Kementrian Lembaga: Polisi

  • Niat Ngerem, Malah Injak Pedal Gas

    Niat Ngerem, Malah Injak Pedal Gas

    Jakarta

    Sopir mobil MBG yang menabrak SD di Jakut mengaku salah menginjak pedal saat kejadian. Niatnya nginjak pedal rem, yang terinjak justru pedal gas.

    Mobil pengantar MBG menyeruduk SDN Kalibaru 01 Pagi, Cilincing, Jakarta Utara. Insiden ini terjadi saat para siswa sedang mengikuti kegiatan di lapangan sekolah pada pukul 07.39 WIB. Daihatsu Gran Max berkelir putih itu mulanya menghantam pagar sekolah, lalu menabrak para siswa di lapangan.

    Pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan terhadap sopir mobil MBG tersebut. Kapolsek Cilincing Kompol Bobi Subasri mengungkap, berdasarkan pengakuan sementara, sopir mengaku salah menginjak pedal. Niatnya menginjak pedal rem, yang terinjak justru pedal gas. Sopir yang mengemudikan itu diketahui merupakan sopir pengganti. Dia sudah dua kali melakukan pengantaran MBG karena sopir utama sakit.

    “Ini keterangan sementara ya, bukan pasti ya, sementara. Dia mau naik ke atas itu, mau ngerem, katanya remnya nggak pakem kan, karena takut mau nabrak (mundur), dia injek (rem) yang dalam. Nah, kirain itu (rem), ternyata gas,” kata Bobi dikutip detikNews.

    Dia mengatakan pihaknya masih melakukan pemeriksaan lanjutan kepada sopir maupun kernet, MRR. Dia menyebut olah tempat kejadian perkara (TKP) juga masih dilakukan.

    “Itu untuk sementara ya, tapi kita belum bisa ini, masih olah TKP dulu ya,” kata Bobi.

    Akibat insiden tersebut, 20 orang menjadi korban. 19 merupakan siswa, dan satu lainnya seorang guru. Lima di antaranya dirawat di RS Koja, sedangkan 14 lainnya dibawa ke RSUD Cilincing. Sementara satu orang dibawa ke puskesmas setempat.

    Kejadian salah menginjak pedal berujung celaka bukan kali pertama terjadi. Praktisi keselamatan berkendara yang juga Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, menyebut sebelum berkendara sebaiknya pengemudi mengenali dan memahami cara kerja dan operasional sebuah kendaraan.

    “Khususnya salah injak pedal bisa dipelajari di awal, mana pedal dan fungsinya serta risiko-risikonya. Seperti, menginjak pedal gas harus dalam posisi duduk siap, posisi tumit ada di depan pedal dan menginjak pedal gasnya harus smooth serta clear area,” jelas Sony beberapa waktu lalu.

    Sony menekankan, posisi tumit harusnya berada sejajar dengan pedal rem. Jika tumit berada sejajar dengan pedal gas, maka kaki pengemudi akan kesulitan mengoreksi ke pedal rem di saat kaget atau tiba-tiba harus mengerem.

    “Lebih baik ngeremnya sempurna dan ngegasnya nggak sempurna daripada sebaliknya,” sambungnya lagi.

    (dry/din)

  • 3
                    
                        Ini Pengakuan Sopir Mobil MBG yang Lindas Siswa SDN Cilincing
                        Megapolitan

