Kementrian Lembaga: Polres Metro Jakarta Selatan

  • Seorang pria lansia di Jaksel dilaporkan hilang selama tiga tahun

    Seorang pria lansia di Jaksel dilaporkan hilang selama tiga tahun

    Jakarta (ANTARA) – Seorang pria lanjut usia (lansia) di Jakarta Selatan bernama Ruddy Watak (73) dilaporkan ke Kepolisian karena telah hilang selama tiga tahun atau sejak tahun 2022.

    “Tapi saya baru diberitahu pada bulan September 2022 oleh adik papa SW bahwa papa sudah hilang dan mereka sudah buat laporan polisi,” kata anak korban, Imelda saat ditemui di Polres Metro Jakarta Selatan, Rabu.

    Imelda mengaku terakhir berkomunikasi dengan ayahnya pada November 2021. Namun baru dilaporkan tahun 2022.

    Diceritakan awal mulanya, saat itu korban menjual tanah sekitar 6 ribu meter persegi (m2) di daerah Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, kepada seseorang berinisial RN.

    Kemudian korban melakukan penagihan penjualan tanah tersebut karena dibayar secara berangsur.

    “Yang saya heran, semua uang yang masuk ke rekening adik papah saya berinisial EW. Jadi sampai 22 Februari total yang baru diterima Rp234 juta,” ungkapnya.

    Kemudian pada 5 Maret 2022, korban kembali melakukan penagihan. Tak lama kemudian ayah kandungnya ini hilang kabar.

    Pihak keluarga menduga bahwa korban disekap. Namun setelah lima hari, korban ditemukan di Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang.

    Namun tak lama kemudian, korban tiba-tiba hilang kembali. Ia mengungkapkan dirinya bersama ayahnya berbeda lokasi tempat tinggal sehingga tidak bisa mengawasi penuh.

    Akhirnya, adik kandung korban membuat laporan di Polda Metro Jaya pada Mei 2022. Namun laporan itu dibuat dengan keterangan jika korban memiliki gangguan jiwa.

    Karena itu, laporan tersebut dikategorikan Bantuan Pencari Orang (BPO) hilang. Hingga kini, laporan itu tidak ada perkembangan dan hanya dikategorikan sebagai laporan orang hilang.

    Keluarga menduga korban telah diculik oleh seseorang karena permasalahan jual-beli tanah yang nilainya mencapai Rp10,8 miliar tersebut.

    Karena itu, pihaknya kembali membuat laporan kepolisian terkait dugaan penculikan di Polda Metro Jaya pada 25 Januari 2025. Adapun laporannya terigistrasi dengan nomor LP/B/474/1/2025/SPKT/POLDA METRO.

    Kini kasus tersebut dilimpahkan ke Polres Metro Jakarta Selatan agar bisa segera diusut tuntas. Terlebih, kini Sertifikat Hak Milik (SHM) tanah sudah balik nama.

    “Saya minta Polres Metro Jaksel bisa periksa adik-adik keluarga kandung papa. Udah beberapa tahun tanpa kabar. Orang yang menculik mau ngapain pegang papah. Sementara SHM udah balik nama semua,” ungkapnya.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Imigrasi Jaksel dan Kepolisian tangani WNA ngamuk di Kalibata City

    Imigrasi Jaksel dan Kepolisian tangani WNA ngamuk di Kalibata City

    Tangkapan layar rekaman dari seorang warga negara asing (WNA) yang diduga mengamuk di Kalibata City, Jakarta, Senin (21/4/2025). ANTARA/X/@kokosip07.

    Imigrasi Jaksel dan Kepolisian tangani WNA ngamuk di Kalibata City
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Rabu, 23 April 2025 – 16:14 WIB

    Elshinta.com – Tim Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Jakarta Selatan dan Polres Metro Jakarta Selatan menangani warga negara asing (WNA) asal Ghana inisial KUV yang mengamuk di kawasan Kalibata City, Pancoran.

    “Kami bergerak cepat untuk menindaklanjuti laporan WNA yang membuat onar di Supermarket Kalibata City,” kata Kepala Bidang Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Jakarta Selatan Prihatno Juniardi di Jakarta, Rabu.

    Prihatno mengatakan pihaknya mendapati laporan dari manajemen Apartemen Kalibata City terkait adanya WNA yang membuat keributan pada Senin (21/4).

    Maka itu, Kantor Imigrasi Jakarta Selatan terus berkoordinasi dengan Kepolisian untuk menangani WNA tersebut yang sekarang kasusnya sedang ditangani Polres Metro Jakarta Selatan.

    “Kami meminta pertanggungjawaban lebih lanjut atas perbuatannya dan WNA tersebut akan ditindak sesuai dengan ketentuan dan UU yang berlaku,” ujarnya.

