Kementrian Lembaga: Polisi

  • Viral Pengendara Moge Berstrobo dan Atribut Polisi, Berujung Minta Maaf

    Viral Pengendara Moge Berstrobo dan Atribut Polisi, Berujung Minta Maaf

    Jakarta

    Viral di media sosial seorang pengendara motor gede (moge) menggunakan strobo dan atribut polisi palsu. Ujung-ujungnya pengendara moge itu meminta maaf.

    Di media sosial TikTok, beredar video pengendara moge yang dicurigai menggunakan atribut polisi palsu. Dikutip dari akun TikTok sahabatpropam, pengendara moge itu terekam sedang bersiap-siap melanjutkan perjalanan bersama pengendara moge lainnya yang tampaknya sedang konvoi.

    Pengendara moge tersebut memakai jaket bertuliskan ‘Polisi’. Tampak mogenya juga dilengkapi dengan lampu strobo.

    “Penggunaan atribut kepolisian tanpa izin bisa menimbulkan salah paham dan berpotensi melanggar aturan. Kasus ini pun ramai jadi pembahasan soal etika berkendara dan penggunaan atribut resmi,” demikian dikutip akun TikTok sahabatpropam.

    Dalam video berikutnya, pengendara moge itu membuat video klarifikasi dan permintaan maaf. Dia mengakui menggunakan atribut polisi hanya untuk konten. Pengendara moge itu mendapat atribut polisi yang dibeli secara online.

    “Saya mau minta maaf atas viralnya video yang telah beredar di media sosial. Saya meminta maaf dan saya memakai atribut dari Polri karena hanya untuk konten saja. Dan juga sekali lagi saya meminta maaf atas kegaduhan yang tela saya buat. Saya mendapatkan jaket itu dari online. Sekali lagi saya meminta maaf kepada jajaran Polri dan juga masyarakat semuanya. Mohon maaf sebesar-besarnya, terima kasih,” katanya.

    @sahabatpropam Afriando akhirnya menyampaikan permintaan maaf terkait dugaan aksi polisi gadungan di acara moge. 🙏 Kedua pihak sudah bertemu dan masalah dinyatakan selesai tanpa ada konflik lanjutan. Kasus clear, semua kembali fokus pada aktivitas masing-masing. ✔️ #Moge #PolisiGadungan #Klarifikasi #SahabatPropam #harleydavidson ♬ Awards Cinematic Opener – Audio Infinity

    Dikutip CNN Indonesia, Kabid Humas Polda Bali Ariasandy menjelaskan peristiwa itu terjadi pada Minggu (7/12) sekitar pukul 13:15 WITA. Personel kepolisian disebut mencegat pengendara itu di Jalan Amlapura-Singaraja, Kabupaten Karangasem, Bali.

    “Mengamankan pengendara yang dimaksud ke Polsek Kubu (Karangasem) dan mengecek identitas yang bersangkutan dan kelengkapan kendaraannya,” kata Ariasandy,

    Pihak kepolisian memberi teguran kepada pengendara moge berinisial MA (23) tersebut. “Yang bersangkutan sangat menyesal akan perbuatannya serta berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya,” ujar Ariasandy.

    (rgr/dry)

  • Respons Cepat Polri Selidiki Penyebab Banjir Sumatra Dinilai Penting untuk Wujudkan Keadilan Ekologis

    Respons Cepat Polri Selidiki Penyebab Banjir Sumatra Dinilai Penting untuk Wujudkan Keadilan Ekologis

    Liputan6.com, Jakarta – Lingkar Linguistik Nusantara (Lilin Nusantara) menilai institusi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) responsif dan cepat menyelidiki penyebab bencana banjir dan longsor di sejumlah wilayah di Sumatra.

    “Langkah Kapolri menunjukkan penanganan bencana tidak berhenti pada narasi ‘cuaca ekstrem’ semata, tetapi juga menyentuh dimensi penegakan hukum terhadap praktik ekonomi yang melampaui daya dukung lingkungan, seperti dugaan aktivitas ilegal yang merusak hutan dan daerah aliran sungai,” ujar Direktur Lilin Nusantara Mas Uliatul Hikmah dalam diskusi publik di Jakarta, seperti dilansir Antara, Kamis (11/12).

    Mas Uliatul Hikmah menyatakan langkah Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo memimpin penyelidikan faktor penyebab banjir Sumatera secara menyeluruh merupakan langkah maju yang penting dalam cara negara membaca dan merespons bencana ekologi.

    Uliatul mengatakan Lilin Nusantara berfokus pada wacana kritis ketika Kapolri memberikan instruksi untuk menurunkan tim ke lapangan dan mengusut temuan gelondongan kayu dalam volume besar pada aliran banjir.

