Kementrian Lembaga: Polisi

  • Putin Sebut Senjata Barat untuk Ukraina Jatuh ke Tangan Taliban

    Putin Sebut Senjata Barat untuk Ukraina Jatuh ke Tangan Taliban

    Jakarta

    Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa sejumlah senjata Barat yang dipasok ke Ukraina, telah dikirim ke Timur Tengah melalui pasar senjata ilegal dan dijual ke Taliban.

    “Sekarang mereka berkata: senjata masuk ke Timur Tengah dari Ukraina. Tentu saja karena senjata tersebut dijual,” kata Putin, sebagaimana dilansir Reuters dan The Star, Sabtu (4/11/2023).

    “Dan itu (senjata) dijual ke Taliban dan dari sana itu pergi ke mana pun,” imbuh pemimpin Rusia itu.

    Sejak Rusia melancarkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari tahun lalu, negara-negara Barat telah mengirim senjata senilai puluhan miliar dolar AS ke Ukraina dalam upaya untuk mengalahkan pasukan Rusia.

    Pemerintah Ukraina mengatakan pihaknya terus melakukan kontrol ketat atas senjata apa pun yang dipasok ke negaranya. Namun, beberapa pejabat keamanan Barat telah menyampaikan kekhawatiran, dan Amerika Serikat telah meminta Ukraina untuk berbuat lebih banyak guna mengatasi masalah korupsi yang lebih luas.

    Pada Juni 2022, kepala Interpol, Jürgen Stock, memperingatkan bahwa beberapa senjata canggih yang dikirim ke Ukraina akan berakhir di tangan kelompok kejahatan terorganisir.

    Sebuah laporan tentang perang Ukraina dan perdagangan senjata ilegal oleh Inisiatif Global Melawan Kejahatan Terorganisir Transnasional, mengatakan pada bulan Maret lalu, bahwa “saat ini tidak ada aliran senjata yang keluar dalam jumlah besar dari zona konflik Ukraina.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Polisi Dalami Kasus Pengeroyokan Mahasiswa UPN Veteran Jatim

    Polisi Dalami Kasus Pengeroyokan Mahasiswa UPN Veteran Jatim

    Surabaya (beritajatim.com) – Polisi mendalami kasus pengeroyokan mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur (UPN Veteran Jatim) saat wisuda, Sabtu (28/10/2023). Dalam insiden ini, mahasiswa Fakultas Teknik Pangan menjadi korban pengeroyokan yang disebut dilakukan oleh mahasiswa Teknik Sipil universitas yang sama.

    Kapolsek Gunung Anyar, Iptu Irwansyah Putra membenarkan adanya laporan mengenai pengeroyokan yang terjadi di kompleks Kampus UPN Jatim itu. Polisi juga sudah memeriksa sejumlah saksi untuk memburu pelaku.

    “Iya sudah ada laporan. Kami juga sudah periksa saksi-saksi,” kata Irwansyah, Sabtu (4/11/2023).

    Irwansyah menjelaskan pihaknya akan melakukan pemeriksaan kembali kepada korban dalam waktu dekat. Pihak kepolisian masih menunggu kondisi korban yang sedang dirawat usai dikeroyok.

    “Kami juga masih menunggu korban sembuh untuk dimintai keterangan lagi,” tutup Irwansyah.

    BACA JUGA:
    Soal Terorisme, PCNU Surabaya Kecam Politisi yang Anggap Pengalihan Isu

    Sebelumnya, dua kelompok mahasiswa UPN Veteran Jatim terlibat bentrok usai prosesi wisuda pada 28 Oktober 2023 lalu. Akibatnya, satu orang mengalami luka-luka.

    Staff Humas UPN Veteran Jatim Nizwan Amin membenarkan adanya kejadian tersebut. Kata dia, kasus ini juga sudah ditangani oleh pihak kepolisian usai korban membuat laporan di Polsek Gunung Anyar, Surabaya.

    Nizwan mengungkapkan, peristiwa itu bermula saat dua kelompok mahasiswa dari Program Studi Teknil Sipil dan Teknik Pangan melakukan arak-arakan untuk menyambut para wisudawan dari masing-masing jurusan.

    “Kebetulan mereka berhadap-hadapan. Mungkin karena adu yel-yel atau apa, sehingga sedikit panas. Entah ada provokasi, akhirnya terjadilah tawuran,” ungkap Nizwan dikonfirmasi beritajatim.com, Jumat (3/11/2023).

