Kementrian Lembaga: Polres Metro Jakarta Selatan

  • 2 Kecelakaan di Indonesia dan India Diduga Terkait Aplikasi Maps

    2 Kecelakaan di Indonesia dan India Diduga Terkait Aplikasi Maps

    Jakarta

    Baru-baru ini terjadi dua kecelakaan di Indonesia dan India. Dua kejadian ini dikaitkan dengan salah petunjuk dari aplikasi Maps. Berikut ini adalah kejadian dan pelajaran penting untuk diambil.

    Indonesia: Sopir ekspedisi lawan arah tewaskan bayi

    Pada Minggu, 24 November 2024, sebuah mobil pikap ekspedisi melawan arah di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, lalu menabrak motor yang dikendarai suami istri dan bayi 6 bulan. Bayi tersebut tewas dalam kecelakaan sementara si sopir sempat kabur namun akhirnya bisa ditangkap polisi.

    Diberitakan detikNEWS, polisi memeriksa S, sopir ekspedisi yang melawan arah. Kepada polisi, dia mengaku melawan arah karena mengikuti aplikasi peta.

    “Sementara dia ngakunya menggunakan Maps. Maps yang ada. Dia mengaku, dia mengaku, ‘Saya mengikuti Maps’, gitu loh,” kata Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Agung Wuryanto, Jumat (29/11).

    Saat itulah mobil pikap yang dikendarainya menabrak sekeluarga yang berkendara menggunakan sepeda motor. Akibat ulah sopir pikap tersebut, diketahui korban yang masih berusia 6 bulan meninggal dunia.

    “Jadi yang jelas kendaraan itu melawan arus, jadi nabrak orang tua dan anak itu, terus meninggal pas dibawa ke RS,” ujarnya.

    India: Mobil jatuh dari jembatan putus, 3 penumpang tewas

    Di India, tiga orang tewas setelah Google Maps mereka keliru mengarahkan mobil ke sebuah jembatan yang sedang dibangun dan kendaraan jatuh ke sungai di distrik Bareilly, Uttar Pradesh. Insiden itu terjadi pada hari Sabtu (23/11) waktu setempat.

    3 Korban, dua diidentifikasi sebagai Vivek dan Amit, memulai perjalanan naik mobil Suzuki Wagon R dari area Gurugram menuju ke Bareilly untuk menghadiri pernikahan. Dikutip detikINET dari India Today, Selasa (26/11) mereka diduga mengandalkan Google Maps untuk mencapai tempat tersebut. Namun, petunjuk GPS malah mengarahkan mereka ke jembatan layang yang belum selesai.

    Mobil itu melaju di jembatan dan jatuh ke Ramganga, sebuah sungai dangkal, dari ketinggian sekitar 15 meter. Penduduk setempat menemukan mobil itu esok paginya dan tiga pria di dalamnya sudah meninggal. Mereka memberitahu polisi, yang kemudian tiba dan membawa jenazah untuk pemeriksaan. Pengemudi tampaknya tidak sadar jembatan itu rusak.

    “Awal tahun ini, banjir menyebabkan bagian depan jembatan runtuh ke sungai, tapi perubahan ini belum diperbarui di GPS. Akibatnya, pengemudi disesatkan dan tak menyadari bahwa jembatan itu tidak aman,” kata petugas.

    Anggota keluarga korban menyalahkan pejabat terkait atas insiden itu dan mempertanyakan mengapa jembatan itu belum selesai dan tidak ada barikade yang dipasang. Gugatan mungkin akan diajukan pada departemen konstruksi atas dugaan kelalaian.

    Pelajaran penting soal aplikasi peta online

    Kejadian di India tersebut langsung viral di media sosial, di mana netizen berpesan agar selalu hati-hati saat mengikuti petunjuk peta online. “Selalu periksa rute. Doa untuk para korban,” sebut seorang netizen. “Insiden tragis! Mengandalkan Google Maps bisa berisiko,” sebut yang lain.

    Aplikasi Maps memang untuk memandu navigasi, tapi itu bukan alasan untuk bertindak ceroboh di jalan raya. Pengemudi harus tetap sadar dan waspada dengan kondisi sesungguhnya di jalan raya.

    Petunjuk arah di aplikasi peta, tetap harus melihat kondisi nyata. Sangat mungkin terjadi situasi seperti kerusakan jalan, penutupan ruas, pengalihan arus, bahkan tanda dilarang masuk atau lintasan satu arah.