    Menurut dia, terdapat dua pesan penting sekaligus dari instruksi Kapolri tersebut. Pertama, negara hadir mendampingi warga yang terdampak. Kedua, negara bersedia menelusuri jejak kejahatan yang berkontribusi pada kerentanan ekologis.

    Dalam perspektif wacana, kata dia, hal tersebut menandai pergeseran penting dari sekadar bencana alam menjadi peristiwa yang memiliki pelaku, motif, dan konsekuensi hukum.

    Bahkan, kata Uliatul, Lilin Nusantara menilai langkah Kapolri tersebut merupakan wujud nyata reformasi Polri secara kelembagaan. Dikatakan bahwa membantu evakuasi, mengamankan wilayah terdampak, dan menyelidiki praktik ilegal di balik banjir merupakan implementasi nyata reformasi Polri.

    “Aksi nyata Kapolri tersebut mengajak publik untuk melihat bahwa reformasi bukan hanya slogan atau dokumen kebijakan, melainkan rangkaian tindakan nyata yang berdampak langsung pada keselamatan dan martabat warga,” ucap dia.

    Meski demikian, dirinya menekankan pentingnya menjaga kewaspadaan kritis terhadap bahasa yang digunakan dalam narasi resmi. Uliatul mengatakan apresiasi terhadap kinerja Kapolri dan Polri sebagai institusi, harus berjalan beriringan dengan tuntutan agar bahasa reformasi konsisten dengan pembenahan struktural.

    Dengan demikian, sambung dia, perlu perbaikan tata kelola hutan, penindakan tegas terhadap pelaku utama kejahatan lingkungan, penguatan mekanisme pengawasan dan akuntabilitas, serta pelibatan korban dan komunitas lokal dalam penyusunan kebijakan pascabencana.

    Dalam konteks tersebut, kata dia, Lilin Nusantara memandang berbagai forum diskusi wacana publik sebagai ruang penting untuk menguji, menguatkan, sekaligus mengkritisi bahasa kekuasaan.

    Karena itu, dirinya memastikan Lilin Nusantara, sebagai salah satu lembaga kajian, tidak menjatuhkan vonis, tetapi menajamkan cara baca masyarakat terhadap narasi negara, sehingga apresiasi dapat diberikan secara sadar dan dukungan publik terhadap reformasi Polri tumbuh di atas konsistensi antara kata dan tindakan.

     

  • Anggota DPR Maruli Siahaan Sebut Masyarakat Tak Punya Hak Tuntut Penutupan PT TPL

    Anggota DPR Maruli Siahaan Sebut Masyarakat Tak Punya Hak Tuntut Penutupan PT TPL

