan (dishub), polisi, dan angkot yang terparkir di halaman kantor kecamatan.

    Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Camat Kebon Jeruk, Joko Suparno, mengatakan selain di kantor kecamatan, ada beberapa titik pohon tumbang di Kebon Jeruk.

    “Di Kelurahan Kelapa Dua ada dua titik, di dekat Lapangan Bola (Kebon Jeruk) ada atap terbang ke jalan,” kata Joko.

    Saat ini, kata Joko, tim gabungan dari Sudin Pertamanan, Gulkarmat, Satpol PP hingga PPSU melakukan pemangkasan pohon-pohon yang tumbang itu.

    “Saat ini masih dalam proses penanganan. Yang pertama disingkirkan dulu, dipinggirkan dan sekarang dipotong-potong agar tak ganggu lalu lintas,” kata Joko.

    Tak jauh dari kawasan Kebon Jeruk, tepatnya di Jalan Jenderal Supeno Arteri Permata Hijau, yang jadi perbatasan antara Jakarta Barat dan Jakarta Selatan, juga ada pohon tumbang.

    Pohon tumbang itu membuat arus lalu lintas dari arah Kebon Jeruk menuju Kebayoran Lama macet cukup panjang lantaran petugas sedang memotong pohon yang tumbang dengan menggunakan gergaji mesin.

    Tidak ada korban maupun bangunan yang tertimpa dalam peristiwa pohon tumbang itu. Hanya saja terlihat seperti kabel udara, putus karena pohon yang tumbang.

    (jbr/imk)

  • Halte Jaga Jakarta Menyimpan Luka dan Harapan Warga Kota
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 September 2025

    Halte Jaga Jakarta Menyimpan Luka dan Harapan Warga Kota Megapolitan 8 September 2025

    Halte Jaga Jakarta Menyimpan Luka dan Harapan Warga Kota
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Di tengah riuh penumpang yang keluar masuk Halte TransJakarta Jaga Jakarta, berdiri sebuah kotak kaca berbingkai biru.
    Isinya bukan sekadar pajangan biasa, melainkan puing-puing hangus yang tersisa dari kebakaran saat kerusuhan pada 29 Agustus 2025.
    Kerangka kipas gosong, mesin tap hitam legam, blower berkarat, hingga televisi retak yang dulu menayangkan informasi penumpang, kini tertata rapi di dalam kotak itu.
    Ada pula papan petunjuk terbakar, papan gate rusak, serta bongkahan guiding block yang ikut hangus.
    Di bawahnya, tertera sebuah pesan “Ketika kita menjaga halte, kita juga menjaga hak setiap orang untuk memiliki ruang yang aman dan nyaman. Ketika kita merawat fasilitas umum, kita merawat masa depan kota kita.”
    Tak jauh dari instalasi itu, dinding kaca halte dipenuhi deretan foto.
    Ada foto kondisi halte sesaat setelah terbakar, potret petugas TransJakarta membersihkan sisa-sisa puing, hingga momen gotong royong warga, PPSU, dan pengemudi ojek online memulihkan halte. Sejumlah penumpang kerap berhenti sejenak, menatap, dan terdiam.
    “Pas lihat kotak kacanya agak merinding juga, mungkin trauma juga sebagai penumpang. Tapi semoga jadi pengingat kita semua ya kalau fasilitas harus dijaga,” ujar Rani (24), penumpang tujuan Kampung Melayu, Senin (8/9/2025).
    Sulis (41), warga Cempaka Putih, merasakan hal serupa. Meski menyimpan kenangan pahit, Halte Jaga Jakarta kini berwajah baru.
    “Bagus sih ada pengingatnya. Dengan ada ini, kita jadi sadar jangan sampai rusak lagi,” ucapnya.
    Kini, fasilitasnya lebih lengkap, mulai dari tiga toilet terpisah untuk pria, wanita, dan penyandang disabilitas, hingga mushala yang bisa digunakan penumpang beribadah.
    Di bagian depan, sementara ini hanya ada dua stan penjual kopi dan camilan. Belum tersedia stan permanen makanan dan minuman.
    Halte ini juga dirancang lebih modern, dengan enam gate masuk dan keluar (Gate A–H) yang menghubungkan penumpang ke sejumlah koridor utama TransJakarta.
    Gubernur Jakarta Pramono Anung menegaskan, pajangan puing itu bukan sekadar dekorasi, melainkan pengingat.
    “Memorable yang ada, yang dibuat, memang sengaja diskusi kami dengan Dirut Transjakarta supaya memorable itu mengingatkan, bahwa di tempat ini pernah terjadi peristiwa yang mudah-mudahan tidak akan pernah terulang kembali bagi warga Jakarta,” ujar Pramono di Halte Jaga Jakarta, Senin (8/9/2025).
    Halte yang dulu bernama Senen Sentral ini kini benar-benar hadir dengan dua wajah, luka masa lalu yang dipajang dalam kotak kaca, dan harapan baru yang tumbuh bersama fasilitas yang lebih layak.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Riwayat Halte Transjakarta Senen Sentral, Dibakar Massa, Kembali Dibangun, Kini Jadi Jaga Jakarta – Page 3