    Tetapnya menyetir dengan hati-hati meskipun kita dibantu aplikasi Maps.

    (fay/agt)

  • Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Cilandak Jaksel, Polisi Periksa Empat Sekuriti – Page 3

    Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Cilandak Jaksel, Polisi Periksa Empat Sekuriti – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Polisi memeriksa empat saksi terkait kasus pembunuhan yang terjadi di Perumahan Taman Bona Indan, Lebak Bulus, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan. Dua orang meninggal dunia dan satu mengalami luka parah hingga harus menjalani perawatan medis di rumah sakit.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary, menerangkan empat orang saksi yang dimintai keterangan adalah Tomih, Agus Purwanto, Rifki Pradana Putra, dan Guntur Pradana Putra. Mereka bekerja sebagai sekuriti di perumahan.

    “Saksi-saksi yang diperiksa empat orang,” kata Ade Ary dalam keterangan tertulis, Sabtu (30/11/2024).

    Terkait kejadian ini, pihak kepolisian juga telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Pelaku pembunuhan berinisial MAS (14) telah diamankan di Polres Metro Jaksel. Saat ini sedang menjalani pemeriksaan intensif.

    Sementara itu, jasad korban meninggal yakni APW (40) yang merupakan ayah pelaku, dan RM (69), nenek pelaku, telah dievakuasi ke Rumah Sakit Kramat Jati. Sedangkan korban luka AP (40) yang merupakan ibu pelaku, dilarikan ke rumah sakit guna mendapatkan perawatan medis.

    “Korban AP dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati Cilandak Jakarta Selatan. Kemudian telah dilakukan permohonan visum et repertum terhadap para korban meninggal di Rumah Sakit Kramat Jati,” ujar Ade Ary.

    Menurut kesaksian empat orang sekuriti, mereka awalnya mendapat laporan dari warga terkait adanya dugaan pembacokan di salah satu rumah Blok B6 No. 12. Salah seorang sekuriti, Agus Purwanto, kemudian menghampiri rumah yang dimaksud. Terlihat seorang wanita sedang berdiri dalam kondisi berlumuran darah.

    “Agus Purwanto langsung menginformasikan rekan-rekannya yang lain,” ujar Ade Ary.

    Di saat bersamaan, salah seorang sekuriti lainnya yakni Tomih melihat terduga pelaku berjalan kaki dengan cepat di Taman Blok A Perumahan Taman Bona Indah. Namun, pada saat dipanggil malah kabur ke arah lampu merah Karang Tengah.

    Dengan sigap, Agus dan Tomih meminta bantuan rekannya yang lain. Pelaku berhasil diamankan ke pos sekuriti. Kasus ini kemudian dilaporkan ke Polsek Cilandak.

    Seorang anak di Cilandak, Jakarta Selatan tega menganiaya dan membunuh keluarganya sendiri. Kejadian ini menewaskan ayah dan nenek pelaku. Sementara, sang ibu mengalami luka berat.

  • Kimberly Ryder Dapat Hak Asuh Anak, Edward Akbar Wajib Nafkahi Rp 6 Juta Per Bulan Pasca Cerai

    Kimberly Ryder Dapat Hak Asuh Anak, Edward Akbar Wajib Nafkahi Rp 6 Juta Per Bulan Pasca Cerai

    Jakarta, Beritasatu.com – Pengadilan Agama Jakarta Pusat (PA Jakpus) resmi memutuskan perkara perceraian antara Kimberly Ryder dan Edward Akbar pada Jumat (29/11/2024). Selain itu, Kimberly mendapatkan hak asuh hingga nafkah anak sebesar Rp 6 juta per bulan.

    Dalam putusan yang dikeluarkan melalui e-court, keduanya dinyatakan resmi bercerai, dan Kimberly diberi hak penuh atas pengasuhan kedua anak mereka, Rayden dan Aisya.

    “Perkawinan antara penggugat dan tergugat telah dinyatakan putus karena perceraian. Adapun hak asuh kedua anak, Rayden dan Aisya, diberikan kepada penggugat (Kimberly), dengan tetap memberikan hak akses bagi Tergugat untuk bertemu dengan anak-anaknya,” bunyi putusan tersebut.

    Selain itu, Edward Akbar diwajibkan untuk memberikan nafkah sebesar Rp 6 juta per bulan untuk kedua anaknya, dengan ketentuan bahwa jumlah tersebut akan meningkat sebesar 10% setiap tahunnya.

