Pencuri Besi Penutup Panel Listrik di Tanjung Priok Diduga Beraksi Dini Hari
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Pencuri besi
penutup panel listrik
di Jalan Yos Sudarso, Tanjung Priok,
Jakarta Utara
, diduga beraksi saat dini hari.
“Dia (pencuri) malam beroperasinya sekitar jam 2.00 WIB hingga jam 3.00 WIB. Itu panel listrik gardu dihancurin ama dia, saya juga bingung itu kan listrik, kok bisa gitu enggak takut kesetrum,” ucap Kardi (35), petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Kebon Bawang, Tanjung Priok, saat diwawancarai
Kompas.com
di lokasi, Rabu (2/7/2025).
Kardi mengatakan, salah satu aksi
pencurian
besi penutup panel listrik sempat terekam kamera.
Dalam video tersebut, pelaku terlihat menendang dan mendorong panel listrik hingga baut-bautnya lepas.
Setelah terlepas, mereka mencabut paksa dan membawa kabur besi penutup panel tersebut. Sejauh ini, ada sekitar dua panel listrik yang penutupnya dicuri maling.
“Itu panel listrik pagarnya (penutupnya) enggak ada, di Jalan Ampera juga enggak ada,” jelas Kardi.
Selain penutup panel listrik, Kardi menyebut para pencuri juga kerap menargetkan kabel-kabel lampu penerangan jalan.
Pencurian
kabel tersebut terjadi saat menjelang malam Tahun Baru 2025.
Para pelaku mengambil tembaga di dalam kabel. Akibatnya, lampu di sekitar Jalan Yos Sudarso sempat tak bisa menyala saat malam pergantian tahun 2025.
Oleh karena itu, Kardi berharap, agar para pelaku pencurian bisa diusut lebih lanjut supaya kejadian serupa tak terulang lagi.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kementrian Lembaga: PPSU
-
/data/photo/2025/07/02/6864b678264e0.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pencuri Besi Penutup Panel Listrik di Tanjung Priok Diduga Beraksi Dini Hari Megapolitan 2 Juli 2025
-

Pramono tegaskan pecat lurah yang langgar aturan di Jakarta Timur
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Pramono tegaskan pecat lurah yang langgar aturan di Jakarta Timur
Dalam Negeri
Editor: Sigit Kurniawan
Senin, 30 Juni 2025 – 14:48 WIBElshinta.com – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo mengambil langkah tegas terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN) yang melanggar etika, salah satunya lurah di Jakarta Timur.
Pramono mengatakan sudah memerintahkan agar lurah di Jakarta Timur itu dibebastugaskan setelah ketahuan meminjam uang kepada petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) hingga belasan juta rupiah.
“Kalau kemudian ada persoalan di lapangan seperti yang kemarin di Jakarta Timur ada salah seorang lurah yang kemudian meminta hutang kepada PPSU sampai dengan angka Rp17 juta tentunya ada tindakan tegas,” kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Senin.
Pejabat yang dicopot tersebut adalah Lurah Malaka Sari. Pramono mengungkapkan, dirinya menerima langsung laporan kasus tersebut dari Wali Kota Jakarta Timur.
Setelah mendengar laporan tersebut, Pramono pun langsung memerintahkan agar lurah tersebut dibebastugaskan.
Sebab menurut Pramono, tindakan lurah itu tidak hanya mencoreng etika, tetapi juga memberi contoh buruk kepada bawahan.
“Ketika Pak Wali Kota menyampaikan kepada saya, arahan saya jelas, yang seperti itu mesti dibebastugaskan. Karena tidak memberikan pendidikan yang baik bagi bawahannya dan juga sekaligus bagi organisasi yang ada di Balai Kota ini,” kata Pramono.
Atas kejadian itu, Pramono kembali mengingatkan agar seluruh pejabat di lingkungan Pemprov DKI menjaga integritas dan profesionalisme.
Pramono juga meminta jajarannya segera melakukan penyegaran dan rotasi jabatan agar birokrasi tetap bersih dan sehat.
Sebelumnya, beredar informasi mengenai pengakuan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) di Kelurahan Malaka Sari, Jakarta Timur, terkait oknum lurah yang meminjam uang namun tidak segera dikembalikan.
Dari informasi yang diperoleh, oknum lurah tersebut meminjam uang lebih dari sepuluh juta dari sejumlah PPSU dengan jumlah yang berbeda-beda.