    Anggota DPR Maruli Siahaan Sebut Masyarakat Tak Punya Hak Tuntut Penutupan PT TPL
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Anggota Komisi XIII DPR Maruli Siahaan mengatakan, masyarakat tidak mempunyai hak untuk meminta penutupan PT Toba Pulp Lestari (TPL).
    Hal tersebut disampaikan Maruli dalam rapat dengar pendapat (RDP) Direktorat Jenderal (Dirjen) Penguatan HAM Kementerian Hak Asasi Manusia (KemenHAM) dan
    PT TPL
    , pada Rabu (26/11/2025).
    “Jadi tidak ada hak masyarakat mengatakan tutup TPL, ya itu tidak ada haknya. Adalah hukum yang berbicara, itu harus betul-betul kita patuhi,” ujar Maruli dalam siaran langsung di akun Youtube
    Komisi XIII DPR
    , dikutip (Kamis (11/12/2025).
    Politikus Partai Golkar itu menyebut, PT TPL telah memaparkan proses perizinan hingga tindakan nyata terhadap kesejahteraan masyarakat setempat.
    Namun, ia menyorot adanya unjuk rasa yang menuntut
    penutupan PT TPL
    yang seharusnya didorong dengan bukti yang kuat.
    “Yang bermasalah sekarang adalah unjuk rasa yang besar-besaran, bahkan mengatakan ‘tutup TPL, tutup TPL’. Ini juga sebenarnya ini suara masyarakat banyak, tapi kita harus bisa membuktikan fakta apa sebenarnya yang menutup TPL ini,” ujar Maruli.
    Maruli mengatakan, sampai saat ini belum ada putusan berkekuatan hukum atau inkrah yang menyatakan PT TPL merusak lingkungan dan melanggar Undang-undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH).
    “Bahkan laporan-laporan yang ditangani polisi adalah dari pihak TPL dan itu sudah juga mendapat hukuman. Nah ini, apakah TPL pernah dilaporkan oleh masyarakat mengenai kerusakan lingkungan? itu dulu,” ujar Maruli.
    “Kalau memang ada dan sejauh mana prosesnya. Karena apa? menutup pabrik yang sudah mempunyai izin pemerintah, mengeluarkan izin, tidak sembarangan ini untuk mengatakan tutup,” sambungnya menegaskan.
    Anggota DPR daerah pemilihan (Dapil) I Sumatera Utara itu menduga, adanya pihak tertentu yang menunggai
    tuntutan penutupan PT TPL
    .
    “Saya terus terang saya adalah putra daerah, saya miris dengan keributan ini. Sepertinya ada pihak-pihak lain yang menunggangi ini. Ini perlu jadi catatan buat kita dari kementerian juga,” ujar Maruli.
    ANTARA FOTO/Yudi Manar Sejumlah masyarakat suku batak berunjuk rasa di depan kantor Gubernur Sumatera Utara, Medan, Senin (10/11/2025). Dalam aksi tersebut mereka menuntut agar Gubernur Sumatera Utara menutup PT. Toba Pulp Lestari (TPL) karena dianggap sudah merusak tanah suku batak di Kabupaten Toba.
    Pada Senin (10/11/2025), ribuan orang menuntut agar Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution menutup PT Toba Pulp Lestari (TPL) yang beroperasi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara.
    Direktur Program Kelompok Studi dan Pengembangan Prakarsa Masyarakat (KSPPM), Rocky Pasaribu, menegaskan bahwa mereka ingin memastikan Bobby menutup PT TPL.
    “Kita ingin memastikan Gubernur menutup TPL. Sampai gubernur datang menjumpai kita,” kata Rocky Pasaribu dari atas mobil komando, di depan Kantor Gubernur Sumatera Utara.
    Ia menambahkan bahwa gerakan ini merupakan aksi kolektif dari warga yang telah menderita akibat intimidasi yang dilakukan oleh perusahaan PT TPL.
    Massa aksi tidak hanya terdiri dari mahasiswa, tetapi juga melibatkan masyarakat sekitar Danau Toba dan warga Tapanuli Selatan.
    Terbaru pada Senin (24/11/2025), Bobby mengatakan akan menandatangani surat rekomendasi penutupan PT Toba Pulp Lestari (PT TPL) pada Senin (1/12/2025).
    Bobby menyampaikan hal itu seusai rapat dengan Sekretariat Bersama Gerakan Oikumenis untuk Keadilan Ekologis, Ephorus HKPB, Pdt. Dr. Victor Tinambunan, dan Masyarakat Adat di Kantor Gubernur Sumut, Senin (24/11/2025).
    “Satu minggu ini. Tadi kita sepakat, jadi minggu depan biar bisa saya teken,” kata Bobby saat diwawancarai wartawan usai rapat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Penampakan Mobil Berstiker BGN yang Tabrak 18 Siswa SD di Cilincing
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 Desember 2025

    Penampakan Mobil Berstiker BGN yang Tabrak 18 Siswa SD di Cilincing Megapolitan 11 Desember 2025

    Penampakan Mobil Berstiker BGN yang Tabrak 18 Siswa SD di Cilincing
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sebuah mobil putih menabrak sejumlah siswa di SDN Kalibaru 01, Cilincing, Jakarta Utara.
    Ada 18 siswa yang tertabrak mobil berstiker Badan Gizi Nasional (BGN) ini.
    Pengamatan
    Kompas.com,
     Kamis (11/12/2025) di lokasi, mobil berwarna putih tersebut masih berada di lapangan dalam area sekolah.
    Terdapat
    sticker
    logo dan tulisan Badan Gizi Nasional (BGN) di pintu sopir sebelah kanan.
    Di pintu sebelah kanan bagian belakang tertulis “Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi”. Tulisan itu juga terlihat di bagian depan mobil.
    Kondisi kap depan mobil terbuka dan terlihat sedikit penyok di bagian sisi kanan depan mobil.
    Sekeliling mobil itu saat ini sudah dibatasi dengan garis polisi berwarna kuning.
    Kasat Lantas Jakarta Utara, Kompol Ridha Aditya, mengungkapkan, mobil pengangkut MBG itu sempat melewati sekolah sebelum akhirnya memutar balik dan menabrak gerbang.
    “Kemudian masuk, seperti yang ada di CCTV, menabrak pagar sekolah sehingga siswa yang ada di dalam sekolah juga tertabrak oleh kendaraan,” ucap dia saat menemui media pada Kamis (11/12/2025).
    Mengenai kecepatan mobil saat menabrak sekolah, Radit mengatakan hal tersebut masih diselidiki oleh pihak kepolisian.
    “Untuk kecepatan juga masih diselidiki ya, untuk kecepatan kendaraan,” kata Ridha.
    Hingga saat ini, pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab insiden tersebut dan melakukan olah TKP di halaman sekolah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ditangkap, Bos Terra Drone Diperiksa Polres Jakpus Terkait Kebakaran
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 Desember 2025

