Kementrian Lembaga: PPSU

  • PPSU Akhirnya Datangi Rumah Oma Metia di Jakarta Selatan, Sang Lansia Diungsikan ke Rumah Tetangga 

    PPSU Akhirnya Datangi Rumah Oma Metia di Jakarta Selatan, Sang Lansia Diungsikan ke Rumah Tetangga 

    TRIBUNJAKARTA.COM – Sebanyak 10 petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Cipete Utara, Jakarta Selatan akhirnya mendatangi rumah Bernadette Meity Harleni Soeleman, atau yang akrab disapa Oma Metia.

    Oma Metia yang kini berusia 83 tahun itu terpaksa diungsikan ke rumah tetangga.

    Pasalnya, rumah Oma Metia yang berada di sudut Jalan Nangka 3, RT 11/02 Nomor 3, Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan itu mulai dibersihkan sejak kemarin hingga hari ini.

    Lansia kelahiran Padang, Sumatera Barat itu pun bakal dibujuk agar mau menjalani medical check up (MCU).

    Diketahui, sebanyak 10 PPSU Cipete Utara dikerahkan untuk  membersihkan halaman rumah Oma Metia yang sudah lama tidak terurus.

    Rumput liar dipotong dengan menggunakan mesin pemotong rumput maupun celurit.

    Petugas PPSU terlihat membersihkan sampah-sampah, lalu dimasukkan ke karung putih.

    “Petugas PPSU bersihkan halaman rumah Oma sejak kemarin dan hari ini dilanjutkan,” ujar Dewi Mardianti, seorang Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan Kebayoran Baru di rumah Oma Metia pada Rabu (20/11/2024).

    Ia mengatakan, Oma Metia sementara diungsikan ke rumah tetangga dekat rumah sang oma.

    “Iya, tadi kami bujuk agar mau dicek kesehatannya, tapi belum mau,” katanya.

    Sementara itu, tetangga bernama Yanto mengatakan dalam waktu dekat rumah Oma Metia akan dibenahi.

    “Pemerintah Kota Jakarta Selatan, dalam hal ini Kepala Sudin Sosial, Lurah, dan Baznas sudah datang ke rumah oma,” ucap Yanto.

    “Nanti tiga hari sebelum rumah diperbaiki, saya akan diberitahu. Mudah-mudahan segera terealisasi,” lanjut dia. 

    Sosok Oma Metia

    Latar belakang Oma Metia pun sebenarnya berasal dari kalangan berada dan berpendidikan.

    Ayahnya, kata Yanto, ialah seorang Jenderal Polri era kepemimpinan Hoegeng Iman Santoso.  

    Oma Metia sendiri merupakan alumni SMAN 6 Jakarta Selatan dan lulusan Universitas Indonesia di Fakultas Ekonomi tahun 1959.

    Oma Metia ialah anak kedua dari tiga bersaudara. 

    “Kakaknya menikah tapi sudah meninggal, tante Meti dan adiknya yang bernama Om Ade tidak menikah. Tapi, sekarang Om Ade juga sudah meninggal,” ujar Yanto seperti dikutip dari Youtube @Wandawijaya TV yang tayang pada Selasa (12/11/2024) silam. 

    Oma Metia hidup di rumah yang tak lagi terawat. 

    Jika dilihat dari luar pintu gerbang rumahnya yang tua dan berkarat, rumahnya terlihat besar tetapi terbengkalai. 

    Bisa terbayang pada zamannya, rumah tua Oma Metia salah satu yang terbilang bagus di komplek perumahan itu. 

    Meski pekarangan rumahnya cukup luas, tetapi semak belukar banyak tumbuh di depan rumahnya.

    Dedaunan kering berserakan di atap dan halaman. Rumah itu sudah tak layak ditinggali. 