Uang tersebut hendak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari hingga untuk membayar keperluan sekolah.
Sumber : Antara
-

Pramono lantik 100 pejabat fungsional di Balai Kota
penyegaran jabatan penting agar Pemprov DKI Jakarta sebagai kota global selalu diisi oleh aparatur yang semangat dan siap bekerja
Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo resmi melantik 100 pejabat fungsional di Balai Agung, Balai Kota Jakarta, pada Senin pagi ini.
“Hari ini saya melantik pejabat fungsional berjumlah 100 orang. Dari 100 orang itu 97 dari Dinas Pendidikan, 2 orang dari Biro Hukum, 1 orang dari Dinas Kesehatan,” kata Pramono di Balai Agung, Balai Kota Jakarta, Senin.
Dalam sambutannya, Pramono menekankan pentingnya percepatan pelantikan jabatan untuk memastikan birokrasi tetap segar dan adaptif.
Pramono pun meminta Sekretaris Daerah (Sekda) dan seluruh jajaran Balai Kota untuk segera menyelesaikan proses pelantikan jabatan yang kosong maupun yang terlalu lama dipegang orang yang sama.
“Karena saya menginginkan jabatan kosong atau orang yang terlalu lama di tempat itu segera dilakukan penyegaran, tour of duty,” kata Pramono.
Menurut Pramono, penyegaran jabatan penting agar Pemprov DKI Jakarta sebagai kota global selalu diisi oleh aparatur yang semangat dan siap bekerja.
“Bagaimanapun pemerintah Jakarta sebagai kota global harus juga lebih fresh (segar) orang-orangnya dan juga semangatnya,” kata Pramono.
Selain itu, Pramono juga menegaskan agar jika terdapat aparatur yang menyalahi aturan, Pemprov DKI Jakarta akan langsung membebastugaskan aparatur tersebut.
“Seperti kemarin di Jakarta Timur ada seorang lurah yang meminta utang kepada PPSU Rp17 juta. Ketika Pak Wali Kota menyampaikan kepada saya, arahan saya jelas. Yang seperti itu mesti dibebastugaskan,” kata Pramono.
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-
/data/photo/2025/06/27/685e290c77cdc.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Nelangsa Usai Kebakaran Kwitang: Puluhan Rumah Ludes, Ratusan Korban Mengungsi Megapolitan 28 Juni 2025
Nelangsa Usai Kebakaran Kwitang: Puluhan Rumah Ludes, Ratusan Korban Mengungsi
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
–
Kebakaran
hebat menghanguskan permukiman padat penduduk di Jalan Kembang XI, RT 06 RW 02, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (26/6/2025) siang.
Pantauan
Kompas.com
pada Jumat (27/6/2025), rumah-rumah yang terbakar kini hanya menyisakan arang, pecahan kaca, dan sisa kusen kayu yang hangus.
Beberapa petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) tampak membersihkan puing-puing
kebakaran
.
Sementara, di tengah puing bangunan yang terbakar, sejumlah warga menyisir rumah mereka, berusaha mencari barang yang masih bisa diselamatkan.
Salah satu rumah bahkan dipasangi garis polisi karena diduga menjadi titik awal api muncul.
Ketua RW 02 Kelurahan Kwitang, Aceng Suharman mengatakan, sebanyak 177 warga dari 58 keluarga terdampak kebakaran ini.
“Sementara kalau rumah ada 32 yang terbakar,” ucap Aceng saat ditemui
Kompas.com
, Jumat (27/6/2025).
Para korban kini mengungsi di empat posko yang telah disiapkan, termasuk di halaman masjid dan rumah warga yang tidak terdampak.
Pemerintah melalui Dinas Sosial serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga telah menyalurkan bantuan.
“Bantuan berupa pangan, selimut, matras, dan konsumsi makan sehari tiga kali, hingga pakaian dan obat,” ujar Aceng.
Ana Susana (50), salah satu korban yang rumahnya ludes terbakar berharap pemerintah tak berhenti hanya memberikan bantuan darurat.
Ia meminta agar rumah-rumah yang hangus bisa dibantu pembangunannya oleh pemerintah.
“Kalau bisa sih pemerintah melihat dan membantu untuk membangun rumah kita kembali,” ucap Ana.
Menurut Ana, kebutuhan dasar seperti makan tiga kali sehari, pakaian, dan tenda sementara memang sudah diberikan. Namun, kelanjutan bantuan tetap dinanti warga.
