Kementrian Lembaga: Polres Metro Jakarta Selatan

  • Sosok Ibu Kandung dan Kekasihnya yang Aniaya Bayi hingga Tewas di Jaksel, Pekerjaannya Tidak Tetap – Halaman all

    Sosok Ibu Kandung dan Kekasihnya yang Aniaya Bayi hingga Tewas di Jaksel, Pekerjaannya Tidak Tetap – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Bayi berinisial R (2) tewas akibat dianiaya oleh ibu kandung dan kekasihnya, N (30) dan E (31).

    Berdasarkan keterangan Kanit PPA Polres Metro Jakarta Selatan AKP Citra Ayu, kedua pelaku merupakan pengamen di kawasan Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

    “Mereka berinisial N (30) dan E (31). Jadi memang yang bersangkutan ini kerjanya tidak tetap,” ujar Citra, dilansir Warta Kota, Jumat (9/5/2025).

    “Jadi kadang mengamen, kemudian jual mawar di pinggir jalan itu,” sambungnya.

    Menurut Citra, kedua pelaku sempat mengarang cerita tentang kematian korban.

    Mereka berdalih korban meninggal dunia setelah bertengkar dengan kakaknya.

    “Waktu itu ditanyakan oleh saksi, kenapa kok anaknya bisa seperti ini?”

    “Alasannya karena berantem sama kakaknya, tapi ya mencurigakan lah,” kata Citra.

    Citra menuturkan, bayi itu juga sempat dibawa ke puskesmas oleh seorang saksi yang tak tega melihat kondisi tubuh korban penuh luka.

    “Bahkan sebulan sebelum ini, saksi memang sudah membawa korban ke puskesmas. Karena atas dasar kemanusiaan, tidak tega.” 

    “Itu saha di lehernya, di badannya itu ada bekas cakar-cakaran, kemudian matanya lebam,” ungkapnya.

    Citra menyebut, penganiayaan terhadap korban dilakukan dengan menggunakan gitar.

    Bahkan berdasarkan pengakuan kedua pelaku, mereka kerap melakukan penganiayaan.

    “Setelah penyidik dalami, memang diakui mereka bahwa mereka akumulatif, jadi memang sudah sering melakukan kekerasan, baik itu mencubit, memukul pakai gitar, menempeleng, menabok,” terang Citra.

    Awalnya, kasus ini terungkap setelah pihak kepolisian mendapat laporan dari Puskesmas Kebayoran Baru, Rabu (7/5/2025).

    Pada saat itu, pelaku membawa korban ke puskesmas dan petugas mengecek kondisi sang bayi.

    “Setelah di sana ternyata dari petugas puskesmas mengecek kondisi anak tersebut, yang pertama memang dalam kondisi luka-luka, luka lebam.”

    “Kemudian juga ada tangan terkilir, dan juga dilihat bahwa anak tersebut sudah tidak bernyawa,” kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Murodih, pada Jumat.

    Laporan dari puskesmas lantas langsung direspons cepat oleh kepolisian.

    Polisi juga melihat bahwa ada kejanggalan dari kematian bayi tersebut.

    “Ada beberapa saksi yang sudah diminta keterangan, yang memang juga dari hasil keterangan saksi mengarahkan bahwa itu ada tindak kekerasan,” ucap Murodih.

    Penyelidikan dengan mengumpulkan bukti dan memeriksa saksi-saksi pun dilakukan hingga akhirnya pelaku ditangkap.

    “Jenazah kini telah dibawa ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk diautopsi,” tutur Murodih.

    Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Bayi 2 Tahun Tewas Dianiaya Pasangan Pangamen di Blok M, Kasus Terungkap dari Laporan Puskesmas.

    (Tribunnews.com/Deni)(WartaKotalive.com/Ramadhan L Q)(TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

  • Pramono minta Satpol PP tindak tegas pelaku tawuran di Jakarta

    Pramono minta Satpol PP tindak tegas pelaku tawuran di Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo meminta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) tidak ragu-ragu dalam menindak para pelaku tawuran.

