Kementrian Lembaga: Polisi

  • Hati-hati Pakai Aplikasi Kencan, Ancaman Pemerasan Seksual Naik

    Hati-hati Pakai Aplikasi Kencan, Ancaman Pemerasan Seksual Naik

    Jakarta, CNN Indonesia

    Ancaman kejahatan seksual jenis sextortion disebut makin meningkat terutama pada aplikasi kencan. Kenapa demikian?

    Interpol baru-baru ini mengungkap sindikat pemerasan seksual lintas negara. Temuan ini merupakan investigasi hasil kerja sama interpol dengan kepolisian Hong Kong dan Singapura.

    Lembaga kerjasama kepolisian internasional itu menyebut ada 12 tersangka yang diyakini sebagai anggota inti organisasi kriminal ini.

    Mereka ditangkap pada Juli dan Agustus setelah penyelidik menemukan para tersangka meminta calon korban melalui platform seks dan kencan online untuk mengunduh aplikasi seluler berbahaya untuk terlibat dalam “obrolan mesum”.

    Para korban tidak mengetahui aplikasi tersebut dirancang untuk mencuri daftar kontak ponsel mereka yang dapat digunakan penjahat untuk memeras dan mengancam akan membagikan video telanjang mereka kepada kerabat serta teman di buku kontak mereka.

    “Kami melakukan penyelidikan proaktif dan analisis mendalam dari server komando dan kontrol zombie yang menampung aplikasi jahat, yang memungkinkan kami untuk mengidentifikasi dan menemukan individu yang terkait dengan sindikat kriminal,” kata Raymond Lam Cheuk Ho, kepala Biro Kejahatan Teknologi dan Keamanan Siber Kepolisian Hong Kong, dikutip dari Bleeping Computer.

    Sextortion terjadi saat penjahat siber mencoba memeras seseorang dengan mengklaim memiliki gambar atau video telanjang korban. Mereka mengancam untuk mengungkapkan hal-hal tersebut kecuali korban membayar sejumlah tebusan.

    Untuk membuat korban semakin takut, mereka juga sering mencuri akses ke media sosial atau info kontak korban, mengancam akan mengirimkan konten seksual yang mereka dapatkan kepada keluarga dan teman-teman korban.

    Selain lewat aplikasi kencan, pemerasan seksual juga biasanya menggunakan malware dalam aksinya. Mereka menanamkan malware atau perangkat lunak jahat lewat email phishing.

    Dilansir dari Badan Nasional Keamanan Siber Inggris (NCSC), sama seperti kejahatan phishing lainnya, pengguna perlu berhati-hati jika mendapat email atau pesan mencurigakan dari orang tak dikenal.

    Lebih lanjut, kasus yang baru diungkap interpol ini merupakan tindak lanjut dari banyaknya kasus pemerasan seksual yang terjadi belakangan.

    “Peningkatan tajam dalam laporan pemerasan seksual telah diamati di seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir, mencerminkan peningkatan jenis kejahatan dunia maya lainnya yang diperburuk oleh pandemi COVID-19,” kata Interpol.

    “Kampanye kesadaran INTERPOL tentang ancaman dunia maya telah menekankan bahwa hanya satu klik – pada tautan yang belum diverifikasi atau untuk mengirim foto atau video intim kepada seseorang – sudah cukup untuk menjadi korban kejahatan dunia maya,” tambahnya.

    Dengan adanya peningkatan kasus pemerasan seksual, kita perlu lebih berhati-hati dalam beraktivitas di ruang digital, salah satunya di aplikasi kencan.

    (lom/lth)

    [Gambas:Video CNN]

  • Korban Mutilasi Susah Dikenali, Bagaimana Teknik Identifikasinya?

    Korban Mutilasi Susah Dikenali, Bagaimana Teknik Identifikasinya?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pembunuhan disertai mutilasi memiliki tingkat kesulitan tinggi untuk dipecahkan. Kondisi korban yang terpotong-potong, bahkan dibakar, mempersulit penemuan bukti kejahatan. Bagaimana cara mengidentifikasi korban sekaligus membongkar kasusnya?

    Kasus terbaru adalah pembunuhan dengan modus jual beli senjata api di Mimika, Papua, Selasa (22/8) pukul 21.50 WIT. Korbannya adalah Arnold Lokbere, Irian Nigiri, Leman Nigiri, dan Atis Tini.

    Mereka dibunuh dan dibuang ke Sungai Kampung Pigapu, Distrik Iwaka dalam kondisi termutilasi serta dibungkus dalam enam karung.

    Hasil investigasi aparat berujung pada penetapan enam prajurit TNI dari Satuan Brigif R 20/IJK sebagai tersangka. Mereka terancam pidana seumur hidup.