    Ditangkap, Bos Terra Drone Diperiksa Polres Jakpus Terkait Kebakaran Megapolitan 11 Desember 2025

    Ditangkap, Bos Terra Drone Diperiksa Polres Jakpus Terkait Kebakaran
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Direktur Utama PT Terra Drone Indonesia, Michael Wishnu Wardana ditangkap polisi, Rabu (10/12/2025) malam.
    Michael Wishnu ditetapkan sebagai tersangka terkait kebakaran Gedung Terra Drone di Kemayoran pada Selasa (9/12/2025).
    Saat ini Michael Wishnu sedang menjalani pemeriksaan.
    “Iya (statusnya langsung tersangka). Dasarnya dua alat bukti permulaan yang cukup dan keyakinan penyidik,” ujar Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Roby Saputra, saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (11/12/2025).
    “Saat ini pemeriksaan tersangka masih dilakukan,” lanjutnya.
    Roby juga mengonfirmasi bahwa Michael Wishnu disangkakan Pasal 187 KUHP tentang perbuatan yang mengakibatkan kebakaran, Pasal 188 KUHP tentang kelalaian yang mengakibatkan kebakaran dan Pasal 359 KUHP tentang kelalaian menyebabkan orang lain mati.
    Sebelumnya, kebakaran terjadi di gedung Kantor Terra Drone di Jl Letjen Suprapto, Cempaka Baru, Kemayoran pada Selasa kemarin.
    Informasi resmi dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Jakarta menyebut, kebakaran di Gedung Terra Drone mulai diketahui sejak pukul 12.43 WIB.
    Tim damkar kemudian meluncur ke lokasi kejadian dan mulai melakukan pemadaman pada pukul 12.50 WIB.
    Lalu sekitar pukul 14.10 WIB, tim damkar telah berhasil memadamkan api dan melakukan pendinginan di lokasi kejadian.
    Polres Metro Jakarta Pusat
    pada pukul 17.00 WIB mengonfirmasi jumlah total korban meninggal sebanyak 22 orang.
    “Terdiri dari tujuh orang laki-laki dan 15 orang perempuan. Untuk 22 korban sudah dibawa ke RS Polri,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro.
    Dari keseluruhan korban meninggal, ada satu orang ibu hamil dengan usia kandungan tujuh bulan.
    “Rata-rata korban meninggal ditemukan di lantai 3, 4, dan 5. Sebab (karyawan) yang berada di lantai 6 bisa langsung ke rooftop,” tutur Susatyo.
    Menurutnya, para korban meninggal rata-rata disebabkan kekurangan oksigen sehingga menyebabkan lemas dan berujung kepada kematian.
    Pada Rabu, kepolisian telah menyatakan bahwa seluruh jenazah korban telah teridentifikasi dan boleh diambil oleh pihak keluarga.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Teriakan Histeris Siswa SDN 01 Kalibaru Saat Teman-temannya Terlindas Mobil MBG

    Teriakan Histeris Siswa SDN 01 Kalibaru Saat Teman-temannya Terlindas Mobil MBG

    GELORA.CO – Kecelakaan tidak hanya terjadi di jalan raya, namun pada Kamis 11 Desember terdengar teriakan histeris siswa SDN 01 Kalibaru saat teman-temannya terlindas mobil.

    Pemandangan mengerikan ini terjadi pada saat para siswa tengah melaksanakan kegiatan baris – berbaris di lapangan sekolah.

    Dari video yang beredar di media sosial terlihat sebuah mobil mini bus tengah terparkir di lapangan depan sekolah.

    Para siswa terlihat panik serta suara teriakan saat menyaksikan secara langsung teman-temannya terlindas mobil.

    Sedangkan guru yang ada di lokasi kejadian berusaha untuk mengevakuasi beberpa siswa yang masih berada di bagian kolong mobil.

    Selain guru, siswa lainnya juga terlihat membatu guru mereka untuk menarik temannya yang berada di bawah kolong mobil berwarna putih tersebut.

    Adapun guru lainnya mencoba menenangkan teman sejawatnya yang terlihat emosi pada pengendara mobil yang menabrak para siswa.

    Tidak hanya itu, dalam kepanikan untuk menyelamatkan siswa yang berada di kolong mobil, salah seorang juga terlihat berusaha untuk mengangkat mobil, meskipun usahanya sia-sia.

    Terlihat juga para orang tua murid yang masih berada di sekolah saat mengantar anaknya berkumpul di sekitar mobil seperti tengah memastikan apakah anaknya menjadi korban atau tidak.

    Dalam postingan tersebut dituliskan bahwa peristiwa mini bus menabrak siswa hingga guru sedang melaksanakan baris berbaris di lapangan sekolah SDN 01 Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara terjadi sekitar 7 pagi.