    Riwayat Halte Transjakarta Senen Sentral, Dibakar Massa, Kembali Dibangun, Kini Jadi Jaga Jakarta – Page 3

    Menanggapi kerusakan parah tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera mengambil langkah cepat untuk memulihkan fasilitas publik. Perbaikan Halte Senen Sentral dan halte-halte lain yang terdampak dimulai pada Sabtu, 30 Agustus 2025. Proses perbaikan intensif untuk Halte Senen Sentral dan Halte Senen Toyota Rangga secara khusus dimulai pada Selasa, 2 September 2025.

    Upaya pemulihan ini melibatkan kolaborasi berbagai pihak, termasuk petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), Pemadam Kebakaran, Kepolisian, Dinas Sumber Daya Air, serta partisipasi aktif dari warga, mahasiswa, dan pengemudi ojek online dalam kegiatan gotong royong pembersihan puing-puing. Sebelum peresmian, Nirwono Joga bersama Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, Syafrin Liputo, juga turut meninjau lokasi dan melakukan gladi bersih untuk memastikan kelancaran acara. Targetnya, halte dapat kembali beroperasi secara fungsional pada Senin, 8 September 2025.

    Puncak dari upaya pemulihan ini adalah peresmian kembali Halte Transjakarta Senen Sentral pada Senin, 8 September 2025, oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung. Dalam kesempatan tersebut, halte ini juga secara resmi berganti nama menjadi “Halte Jaga Jakarta”. Pergantian nama ini bukan tanpa alasan; Pramono Anung menjelaskan bahwa nama “Jaga Jakarta” dipilih sebagai pengingat bagi seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga fasilitas kota dan mencegah terulangnya insiden serupa.

    Sebagai bentuk pengingat visual, sebuah instalasi yang memamerkan puing-puing sisa kerusakan dari peristiwa 29 Agustus, lengkap dengan linimasa kejadian, dibangun di dalam halte. Peresmian ini juga berbarengan dengan peluncuran armada bus listrik baru, menandai komitmen Jakarta terhadap transportasi yang lebih modern dan ramah lingkungan.

    Dengan beroperasinya kembali Halte Jaga Jakarta, seluruh layanan Transjakarta dan MRT di kawasan tersebut telah kembali normal, memastikan mobilitas warga kembali lancar.

  • Massa Aksi Bela Palestina Bubar dari Depan Kedubes AS Usai Nyala Lilin
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 September 2025

    Massa Aksi Bela Palestina Bubar dari Depan Kedubes AS Usai Nyala Lilin Megapolitan 7 September 2025

