Dilaporkan ke Polisi oleh Pemilik Dapur MBG Kalibata, Yayasan MBN: Terlalu Gegabah
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Yayasan Media Berkat Nusantara (MBN) menilai, pihak dapur Makanan Bergizi (MBG) Kalibata terlalu gegabah karena telah melaporkan kasus penggelapan dana ke polisi.
“Kita menyayangkan dari ibu Ira terlalu gegabah untuk melanjutkan proses-proses hukum seperti itu,” ucap kuasa hukum Yayasan Media Berkat Nusantara Timoty Ezra Simanjuntak saat konfersi pers di salah satu Hotel Kalibata, Jakarta Selatan, Jumat (25/4/2024).
Padahal, yayasan MBN sudah menerima pembayaran dari Badan Gizi Nasional (BGN).
Namun, pihak yayasan memang belum bisa membayarkan ke pemilik daput MBG Kalibata karena masih menunggu bukti
invoice
yang valid.
Oleh sebab itu, pihak yayasan sudah mengirim surat ke Ira untuk meminta bertemu. Surat pertemuan itu sudah Timoty kirim ke kuasa hukum Ira.
Rencananya pertemuan itu akan dilakukan hari Selasa atau Rabu pekan depan.
“Kita sudah kirim ke lawyernya mana perhitungannya. Hari Selasa atau Rabu, mana datanya,” tegas Timoty.
Bagi Timoty, kasus ini merupakan perkara perdata yang seharusnya bisa dimediasi terlebih dahulu, sebelum dilaporkan ke polisi.
“Terkait (laporan) di Polres Jaksel kita menyayangkan ini ranah transaksional perdata. Pidana langkah terakhir, dan itu kita menyayangkan,” ungkap Timoty.
Sebelumnya diberitakan, dana Makan Bergizi Gratis (MBG) diduga senilai hampir Rp 1 miliar digelapkan oleh sebuah yayasan di Jakarta Selatan.
Kasus ini terkuak dari laporan vendor dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Ira Mesra.
Dilansir dari
Tribun Jakarta
, Ira Mesra melaporkan yayasan Media Berkat Nusantara (MBN) ke Polres Metro Jakarta Selatan.
Laporan dugaan penggelapan itu teregistrasi dengan nomor LP/B/1160/IV/2025/SPKT/Polres Metro Jaksel/Polda Metro Jaya tertanggal Kamis, 10 April 2025.
Kuasa hukum Ira, Danna Harly, mengatakan laporan ditujukan ke yayasan dan juga pada perorangan yang masih terkait dengan yayasan tersebut.
“Untuk laporan polisi sudah kita serahkan ke Polres Jakarta Selatan. Laporan ditujukan ke yayasan, dan ada perorangan. Masalahnya dari yayasan ini,” kata Harly.
Yayasan ini diduga tidak menyalurkan dana MBG yang semestinya digunakan untuk pembiayaan operasional dapur.
Harly menjelaskan bahwa kliennya sudah memasak lebih dari 65.000 porsi, tetapi tidak menerima pembayaran sepeser pun. Yayasan MBN telah menerima transfer dana sebesar Rp 386.500.000 dari Badan Gizi Nasional (BGN), lembaga pemerintah yang menaungi program MBG.
Namun, dana tersebut diduga tidak disalurkan kepada mitra atau vendor yang seharusnya menjalankan kegiatan memasak dan distribusi makanan.
Menurut Harly, seluruh biaya operasional ditanggung sendiri oleh kliennya tanpa ada bantuan dari pihak yayasan, mulai dari pembelian bahan makanan, sewa tempat, biaya listrik, pengadaan peralatan dapur, kendaraan distribusi, hingga pembayaran juru masak.
Ketika Ira menagih haknya, pihak yayasan justru mengeklaim bahwa Ira memiliki kekurangan pembayaran sekitar Rp 45 juta, dengan alasan terdapat invoice pembelian barang yang belum dipertanggungjawabkan.
“Ketika Ibu Ira hendak menagih haknya kepada pihak yayasan, pihak yayasan malah berkata Ibu Ira kekurangan bayar sebesar Rp 45.314.249, dengan dalih adanya invoice-invoice saat di lapangan yang dibeli oleh pihak SPPG atau yayasan,” ungkap Harly.