    Nasib berbeda terjadi pada kasus pembunuhan jurnalis pengkritik rezim Arab Saudi Jamal Khashoggi (59) di dalam konsulat Saudi di Istanbul, Turki, 2 Oktober 2018.

    Sejumlah pejabat sempat melontarkan dugaan bahwa Khashoggi tewas dibunuh dengan cara mutilasi saat diinterogasi di dalam gedung. Jejak DNA pun dicari di semua bagian.

    Namun, Turki, yang sedang butuh investasi termasuk dari Timur Tengah, menyerahkan kasus Khashoggi ke Arab Saudi tanpa mengungkap dalangnya.

    Seberapa sulit memangnya kasus mutilasi ini?

    Dalam jurnal yang diterbitkan Walsh Medical Media dengan judul Establishing Identity and Cause of Death in Mutilated and Un Identifiable Corpses: A Challenging Task for Medico Legal Expert, tiga akadimisi dari Departemen Kedokteran Forensik dan Toksikologi, The Grant Government Medical College, India, mengungkap ada tingkat kesulitan berbeda untuk identifikasi kasus mutilasi.

    Pengenalan korban post-mortem (pasca-kematian) dalam kondisi normal adalah dengan menggunakan sidik jari, bukti gigi atau kerangka. Namun beda halnya pada kematian akibat kebakaran, ledakan, kecelakaan pesawat terbang, atau mutilasi.

    “Pelaku sering menggunakan api untuk untuk menghancurkan tubuh, menghancurkan fitur yang digunakan dalam identifikasi korban (misalnya, wajah atau sidik jari), dan/atau menghancurkan bukti terkait dengan keadaan sekitar kematian,” tulis mereka.

    Pasalnya, pembakaran membuat jaringan biologis sulit dikenali, menjadi hitam pekat serupa materi lainnya; tulang pun berubah warna, rapuh, dan sangat terfragmentasi.

    Untuk menjawab identitas korban, jenis kelamin, umur, hingga penyebab kematian korban mutilasi atau insiden fatal lainnya, perlu “pemeriksaan otopsi lengkap ini antara lain: pemeriksaan gigi dan analisis DNA”.

    DNA merupakan materi genetik yang diturunkan dari orang tua ke anak. Materi ini unik dan berbeda di tiap orang, tak berubah sepanjang hayat, dan mengikuti Hukum pewarisan Mendel.

    Untuk mengungkap identitas korban, biasanya petugas mengambil sampel DNA dari keluarga sedarah, terutama orang tua atau anak. DNA itu kemudian dicocokkan dengan sampel yang didapat dari sisa jasad korban.

    Tantangan berikutnya adalah mengambil sampel dari korban mutilasi yang dibakar. Kualitas dan kuantitas DNA, misalnya, dari tulang pun berkurang.

    Para pakar menyebut “gigi merupakan sumber bahan DNA yang sangat baik”. Pasalnya, organ ini tahan terhadap pembakaran, perendaman, mutilasi, dan dekomposisi atau penguraian.

    Banyak metode

    Para ahli mengambil sampel dari 51 kasus di mana identitas dan penyebab korban sulit diidentifikasi. Dari sampel-sampel itu, 39 kasus (76,47 persen) di antaranya adalah kasus korban kebakaran dan tubuhnya hangus.

    Sementara, 13,7 persen kasus lainnya merupakan korban pembunuhan, dan 7,8 persen kasus sisanya adalah korban mutilasi. 

    Para ahli itu kemudian melihat bahwa analisis DNA menjadi metode yang paling sering digunakan untuk memeriksa korban, dilakukan pada 34 kasus (66,7 persen).

    Di urutan kedua, aparat biasanya menggunakan pemeriksaan gigi (9,80 persen), sisanya memanfaatkan barang milik pribadi (5,9 persen), baju korban (9,8 persen), foto (1,96 persen), tato (1,96 persen), dan tak teridentifikasi, (3,9 persen).

    “Jejak DNA adalah metode yang dominan digunakan untuk identifikasi dan terbukti lebih membantu dalam 34 kasus, diikuti pemeriksaan gigi,” tulis para ahli tersebut. 

    Menurut para ahli itu, DNA menjadi metode identifikasi yang sangat berguna dikarenakan manusia memiliki DNA yang unik dengan kode yang sama pada anggota keluarga. Sehingga mencocokkan DNA korban dengan keluarga dapat secara mudah mengungkap identitas korban.

    Namun demikian, mengambil DNA dari korban mutilasi bukan perkara gampang. Pasalnya, kualitas DNA bisa menurun terutama jika tulang-belulang korban sudah lama terendam air, dibakar, atau terkubur dalam waktu yang lama. 

