Kementrian Lembaga: Polisi

  • Video Rasisme ke Orang Sunda Viral di Medsos, Wagub Jabar Minta Polisi Tangkap Resbob

    Video Rasisme ke Orang Sunda Viral di Medsos, Wagub Jabar Minta Polisi Tangkap Resbob

    Liputan6.com, Bandung – Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan meminta agar pihak kepolisian agar segera mengusut pemilik akun media sosial TikTok Resbob alias Adimas Firdaus, yang melakukan penghinaan terhadap orang Sunda. Erwan pun mengaku merasa terhina dengan perkataan pemilik akun tersebut.

    “Ini sudah SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan), saya ingin kepolisian segera menangkapnya. Ini berpotensi memecah belah kesatuan bangsa. Proses hukum agar jera, sehingga tidak ada lagi yang menghina suku mana pun,” kata Erwan di Kota Bandung, Jumat (12/13/2025).

    Erwan mengatakan, sebagai warga negara harus saling menghormati, apalagi di Indonesia ini memiliki banyak suku. Bahkan, besar kemungkinan dalam satu keluarga bisa ada berbagai macam suku melalui ikatan perkawinan.

    “Harus saling menghormati di NKRI ini. Saya percaya polisi segara bertindak agar tidak melebar,” kata dia.

    Erwan berharap polisi bisa segera melakukan proses hukum terhadap pemilik akun media sosial itu. Secara pribadi, Erwan pun mengaku terhina dan marah atas perkataan yang diujarkan oleh pemilik akun media sosial TikTok, Resbob.

    Meski merasa terhina dan marah, Erwan meminta semua pihak agar tidak menaruh dendam terhadap suku dari pemilik akun media sosial TikTok, Resbob.

    “Saya yang terlahir dari Suku Sunda, sangat terhina dan marah. Tapi kita enggak boleh dendam ke sukunya,” ucap dia.

    Sementara itu, Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Hendra Rochmawan mengatakan, pihaknya saat ini masih melakukan pendalaman terkait hal tersebut. Polisi saat ini telah menerima laporan terkait hate speech atau ujaran kebencian.

    “Iya kami sudah profiling akun pelaku hate speech terhadap Viking dan Warga Jabar dan sudah melakukan penyelidikan. Penerimaan LP (Laporan Polisi) untuk melengkapi proses hukum menguatkan saksi korban,” kata dia.

  • 9
                    
                        Kronologi Hilangnya Advokat Aris Munadi hingga Ditemukan Terkubur, 4 Saksi Diamankan
                        Regional

    9 Kronologi Hilangnya Advokat Aris Munadi hingga Ditemukan Terkubur, 4 Saksi Diamankan Regional

    Kronologi Hilangnya Advokat Aris Munadi hingga Ditemukan Terkubur, 4 Saksi Diamankan
    Penulis