    Kimberly Ryder mengajukan gugatan cerai terhadap Edward Akbar pada 12 Juli 2024. Salah satu alasan perceraian mereka adalah pertengkaran yang berulang serta adanya kekerasan dalam rumah tangga. 

    Selain itu, Kimberly juga melaporkan Edward ke Polres Metro Jakarta Selatan atas dugaan penggelapan satu unit mobil. Kini Kimberly Ryder dan Edward Akbar resmi bercerai, dan sang aktris mendapatkan semua tuntutannya yakni hak asuh anak dan nafkah sebesar Rp 6 juta per bulan yang diperuntukkan bagi anak-anaknya.

  • Polisi Ringkus 7 Orang yang Bakal Edarkan 10,4 Kg Narkoba Saat Malam Tahun Baru
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 November 2024

    Polisi Ringkus 7 Orang yang Bakal Edarkan 10,4 Kg Narkoba Saat Malam Tahun Baru Megapolitan 29 November 2024

    Polisi Ringkus 7 Orang yang Bakal Edarkan 10,4 Kg Narkoba Saat Malam Tahun Baru
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kepolisian Polres Metro Jakarta Selatan menangkap tujuh pengedar narkoba jenis sabu dan ganja seberat 10,4 kilogram.
    Rencananya, narkoba tersebut bakal diedarkan pada malam tahun baru 2025.
    Tersangka yang ditangkap adalah MS (36), TH (34), SB (45), AP (32), G (32), RH (42), dan RJ (31).
    “Dalam hal ini kita menyita barang bukti jenis sabu sejumlah 8.337 gram, jenis ganja 2.150 gram, 1 unit mobil, 9 unit
    handphone,
    dan 1 tas
    paper bag
    warna coklat. Rencananya untuk diedarkan pada saat tahun baru,” kata Wakasat Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Telly Areska, Jumat (29/11/2024).
    Ketujuh tersangka itu ditangkap di empat lokasi berbeda, di antaranya Jakarta Timur, Kabupaten Bogor, dan Lampung. Pengungkapan kasus tersebut dilakukan pada rentang waktu 1-29 November 2024.
    Ketujuh orang tersebut merupakan kurir narkoba. Dari tujuh orang, hanya MS yang merupakan kurir ganja.
    “Pelaku RH dan RJ merupakan jaringan Malaysia-Indonesia yang mana berperan sebagai kurir atas suruhan saudara M yang kini masuk dalam DPO, diduga berada di Malaysia,” tambah Telly.
    Selain M, terdapat pula S dan B yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) dengan kurir orang-orang tersebut.
    Atas perbuatan ketujuh orang itu, mereka disangkakan Pasal 114 ayat 2 sub Pasal 111 ayat 2, dan Pasal 114 ayat 2 sub Pasal 112 ayat 2 juncto Pasal 132 ayat 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
    “Ancaman hukuman penjara minimal 5 tahun sampai dengan 20 tahun, dan sampai dengan seumur hidup, dengan denda minimal Rp 1 miliar dan maksimal Rp 10 miliar,” kata Telly
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kriminal kemarin, tangkap penabrak bayi hingga pemecatan polisi

    Kriminal kemarin, tangkap penabrak bayi hingga pemecatan polisi

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah peristiwa berkaitan dengan keamanan menghiasi Jakarta yang terjadi pada Rabu (27/11) kemarin, mulai dari Polisi tangkap sopir mobil ekspedisi yang tabrak bayi hingga tewas hingga tanggapan Lemkapi soal pemecatan AKP Dadang.

    Berikut berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca kembali.

    1. Polisi tangkap sopir mobil ekspedisi yang tabrak bayi hingga tewas

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian menangkap sopir mobil jasa ekspedisi yang menabrak bayi enam bulan hingga tewas di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

    “Kita tangkap di Jakarta Utara,” kata Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Agung Wuryanto kepada wartawan, Jakarta, Rabu.

    Baca selengkapnya di sini

    2. Lemkapi sebut pemecatan AKP Dadang bentuk ketegasan Polri

    Jakarta (ANTARA) – Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) menyebut pemecatan Kepala Bagian (Kabag) Operasi Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar sebagai anggota Polri merupakan bentuk ketegasan Polri atas anggotanya yang melanggar hukum.