    Keampuhan teknik pencocokan DNA ini pernah terbukti di kasus mutilasi dengan pelaku Very Idham Henyansyah alias Ryan Jombang pada 2008. 

    Kasus ini pertama kali diungkap setelah Polda Metro Jaya menangkap Ryan atas tuduhan memutilasi teman dekatnya, Heri Santoso, di Depok pada 11 Juli 2008. Setelah itu, kepolisian mengungkap sejumlah korban lain Ryan.

    Beberapa korban lantas ditemukan di pekarangan rumah orang tua Ryan di Jombang. Sayangnya, ada satu korban yang masih belum diketahui identitasnya karena tidak ada sampel DNA dari pihak keluarga.

    Menurut para ahli dari India itu, pemeriksaan anatomi rangka dan DNA memang penting untuk menganalisis identitas. Namun, tetap perlu ada penggunaan metode lainnya. Misalnya, penilaian radiologis usia, cedera, benda asing, data tubuh, dan gigi.

    “Analisis kimia sampel mungkin terbukti membantu dalam beberapa kasus. Pendekatan multifaktor diperlukan untuk menetapkan identitas dan penyebab kematian,” tulis ketiga pakar itu.

    (lom/lth)

    [Gambas:Video CNN]

  • Cara Kerja Poligraf, Alat Deteksi Kebohongan untuk Periksa Istri Sambo

    Cara Kerja Poligraf, Alat Deteksi Kebohongan untuk Periksa Istri Sambo

    Jakarta, CNN Indonesia

    Istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, yang jadi tersangka pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, akan diperiksa penyidik Polri menggunakan lie detector atau alat pendeteksi kebohongan. Bagaimana alat itu bisa bekerja?

    Tim khusus Polri telah menggelar pemeriksaan menggunakan lie detector terhadap tiga tersangka pembunuhan Brigadir J, yaitu Bharada Richard Eliezer (E), Bripka Ricky Rizal (RR) dan Kuat Maruf (KM).

    Pemeriksaan dilakukan untuk menguji tingkat kejujuran para tersangka dan saksi dalam memberikan keterangan terkait peristiwa pembunuhan Brigadir J.

    Sejauh ini kepolisian telah menetapkan lima orang sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir J. Mereka adalah Sambo serta istri, Putri Candrawathi. Kemudian, para ajudan yaitu Bharada E dan Bripka RR, serta asisten rumah tangga Kuat Maruf.

    Poligraf atau biasa disebut “detektor kebohongan” adalah instrumen yang memantau reaksi fisiologis seseorang. Instrumen-instrumen ini, seperti yang disarankan oleh nama panggilannya, tidak mendeteksi kebohongan namun hanya dapat mendeteksi apa reaksi yang dihasilkan oleh penipu.

    Dikutip American Psychological Association (APA) alat poligraf pada dasarnya merupakan gabungan dari alat kesehatan yang digunakan untuk memantau perubahan yang terjadi pada tubuh.

    Saat seseorang ditanyai tentang peristiwa atau kejadian tertentu, pemeriksa melihat bagaimana detak jantung, tekanan darah, laju pernapasan, dan aktivitas elektrodermal (keringat, dalam jari-jari) orang tersebut berubah dibandingkan dengan tingkat normal.

    Fluktuasi mungkin menunjukkan seseorang tersebut menipu, tetapi hasil ujian terbuka untuk ditafsirkan oleh tim penyidik.

    Ujian poligraf paling sering dikaitkan dengan investigasi kriminal, tetapi ada contoh lain di mana mereka digunakan untuk ujian seleksi kerja di pemerintahan maupun sektor swasta.

    Pemeriksaan poligraf dirancang untuk mencari respons tak sadar yang signifikan yang terjadi dalam tubuh seseorang ketika orang tersebut mengalami stres, seperti stres yang terkait dengan penipuan.

    Instrumen poligraf telah mengalami perubahan dramatis dalam dekade terakhir. Selama bertahun-tahun, poligraf adalah instrumen yang kerap diperlihatkan di film dengan jarum-jarum kecil yang mencoret-coret garis pada selembar kertas gulir.

    Instrumen itu disebut sebagai poligraf analog. Saat ini, sebagian besar tes poligraf dilakukan dengan peralatan digital. Kertas bergulir telah diganti dengan algoritma canggih dan monitor komputer.

    Ketika seseorang yang hendak dites kebohongan, biasanya akan dipersilahkan untuk duduk di kuri pemeriksaan poligraf, beberapa tabung dan kabel terhubung ke tubuh pemeriksa di lokasi tertentu untuk memantau aktivitas fisiologis.