    BANYUMAS, KOMPAS.com
    – Kematian Aris Munadi, Advokat asal Purwokerto yang jasadnya ditemukan di hutan Cilacap masih terus diselidiki.
    Rekan sejawat
    korban menyebut sebelum meninggal,
    Aris Munadi
    sempat pamit untuk menangani perkara.
    Saat ini, polisi telah mengamankan empat
    saksi
    yang diduga mengetahui
    rangkaian peristiwa
    kasus ini.
    Advokat Aris Munadi dilaporkan hilang sejak akhir November.
    Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi)
    Purwokerto
    , Happy Sunaryanto, menceritakan bahwa pada Jumat (21/11/2025) sekitar pukul 08.30 WIB, Aris berpamitan kepada keluarga.
    Ia pergi menggunakan Toyota Calya hitam bernomor polisi R 1927 RF untuk menangani sebuah perkara di Jeruklegi,
    Cilacap
    .
    “Rekan Aris Munadi berangkat dari rumah pukul 08.30 WIB, karena ada penanganan perkara di sana,” ujar Happy, Kamis (11/12/2025).
    Namun setelah itu, pada Sabtu (22/11/2025) Aris tak bisa dihubungi lagi.
    Peradi baru mengetahui hilangnya Aris beberapa hari kemudian, setelah istri Aris menyampaikan informasi pada Senin (24/11/2025).
    Istri Aris kemudian melapor ke Polresta Banyumas didampingi pengurus Peradi. “Pengurus juga berusaha melacak keberadaan rekan Aris Munadi dengan menghubungi rekan sejawat di Cilacap,” kata Happy.
    Upaya melacak ponsel Aris tidak menemukan titik terang. Namun pada Kamis (28/11/2025), polisi Kebumen menemukan mobil Calya milik Aris terparkir di pinggir jalan Desa Mekarsari, Kecamatan Kutowinangun.
    Temuan itu kemudian menjadi petunjuk hingga polisi menemukan jasad Aris terkubur di area hutan Kubangkangkung, Cilacap pada Kamis (11/12/2025) dini hari.
    Jasad Aris terkubur sedalam sekitar satu meter dan ditutup rerumputan. Ia diperkirakan sudah meninggal beberapa waktu sebelum ditemukan.
    Sementara ini, polisi masih melakukan pendalaman atas kasus
    kematian
    Advokat Aris Munadi.
    Meski begitu, empat orang yang disebut mengetahui rangkaian peristiwa telah diamankan.
    Kasat Reskrim Polresta Cilacap, Kompol Guntar Arif Setyoko mengatakan pihaknya telah mengamankan empat orang yang diduga mengetahui rangkaian peristiwa tersebut.
    “Kami amankan empat orang yang diduga terkait dengan peristiwa tersebut,” kata Guntar di Mapolresta Cilacap, Kamis (11/12/2025) sore.
    Keempat orang itu masih berstatus saksi dan merupakan kenalan atau rekan korban. “Empat orang tersebut masih sebagai saksi, mereka saling kenal,” ujar Guntar.
    Menurut Guntar, penyidik kini menelusuri rangkaian kejadian sejak Aris meninggalkan rumah pada Jumat (21/11/2025) hingga ditemukan meninggal pada Kamis (11/12/2025) dini hari.
    Polisi juga mendalami temuan mobil korban—Toyota Calya nomor polisi R 1927 RF—yang ditemukan terparkir di pinggir jalan Desa Margasari, Kecamatan Kutowinangun, Kebumen, pada Jumat (28/11/2025).
    “Kami masih mendalami semuanya,” kata Guntar.
    (Penulis: Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Diduga Kesurupan, Remaja Loncat ke Sungai Balikpapan

    Diduga Kesurupan, Remaja Loncat ke Sungai Balikpapan

    Balikpapan, Beritasatu.com –  Seorang remaja putri di Balikpapan diduga mengalami kesurupan hingga nekat melakukan percobaan bunuh diri dengan melompat ke sungai di kawasan Jalan Abdi Praja, Kelurahan Sepinggan Baru, pada Jumat (12/12/2025) pagi. Peristiwa yang terjadi saat kondisi sungai tengah surut itu sempat menghebohkan warga sekitar. Beruntung, korban berhasil diselamatkan dalam keadaan hidup.

    Remaja tersebut pertama kali ditemukan warga dalam posisi tergeletak di dasar sungai. Sejumlah saksi sempat menduga korban sudah meninggal dunia sebelum akhirnya melihat adanya pergerakan tangan. Warga kemudian mengevakuasi korban ke posyandu terdekat untuk mendapatkan pertolongan pertama.

    Personel Polsek Balikpapan Selatan yang datang ke lokasi menemukan barang bukti berupa sepasang sandal jepit yang tertata rapi di atas jembatan. Sandal itu diduga ditinggalkan korban sebelum nekat melompat.

    Ketua RT setempat, Haryono, mengatakan laporan pertama diterimanya sekitar pukul 08.35 Wita dari warga yang mengira telah menemukan jenazah remaja putri di dasar sungai.

    “Itu dari anak-anak, bilangnya ada orang meninggal di bawah jembatan. Ternyata setelah saya menghubungi pihak Kepolisian, kita warga di sini enggak berani anu, enggak berani bergerak. Baru setelah kelihatan dia ada gerakan tangan akhirnya kita inisiatif untuk mengangkatnya,” ujar Haryono di lokasi kejadian.

    Menurut keterangan orang tua korban, remaja tersebut sebelumnya mengalami kondisi seperti kesurupan yang membuatnya tak sadar hingga nekat melompat dari jembatan. Debit air yang sedang surut menjadi faktor penting yang membuat korban selamat.

    Saat ini, korban telah dibawa ke rumah sakit umum setempat untuk mendapatkan perawatan medis lanjutan. Kasus ini masih dalam penanganan dan penyelidikan oleh Polsek Balikpapan Selatan.