    Kemudian, Tim Intelijen dan Penindakan Kantor Imigrasi Jakarta Selatan berkoordinasi dengan pihak yang berwajib melakukan pengamanan di area Kalibata City dan sesuai dengan arahan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan.

    Imigrasi Jakarta Selatan berkomitmen akan terus melakukan pengawasan keimigrasian secara efektif, efisien, humanis dan tepat sasaran untuk mewujudkan kepastian hukum.

    Diharapkan hal ini mampu menciptakan rasa aman untuk masyarakat dalam beraktivitas sehari-hari.

    Kantor Imigrasi Jakarta Selatan mengimbau masyarakat untuk aktif melaporkan keberadaan dan aktivitas mencurigakan WNA di sekitar lingkungan nya, laporan tersebut dapat dilakukan melalui Aplikasi Pengawasan Orang Asing (Sarang Asing)/APOA atau melalui media sosial Kanim Jaksel.

    Berdasarkan keterangan yang diterima, WNA itu tidak memiliki masalah izin tinggal. Namun tercatat seharusnya, dia tinggal di Jakarta Barat (Jakbar), bukan di Jakarta Selatan (Jaksel).

    Viral di media sosial X yang memperlihatkan kamera seorang WNA pada sebuah supermarket dengan barang di sekelilingnya berantakan. Tak hanya itu, dia juga melumuri badannya dengan minyak goreng.

    Pria itu tak terlihat mengenakan pakaian atasan dengan hanya memakai celana pendek. Pergerakannya diawasi oleh sejumlah petugas keamanan serta warga.

    Kapolsek Pancoran Kompol Mansur menyebutkan pemicu seorang warga negara asing (WNA) mengamuk di kawasan Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan, diduga karena masalah keluarga.

    Sumber : Antara

  • 5 Fakta WNA Asal Ghana Ngamuk di Mal Kalibata City: Penyebab, Hampir Bunuh Anak, Ditindak Imigrasi – Halaman all

    5 Fakta WNA Asal Ghana Ngamuk di Mal Kalibata City: Penyebab, Hampir Bunuh Anak, Ditindak Imigrasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Viral video seorang pria warga negara asing (WNA) asal Ghana mengamuk di sebuah mal Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan (Jaksel), Senin (21/4/2025) malam.

    Dalam video viral, tampak WNA itu terlihat bertelanjang dada dan hanya mengenakan celana pendek berwarna hitam.

    Tak hanya merusak barang-barang di supermarket, WNA itu membuka beberapa minyak goreng kemasan lalu menyiramkan ke tubuhnya sendiri.

    WNA itu kemudian mencoba mendekat ke arah kerumunan massa hingga membuat warga ketakutan.

    Sementara itu, video lainnya menampilkan sejumlah petugas keamanan bersama pengunjung mal berusaha menghentikan aksi WNA mengamuk tersebut.

    5 Fakta WNA Ngamuk di Mal

    Dirangkum dari berbagai sumber, berikut fakta-fakta soal kasus WNA asal Ghana yang mengamuk di Mal Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jaksel:

    1. Anak Jadi Sandera

    Kapolsek Pancoran, Kompol Mansur mengatakan bahwa pihaknya sempat mengamankan anak dari WNA itu agar terhindar dari kekerasan.

    Dalam video viral terlihat bahwa WNA tersebut dikepung para sekuriti dan pengunjung mal untuk menghentikan aksinya yang meresahkan.

    Saat petugas tiba, WNA tersebut tampak menggendong kedua anaknya yang baru berusia 3 tahun dan 2 tahun.

    “Bukan dikeroyok, namun merebut si buah hatinya. Kami merebut anaknya supaya nggak jadi dilempar,” kata Mansur saat dikonfirmasi, dilansir TribunJakarta.com.

    Kini, WNA tersebut telah diamankan oleh pihak kepolisian.

    “Lagi penahanan, ke rumah sakit,” ucap Mansur.

    2. Penyebab WNA Ngamuk

    Mansur menjelaskan bahwa peristiwa WNA ngamuk di mal ini dipicu masalah rumah tangga antara pelaku dengan sang istri.

    Keduanya diduga sempat terlibat percekcokan sehingga WNA tersebut berniat menganiaya kedua anak mereka yang masih balita.

    Bahkan, pelaku disebut akan membunuh anaknya. 

    “Memang kita nggak tahu (penyebab) cekcok dengan istri, tapi anak yang jadi sasaran. Anaknya itu mau disiksa lah, mau dicederai, bahkan mau dibunuh anaknya ini,” ujar Mansur, Selasa (22/4/2025), dilansir TribunJakarta.com.

    3. Mabuk

    Menurut Mansur, pelaku dalam kondisi mabuk saat mengamuk dan hendak melempar kedua anaknya.

    Polisi lalu menyelamatkan sang anak dengan merebutnya dari tangan pelaku.