    Perilaku menipu seharusnya memicu perubahan fisiologis tertentu yang dapat dideteksi oleh poligraf dan pemeriksa terlatih, yang kadang-kadang disebut psikofisiologis forensik (FP), menurut laporan How Stuff Works.

    (can/lth)

  • Aparat di AS Gunakan Software Murah Mata-matai Penduduk

    Aparat di AS Gunakan Software Murah Mata-matai Penduduk

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kepolisian dan aparat penegak hukum di Amerika Serikat (AS) menggunakan perangkat lunak (software) murah untuk memata-matai warga yang mencurigakan. Software tersebut bernama Fog Reveal dan hanya berharga $7500 atau Rp111 juta per tahunnya.

    Mengutip dari Engadget, aparat di AS menggunakan software tersebut sejak 2018 untuk keperluan berbagai investigasi termasuk melacak tersangka pembunuhan dan potensi partisipan pada kerusuhan di Capitol 6 Januari lalu.

    Fog Reveal dijual oleh perusahaan Fog Data Science LLC yang berbasis di Virginia. Software tersebut tidak memerlukan izin dan bisa diakses secara cepat.

    Biasanya, otoritas harus mengeluarkan jaminan kepada perusahaan seperti Google dan Apple. Mereka pun harus menunggu berpekan-pekan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

    Namun Fog Reveal memiliki cara kerja berbeda. ia menggunakan nomor identifikasi iklan (advertising ID), yang merupakan identitas unik yang ditempel di setiap ponsel untuk melacak orang-orang. Fog Reveal mendapatkan informasi dari agregator yang mengumpulkan data dari aplikasi seperti Waze dan Starbucks.

    Kedua aplikasi itu bekerja berdasarkan iklan bertarget lokasi dan minat penggunanya. Namun Google dan Starbucks membantah telah memberikan izin kepada rekanan mereka untuk membagikan data kepada Fog Reveal.

    Tindakan aparat menggunakan Fog Reveal diketahui setelah The Electronic Frontier Foundation (EFF) mendapatkan akses ke dokumen terkait software tersebut lewat undang-undang Freedom of Information. EFF lalu membagikan dokumen tersebut kepada Associated Press (AP).

    Bennet Cyphers, penasihat khusus EFF mendeskripsikan Fog Reveal sebagai “program pengintaian masal dengan harga yang terjangkau”. Pasalnya, harga jual Fog Reveal dimulai di angka $7500 per tahun dan bahkan beberapa agensi membagikan akses kepada departemen lain yang terdekat agar harganya terus turun.

    AP lalu melihat data dari GovSpend, situs monitor belanja pemerintah AS, dan menemukan Fog mendapatkan 50 kontrak dari hampir 20-an agensi. Otoritas pun telah menggunakan Fog Reveal untuk mencari ratusan jejak dari 250 juta perangkat.

    Melansir situs resmi AP, Fog Reveal memang tidak membeberkan nama pemilik perangkat yang diintai. Namun cara kerjanya yang memanfaatkan advertising ID membuat aparat bisa melacak rumah dan tempat kerja pemilik perangkat untuk menganalisa pola kehidupan mereka.

    “Kemampuan itu, yang bisa melacak siapa pun dia area publik atau rumah, buat saya adalah jelas pelanggaran terhadap Amandemen Keempat,” kata Davin Hall, mantan pengawas data analisis kriminal di Greensboro, Carolina Utara.

    (lth/lth)

  • Warganet Doakan Korban Kecelakaan Truk Maut di Bekasi

    Warganet Doakan Korban Kecelakaan Truk Maut di Bekasi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kecelakaan terjadi di Bekasi menewaskan 10 orang. Tujuh di antaranya merupakan anak sekolah.

    Kecelakaan tersebut melibatkan truk dan terjadi di Jalan Sultan Agung, Bekasi, Rabu (31/8). “Korban sampai saat ini adalah 30 keseluruhan. Yang meninggal 10 orang,” kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman, di Bekasi, dikutip dari detikcom, Rabu (31/8).

    “Anak sekolah 20-an lebih. Yang sudah meninggal anak sekolahnya tujuh. Tujuh orang meninggal,” imbuh dia.

    Kecelakaan itu terjadi di dekat sebuah sekolah dasar (SD). Saat ini polisi masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

    Belum diketahui penyebab kecelakaan tersebut. Peristiwa kecelakaan itu sebelumnya terekam dalam sebuah video yang beredar di media sosial.

    Kecelakaan tersebut membuat sejumlah warganet merasa ngeri. “serem banget kecelakaan di bekasi, turun berduka cita,” tulis akun @vettametto.

    serem banget kecelakaan di bekasi, turun berduka cita 😩

    — Vetta Medica (@vettavetto) August 31, 2022

    Selain itu, ada pula warganet yang mengeluhkan kondisi jalan di sekitar lokasi kecelakaan yang memang ramai truk besar.