    BACA JUGA:
    Warga Surabaya Temukan Granat Aktif saat Renovasi Rumah

    Ia menambahkan, sebenarnya pihak kampus juga sudah melakukan audiensi. Namun, korban masih bersikukuh untuk melanjutkan kasus tersebut ke meja hijau. Diketahui, korban mengalami luka-luka akibat pemukulan dan penyiraman air miras.

    “Wadek 3 Fakultas Teknik sudah menggelar mediasi beberapa kali, memanggil pihak Teknik Pangan dan Sipil. Tapi mediasi belum bisa bersama karena korban masih mengalami trauma dan segala macam,” jelasnya. [ang/beq]

  • Pria Bersenjata Serbu Pangkalan Udara Pakistan, 3 Pesawat Rusak

    Pria Bersenjata Serbu Pangkalan Udara Pakistan, 3 Pesawat Rusak

    Jakarta

    Sekelompok pria bersenjata menyerbu pangkalan pelatihan Angkatan Udara Pakistan pada hari Sabtu (4/11) dan merusak tiga pesawat. Sebuah kelompok yang berafiliasi dengan Taliban Pakistan mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

    Tiga orang tewas sebelum mereka memasuki pangkalan tersebut, dan tiga penyerang lainnya “terpojok/terisolasi”, demikian menurut sebuah pernyataan militer Pakistan, seperti dikutip kantor berita AFP, Sabtu (4/11/2023).

    Dalam sebuah pernyataan kepada media, Tehreek-e-Jihad Pakistan (TJP), kelompok milisi baru yang merupakan afiliasi dari gerakan Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

    Serangan ini terjadi setelah 14 tentara tewas ketika konvoi mereka diserang di provinsi Balochistan, dan enam warga sipil tewas ketika sebuah mobil polisi menjadi target serangan di Khyber Pakhtunkhwa, keduanya pada hari Jumat (3/11).

    Serangan terbaru tersebut terjadi pada Sabtu dini hari waktu setempat di kota Mianwali, di provinsi Punjab, dekat perbatasan Khyber Pakhtunkhwa.

    “Karena respons cepat dan efektif dari pasukan, upaya ini berhasil digagalkan, sehingga menjamin keselamatan dan keamanan para personel dan aset-aset,” kata pernyataan militer Pakistan.

    “Namun, selama serangan itu, beberapa kerusakan juga terjadi pada tiga pesawat yang sudah dilarang terbang dan sebuah tempat penyimpanan bahan bakar,” imbuhnya.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Kasus Perempuan Tangan Putus, Polres Tuban Masih Dalami

    Kasus Perempuan Tangan Putus, Polres Tuban Masih Dalami

    Tuban (beritajatim.com) – Viral kasus seorang perempuan warga Babat, Kecamatan Lamongan yang tangannya putus usai dipotong oleh orang tak dikenal TKP di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban beberapa hari yang lalu, pihak Kepolisian masih mendalami.

    Wakapolres Tuban Kompol Herry Moriyanto Tampake menyampaikan, kasus tersebut masih didalami oleh pihak Kepolisian Polres Tuban, sebab korban yang tengah di rawat di Rumah Sakit masih belum bisa dimintai keterangan.

    “Sampai saat ini, korban belum bisa dimintai keterangan,” ucap Wakapolres Tuban, saat dimintai keterangannya pada jumat (03/10/2023).

    Ia menambahkan, kasus tangan sebelah kanan yang kepotong itu sampai saat ini masih proses lidik, pihak Kepolisian masih mengolah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

    “Kasat Reskrim sudah mengirim para penyidik untuk menyelidiki kasus tersebut,” ucap dia.

    Karena banyaknya kasus yang viral di media sosial beberapa hari ini, Wakapolres Tuban mengimbau untuk masyarakat agar waspada dan hati – hati jika keluar malam.

    “Kami imbau kepada masyarakar agar hati – hati untuk keluar malam di jam – jam rawan jam 12 malam sampai jam 3 pagi,” tutur Herry.

    Sementara itu, pihak Kepolisian sudah melakukan patroli malam Blue Light untuk upaya gangguan Kamtibmas. Namun, untuk mengcover hal itu masyarakat perlu waspada.