    Sementara itu, pelaku kabur ke supermarket dan mengguyur beberapa bungkus minyak goreng ke badannya sendiri.

    “Setelah itu dia kabur. Mau kita amankan juga dia kabur. Setelah dia kabur, kita kejar. Kita kejar, dia mandi minyak supaya badannya licin,” beber Mansur.

    “Pada saat kabur tadi dia sempat jatuh, ya mungkin itu ada benturan, berdarah di jidatnya, karena itu kan dari atas lari dia tuh jatuh,” sambungnya.

    Bahkan, WNA tersebut sempat diduga membawa senjata tajam (sajam).

    Pelaku mengambil gunting dan kembali menolak diamankan saat dibawa ke klinik untuk pengobatan.

    Aksi pelaku pun sampai membuat pekerja di mal tersebut terluka.

    Tak lama kemudian, polisi berhasil mengamankan WNA tersebut dan membawanya ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur (Jaktim) untuk mendapat perawatan.

    “Akhirnya kami negosiasi, enggak mau diamankan. Akhirnya kami diskusi dengan petugas keamanan, bukan ditangkap, mau kami bawa berobat,” jelas Mansur, Selasa, dilansir WartaKotalive.com.

    4. Tempat Tinggal

    Rupanya, sang WNA tinggal di salah satu unit di lantai 20 apartemen itu.

    “Betul, (tinggal) sama istri, sama anaknya. Bahkan dia sewa tinggal di situ. Untuk berapa lamanya, kami belum tahu,” ungkap Mansur.

    “Iya (dalam kondisi) mabuk berat. Menurut keterangan istrinya mabuk berat, tadi saya sempat tanya sebelum terjadi, saya tanya dulu kan, dia teriak-teriak terus, ternyata mabuk berat,” lanjutnya.

    5. Ditindak Imigrasi

    Kabid Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Jaksel, Prihatno menuturkan bahwa WNA tersebut akan ditindak sesuai dengan ketentuan dan Undang-Undang (UU) yang berlaku.

    “Menindaklanjuti laporan itu, Tim Intelijen dan Penindakan Keimigrasian langsung bergerak cepat ke lokasi untuk menangani situasi,” kata Prihatno, Rabu (23/4/2025).

    Sebagai tindak lanjut, Tim Intelijen dan Penindakan Kantor Imigrasi Jaksel berkoordinasi dengan pihak yang berwajib melakukan pengamanan di area Apartemen Kalibata City.

    “Saat ini kami masih berkoordinasi dengan Kepolisian untuk menangani WNA tersebut yang sekarang kasusnya sedang ditangani Polres Metro Jakarta Selatan untuk dimintai pertanggungjawaban lebih lanjut atas perbuatannya,” terang Prihatno.

    “Kantor Imigrasi Jakarta Selatan mengimbau masyarakat untuk aktif melaporkan keberadaan dan aktivitas mencurigakan WNA di sekitar lingkungannya, laporan tersebut dapat dilakukan melalui Aplikasi Pengawasan Orang Asing (Sarang Asing)/APOA atau melalui media sosial Kanim Jaksel,” imbuhnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul WNA Ngamuk di Apartemen Kalibata City, Guyur Minyak Goreng ke Badan Sendiri

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim) (WartaKotalive.com/Ramadhan L Q)

  • 5 Fakta WNA Asal Ghana Ngamuk di Mal Kalibata City: Penyebab, Hampir Bunuh Anak, Ditindak Imigrasi – Halaman all

    WNA Asal Ghana Ngamuk dan Pukul Pekerja hingga Berdarah di Kalibata City, Ini Kronologis Lengkapnya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi mengungkap kronologis seorang pria Warga Negara Asing (WNA) yang mengamuk di sebuah supermarket Kalibata City, Jakarta Selatan, Senin (21/4/2025).

    Pelaku berinisial KUV berkewarganegaraan Ghana diketahui menyewa apartemen G lantai 20. 

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menuturkan sebelum peristiwa viral di area supermarket pelaku sempat memukul pekerja swasta inisial AR.

    Korban mengalami tindak kekerasan hingga mengalami memar berdarah.

    Menurut keterangan saksi AM, dirinya mendengar teriakan minta tolong dari temannya yang bernama AR. 

    “Sampai di lantai 20 saksi melihat WNA tersebut sedang merusak lampu koridor tanpa alasan yang jelas,” ungkap Ade Ary kepada wartawan, Rabu (23/4/2025).

    Kemudian pelaku juga memukul AM menggunakan lampu sintetis yang menyebabkan luka di bagian kuping dan leher.

    Adapun keterangan saksi W (penghuni G.20) bahwa AM menghindari pemukulan dari WNA tersebut lalu lari kei lobby untuk melaporkan kejadian.