    3 Ini Pengakuan Sopir Mobil MBG yang Lindas Siswa SDN Cilincing Megapolitan

    Ini Pengakuan Sopir Mobil MBG yang Lindas Siswa SDN Cilincing
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kapolsek Cilincing AKP Bobi Subarsi mengungkap keterangan awal dari sopir mobil makan bergizi gratis (MBG) yang menabrak
    SDN Kalibaru 01
    , Cilincing, Jakarta Utara. Insiden itu menyebabkan sejumlah korban luka dan masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.
    Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, sopir diduga salah menginjak pedal saat kendaraan menanjak menuju area sekolah.
    “Dia mau naik ke atas itu, mau
    ngerem
    , katanya remnya enggak pakem kan, karena takut mau menabrak, dia injek yang dalem. Nah, kirain itu (yang diinjek rem), ternyata gas, Nah ini sementara ya,” ujar Kapolsek Bobi Subarsi saat dikonfirmasi pada Kamis (11/12/2025).
    Saat ditanya apakah sopir memang salah menginjak pedal, Bobi mengonfirmasi hal tersebut sebagai temuan awal.
    “Iya, itu untuk sementara ya, tapi kami belum bisa ini (memastikan), masih olah TKP (tempat kejadian perkara) dulu ya,” katanya.
    Bobi menegaskan, pengemudi yang terlibat merupakan sopir pengganti, karena sopir utama sedang sakit.
    “Sopir pengganti iya, sopir utamanya sakit, udah dua kali dia, ini yang kedua,” jelasnya.
    Ia juga menyebutkan, inisial sopir dan kernet yang berada di dalam mobil saat kecelakaan, yaitu AI dan MRR. Pihak kepolisian masih melanjutkan olah TKP dan pemeriksaan untuk memastikan penyebab pasti kecelakaan.
    Sebelumnya, mobil pengangkut Makan Bergizi Gratis (MBG) menabrak siswa SDN Kalibaru 01, Cilincing, Jakarta Utara, pada Kamis (11/12/2025). Kecelakaan ini menyebabkan 21 korban luka.
    Berdasarkan rekaman CCTV yang telah diperiksa, mobil sempat berhenti di depan gerbang sekolah sebelum tiba-tiba melaju lebih cepat. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mobil MBG Tabrak Siswa SDN 01 Kalibaru, Menko PM Cak Imin Desak Evaluasi Menyeluruh

    Mobil MBG Tabrak Siswa SDN 01 Kalibaru, Menko PM Cak Imin Desak Evaluasi Menyeluruh

    Bisnis.com, SURABAYA – Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar merespons insiden mobil pengangkut makanan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang menabrak siswa dan guru di lingkungan SDN Kalibaru 01, Jakarta Utara hari ini.

    Cak Imin sapaan akrabnya mengucapkan rasa berbelasungkawa dan menaruh rasa dukacita terhadap kejadian naas yang terjadi di lapangan sekolah tersebut pada sekitar pukul 07.00 WIB.

    “Innalillahi wa innailaihi Raji’uun. Musibah kok tiada henti ya, tentu kita sangat bersedihlah,” ucap Cak Imin kepada Bisnis usai melakukan Groundbreaking rekonstruksi bangunan pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (11/12/2025).

    Ketua Umum PKB ini pun mendorong kepada segenap pihak yang berkaitan untuk sesegera mungkin melakukan evaluasi menyeluruh atas kejadian yang sementara ini mengakibatkan jatuhnya 19 korban luka.

    “Ya, [evaluasi] semuanya, semua. Keselamatan pengendara harus betul-betul dijaga, dan jangan sampai nyetir dalam keadaan ngantuk atau tidak fit,” jelasnya. 

    Diberitakan sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyampaikan bahwa pihaknya akan mendukung penuh proses investigasi yang dilakukan oleh kepolisian, seraya menyampaikan keprihatinan atas kecelakaan ini. 

    “Kami juga akan bekerja sama penuh dengan kepolisian dalam proses penyelidikan untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang,” kata Dadan dalam keterangan tertulis, Kamis (11/12/2025).

    Wakil Kepala BGN Bidang Operasional Pemenuhan Gizi, Sony Sonjaya, menambahkan bahwa seluruh biaya perawatan korban akan ditanggung oleh BGN sebagai bentuk tanggung jawab.

    Menurutnya, insiden tersebut tidak menghambat operasional maupun pelayanan program MBG di lapangan, sehingga distribusi dan layanan kepada penerima manfaat tetap berjalan. 

    “Secara internal BGN melakukan evaluasi internal untuk mencegah terulangnya peristiwa. Peristiwa tersebut tidak menghambat operasional dan pelayanan MBG,” ujarnya.

    Adapun, BGN mencatat sedikitnya 19 orang menjadi korban kecelakaan tersebut, yang mana salah seorang di antaranya merupakan guru. Para korban langsung mendapatkan perawatan di RSUD terdekat.  

    Aparat Polda Metro Jaya juga disebut telah menangkap sopir kendaraan pengangkut makanan program MBG SDN 01 Kalibaru, Jakarta Utara. 

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto menyatakan Kapolres Jakarta Utara sudah berada di TKP untuk mengecek peristiwa tersebut. Korban tengah didata dan diberikan tindak lanjut medis.