    Massa Aksi Bela Palestina Bubar dari Depan Kedubes AS Usai Nyala Lilin
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Massa aksi bela Palestina di Jalan Merdeka Selatan, depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS), Jakarta Pusat, Minggu (7/9/2025), membubarkan diri.
    Berdasarkan pemantauan Kompas.com di lokasi, peserta aksi mulai membubarkan diri pada pukul 19.10 WIB.
    Setelah itu, petugas PPSU Jakarta Pusat membersihkan sampah di area depan Kedubes AS.
    Sejumlah polisi juga membantu merapikan pembatas jalan yang sebelumnya digunakan untuk pengamanan lokasi aksi.
    Aksi bela Palestina diisi dengan orasi, doa bersama, tabur bunga, dan sholat berjemaah.
    Puncak acara terjadi pada pukul 17.40 WIB saat ratusan lilin dinyalakan di atas spanduk besar bertuliskan “700 Hari Genosida di Gaza”, dikelilingi bunga mawar merah dan putih sebagai simbol duka, cinta, dan harapan bagi rakyat Palestina.
    “Lilin dan bunga mawar ini bukan hanya simbol, tapi juga doa kami untuk perdamaian dan keadilan bagi rakyat Palestina,” kata salah satu koordinator aksi dalam orasinya.
    Massa, yang didominasi perempuan dan anak-anak, membawa berbagai poster bertuliskan “Stop Genocide”, “Suspend Israel from the UN”, serta foto korban perang dan jurnalis yang gugur.
    Mereka juga membacakan doa dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia serta lagu Palestina Atouna El Toufoule.
    Bendera merah-putih dan bendera Palestina berkibar berdampingan.
    Aksi ini diinisiasi Aliansi Pemuda Indonesia (API) Palestina dengan tajuk “Jakarta Hingga Gaza: Keadilan untuk Kemanusiaan Semesta”.
    “Kami ingin menyampaikan pesan moral dari Jakarta bahwa keadilan kemanusiaan harus ditegakkan, dan penderitaan rakyat Palestina tidak bisa terus dibiarkan,” Namsianto Wakhid, pengurus API Palestina.
    Menurut Namsianto, rangkaian aksi diwarnai penyalaan lilin, tabur bunga, doa bersama, dan orasi.
    “Ini adalah panggilan kemanusiaan. Dukungan rakyat Indonesia diharapkan memberi energi moril bagi perjuangan rakyat Palestina menuju kemerdekaan sepenuhnya,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gerakan #LokalBantuWarga dukung pemulihan Jakarta pasca-demonstrasi

    Gerakan #LokalBantuWarga dukung pemulihan Jakarta pasca-demonstrasi

    Gerakan ini adalah wujud dari warga bantu warga. Kami menyasar tiga kelompok utama yaitu petugas kebersihan, mitra ojol, dan UMKM terdampak. Karena setelah kami turun langsung di awal September…

    Jakarta (ANTARA) – Lebih dari sepuluh merek makanan dan minuman (F&B) lokal, komunitas, dan media, berkumpul dalam sebuah aksi sosial bertajuk #LokalBantuWarga untuk mendukung pemulihan kondisi di Jakarta pasca-demonstrasi.

    Aksi yang berlangsung di Halte Transjakarta dan JPO Senen itu merupakan bentuk solidaritas dan kolaborasi warga untuk saling bantu.

    Chief Brand Officer Haus Indonesia Rezki Yanuar dalam keterangan di Jakarta, Jumat, mengatakan pihaknya dari sekumpulan F&B lokal di Jakarta ingin membagikan rezeki kepada para pahlawan yang merawat kota.

    “Gerakan ini adalah wujud dari warga bantu warga. Kami menyasar tiga kelompok utama yaitu petugas kebersihan, mitra ojol, dan UMKM terdampak. Karena setelah kami turun langsung di awal September, kami sadar bahwa kolaborasi akan memperkuat dampaknya,” ujar Rezki.

    Gerakan tersebut menyasar mereka yang berdiri di garis terdepan dalam menjaga ketertiban dan kebersihan kota yaitu petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), Pasukan Pelangi, hingga pengemudi ojek online (ojol).

    Selain itu inisiatif itu melibatkan UMKM lokal sebagai mitra, dimana produk mereka dibeli langsung oleh panitia untuk kemudian disalurkan sebagai bantuan, sehingga gerakan tersebut juga menggerakkan roda ekonomi rakyat kecil.

    Lebih dari 3.000 porsi makanan dan minuman didistribusikan dalam aksi ini, yang diinisiasi pelaku bisnis lokal seperti Haus Indonesia, Mecca Fried Chicken, Janji Jiwa, Cimol Bojot AA, RM Padang Payakumbuah, Ayam Keprabon, Roscik, Baker Old, Three Folks, Warung Tuang, dan Es Teh.

    Selain itu Jilbrave dan beberapa komunitas seperti Terang Jakarta, Modestalk, dan Muslimat Hidayatullah. Juga didukung beberapa media seperti Shift Media, Infia, Taubatters, Kawan Hawa, Muslim Vox, dan Big Alpha.