    Tak lama berselang, mobil ambulance mulai berdatangan untuk mengevakuasi korban ke RS terdekat agar mendapatkan penanganan lebih lanjut.

    Hingg berita ini diturunkan, masih belum ada statemen resmi dari pihak sekolah dan kepolisian terkait berapa banyak siswa yang menjadi korban tertabrak mini bus ini.

    Sedangkan kronologi kecelakaan tersebut hingga saat ini masih dalam penyelidikan pihak berwajib.

    Adapun Kapolres Metro Jakarta Utara, Komisaris Besar Polisi Erick Frendriz saat dihubungi Disway.Id menyampaikan bahwa pihaknya tengah menuju ke lokasi TKP untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. (*)

  • Kepergok Masuki Mobil Orang, Pria di Bekasi Sudah Duduk Manis Sambil Pakai Jam Tangan Pemilik
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 Desember 2025

    Kepergok Masuki Mobil Orang, Pria di Bekasi Sudah Duduk Manis Sambil Pakai Jam Tangan Pemilik Megapolitan 11 Desember 2025

    Kepergok Masuki Mobil Orang, Pria di Bekasi Sudah Duduk Manis Sambil Pakai Jam Tangan Pemilik
    Penulis

    BEKASI, KOMPAS.com –
    Seorang pria di Bekasi Utara ditangkap warga setelah diketahui sudah berada di kursi pengemudi sebuah mobil yang diduga hendak dicurinya.
    Peristiwa itu terjadi di Perumahan Duta Harapan RW 14 dan membuat pemilik kendaraan serta warga terkejut.
    Pelaku tidak hanya masuk ke dalam mobil, tetapi juga mengenakan jam tangan milik pemilik kendaraan yang disimpan di dalam kabin.
    Pemilik mobil, Sarlan, menjelaskan bahwa saat kejadian ia sedang beristirahat di sebuah ruko kosong yang berjarak sekitar empat meter dari lokasi kendaraannya.
    Ia menyebut mobil Toyota Calya miliknya memang terparkir dengan kondisi kunci masih menancap dan kaca jendela dibiarkan terbuka.
    Setelah memastikan kondisi mobil, ia menjelaskan alasannya membuka kaca dan meninggalkan kunci.
    “Kaca mobil sengaja saya buka karena biar tidak gerah atau panas, kunci nyantol seperti biasa, tapi biasanya aman juga kan,” kata Sarlan Rabu (10/12/2025), dikutip dari
    Tribunnews
    .
    Beberapa menit kemudian seorang rekannya mengaku melihat ada seseorang di dalam mobil. Sarlan awalnya tidak percaya karena merasa mobilnya kosong.
    Setelah mendapat desakan rekannya, ia memutuskan untuk mengecek langsung ke lokasi.
    “Saya ditanya di mobil kosong atau tidak, saya jawab kosong tidak ada orang, tapi teman saya bilang ada orang, pas saya cek beneran ada orang,” jelasnya.
    Saat mengecek, Sarlan mendapati seorang pria tak dikenal sudah duduk di kursi sopir. Bahkan, jam tangan miliknya yang disimpan di dalam mobil telah dipakai oleh terduga pelaku.
    Warga yang melihat kejadian itu ikut mendekat dan menanyai pria tersebut.
    Ia menggambarkan respons terduga pelaku yang berubah-ubah saat ditanya warga.
    “Terduga pelaku ini kalau ditanya apa jawabannya selalu beda, ada yang bilang ODGJ tapi menurut saya itu mah waras sih ya,” tuturnya.
    Sarlan kemudian meminta pria itu turun dan menjauh dari lokasi. Tidak lama berselang, petugas Babinsa dan Bhabinkamtibmas datang.
    Mereka membawa pria tersebut ke Polsek Bekasi Utara untuk pemeriksaan lebih lanjut.
    Ia mengakui terkejut mengetahui kedatangan petugas setelah meminta pria itu pergi.
    “Saya juga tidak tahu ada Polisi sama TNI datang ke lokasi setelah saya minta itu terduga pelaku pergi dari lokasi kejadian,” ucapnya.
    Hingga kini pihak kepolisian masih mendalami identitas serta motif terduga pelaku, sementara warga diimbau tetap berhati-hati saat memarkir kendaraan, terutama yang ditinggalkan dalam kondisi tidak terkunci.
    Artikel ini telah tayang di Tribunbekasi.com dengan judul “Pria Kepergok Hendak Mencuri di Duta Harapan, Sudah Masuk Mobil Agya dan Memakai Jam Tangan Pemilik”
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Terungkapnya Penyebab 22 Korban Tewas dalam Kebakaran Terra Drone
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 Desember 2025

    Terungkapnya Penyebab 22 Korban Tewas dalam Kebakaran Terra Drone Megapolitan 11 Desember 2025