“Kalau sekarang makan tiga kali satu hari, baju, tenda sudah ada, yang penting terus disalurkan saja,” tambahnya.
Aceng juga menyampaikan hal senada. Menurutnya, pembangunan kembali rumah menjadi harapan utama para korban.
“Yang diutamakan itu tolong dibangun kembali rumahnya, karena banyak keluhan yang saya bilang,” ujarnya.
Dugaan sementara, kebakaran dipicu oleh korsleting dari salah satu rumah warga.
“Kebakaran ini dari korsleting listrik dari rumah samping saya, persis di belakang ini rumahnya,” kata Ana Susana.
Ana menyebut, saat api mulai muncul sekitar pukul 12.30 WIB, warga sempat mencoba melakukan pemadaman dengan alat seadanya. Namun gagal karena bahan bangunan mudah terbakar dan angin berembus kencang.
“Alhamdulillah warga sih cepat pas mengetahui ada kebakaran, tetapi ya gimana, angin juga kencang saat kebakaran,” jelasnya.
Ana mengaku melihat api muncul dari lantai dua rumah tetangganya dan dengan cepat menyambar ke rumah miliknya.
Saat itu, ia mencoba menyelamatkan dokumen penting di lantai dua rumah, namun tidak sempat.
“Pas saya sampai ke atas, saya mau menyelamatkan surat-surat pun saya bingung, akhirnya tidak ada yang terbawa,” katanya.
Aceng membenarkan hal ini. Ia mengatakan, polisi telah memastikan bahwa kebakaran berasal dari korsleting.
“Dari pihak kepolisian juga sudah datang, memang ini karena korsleting,” ungkapnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Munjirin bebas tugaskan Lurah Malaka Sari imbas kasus pinjam uang PPSU
Wali Kota Jakarta Timur Munjirin saat memberikan keterangan pers di halaman Kantor Walikota Jakarta Timur, Senin (2/6/2025). ANTARA/Siti Nurhaliza
Munjirin bebas tugaskan Lurah Malaka Sari imbas kasus pinjam uang PPSU
Dalam Negeri
Editor: Calista Aziza
Jumat, 27 Juni 2025 – 11:27 WIBElshinta.com – Wali Kota Jakarta Timur Munjirin membebastugaskan Lurah Malaka Sari, Eric Dasya Refanda dari jabatannya karena imbas kasus meminjam uang kepada sejumlah petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) hingga mencapai Rp17 juta.
“Lurah Malaka Sari dibebastugaskan untuk sementara waktu. Untuk Lurah Malaka Sari sudah ditunjuk Pelaksana Harian (Plh),” kata Munjirin dilansir dari ANTARA, Jumat.
Munjirin menjelaskan, pembebasan tugas Lurah Malaka Sari, Kecamatan Duren Sawit ini sebagaimana Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara, Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
Lalu, Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 6 Tahun 2022 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Negeri Sipil, dan Peraturan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 8 Tahun 2024 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
Pemberhentian sementara jabatan Lurah Malaka Sari tersebut sambil menunggu keputusan sanksi tetap dan hasil pemeriksaan.
“Bukan pencopotan jabatan, tapi dibebastugaskan sementara sambil menunggu hasil pemeriksaan,” tegas Munjirin.
Selain itu, Munjirin menyebut sebelumnya Lurah Malaka Sari sudah melewati pemeriksaan untuk dimintai keterangan oleh Camat Duren Sawit.
Lalu, Lurah Malaka Sari juga sudah berhadapan langsung dengan Munjirin pada Rabu (25/6). Begitupun dengan Inspektorat Kota Jakarta Timur dan badan kepegawaian juga sudah memanggil lurah tersebut.
“Kita menunggu hasil pemeriksaan. Pemeriksaan saat ini oleh Inspektorat,” ucap Munjirin.
Pemeriksaan bertujuan mengungkap kasus tersebut secara lebih jelas, sekaligus menindaklanjuti laporan terkait tindakan oknum lurah yang meminjam uang kepada anggota PPSU.
Munjirin memastikan, pihaknya akan tetap melakukan langkah pembinaan terhadap Lurah Malaka Sari.
Sebelumnya Wakil Camat Duren Sawit Sri Sundari mengatakan, pihaknya sudah memeriksa dan meminta keterangan langsung dari Lurah Malaka Sari.