    Haus Indonesia telah lebih dulu menyalurkan 300 paket makanan pada 2 September sebagai aksi awal, yang kemudian berkembang menjadi gerakan bersama.
    Semangat serupa juga datang dari Baker Old, salah satu gerai roti lokal yang turut hadir di lokasi.

    “Kami membawa sekitar 1.000 roti untuk dibagikan. Mungkin terlihat sederhana, tapi harapannya bisa menambah semangat teman-teman lapangan saat membersihkan fasilitas umum dan menjaga Jakarta tetap kondusif,” ujar Kreator Konten Baker Old Urian Angelo.

    Aksi tersebut bukan hanya soal berbagi, tapi juga menjadi pengingat bahwa kebaikan bisa dimulai dari hal kecil segelas minuman, sepotong roti, atau bahkan sekadar kehadiran yang saling menguatkan.

    Pewarta: Citro Atmoko
    Editor: Risbiani Fardaniah
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ranjau Rangka Payung Marak di Jalan DI Panjaitan, Warga Minta Pengawasan Ditingkatkan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 September 2025

    Ranjau Rangka Payung Marak di Jalan DI Panjaitan, Warga Minta Pengawasan Ditingkatkan Megapolitan 5 September 2025

    Ranjau Rangka Payung Marak di Jalan DI Panjaitan, Warga Minta Pengawasan Ditingkatkan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Ranjau rangka payung bertebaran di Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur. Tak sedikit pengendara yang melintas menjadi korban.
    Warga menilai perlu adanya pengawasan lebih ketat di Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur. Pasalnya, di kawasan tersebut kerap ditemukan ranjau yang menyebabkan ban kendaraan kempes.
    Salah satu petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), Anasrullah (42), mengatakan pemantauan harus ditingkatkan, terutama di sekitar kantor Kementerian Lingkungan Hidup.
    Menurut Anasrullah, jika tidak ada pengawasan, aksi penebar ranjau akan terus berulang.
    “Harusnya diawasi, karena di situ setiap malam gelap, kurang penerangan,” ujarnya saat ditemui di lokasi, Jumat (5/9/2025).
    Ia menduga pelaku menebar ranjau tersebut pada malam hari.
    “Sering (ada ranjau) ya soalnya nyebarin malam. Kalau dugaan saya yang nyebarin ya tukang tambal ban,” kata Anasrullah.
    Pendapat serupa disampaikan Adam (25), seorang pengemudi ojek online. Ia menilai perlu adanya pemantauan dari pihak berwenang, seperti Satpol PP, untuk mencegah praktik merugikan pengendara tersebut.
    “Harusnya ada pemantauan dari Satpol PP misalnya di jalan ini karena si pelaku pasti beraksi malam hari ya,” ujarnya.
    Adam juga menduga tukang tambal ban berada di balik penyebaran ranjau tersebut.
    “Ya, setuju sih ya tukang tambal ban, siapa lagi yang bisa cari keuntungan dengan cara begini,” tambahnya.
    Sebelumnya, sebuah video yang memperlihatkan adanya ranjau rangka payung di Jalan DI Panjaitan diunggah akun Instagram @jabodetabek24info.
    A post shared by Jabodetabek24info (@jabodetabek24info)
    Video itu menampilkan ban sebuah taksi yang terkena ranjau rangka payung di Jalan DI Panjaitan arah Cawang pada Kamis (4/9/2025) sekitar pukul 06.30 WIB.
    “Mobil taksi kena ranjau nih, ranjau rangka payung yang sengaja disebar untuk cari keuntungan, pas di lampu merah Kalimalang mengarah ke Cawang,” kata perekam video sambil menunjukkan magnet penuh dengan rangka payung.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Malam di DPR Jakarta dan Tangan Tegar Pasukan Oranye…
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 September 2025

    Malam di DPR Jakarta dan Tangan Tegar Pasukan Oranye… Megapolitan 5 September 2025