     

    Catatan Redaksi:

    Artikel ini disajikan untuk tujuan informasi dan bukan ajakan melakukan tindakan berisiko. Pembaca yang mengalami depresi atau memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri disarankan segera menghubungi psikolog, psikiater, atau layanan kesehatan mental tepercaya. Penanganan profesional dapat membantu menjaga keselamatan dan kesehatan mental.

  • Hina Orang Sunda, Youtuber Resbob Alias Adimas Firdaus Dilaporkan ke Polisi

    Hina Orang Sunda, Youtuber Resbob Alias Adimas Firdaus Dilaporkan ke Polisi

    Liputan6.com, Jakarta – Youtuber Resbob alias Adimas Firdaus membuat resah masyarakat dengan ucapannya yang bernada rasis terhadap suku Sunda. Dalam video yang diunggahnya beberapa Waktu lali, Adimas secara terang-terangan menstigma negatif orang-orang dengan latar belakang suku Sunda, termasuk Viking, supporter sepakbola Persib.

    Terkait ujaran rasis itu, Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan meminta polisi untuk menangkap Adimas Firdaus, karena hal tersebut tidak bisa dianggap sepal dan sangat berpotensi memecah belah masyarakat.

    “Saya berharap kepolisian segera menangkap orang tersebut karena ini sudah SARA dan bisa memecah belah bangsa,” kata Erwan di Bandung, seperti dikutip dari Antara, Kamis (11/12/2025).

    Erwan menyampaikan sebagai orang Sunda, dirinya merasa sangat tersinggung dan marah atas ucapan pelaku, sehingga dirinya sangat mengecam keras tindakan itu.

    Meski demikian, Erwan mengingatkan masyarakat agar tetap bijak dan tidak menggeneralisasi kesalahan satu orang kepada kelompok tertentu.

    “Namun jangan dendam kepada sukunya, karena tidak semua sama. Kita fokus pada oknum tersebut,” katanya.

    Erwan menegaskan bahwa menjaga harmoni dan persatuan adalah tanggung jawab bersama seluruh elemen bangsa, sehingga dia berpesan masyarakat harus menumbuhkan sikap saling menghormati.

    “Kita harus saling menghormati sebagai sesama warga NKRI. Jangan sampai ada lagi yang menghina suku apa pun—Sunda, Jawa, Batak, dan lainnya,” ujar Erwan.

    Erwan menambahkan dia meyakini aparat kepolisian akan segera mengamankan pelaku dan memprosesnya sesuai hukum yang berlaku agar menimbulkan efek jera.

     

  • 7
                    
                        Malam Mencekam di Kalibata: Tenda, Kios, Mobil Dibakar Usai 2 Matel Tewas
                        Megapolitan

    7 Malam Mencekam di Kalibata: Tenda, Kios, Mobil Dibakar Usai 2 Matel Tewas Megapolitan

    Malam Mencekam di Kalibata: Tenda, Kios, Mobil Dibakar Usai 2 Matel Tewas
    Penulis