    “Saya tadi pagi sudah telepon kepala Satpol PP. Saya minta, dalam hal ini kita tidak boleh ragu-ragu. Kita harus menindak tegas siapapun yang melakukan tawuran itu,” kata Pramono saat dijumpai di Jakarta Pusat, Jumat.

    Tak hanya itu, Pramono juga meminta Satpol PP bekerjasama dengan aparat penegak hukum dalam hal ini adalah polisi.

    Namun, Pramono berpesan agar pendekatan yang dilakukan tetap harus manusiawi.

    “Tadi kepala Satpol PP juga melaporkan sedang didalami penyebab utama kenapa terjadi tawuran itu. Ternyata tawuran itu oleh tiga kelompok. Untuk itu saya meminta kepada Satpol PP betul-betul melakukan pendekatan yang, bukan tidak tegas, tapi yang manusiawi,” kata Pramono.

    Sebelumnya, tawuran di kawasan Manggarai kerap terjadi. Beberapa hari lalu, tawuran sampai menimbulkan korban luka.

    Polisi menyebutkan penyebab tawuran di Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan karena dipicu bunyi petasan sehingga menimbulkan perpecahan antar dua warga RW 12 dan RW 04.

    Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Murodih mengatakan ke depannya, pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan patroli dan melakukan pendekatan kepada ketua lingkungan agar tawuran tak terulang kembali.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Ibu dan Pacar Aniaya Balita hingga Tewas di Jaksel Sering Minum Pil Anjing

    Ibu dan Pacar Aniaya Balita hingga Tewas di Jaksel Sering Minum Pil Anjing

    Jakarta

    Polisi mengungkap kebiasaan ibu berinisial N dan kekasihnya yang menganiaya anaknya yang masih berusia 2 tahun hingga tewas di kawasan Blok M, Jakarta Selatan. Keduanya mengakui sering mengonsumsi pil anjing atau excimer.

    “Sejauh ini yang bersangkutan mengakui memang ada pengaruh obat. Jadi obat pil anjing itu excimer,” kata Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Selatan AKP Citra Ayu kepada wartawan, Jumat (9/5/2025).

    Citra mengungkap, baik N maupun E bekerja sebagai pengamen dan penjual mawar di sekitaran Blok M untuk menyambung hidup. Mereka tidak punya rumah maupun kontrakan.

    “Untuk tempat tinggalnya, mereka ini pindah-pindah. Terakhir ini sampai kejadian, mereka tinggal di bawah kolong jembatan flyover Blok M itu,” ujarnya.

    Citra mengatakan, ibu korban dan kekasihnya diduga menjadi penyebab kematian anaknya. Anak bungsu tersebut sering mendapat kekerasan.

    Bentuk kekerasan itu mulai dari mencubit, memukul pakai gitar, dan menempeleng korban. Ibu korban sempat beralasan anaknya sering bertengkar dengan kakaknya.

    Untuk diketahui, N merupakan ibu korban. Anaknya dua, 5 tahun dan 2 tahun. Kemudian E adalah pacar N yang juga kerap membersamai anak-anaknya.

    “Mereka ini, jadi bapak kandungnya itu, mereka sudah pisah. Ibunya bawa kabur anaknya. Kemudian cowoknya ini, dia bukan suami juga karena tidak ada pernikahan, mungkin pacarnya atau bapak sambung,” kata Citra Ayu.

    “Untuk saat ini yang kakaknya ini kita minta bantuan dengan UPTP3 DKI Jakarta untuk mengamankan kakaknya ini di rumah aman. Karena memang disini sudah tidak ada kerabat lagi,” ucapnya.

    Sebagai informasi, keluarga tersebut tidak memiliki rumah permanen. Mereka tinggal di underpass Blok M dan bekerja sebagai pengamen.

    “Untuk lokasi tinggalnya, jadi memang yang bersangkutan ini kerjanya tidak tetap. Jadi kadang mengamen, kemudian jual mawar di pinggir jalan itu,” katanya.

    (azh/azh)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Penganiaya anak di Blok M Jaksel dalam pengaruh obat pil anjing

    Penganiaya anak di Blok M Jaksel dalam pengaruh obat pil anjing

    Jakarta (ANTARA) – Penganiaya anak di kawasan Blok M, Jakarta Selatan dalam pengaruh obat pil anjing eksimer saat melakukan aksinya pada Rabu (7/5) siang pukul 12.30 WIB.

