Mayat di Depan TPU Menteng Pulo Terluka di Bagian Kepalanya
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Mayat laki-laki yang ditemukan di depan TPU Menteng Pulo, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (21/12/2024) pagi, mengalami luka di bagian kepalanya.
“Korban mengalami luka di bagian Kepala (tempurung kepala pecah),” ujar Kapolsek Tebet Kompol Murodih dalam keterangan tertulisnya.
Jasad pria itu pertama kali ditemukan oleh petugas PPSU bernama Muhammad Firdaus (44). Saat itu dia tengah menyapu area trotoar di depan TPU Menteng Pulo dan menemukan mayat bersimbah darah tersebut.
“Saksi sedang menyapu Jalan Raya Casablanca, Kemudian Saksi 1 melihat adanya seseorang yang sudah tergeletak dengan isi kepala yang sudah keluar dari dalam kepala di depan pintu masuk TPU Menteng,” kata Murodih.
Setelah melihat hal itu, dia memberi tahu ke temannya yang bernama Aulia Sabilil Anwar. Selanjutnya, keduanya melaporkan temuan jasad pria itu ke Polsek Tebet.
“Akp Sudarsono (Wakapolsek Tebet) melakukan cek TKP, dan didapatkan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia, diduga korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas karena ditemukan serpihan atau pecahan mika lampu mobil di lokasi kejadian,” ucap dia.
Kemudian, polisi langsung menyita sejumlah barang yang berada di sekitar lokasi, seperti tas hitam dan dompet yang berisi data diri korban.
Berdasarkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang ditemukan, korban berinisial AM (36), yang merupakan warga Sawah Baru, Laladon, Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Korban berprofesi sebagai buruh harian lepas.
Selanjutnya, korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat.
Polisi juga sudah menyita beberapa rekaman CCTV yang berada di sekitar lokasi untuk mengetahui secara pasti penyebab AM tewas.
“Saat ini masih dalam proses penyelidikan dan ditangani oleh Laka Lantas Polda Metro Jaya,” ujar Murodih.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kementrian Lembaga: PPSU
-

Perempuan Muda di Cilincing Jakut Terseret 500 Meter Saat Pertahankan Motornya Dicuri Maling – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, CILINCING – Wika (20), seorang wanita muda di Cilincing, Jakarta Utara terseret di aspal jalanan ketika berusaha mempertahankan motornya yang dicuri maling pada Senin (16/12/2024).
Meski melihat korban terseret sejauh 500 meter di jalanan, banyak dari warga setempat yang hanya menonton dan tak berusaha ikut mengejar maling itu.
Peristiwa ini terjadi di Jalan Kebantenan 3, Semper Timur.
Senin siang, korban Wika yang sedang berada di tempat kerjanya di sana melihat motornya diutak-atik oleh pelaku yang beraksi bersama rekannya.
Wika lalu keluar dari dalam tempat kerjanya dan berusaha menyelamatkan motornya yang sudah diduduki pelaku.
Dengan kedua tangannya, ia segera menggenggam behel belakang motornya, berusaha menahan laju pelaku yang nyatanya langsung tancap gas.
Korban tak segera melepas genggamannya meski pelaku sudah tancap gas.
Ia masih mempertahankan kedua tangannya di bagian belakang motor dengan harapan pelaku berhenti.
Namun, pelaku masih terus melajukan motor curiannya itu sampai sejauh 500 meter.
Wika yang sudah tak kuat merasakan sakit karena tubuhnya terus terseret dan bergesekan dengan aspal mau tidak mau akhirnya merelakan motornya dibawa kabur.
Dalam kondisi luka-luka, ia pun kembali ke tempat kerjanya dengan berjalan kaki.
Warga yang sedari awal hanya menonton kejadian memilukan ini lalu cuma bisa menanyakan kepada korban apakah motornya selamat.
Korban pun tak menjawab karena merasa banyak warga di lokasi yang tak peduli melihatnya terseret di aspal.
Iren, rekan kerja Wika, mengungkapkan rasa kecewanya terhadap sikap apatis warga pada saat kejadian.
Ia menceritakan, saat itu ia dan Wika sedang berada di kios ketika melihat pelaku berusaha mencuri motor milik Wika.
Meski Iren sudah berteriak meminta bantuan, tapi tak banyak warga yang peduli.