    Selain rumahnya yang sudah tua dan tak pernah direnovasi, bagian dalamnya pun sudah acak mawut alias berantakan bak kapal pecah.  (TribunJakarta/Wartakota)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Ketinggian air dua RT di Cilandak Timur capai 140 cm

    Ketinggian air dua RT di Cilandak Timur capai 140 cm

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI mengungkapkan ketinggian air dua rukun tetangga (RT) di kawasan Cilandak Timur, Jakarta Selatan, mencapai 140 sentimeter (cm) hingga Selasa pukul 18.00 WIB.

    “Banjir dengan ketinggian air 140 cm melanda dua RT Cilandak Timur dengan penyebabnya curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut,” kata Kepala Pusat Data Informasi Kebencanaan BPBD Provinsi DKI Jakarta, Mohammad Yohan di Jakarta, Selasa.

    Yohan mengatakan, tiga jalanan di Jakarta Selatan yang masih tergenang, yakni Jalan Arteri Pondok Indah (depan Gandaria City Mall), Kebayoran Lama Utara dengan ketinggian air 30 cm.

    Kemudian, Jalan Bungur V, Kebayoran Lama Utara dengan ketinggian air 30 cm dan Jalan Jagakarsa Raya, Jagakarsa dengan ketinggian air 40 cm.

    Berdasarkan data BPBD DKI, terdapat pohon tumbang di Jalan M Kahfi 2, RT 07/01, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

    Komandan Pleton (Danton) BPBD Wilayah Jakarta Selatan, Diki Meawadi mengatakan, tidak ada pengungsi akibat banjir yang melanda wilayahnya. “Belum ada pengungsi akibat hujan lokal, warga masih di rumah,” ujar Diki.

    Unsur terkait yang menangani banjir yakni unit Pencegahan dan Penanggulangan Bencana (P2B) BPBD Jakarta, Babinsa Cilandak Timur, Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Cilandak Timur serta Satpol PP.

    Selain itu Suku Dinas (Sudin) Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), dan Bhabinkamtibmas.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Tim gabungan evakuasi pohon tumbang di Joglo Kembangan

    Tim gabungan evakuasi pohon tumbang di Joglo Kembangan

    Jakarta (ANTARA) – Tim gabungan mengevakuasi pohon yang tumbang akibat hujan dan angin di Jalan Raya Joglo, RT 09/08 Joglo, Jakarta Barat, pada Selasa sekitar pukul 17.00 WIB.

    Tim gabungan berasal dari Kepolisian, TNI, Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dan Petugas Perusahaan Listrik Negara (PLN).

    Kapolsek Kembangan Kompol Moch Taufik Iksan menyebutkan bahwa evakuasi segera dilakukan usai laporan pohon tumbang disampaikan warga untuk mencegah situasi menjadi lebih buruk.

    Menurut Taufik, pohon tersebut dilaporkan tumbang tepat di pinggir jalan sehingga tidak menutupi jalur kendaraan.

    Meskipun demikian, ranting-ranting pohon sempat mengenai kabel listrik sehingga penanganan segera dilakukan oleh petugas PLN untuk menghindari potensi bahaya.

    “Petugas PPSU dengan cekatan memotong batang pohon yang tumbang, sementara tim dari PLN memastikan kabel listrik yang terdampak aman,” kata dia.

    Sementara itu, personel dari Unit Lalu Lintas (Lantas) Polsek Kembangan mengatur lalu lintas agar situasi tetap kondusif.

    Taufik mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama terhadap potensi pohon tumbang di sekitar lingkungan mereka. “Laporkan segera jika ada situasi darurat agar dapat ditangani dengan cepat,” katanya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Jakbar kerja bakti siapkan program makan bergizi gratis di Slipi

    Jakbar kerja bakti siapkan program makan bergizi gratis di Slipi

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak 100 personel gabungan Pemerintah Kota Jakarta Barat melakukan kerja bakti membersihkan Lapangan Kodam, Jalan KS Tubun II A, RT 01 RW 01 Slipi, Palmerah sebagai persiapan dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG).

    “Ini kegiatan persiapan program makan gratis bergizi. Ini salah satu gudang yang dipersiapkan, dapurnya ada di sini, nantinya akan didistribusikan kepada 2.990 siswa untuk di Jakarta Barat,” kata Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat (Adkesra) Jakarta Barat Amien Haji di Jakarta, Selasa.