    “Sejauh ini yang bersangkutan mengakui memang ada pengaruh obat. Jadi, obat pil anjing itu eksimer,” kata Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Selatan AKP Citra Ayu kepada wartawan di Jakarta, Jumat.

    Citra mengatakan hal itu terkait kasus anak berinisial R (2) di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan yang meninggal dunia diduga karena mendapat kekerasan dari orangtuanya berinisial N (31) dan E (32)

    Dikatakan, kedua orangtua korban bekerja sebagai pengamen dan penjual mawar di sekitar Blok M. Mereka tidak dalam status menikah.

    “Untuk tempat tinggalnya, mereka ini pindah-pindah. Terakhir ini, sampai kejadian, mereka tinggal di bawah kolong jembatan jalan layang Blok M itu,” ujarnya.

    Dijelaskan, kekerasan itu mulai dari mencubit, memukul pakai gitar dan menempeleng korban.

    Orangtuanya beralasan sang anak sering bertengkar dengan kakak korban.

    Namun kekerasan itu berujung sang anak dibawa orangtuanya ke Puskesmas Kebayoran Baru dan juga dicurigai oleh petugas kesehatan hingga akhirnya dilaporkan ke polisi.

    “Waktu itu ditanyakan oleh saksi, kenapa kok anaknya bisa seperti ini? Alasannya karena berantem sama kakaknya, tapi ya mencurigakan,” jelasnya.

    Hingga kini, polisi masih memastikan penyebab dan motif kedua orangtua korban melakukan aksi kekerasan hingga berujung kematian tersebut.

    Polisi sudah menangkap kedua orangtua anak tersebut untuk dimintakan keterangan. Sedangkan sang anak dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk diautopsi.

    Selain itu, sang orangtua juga memiliki anak lainnya yang lebih tua berusia lima tahun dan sudah diamankan di Unit Pelaksana Teknis Pusat Perlindungan Perempuan dan Anak (UPT P3A) DKI Jakarta.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Tawuran Manggarai Kembali Terulang, Kapolda Metro Singgung Polisi RW
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 Mei 2025

    Tawuran Manggarai Kembali Terulang, Kapolda Metro Singgung Polisi RW Megapolitan 8 Mei 2025

    Tawuran Manggarai Kembali Terulang, Kapolda Metro Singgung Polisi RW
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –

    Kapolda Metro Jaya
    Irjen Pol Karyoto menyinggung soal
    polisi RW
    dalam pencegahan
    tawuran
    di wilayah Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan.
    Menurut Karyoto, program polisi RW akan sangat optimal jika jumlah petugas sangat banyak.
    Program polisi RW ini juga menjadi salah satu pembahasan saat Karyoto menerima kunjungan kerja (kunker)
    Komisi III DPR RI
    di Balai Pertemuan Metro Jaya (BPMJ), Kamis (8/5/2025).
    “Ini (tawuran Manggarai kembali berulang) menjadi salah satu sorotan dari anggota komisi juga. Kalau mungkin, apa polisi RW dihidupkan? Sebenarnya mungkin, kalau jumlah polisinya banyak,” kata Karyoto di BPMJ, Kamis.
    Kendati demikian, Karyoto mengaku telah memperhitungkan jumlah penduduk Jakarta yang mencapai sekitar 22 juta jiwa dibandingkan dengan jumlah personel polisi yang hanya sekitar 3.000 hingga 4.000 orang.
    “Dan kalau dibandingkan, satu polisi harus menjaga 758 (warga). Ini yang sangat tidak mungkin ketika kita harus menghidupkan polisi RW,” ujar dia.
    “Artinya, kalau harus dihidupkan polisi RW, kan satu RW itu satu polisi. Belum mencukupi jumlahnya. Kalau jumlahnya ada, sangat bagus. Jadi bisa melakukan deteksi sejak awal,” urai Karyoto lagi.
    Jika jumlahnya memungkinkan, Karyoto berujar, polisi akan mengawasi secara maksimal.
    “Tapi itu sangat-sangat belum memungkinkan untuk saat ini,” tegas dia.
    Sebelumnya, tawuran antarwarga di Manggarai terjadi pada Minggu (4/5/2025) malam. Mereka terlibat saling lempar batu hingga petasan. 
    Tawuran
    di Manggarai kembali pecah pada Senin (5/5/2025). Kapolsek Tebet Kompol Iwan Gunawan menyebutkan tawuran dipicu oleh bunyi petasan yang dilemparkan salah satu kelompok warga. 
    “Jadi memang dipicu dari bunyi petasan, informasinya dari RW 12 yang mengarah ke RW 4. Kebetulan ya karena ada bunyi-bunyi begitu, mungkin direspons sama RW 4 ya akhirnya timbul terjadi ribut,” kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Murodih kepada wartawan, Senin.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pramono minta Satpol PP dan polisi cegah aksi tawuran