    “Harus tetap waspada dengan apa yang terjadi disini, kita akan berusaha melindungi Kabupaten Tuban dari para gangster,” pungkasnya. [Ayu/ted]

  • Rawan Gangster, Wakapolres Tuban Imbau Warga Tak Keluar Malam & Jangan Percaya Hoax

    Rawan Gangster, Wakapolres Tuban Imbau Warga Tak Keluar Malam & Jangan Percaya Hoax

    Tuban (beritajatim.com) – Aksi peristiwa gangster yang rawan di Kabupaten Tuban, dari mulai seorang gadis asal warga Babat, Kecamatan Lamongan yang tangannya putus usai dipotong oleh orang tak dikenal TKP di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban serta penganiayaan terhadap remaja dan motornya dibawa kabur saat berada di SPBU Widang beberapa hari yang lalu.

    Pihak Kepolisian mengimbau kepada masyarakat agar berhati – hati serta tidak percaya kabar berita bohong atau hoax diluaran sana.

    Wakapolres Tuban Kompol Herry Moriyanto Tampake menyampaikan, kasus seorang gadis yang tangannya putus diduga dipotong oleh orang tidak dikenal yang dikaitkan dengan rekaman CCTV yang ada di depan SPBU Kecamatan Widang merupakan berita hoax.

    Baca Juga: Ribuan Banteng Surabaya Ikuti Doa Keselamatan di Gresik, Bertekad Menangkan Ganjar-Mahfud

    “Saat kami periksa berdasarkan CCTV itu waktu dan timingnya tidak pas sama kejadian yang tangannya putus itu, jadi hoax,” ucap Wakapolres Tuban saat dimintai keterangan. Jumat (03/10/2023).

    Ia menjelaskan, kejadian rekaman CCTV di depan SPBU Widang itu merupakan aksi penganiayaan korban berinisial S yang hendak pergi ngopi bersama temannya dan mengisi bensin terlebih dahulu didatangi oleh sekelompok orang tidak dikenal. Sehingga, korban S diduga dianiaya dan sepeda motornya dibawa kabur oleh pelaku.

    “Motifnya diduga begal ya, pencurian sepeda motor dengan penganiayaan, sudah kita amankan ada 5 orang,” ujar Herry sapanya.

    Sementara itu, pihaknya masih mendalami kasus korban yang tangannya putus, sebab korban masih belum bisa dimintai keterangan dan dalam perawatan di Rumah Sakit (RS).

    Baca Juga: Viral Video CCTV di SPBU Widang, Tangan Korban Putus hingga Gangster Bawa Sajam

    “Kami imbau kepada masyarakat agar hati – hati kalau mau keluar malam, saat jam 12 sampai jam 3 pagi itu jam rawan,” kata dia.

    Namun, pihaknya menegaskan Kepolisian sudah melakukan patroli malam Blue Light untuk upaya gangguan Kamtibmas. Namun, untuk mengcover hal itu masyarakat perlu waspada.

    “Harus tetap waspada dengan apa yang terjadi disini, kita akan berusaha melindungi Kabupaten Tuban dari para gangster,” pungkasnya. [ayu/ian]

  • Terlibat Kasus Aborsi, Sepasang Kekasih di Sampang Ditetapkan Tersangka

    Terlibat Kasus Aborsi, Sepasang Kekasih di Sampang Ditetapkan Tersangka

    Sampang (beritajatim.com) – Sepasang kekasih di Sampang berinisial A dan F, ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi dalam kasus dugaan aborsi.

    “Penetapan kedua tersangka ini sudah sepekan yang lalu. Kami juga telah berkoordinasi dengan Kejaksaan Negeri (Kejari) untuk pemberitahuan,” terang Kanit IV Tipidter Sat Reskrim Polres Sampang, Ipda Muamar Amin, Jumat (3/11/2023).

    Lanjut Muamar, penetapan tersangka tersebut, karena sepasang kekasih ini sepakat untuk aborsi atau menggugurkan janin di dalam kandungan. Caranya dengan mengkonsumsi obat Sitotek yang direkomendasikan oleh A. “Dalam kasus ini ancaman pasalnya 428 UUD no 17 tahun 2023 tentang kesehatan,” imbuhnya.