    Amien mengatakan bahwa pelaksanaan program makan siang gratis diawali dengan persiapan dapurnya serta sosialisasi.

    Meskipun demikian, Amien belum membeberkan tanggal pasti program makan bergizi gratis akan dilakukan.

    Baca juga: Teguh Setyabudi uji coba makan bergizi gratis di Kepulauan Seribu

    “Untuk sosialisasi rencananya tanggal 18 November 2024. Sosialisasi maksudnya pra uji coba. Pemkot Jakarta Barat mendukung ini, kita bersinergi. Untuk tahap awal kita bersama-sama membantu persiapan dengan kerja bakti bersih-bersih. Ini jadi atensi kita,” katanya. 

    Di lokasi kerja bakti terdapat bangunan gedung yang akan digunakan sebagai dapur tempat masak program makan bergizi gratis. Adapun di dalam salah satu ruangan gedung tersebut, tersedia berbagai peralatan dapur.

    Sedang di bagian luar gedung, terdapat lahan dengan luas sekitar seribu meter persegi lebih yang masih bisa menampung banyak kendaraan.

    Personel gabungan Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), Petugas Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Sudin Tamhut), PetugasSudin Sumber daya Air (SDA), Sudin Bina Marga, serta petugas sektoral terkait membersihkan lokasi, membabat rumput, memangkas pohon di depan jalan raya serta mewarnai kanstin.

    Baca juga: DKI masih evaluasi uji coba Makan Bergizi Gratis

    Sebelumnya, hingga 25 Oktober 2024 Pemprov DKI Jakarta telah melakukan uji coba 12 kali program makan bergizi gratis di sejumlah sekolah Jakarta. Sebanyak 10.448 kotak makanan bergizi telah dibagikan dalam program unggulan Presiden Prabowo itu.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2024

  • Cerita PPSU Kampung Rambutan, Rela Tinggalkan Liburan Saat Ada Kebakaran
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 November 2024

    Cerita PPSU Kampung Rambutan, Rela Tinggalkan Liburan Saat Ada Kebakaran Megapolitan 11 November 2024

    Cerita PPSU Kampung Rambutan, Rela Tinggalkan Liburan Saat Ada Kebakaran
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (
    PPSU
    ) Kampung Rambutan harus bersiaga penuh jika terjadi suatu bencana di wilayahnya.
    Hal ini diceritakan oleh anggota
    PPSU Kampung Rambutan
    bernama Danu. Pria berusia 33 tahun ini mengaku pernah terpaksa pulang ke Jakarta saat sedang berlibur bersama teman-temannya di Bogor, Jawa Barat.
    Sebab, saat sedang berlibur Danu mendapat informasi ada kebakaran yang terjadi di wilayahnya.
    “Pernah, mendapatkan informasi kebakaran pas lagi ada acara di Bogor, saya langsung turun, itu sebagai dedikasi dan loyalitas,” ucap Danu saat ditemui di dekat Pasar Induk Kramatjati, Senin (11/11/2024).
    Setibanya di wilayah kebakaran, Danu harus membantu masyarakat yang terdampak sebisanya. Misalnya dengan membantu korban kebakaran menyelamatkan barang-barang berharganya.
    Tak hanya saat kebakaran, Danu juga harus berjibaku saat terjadinya pohon tumbang di wilayah Kampung Rambutan.
    Dia dan anggota PPSU lainnya harus menjadi orang yang pertama kali mendatangi lokasi kejadian. Salah satunya untuk mengevakuasi pohon tumbang itu sebelum Dinas Pertamanan dan Pemakaman datang.
    “Karena biasanya ada kejadian, sebelum teman-teman Sumber Daya Air (SDA) dan Pertaman datang, kami yang menangani terlebih dahulu, Mungkin kami enggak menangani sepenuhnya, seenggaknya pertolongan pertama lah,” ucap Danu.
    Danu mengaku, selama musim hujan petugas PPSU harus lebih bersiaga, meski saat ini banjir di wilayah Kampung Rambutan lebih cepat surut.
    “Kalau sekarang lebih cepat surut, kami ada beberapa waduk baru, kayak Waduk Rambutan satu serta dua, lalu ada Waduk Dukuh yang sedang dibangun. Itu (banjir) alhamdulillah cepat (surut) enggak kaya dulu,” ungkap Danu.
    Bahkan, petugas PPSU harus tetap bersiaga meski hujan dengan intensitas tinggi terjadi pada malam hari.
    “Misalkan hujan deras tengah malam, jam 11 malam, tetapi masuknya
    shift
    pagi nih, ya udah dateng semua
    stand by
    sendiri tanpa disuruh,” tambah Danu.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 10
                    