    Malam di DPR Jakarta dan Tangan Tegar Pasukan Oranye…
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Seusai bubaran aksi damai mahasiswa Aliansi BEM SI di depan Gedung DPR RI, Kamis (4/9/2025) malam, Jakarta kembali diselimuti kesunyian.
    Di tengah sisa-sisa tumpukan sampah, petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) atau pasukan oranye hadir, menyingkirkan setiap jejak hiruk-pikuk yang baru saja berlalu.
    Bergerak berkelompok, sekitar tujuh hingga sepuluh orang. Mereka membawa sapu dan alat angkut sampah, menyapu jalanan hingga sudut-sudut gerbang DPR yang masih menyisakan jejak keramaian.
    Salah seorang petugas PPSU, Bibir, menceritakan, pekerjaan belakangan ini terasa lebih melelahkan daripada biasanya, terlabih adanya kericuhan yang dilakukan orang tak dikenal beberapa hari lalu.
    “Ya rasa capeknya ada, tanggung jawabnya juga ada, menyatu begitulah,” ujar Bibir di lokasi.
    Meski debu dan sampah sudah menjadi pemandangan sehari-hari, Bibir mengakui bahwa beban kerja kini terasa berlipat-lipat, menuntut ketahanan ekstra dan kesabaran yang tak kenal henti.
    Sif kerja memberi Bibir dan teman-temannya kesempatan singkat untuk menarik napas, sebelum kembali menyapu dan mengangkut sisa-sisa kegiatan masyarakat.
    “(Ya pas demo kayak sekarang) jadi kerja ekstra banget, ada sampai 24 jam meski itu juga ada sif,” kata Bibir.
    Tidak ada titik khusus yang menjadi tanggung jawab mereka. Setiap sudut kelurahan yang mereka jaga harus tetap bersih.
    “Semuanya ya kita muter, kalau saya kan Kelurahan Glora (disusurin). Kadang kalau enggak kuat, ada perbantuan dari DLH atau tim pelangi,” jelasnya.
    Meski lelah, Bibir menaruh harap agar kondisi negara segera kondusif dan tuntutan mahasiswa didengar.
    “Semoga yang diminta oleh masyarakat bisa segera didengar dan dipenuhi,” katanya.
    “Dan kalau bisa nih, pedemo pas dateng bersih, lalu pulang juga harus dibersihin. Jadi jangan ditinggal gitu saja (lokasi aksi),” sambung Bibir.
    Pada Kamis (4/9/2025), mahasiswa dari berbagai kampus yang tergabung dalam Aliansi BEM SI menggelar aksi damai bertajuk “Selamatkan Indonesia”, membawa 13 tuntutan yang berbeda secara spesifik, namun sejalan dengan 17+8 Tuntutan Rakyat yang ramai dibicarakan di media sosial.
    Perwakilan BEM SI, Eko Prayogo, menjelaskan tuntutan tersebut meliputi:
    Pasukan oranye, dengan kesabaran dan ketekunan yang seakan tak pernah surut, menjadi saksi dari setiap langkah tuntutan pedemo itu.
    Dengan sapu dan gerakan tangan yang tegas namun lembut, mereka membersihkan sisa-sisa aksi, mengembalikan Jakarta ke malam yang tenang dan damai.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jakarta Bangkit, Pemprov DKI Pastikan Situasi Aman dan Kondusif
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 September 2025

    Jakarta Bangkit, Pemprov DKI Pastikan Situasi Aman dan Kondusif Megapolitan 5 September 2025