    Pramono minta Satpol PP dan polisi cegah aksi tawuran

    Saya terus terang melihat di Youtube konten tawuran itu, ngeri karena banyak yang membawa senjata tajam

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo meminta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan aparat kepolisian untuk mencegah terjadinya tawuran, seperti yang terjadi di daerah Manggarai, Jakarta Selatan, pada Minggu (5/5).

    “Jadi, tawuran di Jakarta ini ada dua cara pencegahan dan penanganannya. Saya sudah meminta Satpol PP untuk berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk mencegah aksi tawuran yang ada,” kata Pramono saat dijumpai di wilayah Jakarta Selatan, Kamis.

    Dia pun baru mengetahui bahwa umumnya yang melakukan tawuran itu tidak dalam kondisi sadar (kesadaran penuh), sehingga perlu dilakukan operasi pencegahan agar tawuran tidak kembali terluang.

    “Saya terus terang melihat di Youtube konten tawuran itu, ngeri karena banyak yang membawa senjata tajam. Untuk yang seperti ini akan kita tangani dengan cara tegas,” kata Pramono.

    Aksi tawuran yang terjadi di Manggarai itu telah memakan korban.

    Pihak Kepolisian menyebutkan penyebab tawuran di Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan karena dipicu bunyi petasan sehingga menimbulkan perpecahan antar dua warga RW 12 dan RW 04.

    Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Murodih mengatakan ke depannya, pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan patroli dan melakukan pendekatan kepada ketua lingkungan agar kejadian tawuran tak terus terulang kembali.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Imbas penggelapan dana, dapur MBG Kalibata putus kontrak dengan MBN

    Imbas penggelapan dana, dapur MBG Kalibata putus kontrak dengan MBN

    diputus secara mendadak dan dihentikan sementara

    Jakarta (ANTARA) – Mitra dapur makan bergizi gratis (MBG) di Kalibata, Jakarta Selatan milik Ira Mesra Destiawati (59) telah memutuskan kontrak dengan yayasan Media Berkat Nusantara (MBN), imbas kasus dugaan penggelapan dana.

    “Informasinya, kita dengan yayasan MBN sudah putus kontrak. Agak kaget juga karena diputus secara mendadak dan dihentikan sementara,” kata Kuasa hukum mitra dapur MBG Kalibata, Danna Harly di Polres Metro Jakarta Selatan, Rabu.

    Danna menyatakan pemutusan kontrak dilakukan secara sepihak oleh yayasan MBN dengan dalih mitra dapur melakukan wanprestasi atau tak memenuhi kewajiban.

    Namun, tegasnya, kami membantah tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa pemutusan kontrak dilakukan tanpa dasar yang jelas.

    “Iya, jadi mereka beralasan bahwa kita wanprestasi dalam suratnya. Jadi mereka, memutus kontraknya. Padahal, prinsipnya kita memang sudah tidak bekerja sama lagi,” ujarnya.

    Terlepas dari hal itu, kini dapur MBG yang dikelola oleh Ibu Ira di Kalibata sedang dipersiapkan untuk operasional mandiri tanpa keterlibatan yayasan MBN.

    Dengan pemutusan kontrak ini, maka seluruh kegiatan dapur MBG Kalibata dipastikan tidak lagi berada di bawah naungan yayasan MBN.