    Seperti yang diberitakan sebelumnya, janin bayi yang belum sempurna, ditemukan di salah satu kamar mandi, RSUD dr. Mohammad Zyn, Kabupaten Sampang, sekitar pukul 08.00 WIB, Selasa (29/8/2023) lalu.

    Janin yang hampir menyerupai bayi tersebut ditemukan pertama kali oleh petugas kebersihan yang hendak membersihkan kamar mandi Instalasi Gawat Darurat (IGD). “Setelah menemukan janin tersebut kita langsung menghubungi polisi, tidak lama kemudian petugas datang dan melakukan olah TKP,” ujar Humas RSUD dr. Mohammad Zyn Sampang, Wiwin Yuli Triyana.[sar/kun]

    BACA JUGA: Siswa SMP di Sampang Tenggelam saat Mandi di Sungai Kemuning

  • Dua Pria Ngawi Ngaku Curi Pompa Air Sawah di Lebih 100 TKP

    Dua Pria Ngawi Ngaku Curi Pompa Air Sawah di Lebih 100 TKP

    Ngawi (beritajatim.com) – Dua pria asal Kabupaten Ngawi mengaku mencuri pompa air sawah di lebjh dari 100 lokasi sejak Februari 2022 hingga Oktober 2023. Dua pria itu adalah Heri Sutanto (43) warga Desa/Kecamatan Kedunggalar dan Riki Agus Tianto (23) warga Desa Walikukun Kecamatan Widodaren.

    Keduanya diamankan polisi karena mencuri sepeda motor milik Parmin (57) warga Desa Karangbanyu Kecamatan Widodaran, Ngawi. Pun, dalam pengembangannya, kedua pelaku mengaku juga pernah mencuri dinamo sibel yang digunakan petani sebagai pompa air untuk mengairi sawah.

    Pencurian dinamo sibel sawah itu dilakukan di wilayah Kecamatan Padas, Ngawi, Paron, Geneng, Kedunggalar, Jogorogo, Widodaren, dan Mantingan.

    Riki, salah seorang pelaku mengaku jika dalam semalam dia bisa mendapatkan tiga hingga empat dinamo sibel sawah. Satu dinamo dijualnya Rp900.000. Mereka menjualnya ke pengumpul barang bekas keliling. “Hasil curiannya itu saya bayi dua dengan teman saya ini. Kami juga mencuri motor. Ide mencuri itu kami pikir bersama. Kami melakukannya juga berdua,” kata Riki, Jumat (3/10/2023).

    Dalam pengembangan kasus, polisi menyita empat unit motor dan satu unit mesin pompa air. Kini pelaku sudah mendekam di sel tahanan Mako Polres Ngawi. “Di lebih dari 100 TKP mereka mencuri dinamo dan motor. Keduanya biang pencurian sibel yang selama ini diresahkan para petani di Ngawi,” kata Kasat Reskrim Polres Ngawi AKP Joshua Peter Krisnawan, Jumat (3/11/2023). [fiq/kun]

    BACA JUGA: Petugas PLN di Ngawi Tewas Tersetrum saat Perbaiki Kabel

  • Dua Korban Prostitusi Anak juga Dipaksa Layani Threesome

    Dua Korban Prostitusi Anak juga Dipaksa Layani Threesome

    Surabaya (beritajatim.com) – Dua korban prostitusi anak juga dipaksa untuk melayani seks bersama (threesome). Hal itu diungkap setelah polisi melakukan penyelidikan mendalam kepada kasus pelajar Surabaya yang menjual dua anak dibawah umur, Selasa (31/10/2023) kemarin.

    Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Iptu Yoga Prihandono mengatakan bahwa keterangan dipaksa threesome itu didapat dari dua korban. Pelaku utama berinisial IP juga sudah membenarkan bahwa ia memberikan pelayanan threesome kepada pembeli yang menggunakan jasanya. “Tersangka memaksa juga mengiming-imingi dengan bayaran yang mahal,” kata Yoga, Jumat (03/11/2023).

    Dalam sekali layanan threesome, korban CH (16) dan HM (16) mendapatkan upah masing-masing Rp 1 juta. Namun, dari pengakuan pelaku, layanan threesome baru dilakukan sekali saat dirinya tertangkap oleh petugas kepolisian.

    “Tarif 2 juta untuk sekali layanan. Ngakunya baru sekali (memberikan layanan threesome). Tapi masih kita dalami lagi keterangan pelaku,” imbuh Yoga.