    “Pemecatan atau pemberhentian dengan tidak hormat (PTDH) merupakan ketegasan pimpinan Polri yang tidak pernah ragu memberikan sanksi tegas bagi setiap anggota Polri yang melanggar hukum, kata Direktur Eksekutif Lemkapi Edi Hasibuan dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

    Baca selengkapnya di sini

    3. Polres Jaktim terapkan satu TPS dijaga dua polisi di lapas-rutan

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian Resort Metro Jakarta Timur menerapkan pola pengamanan satu tempat pemungutan suara (TPS) dijaga dua polisi pada sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) khusus di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan Negara (Rutan) Pondok Bambu dan Lapas Cipinang, Jakarta Timur.

    “Melalui pola ini berharap masyarakat bisa lebih percaya diri bahwa setiap suara benar-benar dihargai dan dijamin keamanannya,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly dalam keterangan resmi, saat meninjau pelaksanaan pemungutan suara Pilkada Jakarta di sejumlah TPS khusus itu di Jakarta, Rabu.

    Baca selengkapnya di sini

    4. Polda Metro Jaya tinjau TPS di Jakut pastikan pemungutan suara aman

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya melakukan pengecekan dan peninjauan sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu untuk memastikan pelaksanaannya berjalan dengan aman dan lancar.

    “Pengecekan ini bertujuan memastikan seluruh TPS di wilayah Pelabuhan Muara Angke siap menggelar pemungutan suara secara aman dan tertib sesuai protokol yang berlaku, ” kata Wakapolda Metro Jaya Brigadir Jenderal Polisi Djati Wiyoto Abadhy saat di TPS Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara.

    Baca selengkapnya di sini

    5. Gulkarmat kerahkan 52 personel untuk padamkan restoran di Mal GI

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Pusat mengerahkan 52 personel untuk memadamkan sebuah restoran di lantai 3A Mal Grand Indonesia (GI), Jakarta Pusat pada Rabu siang.

    Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta, Satriadi Gunawan menyebut pihaknya menerima informasi kebakaran sekitar pukul 12.58 WIB.

    Baca selengkapnya di sini

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2024

  • Jadwal Pemeriksaan Lolly Soal Laporan terhadap Vadel Badjideh, Laura akan Didampingi Nikita Mirzani

    Jadwal Pemeriksaan Lolly Soal Laporan terhadap Vadel Badjideh, Laura akan Didampingi Nikita Mirzani

    TRIBUNJATIM.COM – Kabar terbaru Lolly akan diperiksa Senin depan atas laporan terhadap Vadel Badjideh.

    Laura Meizani akan didampingi Nikita Mirzani.

    Anak Nikita Mirzani, Laura Meizani alias Lolly sudah dijadwalkan oleh penyidik Polres Metro Jakarta Selatan untuk menjalani pemeriksaan atas laporan terhadap Vadel Badjideh.

    Penyidik menjadwalkan Lolly menjalani pemeriksaan pada Senin (2/12/2024), mendatang.

    Lolly diketahui sampai saat ini masih berada di rumah aman.

    Hal tersebut dikonfirmasi oleh Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi.

    Nurma menyebut, Lolly nantinya akan didampingi oleh Nikita Mirzani selaku orang tua serta Fahmi Bachmid sebagai kuasa hukumnya.

    “Didampingi oleh kuasa hukum, kemudian dari orangtuanya yang pasti,” kata Nurma, dikutip dari YouTube HepiNews, Selasa (26/11/2024).

    Selain Lolly, Nurma Dewi juga menyampaikan bahwa penyidik telah merencanakan untuk memanggil Vadel Badjideh sebagai terlapor.

    Namun, ia belum bisa memastikan kapan pemeriksaan terhadap Vadel Badjideh akan dilakukan.

    “Iya jelas jadi memang semuanya itu sudah dijadwalkan,” ujar Nurma Dewi.

    “Setelah LM nanti dari VA pasti kita minta keterangan,” tambahnya.

    Nurma Dewi juga mengungkapkan bahwa surat panggilan telah dikirimkan kepada Lolly agar dia hadir sebagai saksi.

     “Ya nanti untuk tanggal 2 (Desember 2024).”

    “Sudah dilayangkan oleh penyidik,” tuturnya.

    Kuasa Hukum Ungkap Hubungan Nikita Mirzani dan Lolly saat Ini

    Sebelumnya, Fahmi Bachmid mengungkapkan hubungan Nikita Mirzani dengan Lolly saat ini.