                        Jalan Dharmawangsa Raya Tergenang 30 Sentimeter, Lalu Lintas Macet
                        Megapolitan

    10 Jalan Dharmawangsa Raya Tergenang 30 Sentimeter, Lalu Lintas Macet Megapolitan

    Jalan Dharmawangsa Raya Tergenang 30 Sentimeter, Lalu Lintas Macet
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Genangan setinggi kira-kira 30 sentimeter melanda Jalan Dharmawangsa Raya hingga Taman Gajah, Selasa (5/11/2024), menyebabkan penutupan akses menuju Polres Jakarta Selatan.
    Jalan Brawijaya IC juga turut terendam
    banjir
    setinggi sekitar 25 sentimeter, memaksa kendaraan yang sudah berada di jalan tersebut untuk berhenti dan tidak bisa berbalik arah menuju Jalan Wijaya II.
    Sebanyak 20 kendaraan dilaporkan terhenti akibat ketinggian muka air.
    “Banjirnya selutut.
    Ngeri
    kalau lewat,” ujar seorang pegawai Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) kepada seorang pengendara mobil yang menunggu selama sekitar lima menit di Jalan Brawijaya.
    Beberapa sepeda motor masih dapat menyelip di antara mobil untuk berbalik arah menuju Jalan Wijaya II. Namun, beberapa kendaraan lain nekat menerobos banjir dan melintasi Taman Gajah menuju Jalan Dharmawangsa VI.
    Petugas PPSU yang membantu polisi mengatur lalu lintas menyebut banjir mulai terjadi sekitar 30 menit sebelum laporan tersebut.
    Akibat penutupan jalan, penumpukan kendaraan terlihat di persimpangan Jalan Brawijaya dan Jalan Dharmawangsa, memicu kemacetan.
    Sejak hujan turun sekitar pukul 16.18 WIB, hingga kini genangan air belum surut. Sedangkan pengendara tetap menunggu dengan sabar, berharap banjir mereda.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Momen Heroik Petugas PPSU yang Tak Takut Menghadapi Pelanggar Lalin di Jaktim
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 November 2024

    Momen Heroik Petugas PPSU yang Tak Takut Menghadapi Pelanggar Lalin di Jaktim Megapolitan 4 November 2024