    “ada yg komen jg depan revo town rawan kecelakaan. yha selama kmrn kerja di bekasi emang rada was2 jg sie dr st bekasi ke pekayon, sepanjang jalan besar (dr walkot sampe lampmer revo), truk2 mulu, msh siang pdhl. jam plg kntr 18.00jg udh rame truk,” tulis akun @ganeeng.

    ada yg komen jg depan revo town rawan kecelakaan

    yha selama kmrn kerja di bekasi emang rada was2 jg sie dr st bekasi ke pekayon, sepanjang jalan besar (dr walkot sampe lampmer revo), truk2 mulu, msh siang pdhl. jam plg kntr 18.00jg udh rame truk😔 https://t.co/VqEidzcrkP

    — agan🧑‍🦱 (@ganeeeng) August 31, 2022

    “Kecelakaan di bekasi td pagi jalan yg sering gue lewat korbannya anak sd karena kejadian percis depan sekolah yg gue heran truck kontener dibekasi tuh kalo melintas ga ada jam tolol bgt ga ada aturan yang jelas pdhl korban selain itu banyak bg,” tulis akun @jejerann.

    Kecelakaan di bekasi td pagi jalan yg sering gue lewat korbannya anak sd karena kejadian percis depan sekolah yg gue heran truck kontener dibekasi tuh kalo melintas ga ada jam tolol bgt ga ada aturan yang jelas pdhl korban selain itu banyak bg

    — 𝐑𝐚𝐧 (@jejerann) August 31, 2022

    Di sisi lain, ada juga yang mendoakan para korban tewas akibat kecelakaan tersebut. “Aduh ga tega liat kecelakaan yang di bekasi itu, nabrak sekolah ternyata, rest in peace buat adek2 yang dikonfirmasi meninggal,” tulis akun @dynsalja.

    Aduh ga tega liat kecelakaan yang di bekasi itu, nabrak sekolah ternyata, rest in peace buat adek2 yang dikonfirmasi meninggal 😭🥀

    — Dee™ (@dynsalja) August 31, 2022 (lth/lth)

    [Gambas:Video CNN]

  • Brigadir J Trending kala Rekonstruksi Pembunuhan, Riuh Hujatan Netizen

    Brigadir J Trending kala Rekonstruksi Pembunuhan, Riuh Hujatan Netizen

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pihak kepolisian menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat di rumah mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo di jalan Saguling, Jakarta Selatan, Selasa (30/8). Peristiwa rekonstruksi itu tidak lepas dari pengamatan warganet.

    Warganet antara lain mengeluhkan keputusan polisi untuk tidak mempersilakan pengacara Brigadir Yosua masuk ke dalam area rekonstruksi. Rekonstruksi sendiri melibatkan lima tersangka yakni Ferdy Sambo, Bharada Richard Eliezer (E), Bripka Ricky Rizal (RR), dan Kuat Maruf (KM) terlihat mengenakan baju tahanan.

    Ferdy sampai ke lokasi lebih dahulu dibanding tersangka lainnya. Ferdy Sambo dibawa dengan menggunakan kendaraan taktis Brimob.

    Di tengah rekonstruksi itu, sejumlah warganet mengajukan pertanyaan.

    “Aneh banget katanya transparansi tapi kuasa hukum brigadir Yosua ga boleh masuk sedangkan pengacara para tersangka boleh masuk.. transparan dmna nya tuhannn … Bener kata pa Jhonson buat apa lapor polri kalo kita aja di bohongi oleh negara,” tulis akun Wafellofirst.

    Aneh banget katanya transparansi tapi kuasa hukum brigadir Yosua ga boleh masuk sedangkan pengacara para tersangka boleh masuk.. transparan dmna nya tuhannn … Bener kata pa Jhonson buat apa lapor polri kalo kita aja di bohongi oleh negara pic.twitter.com/I1JmWmXrg8

    — wafellofirst ✨ (@rollschese) August 30, 2022

    Pertanyaan transparansi rekonstruksi ini juga diajukan warganet dengan akun @eirzack.

    “Kapolri ingin proses rekonstruksi kasus kematian Brigadir Yosua secara transparan , nah hari ini (rekonstruksi) Pengacara Brigadir Yosua gak diperbolehkan mengikuti proses rekonstruksi,”

    Di sisi lain, warganet dengan akun @goresandunia juga mempertanyakan hal yang sama.