Total kerugian yang ditanggung oleh Ira dalam dua tahap pelaksanaan program MBG ini ditaksir mencapai Rp 975.375.000.
“Sejauh ini total kerugian dari Ibu Ira itu adalah Rp 975.375.000, baru dua tahap. Makanya kita sekarang coba ngomong ke masyarakat supaya pemerintah aware. Baru dua tahap saja sudah seperti ini, berarti sudah harus ada pembenahan dalam pelaksanaan MBG supaya ke depan tidak lagi seperti ini,” kata Harly.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kementrian Lembaga: Polres Metro Jakarta Selatan
-
/data/photo/2025/04/25/680b6a32d3dce.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Dilaporkan ke Polisi oleh Pemilik Dapur MBG Kalibata, Yayasan MBN: Terlalu Gegabah Megapolitan 25 April 2025
-
/data/photo/2025/04/25/680b4ff434b7e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Yayasan MBN Janji Bayar Dana Dapur MBG Kalibata Jika Bukti Pengeluaran Valid Megapolitan 25 April 2025
Yayasan MBN Janji Bayar Dana Dapur MBG Kalibata Jika Bukti Pengeluaran Valid
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –Yayasan Media Berkat Nasional
(MBN) berjanji akan membayar
dapur Makan Bergizi Gratis
(MBG) Kalibata jika terdapat bukti yang valid terkait pengeluaran biaya.
“Intinya selama data itu cukup dan valid, contoh harganya masuk akal, kami akan bayar,” ujar kuasa hukum Yayasan MBN, Timoty Ezra Simanjuntak, dalam konferensi pers di Jakarta Selatan, pada Jumat (25/4/2024).
Ia menegaskan, jika ada bukti invoice yang diserahkan, kevalidannya harus dibuktikan. Menurut dia, pihak yayasan tidak ingin sembarangan mengeluarkan uang negara.
“Jika asal membayar tagihan tanpa bukti yang valid, dikhawatirkan pihak yayasan yang harus bertanggung jawab,” tambahnya.
Oleh karena itu, yayasan mendorong
dapur MBG Kalibata
untuk memberikan bukti
invoice
yang telah dikeluarkan.
Timoty juga menekankan pentingnya mediasi untuk menyelesaikan permasalahan ini.
Saat ini, dana yang diterima dari Badan Gizi Nasional (BGN) untuk dapur MBG Kalibata masih berada di tangan yayasan, sambil menunggu bukti
invoice
dari pihak dapur.
Sebelumnya, dana Makan Bergizi Gratis (MBG) hampir mencapai Rp 1 miliar diduga telah digelapkan oleh sebuah yayasan di Jakarta Selatan.
Kasus ini terungkap dari laporan vendor dapur MBG Kalibata,
Ira Mesra
, yang melaporkan Yayasan MBN ke Polres Metro Jakarta Selatan.
Laporan dugaan penggelapan tersebut terdaftar dengan nomor LP/B/1160/IV/2025/SPKT/Polres Metro Jaksel/Polda Metro Jaya pada tanggal 10 April 2025.
Kuasa hukum Ira, Danna Harly, menjelaskan bahwa laporan ditujukan kepada yayasan serta individu yang terkait.
“Untuk laporan polisi sudah kami serahkan ke Polres Jakarta Selatan. Laporan ditujukan ke yayasan, dan ada perorangan. Masalahnya dari yayasan ini,” kata Harly.
Dugaan penggelapan ini berkaitan dengan ketidakjelasan penyaluran dana MBG yang seharusnya digunakan untuk operasional dapur.
Harly menjelaskan bahwa kliennya telah memasak lebih dari 65.000 porsi makanan, namun belum menerima pembayaran.
Yayasan MBN diduga telah menerima transfer dana sebesar Rp 386.500.000 dari BGN, tetapi dana tersebut tidak disalurkan kepada mitra atau vendor yang menjalankan kegiatan memasak dan distribusi makanan.