    Setelah sebelumnya mereka sempat bersitegang cukup lama, kini Nikita Mirzani dan Lolly sudah saling berkomunikasi.

    Diungkap Fahmi Bachmid, bahwa Nikita Mirzani dan Lolly saat ini sudah mulai berkomunikasi. 

    “Komunikasi,” ujar Fahmi Bachmid, dikutip dari YouTube Cumicumi, Senin (30/10/2024).

    Menurut Fahmi, hubungan Nikita Mirzani dengan Lolly kini sudah membaik

    Meskipun selama ini hubungan ibu dan anak itu kurang baik, namun Nikita akan tetap melakukan apapun demi melindungi sang putri.

    “Pemahaman akur anak dan ibu, ibu dan anak, pasti akan baik-baik,” kata Fahmi.

    “Jadi jangan dijadikan sebagai pembatas bahwa seorang ibu berantem atau marah-marah sama anak bahwa tidak mungkin,” sambungnya.

    Lebih lanjut, Fahmi Bachmid memastikan bahwa hubungan ibu dan anak itu akan baik-baik saja.

    Fahmi menyebut, Nikita Mirzani akan melindungi putrinya dan sebaliknya.

    “Ibu pasti akan melindungi anaknya, anak berkewajiban menjaga ibunya,” bebernya.

    Berita Artis dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Polres Jaksel kerahkan ribuan petugas amankan pilkada

    Polres Jaksel kerahkan ribuan petugas amankan pilkada

    Petugas gabungan melaksanakan apel Pasukan Operasi Kepolisian Mandiri Kewilayahan Mantap Praja Jaya 2024, Jakarta, Selasa (26/11/2024). ANTARA/HO-Polres Metro Jakarta Selatan

    Polres Jaksel kerahkan ribuan petugas amankan pilkada
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 26 November 2024 – 13:35 WIB

    Elshinta.com – Polres Metro Jakarta Selatan (Polres Jaksel) mengerahkan ratusan petugas gabungan untuk pengamanan Pilkada DKI melalui Pasukan Operasi Kepolisian Mandiri Kewilayahan Mantap Praja Jaya 2024.

    “Pentingnya sinergisitas pilkada telah berlangsung sejak Juli dan akan berakhir pada pelantikan di Februari 2025,” kata Pelaksana harian (Plh) Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi di Jakarta, Selasa.

    Nurma mengatakan pentingnya sinergi dan kolaborasi seluruh pihak untuk menciptakan suasana kondusif selama pilkada, khususnya pada hari pencoblosan, 27 November 2024. Keseluruhan petugas yang dikerahkan sebanyak 863 personel dengan rincian 332 dari Polda Metro Jaya, 249 dari Polres Metro Jakarta Selatan dan 282 dari kepolisian sektor (polsek) di masing-masing kecamatan. 

    Dengan jumlah pemilih sekitar 1.748.000 dan 3.270 TPS di Jakarta Selatan, yang diklasifikasikan menjadi tiga tingkat kerawanan yakni kondusif, rawan dan sangat rawan.

     

    “Diminta seluruh pihak terkait untuk memprioritaskan pengamanan di TPS-TPS yang masuk kategori rawan,” ujarnya.

    Penting juga untuk memonitor cuaca dan memanfaatkan teknologi seperti informasi dari internet dan BMKG untuk mengantisipasi hujan.

    Ia juga menyampaikan pesan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto agar seluruh personel selalu meningkatkan keimanan dan ketakwaan, memastikan kesiapan perlengkapan dan fasilitas penunjang, melaksanakan pengamanan dengan humanis, profesional dan sesuai prosedur standar operasi (SOP).

    Kemudian, pimpinan di setiap tingkatan melakukan pengawasan melekat, mengatur jadwal pengamanan untuk menjaga kesehatan personel, mengedepankan komunikasi publik dan upaya humanis, serta meningkatkan sinergi dan solid antar personel.

    “Penekanan tambahan Dandim 0504/Jakarta Selatan yakni memonitor posisi dan distribusi logistik di setiap TPS serta melaksanakan patroli skala besar pada malam hari untuk antisipasi dan mitigasi gangguan,” ujarnya.

     

    Diharapkan apel gelar pasukan itu menunjukkan kesiapan dan komitmen aparat keamanan dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama Pilkada 2024 di Jakarta Selatan agar berjalan aman dan lancar. Apel dipimpin Inspektur Apel Dandim 0504/Jakarta Selatan, Kolonel Inf Roy Fakhrul Rozi.