    “Untuk sopir sudah diamankan,” ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (11/12/2025).

  • Gudang Rokok Ilegal Digerebek di Polman, Polisi Temukan Cukai Palsu

    Gudang Rokok Ilegal Digerebek di Polman, Polisi Temukan Cukai Palsu

    Liputan6.com, Jakarta – Sebuah gudang penyimpanan rokok di Dusun Lemo Tua, Desa Kuajang, Kecamatan Binuang, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, digerebek Polsek Binuang pada Rabu 11 Desember 2025. Penggerebekan berlangsung setelah warga mencurigai aktivitas mencurigakan di lokasi yang disebut selalu tertutup dan aktif pada malam hari.

    Begitu masuk ke area gudang, Polisi langsung meminta penjaga membongkar tumpukan dus rokok. Hasilnya, aparat menemukan ratusan dus berisi rokok dari berbagai merek yang diduga ilegal. Di antaranya, Big Ben Bold sebanyak 167 dus dan Road Race 465 dus, dengan estimasi total lebih dari 300 ribu bungkus rokok.

    Tak hanya itu, Polisi juga menemukan sekitar 40 dus rokok kedaluwarsa di bangunan penyimpanan lain, serta dua kendaraan yakni mobil boks dan minibus yang diduga digunakan untuk mendistribusikan rokok ilegal tersebut ke berbagai daerah lain.

    Kapolsek Binuang, Iptu Rahman, menyebut dugaan pelanggaran menguat setelah petugas menemukan ketidaksesuaian antara isi kemasan dan pita cukai yang tertempel pada rokok ilegal itu.

    “Di kemasan tertulis isi 20 batang, sementara pita bea cukainya untuk 12 batang. Diduga ilegal. Namun untuk memastikan tetap perlu penelitian ahli,” kata Rahman di lokasi penggerebekan.

    Rahman menegaskan, Polsek Binuang telah berkoordinasi dengan Polres Polman, dan penyelidikan lebih lanjut akan diambil alih Satreskrim Polres Polman.

     

  • Bupati Lampung Tengah Terjaring OTT, 2 Ruangan di Dinas Kesehatan Disegel KPK

    Bupati Lampung Tengah Terjaring OTT, 2 Ruangan di Dinas Kesehatan Disegel KPK

    Sebelumnya diberitakan, suasana kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Tengah tampak lengang pada Kamis (11/12/2025), sehari setelah Bupati Ardito Wijaya terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

    Pantauan Liputan6.com di lokasi, menunjukkan area kompleks pemkab terlihat tidak seperti biasanya. Hanya beberapa kendaraan roda dua dan empat milik pegawai yang terparkir di halaman.

    Sejumlah bangunan di area pemkab tampak sedang dalam proses renovasi, termasuk gedung kantor bupati. Beberapa pekerja terlihat melanjutkan pengerjaan renovasi meski suasana kantor cukup hening.

    Saat awak Liputan6.com mengambil gambar situasi kantor, seorang pegawai berseragam Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) mendekat dan meminta agar tak berlama-lama berada di lokasi.

    “Lampung Tengah sedang berduka, kalau sudah ambil gambar sudah ya bang,” ujar pegawai berinisial AG tersebut.Meski demikian, AG memastikan pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan normal.

    “Alhamdulillah pelayanan masih berjalan seperti biasa,” katanya.

    Terkait keberadaan Wakil Bupati Lampung Tengah, I Komang Koheri, AG menjelaskan bahwa yang bersangkutan tidak berada di kantor.

    “Pak Wakil Bupati sedang ada kegiatan di Bandar Lampung, tidak di kantor hari ini,” tuturnya.

    Secara terpisah, I Komang Koheri mengonfirmasi bahwa dirinya tengah menghadiri agenda bersama Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Lampung.”Izin masih acara sama Kajati,” ujarnya singkat melalui pesan WhatsApp.

    Sebelumnya diberitakan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya bersama empat pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Tengah, terkait dugaan suap proyek.

    “(Diduga) suap proyek,” kata Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto kepada wartawan, Rabu (12/10/2025).