    Terungkapnya Penyebab 22 Korban Tewas dalam Kebakaran Terra Drone
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Sebanyak 22 korban tewas dalam kebakaran Gedung Terra Drone di Kemayoran, Jakarta Pusat telah teridentifikasi, Rabu (10/12/2025).
    “Jadi tahap satu kemarin malam ada 3 jenazah, tahap dua tadi pagi ada 7 jenazah, dan untuk sore ini ada 12 jenazah, jadi totalnya 22 jenazah,” jelas Kepala Rumah Sakit Polri, Brigjen Pol Prima Heru, dalam konferensi pers hasil
    identifikasi korban
    kebakaran
    Terra Drone
    , Rabu.
    Seluruh korban sudah dipulangkan ke rumah keluarga masing-masing di hari yang sama.
    Kepala Biro Kedokteran dan Kesehatan (Karo Dokpol) RS Polri Brigjen Nyoman Eddy Purnama Wirawan mengungkapkan penyebab kematian seluruh korban karena menghirup gas beracun jenis monoksida (CO).
    “Untuk penyebab kematian berdasarkan dari pemeriksaan staf dan para personel spesialis forensik kami itu mengarah kepada terhirupnya asap dan kemudian
    gas karbon monoksida
    ,” jelas Nyoman dalam kesempatan yang sama.
    Ia menyebutkan, gas karbon monoksida dapat dikategorikan sebagai gas beracun yang berpacu dengan oksigen masuk ke dalam organ manusia.
    Menurut Nyoman, gas ini diduga dihasilkan oleh material yang terbakar di dalam gedung.
    Asapnya yang memenuhi ruangan mengalahkan oksigen.
    “Jadi gas ini bisa jadi karena pembakaran dalam berbagai kejadian kebakaran itu memang membuktikan bahwa dalam kondisi ini, kemudian terpicu kami tidak tahu apakah dia dari bahan itu ya tetapi bukti-bukti data-data menyimpulkan bahwa dalam kondisi luka atau terbakar seperti ini,” jelas Nyoman.
    Adapun gas beracun ini ditemukan juga pada darah korban berdasarkan pemeriksaan pada laboratorium.
    “Ada pemeriksaan laboratorium sederhana melalui darahnya tadi juga terbukti bahwa itu tinggi kandungan karbon monoksida,” kata dia.
    Lebih lanjut, Kabid Dokkes Polda Metro Jaya, Kombes Pol dr. Martinus Ginting menjelaskan bahwa seharusnya darah mengandung oksigen dan hemoglobin (HB) untuk bisa berfungsi secara normal.
    Ketika gas karbon monoksida berkadar tinggi memasuki darah, gas tersebut akan mengikat hemoglobin berkisar 20 sampai 30 kali lebih kuat.
    “Jadi ketika kadar CO-CO2 tinggi, kemampuan berikatan antara hemoglobin dengan CO atau CO2 tadi lebih kuat mungkin 20-30 kali daripada ikatan hemoglobin dengan oksigen,” jelas dia.
    Gas yang dihasilkan material di dalam kantor itu melesak masuk ke dalam darah melalui indra penciuman dan kemudian menghambat pernapasan korban.
    “Jadi ketika terbakar itu kan tadi kadar keluar dia CO atau CO2 itu berikatan dengan darah. Sehingga orang tersebut tidak bisa bernafas,” tutur dia.
    Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menyebutkan bahwa gedung perkantoran itu difungsikan sebagai gudang sekaligus tempat servis drone berukuran besar.
    “Karena di toko ini, selain (jadi tempat) servis juga ada gudang, nanti hasil lengkapnya akan kami sampaikan,” ujar Susatyo dalam memberikan keterangan pers di halaman kantor PT Terra Drone, Rabu (10/12/2025).
    Maka dari itu, diduga ada banyak stok baterai litium yang tersimpan dalam kantor.
    Polisi masih mendata jumlah baterai yang disimpan di sana dalam penelusuran penyebab pasti kebakaran.
    “Berapa sebenarnya stok baterai yang mungkin baru datang atau dan sebagainya, nanti perkembangan akan kami sampaikan,” kata Susatyo.
    Saat kejadian, salah satu baterai diduga terbakar. Beberapa karyawan berusaha memadamkannya dengan APAR.
    Namun, api bergerak cepat menyebar ke seluruh ruangan yang difungsikan sebagai gudang.
    “Kemudian ternyata baterai terbakar ini menyebar karena di lantai satu ini adalah salah satu tempat gudangnya,” tutur Susatyo di lokasi kejadian pada Selasa.
    Berikut daftar seluruh 22 korban
    kebakaran Terra Drone
    yang sudah teridentifikasi:
    1. Siti Sa’addah Ningsih, perempuan, 24 tahun
    2. Emilia Salim Tan, perempuan, 23 tahun
    3. Ervina, perempuan, 25 tahun
    4. Chandra Faajriati, perempuan, 19 tahun
    5. Tahsya Larasati, perempuan, 25 tahun
    6. Sendy Wijaya, laki-laki, 27 tahun
    7. Rayhansyah Pinago, laki-laki, 24 tahun
    8. Chintia Leni, perempuan, 29 tahun
    9. Rosdiana, perempuan, 26 tahun
    10. Muh Ikhsanul Mirja, laki-laki, 22 tahun
    11. Syaiful Fajar, laki-laki, 38 tahun
    12. Assyifa Mulandar, perempuan, 25 tahun
    13. Pariyem, perempuan, 31 tahun
    14. Ninda Tan, perempuan, 32 tahun
    15. Muhammad Ariel Budiman, laki-laki, 24 tahun
    16. Mochamad Apriyana, laki-laki, 40 tahun
    17. Della Yohana Simanjuntak, perempuan, 22 tahun
    18. Nazaellya Tsabita Nurazisha, perempuan, 27 tahun
    19. Athiniyah Isnaini Rasyidah, perempuan, 18 tahun
    20. Rufaidha Lathiifunnisa, perempuan, 22 tahun
    21. Novia Nurwana, perempuan hamil, 28 tahun
    22. Yoga Valdier Yaseer, laki-laki, 28 tahun
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • DPO Bos PT BSP Tak Juga Ditangkap, Pengusaha Surabaya Kecewa