Seluruh biaya operasional, termasuk pembelian bahan makanan dan biaya sewa tempat, ditanggung oleh Ira.
Ketika Ira menagih haknya, pihak yayasan justru mengeklaim bahwa Ira memiliki kekurangan pembayaran sekitar Rp 45 juta.
“Yayasan malah berkata Ibu Ira kekurangan bayar sebesar Rp 45.314.249, dengan dalih adanya
invoice-invoice
saat di lapangan yang dibeli oleh pihak SPPG atau yayasan,” ungkap Harly.
Total kerugian yang ditanggung oleh Ira dalam dua tahap pelaksanaan program MBG ini diperkirakan mencapai Rp 975.375.000.
“Makanya kami sekarang coba ngomong ke masyarakat supaya pemerintah aware. Baru dua tahap saja sudah seperti ini, berarti sudah harus ada pembenahan dalam pelaksanaan MBG supaya ke depan tidak lagi seperti ini,” kata Harly.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Yayasan Media Berkat Nusantara Respons Pelaporan Mitra Dapur ke Polisi, Singgung Ranah Perdata
PIKIRAN RAKYAT – Pihak Yayasan Media Berkat Nusantara merespons pelaporan pihak mitra dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kalibata, Jakarta Selatan ke polisi. Pihak yayasan menyayangkan pelaporan tersebut.
“Polres Jaksel gitu ya, kalau terkait Polres Jaksel, kita menyayangkan. Kita berpikir ini ranah transaksional perdata. Yang di mana sudah ada kontrak, Ibu klaim, Bapak klaim, kita cek evaluasi, kita cek kirim, semudah itu,” kata kuasa hukum Yayasan Media Berkat Nusantara, Timothy Ezra Simanjuntak dalam konferensi pers di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Jumat, 25 April 2025.
“Makanya saya bilang dalam pidahnya itu ultimum remedium. Harusnya pidana itu langkah terakhir, bukan langkah awal. Itu yang kami menyayangkan,” katanya.
Terkait apakah sudah ada dilakukan pemanggilan oleh pihak polisi, Ezra mengaku sampai saat belum ada. Dia mengatakan bahwa pihak yayasan akan menyelesaikan pencairan terhadap mitra dapur MBG.
“Sampai detik ini belum ada panggilan, kalau pun ada prosedur kek 3 hari sebelum nyampe terus kita tanggapi. Belum ada sih. Biar saya harapkan sih enggak seperlu ada, karena kan posisinya kita udah mengirimkan surat untuk mengajukan pembayaran,” katanya.
Dia membantah tuduhan penyelewengan dana oleh mitra makan bergizi gratis di Kalibata, Jakarta Selatan. Dia mengatakan bahwa tidak ada penyelewengan dana yang dilakukan pihak yayasan dan mengeklaim bahwa pembayaran dari pihak instansi itu sudah ada di dalam rekening bank dan nilainya tidak berubah.
“Sudah ada dan tidak sesuai dengan tuduhan penyelewengan dana, itu jauh,” kata Ezra dalam konferensi pers di salah satu hotel di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Jumat, 25 April 2025.
“Bahwa pembayaran sudah diterima, sudah dikeep tidak dilakukan penyelewengan oleh Yayasan Media Berkat Nusantara,” katanya lagi.
Akan tetapi, Ezra menyebut bahwa memang ada terjadi perbedaan pendapat terkait selisih perhitungan antara yayasan dan mitra dapur makan bergizi gratis di Kalibata tersebut.
Ezra bilang terkait hal ini pihak yayasan membutuhkan data transfer yang jelas serta data pendukung terkait pengelolaan program tersebut agar semuanya transparan dan dapat dipertanggungjawabkan bersama mitra dapur. Untuk itu, pihaknya akan duduk bersama dengan kuasa hukum mitra dapur pada pekan mendatang.
“Terkait pertanggungjawaban tersebut sedang dalam proses, kami melakukan undangan ke pihak lawyernya, kepada kuasa hukum Ibu Ira, beliau sampaikan juga mau direschedule,” katanya.