    Setelah diamankan, Ardito langsung diterbangkan ke Jakarta dan tiba di Gedung KPK menjelang pukul 21.00 WIB. Dia tampak tenang tanpa mengenakan masker, hanya menutup kepalanya dengan topi putih saat digiring masuk untuk menjalani pemeriksaan intensif.

    Ardito akan diperiksa selama 1×24 jam untuk menentukan status hukumnya, apakah akan ditetapkan sebagai tersangka atau tidak.Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo menjelaskan bahwa OTT itu merupakan bagian dari rangkaian pemeriksaansejumlah pihak di Jakarta dan Lampung, sejak Selasa (9/12/2025).

    “Tim kemudian melakukan kegiatan tangkap tangan dugaan tindak pidana korupsi di wilayah Kabupaten Lampung Tengah pada Rabu (10/12/2025),” kata Budi dikonfirmasi Liputan6.com.

    Dalam operasi tersebut, KPK mengamankan lima orang di Lampung. Seluruhnya langsung dibawa ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan lanjutan, termasuk Bupati Ardito.

    Saat ini para pihak yang diamankan masih menjalani pemeriksaan intensif. KPK menyatakan akan memaparkan konstruksi perkara secara lengkap dalam konferensi pers pada Kamis (11/12/2025).

  • Polisi Tangkap Dirut Terra Drone!

    Polisi Tangkap Dirut Terra Drone!

    Jakarta

    Polisi menangkap Direktur Utama PT Terra Drone Indonesia berinisial MW yang merupakan tersangka kasus kebakaran maut. MW ditangkap kemarin malam.

    “Jadi benar, untuk Direktur Utama dari Terra Drone sudah kami amankan semalam. Berdasarkan dua alat bukti permulaan yang cukup dan keyakinan penyidik, jadi kami tingkatkan statusnya menjadi tersangka dan sudah kami terbitkan surat perintah penangkapan,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakpus AKBP Roby Saputra di Jakarta Pusat, Kamis (11/12/2025).

    Dia belum menjelaskan detail di mana MW ditangkap. Dia mengatakan bukti yang dimiliki penyidik sudah cukup sehingga MW ditetapkan sebagai tersangka.

    “Sudah ada cukup bukti, dua alat bukti yang cukup dan keyakinan penyidik terhadap tindak pidana yang dilakukan oleh Saudara MW,” ujarnya.

    Kebakaran di Gedung Terra Drone terjadi pada Selasa (9/12) siang. Kebakaran itu menewaskan 22 orang. Korban tewas karena terjebak di dalam gedung.

    (haf/dhn)

  • Mobil MBG Tabrak Siswa SDN Kalibaru 01 Dikendarai Sopir Pengganti

    Mobil MBG Tabrak Siswa SDN Kalibaru 01 Dikendarai Sopir Pengganti

    Senada, Wakil Kepala BGN Bidang Operasional Pemenuhan Gizi Sony Sonjaya turun langsung ke sekolah tersebut dan rumah sakit pascainsiden kecelakaan.

    Dia memastikan, seluruh proses penanganan korban dilakukan secepat mungkin, termasuk koordinasi lintas pihak untuk memastikan para siswa dan guru yang terluka mendapatkan layanan medis optimal.

    “Saya sudah berada di lokasi untuk memastikan semua penanganan berjalan cepat. Kami berkoordinasi dengan pihak sekolah, kepolisian, dan fasilitas kesehatan agar semua korban mendapat penanganan maksimal,” ujarnya.

    Dia menegaskan bahwa seluruh biaya perawatan korban akan ditanggung oleh BGN sebagai bentuk tanggung jawab. “Biaya perawatan seluruh korban ditanggung oleh kami (BGN), dan mereka ditempatkan di Klas 1 (RSUD) semua,” ucap Sony.

  • Polisi Beberkan Kondisi Korban yang Ditabrak Mobil MBG di SDN Kalibaru 01, Sopir Tes Urine

    Polisi Beberkan Kondisi Korban yang Ditabrak Mobil MBG di SDN Kalibaru 01, Sopir Tes Urine

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung langsung mendatangi Rumah Sakit Umum Daerah Koja atau RSUD Koja, Jakarta Utara usai insiden mobil MBG menabrak siswa di SDN 01 Kalibaru.

    Pramono Anung menyampaikan, sampai saat ini total ada 21 korban yang ditabrak mobil MBG di SDN 01 Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara.