“Hasilnya kami sudah meminta keterangan dari yang bersangkutan. Dan hasilnya sudah kita laporkan ke tingkat kota,” kata Wakil Camat Duren Sawit Sri Sundari di Pondok Bambu, Jakarta Timur, Kamis (26/6).
Sri menyebut, selain memeriksa lurah, pihak kecamatan juga melakukan pemeriksaan terhadap tiga PPSU yang diduga meminjamkan uangnya.
Berdasarkan keterangan dari Lurah Malaka Sari dan PPSU tersebut, uang sudah dikembalikan pada Rabu (18/6). Adapun uang yang dipinjam digunakan untuk keperluan pribadi.
Sumber : Antara
-

Imbas pinjam uang PPSU, Lurah Malaka Sari dibebastugaskan
Jakarta (ANTARA) – Wali Kota Jakarta Timur Munjirin membebastugaskan Lurah Malaka Sari, Eric Dasya Refanda dari jabatannya karena imbas kasus meminjam uang kepada sejumlah petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) hingga mencapai Rp17 juta.
“Lurah Malaka Sari dibebastugaskan untuk sementara waktu. Untuk Lurah Malaka Sari sudah ditunjuk Pelaksana Harian (Plh),” kata Munjirin saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.
Munjirin menjelaskan, pembebasan tugas Lurah Malaka Sari, Kecamatan Duren Sawit ini sebagaimana Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara, Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
Lalu, Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 6 Tahun 2022 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Negeri Sipil, dan Peraturan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 8 Tahun 2024 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
Pemberhentian sementara jabatan Lurah Malaka Sari tersebut sambil menunggu keputusan sanksi tetap dan hasil pemeriksaan.
“Bukan pencopotan jabatan, tapi dibebastugaskan sementara sambil menunggu hasil pemeriksaan,” tegas Munjirin.
Selain itu, Munjirin menyebut sebelumnya Lurah Malaka Sari sudah melewati pemeriksaan untuk dimintai keterangan oleh Camat Duren Sawit.
Lalu, Lurah Malaka Sari juga sudah berhadapan langsung dengan Munjirin pada Rabu (25/6). Begitupun dengan Inspektorat Kota Jakarta Timur dan badan kepegawaian juga sudah memanggil lurah tersebut.
“Kita menunggu hasil pemeriksaan. Pemeriksaan saat ini oleh Inspektorat,” ucap Munjirin.
Pemeriksaan bertujuan mengungkap kasus tersebut secara lebih jelas, sekaligus menindaklanjuti laporan terkait tindakan oknum lurah yang meminjam uang kepada anggota PPSU.
Munjirin memastikan, pihaknya akan tetap melakukan langkah pembinaan terhadap Lurah Malaka Sari.
Sebelumnya Wakil Camat Duren Sawit Sri Sundari mengatakan, pihaknya sudah memeriksa dan meminta keterangan langsung dari Lurah Malaka Sari.
“Hasilnya kami sudah meminta keterangan dari yang bersangkutan. Dan hasilnya sudah kita laporkan ke tingkat kota,” kata Wakil Camat Duren Sawit Sri Sundari di Pondok Bambu, Jakarta Timur, Kamis (26/6).
Sri menyebut, selain memeriksa lurah, pihak kecamatan juga melakukan pemeriksaan terhadap tiga PPSU yang diduga meminjamkan uangnya.
Berdasarkan keterangan dari Lurah Malaka Sari dan PPSU tersebut, uang sudah dikembalikan pada Rabu (18/6). Adapun uang yang dipinjam digunakan untuk keperluan pribadi.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Petugas rekrutmen PPSU di Jaksel dibekali petunjuk cegah kecurangan
Jakarta (ANTARA) – Petugas rekrutmen penerimaan calon petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) tahun 2025 di Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, dibekali petunjuk untuk mencegah kecurangan.
“Panitia dibekali dengan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis. Sebelum perekrutan dimulai, juga telah dilakukan sosialisasi baik dari tingkat provinsi maupun kota,” kata Lurah Menteng Dalam, Dina Roslina saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Dina menyampaikan kegiatan penerimaan berkas lamaran telah mulai dilaksanakan, menyusul arahan dan regulasi dari tingkat provinsi dan kota.