Sebelumnya, Mitra Dapur Makan Bergizi Gratis yang berlokasi di Kalibata, Jakarta Selatan melaporkan salah satu yayasan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) ke Polres Jakarta Selatan atas dugaan tindak penipuan.
Adapun laporan itu telah teregistrasi dengan Nomor:LP/B/1160/IV/2025/SPKT/POLRES METRO JAKSEL/POLDA METRO JAYA tertanggal 10 April 2025.
Kuasa hukum pelapor Danna Harly menjelaskan bahwa Pihak terlapor dalam hal ini adalah Yayasan berinisial ‘MBN’ yang menggandeng Mitra Dapur Makan Bergizi Gratis yang dimiliki oleh Ira Mesra Destiawati.***
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News
-

Dilaporkan ke Polisi Soal Penyelewengan Dana MBG, Yayasan Media Berkat Nusantara: Ini Ranah Perdata – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pihak Yayasan Media Berkat Nusantara menyayangkan langkah mitra dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kalibata bernama Ira Mesra melakukan pelaporan ke Polres Jakarta Selatan.
Laporan yang dilakukan Ira terkait dengan dugaan penyelewengan dana operasional dapur MBG di Kalibata.
Kuasa hukum Yayasan Media Berkat Nusantara, Timoty Ezra Simajuntak, mengatakan masalah pihaknya dengan Ira merupakan ranah perdata.
“Kalau terkait Polres Jaksel, kita menyayangkan. Kita berpikir, ini ranah transaksional perdata. Yang dimana sudah ada kontrak, Ibu klaim, Bapak klaim,” kata Timoty dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (25/4/2025).
Timoty mengatakan sebenarnya jalur pidana merupakan langkah terakhir dalam jalur hukum.
Selama ini, menurut Timoty, pihaknya masih menunggu komunikasi antara kedua pihak.
“Makanya saya bilang, dalam pidana itu, ultimum remedium. Harusnya pidana itu langkah terakhir, bukan langkah awal. Itu yang kami menyayangkan. Makanya kami berdiam diri dulu, untuk tunggu waktu yang tepat,” ungkapnya.
Yayasan Media Berkat Nusantara, kata Timoty, sudah berkonsultasi dengan pihak Badan Gizi Nasional terkait masalah ini.
“Ibu Ira itu, menurut saya, terlalu gegabah untuk melanjutkan proses-proses hukum seperti ini. Jadi kami, demi menjaga satu rupiah negara, tidak akuntabel, harus akuntabel dan transparan, makanya kita buat preskon ini. Makanya kita diem-diem aja dulu,” katanya.
Sebelumnya, mitra dapur MBG di Kalibata bernama Ira Mesra membuat laporan polisi (LP) melalui kuasa hukumnya Danna Harly terhadap Yayasan Media Berkat Nusantara (MBN).
Laporan ini terkait kasus dugaan penggelapan dana operasional dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan.
Kuasa hukum pelapor Danna Harly mengiyakan pemeriksaan kliennya tersebut.
“Benar pelapor dan korban diperiksa di Polres Jaksel,” ucap Danna, saat dikonfirmasi, Jumat (18/4/2025).
Meski sudah dilakukan mediasi, laporan polisi yang dilayangkan Mitra Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan masih belum dicabut.
Sebelumnya, Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Nurma Dewi menuturkan Ira Mesra Destiawati selaku vendor dapur MBG di Kalibata, Pancoran, melaporkan yayasan Media Berkat Nusantara (MBN).
Hal ini terkait dana MBG senilai hampir Rp1 miliar diduga digelapkan yayasan tersebut.
“(Kasus) masih berjalan,” ucap Nurma.
Pemanggilan terhadap saksi merupakan bagian dari tindak lanjut setelah laporan resmi diterima kepolisian.
Dua saksi yang dimintai keterangan adalah pelapor yakni kuasa hukum Danna Harly dan Ira selaku vendor dapur MBG.
“Untuk saat ini, yang akan dipanggil adalah pelapor dan pemilik dapur,” tutur eks Wakapolsek Pasar Minggu itu.
Diketahui, dapur makanan bergizi gratis (MBG) di Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, kembali mendistribusikan makanan ke sejumlah sekolah setelah berhenti beroperasi sejak akhir Maret 2025. (Tribunnews.com/Fahdi Fahlevi)
-

Pura-pura Tanya STNK, Pria Ini Todong Pisau dan Rampas Motor Rp23 Juta di Pancoran Saat Subuh – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Aksi kriminal jalanan sadis terjadi saat subuh di Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (25/4/2025) terekam kamera CCTV. Seorang pria dirampok, motornya seharga Rp23 juta dibawa kabur, setelah pelaku menodongkan pisau usai berpura-pura menanyakan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).
Seorang pria berinisial RK (25) menjadi korban perampokan yang dilakukan oleh pelaku yang menggunakan modus meminta STNK sebelum akhirnya merampas motor korban.
Kronologi Kejadian
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menjelaskan, aksi begal subuh hari ini bermula saat korban bersama rekannya melintas di lokasi kejadian sekira pukul 04.34 WIB.
Tiba-tiba, motor korban dipepet oleh pelaku yang langsung melakukan aksi perampokan.
“Saat sedang berkendara, korban dipepet oleh para pelaku di Jalan Warung Jati Barat, Kalibata, Pancoran,” ungkap Ade Ari dalam keterangannya pada Jumat (25/4/2025).
Setelah memepet korban, pelaku meminta saksi yang duduk di jok belakang untuk menunjukkan STNK motor tersebut.
“Saksi, F (19) yang berada di jok belakang korban, diminta untuk menunjukan STNK motor itu,” jelasnya.
Namun, setelah STNK diminta, pelaku tidak hanya berhenti di situ.
Mereka langsung merampas motor korban dengan kekerasan. Saksi yang berusaha melawan bahkan diancam menggunakan pisau.
Dampak kejahatan
Akibat kejadian tersebut, motor milik korban yang memiliki nilai sekitar Rp23 juta berhasil dibawa kabur oleh pelaku. Saksi yang sempat terjatuh setelah didorong dari motor, selamat meski sempat dilukai oleh aksi ancaman pelaku.
“Tidak lama kemudian saksi langsung didorong jatuh dari motor dan motor tersebut dibawa kabur,” tambah Kabid Humas Polda Metro Jaya.
Kasus ini kini sedang ditangani oleh Polres Metro Jakarta Selatan, dan pihak kepolisian sedang berusaha untuk mengungkap identitas pelaku yang masih dalam penyelidikan.
Penanganan Kasus
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (22/1/2025). (Tribunnews.com/ Reynas Abdila)
Sampai saat ini identitas pelaku masih dalam penyelidikan dan pelaku belum tertangkap.
Dan kasus ini ditangani oleh Polres Metro Jakarta Selatan.
Polisi berharap dapat segera menangkap pelaku berdasarkan keterangan yang ada dan bukti yang sedang dikumpulkan.
Masyarakat juga diimbau untuk lebih waspada, terutama saat berkendara di area yang rawan tindak kriminal seperti di kawasan Jalan Warung Jati Barat, Pancoran, Jakarta Selatan.
Kombes Pol Ade Ari juga menyarankan agar masyarakat tetap berhati-hati dan segera melapor jika mengalami kejadian serupa untuk mempercepat proses penanganan oleh pihak berwajib.
Pihak kepolisian terus berupaya untuk mengungkap pelaku yang terlibat dalam peristiwa perampokan ini.
Bagi masyarakat yang memiliki informasi terkait kejadian ini, diharapkan dapat segera melapor ke pihak berwajib.
Kasus ini menjadi sorotan karena mengingatkan masyarakat akan maraknya aksi kriminal saat subuh, terutama di wilayah padat seperti Jakarta Selatan. Polisi mengimbau warga lebih waspada, dan tidak ragu melapor jika melihat aktivitas mencurigakan di jalan.
Ikuti terus perkembangan berita ini di Tribunews.com untuk update terbaru kasus pencurian motor Pancoran dan kriminalitas Jakarta lainnya.