    Apel dihadiri Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Ade Rahmat Idnal, Asisten Bidang Pemerintahan mewakili Wali Kota Jakarta Selatan, Ketua Bawaslu Kota Jakarta Selatan, Ketua KPUD Kota Jakarta Selatan, Polres Metro Jakarta Selatan, Kapolsek jajaran, serta personel pengamanan TPS di jajaran polsek. 

    Sumber : Antara

  • Kriminal kemarin, kecelakaan Slipi hingga praperadilan Tom ditolak

    Kriminal kemarin, kecelakaan Slipi hingga praperadilan Tom ditolak

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah peristiwa berkaitan dengan keamanan menghiasi Jakarta yang terjadi pada Selasa (26/11), mulai dari kecelakaan hingga permohonan praperadilan Tom Lembong ditolak hakim.

    Berikut berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca kembali.

    1. Sopir truk mengantuk diduga jadi penyebab kecelakaan di Slipi

    Sopir truk mengantuk diduga menjadi penyebab kecelakaan di Lampu Lalu Lintas Slipi, Jakarta Barat pada pukul 07:00 WIB, Selasa.

    “Tadi sudah saya tanyakan, untuk sementara ini, sopir mengantuk. Jadi, dia menerobos lampu merah dalam kondisi mengantuk, ” kata Dirlantas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Latif Usman saat dikonfirmasi, di Jakarta, Selasa.

    Selengkapnya di sini

    2. Hakim jelaskan pertimbangan tolak praperadilan Tom Lembong

    Hakim tunggal Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Tumpanuli Marbun menjelaskan pertimbangan menolak praperadilan yang diajukan Tom Lembong sehingga penetapan tersangka telah sesuai prosedur hukum yang berlaku.

    “Surat perintah penahanan telah diberitahukan pada tersangka dan keluarganya sehingga secara administrasi telah dipenuhi oleh termohon,” kata Tumpanuli dalam sidang putusan praperadilan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa.

    Selengkapnya di sini

    3. Kejagung tegaskan kasus Tom Lembong terkait ketahanan pangan

    Kejaksaan Agung menegaskan perkara penetapan tersangka Tom Lembong dalam kasus dugaan korupsi impor gula di Kementerian Perdagangan (Kemendag) pada 2015-2016 tak ada unsur politik melainkan terkait ketahanan pangan.

    “Sama sekali ini tidak ada, tidak ada unsur-unsur politik,” kata Direktur Penuntutan pada Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung Sutikno di Jakarta, Selasa.

    Selengkapnya di sini

    4. Polisi usut kasus sopir mobil ekspedisi tabrak bayi hingga tewas

    Kepolisian mengusut kasus sopir yang menabrak bayi enam bulan hingga tewas dan mengendarai mobil ekspedisi tersebut dengan lawan arah di Jalan Raya Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Minggu (24/11) siang pukul 11.49 WIB.

    “Sudah dan sekarang dalam proses penyelidikan. Mohon waktu, Insya Allah bisa diselidiki,” kata Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Agung Wuryanto kepada wartawan di Jakarta, Selasa.

    Selengkapnya di sini

    5. Polisi bakal gelar perkara kecelakaan truk di Slipi pada Kamis

    Polda Metro Jaya bakal melakukan gelar perkara pada Kamis (28/11) terkait kasus tabrakan truk beruntun yang menewaskan dua orang di lampu merah Slipi, Jakarta Barat, pada Selasa pagi.

    “Besok kita akan akan naik ke sidik, setelah itu hari Kamis kita akan gelar perkara,” kata Kepala Subdirektorat Penegakan Hukum (Kasubdit Gakkum) Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya AKBP Ojo Ruslani saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

    Selengkapnya di sini

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Indra Gultom
    Copyright © ANTARA 2024

  • Sopir Pikap Lawan Arah Tabrak Motor di Jaksel hingga Bayi Tewas Ditangkap

    Sopir Pikap Lawan Arah Tabrak Motor di Jaksel hingga Bayi Tewas Ditangkap

    Jakarta

    Polisi menangkap sopir mobil pikap ekspedisi lawan arah yang menabrak motor di Jakarta Selatan (Jaksel). Sopir pikap itu ditangkap di Jakarta Utara (Jakut).