Hanya ada beberapa orang yang mengejar dan seorang petugas PPSU yang juga mengendarai motor mencoba memberhentikan pelaku, namun tak berhasil.
“Saya sudah teriak maling-maling, tapi nggak ada yang nolongin. Warga di sini kebiasaannya cuma nonton kalau ada kejadian,” ujar Iren.
Setelah akhirnya harus melepaskan motornya, Wika berjalan kaki ke kios dalam kondisi luka-luka.
Kondisinya cukup parah sampai kini masih kesulitan untuk tidur dan duduk.
“Kemarin pas diantar ke rumah sakit, tiduran sama duduk itu nggak bisa,” tambah Iren.
Kekinian, korban sudah melaporkan kasus ini ke Mapolsek Cilincing, Jakarta Utara.
Hasil penyelidikan terkini, diduga pelaku diketahui berjumlah dua orang, dengan salah satunya menggunakan motor Yamaha Mio putih untuk melarikan diri bersama pelaku utama.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino
-

Wanita di Cilincing Terseret 500 Meter di Aspal Pertahankan Motor yang Dicuri, Warga Cuma Nonton
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING – Tak banyak yang berniat membantu saat Wika (20), seorang wanita muda di Cilincing, terseret di aspal jalanan ketika berusaha mempertahankan motornya yang dicuri maling pada Senin (16/12/2024) lalu.
Meski melihat korban terseret sejauh 500 meter di jalanan, banyak dari warga setempat yang hanya menonton dan tak berusaha ikut mengejar maling itu.
Peristiwa ini terjadi di Jalan Kebantenan 3, Semper Timur, Cilincing, Jakarta Utara.
Senin siang, korban Wika yang sedang berada di tempat kerjanya di sana melihat motornya diutak-atik oleh pelaku yang beraksi bersama rekannya.
Wika lalu keluar dari dalam tempat kerjanya dan berusaha menyelamatkan motornya yang sudah diduduki pelaku.
Dengan kedua tangannya, ia segera menggenggam behel belakang motornya, berusaha menahan laju pelaku yang nyatanya langsung tancap gas.
Korban tak segera melepas genggamannya meski pelaku sudah tancap gas.
Ia masih mempertahankan kedua tangannya di bagian belakang motor dengan harapan pelaku berhenti.
Namun, pelaku masih terus melajukan motor curiannya itu sampai sejauh 500 meter.
Wika yang sudah tak kuat merasakan sakit karena tubuhnya terus terseret dan bergesekan dengan aspal mau tidak mau akhirnya merelakan motornya dibawa kabur.
Dalam kondisi luka-luka, ia pun kembali ke tempat kerjanya dengan berjalan kaki.
Warga yang sedari awal hanya menonton kejadian memilukan ini lalu cuma bisa menanyakan kepada korban apakah motornya selamat.
Korban pun tak menjawab karena merasa banyak warga di lokasi yang tak peduli melihatnya terseret di aspal.
Iren, rekan kerja Wika, mengungkapkan rasa kecewanya terhadap sikap apatis warga pada saat kejadian.
Ia menceritakan, saat itu ia dan Wika sedang berada di kios ketika melihat pelaku berusaha mencuri motor milik Wika.
Wika segera berusaha menghentikan pelaku yang langsung tancap gas membawa motornya, hingga Wika terseret sejauh 500 meter.
Meski Iren sudah berteriak meminta bantuan, tapi tak banyak warga yang peduli.
Hanya ada beberapa orang yang mengejar dan seorang petugas PPSU yang juga mengendarai motor mencoba memberhentikan pelaku, namun tak berhasil.
“Saya sudah teriak maling-maling, tapi nggak ada yang nolongin. Warga di sini kebiasaannya cuma nonton kalau ada kejadian,” ujar Iren.
Setelah akhirnya harus melepaskan motornya, Wika berjalan kaki ke kios dalam kondisi luka-luka.
Kondisinya cukup parah sampai kini masih kesulitan untuk tidur dan duduk.
“Kemarin pas diantar ke rumah sakit, tiduran sama duduk itu nggak bisa,” tambah Iren.
Kekinian, korban sudah melaporkan kasus ini ke Mapolsek Cilincing, Jakarta Utara.