    “Iya, jadi kita sudah putus kontrak, sekarang kita lagi proses peralihan dari yayasan MBN ke yayasan baru,” ucapnya.

    Pihaknya juga sudah melakukan proses ke Badan Gizi Nasional (BGN) untuk mendapatkan penunjukan resmi sebagai mitra baru.

    Diharapkan, proses administrasi dengan yayasan baru dapat segera rampung agar distribusi makanan bisa kembali berjalan mulai pekan depan.

    Sebelumnya, yayasan mitra Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kalibata, Jakarta Selatan, Media Berkat Nusantara (MBN) menegaskan mitra dapur dibayar secara mengganti atau membayar kembali (reimburse).

    Sebelumnya, mitra dapur di Kalibata, Jakarta Selatan, melaporkan Yayasan Makan Bergizi Gratis (MBG) berinisial MBN ke polisi terkait dugaan penggelapan dana sebesar Rp975.375.000.

    Laporan itu tertuang dalam Nomor: LP/B/1160/IV/2025/SPKT/POLRES METRO JAKSEL/POLDA METRO JAYA pada Kamis (10/4) pukul 14.11 WIB.

    Dijelaskan, bahwa pada awalnya Ira telah bekerja sama dengan yayasan dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kalibata sejak Februari sampai Maret 2025.

    Pihaknya sudah memasak kurang lebih sebanyak 65.025 porsi yang terbagi dalam dua tahap.

    Dalam kontraknya, perjanjian dengan yayasan dicantumkan harga Rp15 ribu per porsi. Namun, di tengah jalan diubah menjadi Rp13 ribu.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Dugaan Penggelapan Dana MBG Hampir Rp 1 M, Mitra Dapur di Kalibata Kembali Diperiksa Polisi

    Dugaan Penggelapan Dana MBG Hampir Rp 1 M, Mitra Dapur di Kalibata Kembali Diperiksa Polisi

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

    TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU – Ira Mesra, mitra dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, kembali diperiksa polisi pada hari ini, Rabu (7/5/2025).

    Ira diperiksa terkait kasus dugaan penggelapan dana MBG oleh yayasan Media Berkat Nusantara (MBN) senilai hampir Rp 1 miliar.

    Didampingi kuasa hukumnya, Danna Harly, Ira tiba di Polres Metro Jakarta Selatan sekitar pukul 17.30 WIB.

    “Agenda hari ini itu pemeriksaan keterangan tambahannya dari Ibu Ira, terkait penerimaan uang dari yayasan MBN,” kata Harly kepada wartawan.

    Harly mengungkapkan, pihak yayasan sudah menerima pembayaran dari yayasan MBN. 

    Hanya saja, ia menyebut pihak yayasan baru membayar Rp 375 juta dari total Rp 975 juta kepada Ira Mesra. Sementara, Rp 600 juta sisanya belum dibayarkan.

    “Dari yayasan MBN sudah mentransfer ke Ibu Ira, tapi hanya sekitar Rp 375 juta,” ujar dia.

    Sebelumnya, pihak yayasan MBN menyebut Ira Mesra melakukan wanprestasi.

    lihat foto
    Istilah cilukba bukanlah sesuatu yang asing di telinga kita karena sudah populer sejak lama. Namun buat Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi ada filosofinya nih.

    Kuasa hukum yayasan MBN, Nico Hermawan mengatakan bahwa Ira Mesra tidak menyediakan SDM yang kompeten di dapur MBG.

    “Jadi kita punya data, baik itu secara yayasan maupun dokumen yang kita koordinasikan dengan SPPG, di mana Ibu Ira ini contoh salah satunya adalah tidak menyediakan SDM yang kompeten di dapurnya. Baik itu jumlah maupun kualitas,” ungkap Nico.

    Nico menuturkan, pihaknya sedang mengumpulkan bukti untuk memulihkan nama baik yayasan MBN yang disebut menggelapkan dana MBG.