-
/data/photo/2025/04/21/68065c83e5da4.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Aksi Brutal WNA Mengamuk di Apartemen Kalibata City: Pukul Pekerja hingga Sandera Kepala Mal Megapolitan 24 April 2025
Aksi Brutal WNA Mengamuk di Apartemen Kalibata City: Pukul Pekerja hingga Sandera Kepala Mal
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Warga Negara Asing (WNA) asal Ghana berinisial KUV mengamuk di Apartemen Kalibata City, Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (21/4/2025).
Aksi penghuni Tower Gaharu Apartemen Kalibata City ini terekam oleh kamera ponsel warga lalu beredar di sejumlah akun media sosial. Pelaku juga diketahui merusak sejumlah barang di Farmers Market Kalibata City Square.
Kapolsek Pancoran Kompol Mansur mengatakan, penyebab KUV mengamuk di beberapa tempat area Apartemen Kalibata City ini karena diduga cekcok dengan istrinya, D.
“Memang kami enggak tahu cekcok dengan istri, tapi anaknya yang menjadi sasaran,” kata Mansur saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (21/4/2025).
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi, mengatakan, pihak kepolisian mengetahui adanya keributan di Apartemen Kalibata City usai mendapatkan laporan dari pekerja cat, AR.
Dalam laporan yang diterima kepolisian, AR mengalami tindak kekerasan berupa pemukulan oleh KUV di lantai 20 Tower Gaharu Apartemen Kalibata City.
Pemukulan tersebut mengenai bagian leher dan telinga AR, sehingga menyebabkan memar dan pendarahan.
Menurut keterangan tetangga KUV berinisial AM, mulanya ia mendengar teriakan minta tolong dari AR. Saksi pun keluar unit dan menyusuri koridor Lantai 20 Tower Gaharu.
Saat tiba di tempat kejadian perkara (TKP), AM melihat KUV sedang merusak lampu koridor, tepat di depan salah satu unit lantai 20 Tower Gaharu.
“Tanpa alasan yang jelas, WNA tersebut memukul saudara AM menggunakan lampu sintesis yang menyebabkan luka di bagian kuping dan leher,” ungkap Ade Ary dalam keterangannya, Rabu (23/4/2025).
AM tidak ingin mengambil tindakan. Dia memilih menghindari pemukulan dari KUV lalu turun ke lobi menggunakan lift untuk melaporkan kejadian tersebut kepada petugas keamanan.
Tak berselang lama, KUV justru melempar meja kecil dari lantai 20 Tower Gaharu yang mengenai mobil Honda CRV. Kendaraan tersebut mengalami kerusakan pada bagian spion sebelah kanan.
Petugas keamanan pun langsung berkoordinasi dengan pihak imigrasi agar bisa datang ke Tower Gaharu Apartemen Kalibata City. Setelah itu, mediasi antara petugas imigrasi dan KUV berlangsung.
“Setelah mediasi, WNA terdapat tidak kooperatif dan berbelit,” ujar Ade Ary.
Pukul 17.20 WIB, KUV turun dari lantai 20 Tower Gaharu bersama anaknya yang masih berusia 4 tahun.
Hilam Luthfi (34), saksi sekaligus penghuni Apartemen Kalibata City, mengatakan, KUV menyandera sang anak agar bisa kabur dari petugas yang hendak menangkapnya.
“Diduga dia menyandera anaknya sendiri dengan todongan pisau agar menjadi tameng ia lari ke mobilnya,” kata Hilman saat ditemui
Kompas.com
, Senin.
Setelah itu, KUV dan anaknya pergi menggunakan mobil Toyota Agya lalu berhenti di depan pintu masuk Kalibata City Square yang masih satu area dengan Apartemen Kalibata City.
Menghindari hal yang tidak diinginkan, petugas keamanan melaporkan kejadian ke polisi agar menangkap pelaku.
Saat hendak diringkus, KUV tidak kooperatif dan malah lari ke dalam
supermarket
di Kalibata City Square.
Di sana, KUV kembali mengamuk. Ia bahkan melepaskan busana dan hanya menyisakan celana, juga menyiramkan minyak goreng ke tubuh.
WNA tersebut sengaja melumurkan minyak goreng ke tubuhnya agar sulit ditangkap petugas.