    Jakarta Bangkit, Pemprov DKI Pastikan Situasi Aman dan Kondusif
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Beberapa lokasi di Jakarta sempat lumpuh akhir pekan lalu akibat aksi massa yang merusak sejumlah fasilitas umum. Warga pun khawatir jika beraktivitas di luar rumah. Namun kurang dari sepekan, Jakarta kembali bangkit. Warga pun dapat kembali beraktivitas dengan normal.
    Wiwit (40), warga Jatinegara, Jakarta Timur, kepada Kompas.com, Rabu (3/9/2025), mengaku khawatir saat demo ricuh pada Minggu malam. Namun, melihat kondisi Ibu Kota yang kini kondusif, ia merasa sangat lega.
    “Untung kemarin (diberlakukan) pembelajaran jarak jauh (PJJ) karena kondisi belum aman banget. Sekarang, anak-anak saya sudah kembali sekolah, tatap muka. Bagus, tandanya kondisi Jakarta sudah aman dan normal lagi,” ujarnya.
    Wiwit mengapresiasi gerak cepat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Daerah Khusus Ibu kota (DKI) Jakarta dalam memulihkan situasi. “Alhamdulillah, sekarang suasana sudah kondusif. Terima kasih kepada para petugas yang sudah turun tangan. Semoga Jakarta terus aman dan damai,” ucapnya.
    Warga Jakarta lainnya, Nisa (39), juga sudah berkantor sejak Rabu (3/9/2025). Kantornya sempat menerapkan
    work from home
    (WFH) pada Senin dan Selasa secara bergiliran dengan karyawan lain. Ia menilai situasi Jakarta kini telah pulih. 
    “Selasa saya ke kantor dan kondisi jalan masih cenderung sepi. Saya rasa ini (WFH) perlu, ya, karena kita belum tahu kondisi Jakarta kemarin. Sekarang sudah kondusif,” jelasnya kepada Kompas.com.
    Nisa pun mengucapkan terima kasih kepada semua petugas di lapangan yang telah bekerja keras, baik saat demo maupun setelahnya. 
    “Karena bekas demonya sudah bersih, jadi rasa ‘mencekam’ juga ikut hilang. Saya berharap, semoga pemerintah Jakarta bisa menjamin keamanan dan keselamatan warganya,” ujar Nisa.
    Pulihnya Jakarta merupakan hasil gotong royong berbagai pihak, terutama Pemprov DKI Jakarta dan masyarakat. Semua bahu membahu membersihkan sampah bekas demonstrasi dan menata kembali taman serta jalanan yang sempat berantakan.
    Untuk menunjukkan Jakarta telah aman, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengadakan
    car free day
    (CFD) pada Minggu (20/8/2025). Kebijakan ini disambut positif ratusan warga yang ikut menyemarakkan CFD.
    “Saya sampaikan apa adanya supaya kepercayaan dan kebersamaan masyarakat itu muncul. Kita harus tunjukkan bahwa Jakarta sudah aman dan masyarakat bisa beraktivitas kembali,” tegas Pramono, seperti dikutip Kompas.com, Selasa (2/9/2025). 
    Menurut Pramono, upaya pemulihan tak lepas dari kesigapan semua pihak, mulai dari perangkat daerah, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), komunitas, hingga masyarakat. 
    Dinas Sumber Daya Air, Dinas Bina Marga, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), dan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota turun ke lapangan membersihkan Jakarta. Turut serta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), serta Pasukan Oranye Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) memperbaiki fasilitas umum yang rusak.
    “Langkah ini dilakukan sebagai upaya menjaga kenyamanan dan keamanan Jakarta, sekaligus simbol persatuan dalam menjaga Ibu Kota. Kami juga berkoordinasi dengan pimpinan organisasi masyarakat, baik kepemudaan, keagamaan, maupun lainnya, untuk bersama-sama jaga Jakarta,” ujar Pramono.
    Berdasarkan data Pemprov DKI, sebanyak 32 halte Transjakarta Bus Rapid Transit (BRT) dan non-BRT, serta satu pintu tol mengalami kerusakan. “Untuk perbaikan, saya sampaikan, mudah-mudahan bisa selesai sampai Senin (8/9/2025),” jelasnya.
    Pramono memutuskan tetap mengoperasikan layanan transportasi yang dikelola badan usaha milik daerah (BUMD), seperti Transjakarta, MRT, LRT, Mikrotrans, dan Jaklingko. Per 1 September 2025, seluruh rute layanan Transjabodetabek, termasuk 14 koridor, berjalan normal.
    “Saya melihat kondisinya sudah normal kembali. Sebagai bentuk apresiasi dan untuk meringankan beban warga, kami gratiskan MRT dan Transjakarta selama sepekan,” ujar Pramono.
    Tak hanya itu, Pramono bersama Dinas Komunikasi, Informasi, dan Statistik (Diskominfotik) Jakarta juga menggaungkan tagar #JagaJakarta di berbagai media sosial. Ia bersyukur semakin banyak masyarakat yang ikut menyuarakan tagar #JagaJakarta demi keamanan dan kenyamanan kota.
    “Tingginya antusiasme warga merupakan hal positif, karena dapat menumbuhkan rasa memiliki pada lingkungan tempat tinggal mereka,” ucap Pramono. 
    Ia juga memastikan ketersediaan pangan tetap aman. Hal ini sekaligus membantah isu krisis pangan akibat demo beberapa hari lalu. “Sempat beredar rumor stok pangan akan menjadi masalah. Di Jakarta, stok pangan cukup. Masyarakat tidak perlu panic buying. Sampai akhir Oktober 2025, stoknya cukup,” tegas Pramono. (Rindu Pradipta Hestya)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.