Hasil penyelidikan terkini, diduga pelaku diketahui berjumlah dua orang, dengan salah satunya menggunakan motor Yamaha Mio putih untuk melarikan diri bersama pelaku utama.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
-

DKI siagakan pompa bergerak untuk percepat tangani rob
Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiagakan pompa bergerak (mobile), pompa polder dan pompa permanen (stasioner) untuk mempercepat penanganan banjir rob di Jakarta Utara.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Ika Agustin Ningrum di Jakarta, Senin, mengatakan, pihaknya juga menyiagakan satuan tugas (satgas) perbantuan untuk mengoperasikan pompa.
“Kami juga menyiagakan personel untuk mengoperasikan pompa dan optimalisasi saluran drainase agar rob cepat surut,” kata Ika.
Dinas SDA DKI saat ini memiliki sebanyak 593 unit pompa permanen yang tersebar di 202 lokasi dan 557 unit pompa bergerak yang tersebar di lima wilayah kota administrasi Jakarta.
Pompa bergerak digunakan untuk menjangkau lokasi banjir atau genangan yang tidak bisa dijangkau pompa permanen. Adapun penyebarannya menyesuaikan dengan titik rawan kejadian genangan di masing-masing wilayah.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta, banjir rob di Jakarta Utara terjadi antara lain Marunda Pulo dan Jalan Dermaga Ujung, Muara Angke, Kelurahan Pluit.
Namun, tidak ada pengungsi di kedua wilayah yang terdampak rob tersebut.
Personel BPBD Provinsi DKI Jakarta telah berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya (SDA) Provinsi DKI Jakarta, Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Satpol PP Provinsi DKI Jakarta, petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dan Bintara Pembina Desa (Babinsa) dalam menangani banjir rob tersebut.
BPBD DKI juga menyiagakan satu perahu karet dan perahu/sekoci PE (polyethylene) untuk transportasi warga setempat di Muara Angke.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024 -

Banjir rob di Jakut mulai surut
Jakarta (ANTARA) – Banjir rob yang terjadi di sejumlah wilayah di Jakarta Utara berangsur surut dan tidak ada warga yang mengungsi akibat bencana tersebut.
“Saat ini, banjir rob sudah berangsur surut. Di Marunda Pulo, kami pastikan air sudah surut pada pukul 13.50 WIB sehingga aktivitas masyarakat sudah kembali normal,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta Isnawa Adji di Jakarta, Senin.
Sedangjan di Kelurahan Pluit, banjir rob hingga pukul 15.00 WIB masih menggenang di tiga RT, yaitu RT 005, RT 010 dan RT 002 yang terletak di RW 022.
Ia memastikan bahwa tidak ada warga yang mengungsi akibat kejadian banjir rob tersebut. Warga masih tetap bertahan di rumah masing-masing hingga air mulai surut.
Personel BPBD Provinsi DKI Jakarta telah berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya (SDA) Provinsi DKI Jakarta, Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Satpol PP Provinsi DKI Jakarta, petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dan Bintara Pembina Desa (Babinsa) dalam menangani banjir rob ini.
Pihaknya juga menyiagakan satu perahu karet dan perahu/sekoci untuk transportasi warga setempat di Muara Angke.
Penurunan tanah dan kenaikan permukaan air laut serta perubahan iklim menjadi tantangan dalam mengatasi banjir rob di Jakarta.
“Tantangan dalam penanganan banjir rob di Jakarta itu penurunan tanah (land subsidence) akibat pengambilan air tanah yang berlebihan sehingga memperburuk dampak banjir rob,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Mohamad Yohan.
Tanah yang turun, kata Yohan, mengakibatkan kawasan pesisir Jakarta semakin rentan terhadap rob. Hal ini sulit diatasi tanpa perubahan signifikan dalam pengelolaan sumber daya air.
Kemudian kenaikan permukaan laut dan perubahan iklim juga menjadi tantangan dalam mengatasi banjir rob di Jakarta.
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024 -

Masalah-Masalah yang Ada di Manggarai
JAKARTA – Kemarin malam, tawuran dua kelompok masyarakat terjadi di Manggarai, Jakarta Selatan. Arus lalu lintas di sana pun kacau. Tak hanya mobil dan motor yang tak bisa melintasi jalanan itu, jadwal perlintasan kereta juga berantakan. Seorang polisi pun jadi korban bacokan di punggung saat mencoba melerai tawuran.