    “Alhamdulillah benar, ditangkap di Jakarta Utara,” kata Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Agung Wuryanto, Selasa (26/11/2024).

    Akibat tabrakan itu, seorang bayi 6 bulan tewas. Sopir pikap masih diperiksa dalam status sebagai saksi.

    Polisi akan meningkatkan status sopir pikap itu sebagai tersangka setelah dua alat bukti terpenuhi.

    “Sementara masih saksi. Nanti kita tingkatkan menjadi tersangka,” kata Kompol Agung.

    Sebelumnya beredar video di media sosial (medsos) menampilkan pengendara pikap jasa ekspedisi yang melawan arah di Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Pikap tersebut menabrak sekeluarga yang mengendarai sepeda motor hingga membuat bayi berusia 6 bulan meninggal dunia.

    Saat itu sopir pikap jasa ekspedisi tersebut berkendara melawan arah sejauh 20 meter. Tepat di lokasi, pikap tersebut mencoba memotong jalan hingga berujung menabrak korban.

    Dari narasi video disebutkan korban dan motornya sempat terseret mobil pikap tersebut. Korban istri dan anaknya yang masih berusia 6 bulan sempat terlempar usai ditabrak pikap.

    (jbr/taa)

  • Polres Jaksel kerahkan ratusan petugas amankan pilkada

    Polres Jaksel kerahkan ratusan petugas amankan pilkada

    Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Selatan (Polres Jaksel) mengerahkan ratusan petugas gabungan untuk pengamanan Pilkada DKI melalui Pasukan Operasi Kepolisian Mandiri Kewilayahan Mantap Praja Jaya 2024.

    “Pentingnya sinergisitas pilkada telah berlangsung sejak Juli dan akan berakhir pada pelantikan di Februari 2025,” kata Pelaksana harian (Plh) Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi di Jakarta, Selasa.

    Nurma mengatakan pentingnya sinergi dan kolaborasi seluruh pihak untuk menciptakan suasana kondusif selama pilkada, khususnya pada hari pencoblosan, 27 November 2024.

    Keseluruhan petugas yang dikerahkan sebanyak 863 personel dengan rincian 332 dari Polda Metro Jaya, 249 dari Polres Metro Jakarta Selatan dan 282 dari kepolisian sektor (polsek) di masing-masing kecamatan.

    Dengan jumlah pemilih sekitar 1.748.000 dan 3.270 TPS di Jakarta Selatan, yang diklasifikasikan menjadi tiga tingkat kerawanan yakni kondusif, rawan dan sangat rawan.

    “Diminta seluruh pihak terkait untuk memprioritaskan pengamanan di TPS-TPS yang masuk kategori rawan,” ujarnya.

    Penting juga untuk memonitor cuaca dan memanfaatkan teknologi seperti informasi dari internet dan BMKG untuk mengantisipasi hujan.

    Ia juga menyampaikan pesan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto agar seluruh personel selalu meningkatkan keimanan dan ketakwaan, memastikan kesiapan perlengkapan dan fasilitas penunjang, melaksanakan pengamanan dengan humanis, profesional dan sesuai prosedur standar operasi (SOP).

    Kemudian, pimpinan di setiap tingkatan melakukan pengawasan melekat, mengatur jadwal pengamanan untuk menjaga kesehatan personel, mengedepankan komunikasi publik dan upaya humanis, serta meningkatkan sinergi dan solid antar personel.

    “Penekanan tambahan Dandim 0504/Jakarta Selatan yakni memonitor posisi dan distribusi logistik di setiap TPS serta melaksanakan patroli skala besar pada malam hari untuk antisipasi dan mitigasi gangguan,” ujarnya.

    Diharapkan apel gelar pasukan itu menunjukkan kesiapan dan komitmen aparat keamanan dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama Pilkada 2024 di Jakarta Selatan agar berjalan aman dan lancar.

    Apel dipimpin Inspektur Apel Dandim 0504/Jakarta Selatan, Kolonel Inf Roy Fakhrul Rozi.

    Apel dihadiri Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Ade Rahmat Idnal, Asisten Bidang Pemerintahan mewakili Wali Kota Jakarta Selatan, Ketua Bawaslu Kota Jakarta Selatan, Ketua KPUD Kota Jakarta Selatan, Polres Metro Jakarta Selatan, Kapolsek jajaran, serta personel pengamanan TPS di jajaran polsek.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2024