    “Woy ini kenapa rekonstruksi di tutupi, kami butuh tranparasi pak, tolong kuasa hukum korban juga boleh lihat, mana nih katanya terbuka, aahh basi deh.
    Kumpas tuntas utk keadilan Brigadir Yosua, tolong tetangga sambo di duren tiga ikut lihat woyy,”

    Woy ini kenapa rekonstruksi di tutupi, kami butuh tranparasi pak, tolong kuasa hukum korban juga boleh lihat, mana nih katanya terbuka, aahh basi deh.
    Kumpas tuntas utk keadilan Brigadir Yosua, tolong tetangga sambo di duren tiga ikut lihat woyy

    — Dewi Cahyaningsih (@goresandunia) August 30, 2022

    Selani kata kunci ‘Brigadir Yosua’ kata kunci lain yang juga dibuat warganet berkaitan dengan rekonstruksi adalah Duren Tiga. Untuk diketahui, Duren Tiga merupakan salah satu Tempat Kejadian Perkara (TKP) dalam peristiwa pembunuhan Brigadir J.

    “Polisi yg terlibat dlm kasus Duren Tiga layaknya dipecat dr polri. Krn kasus duren tiga adalah persekongolan kejahatan yg dilakukan penegak hukum. Sdh membunuh, menghilangkan barbuk, rusak TKP & bikin skenario. Benar2 memalukan!” tulis akun 

    Polisi yg terlibat dlm kasus Duren Tiga layaknya dipecat dr polri.

    Krn kasus duren tiga adalah persekongolan kejahatan yg dilakukan penegak hukum.

    Sdh membunuh, menghilangkan barbuk, rusak TKP & bikin skenario. Benar2 memalukan! 😌😌😌

    — SiraitBatakDusun™️ (@bachrum_achmadi) August 23, 2022

    Pemilik akun @Dandelion29_ juga menanggapi rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir Yosua yang sedang berlangsung.

    [Gambas:Twitter]

    Ada juga netizen yang masih terus mencoba memahami motif pembunuhan Brigadir J.

    [Gambas:Twitter]

    (lth/mik)

    [Gambas:Video CNN]

  • Pengurus RW di Jembatan Lima Minta THR Diperiksa Polisi, Rano Karno Enggan Beri Surat Peringatan

    Pengurus RW di Jembatan Lima Minta THR Diperiksa Polisi, Rano Karno Enggan Beri Surat Peringatan

    PIKIRAN RAKYAT – Pengurus RW 02 Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat viral membuat surat edaran guna meminta Tunjangan Hari Raya (THR) pada perusahaan.

    Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno menanggapi soal pengurus RW 02 Jembatan Lima yang meminta THR ke perusahaan pada Jumat, 14 Maret 2025. Ia menanggapinya usai membuka Festival Bedug Tingkat Provinsi DKI Jakarta 2025 dan Pasar Kreatif Ramadan di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.

    “Kalau itu tidak usah pakai surat peringatan. Itu sudah sebuah yang salah,” ucap Rano Karno seperti dilansir dari laman Kantor Berita ANTARA.

    Surat Peringatan

    Wagub Jakarta mengungkapkan, tindakan tersebut sesuatu yang salah dan tak sepatutnya dilakukan. Namun, Rano Karno enggan memberi surat peringatan atau teguran pada oknum pengurus RW meskipun tak membenarkan tindakan ini.

    Ia mengaku tidak perlu ada imbauan pada RT/RW agar tidak melakukan hal serupa, karena mereka telah paham tindakan meminta THR pada perusahaan adalah salah.

    Menurutnya ada kebiasaan di lingkungan RT/RW yang membuat surat edaran berisi permintaan THR yang ditujukan untuk petugas seperti satpam dan petugas kebersihan, hal yang normal jika masih dalam batas kewajaran.

    “Edaran untuk misalnya untuk lebaran satpam, petugas sampah, petugas sapu. Itu normal. Tapi juga ada ketentuan. Jangan gila-gilaan,” lanjut Rano.

    Pengurus RW 02 Jembatan Lima Diperiksa Polisi

    Surat berstempel dari pihak RW tersebut viral di media sosial, berisi permintaan THR pada para pengguna jasa parkir Laksa Street senilai Rp1 juta per perusahaan.

    Kapolsek Tambora Kompol Kukuh Islami mengaku telah memanggil dan memeriksa pengurus RW terkait dan berkoordinasi dengan camat dan lurah.