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kondisi di depan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, berubah kacau pada Kamis (11/12/2025) malam ketika kelompok mata elang (matel) mencari pelaku pengeroyokan yang menewaskan dua rekan mereka.
    Massa tersebut turut melakukan pembakaran tenda PKL, kios, hingga sepeda motor dan mobil di sekitar area parkir seberang TMP Kalibata.
    Area parkir seberang TMP Kalibata yang menjadi lokasi pengeroyokan dan bentrokan dipasang garis polisi pada Jumat (12/12/2025) pagi.
    Garis kuning itu melingkari titik penemuan dua matel yang tewas di bawah tenda pedagang kaki lima (PKL), terikat pada pohon, pembatas jalan, serta kursi rusak.
    Lokasi pembakaran kios juga ditutup garis polisi, sementara barang dagangan warga masih berserakan, mulai dari pecahan kaca, tenda, sampah durian, gerobak, hingga besi-besi hangus.
    Mobil taksi listrik dan sepeda motor yang dibakar sudah dievakuasi. Petugas PPSU Kecamatan Kalibata membersihkan area, dibantu sejumlah tukang rongsok yang mencari barang yang masih dapat diselamatkan.
    Di sisi kanan lokasi pengeroyokan, polisi mendirikan pos keamanan berisi personel Brimob dan Direktorat Samapta Polda Metro Jaya.
    Situasi pagi hari terpantau kondusif. Arus lalu lintas di Jalan Raya Kalibata kembali dibuka sepenuhnya.
    “Sampai saat ini sudah sangat normal. Tidak ada (pengalihan lalu lintas) lagi. Kami juga berharap tidak ada sampai terdampak aktivitas masyarakat,” kata Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Komarudin.
    Dua debt collector atau
    mata elang
    tewas setelah dikeroyok di Jalan Raya Kalibata pada Kamis sore.
    Satu korban meninggal di lokasi setelah dipukuli lima orang tak dikenal, sementara satu lainnya sempat dirawat intensif di RS Budhi Asih sebelum meninggal.
    “Kedua orang yang bertugas sebagai mata elang ini dianiaya dan dikeroyok sampai satu meninggal di tempat dan satu lagi meninggal di rumah sakit,” kata Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly.
    Polisi menjelaskan bahwa dua matel tersebut sebelumnya menghentikan pengendara sepeda motor yang diduga menunggak kredit.
    Tidak lama setelah itu, lima orang keluar dari mobil dan langsung memukuli kedua matel tanpa senjata. Setelah korban tumbang, mereka diseret ke tenda PKL di area parkir TMP Kalibata.
    “Dengan sporadis, pengguna mobil tersebut langsung memukul kawan-kawan debt collector ini. Kurang lebih 4-5 orang,” kata Kapolsek Pancoran, Kompol Mansur. Seluruh pelaku, termasuk pemotor, langsung kabur.
    Menjelang malam, sekitar pukul 18.30 WIB, belasan pria berkumpul di sekitar TKP tanpa ada polisi yang berjaga.
    Area itu tampak gelap, hanya diterangi lampu tenda PKL. Beberapa pria terlihat seperti memantau situasi dan menanyakan identitas orang yang mengambil dokumentasi.
    Tak lama kemudian, tiga orang berlari menuju pos polisi dan berhenti di samping TKP.
    Dua kelompok yang berada di lokasi saling berhadapan dan terlibat adu mulut. Ketegangan meningkat saat tenda PKL diserang dan lampunya dipadamkan.
    Sebuah mobil sedan hitam masuk ke area parkir dengan kecepatan tinggi. Dua orang mencoba menghadang sambil membawa kayu panjang.
    Mobil itu kemudian kabur ke Gang Langgar dan dikejar oleh beberapa pria. Salah satu orang memecahkan kaca pos keamanan.
    Situasi berubah menjadi kerusuhan terbuka. Tenda PKL dirusak, kaca kios dipecahkan, sementara sepeda motor dibakar.
    Menurut polisi, ada setidaknya enam titik kebakaran malam itu. Kelompok tersebut sempat memarahi warga yang merekam insiden.
    “Mereka meminta kalau bisa yang mengeroyok itu diserahkan ke polisi. Namun tidak mendapatkan informasi,” kata Nicolas.
    Kekecewaan tersebut memicu mereka membakar properti di sekitar lokasi.
    Polisi tiba dan memukul mundur massa, mengalihkan arus lalu lintas agar masyarakat tidak terdampak.
    Belasan polisi bermotor datang membawa senjata api sebagai pengamanan. Mereka menyisir kawasan untuk membubarkan kelompok.
    Warga berusaha memadamkan api seadanya. Pemilik kios dan tenda mencoba menyelamatkan barang-barang yang tersisa setelah situasi mulai terkendali.
    Sekitar pukul 23.00 WIB, kobaran api kembali terlihat. Jalan Raya Kalibata kembali ditutup. Satu unit mobil diduga taksi listrik terbakar, disusul kios, tenda, gerobak, dan pohon peneduh.
    “Mereka sudah berencana mau membalas. Akhirnya sebagian dari mereka, karena tersebar, ada yang melakukan pembakaran,” ujar Nicolas.
    Polisi membawa APAR untuk penanganan awal. Saat api membesar, mereka mengamankan tabung gas dari kios.
    Mobil pemadam tiba pukul 23.38 WIB dan langsung menyemprotkan air ke pusat api.
    Sesekali terdengar ledakan diduga berasal dari gas yang tidak sempat diamankan. Dalam kurang dari 20 menit, api berhasil dipadamkan.
    (Reporter: Hanifah Salsabila | Editor: Ambaranie Nadia Kemala Movanita)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Satpam Perusahaan Jadi Otak Pencurian 200 Kg Besi Terpapar Cesium-137

    Satpam Perusahaan Jadi Otak Pencurian 200 Kg Besi Terpapar Cesium-137

     

    Liputan6.com, Serang – Limbah besi mengandung Cesium-137 dicuri sekelompok orang dari area penyimpanan sementara PT Peter Metal Technology (PMT). Polisi telah mengamankan empat orang tersangka pencurian dan membeberkan peran keempatnya.