Melansir Antara, Rabu 30 Oktober, Camat Tebet Dylan Airlangga menginventarisir sejumlah masalah yang ada di sana. Ada beberapa faktor yang dia anggap sebagai pemicu gampangnya tawuran terjadi di sana. Adalah karena banyak pemudia usia potensial yang putus sekolah, baik SMP atau SMA, atau karena faktor budaya yang diturunkan ‘abang-abangan’ ke generasai saat ini.
Banyaknya pemuda yang putus sekolah di sana, membuat mereka menganggur dan tak punya aktivitas produktif. Pekerjaan mereka pun jadinya serabutan. Ini yang membuat para pemuda mengaktualisasikan diri lewat media sosial. Saling ejek di media sosial jadi serius di kehidupan sosial. Mereka terprovokasi dan tawuran terjadi.
“Di media sosial mereka saling sahut-sahutan dan menentukan waktu untuk tawuran, biasanya diawali dengan membakar petasan dua kali itu tanda untuk main (tawuran), biasanya seperti itu,” kata Dyan.
Asumsinya diperkuat dari kejadian tawuran Manggarai bulan September 2019 lalu, sekitar 200-300 pelaku tawuran yang ada di Manggarai adalah remaja usia produktif antara 15 sampai 25 tahun yang tidak memiliki keahlian dan putus sekolah.
Dylan mengklaim sudah menggelar sejumlah program agar para pemuda potensial yang nganggur ini diberikan pelatihan kerja. Program ini bekerja sama dengan Suku Dinas Tenaga Kerja Jakarta Selatan dan Dinas Tenaga Kerja Pemprov DKI Jakarta secara gratis.
Selain mengikuti pelatihan, upaya lain adalah menyalurkan para remaja yang tidak memiliki keahlian tersebut sebagai tenaga kontrak Pemprov DKI Jakarta seperti Petugas Penanganan Prasaran dan Sarana Umum (PPSU) atau tenaga di Bina Marga Sumber Daya Air dan Kehutanan.
“Nah kita coba salurkan ke sana jadi mereka ada aktivitas,” katanya sambil mengatakan program ini hanya mampu menyalurkan 5 sampai 10 orang saja.
Sementara, langkah berbeda dilakukan oleh polisi untuk mengurai tawuran di Manggarai. Malam ini, Polres Metro Jakarta Selatan akan mengadakan potong tumpeng sebagai langkah preventif untuk mendamaikan dua kelompok warga yang bertikai dan mencegah tawuran Manggarai berulang terus menerus.
“Potong tumpeng, berdoa, makan bersama dan membuat pernyataan sepakat untuk berdamai,” kata Kapolres Jakarta Selatan Kombes Bastoni Purnama.
Acara ini sekaligus puncak kesepakatan antara kedua belah pihak yang ingin berdamai dan mengamankan warga di wilayahnya masing-masing. Kesepakatan itu diperoleh dari hasil musyawarah yang dilakukan antara Muspika pascatawuran di Posko Terminal Manggarai. Musyawarah tersebut dipimpin oleh Kapolres Metro Jakarta Selatan, diikuti oleh Polsek Tebet, Polsek Menteng, Camat Tebet, para lurah dan perwakilan warga.
Sementara, dia menyatakan, polisi juga sedang mencari pelaku tawuran untuk dimintai pertanggungjawabannya, sambil menambahkan aparat wilayah sudah bersepakat untuk menyelesaikan perselisihan agar tawuran tidak terjadi terus menerus.
“Tawuran itu hal yang memperburuk citra warga Meteng Tenggulun dan Manggarai, 2019 ini harus selesai, clear,” kata Bastoni.
Bulan lalu, Badan Narkotika Nasional (BNN) akan mendalami kemungkinan keterkaitan kasus narkoba dengan tawuran yang terjadi berkali-kali di wilayah Manggarai dan sekitarnya ini. Sebab, patut diduga aksi tawuran hanya dijadikan pengalihan ketika adanya proses transasksi narkoba.
“Apakah kasus perkelahian di Jakarta dengan motif mengelabui agar barang masuk ke kampung? Tentu saja BNN perlu lihat dasar dari itu, apakah ada penelitian atau tidak, kita sedang dalami,” tambah Kepala Biro Humas dan Protokol Sekretariat Utama BNN Kombes Pol Sulistyo Pudjo.
Yang jelas, menurut Sulistyo, ada ikatan khusus antara narkoba dan tawuran. Sulistyo bilang, dalam banyak temuan, narkoba kerap dikonsumsi para pelaku tawuran sebagai pengalih logika serta meningkatkan keberanian mereka menghadapi lawan.