    Momen Heroik Petugas PPSU yang Tak Takut Menghadapi Pelanggar Lalin di Jaktim
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Di tengah kemacetan Jakarta yang tak berujung, keberanian seorang petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), Arief Fadhillah, menarik perhatian publik.
    Momen teriakan dari pria berusia 54 tahun saat menegur pengendara sepeda motor yang melintas di trotoar beredar di media sosial. Salah satunya melalui akun TikTok @jarangriding.
    Kejadian ini berlangsung di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Jakarta Timur, Rabu (30/10/2024), di mana Arief berjuang melawan pengendara yang nekat menggunakan trotoar sebagai jalur alternatif.
    Dalam video yang beredar itu, Arief yang menggenggam sapu lidi dan mengenakan seragam oranye menegur para pengendara motor yang melintasi trotoar.
    “Turun! Turun!” teriak Arief menegur para pelanggar lalu lintas.
    Pengendara motor yang bandel ini sering kali memaksa Arief untuk minggir, mengganggu pekerjaannya dan menciptakan ketidaknyamanan di trotoar yang seharusnya menjadi milik pejalan kaki.
    “Saya jadi harus minggir-minggir karena ada motor lewat. Makanya saya marah,” kata Arief saat ditemui
    Kompas.com
    di kantor Kelurahan Malaka Sari, Minggu (3/11/2024).
    Arief mengungkapkan bahwa insiden tersebut bukanlah yang pertama, tetapi sudah kesekian kali. “Setiap kali saya menyapu, selalu ada saja motor yang naik ke trotoar.”
    Bahkan, sehari sebelum kejadian ini, sampah yang sudah Arief kumpulkan terjatuh lagi karena tersangkut pijakan motor.
    “Ada kali, lima meter ketarik sama motornya. Motor Vario, saya ingat. Saya harus bersihkan lagi sampahnya,” tambah Arief.
    Kisah keberanian Arief bukan hanya soal peristiwa seorang anggota PPSU menghardik pelanggar lalu lintas, tetapi juga mencerminkan tantangan yang dihadapi kota besar seperti Jakarta.
    Di tengah kesibukan dan tekanan lalu lintas, penting bagi masyarakat untuk menciptakan budaya saling menghormati antara pengguna jalan.
    Melalui keberanian Arief, ini bisa menjadi pengingat bahwa setiap individu memiliki peran dalam menjaga ketertiban dan keselamatan di ruang publik.
    Masalah ini tidak hanya terletak pada kurangnya pengawasan, tetapi lebih kepada kesadaran pengendara itu sendiri.
    Arief pun memiliki harapan, trotoar di Jakarta dapat dibuat lebih tinggi untuk mencegah pengendara motor melintasinya.
    “Masalahnya adalah sumber daya manusia yang tidak disiplin. Bahkan saat ada petugas, mereka tetap saja nekat,” kata Arief dengan penuh harapan.
    (Reporter: I Putu Gede Rama Paramahamsa | Editor: Fitria Chusna Farisa)
     
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pohon beringin tumbang di Jalan Probolinggo Gondangdia

    Pohon beringin tumbang di Jalan Probolinggo Gondangdia

    Jakarta (ANTARA) – Tim gabungan melakukan evakuasi terhadap pohon beringin yang tumbang di Jalan Probolinggo, Kelurahan Gondangdia, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, pada Minggu sore.

    “Alhamdulillah kami sudah selesai melakukan penanganan pohon beringin yang tumbang pada Minggu sekitar pukul 15.59 WIB,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Mohamad Yohan di Jakarta, Minggu.

    Pohon tumbang itu sempat mengakibatkan jalur di jalan tersebut tidak dapat dilalui kendaraan. Namun tidak ada korban jiwa dari kejadian tersebut.

    “Pohon ini tumbang diduga akibat angin kencang yang terjadi di Jakarta pada Minggu sore,” kata dia.

    Ia mengatakan, sejumlah personel mulai dari Unit Damkar, Unit TRC BPBD, Unit Distamhut, Unit Satpol PP, Unit PLN dan personel Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) melakukan evakuasi pohon berukuran cukup besar tersebut.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Momen Heroik Petugas PPSU yang Tak Takut Menghadapi Pelanggar Lalin di Jaktim
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 November 2024

    Dua Kali Petugas PPSU di Jaktim Ditabrak Motor Lawan Arah Saat Sedang Menyapu Jalan Megapolitan 3 November 2024