    Kapolsek Cikande Polres Serang Banten AKP Tatang menyebutkan, keempat tersangka pencurian besi itu antara lain SH, MZ, SM, dan RO.

    “Sudah diamankan empat orang pelaku yang saat ini telah resmi ditetapkan sebagai tersangka. Mereka terdiri dari seorang satpam dan operator forklift,” ungkap Tatang.

    Tatang juga menjelaskan, satpam perusahaan SM berperan sebagai aktor intelektual yang mengajak dan menginisiasi pencurian.

    “Aktor intelektualnya adalah seorang satpam. Dialah yang mengajak dan menginisiasi aksi pencurian, termasuk mengajak operator forklift untuk ikut terlibat,” katanya.

    Ironisnya, satpam yang juga ikut dalam pencurian, SH, justru sempat melaporkan kejadian tersebut.

    “Pada awalnya pelaku ini justru melaporkan adanya pencurian. Namun setelah kita lakukan penyelidikan, ternyata yang bersangkutan juga ikut terlibat,” ujar Tatang.

    Keempat tersangka kini ditahan di Polsek Cikande dan menjalani pemeriksaan lanjutan, termasuk pendalaman apakah ada pihak lain yang terlibat. 

     

  • Pikap Terguling, Warga Jombang Tewas di Tulungagung

    Pikap Terguling, Warga Jombang Tewas di Tulungagung

    Tulungagung (beritajatim.com)--Seorang warga Kabupaten Jombang meninggal dunia usai mengalami kecelakaan di Tulungagung. Korban diketahui bernama Sunaryo (39) warga Desa Bulurejo, Kecamatan Diwek, Jombang. Korban merupakan salah satu penumpang mobil pikap yang terguling di Desa Joho, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung. Pengemudi pikap tak mampu menguasi kendaraan sehingga mobil mengalami kecelakaan.

    Kasatlantas Polres Tulungagung, AKP M Taufik Nabila mengatakan kecelakaan ini terjadi kemarin. Saat itu pikap yang memuat pekerja pembuatan sumur bor sedang dalam perjalanan menuju Desa Karangtalun, Kecamatan Kalidawir. Sebelumnya mereka melakukan pekerjaan di wilayah Kecamatan Campurdarat. Untuk memangkas waktu perjalanan mereka memutuskan untuk lewat jalur ekstrem di Desa Joho.

    “Pikap tersebut memuat 1 sopir dan 3 penumpang, dua diantaranya berada di bak pikap bersama peralatan untuk membuat sumur bor,” ujarnya, Jumat (12/12/2025).

    Mobil pikap bernopol W 8498 P yang dikemudikan Iksan, warga Desa Sukorejo, Kecamatan Sukodadi, Lamongan ini melintasi kawasan perbukitan dengan jalur berkelok-kelok dan banyak turunan ekstrem. Saat sampai di lokasi kejadian kendaraan tersebut tiba-tiba kehilangan kendali saat melintasi turunan tajam, sehingga pikap keluar jalur dan terguling.

    “Kendaraan seharusnya berbelok tapi ini tidak, pikap berhenti setelah menabrak pohon jati,” tuturnya.

    Polisi yang menerima laporan langsung menuju lokasi kejadian. Korban meninggal dunia di lokasi kecelakaan dan dievakuasi ke RSUD dr Iskak untuk dilakukan visum dan identifikasi lebih lanjut. Sementara kendaraan yang terlibat kecelakaan dievakuasi ke Satlantas Polres Tulungagung. Saat ini kasus kecelakaan tunggal tersebut masih dalam penanganan Unit Gakkum Satlantas Polres Tulungagung.