Selain sebagai ‘dopping nyali’, beberapa jenis narkoba bersifat analgesik kerap disalahgunakan pelaku tawuran sebagai penghilang rasa sakit. “Narkoba dengan kandungan analgesik itu bisa berwujud sintetis maupun nonsintetis,” kata Sulistyo.
-
.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Antisipasi banjir di musim hujan warga rw02 Cakung Timur grebek lumpur
Berita rilis
Antisipasi banjir di musim hujan warga rw02 Cakung Timur grebek lumpur
Dalam Negeri
Editor: Novelia Tri Ananda
Minggu, 15 Desember 2024 – 16:23 WIBElshinta.com – Puluhan warga RW 02 Kelurahan Cakung Timur, Kecematan Cakung, Jakarta Timur melakukan Aksi Kerja bakti Minggu Pagi (AKMP) grebek lumpur dari RT 01 hingga RT 14. AKMP diawali dengan apel bersama yang di pimpin oleh ketua RW 02 Abdul Haris dan dihadiri kasie kesra kelurahan Cakung Timur Bambang Krisbiantoro, petugas PPSU, LMK, FKDM, para ketua RT 01 sampai dengan RT 14 serta puluhan warga lainnya.
Dalam pesan apelnya ketua RW 02 yang akrab dipanggil Haris mengatakan tujuan melakukan AKMP grebek lumpur saluran pembuangan air atau sanitasi adalah untuk melancarkan saluran pembuangan sehingga dapat mencegah banjir di musim hujan ini.
“AKMP grebek lumpur pinting kita lakukan agar pembuangan air dari hulu hingga ke hilir lancar, sehingga mencegah terjadinya banjir terutama di musim hujan ini.” Ujarnya (Minggu, 15/12/24).
Begitu juga kasie kesra Bambang Krisbiantoro yang mengapresiasi tingginya partisipasi publik yang ikut bekerja bakti bersama mewaspadai banyaknya nyamuk DBD pada musim hujan, sehingga untuk mengantisipasinya warga harus kompak membersihkan lingkungannya dengan melakukan kerja bakti bersama.
“Di musim hujan kita harus mewaspadai wabah DBD yang sering terjadi. Virus ini akibat gigitan nyamuk aedes aegypti yang marak pada saat musim hujan, sehingga untuk mencegahnya kita harus kerja bakti bersama untuk mebersihkan lingkungan tempat tinggal kita.” ujarnya.
Sedangkan untuk pelaksanaan AKMP yang dibantu oleh petugas PPSU kelurahan Cakung Timur, para ketua RT 01 hingga RT14 dilingkungan RW 02 Cakung Timur, bertekat akan terus melakukan kerja bakti bersama warganya dijadwalkan setiap Minggu, hingga lingkungannnya menjadi bersih dan bebas banjir dan wabah DBD serta lainnya.
Sumber : Sumber Lain
-

Pohon Tumbang di Melawai, Kemacetan Panjang Tak Terhindarkan
loading…
Pohon besar tumbang di kawasan Melawai, Jakarta Selatan, Sabtu (14/12/2024) sore ini. Foto/Felldy Utama
JAKARTA – Pohon besar tumbang di kawasan Melawai , Jakarta Selatan, Sabtu (14/12/2024) sore ini. Pohon tersebut menutupi ruas jalan, sehingga menyebabkan kemacetan panjang.
Adapun, lokasi tepat kejadian ini berada di Jalan Iskandarsyah Raya, menuju arah Blok M. Berdasarkan pantauan di lokasi sekira pukul 16.02 WIB, pohon besar yang melintang di ruas jalan tersebut tengah berusaha disingkirkan oleh petugas PPSU hingga sejumlah pengendara yang kendaraannya tersendat.
Baca Juga
Pohon besar tersebut tumbang ketika kawasan Melawai tengah dilanda hujan deras disertai angin kencang. Sejumlah kabel yang berada di dekat pohon itu juga turut terseret tumbang. Sehingga hal itu membuat beberapa tiang listrik pun hampir roboh.
Imbas pohon besar yang tumbang ini mengakibatkan kemacetan panjang di sekitar lokasi. Hanya pengendara sepeda motor yang bisa melewati jalan tersebut.
(rca)
/data/photo/2023/12/04/656dd4c479430.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