    Dua Kali Petugas PPSU di Jaktim Ditabrak Motor Lawan Arah Saat Sedang Menyapu Jalan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Arief Fadhillah (54), petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Malaka Sari, Jakarta Timur, beberapa kali menjadi korban pengendara sepeda motor bandel. 
    Arief bercerita, pada 2017, ia dua kali ditabrak pengendara motor yang melawan arah. Saat itu, Arief tengah bertugas membersihkan jalan. 
    “Saya ditabrak sama motor yang lawan arah waktu itu. Saya sampai jatuh kena kepala. Kan bahaya ya,” kata Arief kepada
    Kompas.com
    sambil menunjuk kepala belakangnya, Minggu (3/11/2024).
    Akibat kejadian tersebut, Arief terpaksa izin bekerja selama dua hari. Arief bilang, dia tidak meminta ganti rugi ke pengendara tersebut karena memiliki asuransi kesehatan.
    Beberapa bulan berselang, kejadian yang sama menimpanya. Arief kembali ditabrak oleh sepeda motor yang melawan arus ketika sedang menyapu jalan.
    Pada insiden kedua, tangan kanannya kena hantaman sepeda motor. 
    “Saya agak lupa, dua bulan atau empat bulan kemudian, saya ditabrak lagi waktu nyapu jalan, (ditabrak) sama motor yang lawan arus,” kata dia.
    Usai kejadian itu, Arief sempat beralih profesi sebagai sopir Lurah Malaka Sari. Baru pada tahun 2024 ini, dia kembali menjadi petugas PPSU.
    Baru-baru ini, video Arief menghardik pemotor yang naik ke trotoar jalan viral di media sosial. Arief bercerita, pada momen tersebut, ia naik pitam karena para pengendara sepeda motor yang melintas di trotoar mengganggu pekerjaannya.
    “Saya jadi harus minggir-minggir karena ada motor lewat. Makanya saya marah,” kata Arief saat ditemui di kantor Kelurahan Malaka Sari, Minggu (3/11/2024).
    Arief menyebut, tak sekali dua kali ia menemui pengendara motor yang bandel. Setiap ia menyapu jalanan, selalu saja ada pengendara motor yang naik ke trotoar untuk menghindari kemacetan.
    Bahkan, sehari sebelum insiden marah-marah itu terjadi, Arief bilang, sampah yang sudah dia kumpulkan di pinggir trotoar berserakan kembali karena tersangkut pijakan kaki motor yang melintas.
    “Ada kali, lima meter ketarik sama motornya. Motor Vario, saya inget. Saya harus bersihin lagi sampahnya,” tambah Arief.
    Sebelumnya diberitakan, sebuah video yang memperlihatkan seorang petugas PPSU menegur pengendara sepeda motor yang melintas di trotoar jalan viral di media sosial. Momen tersebut diabadikan dan diunggah oleh akun Tiktok @jarangriding.
    Dalam video itu, tampak jalanan ramai lancar. Akan tetapi, beberapa pengendara sepeda motor memilih melaju di trotoar.
    Di trotoar, berdiri seorang pria paruh baya mengenakan seragam PPSU warna oranye, lengkap dengan sepatu bot warna senada. Sambil memegang sapu lidi, pria itu menghalau sejumlah sepeda motor yang melintas di trotoar.
    “Turun! Turun!” kata petugas PPSU itu kepada pengendara motor.
    Pria tersebut memerintah dengan nada tinggi sambil menunjuk-nunjuk pengendara motor.
    Si pengendara pun seketika membawa motornya turun dari trotoar, meski terlihat kesulitan karena tinggi trotoar dan jalan berbeda.
    Di belakang pengendara motor tersebut, ada sejumlah pengendara lain yang juga nekat melintasi trotoar.
    Para pengendara motor itu pun tak bisa menghindar dari “semprotan” petugas PPSU. Mereka satu per satu turun dari trotoar setelah kena hardik.
    “Turun! Turun enggak!” kata petugas PPSU tersebut.
    Kepada
    Kompas.com
    , pemilik akun @jarangriding menyebut, peristiwa dalam video itu terjadi di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Jakarta Timur, Rabu (30/10/2024) pagi.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Momen Heroik Petugas PPSU yang Tak Takut Menghadapi Pelanggar Lalin di Jaktim
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 November 2024

    Kesalnya Arief, Sampah yang Ia Sapu Kembali Berserakan karena Pemotor Bandel Naik Trotoar Megapolitan 3 November 2024

