Kementrian Lembaga: PPSU

  • Gub DKI minta maaf soal kemungkinan tak ada lowongan PJLP tahun depan

    Gub DKI minta maaf soal kemungkinan tak ada lowongan PJLP tahun depan

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo minta maaf soal kemungkinan tak dibukanya peluang lowongan kerja bagi Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) untuk tahun depan karena adanya pengurangan dana transfer dari pemerintah pusat ke daerah ini sehingga mempengaruhi jumlah anggaran.

    “Kita lihat, tentunya nanti ruang fiskal kita pasti akan semakin berkurang. Kalau ruang fiskalnya nggak ada, mohon maaf, pasti juga nggak bisa membuka untuk PJLP yang baru. Ya, itu kondisi yang harus ditanggung,” kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Rabu.

    Sekarang ini, lanjutnya, pihaknya sedang berkonsentrasi untuk menyelesaikan perekrutan Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dan Pemadam Kebakaran (Damkar).

    “Dan saya sudah memutuskan. Untuk PPSU saya sudah meminta tanggal 10 Oktober ini untuk ditandatangani. Kemudian yang nanti untuk Damkar, segera ditandatangani. Sehingga semuanya harus selesai di tahun ini, termasuk pasukan putih dan sebagainya,” kata Pramono.

    Dengan demikian, Pramono menjelaskan perekrutan PJLP tahun 2025 dipastikan akan segera diselesaikan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

    Namun untuk tahun depan, Pramono menekankan Jakarta belum bisa memastikan apakah akan kembali dibuka lowongan atau tidak.

    Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa berjanji akan melakukan evaluasi dana transfer dari pemerintah pusat ke Jakarta jika perekonomian sudah membaik pada triwulan kedua 2026.

    “Ke depan ketika ekonomi sudah berbalik, ketika pendapatan saya dari pajak dan kegiatan yang lain meningkat, menjelang pertengahan triwulan kedua tahun 2026, saya akan evaluasi pendapatan saya seperti apa. Nanti kalau perkiraannya lebih, saya akan balikkan lagi ke daerah,” kata Purbaya di Balai Kota Jakarta, Selasa (7/10).

    Purbaya menjelaskan, pengurangan dana bagi hasil (DBH) ke Jakarta itu dilakukan karena adanya keterbatasan dari sisi fiskal.

    Sehingga dengan adanya pengurangan ini, anggaran DKI Jakarta yang sebelumnya sebesar Rp95,3 triliun akan menurun hingga sekitar Rp79 triliun.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Petugas PPSU bersihkan sisa puing kebakaran rumah di Utan Kayu Selatan

    Petugas PPSU bersihkan sisa puing kebakaran rumah di Utan Kayu Selatan

    Jakarta (ANTARA) – Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) membersihkan sisa puing dari peristiwa kebakaran yang melanda lima rumah di Kelurahan Utan Kayu Selatan, Matraman, Jakarta Timur, pada Senin (6/10).

    “Dalam pembersihan material sisa kebakaran ini, pasukan oranye turut dibantu personel dari Satuan Pelaksana Lingkungan Hidup (Satpel LH) Kecamatan Matraman,” kata Lurah Utan Kayu Selatan Rusli Abidin di Jakarta, Rabu.

    Pembersihan puing sisa kebakaran itu sudah dilakukan sejak Selasa (7/10) dan dilanjutkan pada Rabu dengan mengerahkan 15 petugas PPSU.

    Rusli menjelaskan kendala selama proses pembersihan material sisa kebakaran tersebut, yakni sempitnya akses jalan sehingga memerlukan waktu yang lebih lama.

    “Untuk pengangkutan menuju Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang dikerahkan satu unit truk sampah,” ujar Rusli.

    Di sisi lain, dia mengimbau warga agar lebih waspada terhadap potensi kebakaran yang dapat terjadi kapan dan di mana saja, terutama akibat kelalaian.

    “Saya berharap masyarakat mendukung Gerakan Masyarakat Punya APAR (Alat Pemadam Api Ringan) sebagai langkah pencegahan dini,” ucap Rusli.

    Sementara itu, Ketua RW 09 Kelurahan Utan Kayu Selatan Adang Rahmat Permana menilai jajaran Pemerintah Kota Jakarta Timur memiliki respons cepat dalam memberikan bantuan kepada warga penyintas kebakaran.