    Saat ini kedua korban sudah diserahkan ke Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP5A) Kota Surabaya untuk mendapatkan pendampingan dan pemulihan trauma.

    Sebelumnya, Polisi membongkar prostitusi online anak dibawah umur Surabaya, Kamis (12/10/2023) kemarin.  Dari kasus ini, remaja berinisial IP (17) ditangkap polisi. Ia pun harus rela tidak bisa masuk sekolah dalam jangka waktu cukup lama karena kasus ini.

    Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Ipda Yoga Prihandono mengatakan bahwa pengungkapan kasus prostitusi online anak dibawah umur ini terjadi hasil patroli siber pihak kepolisian. Petugas kepolisian mendapatkan sebuah akun telegram yang menjajakan dua perempuan dibawah umur berinisial CH dan HM. Status keduanya masih bersekolah. “Jadi langsung kami dalami dan kami tangkap IP karena melakukan prostitusi online anak dibawah umur,” kata Yoga Prihandono, Selasa (31/10/2023). (ang/kun)

    BACA JUGA: Eri Cahyadi Minta Jajarannya Gencarkan Razia Miras, Perjudian dan Prostitusi di Surabaya

  • Tentara Israel Klaim Telah Kepung Hamas di Gaza

    Tentara Israel Klaim Telah Kepung Hamas di Gaza

    Jakarta

    Tentara Israel mengklaim pasukannya telah mengepung kubu Hamas di Kota Gaza, Kamis waktu setempat. Pengepungan dilakukan setelah berhari-hari memperluas operasi darat di wilayah Palestina yang terkepung.

    “Tentara Israel telah menyelesaikan pengepungan kota Gaza, pusat organisasi teror Hamas,” kata juru bicara militer, Daniel Hagari kepada wartawan, dilansir AFP, Jumat (3/11/2023).

    Pasukan Israel telah terlibat dalam pertempuran darat yang sengit di dalam wilayah Palestina sejak Jumat malam. Bahkan ketika seruan semakin meningkat agar Israel menghentikan serangan udara dan daratnya.

    “Konsep gencatan senjata saat ini sama sekali tidak dibahas,” kata Hagari.

    Lihat Video ‘Israel Bakal Terus Menyerang, Minta Warga Gaza Pindah ke Selatan’:

    (dek/dek)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Polres Sumenep Bekuk Pemilik Sabu 47,39 Gram

    Polres Sumenep Bekuk Pemilik Sabu 47,39 Gram

    Sumenep (beritajatim.com) – VTA (26), laki-laki, warga Desa Angon- Angon, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep dibekuk Satreskoba Polres Sumenep karena kedapatan menyimpan narkotika jenis sabu.

    “Tersangka dibekuk di ruang tamu rumah warga di Kelurahan Pajagalan, Kecamatan Kota Sumenep,” kata Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, Kamis (02/11/2023).

    Penangkapan itu berawal dari informasi masyarakat. Saat dilakukan penggerebekan terhadap VTA dan dilakukan penggeledahan, ditemukan barang bukti berupa sabu, di saku celana jeans sebelah kanan.

    Baca Juga: Peredaran Narkoba di Madura Tinggi, BNN Bangun Laboratorium di Bangkalan

    “Sabu yang ditemukan itu dimasukkan dalam plastik klip ukuran sedang. Ketika ditimbang, beratnya mencapai 47,39 gram,” ungkap Widiarti.

    Sabu tersebut dibungkus sobekan plastik warna hitam, kemudian dibungkus sobekan tisu warna putih, dan dibungkus lagi dengan plastik klip ukuran sedang. “Ketika ditunjukkan, tersangka mengakui jika sabu itu miliknya,” ujar Widiarti.

    Selain sabu seberat 47,39 gram, polisi juga menyita barang bukti lain dari tersangka berupa satu handphone merk Oppo warna biru kombinasi putih dan satu sepeda motor Honda Vario warna hitam Nopol M 3363 WI.

    Baca Juga: Polisi Tangkap Dua Pelaku Penganiayaan di Suramadu, Satu Lainnya Kabur

    “Saat ini pelaku ditahan di Polres Sumenep, dijerat pasal 114 ayat (2) subsider pasal 112 ayat (2), Undang-Undang RI nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika,” pungkasnya. (tem/ian)