    “Sampai sekarang ini tercatat ada 21 korban,” ujar Pramono diRSUD Koja, Kamis (11/12/2025).

    Selain itu menurut pramono, selain siswa, ada pula 1 guru menjadi korban yuang ditabrak mobil MBG.

    “5 dirawat di Rumah Sakit Koja, satu guru dan 4 SD serta di RSUD Cilincing,” terang Pramono.

    Dia pun mengaku telah melihat 5 korban di RSUD Koja. Pramono juga mengaku telah memerintahkan Direktur RSUD Koja untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para korban.

    “Mudah-mudahan tidak ada hal yang lebih parah dari itu. Saya berdoa betul dan saya tadi langsung memerintahkan kepada Direktur RSUD Koja dan juga nanti RSUD Cilincing untuk memberikan pelayanan yang terbaik,” ucap dia.

    “Kalau perlu harus ditindakan bedah dan sebagainya, saya minta untuk diberikan support sepenuhnya,” sambung Pramono.

    Menurut dia, kejadian ini tidak terduga sama sekali karena saat itu, pintu pagar sekolah tertutup dan siswa sedang berbaris di lapangan.

    “Dan sekali lagi seperti yang selalu saya sampaikan peristiwa ini pastinya peristiwa yang memang tidak terduga sama sekali. Karena betul-betul pagar sekolah ini tertutup rapat, mobilnya masuk menabrak yang lagi dikumpulkan untuk proses literasi,” jelas Pramono.

  • Netizen Soroti Wajah ‘Tenang’ WO Ayu Puspita, Ini Kata Psikolog

    Netizen Soroti Wajah ‘Tenang’ WO Ayu Puspita, Ini Kata Psikolog

    Jakarta

    Ratusan orang yang mengaku korban penipuan menggeruduk rumah pemilik wedding organizer (WO) Ayu Puspita di Jalan Beton, Kelurahan Kayu Putih, Jakarta Timur. Mereka menuntut pemilik WO untuk bertanggungjawab atas perbuatannya.

    Dari video yang beredar di media sosial terkait penggerudukan tersebut, banyak netizen yang salah fokus (salfok) terhadap ekspresi ‘tenang’ atau santai dari Ayu Puspita, padahal sedang dalam kondisi terpojokkan.

    “Mukannya santai aza,” tulis salah satu akun di TikTok.

    “Mukannya bisa sesantai itu anjiiir,” tulis lainnya.

    “Si ayu ekspresinya kek : TERUS?” tambah lainnya.

    Psikolog klinis, Maharani Octy Ningsih mengatakan orang yang sedang berada dalam tekanan besar itu tidak selalu menunjukkan ekspresi yang sesuai dengan situasinya, ataupun merepresentasikan apa yang dirasakannya.

    “Dalam situasi ancaman, tubuh kita punya 3 mode yakni fight (melawan), flight (lari) atau bisa juga freeze (diam, wajah datar, terlihat tenang). Tidak sedikit juga orang justru freeze saat ketakutan,” kata Rani kepada detikcom, Kamis (11/12/2025).

    “Ekspresi menjadi tidak sesuai dengan situasi karena akan terlihat santai, datar, atau tidak peduli. Jadi tampilan santai yang terlihat itu bukan otomatis tanda tidak takut atau tidak peduli. Bisa saja dia sedang dalam mode bertahan hidupnya sendiri,” sambungnya.

    Rani menambahkan orang yang terbiasa menghadapi konflik, drama, atau tekanan sosial sering kali mematikan emosi di situasi panas, respons adaptif untuk mengurangi rasa ancaman. Selain itu ada keinginan untuk tetap terlihat kuat di depan publik.

    “Beberapa orang berusaha menunjukkan bahwa akan tetap menguasai keadaan, apalagi ketika banyak kamera dan orang melihat, di mana bisa sebagai bentuk pertahanan diri,” katanya.

    “Oleh karena itu hal yang kita lihat dengan sikap santainya tersebut tentu terkait dengan kontrol ekspresi diri di depan orang, serta merupakan strategi psikologis untuk mengurangi rasa malu,” sambungnya.

    Polisi Sedang Mendalami Kasus Dugaan Penipuan

    Di sisi lain polisi telah menetapkan lima orang sebagai tersangka terkait kasus dugaan penipuan yang dilakukan oleh wedding organizer (WO) Ayu Puspita. Polisi masih mendalami peran lima tersangka tersebut.