    Menurut dia, bantuan yang diberikan lintas instansi juga sangat membantu warga, mulai dari tenda pengungsian, makanan siap santap, hingga kebutuhan sandang.

    “Luar biasa, semua instansi bergerak cepat dalam penanganan, baik saat kejadian maupun pascakebakaran. Seperti hari ini, petugas PPSU dan personel dari Satpel LH juga sudah turun langsung membersihkan material sisa kebakaran,” ungkap Adang.

    Sebelumnya, sebanyak 55 personel Suku Dinas (Sudin) Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur dikerahkan untuk memadamkan kebakaran yang melanda lima rumah di Kelurahan Utan Kayu Selatan, Matraman, Jaktim, pada Senin (6/10).

    Kebakaran tersebut diduga akibat korsleting listrik, dan dipastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Informasi kebakaran disampaikan oleh salah satu warga sekitar melalui pusat panggilan (call center) Dinas Gulkarmat DKI Jakarta pada pukul 14.04 WIB.

    Api dapat dilokalisir pukul 14.24 WIB, kemudian dilanjutkan dengan proses pendinginan pada pukul 14.33 WIB, dan pemadaman berakhir pukul 14.57 WIB.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemkot Jaktim gelar sosialisasi pertanian perkotaan di Ciracas

    Pemkot Jaktim gelar sosialisasi pertanian perkotaan di Ciracas

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur (Jaktim) melalui Suku Dinas (Sudin) Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) menggelar sosialisasi mengenai pertanian perkotaan (urban farming) di Kecamatan Ciracas.

    “Kegiatan ini sangat bagus untuk mendorong program ketahanan pangan dan urban farming agar semakin maju, profesional, dan bermanfaat bagi masyarakat,” kata Kepala Seksi Ketahanan Pangan dan Pertanian Sudin KPKP Jakarta Timur Hendra Junianto saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

    Dia menyebutkan sosialisasi tersebut digelar di Kecamatan Ciracas karena sebagian besar warga di wilayah itu aktif dalam kegiatan urban farming.

    “Materi yang kami berikan berkaitan dengan budi daya pertanian dan perikanan di lahan sempit,” ucap Hendra.

    Melalui sosialisasi itu, Pemkot Jaktim berupaya membentuk warga Kecamatan Ciracas agar menjadi pionir, atau tulang punggung pengembangan urban farming di wilayah setempat.

    “Selain untuk menambah wawasan, kegiatan ini juga menjadi ajang pemantauan sejauh mana kiprah mereka dalam mengembangkan urban farming,” ujar Hendra.

    Sosialisasi yang dilakukan di Ciracas pada Selasa (7/10) itu merupakan kegiatan ke-9 dari target 10 kecamatan. Rencananya, sosialisasi terakhir akan dilaksanakan di Kecamatan Cipayung pada 21 Oktober 2025.

    Hendra pun berharap kegiatan tersebut dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dan kader Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) mengenai urban farming.

    Selain itu, pertanian perkotaan tersebut juga diharapkan dapat mendukung program pemerintah pusat dalam penguatan ketahanan pangan nasional.

    Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Camat Ciracas Mujiono mengatakan kegiatan sosialisasi dan evaluasi kelautan, pertanian, dan ketahanan pangan itu diikuti sebanyak 80 peserta.

    Menurut dia, sosialisasi itu sangat bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan masyarakat, khususnya petugas PPSU, kader PKK, serta pengelola Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA).

    “Pasalnya, mereka setiap hari berkecimpung dalam kegiatan urban farming di wilayah masing-masing,” tutur Mujiono.

    Lebih lanjut, dia mengharapkan agar kelompok tani dan para penggiat urban farming di RPTRA, lahan kosong, permukiman warga, atas atap (rooftop), maupun perkantoran semakin memahami pentingnya pengembangan urban farming di lingkungan masing-masing.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kemendagri Sentil Bobby Imbas Sumut Catatkan Inflasi Tertinggi Nasional

    Kemendagri Sentil Bobby Imbas Sumut Catatkan Inflasi Tertinggi Nasional

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyoroti laju inflasi di Provinsi Sumatra Utara (Sumut) yang mencapai 5,32 persen (yoy) per September 2025, tertinggi secara nasional.

    Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri Tomsi Tohir mengingatkan pemerintah daerah agar rutin memantau perkembangan harga, karena kenaikan inflasi langsung dirasakan oleh masyarakat.