    DPO Bos PT BSP Tak Juga Ditangkap, Pengusaha Surabaya Kecewa

    Surabaya (beritajatim.com) – Tersangka kasus penipuan dan penggelapan sebesar Rp4,5 Miliar Igo Heryanto yang sudah menyandang status Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak Mei 2025 lalu di Mabes Polri sampai saat ini masih berkeliaran.

    Hal itu membuat pelapor kasus ini yakni seorang pengusaha asal Surabaya Aditia Sugiarto Prayitno mengacu kecewa dengan kinerja polisi.

    Direktur Keuangan PT Bima Sakti Mineral (BSM) mengaku sudah melakukan segala upaya agar pengemplang uang perusahaannya tersebut ditangkap.

    Bahkan dia siap memberikan dukungan materi apabila aparat kepolisian tak ada anggaran untuk memburu Igo Heryanto.

    “Saya memohon pada Polrestabes Surabaya menunjukkan keseriusan dalam menuntaskan kasus dugaan penipuan dan penggelapan senilai Rp4,5 miliar dengan tersangka sekaligus Daftar Pencarian Orang (DPO) Igo Heryanto, Direktur Utama PT BSP,” ujar Aditia Sugiarto Prayitno, didampingi kuasa hukumnya Yafet Kurniawan saat konferensi pers, Rabu (10/12/2025).

    Aditia menilai penanganan perkara yang sudah berjalan hampir dua tahun tersebut mandek tanpa perkembangan signifikan, meskipun status tersangka dan DPO telah diterbitkan penyidik Satreskrim Polrestabes Surabaya.

    Aditia juga mempertanyakan alasan Polrestabes Surabaya yang menyatakan tidak wajib menampilkan daftar DPO di website Polri, padahal sejumlah DPO lain tercantum di sana.

    “Masak penyidik tidak tahu mana website resmi atau tidak. Saya jadi bertanya-tanya, kasus Igo ini sebenarnya jalan atau tidak,” ujarnya.

    Aditia juga menyinggung dugaan adanya ketidakprofesionalan penyidik Polrestabes dalam upaya pencarian dan penangkapan tersangka.

    “Igo tinggal di kota besar, Makassar. Nomor teleponnya kadang mati, kadang hidup. Semua datanya sudah saya berikan, tapi Igo tidak pernah ditemukan. Masa kita yang warga sipil harus bergerak sendiri?” katanya.

    Ia juga mempertanyakan alasan penyidik tidak memeriksa keluarga atau pengacara Igo, padahal tersangka masih bisa melakukan somasi dan menggugat penetapan tersangkanya setelah berstatus DPO.

    Kuasa hukum Aditia, Yafet Kurniawan, menambahkan bahwa Igo bahkan pernah menyangkal status DPO-nya dan menyebut pemberitaan tersebut Hoaks

    Untuk status pengacara yang dianggap mengetahui keberadaan Igo karena sempat teken kuasa untuk melakukan gugatan di PN Surabaya, menurut Yafet polisi bisa melakukan pemanggilan terhadap pengacara untuk dimintai keterangan keberadaan DPO Igo.