“Mau kita amankan dia kabur. Setelah dia kabur, kita kejar. Kita kejar dia mandi minyak supaya badannya licin,” ujar Mansur.
Selain itu, KUV juga memecahkan sejumlah barang yang ada di dalam
supermarket
.
Mediasi kedua pun terjadi. Hasilnya KUV meminta dikawal oleh Chief Mall Kalibata City Square berinisial V yang berada saat mediasi terjadi.
“Sampai di area Gate 2 keadaan kembali ricuh dengan keadaan saudari V dicekik atau disandera oleh WNA tersebut,” kata Ade Ary.
Melihat keadaan tersebut, salah satu petugas keamanan berupa membebaskan V. Setelah itu, KUV melarikan diri ke area Klinik GWS Medika Kalibata yang berlokasi masih di dalam area Apartemen Kalibata City.
“Sekitar pukul 20.00 WIB, piket Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan tiba yang di mana WNA tersebut berhasil dievakuasi dan dibawa ke RS Polri Kramatjati,” urainya.
Menurut pemeriksaan terhadap D, suaminya sedang dalam keadaan mabuk karena minum minuman beralkohol.
“Namun istri dari pelaku tidak mengetahui peristiwa yang terjadi karena pihak Polsek Metro Pancoran sudah mengamankannya,” tuturnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Kronologi Dugaan Penggelapan Dana MBG, Presiden Prabowo Subianto Angkat Bicara
PIKIRAN RAKYAT – Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan komitmennya menjaga integritas pengelolaan anggaran negara, salah satunya dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Hal ini disampaikannya merespons polemik Mitra Dapur di Kalibata, Jakarta Selatan, yang melaporkan Yayasan MBG berinisial MBN ke kepolisian soal dugaan penggelapan dana Rp975.375.000.
“Pasti diurus. Setiap sen uang rakyat akan kita jaga ya,” ucap Presiden Prabowo Subianto usai bertemu Wakil Perdana Menteri Malaysia Dato’ Seri Dr. Ahmad Zahid bin Hamidi di Istana Merdeka, Jakarta pada Selasa, 22 April 2025.
Laporan Dugaan Penggelapan Dana MBG
Presiden Prabowo sempat menanyakan secara detail laporan kasus pada salah satu wartawan yang melontarkan pertanyaan itu.
“Saya belum tahu soal itu. Nanti saya cek ya,” lanjut Prabowo Subianto.
Kasus dugaan penggelapan dana ini mencuat usai Ira Mesra Destiawati, pemilik Mitra Dapur secara resmi melaporkan Yayasan MBG berinisial MBN ke Polres Metro Jakarta Selatan.
Kuasa hukum Ira, Danna Harly mengaku pelaporan ini dilakukan sebagai bentuk ketegasan hukum pada indikasi penyimpangan dana publik dalam program prioritas Presiden.
Menurutnya proses hukum akan terus berjalan tanpa adanya penyelesaian damai, sebagai pelajaran semua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan yayasan serupa di Indonesia agar tak melakukan hal yang sama.
Pihaknya sudah menyerahkan bukti-bukti kuat dan menjawab puluhan pertanyaan dari penyidik dalam pemeriksaan pekan lalu.
Ira diperiksa 28 pertanyaan dan kuasa hukumnya menjawab 21 pertanyaan. Rencananya pelapor akan menghadirkan 5 saksi dan 1 ahli pidana guna memperkuat laporan pekan ini.
Kronologi Dugaan Penggelapan Dana MBG
Mitra Dapur bekerja sama dengan Yayasan MBG dan SPPG Kalibata sejak Februari sampai Maret 2025 menyuplai sekitar 65.025 porsi makanan.
Harga awalnya Rp15 ribu per porsi sesuai kontrak. Belakangan berubah sepihak jadi Rp13 ribu yang memicu konflik dan berujung pada pemutusan kemitraan.
Namun, dapur MBG di Kalibata sudah kembali beroperasi secara terbatas menggunakan dana pribadi sejak 17 April 2025.
Pihak Mitra Dapur berharap program bisa kembali berjalan normal pekan depan, sambil menunggu perkembangan penyidikan dugaan penggelapan dana itu.***
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News