    “Korban meninggal 1 orang, untuk sopir dan 2 penumpang lainnya Alhamdulillah selamat,” pungkasnya. [nm/aje]

  • 4
                    
                        Porak Poranda, Kondisi Terkini Lokasi Bentrokan Mata Elang di Kalibata
                        Megapolitan

    4 Porak Poranda, Kondisi Terkini Lokasi Bentrokan Mata Elang di Kalibata Megapolitan

    Porak Poranda, Kondisi Terkini Lokasi Bentrokan Mata Elang di Kalibata
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com 
    – Kawasan parkir Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, yang menjadi lokasi pengeroyokan dan bentrok mata elang, dipasang garis polisi Jumat (12/12/2025) pagi.
    Garis polisi dipasang di sekitar TKP penemuan dua mata elang yang tewas di bawah tenda pedagang kaki lima (PKL), diikat ke pohon dan pembatas jalan serta kursi yang sudah rusak.
    Kemudian, lokasi pembakaran kios juga dipasangi garis polisi.
    Barang dagangan warga masih tampak berserakan. Mulai dari pecahan kaca, tenda, sampah durian, gerobak, sisa makanan, hingga besi-besi yang terbakar.
    Mobil taksi listrik dan sepeda motor yang dibakar malam sebelumnya sudah dievakuasi.
    Petugas PPSU Kecamatan Kalibata mulai membersihkan lokasi kejadian. Beberapa tukang rongsok juga datang untuk mencari sisa barang yang masih bisa digunakan.
    Di sebelah kanan TKP pengeroyokan, polisi membuat pos keamanan, terdiri dari Satuan Brimob Polda Metro Jaya dan Direktorat Samapta Polda Metro Jaya.
    Di sana juga terparkir sejumlah kendaraan Brimob.
    Kondisi TKP pagi ini sudah kondusif. Arus lalu lintas di Jalan Raya Kalibata juga dibuka sepenuhnya dan terpantau lancar.
    “Sampai saat ini sudah sangat normal. Tidak ada (pengalihan lalu lintas) lagi. Kami juga berharap tidak ada sampai terdampak aktivitas masyarakat,” kata Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Komarudin kepada wartawan, Jumat.
    Sebelumnya, dua pria diduga
    debt collector
    atau mata elang dianiaya hingga satu di antaranya tewas di Jalan Raya Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (11/12/2025).
    Peristiwa bermula ketika kedua pria tersebut menghentikan seorang pengendara sepeda motor.
    Melihat hal itu, lima orang dari sebuah mobil yang berada di belakangnya turun untuk membantu pemotor tersebut.
    “Nah, setelah diberhentiin, tiba-tiba pengguna mobil di belakangnya membantu,” kata Kapolsek Pancoran, Kompol Mansur, saat dikonfirmasi, Kamis.
    Berdasarkan kesaksian warga, kelima orang itu kemudian memukuli dua pria tersebut dan menyeret mereka ke pinggir jalan.
    Menurut Mansur, satu dari dua mata elang itu meninggal dunia, sementara rekannya dilarikan ke rumah sakit.
    “Satu meninggal, satu lagi dalam keadaan koma,” ujar Mansur.
    Di hari yang sama, satu matel lainnya juga tewas setelah sempat menerima perawatan intensif di Rumah Sakit Budi Asih.
    Berselang tiga jam usai pengeroyokan, belasan pria berkumpul di sekitar TKP sekitar pukul 18.30 WIB. Mereka membentuk sejumlah kelompok sambil berbincang. 
    Tak lama, mulai terlihat tiga orang tak lebih dari 30 tahun berlari ke arah Pos Polisi, kemudian berhenti di samping TKP sambil melihat ke belakang.
    Sekelompok pria yang berada di sana ikut melihat ke arah yang sama. Mereka kemudian mulai berkerumun, berhadapan dengan kelompok lain.
    Lalu adu mulut terjadi di antara dua kelompok.
    Mereka mulai menyerang tenda PKL. Lampu yang semula menerangi area itu pun padam.
    Dari arah kanan TKP, satu unit mobil sedan hitam masuk ke area parkir dengan kecepatan cukup tinggi. Terlihat dua orang pria berusaha mendatangi mobil itu dengan membawa sebilah kayu panjang.
    Melihat itu, mobil tersebut berbelok ke Gang Langgar kemudian dikejar oleh sejumlah orang.
    Salah satu anggota kelompok memecahkan kaca di pos keamanan. Bentrok dua kelompok ini kemudian memanas.
    Mereka berteriak kepada pengguna jalan untuk menyingkir sembari diduga anggota lain datang bergabung membantu mereka. Tenda PKL dirusak, kaca kios dipecahkan, hingga sepeda motor pun dibakar oleh kelompok tersebut.
    Menurut polisi, setidaknya ada enam titik kebakaran malam itu. Pengrusakan ini diakibatkan gejolak kemarahan mereka setelah satu temannya tewas. 
    Bakar-bakaran masih terjadi hingga dini hari.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Debt Collector Tewas Dikeroyok, Warung di Kalibata Ikut Dibakar Massa

    Debt Collector Tewas Dikeroyok, Warung di Kalibata Ikut Dibakar Massa

    GELORA.CO  – Polisi menyelidiki kasus pengeroyokan dua debt collector di Kalibata, Jakarta Selatan, yang berujung satu tewas dan memicu pembakaran sejumlah warung pada Kamis (11/12/2025) malam.