    “Inflasi 5,32% di satu provinsi itu sudah terasa perubahan harganya bagi masyarakat. Kami mohon menjadi perhatian para gubernur,” kata Tomsi saat memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2025 di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kemendagri, Jakarta, Senin (6/10/2025).

    Dia menyebut Sumut menjadi provinsi dengan lonjakan harga tertinggi, diikuti Riau, Aceh, Sumatera Barat, dan Sulawesi Tengah. Sejumlah kota/kabupaten di Sumut seperti Deli Serdang, Pematangsiantar, Gunungsitoli, dan Padangsidimpuan turut masuk daftar daerah dengan inflasi tinggi.

    Tomsi meminta pemerintah daerah bekerja lebih gigih dengan rutin memantau harga komoditas di lapangan, melakukan operasi pasar, hingga memastikan distribusi pangan tidak tersendat.

    “Kalau kita mau usaha, harga-harga pangan bisa terkendali,” ujarnya.

    Menanggapi sorotan tersebut, Gubernur Sumut Muhammad Bobby Afif Nasution menegaskan pengendalian inflasi menjadi prioritas utama pemerintah provinsi karena dampaknya langsung terhadap daya beli masyarakat.

    “Inflasi ini bukan sekadar angka, tapi mencerminkan tekanan yang dirasakan masyarakat di lapangan. Karena itu, kita ambil langkah cepat dan terukur agar harga-harga terutama bahan pangan bisa segera stabil,” kata Bobby usai mengikuti rakor inflasi secara virtual dari Rumah Dinas Gubernur di Medan, Senin (6/10/2025).

    Bobby menyebut tekanan harga terutama berasal dari komoditas pangan bergejolak seperti cabai merah, bawang merah, beras, dan daging ayam ras. Untuk menekan lonjakan tersebut, Pemprov Sumut bersama TPID menyiapkan 11 langkah cepat dalam tiga bulan ke depan.

    Langkah cepat yang dimaksud mulai dari pembagian gratis komoditas penyumbang inflasi, bundling beras SPHP dengan cabai merah harga murah, mempercepat program bantuan pangan, operasi pasar murah, sidak pasar dan distributor, monitoring distribusi, kerja sama antar daerah, penugasan BUMD mengelola cabai dan bawang, penetapan toko pantau inflasi.

    “Langkah ini mengikuti prinsip 4T: tepat lokasi, tepat komoditi, tepat sasaran, dan tepat waktu. Masyarakat harus benar-benar merasakan dampaknya di lapangan,” tegas Bobby.

    Tak hanya itu, dia juga menekankan pengendalian inflasi tak cukup hanya lewat operasi pasar, melainkan memerlukan sinergi lintas sektor, termasuk peran BUMD pangan daerah. Pemprov menugaskan PD Aneka Industri dan Jasa (AIJ), PT Dhirga Surya, dan PT Pembangunan Sumatera Utara (PPSU) untuk memastikan stok cabai, bawang, dan beras tetap terjaga.

    Di sisi lain, Setdaprov Sumut, Poppy Marulita Hutagalung, menyebut Pemprov juga memperkuat kapasitas produksi pangan lokal agar tidak terlalu bergantung pada pasokan luar daerah.

    “Kalau produksi dan distribusi di dalam daerah kuat, maka harga akan lebih terkendali,” ujar Poppy.

    Dia melanjutkan bahwa Pemprov Sumut juga meningkatkan koordinasi antara TPID Provinsi, BI, BPS, Bulog, dan Satgas Pangan, termasuk melakukan publikasi berkala untuk menjaga komunikasi dengan masyarakat.

  • Bobby Nasution Siapkan 11 Langkah Tekan Inflasi di Sumut

    Bobby Nasution Siapkan 11 Langkah Tekan Inflasi di Sumut

    Jakarta

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) merespons laju inflasi yang mencapai 5,32% (yoy) pada September 2025. Gubernur Sumut, Muhammad Bobby Afif Nasution menegaskan pengendalian inflasi menjadi prioritas utama demi menjaga daya beli dan kesejahteraan masyarakat.

    “Inflasi ini bukan sekadar angka, tapi mencerminkan tekanan yang dirasakan masyarakat di lapangan. Karena itu, kita ambil langkah cepat dan terukur agar harga-harga, terutama bahan pangan, bisa segera stabil,” ujar Bobby dalam keterangan tertulis, Selasa (7/10/2025).