    Pihak RW mengaku tak mematok besaran THR yang diminta dalam surat, berdasarkan pemeriksaan Kepolisian. Pengurus RW yang diperiksa mengaku sudah mengedarkan edaran serupa di lebaran-lebaran sebelumnya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Jelang Mudik Lebaran, Kemenpan RB Tetapkan FWA bagi ASN Mulai 24-27 Maret 2025

    Jelang Mudik Lebaran, Kemenpan RB Tetapkan FWA bagi ASN Mulai 24-27 Maret 2025

    PIKIRAN RAKYAT – Berdasarkan surat edaran pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi (Kemenpan RB) No. 2 tahun 2025 mengenai Flexible Working Arrangement (FWA), telah ditetapkan bahwa bekerja dengan metode fleksibel bagi ASN jelang libur lebaran mulai diberlakukan dari 24 hingga 27 Maret 2025.

    Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Praktino pada konferensi pers seusai Rapat Koordinasi Tingkat Menteri terkait persiapan Hari Raya dan Libur Idulfitri Tahun 2025, pada Rabu, 5 Maret 2025.

    “Dengan rentang waktu yang lebih lebar, kita harapkan untuk mengurangi risiko penumpukan jalur mudik maupun arus balik,” ucap Praktino.

    Praktino mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan pengecekan terkait kesiapan armada untuk mudik lebaran, seperti transportasi laut, darat, hingga udara.

    Selain itu, pihaknya juga telah memeriksa kesiapan berbagai infrastruktur terkait, termasuk jalan, jembatan, dan lain sebagainya. Terlebih, potensi-potensi bencana seperti longsor dan banjir juga menjadi perhatian khusus bagi dirinya. 

    Dalam upaya preventif ini, Praktino melibatkan kerja sama dengan BAZARNAS dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Penggunaan alat-alat berat pada titik-titik riskan bencana juga telah diupayakan.

    Bersamaan dengan ini, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Muhammad Tito Karnavian juga telah meminta Pemda seluruh Indonesia untuk segera perbaiki infrastruktur daerahnya guna mengantisipasi kepadatan arus mudik jelang hari raya Idulfitri 1446 Hijriah.

    Beberapa kategori infrastruktur yang dimaksud antara lain jalan, dermaga, pelabuhan, dan tempat peristirahatan. Hal ini disampaikan oleh Tito seusai menghadiri rapat yang sama bersama menteri-menteri lainnya di Jakarta, Rabu, 5 Maret 2025.

    Penetapan FWA jelang mudik lebaran ini mendapat dukungan positif dari Korps Lalu lintas (Korlantas) Polri Irjen Polisi, Agus Suryonugroho. Ia menilai kebijakan ini dapat mendorong kelancaran mudik lebaran.

    “Jika aturan ini diterapkan dengan baik, dampaknya sangat positif bagi kelancaran mudik lebaran secara keseluruhan,” kata Agus dikutip dari ANTARA.

    Selain membantu mengurangi kepadatan arus lalu lintas karena ASN dapat melakukan perjalanan mudik lebih awal, penetapan FWA ini juga dapat mengurangi potensi kecelakaan akibat kepadatan lalu lintas.

    Agus mengapresiasi kebijakan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kementerian PANRB) tersebut karena ia menilai langkah ini berperan penting dalam mencapai keamanan, keselamatan, dan kelancaran lalu lintas jelang libur Idul Fitri 2025 mendatang.

    Adapun pengimplementasian FWA disesuaikan kembali dengan instansi dan perusahaan pemerintahan masing-masing. Menteri PANRB, Rini Widyantini dalam surat edaran tersebut mengatakan bahwa pimpinan instansi pemerintah dapat menyesuaikan metode pelaksanaan masing-masing bagi ASN-nya dalam tugas kedinasan.

    Penyesuaian didasari dengan tugas kedinasan, jumlah pegawai, serta jenis layanan pemerintahan. Rini juga mengusulkan kombinasi fleksibilitas antara Work From Office (WFO) dengan Work From Home (WFH) atau Work From Anywhere (WFA).***(Talitha Azalia) 

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Tom Lembong Heran Hanya Dirinya Mendag yang Jadi Terdakwa, Masa Penyidikan Sebelum Tahun Jabatannya

    Tom Lembong Heran Hanya Dirinya Mendag yang Jadi Terdakwa, Masa Penyidikan Sebelum Tahun Jabatannya

    PIKIRAN RAKYAT – Menteri Perdagangan (Mendag) periode 2015—2016 Thomas Trikasih Lembong heran hanya Ia selaku mantan mendag yang menjadi terdakwa kasus korupsi importasi gula di Kementerian Perdagangan tahun 2015—2016.

    Menurut Tom Lembong, tempus masa penyidikan dalam surat tercatat periode 2015—2023, sementara Ia hanya menjabat tahun 2015—2016.

    Ia menyampaikannya ketika ditemui usai sidang pembacaan tanggapan atas eksepsi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta pada Selasa, 11 Maret 2025.