Rekrutmen ini mengacu pada Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 1095 Tahun 2022 dan Surat Edaran Sekda DKI Jakarta Nomor 22/SE/2025 mengenai pedoman dan tahapan seleksi Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) tingkat kelurahan.
Kuota yang dibuka sampai saat ini, yakni dibutuhkan empat orang PPSU. “Peluang ini kami buka yang ingin berkontribusi langsung dalam menjaga kebersihan dan prasarana lingkungan kelurahan,” katanya.
Adapun syarat bagi pelamar antara lain:
1. Warga Negara Indonesia (WNI)
2. Memiliki KTP diutamakan berdomisili di DKI Jakarta
3. Berusia 18-56 tahun
4. Memiliki ijazah minimal SD atau mampu membaca dan menulis dalam bahasa Indonesia.
Kemudian, pelamar diwajibkan menulis surat lamaran tangan yang ditujukan kepada Lurah Menteng Dalam serta melampirkan daftar riwayat hidup, fotokopi KTP serta ijazah atau surat pernyataan kemampuan membaca dan menulis.
Pendaftaran PPSU dibuka tanggal 23-26 Juni 2025.
Setelah tahap pendaftaran, Pemprov DKI Jakarta akan melanjutkan proses uji administrasi pada 27-30 Juni 2025.
Kemudian, bagi pelamar yang lolos akan lanjut ke proses uji teknis yang terdiri dari praktik dan wawancara pada 30 Juni-11 Juli 2025. Terakhir, pelamar yang lolos tahap uji teknis akan diumumkan pada 31 Juli 2025.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Walkot Jakut optimistis tanggul mitigasi rob rampung dalam enam bulan
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak akan tinggal diam atas fenomena alam banjir pesisir atau rob yang bersifat natural ini
Jakarta (ANTARA) –
Wali Kota (Walkot) Jakarta Utara Hendra Hidayat optimistis pembangunan tanggul mitigasi rampung dalam kurun waktu enam bulan ke depan sebagai solusi persoalan banjir rob di kawasan Muara Angke, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan.
“Mudah mudahan sebelum akhir tahun pembangunan tanggul mitigasi itu selesai dan air laut tidak lagi masuk ke dalam pemukiman,” kata dia di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan tanggul mitigasi ini didesain untuk mencegah air laut melimpah ke pemukiman saat terjadi pasang ekstrem.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak akan tinggal diam atas fenomena alam banjir pesisir atau rob yang bersifat natural ini. Seperti diketahui saat ini banjir pesisir menyapu sejumlah kawasan di utara Jakarta.
“Tanggul mitigasi ini diperkirakan juga dapat menghalau banjir rob di kawasan ini,” kata dia.
Wali Kota Jakarta Utara Hendra menyatakan telah meninjau langsung kondisi banjir rob yang melanda RW 22 kawasan Muara Angke, Kelurahan Pluit pada Selasa (24/6) malam.
Menurut dia air laut kembali masuk ke dalam kawasan pemukiman di Muara Angke, Pluit pada malam tersebut.
Wali Kota Jakarta Utara Hendra Hidayat meninjau pemukiman warga di kawasan Muara Angke, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan yang terendam banjir rob pada Selasa (24/6/2025) malam. ANTARA/HO-Pemkot Jakut.
Pihaknya juga menyerahkan sejumlah bantuan sosial berupa natura (barang) untuk nantinya dibagikan kepada warga terdampak rob.
Menurut dia puluhan petugas gabungan juga menindaklanjuti kondisi yang dialami warga dan memastikan agar situasi penduduk tetap kondusif dan terkendali.
“Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) tadi pagi sudah bekerja bakti membersihkan lingkungan bersih pascarob malam pertama kemarin. Dan sekarang mereka bergantian bersama personel dari pemangku kepentingan,” kata dia.
Sebelumnya BPBD DKI Jakarta menyatakan BMKG telah mengeluarkan peringatan dini banjir pesisir atau banjir rob yang diperkirakan terjadi pada 21-29 Juni 2025.
Banjir rob ini terjadi akibat adanya pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase Perigee dan Bulan Baru yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum di wilayah pesisir utara Jakarta.
Kondisi ini menyebabkan pintu air Pasar Ikan Siaga atau Siaga 2 pada Selasa (24/6) Pukul 14.00 WIB dan naik menjadi Siaga 1 Pukul 20.00 WIB dan menyebabkan terjadinya beberapa genangan. BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5264033/original/017453200_1750837300-IMG_0375.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)