    Hal tersebut ia sampaikan usai mengikuti Rakor Pengendalian Inflasi bersama Kemendagri, dari Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Sudirman No. 41 Medan, Senin (6/10).

    Tekanan inflasi di Sumut terutama disebabkan oleh kenaikan harga komoditas pangan seperti cabai merah, bawang merah, beras, dan daging ayam ras. Untuk menekan gejolak harga, Pemprov Sumut bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menyiapkan 11 langkah cepat dalam tiga bulan ke depan untuk menurunkan harga komoditas utama penyumbang inflasi.

    Langkah tersebut meliputi pembagian gratis komoditas penyumbang inflasi, bundling beras SPHP harga murah dengan cabai merah, percepatan program bantuan pangan, pasar murah, intervensi tata niaga, sidak pasar, monitoring distribusi pangan, memperkuat kerja sama antar daerah, penugasan BUMD dalam pengelolaan cabai dan bawang merah, antisipasi pasokan pangan untuk program MBG, serta penetapan toko pantau inflasi.

    Bobby menegaskan seluruh langkah ini akan dijalankan berdasarkan prinsip 4T (tepat lokasi, tepat komoditi, tepat sasaran, dan tepat waktu) agar dampaknya benar-benar dirasakan masyarakat.

    Ia juga menilai bahwa pengendalian inflasi tidak cukup hanya dengan operasi pasar, melainkan memerlukan sinergi lintas sektor, termasuk peran aktif BUMD pangan daerah dalam menjaga ketersediaan stok komoditas strategis. Untuk itu, Bobby menugaskan PD Aneka Industri dan Jasa (AIJ), PT Dhirga Surya, dan PT Pembangunan Sumatera Utara (PPSU) untuk terlibat langsung dalam pengelolaan serta penyaluran pasokan cabai, bawang, dan beras.

    Sementara itu, Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Sumut, Poppy Marulita Hutagalung, menambahkan bahwa selain langkah cepat, pemerintah juga tengah memperkuat kapasitas produksi pangan lokal dan memperbaiki rantai pasok dari hulu ke hilir.

    “Dengan cara ini, kita ingin Sumut tidak lagi terlalu bergantung pada pasokan dari luar provinsi. Kalau produksi dan distribusi di dalam daerah kuat, maka harga akan lebih terkendali,” tambahnya.

    Selain itu, koordinasi antara TPID Provinsi, Bank Indonesia, BPS, Bulog, dan Satgas Pangan juga diperkuat. Setiap perkembangan akan dikomunikasikan secara terbuka melalui siaran pers dan konferensi pers berkala agar masyarakat mendapat informasi yang jelas dan akurat mengenai kondisi harga serta langkah pengendalian yang ditempuh pemerintah.

    (prf/ega)

  • Kabel Menjuntai ke Sungai Kapuk Jakbar Bikin Sampah Nyangkut
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        3 Oktober 2025

    Kabel Menjuntai ke Sungai Kapuk Jakbar Bikin Sampah Nyangkut Megapolitan 3 Oktober 2025

    Kabel Menjuntai ke Sungai Kapuk Jakbar Bikin Sampah Nyangkut
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kabel-kabel utilitas yang semrawut di Jembatan Kapuk, Jakarta Barat, menjuntai sampai permukaan sungai, sehingga sampah yang terbawa aliran sungai kerap tersangkut.
    Sarinah (40), warga yang sudah 15 tahun berjualan di sekitar jembatan, menyebut sampah yang menyangkut di kabel sampai menumpuk.
    “Iya kalau nyentuh air sampai sampah-sampah penuh,” ujar Sarinah saat ditemui
    Kompas.com
    di warungnya, Jumat (3/10/2025).
    Sarinah mengatakan, sampah-sampah tersebut sering dirapikan oleh petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU).
    Selain untuk membereskan sampah, petugas juga turun ke sungai untuk memperbaiki posisi kabel yang menjuntai hingga masuk ke dalam air.
    Meski begitu, kabel tersebut masih terus jatuh, menyentuh aliran sungai.
    Senada, warga bernama Yahya (42) menyebut, akibat posisi kabel yang rendah, kabel tersebut kerap terendam apabila terjadi banjir.
    “Sampah memang sering nyangkut kalau banjir. Sering di sini air naik tetapi kalau banjir buat warga kampung sekitar doang,” ujar dia.
    Yahya berharap kabel-kabel tersebut segera dirapikan untuk mencegah bahaya bagi warga sekitar.
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com
    , di Jalan Kapuk Raya Kelurahan menuju Jalan Peternakan Raya, kabel menjuntai setinggi 2,5 meter dari permukaan tanah. Kabel menjuntai hingga ke samping jembatan.
    Beberapa rangkaian kabel yang menjuntai di samping jembatan tersebut ada yang menyentuh aliran sungai dan terlihat menahan sampah yang mengalir.
    Sampah-sampah yang terbawa arus tersangkut di kabel meski kabel tersebut tidak mengenai air sungai.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kabel semrawut di Jalan Kapuk Raya resahkan warga dan pengguna jalan

    Kabel semrawut di Jalan Kapuk Raya resahkan warga dan pengguna jalan

    Jakarta (ANTARA) – Kabel utilitas yang semrawut di Jalan Kapuk Raya, Jakarta Utara meresahkan warga sekitar dan pengguna jalan karena selain mengganggu keindahan juga berpotensi membahayakan bagi pengendara sepeda motor dan kendaraan lainnya.

    Pada pukul 15.30 WIB, Jumat, tampak kabel-kabel itu melintang di atas badan jalan dan terlilit satu sama lain, tepatnya di jembatan perempatan dari arah kantor Kelurahan Kapuk menuju Jalan Peternakan.

    Selain semrawut, sejumlah kabel menjuntai dan saling terlilit di pinggir jalan. Bahkan beberapa warga berinisiatif untuk merapikan kabel-kabel yang terlilit itu agar tidak membahayakan pengguna jalan.

    Seorang pedagang kaki lima di sekitar lokasi bernama Sarinah (40) menyebut kabel semrawut itu pernah terbakar beberapa waktu lalu.

    Sarinah pun mengaku secara berkala merapikan kabel-kabel semrawut bersama warga sekitar, agar tidak membahayakan pengguna jalan.

    “Iya. Soalnya berantakan semua. Jadi, kita ikat ke jembatan-jembatan itu agar tak ganggu orang lewat dan tak membahayakan,” kata Sarinah.

    Kendati demikian, pemotor yang kebetulan di jembatan itu, pernah terlilit kabel yang menjuntai hingga ke badan jalan.

    “Kadang ada petugas yang merapikan, tetapi tak pernah tuntas. Harusnya kan dilaporkan,” kata Sarinah.

    Ia juga menyebut, kabel-kabel itu kerap kali menjuntai ke arah kali di pinggir jalan.

    “Kalau PPSU (penanganan prasarana dan sarana umum) kadang merapikan di atas kali. Jika kabel itu sampai menyentuh air, maka sampah bisa tertahan. PPSU yang bersihkan itu. Mereka pakai perahu kecil ke bawah (turun ka kali),” kata Sarinah.

    Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kasudin Bina Marga Jakarta Utara, Hananto mengatakan bahwa petugasnya sudah diturunkan untuk memeriksa lokasi.

    “Akan dilakukan pengecekan ke lapangan dan akan dikoordinasikan dengan instansi terkait,” kata Hananto melalui pesan singkat.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Warga angkut 168,5 kilogram sampah di Pulau Kelapa 

    Warga angkut 168,5 kilogram sampah di Pulau Kelapa 

    Jakarta (ANTARA) – Warga Kelurahan Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu mengangkut sebanyak 168,5 kilogram sampah dari lingkungannya saat melakukan aksi bersih-bersih di wilayah itu.

    “Hasil kerja bakti ini berhasil mengumpulkan sebanyak 168,5 kilogram sampah yang kemudian diangkut dengan gerobak motor untuk dibawa ke TPS,” kata Lurah Pulau Kelapa, Muslim di Jakarta, Rabu.

    Menurut dia, kerja bakti ini merupakan bagian dari upaya kolektif untuk meraih penghargaan Kalpataru 2025, sekaligus mendorong kesadaran masyarakat pentingnya kebersihan lingkungan.

    Kerja bakti kali ini diikuti 60 orang terdiri dari jajaran ASN, kelurahan, petugas Penyedia Jasa Lainnya Orang Perorangan (PJLP), petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), Karang Taruna, hingga pengurus RT/RW, yang difokuskan di RW 01, khususnya di Bank Sampah Kresek Indah.