    ” Tujuan pendampingan hukum yang dilakukan pengacara adalah untuk memastikan hak-hak klien, termasuk yang berstatus DPO, tetap terlindungi sesuai hukum yang berlaku, dan mendorong klien untuk mengikuti proses hukum, bukan untuk membantu klien menghindari proses hukum,” ujar Yafet.

    Yafet menambahkan, memang hubungan pengacara dengan klien dilindungi oleh kerahasiaan, yang berarti pengacara wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui dari kliennya dalam kapasitas profesional, kecuali ditentukan lain oleh undang-undang.

    ” Namun, status DPO adalah informasi publik dan faktual yang dikeluarkan oleh aparat penegak hukum, bukan rahasia yang diungkapkan secara pribadi oleh klien, jadi tidak dilindungi undang-undang,”ujarnya.

    Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Dr. Edy Herwiyanto saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya sampai saat ini masih terus mencari keberadaan Igo. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Polda Jatim dan juga Polda Sulsel karena Igo tinggal di Makasar.

    “Kita terus mencari keberadaan tersangka, kita juga sudah melakukan pencekalan terhadap yang bersangkutan,” ujarnya.

    Terkait nama Igo yang tak tercantum sebagai DPO di website Polri, Edy mengaku belum mengetahui soal itu namun dia mengatakan apabila memang SOP nya harus mencantumkan nama DPO website Polri maka pihaknya akan segera melakukan itu.

    Apakah akan memanggil pengacara Igo karena Igo pernah teken surat kuasa untuk mengajukan gugatan di PN Surabaya? Edy mengatakan hal itu tak bisa dilakukan oleh pihaknya.

    ” Pengacara tidak boleh menolak seorang klien, dan pengacara juga dilindungi kode etik, jadi jangan dibenturkan ke arah sana,” ujar Edy.

    Diketahui, kasus bermula dari kesepakatan jual beli 100 ribu metrik ton nikel antara PT BSM dan PT BSP melalui anak perusahaan PT GNN. Namun, pengiriman tak kunjung dilakukan meski PT BSM telah membayar total Rp4,1 miliar melalui tiga tahap sejak Agustus hingga September 2023.

    Merasa ditipu, Aditia melapor ke Polrestabes Surabaya dengan LP/B/222/III/2024/SPKT/POLRESTABES SURABAYA/POLDA JATIM.

    Pada19 Februari 2025, Igo ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan SPH Nomor B/2289/SP2HP/V/RES.1.11/2025/SATRESKRIM dan pada 5 Mei 2025: Igo resmi berstatus DPO Nomor DPO/91/91 N/RES.1.11/2025/SATRESKRIM. [uci/ted]

  • Mobil Tabrak Siswa di SD Negeri Cilincing, Lapangan Dipasang Garis Polisi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 Desember 2025

    Mobil Tabrak Siswa di SD Negeri Cilincing, Lapangan Dipasang Garis Polisi Megapolitan 11 Desember 2025

    Mobil Tabrak Siswa di SD Negeri Cilincing, Lapangan Dipasang Garis Polisi
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Sebuah mobil menabrak siswa-siswa Sekolah Dasar Negeri 01 Pagi di Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (11/12/2026) pagi.
    Berdasarkan pemantauan
    Kompas.com
    di lokasi, mobil berwarna putih yang menabrak sejumlah siswa terlihat masih berada di lapangan sekolah.
    Bagian lapangan tersebut sudah dibatasi dengan garis polisi dengan sejumlah petugas polisi menjaga sekolah.
    Selain petugas kepolisian, ada juga petugas PMI yang berada di dalam sekolah.
    Orangtua siswa bernama Syam (43) menyebut peristiwa itu terjadi sekitar 06.30 WIB.
    “Ke sini, sekolahan anak saya ditabrak mobil,” kata Syam kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis (11/12/2025).
    Setelah mendapat kabar bahwa sekolah anaknya tertabrak mobil, Syam dan para orangtua murid lainnya mendatangi lokasi.
    Syam memperkirakan ada puluhan anak yang menjadi korban dari peristiwa kecelakaan itu.
    “Ada puluhan korban, sekarang saya masih di rumah sakit,” sambung dia.
    Tapi, ia belum bisa memastikan kronologi mengapa mobil itu bisa menabrak anak-anak di dalam sekolah.
    Dalam rekaman video yang Kompas.com terima, mobil tiba-tiba masuk ke lapangan sekolah.
    Kendaraan itu menabrak anak-anak dan guru yang sedang melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar di lapangan sekolah.
    Laju mobil itu terhenti ketika menabrak pagar besi pembatas sekolah. Imbasnya, beberapa siswa terlihat ikut terseret di bawah mobil, sementara sebagian tergeletak di lapangan.
    Para guru, orangtua murid, dan petugas sekolah langsung berusaha mengevakuasi siswa yang menjadi korban.
    Kini korban sudah dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.