    Tidak lama berselang WNA itu melempar meja kecil dari lantai 20 yang mengenai mobil merk CRV Nopol B 1780 JFE rusak pada bagian spion kanan.

    Selanjutnya Danru Koordinasi F dan Sekuriti inisial S melakukan koordinasi dengan pihak imigrasi yang kemudian datang tiga orang dipimpin inisial AG.

    Setelah dilakukan mediasi KUV tidak kooperatif dan berbelit. Pada pukul 17.20 WIB WNA itu turun dengan membawa sebilah pisau bersama anaknya. 

    WNA tersebut pergi menggunakan mobil Agya Nopol B 2361 SYP dan berhenti di depan pintu masuk mal.

    Pada pukul 18.00 WIB, pihak Polsek Pancoran datang mengamankan pelaku dibantu tim sekuriti.

    Namun WNA tersebut tidak kooperatif dan lari ke area supermarket.

    “KUV mengamuk memecahkan barang-barang yang ada di tengah upaya mediasi pelaku kembali mengamuk dan menyandera korban V (perempuan),” papar mantan Kapolres Metro Jakarta Selatan tersebut.

    Sejumlah petugas keamanan berupaya membebaskan orang yang disandera hingga pukul 20.00 WIB.

    Piket Reskrim Polres Metro Jaksel tiba kemudian langsung meringkus pelaku dan dibawa ke RS Polri Kramatjati.

    Menurut Keterangan istri dari pelaku inisial D bahwa pelaku sedang dalam keadaan mabuk karena meminum minuman beralkohol.

    Istri dari pelaku tidak mengetahui peristiwa yang terjadi karena pihak Polsek Metro Pancoran sudah mengamankanya.

    “Kasus ini ditangani Polres Metro Jakarta Selatan,” tuntas Ade Ary.
     

  • Polisi Tangkap Artis Fachri Albar Terkait Kasus Narkoba

    Polisi Tangkap Artis Fachri Albar Terkait Kasus Narkoba

    Bisnis.com, Jakarta — Polres Metro Jakarta Barat menangkap artis Fachri Albar terkait penyalahgunaan narkoba di kediamannya di kawasan Jakarta Selatan pada akhir pekan lalu, Minggu (20/4/2025).

    Kasat Resnarkoba Polres Jakbar Kompol Vernal Armando Sambo mengemukakan penyidik Polres Metro Jakarta Selatan kini tengah melakukan pemeriksaan terhadap artis Fachri Albar tersebut.

    Menurutnya, artis Fachri Albar ditangkap tanpa ada perlawanan pada saat tengah menggunakan narkotika pada hari Minggu 20 April 2025 sekitar pukul 20.00 WIB.

    “Kami mengkonfirmasi telah mengamankan seorang pria inisial FA yang bersangkutan adalah seorang publik figur,” tuturnya di Jakarta, Selasa (22/4).

    Dia menjelaskan bahwa artis Fachri Albar tersebut kini masih aktif bermain layar lebar dan sinetron di industri hiburan Indonesia. Namun sayangnya, Fachri Albar kini telah dijerat tindak pidana narkoba.

    “Yang bersangkutan lebih aktif di bermain sinetron maupun yang bersangkutan juga ada film layar lebar, kemudian juga ada beberapa serial di Netflix. Tapi pernah juga terkonfirmasi, pernah punya band dan sebagainya,” katanya.

    Vernal menjelaskan ketika ditangkap, artis Fachri Albar tersebut hanya seorang diri di kediamannya.

    “Benar ditangkap seorang diri,” ujarnya.

    Fachri Albar bukan pertama kali ditangkap terkait narkoba. Dia sempat ditangkap atas kepemilikan sabu, ganja, tablet berwarna pink diduga narkotika, dan Dumolid pada 14 Februari 2018.

  • Prabowo Mengaku Belum Tahu Ada Isu Penggelapan Dana MBG: Nanti Saya Cek

    Prabowo Mengaku Belum Tahu Ada Isu Penggelapan Dana MBG: Nanti Saya Cek

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto merespons singkat terkait dugaan penggelapan dana Makan Bergizi Gratis (MBG) yang saat ini ditangani oleh Polres Jakarta Selatan.

    Meskipun belum mengetahui detail kasus tersebut, tetapi Prabowo menegaskan komitmennya terhadap pengelolaan uang negara secara bertanggung jawab.

    Saat ditanya wartawan soal keterlibatan Polres Jaksel dalam pengusutan kasus dana MBG, Prabowo mengaku belum memperoleh informasi. 

    “Penggelapan? Nanti saya cek ya, saya belum tahu. Saya tidak tahu soal ini [penggelapan dana MBG],” ujarnya kepada wartawan saat ditemui di Istana Merdeka, Selasa (21/4/2025).

    Lebih lanjut, orang nomor satu di Indonesia itu memastikan bahwa proses hukum akan berjalan sesuai ketentuan dan pihaknya akan memberikan perhatian serius terhadap penyalahgunaan keuangan negara. 

    “Belum. Tapi, pasti diurus. Setiap sen uang rakyat akan kita jaga ya,” tegas Prabowo.

    Kasus dugaan penggelapan dana MBG saat ini masih dalam tahap penyelidikan oleh pihak kepolisian. Belum ada keterangan resmi terkait nilai kerugian maupun pihak-pihak yang telah ditetapkan sebagai tersangka.

    Salah satu mitra dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kalibata, Jakarta Selatan, mengaku dirugikan karena pembayaran tidak kunjung dilakukan oleh Yayasan Makan Bergizi Gratis.

    Penasihat Hukum korban, Danna Harly mengatakan bahwa kliennya atas nama Ira tidak mendapatkan uang sepeser pun dari Yayasan Makan Bergizi Gratis (MBG).

    Padahal, menurut Danna, kliennya telah mengeluarkan uang hampir Rp1 miliar, tepatnya Rp975.375.000. Namun hingga saat ini, tidak ada sepeser uang pun yang masuk ke kliennya dari Yayasan MBG.

    “Kami selaku kuasa hukum menyesalkan tindakan MBN yang tidak membayarkan sepeserpun hak dari Ibu Ira, selaku mitra dapur Makan Bergizi Gratis di Kalibata,” tuturnya di Jakarta, Selasa (15/4).

    Danna membeberkan bahwa kliennya sejak Februari-Maret 2025 lalu, telah membuat masakan untuk 65.025 porsi di Program MBG Pemerintahan Prabowo-Gibran.

    Merujuk kontrak yang disepakati, kata Danna, perjanjian dengan yayasan MBG dicantumkan seharga Rp15.000 per porsi. Namun, di tengah jalan sebagian diubah menjadi Rp13.000 per porsi.

    “Setelah mengetahui ada pengurangan, hak kami sebagai mitra dapur masih dipotong sebesar Rp2.500. Jadi dari Rp15.000 tadi, dipotong 2.500 menjadi Rp12.500 dan dari Rp13.000 dipotong lagi senilai Rp2.500 per porsinya,” katanya.

    Mengetahui ada hal yang tidak wajar, dia mengatakan bahwa kliennya langsung melaporkan hal tersebut ke kepolisian agar ditindaklanjuti dan kliennya mendaparkan hak-nya.

    Pelaporan tersebut juga telah diterima oleh Polda Metro Jaya dengan Nomor: LP/B/1160/IV/2025/SPKT/POLRES METRO JAKSEL/POLDA METRO JAYA pada Kamis (10/4) pukul 14.11 WIB.

    “Saya sudah somasi, sudah ajukan hak tagih dan sudah ke BGN juga untuk mengonfirmasi ini dan sampai sekarang belum ada. Maka dari itu kami sudah siapkan untuk langkah hukum baik gugatan maupun laporan polisi,” ujarnya.

  • Prabowo Turun Tangan Usut Kasus Mitra MBG Tak Dibayar Hampir Rp 1 M

    Prabowo Turun Tangan Usut Kasus Mitra MBG Tak Dibayar Hampir Rp 1 M

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto buka suara soal dugaan penggelapan dana oleh yayasan berinisial MBN yang dilaporkan oleh mitra dapur program Makan Bergizi Gratis di Kalibata, Jakarta Selatan. Prabowo mengatakan dirinya akan menelusuri secara langsung hal ini.

    Ketika ditanya, Prabowo nampak kaget dengan adanya penggelapan dana yang terjadi. Dia mengaku belum tahu dan akan mengecek secara langsung kasus ini.

    “Penggelapan? Nanti saya cek ya. Saya belum tahu,” kata Prabowo di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (22/4/2025).

    Prabowo kembali menegaskan dia belum mendapatkan laporan soal kasus ini, termasuk ketika mitra dapur yang jadi korban penggelapan dana itu lapor polisi karena kasus ini. Yang jelas, dia menegaskan kasus ini akan diselesaikan dan diurus oleh pemerintah. Prabowo menegaskan setiap sen uang rakyat akan dijaga dengan baik oleh pemerintah.

    “Pasti diurus. Setiap sen uang rakyat akan kita jaga ya,” tegas Prabowo.

    Sebelumnya, mitra dapur di Kalibata, Jakarta Selatan, melaporkan Yayasan Makan Bergizi Gratis (MBG) berinisial MBN ke Kepolisian. Laporan terkait dugaan penggelapan dana sebesar Rp 975.375.000.

    “Kami selaku kuasa hukum menyesalkan tindakan MBN yang tidak membayarkan sepeserpun hak dari Ibu Ira, selaku mitra dapur Makan Bergizi Gratis di Kalibata,” kata kuasa hukum korban, Danna Harly dilansir Antara.

    Danna mengatakan laporan itu tertuang dalam Nomor: LP/B/1160/IV/2025/SPKT/POLRES METRO JAKSEL/POLDA METRO JAYA pada Kamis (10/4) pukul 14.11 WIB.

    (acd/acd)

  • 3
                    
                        Yayasan MBN Sempat Hendak Ganti Kerugian Dapur MBG, tapi Menghilang
                        Megapolitan

    3 Yayasan MBN Sempat Hendak Ganti Kerugian Dapur MBG, tapi Menghilang Megapolitan

    Yayasan MBN Sempat Hendak Ganti Kerugian Dapur MBG, tapi Menghilang
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pemilik dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Ira Mesra, masih menantikan pembayaran biaya operasional dari Yayasan Media Berkat Nusantara (MBN).
    Kuasa hukum Ira, Danna Harly, mengaku sempat dihubungi pihak yayasan yang menyatakan ingin melakukan pembayaran.
    Komunikasi itu terjadi pada Jumat (18/4/2025) ketika Harly dan Ira tengah diperiksa sebagai saksi di Polres Metro Jakarta Selatan.
    “Pihak yayasan memberitahu saya bahwa akan menyerahkan bilyet giro untuk pembayaran hak Ira Mesra, dan beliau menanyakan di mana alamatnya,” kata Harly, dikutip dari
    Tribun Jakarta
    , Sabtu (19/4/2025).
    Hanya saja, hingga saat ini, pihak yayasan menghilang tanpa kabar.
    “Jadi saya juga kurang paham niatnya seperti apa, ingin menyampaikan bilyet giro di tengah hari libur. Saat dikonfirmasi jumlah, tiba-tiba tidak ada kabar lagi. Kurang lebih seperti itu,” ujar dia.
    Harly dan Ira diperiksa selama sembilan jam di Polres Metro Jakarta Selatan terkait kasus dugaan penggelapan dana MBG senilai hampir Rp 1 miliar, Jumat (18/4/2025).
    Harly dicecar 21 pertanyaan, sedangkan Ira menerima 28 pertanyaan dari penyidik.
    “Pada intinya, disini kami menekankan agar penyidik tetap objektif dan profesional dalam menangani perkara ini,” kata Harly.
    Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyebut ada permasalahan internal terjadi ujungnya merembet ke persoalan lainnya.
    Namun, kini permasalahan itu berhasil teratasi dan hingga persoalan dengan Yayasan MBN dan mitra sudah selesai.
    “Jadi begini, sebetulnya apa yang terjadi di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kalibata itu murni masalah internal mitra,” kata Dadan.
    Kondisi yang ada di lapangan soal adanya mitra dan yayasan baru diktahui pihak BGN.
    Dadan hanya mengetahui pihak yayasan sebagai satu-satunya kesatuan mitra BGN.
    Namun, kondisi di lapangan terdapat mitra dari Yayasan MBN yang menjalankan dapur MBG.
    “Kami juga baru tahu kalau mitra itu adalah partner. Jadi mereka itu antara yayasan dengan pemilik fasilitas, dua pihak yang berbeda dan di antara mereka kan ada perjanjian khusus. Kami tahunya kan itu satu kesatuan mitra dan itulah yang menjadi mitra Badan Gizi Nasional,” katra Dadan.
    “Jadi apapun yang terjadi di Kalibata, itu murni urusan internal. Tidak ada hubungannya dengan Badan Gizi,” sambungnya.
    Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Kerugian Dapur MBG Kalibata Jaksel Sempat Ingin Dibayar, tapi Yayasan MBN Menghilang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3
                    
                        Yayasan MBN Sempat Hendak Ganti Kerugian Dapur MBG, tapi Menghilang
                        Megapolitan

    6 Kala Ira Rugi Jadi Mitra MBG: Bekerja Tanpa Bayaran, Malah Ditagih Rp 400 Juta Megapolitan

    Kala Ira Rugi Jadi Mitra MBG: Bekerja Tanpa Bayaran, Malah Ditagih Rp 400 Juta
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –

    Dapur Makan Bergizi
    Gratis (MBG) Kalibata seharusnya menjadi simbol kolaborasi sosial demi membantu warga kurang mampu.
    Namun, bagi
    Ira Mesra
    , pengelola dapur tersebut, program itu kini berubah menjadi sumber kekacauan yang menyisakan dugaan penggelapan hampir Rp 1 miliar.
    Alih-alih mendapat bayaran atas jerih payahnya menyediakan ribuan porsi makanan setiap hari, Ira justru diterpa tagihan senilai Rp 420 juta dari Yayasan Media Berkat Nusantara (MBN), mitra pelaksana program.
    Belakangan, kuasa hukumnya menyebut dugaan mengerucut pada satu aktor kunci di dalam yayasan yang dinilai memiliki niat jahat.
    Di tengah ketidakpastian hukum dan polemik yang membelit, Ira memilih terus melanjutkan operasional dapur dengan dana pribadi, sembari menanti kejelasan pembayaran dan proses hukum yang tengah berjalan.
    Berikut fakta-fakta yang terungkap dari kasus ini.
    Kuasa hukum Ira, Danna Harly, menyebut tagihan dari
    Yayasan MBN
    muncul setelah pihaknya melaporkan dugaan penggelapan dana operasional
    dapur MBG Kalibata
    ke Polres Metro Jakarta Selatan.
    Laporan itu menyoroti dugaan penggelapan dana hampir Rp 1 miliar, namun respons yang muncul dari yayasan justru membuat pihak pelapor terkejut.
    “Jadi kemarin ada komunikasi, saya dengan pihak yayasan, lucunya mereka malah menagih Ibu Ira sebesar Rp 400 juta,” kata Danna di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (18/4/2025).
    Dari nilai tersebut, sekitar Rp 200 juta disebut berasal dari pembelian ompreng atau wadah makanan yang justru dibeli secara mandiri oleh Ira dengan harga satuannya Rp 12.000.
    Anehnya, pengeluaran pribadi itu dimasukkan ke dalam daftar tanggungan terhadap MBG.
    “Sudah dibayar dengan dana pribadi Bu Ira, tapi justru dimasukkan ke mekanisme MBG. Jadi dua hal yang berbeda dicampuradukkan,” kata Danna.
    Ira mengaku selama program MBG berlangsung, seluruh operasional dapur mulai dari bahan pangan, sewa tempat, listrik, kendaraan, hingga gaji juru masak ditanggung dari kantongnya sendiri.
    Tak satu rupiah pun bantuan operasional datang dari yayasan.
    Namun anehnya, pihak yayasan sempat menuding bahwa Ira masih memiliki kekurangan pembayaran sebesar Rp 45 juta dengan alasan terdapat
    invoice
    pembelian barang yang belum dipertanggungjawabkan.
    Tuduhan itu dianggap tak berdasar karena selama ini yayasan tidak pernah memberikan dana operasional kepada dapur MBG Kalibata.
    “Ketika Ibu Ira hendak menagih haknya kepada pihak yayasan, pihak yayasan malah berkata Ibu Ira kekurangan bayar sebesar Rp 45.314.249, dengan dalih adanya
    invoice-invoice
    saat di lapangan yang dibeli oleh pihak SPPG atau yayasan,” ucap Danna.
    Ira menjalani pemeriksaan selama sembilan jam usai membuat laporan dugaan penggelapan ke Polres Metro Jakarta Selatan pada Kamis (10/4/2025).
    Salah satu poin yang menjadi sorotan penyidik dalam pemeriksaan adalah soal perubahan nilai bantuan per porsi dari Rp 15.000 menjadi Rp 13.000.
    Perubahan sepihak itu tidak pernah dijelaskan secara resmi dan diduga menjadi celah penyelewengan.
    “Yang paling di-
    highlight
    itu adalah mengenai perbedaan perjanjian dengan pelaksanaan di lapangan. Sepertinya sudah saya sampaikan sebelumnya, pada perjanjian itu Rp 15.000, namun di tengah jalan menjadi Rp 13.000,” kata Danna.
    Tak hanya itu, pihak yayasan juga sempat berjanji akan membayar hak Ira menggunakan bilyet giro.
    Sayangnya, hingga Jumat malam, bilyet tersebut belum juga diterima.
    “Kami minta dikirim ke Polres Jaksel, tapi sampai sekarang belum ada respons,” kata Danna.
    Meski menghadapi tekanan, Ira memastikan akan tetap melanjutkan proses hukum.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Diduga Gelapkan Hampir Rp1 Miliar, Yayasan Malah Tagih Mitra Rp400 Juta

    Diduga Gelapkan Hampir Rp1 Miliar, Yayasan Malah Tagih Mitra Rp400 Juta

    PIKIRAN RAKYAT – Kasus dugaan penggelapan dana yang menyeret Yayasan Makan Bergizi Gratis (MBG) kian mencuat. Alih-alih menyelesaikan kewajiban pembayaran kepada mitra dapur, yayasan justru menagih balik dana ratusan juta rupiah kepada mitranya sendiri.

    Kasus ini mencuat setelah mitra dapur, Ibu Ira, melaporkan dugaan penggelapan dana sebesar Rp975.375.000 ke Polres Metro Jakarta Selatan.

    Tagihan Balik Rp400 Juta Kepada Korban

    Kuasa hukum Ibu Ira, Danna Harly menyampaikan bahwa alih-alih mendapatkan pembayaran atas jasa memasak lebih dari 65 ribu porsi makanan selama dua bulan, kliennya justru ditagih oleh pihak yayasan sebesar Rp400 juta.

    “Jadi kemarin ada komunikasi, saya dengan pihak yayasan, lucunya mereka malah menagih Ibu Ira sebesar Rp400 juta,” katanya kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat 18 April 2024.

    Lebih lanjut, Danna Harly menyebutkan bahwa yayasan juga mengklaim tagihan pembelian ompreng (wadah makanan) yang telah dibayar oleh Ibu Ira sebesar Rp200 juta dan dimasukkan sebagai tanggungan MBG.

    “Jadi Ibu Ira beli ompreng, kemarin Rp12.000, sudah dibayar Rp200 juta. Nah, itu ditagihkan ke dalam mekanisme di MBG ini. Jadi dua hal yang berbeda dicampuradukkan, jadi kacau semua ini,” tuturnya.

    Kronologi Kerja Sama dan Dugaan Penipuan

    Ibu Ira mulai bermitra dengan Yayasan MBG dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kalibata sejak Februari hingga Maret 2025. Ia dipercaya memasak sekitar 65.025 porsi makanan bergizi untuk anak-anak PAUD, TK, RA, dan SD.

    Dalam kontrak awal, harga yang disepakati adalah Rp15.000 per porsi. Namun, menurut Danna, di tengah pelaksanaan, terjadi perubahan sepihak dari yayasan menjadi Rp13.000 per porsi, dan dari kedua harga itu masih dipotong lagi sebesar Rp2.500 per porsi.

    “Setelah ada pengurangan, hak kami sebagai mitra dapur masih dipotong sebesar Rp2.500. Jadi dari Rp15 ribu dipotong Rp2.500 menjadi Rp12.500 dan dari Rp13 ribu dipotong pula Rp2.500 setiap porsinya,” ujar Danna.

    Lebih parah lagi, seluruh dana operasional ditanggung oleh Ibu Ira. Dari pembelian bahan makanan, sewa tempat, biaya listrik, kendaraan, hingga upah juru masak — semuanya dikeluarkan dari kantong pribadi.

    “Itu semua Ibu Ira yang membiayai,” ucap Danna.

    Ketika Ibu Ira hendak menagih pembayaran tahap kedua, bukan hanya tidak dibayarkan, pihak yayasan justru mengklaim bahwa mitranya masih kekurangan bayar sebesar Rp45.314.249, dengan alasan kebutuhan tambahan di lapangan.

    Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, membenarkan bahwa pihaknya ikut memfasilitasi mediasi antara mitra dan yayasan MBG.

    “Betul, kami memfasilitasi mediasi antara mitra dan yayasan,” kata Dadan.

    Namun, Dadan menegaskan bahwa masalah ini merupakan urusan internal antara mitra dan yayasan, karena dana sudah disalurkan BGN kepada pihak yayasan sebesar Rp386.500.000.

    “Uang kan sudah ada di antara mereka. Tinggal pengaturan di antara mereka,” ucapnya.

    Langkah Hukum dan Bukti Kuitansi

    Merasa dirugikan, Ibu Ira akhirnya menempuh jalur hukum. Laporan polisi sudah terdaftar dengan Nomor: LP/B/1160/IV/2025/SPKT/POLRES METRO JAKSEL/POLDA METRO JAYA sejak 10 April 2025.

    Pihak kepolisian pun telah menerima bukti kuitansi senilai Rp975.375.000 sebagai bukti awal dugaan penggelapan.

    “Barang bukti kuitansi senilai Rp900 jutaan kerja sama antara kedua belah pihak yang diserahkan ke Polres Metro Jakarta Selatan,” ujar Kasi Humas Polres Metro Jaksel, Kompol Nurma Dewi.

    Saat ini, kasus masih dalam tahap penyelidikan dan pemeriksaan saksi, baik dari pihak yayasan berinisial MBN maupun Ibu Ira.

    “Pelapor dan korban diperiksa hari ini di Polres Jaksel,” ucap Danna Harly saat mendampingi kliennya.

    Kompol Nurma juga menegaskan bahwa laporan belum dicabut dan proses hukum terus berjalan.

    “Belum dicabut, untuk saat ini belum, masih berjalan,” kata Nurma.

    Pasal yang Disangkakan

    Atas perbuatannya, pihak yayasan MBG disangkakan dengan dugaan tindak pidana penipuan dan penggelapan, sebagaimana diatur dalam:

    Pasal 378 KUHP (Penipuan) Pasal 372 KUHP (Penggelapan)

    Kedua pasal tersebut merupakan bagian dari UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang KUHP dan dapat berujung pada hukuman penjara jika terbukti bersalah.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News