    “Kalau memang perkara yang didakwakan itu 2015 sampai 2023, ya harus konsisten semua menteri perdagangan yang menjabat di periode itu, karena semuanya juga melakukan hal yang sama persis seperti saya atas dasar hukum yang sama. Harus serentak, tidak bisa milih-milih,” kata Tom Lembong seperti dikutip dari Antara.

    Mekanisme Biasa Proses Importasi Gula

    Pihaknya menilai perkara yang menyeret dirinya tiak setara di mata hukum atau tidak ada konsep equality before the law.

    Tom Lembong yakin pihaknya tak bersalah dan tidak melakukan perbuatan yang melanggar hukum.

    Menurutnya semua mantan menteri perdagangan yang lain dalam periode ini juga bisa ikut membuktikan selama ini proses importasi gula terjadi dengan mekanisme yang biasa.

    Ia mengaku mendakwa seseorang secara selektif dan tak komprehensif tidak bisa dibenarkan karena terkesan seperti memilih-milih.

    “Menersangkakan orang atau mendakwa orang yang selektif itu tidak komprehensif. Padahal importasi gula ini semuanya hal biasa dan itu yang memang sengaja diabaikan oleh kejaksaan,” lanjutnya.

    Perannya dalam Korupsi Gula

    Tom Lembong didakwa merugikan negara Rp578,1 miliar karena menerbitkan surat pengakuan impor atau persetujuan impor gula kristal mentah periode 2015–2016.

    Ia menerbitkannya pada 10 perusahaan tanpa didasarkan rapat koordinasi antarkementerian dam rekomendasi dari Kementerian Perindustrian.

    Surat pengakuan impor atau persetujuan impor gula kristal mentah tahun 2015–2016 diduga diberikan guna mengimpor gula kristal mentah untuk diolah menjadi gula kristal putih.

    Padahal Tom Lembong mengetahui mereka tak berhak mengolah gula kristal mentah menjadi gula kristal putih karena perusahaan gula rafinasi.

    Ia disebutkan tak menunjuk perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) guna pengendalian ketersediaan dan stabilisasi harga gula.

    Namun menunjuk Induk Koperasi Kartika (Imkopkar), Induk Koperasi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Inkoppol), Pusat Koperasi Kepolisian Republik Indonesia (Puskopol) dan Satuan Koperasi Kesejahteraan Pegawai (SKKP) TNI/Polri.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Hakim Pengawas Diusulkan, Penyidikan Polri Diperkuat

    Hakim Pengawas Diusulkan, Penyidikan Polri Diperkuat

    PIKIRAN RAKYAT – Pembahasan Rancangan Undang-Undang Hukum Acara Pidana atau Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (RUU KUHAP) sedang berlangsung. Salah satu isu yang dibahas adalah peran kepolisian dalam penyidikan.

    Pengacara senior, Maqdir Ismail, berpendapat bahwa tugas penyidikan dalam RUU KUHAP sebaiknya tetap menjadi kewenangan kepolisian, sedangkan kejaksaan tetap fokus pada penuntutan dan eksekusi putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap (inkracht).

    “Untuk efektifnya penyidikan, maka penyidikan dilakukan oleh Penyidik Polri saja. Penuntut Umum, sepenuhnya menjalankan fungsi penuntutan saja dan eksekusi atas putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap,” kata Maqdir pada Jumat, 14 Maret 2025.

    Namun, ia menilai jaksa bisa diberikan kewenangan mengambil alih penyidikan jika penyidik tidak mampu menyelesaikan perkara. “Ini diperlukan untuk memberikan kepastian hukum terhadap proses penyidikan,” ujarnya.

    Selain itu, Maqdir berpendapat bahwa semua penyidikan sebaiknya dilakukan oleh Penyidik Polri, tanpa melibatkan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS). Menurutnya, PPNS lebih baik berperan sebagai tenaga ahli dalam penyidikan karena mereka memiliki pengetahuan khusus di bidang tertentu.

    “Sekiranya masih dianggap perlu ada PPNS, maka fungsi mereka melakukan penyidikan terhadap pelanggaran administratif, bukan perbuatan pidana yang merupakan kejahatan. Dalam melakukan penyidikan, sebaiknya semua dilakukan oleh Penyidik Polri, tidak ada lagi PPNS,” tegas dia.

    Selain itu, Maqdir mengusulkan adanya hakim pengawas untuk memastikan penyidikan dan penuntutan berjalan sesuai hukum sebelum masuk ke persidangan.

    “Dalam rangka memastikan pekerjaan Penyidikan dan Penuntutan berjalan dengan baik dan menurut hukum, sebelum sampai ke persidangan di Pengadilan, maka harus ada hakim pengawas yang melakukan pengawasan terhadap kegiatan penyidik dan penuntut umum,” katanya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News