    Kesalnya Arief, Sampah yang Ia Sapu Kembali Berserakan karena Pemotor Bandel Naik Trotoar
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Bukan hanya sekali Arief Fadhillah (54) menanggung akibat dari ulah pengendara motor bandel yang melintas di trotoar jalan.
    Arief merupakan petugas Pengawasan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Malaka Sari, Jakarta Timur. Videonya menghardik pengendara motor yang melintas di trotoar jalan viral di media sosial baru-baru ini.
    Arief bercerita, sehari sebelum marah-marah ke pengendara motor, dirinya dibuat repot oleh pemotor yang melintas di trotoar.
    Saat itu, sampah yang sudah Arief kumpulkan di pinggir trotoar berserakan kembali karena tersangkut pijakan kaki motor yang melintas.
    “Sampah saya di dalam karung nyangkut sama
    footsteps
    -nya dia,” kata Arief saat ditemui
    Kompas.com
     di kantor Kelurahan Malaka Sari, Jakarta Timur, Minggu (3/11/2024).
    Sehari-harinya, Arief bertugas membersihkan sekira satu kilometer trotoar di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Jakarta Timur.
    Saat itu, dia baru menyelesaikan setengah pekerjaannya. Betapa kesalnya Arief mendapati sampah yang telah dia kumpulkan sejauh 500 meter berserakan kembali karena ulah pemotor bandel.
    “Ada kali, lima meter ketarik sama motornya. Motor Vario, saya inget. Saya harus bersihin lagi sampahnya,” tambah Arief.
    Arief bercerita, untuk menyapu trotoar sepanjang satu kilometer, dia menghabiskan waktu sekira 3-4 jam.
    “Kesel juga waktu itu, saya teriak marah-marah, tapi dia udah jauh jalan,” kata dia.
    Arief menyebut, tak sekali dua kali ia menemui pengendara motor yang bandel. Setiap ia menyapu jalanan, selalu saja ada pemotor yang naik ke trotoar untuk menghindari kemacetan.
    Menurut Arief, para pengendara motor ini kerap nekat melintas di trotoar kendati diawasi petugas Dinas Perhubungan (Dishub) yang berjaga.
    Oleh karenanya, menurut dia, persoalan bukan berada di pengawasan, melainkan kesadaran pengendara.
    Dia berharap, para pengendara motor memiliki kesadaran untuk tertib berlalu lintas. Arief juga ingin, trotoar-trotoar di Jakarta dibuat lebih tinggi agar tidak memberikan celah bagi pengendara motor untuk melintasi trotoar.
    “Itu masalah SDM-nya, bukan petugas. Sempet kok ada petugas, tapi yang bawa motor tetep naik ke trotoar,” tambah dia.
    Sebelumnya diberitakan, sebuah video yang memperlihatkan seorang petugas PPSU menegur pengendara sepeda motor yang melintas di trotoar jalan viral di media sosial. Momen tersebut diabadikan dan diunggah oleh akun Tiktok @jarangriding.
    Dalam video itu, tampak jalanan ramai lancar. Akan tetapi, beberapa pengendara sepeda motor memilih melaju di trotoar.
    Di trotoar, berdiri seorang pria paruh baya mengenakan seragam PPSU warna oranye, lengkap dengan sepatu bot warna senada. Sambil memegang sapu lidi, pria itu menghalau sejumlah sepeda motor yang melintas di trotoar.
    “Turun! Turun!” kata petugas PPSU itu kepada pengendara motor.
    Pria tersebut memerintah dengan nada tinggi sambil menunjuk-nunjuk pengendara motor.
    Si pengendara pun seketika membawa motornya turun dari trotoar, meski terlihat kesulitan karena tinggi trotoar dan jalan berbeda.
    Di belakang pengendara motor tersebut, ada sejumlah pengendara lain yang juga nekat melintasi trotoar.
    Para pengendara motor itu pun tak bisa menghindar dari “semprotan” petugas PPSU. Mereka satu per satu turun dari trotoar setelah kena hardik.
    “Turun! Turun enggak!” kata petugas PPSU tersebut.
    Kepada
    Kompas.com
    , pemilik akun @jarangriding menyebut, peristiwa dalam video itu terjadi di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Jakarta Timur, Rabu (30/10/2024) pagi.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.