    “Ada lima tersangka yang sudah diamankan dan sudah ditetapkan sebagai tersangka dan dilakukan penahanan,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto kepada wartawan, Rabu (10/12/2025).

    Kelima tersangka berinisial A, D, B, H, dan R saat ini tengah dilakukan penahanan di Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Perannya, mereka terlibat dalam kasus penipuan dan penggelapan wedding organizer (WO) Ayu Puspita.

    Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara (Jakut) Kompol Onkoseno Sukahar mengungkap Ayu melakukan penipuan dengan menggunakan promo jasa kepada calon pengantin. Pelaku menawarkan harga murah. Namun, pada kenyataannya, penawaran itu tidak dilakukan Ayu.

    Halaman 2 dari 2

    (dpy/suc)

  • Fakta Baru Kasus Cek Palsu Pacitan: Format Bank Tak Sesuai, Tarman Akui Demi Cinta

    Fakta Baru Kasus Cek Palsu Pacitan: Format Bank Tak Sesuai, Tarman Akui Demi Cinta

    Pacitan (beritajatim.com) – Kasus dugaan pemalsuan cek senilai Rp 3 miliar yang menyeret nama Tarman (74), warga Pacitan, terus diusut Polres Pacitan. Hasil pemeriksaan terbaru memastikan bahwa dokumen cek yang digunakan dalam proses pernikahannya diduga kuat palsu.

    Pengakuan Tarman pun membuat publik tercengang. Ia mengakui memalsukan cek tersebut demi mendapatkan hati mempelai wanita yang usianya terpaut lebih dari 50 tahun lebih muda.

    “Supaya istri saya mau. Sudah, cuma itu,” ujar Tarman saat menjawab pertanyaan Kapolres Pacitan AKBP Ayub Diponegoro Azhar dalam konferensi pers Rabu kemarin (10/12/2025).

    Ayub kemudian menegaskan, “Berarti Anda menggunakan cek itu sehingga korban percaya dan ingin menikahi panjenengan, betul?” Tarman mengangguk, menguatkan dugaan tersebut. Ia juga membantah isu bahwa dirinya memiliki aset Rp 3 miliar. “Itu tidak ada,” ujarnya singkat.

    Bukti-bukti Kuatkan Dugaan Pemalsuan
    Polisi mengungkap sejumlah kejanggalan pada cek yang disebut bernilai Rp 3 miliar tersebut. Saksi dari bank swasta yang logonya tercantum pada cek menyatakan bahwa dokumen itu tidak sesuai dengan format resmi bank. Salah satunya adalah penempatan tanggal di bawah logo bank, sesuatu yang tidak pernah digunakan pada desain asli.

    Selain itu, terdapat beberapa ketidaksesuaian teknis lain, di antaranya:

    Nomor seri cek: 7 digit, sementara aslinya hanya 6 digit.
    Nomor rekening: 11 digit, sedangkan bank bersangkutan hanya menggunakan 10 digit.
    Kertas cek: tidak sesuai standar Peruri.
    Nama kantor bank: tercantum “KCU Blitar Surabaya, KCP Jl Darmo” yang tidak pernah ada dalam struktur bank tersebut.

    Semua bukti tersebut kemudian dianalisis secara forensik. Kapolres Ayub menyebutkan bahwa video, dokumen, dan hasil pemeriksaan ahli telah tersimpan dalam sebuah flashdisk yang turut dijadikan barang bukti. “Flashdisk itu berisi video maupun dokumen terkait kasus yang ditersangkakan, termasuk cek 3 M tersebut,” jelasnya.

    Tersangka Masih Ditahan, Polisi Buka Peluang Adanya Laporan Baru
    Hingga kini, Tarman yang dalam berkas perkara ditulis sebagai TRM masih ditahan di Mapolres Pacitan. Polisi juga tidak menutup kemungkinan munculnya laporan lain terkait dugaan tindak pidana serupa yang mungkin melibatkan tersangka.

    “Untuk saat ini, di Polres Pacitan satu kasus yang kami tangani. Kami masih menunggu jika ada laporan dari pihak lain atau polres lain,” pungkas AKBP Ayub. (tri/kun)