    Insiden ini turut memicu aksi perusakan dan pembakaran sejumlah warung di sekitar Taman Makam Pahlawan (TMP), Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (11/12/2025) malam.

    Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan, tim gabungan dari Polres Metro Jaksel, Polda Metro Jaya, dan Polsek Pancoran tengah bekerja paralel guna mengungkap pelaku pengeroyokan serta identifikasi massa.

    “Kasus ini masih dalam penyelidikan. Kami mengumpulkan alat bukti untuk mengungkap kasus ini,” ujarnya, di lokasi, Kamis.

    Satu korban selamat yang mengalami luka berat dirawat di RS Budi Asih.

    Polisi berharap korban dapat memberikan keterangan setelah kondisinya stabil.

    Selain penyelidikan, aparat juga melakukan penyisiran untuk mencegah pengerahan massa susulan.

    Nicolas mengimbau warga tidak main hakim sendiri dan melaporkan setiap persoalan hukum kepada polisi.

    Personel gabungan Brimob, Samapta, serta jajaran Polres dan Polsek telah dikerahkan untuk mengamankan lokasi.

    “Silakan beraktivitas seperti biasa. Situasi sudah aman dan terkendali,” kata Nicolas

  • Pengakuan Sopir Mobil MBG Tabrak Siswa dan Guru di SDN Kalibaru 01

    Pengakuan Sopir Mobil MBG Tabrak Siswa dan Guru di SDN Kalibaru 01

    Liputan6.com, Jakarta – Kapolsek Cilincing AKP Bobi Subasri mengungkapkan sopir mobil pengangkut Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menabrak siswa dan guru SDN 01 Kalibaru, Jakarta Utara, mengaku salah injak pedal mobilnya. Itulah top 3 news hari ini.

    AKP Bobi menjelaskan, pihaknya akan melakukan Olah TKP untuk memastikan penyebab mobil hilang kendali. Kemudian, Badan Gizi Nasional (BGN) menyerahkan kepada aparat kepolisian soal penyebab mobil merangsek masuk ke halaman sekolah dan menabrak siswa serta guru SDN Kalibaru 01 Cilincing.

    Sementara itu, dua pria debt collector menjadi korban pengeroyokan di depan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis 11 November 2025.

    Akibat kejadian ini, satu di antaranya tewas sementara rekannya kritis dan menjalani perawatan di rumah sakit. Insiden itu terjadi di area parkiran kawasan TMP Kalibata, Jakarta Selatan, sekitar pukul 15.30 WIB.

    Kapolsek Pancoran Kompol Mansur menjelaskan, insiden bermula ketika dua debt collector menghentikan seorang pengendara sepeda motor. Tak lama setelah itu, sebuah mobil di belakangnya tiba-tiba berhenti.

    Berita terpopuler lainnya di kanal News Liputan6.com adalah terkait polisi menetapkan Direktur Utama Terra Drone berinisial MW sebagai tersangka buntut kebakaran kantor yang menewaskan 22 karyawan. Penetapan tersangka disampaikan oleh Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Roby Heri Saputra.

    Dia mengatakan, penetapan tersangka setelah penyidik melakukan gelar perkara pada Rabu, 10 Desember 2025 kemarin. Tersangka MW dijerat dengan pasal 187,188, 359 KUHP yang mengatur tentang kejahatan yang membahayakan keamanan umum (kebakaran, ledakan, banjir) dan kelalaian yang menyebabkan kematian.

    Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com sepanjang Kamis 11 Desember 2025:

    Inilah detik-detik rekaman mobil Makan Bergizi Gratis (MBG) menabrak sejumlah siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kalibaru 01, Cilincing, Jakarta Utara pada Kamis, 11 Desember 2025, sekira pukul 06.30 WIB. Kepolisian kini masih mendalami kejadian yang menimpa sejumlah siswa sebagai korban. Pengemud…