    “Aksi ini dimulai usai pelaksanaan upacara hari Kesaktian Pancasila dan pembersihan mulai dilakukan membersihkan rumput liar, pangkas pohon, hingga mengangkut sampah,” ujarnya.

    Selain itu, kegiatan ini dapat meningkatkan silaturahmi antara warga dan pemerintah dan menjaga kebersihan di Kepulauan Seribu, yang merupakan wilayah pariwisata DKI Jakarta.

    Melalui langkah kecil ini, wilayah Pulau Kelapa dapat terus berkomitmen terhadap kebersihan lingkungan yang lebih baik dan berkelanjutan.

    “Mudah-mudahan lingkungan kita selalu bersih, sehat dengan begitu kita bisa tinggal dengan nyaman dan aman,” kata Muslim.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pohon besar di Kembangan roboh menimpa kabel utilitas dan kendaraan

    Pohon besar di Kembangan roboh menimpa kabel utilitas dan kendaraan

    Jakarta (ANTARA) – Sebuah pohon besar di Jalan Aster, RT 09/RW 10 Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat, roboh, sehingga menimpa kabel utilitas dan sejumlah sepeda motor di pinggir jalan.

    Robohnya pohon yang diduga akibat hujan dan angin kencang itu terjadi pada Senin sore sekitar pukul 16.39 WIB.

    “Sudah ditangani oleh petugas Sudin Tamhut, PPSU dan Gulkarmat,” kata Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Barat, Dirja Kusuma melalui pesan singkat di Jakarta, Senin.

    Petugas pun telah mengevakuasi pohon tumbang itu dengan cara dipotong menjadi beberapa bagian, lalu diangkut menuju tempat pembuangan.

    Kendati tidak ada korban jiwa atau pun luka dalam kejadian itu, kabel utilitas tertarik ke bawah hingga sejumlah kendaraan mengalami kerusakan ringan.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kerugian akibat kebakaran kios di Pasar Krenso Jaktim capai Rp450 juta

    Kerugian akibat kebakaran kios di Pasar Krenso Jaktim capai Rp450 juta

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur mengungkapkan, kerugian akibat kebakaran 12 kios di kawasan Pasar Krenso, Jalan Sensus RT 01/RW 04, Kelurahan Bidara Cina, pada Rabu (24/9) dini hari, mencapai Rp450 juta.

    “Objek yang terbakar kios atau warung di Jalan Sensus RT 01/RW 04 Kelurahan Bidara Cina, titik kenal Pasar Krenso dengan total kerugian sekitar Rp450 juta,” kata Kepala Seksi Operasi Suku Dinas (Sudin) Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur Abdul Wahid saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

    Dia menyebut, kebakaran di Jalan Sensus RT 01/RW 04, Kelurahan Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara tersebut diduga terjadi berasal dari kompor yang ditinggal menyala oleh pemilik salah satu kios.

    “Kalau menurut keterangan, penyebabnya kompor yang sedang menyala ditinggal oleh pemilik salah satu kios,” ujar Wahid.

    Informasi kebakaran disampaikan oleh salah satu warga sekitar melalui call center Dinas Gulkarmat Jakarta pada pukul 01.37 WIB.

    Lalu, pihak Sudin Gulkarmat Jakarta Timur langsung menuju tempat kejadian perkara bersama satu unit pemadam kebakaran untuk pengerahan awal.

    “Kami terima kabar pukul 01.37 WIB, terus tiba di lokasi dan memulai proses pemadaman pukul 01.42 WIB,” katanya.

    Sudin Gulkarmat Jakarta Timur meluncurkan sebanyak 15 unit pemadam kebakaran dan sekitar 60 personel untuk memadamkan api yang cepat merembet ke kios lain.

    Status kebakaran dinyatakan selesai sekitar pukul 03.18 WIB. Tidak ada korban jiwa maupun pengungsi.

    Namun, ada 4 kepala keluarga (KK) dengan 10 jiwa yang terdampak langsung akibat kejadian ini.

    Untuk penanganan pascakebakaran, pagi ini petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) bersama tim lingkungan hidup Kecamatan Jatinegara melakukan pembersihan puing-puing sisa kebakaran di lokasi.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.