    “Jadi kita sudah kumpulkan bukti. Sampai di satu momen kita merasa bahwasanya yayasan harus bertindak untuk membersihkan nama baik, dan juga untuk mengoptimalkan proses MBG, ya kita akan mengeluarkan data tersebut,” ujar dia.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • 30 anggota Kepolisian berjaga di pos pantau Manggarai cegah tawuran

    30 anggota Kepolisian berjaga di pos pantau Manggarai cegah tawuran

    Kepolisian melakukan mediasi bersama tokoh masyarakat di kawasan tersebut agar tawuran tak kembali terulang.

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak 30 anggota Kepolisian berjaga di pos pantau Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan untuk mencegah kembali berulangnya tawuran antarwarga di kawasan tersebut.

    “Kita sudah dirikan pos pantau, jadi ada anggota yang standby (berjaga) di lokasi. Ada 20 dari Polres Jaksel dan 10 personel Polsek,” kata Kapolsek Tebet Kompol Iwan Gunawan kepada wartawan di Jakarta, Selasa.

    Iwan memastikan Kepolisian melakukan mediasi bersama tokoh masyarakat di kawasan tersebut agar tawuran tak kembali terulang.

    Terkait tawuran yang terjadi pada sore tadi, Kepolisian memastikan saat ini Manggarai telah aman dilewati pengguna jalan. Tidak ada korban maupun pelaku yang ditangkap atas kejadian tersebut.

    “Iya, sebentar saja tapi 10 menit langsung dilerai, udah kembali ke rumahnya masing-masing,” ucapnya.

    Kepolisian mengamankan satu orang korban pembacokan yang merupakan tukang parkir berinisial MLF dari kejadian tawuran Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan pada Minggu (4/5) malam.

    Kepolisian mengungkapkan tawuran yang terjadi antarwarga RW 12 dan RW 04 di Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan dipicu letusan petasan.

    Polres Metro Jakarta Selatan menyatakan pelaku tawuran yang membawa senjata api (senpi) dan senjata tajam akan terancam unsur pidana sesuai hukum yang berlaku.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Begini Kondisi Terkini Kolong Manggarai Usai Tawuran Bubar

    Begini Kondisi Terkini Kolong Manggarai Usai Tawuran Bubar

    Jakarta

    Tawuran antarkelompok di kolong rel kereta api dekat Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, sempat kembali pecah sore tadi. Begini situasi di lokasi pasca tawuran bubar.

    Pantauan detikcom di lokasi, Selasa (6/5/2025) pukul 18.30 WIB, situasi arus lalu lintas di kolong rel kereta api dekat stasiun Manggarai sudah bisa dilintasi kendaraan pasca tawuran. Kendaraan sudah dapat melintas di kedua arah.

    Kemudian petugas kepolisian juga terlihat masih turut berjaga di sekitar lokasi. Para petugas kepolisian yang berjaga pun ada yang menggunakan sepeda motor.

    Selain itu, terlihat juga mobil patroli kepolisian terparkir sekitar lokasi. Pos pengamanan dari Polres Metro Jakarta Selatan juga tampak di dekat lokasi.

    Aksi tawuran antarkelompok kembali pecah di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan, sore ini. Kedua kelompok saling lempar batu hingga petasan.

    Kapolsek Tebet Kompol Iwan Gunawan mengatakan tawuran tersebut melibatkan dua kelompok warga RW 04 dan RW 12. Tawuran pecah dipicu bunyi petasan.

    Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.30 WIB. Saat ini, tawuran sudah bisa dibubarkan polisi.

    “Kejadian jam 15.30 WIB sampai dengan jam 16.30 WIB. Alhamdulillah kami cepat ke TKP, langsung kita redam,” imbuhnya.

    “Ada yang bawa petasan, bawa sajam sebagian,” ucapnya.

    Menurutnya, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Saat ini para pelaku telah membubarkan diri.

    “Sudah bubar tadi kita pukul mundur. Mudah-mudahan tidak terjadi lagi, tidak ada korban jiwa,” lanjutnya.

    Meski tawuran sudah bubar, polisi masih siaga di lokasi. Polisi berencana mengumpulkan warga untuk mencari solusi dan duduk perkara aksi tawuran ini.

    Diketahui, tawuran di kawasan Manggarai kerap terjadi. Beberapa hari lalu, tawuran yang terjadi sampai memakan korban luka.

    (mea/mea)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini