Kementrian Lembaga: Polisi

  • Singapura Larang Simbol Perang Hamas-Israel, Pelanggar Bisa Dibui-Denda

    Singapura Larang Simbol Perang Hamas-Israel, Pelanggar Bisa Dibui-Denda

    Singapura

    Pemerintah Singapura merilis peringatan soal penggunaan atau menampilkan simbol-simbol di depan umum tanpa izin resmi, terkait perang antara Hamas dan Israel di Jalur Gaza. Para pelanggar aturan publik itu terancam hukuman bui atau hukuman denda.

    Seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (7/11/2023), laporan media terkemuka Singapura, The Straits Times, menyebut bahwa aturan tersebut berlaku untuk semua lambang negara asing, termasuk bendera dan spanduk negara mana pun.

    Para wisatawan yang kedapatan mengenakan pakaian yang menampilkan simbol atau lambang negara asing dapat ditolak masuk ke Singapura.

    Orang-orang yang dinyatakan bersalah melanggar aturan publik tersebut bisa menghadapi hukuman enam bulan penjara atau hukuman denda sebesar SG$ 500 (Rp 5,7 juta), atau gabungan kedua hukuman tersebut.

    Dalam pernyataan yang dirilis oleh Kementerian Dalam Negeri Singapura (MHA), pemerintah menegaskan konflik Hamas-Israel merupakan ‘masalah emosional’ yang bisa mengganggu perdamaian nasional.

    “Khususnya, mempromosikan atau mendukung terorisme melalui tampilan pakaian atau perlengkapan yang memuat logo kelompok teroris atau militan, seperti Hamas atau sayap militernya Brigade al-Qassam, tidak akan dibenarkan,” demikian pernyataan Kementerian Dalam Negeri Singapura.

    Pihak-pihak yang ingin menyalurkan bantuan untuk orang-orang yang terdampak perang, sebut Kementerian Dalam Negeri Singapura, bisa melakukannya melalui aktivitas penggalangan dana dan pengumpulan donasi yang dilakukan secara resmi.

    Parlemen Singapura, pada Senin (6/11) waktu setempat, dengan suara bulat mengutuk kekerasan terhadap warga sipil yang tidak bersalah dalam perang Hamas-Israel yang terus berlangsung. Ditekankan juga bahwa Singapura tidak bisa membiarkan konflik eksternal mengganggu keharmonisan ras dan agama di wilayahnya.

    Militer Israel tanpa henti menyerang Jalur Gaza sebagai respons atas serangan mengejutkan Hamas pada 7 Oktober lalu, yang menurut para pejabat Tel Aviv telah menewaskan lebih dari 1.400 orang dan membuat lebih dari 240 orang lainnya disandera.

    Laporan terbaru otoritas kesehatan Gaza menyebut korban tewas akibat gempuran Israel selama sebulan terakhir melampaui 10.000 orang, dengan hampir separuhnya merupakan anak-anak.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Para Aktivis Yahudi AS Tuntut Gencatan Senjata di Gaza

    Para Aktivis Yahudi AS Tuntut Gencatan Senjata di Gaza

    Jakarta

    Ratusan aktivis Yahudi di Amerika Serikat menggelar aksi damai menduduki Patung Liberty di New York untuk menuntut gencatan senjata, dan diakhirinya “bombardir genosida” terhadap warga sipil di Gaza.

    Mengenakan kaos hitam bertuliskan slogan-slogan “Yahudi menuntut gencatan senjata sekarang” atau “Bukan atas nama kami,” para pengunjuk rasa membentangkan spanduk bertuliskan “Seluruh dunia menyaksikan” dan “Warga Palestina harus bebas” dalam aksi pada Senin (6/11) waktu setempat.

    “Kata-kata terkenal dari nenek moyang Yahudi kami, Emma Lazarus, yang terukir di monumen ini mendorong kami untuk mengambil tindakan mendukung warga Palestina di Gaza yang ingin bernapas lega,” kata Jay Saper dari Jewish Voice for Peace (JVP), penyelenggara acara tersebut, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP dan Al Arabiya, Selasa (7/11/2023).

    Emma Lazarus adalah aktivis abad ke-19 yang membantu pengungsi Yahudi yang melarikan diri ke New York dari Eropa.

    Pernyataan tersebut mengutip puisi Lazarus “New Colossus,” yang diukir di dasar Patung Liberty sebagai syair untuk para imigran AS.

    Para peserta dari Institute for Middle East Understanding menuntut “diakhirinya bombardir genosida Israel terhadap warga sipil Palestina di Gaza.”

    “Selama masyarakat Gaza berteriak, kami perlu berteriak lebih keras, tidak peduli siapa yang mencoba membungkam kami,” kata fotografer Nan Goldin, yang berdiri di samping beberapa pejabat terpilih setempat, beberapa di antaranya memiliki akar kuat dalam politik kiri.

    Kota New York, yang terkenal sebagai tempat berkumpulnya para migran, selama sebulan terakhir telah diramaikan oleh aksi-aksi demonstrasi pro-Israel dan pro-Palestina.

    Kota ini adalah rumah bagi sekitar dua juta umat Yahudi dan ratusan ribu umat Muslim, dan sejauh ini terhindar dari kekerasan apa pun terkait konflik tersebut, meskipun ketegangan masih terlihat jelas di tempat-tempat tertentu seperti kampus-kampus.

    Sebelumnya, pada hari Sabtu lalu, puluhan ribu demonstran, beberapa dibawa oleh Jewish Voice for Peace (JVP), berkumpul di Washington untuk menyerukan gencatan senjata segera di Jalur Gaza, dan mengecam kebijakan AS yang mendukung Israel.

    Pada akhir Oktober, ribuan pengunjuk rasa, sebagian besar dikumpulkan oleh JVP, menduduki stasiun Grand Central di Manhattan dengan tuntutan yang sama.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Sales Restoran di Surabaya Dianiaya Waitres Mengaku Wartawan

    Sales Restoran di Surabaya Dianiaya Waitres Mengaku Wartawan

    Surabaya (beritajatim.com) – Sales salah satu restoran di Surabaya dianiaya oleh waitress yang mengaku wartawan. Insiden tersebut terjadi pada Sabtu (4/11/2023) malam.

    Sales perempuan berinisial DK (26) itu mengalami luka di kepala belakang dan pelipis. Saat ini kasus penganiayaan yang dilakukan oleh NV, warga Kenjeran itu sudah dilaporkan ke Polsek Simokerto dengan Nomor LP-B/175/XI/RES.1.6/2021/RESKRIM/Surabaya/SPKT Polsek Simokerto.

    DK mengatakan, saat itu ia bekerja menjual produk minumannya kepada tamu bernama Doni, yang datang ke restoran bersama 6 temannya. Saat itu, Doni bersedia membeli produk minuman itu asalkan DK juga ikut menikmati minuman yang ia jual.

    DK pun setuju. Ia lantas minum bersama Doni beserta teman-temannya.

    Saat itu, terlapor NV juga ikut minum menemani Doni. Hanya berselang 30 menit, NV tiba-tiba menyerang DK di bagian kepala dengan pukulan berulang kali. DK yang ketakutan lalu lari ke dapur dan mengamankan diri.

    “Saya lari ke dapur untuk ambil handphone dan menghubungi rekan saya yang kebetulan berprofesi sebagai polisi di Polres Pelabuhan Tanjung Perak,” ujar DK saat dihubungi lewat telepon, Selasa (7/11/2023).

    BACA JUGA:
    Pelaku Penusukan di Phoenix Club Surabaya Datang dengan 7 Temannya

    Rekan DK lantas datang dengan mengenakan seragam coklat. Petugas kepolisian itu datang untuk membantu DK yang ketakutan dan berniat mendamaikan kedua belah pihak.

    Saat itu, petugas Polres Pelabuhan Tanjung Perak meminta agar permasalahan diselesaikan di luar. Namun, pemilik restoran berinisial JM meminta agar mediasi dilakukan di dalam ruangan.

    Saat mediasi, NV mengaku cemburu karena menganggap DK menggoda Doni yang diakui NV sebagai kekasihnya. DK menolak tuduhan tersebut.

    Petugas kepolisian yang memediasi permasalahan itu lantas menanyakan kepada Doni apakah punya hubungan asmara dengan NV. Doni pun menolak dan mengatakan bahwa terlapor NV adalah rekan kerja.

    NV lantas marah besar dan membentak petugas polisi yang datang sambil mengatakan kalau dia adalah wartawan.

    “Di situ NV marah-marah dan menantang petugas kepolisian teman saya itu dan mengatakan bahwa dia adalah orang media,” imbuh DK.

    Karena tidak mau berurusan panjang, petugas Kepolisian bersama DK lantas menyelesaikan masalah dan menjelaskan bahwa ada kesalahpahaman. Permasalahan selesai.

    BACA JUGA:
    Kakek di Surabaya Ngaku Punya Gentong Ajaib Pengganda Uang

    Namun, belakangan diketahui NV menyebar informasi bohong terkait teman DK yang memediasi masalah itu. Juga mengatakan teman DK melanggar aturan dengan pesta miras di kafe itu.

    “Padahal teman saya itu mau bantuin saya yang ketakutan. Bantuin menyelesaikan masalah agar semua kembali normal,” tutur DK.

    Setelah peristiwa itu, NV meneror DK dengan ancaman dan kalimat yang tidak pantas. Ia juga mengalami muntah-muntah dan tidak bisa bekerja normal usai kejadian penganiayaan di restoran itu.

    Ia pun melaporkan kejadian ini ke Polsek Simokerto dan berharap agar NV segera diamankan.

    “Tadi sudah divisum. Lalu masih ada bekas-bekas penganiayaan yang dilakukan oleh NV kepada saya. Laporan saya juga diterima oleh pihak Kepolisian,” tutup DK.

    Sementara itu, Kapolsek Simokerto Kompol Moh. Irfan ketika dikonfirmasi membenarkan pihaknya menerima laporan penganiayaan dari DK. Ia menyatakan akan menangani kasus ini dengan sesuai SOP.

    “Iya sudah kami terima. Masih kami dalami mas ya,” tutup Moh. Irfan. [ang/beq]

  • Afrika Selatan Hadapi Masalah Meningkatnya Xenofobia

    Afrika Selatan Hadapi Masalah Meningkatnya Xenofobia

    Jakarta

    Milisi sipil yang berpatroli di jalan-jalan di Soweto, Afrika Selatan, hanya punya satu tujuan: mengusir orang asing. Massa yang terdiri dari orang-orang yang mendukung kelompok anti-imigran “Operasi Dudula” menyerbu toko-toko yang disebut Spaza, yang dikelola oleh orang asing di desa Diepkloof. Mereka melecehkan pemiliknya dan memeriksa tanggal penjualan produk-produk lalu mengancam akan menutup toko.

    Mathuthu, yang berasal dari Zimbabwe, adalah salah satu dari korban yang menjadi sasaran aksi anti orang asing di Afrika Selatan. “Kalau anggota Operasi Dudula tidak puas dengan pemberian izin usaha kecil kepada warga negara asing, mereka seharusnya menyampaikan keluhan kepada pemerintah atau kementerian terkait”, katanya.

    Pendukung Operasi Dudula mengklaim, kementerian terkait tidak berbuat banyak untuk menghentikan orang asing menguasai bisnis. Karena itu mereka mengambil tindakan sendiri.

    “Mereka tidak diperbolehkan memiliki toko Spaza,” kata Thabo Ngayo dalam salah satu operasi kelompoknya. Koordinator nasional Dudula itu mengatakan, bisnis tersebut hanya diperuntukkan bagi warga Afrika Selatan. ujar dia kepada seorang pemilik toko: “Itu berarti toko Spaza ini pasti milik orang Afrika Selatan. Anda punya waktu beberapa hari untuk mengosongkan lokasi ini.” Hal yang sama berlaku bagi pemilik asing yang telah mendaftarkan usahanya, ancamnya.

    Mzwanele Manyi, perwakilan dari partai Economic Freedom Fighters (Pejuang Kemerdekaan Ekonomi), juga menyerukan penutupan semua toko Spaza milik asing di Afrika Selatan. “Kami tidak bisa mentolerir situasi seperti ini,” katanya kepada DW.

    Xenofobia punya akar kuat di Afrika Selatan

    Xenofobia bukanlah hal baru di Afrika Selatan. Platform Xenowatch, yang dikembangkan Pusat Migrasi dan Masyarakat Afrika ACMS di Universitas Witwatersrand, mengumpulkan data tentang kejahatan terhadap orang asing. Mereka mencatat 1.038 serangan terhadap migran, 661 kematian dan 5.131 toko dijarah sejak tahun 1994. Xenowatch mengatakan, angka ini hampir pasti merupakan perkiraan yang terlalu rendah, karena tidak semua kasus dilaporkan.

    Kelompok “Operasi Dudula” pertama kali muncul di media sosial pada tahun 2020. Dudula adalah kata Zulu yang berarti “mendorong kembali”. Kelompok tersebut kini terdaftar sebagai partai politik dan akan ambil bagian dalam pemilihan umum tahun 2024.

    Pengamat politik dari Yayasan Politik Jerman Rosa Luxemburg Stiftung cabang Johannesburg, Fredson Guilengue, mengatakan permasalahan yang dialami orang kulit hitam Afrika Selatan dengan orang-orang dari tempat lain di Afrika disebabkan oleh beberapa faktor. “Pertama, kolonialisme dan Apartheid tidak hanya menyebabkan perpecahan antara warga kulit putih dan kulit hitam, namun juga perpecahan di kalangan mayoritas warga kulit hitam – menempatkan imigran pada posisi terbawah dalam masyarakat kulit hitam di Afrika Selatan.”

    Sekarang, saat kondisi perekonomian terpuruk dan kesempatan kerja minim, banyak partai politik mulai memainkan narasi xenophobia, termasuk elit politik dari partai pemerintah ANC dari pejuang kemerdekaan Nelson Mandela, kata Fredson Guilengue. ANC sedang menghadapi pemilu paling sulit dalam sejarahnya, dan mungkin akan turun sampai di bawah angka 50% untuk pertama kalinya sejak partai itu didirikan.

    Permasalahan Afrika Selatan bukan disebabkan oleh para migran

    Sebuah studi dari Institute for Security Studies (ISS) di Pretoria menyebutkan, masalah utama di Afrika Selatan seperti pengangguran, meningkatnya kemiskinan, ketidakadilan sosial yang ekstrem, korupsi dan tindakan kejahatan sering kali ditimpakan pada orang asing.

    Sebenarnya, kata ISS, penyebabnya adalah tata kelola yang buruk dan korupsi dalam politik, ditambah dengan kekurangan administratif. Populasi migran di Afrika Selatan, yang diperkirakan mencapai 6,5%, tidak lebih besar dibandingkan negara-negara lain di dunia.

    Fakta bahwa banyak orang asing yang tinggal di Afrika Selatan tidak memiliki izin tinggal juga merupakan akibat dari kebijakan imigrasi yang buruk. Banyak orang asing bermigrasi ke Afrika Selatan secara legal, namun kemudian status mereka dicabut bukan karena kesalahan mereka sendiri, kata para peneliti ISS. Mereka mengatakan bahwa Kementerian Dalam Negeri Afrika Selatan telah dilanda korupsi selama bertahun-tahun, dan juga sangat tertinggal dalam hal pemrosesan permohonan izin tinggal dan izin-izin lainnya.

    (hp/as)

    Lihat juga Video: Uni Afrika Resmi Jadi Anggota Tetap G20 di KTT India

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • AS Berencana Pasok Bom Presisi Tinggi Senilai Rp 5 T ke Israel

    AS Berencana Pasok Bom Presisi Tinggi Senilai Rp 5 T ke Israel

    Washington DC

    Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dilaporkan berencana memasok sejumlah bom berpresisi tinggi ke Israel, yang sedang berperang melawan Hamas di Jalur Gaza. Pasokan bom berpresisi tinggi itu disebut bernilai mencapai US$ 320 juta (Rp 5 triliun).

    Seperti dilansir Al Arabiya dan Reuters, Selasa (7/11/2023), rencana AS memasok bom ke Israel itu diungkapkan oleh media terkemuka Wall Street Journal (WSJ) dalam laporan terbarunya, yang mengutip sumber yang memahami rencana tersebut.

    Laporan WSJ menyebut pemerintahan Biden telah mengirimkan pemberitahuan resmi kepada Kongres AS pada 31 Oktober lalu, soal rencana memasok bom presisi bernama ‘Spice Family Gliding Bom Assemblies’, merupakan sejenis senjata berpemandu presisi yang ditembakkan dari jet tempur.

    Berdasarkan perjanjian tersebut, menurut laporan WSJ, produsen senjata Rafael USA akan memasok bom tersebut ke perusahaan induknya di Israel, Rafael Advanced Defense Systems, untuk digunakan oleh Kementerian Pertahanan Israel.

    Namun disebutkan juga bahwa pasokan bom itu telah diminta oleh Israel sebelum serangan mengejutkan Hamas terjadi pada 7 Oktober lalu.

    “Senjata tersebut diminta oleh Israel sebelum tanggal 7 Oktober, dengan pemberitahuan awal dan informal yang dikirimkan kepada para pemimpin Kongres awal tahun ini,” sebut WSJ dalam laporannya.

    Informasi soal kesepakatan senjata ini mencuat saat perang berkecamuk di Jalur Gaza, dengan Israel terus menggempur daerah kantong Palestina itu untuk merespons serangan Hamas sebulan lalu. Laporan terbaru otoritas kesehatan Gaza menyebut lebih dari 10.000 orang tewas akibat serangan Israel.

    Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres, pada Senin (6/11) waktu setempat, memperingatkan bahwa Jalur Gaza menjadi ‘kuburan bagi anak-anak’.

    “Operasi darat oleh Angkatan Bersenjata Israel dan pengeboman yang terus berlanjut, menghantam warga sipil, rumah sakit, kamp pengungsi, masjid, gereja, dan fasilitas PBB — termasuk tempat penampungan. Tidak ada yang aman,” sebut Guterres.

    “Pada saat yang sama, Hamas dan militan-militan lainnya menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia dan terus meluncurkan roket tanpa pandang bulu ke arah Israel,” imbuhnya.

    Dalam pernyataannya, Guterres kembali menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera di Jalur Gaza.

    “Bencana yang sedang terjadi membuat kebutuhan akan gencatan senjata kemanusiaan menjadi semakin mendesak seiring berjalannya waktu,” cetus Guterres.

    “Pihak-pihak yang berkonflik — dan tentu saja, masyarakat internasional — menghadapi tanggung jawab mendesak dan mendasar: menghentikan penderitaan kolektif yang tidak manusiawi ini dan secara dramatis memperluas bantuan kemanusiaan ke Gaza,” ujarnya.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Pencuri Pohon Sonokeling di Pasuruan Hanya Dituntut 10 Bulan

    Pencuri Pohon Sonokeling di Pasuruan Hanya Dituntut 10 Bulan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Kasus penebangan pohon sonokeling milik negara sudah memasuki babak penuntutan terhadap terdakwa Ahmad Saikhudin Ghozali.

    Pada sidang tuntutan yang digelar di Pengadilan Negri Bangil pada minggu kemaren, Udin sapaan akrabnya hanya dikenakan pasal pencurian.

    Hal ini dikatakan oleh Kasi Intel Kejaksaan Negri Kabupaten Pasuruan, Agung Tri Aditya, Selasa (7/11/2023). Agung mengatakan bahwa pasal yang dikenakan oleh terdakwa hanyalah pasal 363 tentang pencurian dan pemberatan.

    “Pasal yang dikenakan yakni 363 tentang pencurian dengan pemberatan. Terdakwa juga kami tuntut selama 10 bulan penjara,” kata Agung saat ditemui.

    baca Juga:
    Kasus Sonokeling Pasuruan Tersendat, Kejaksaan dan Polres Saling Tunggu

    Agung juga mengatakan bahwa masa tahanan yang dikenakan oleh Udin terhitung saat terdakwa dimasukkan dalam penjara selama sidang. “Iya, terdakwa masuk penjara terhitung saat sidang perdana kemaren,” tambahnya.

    Diketahui Udin sebelumnya telah ditetapkan sebagai tersangka kasus penebangan pohon yang berada di pinggir jalan Pandaan Bangil. Namun saat ditetapkan tersangka, Udin tak dimasukkan dalam penjara hingga masa sidang ditetapkan.

    Udin menebang pohon sonokeling sebanyak satu buah di Desa Bujeng, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan. Sedangkan untuk diameternya sendiri beeukuran kurang lebih satu meter dengan panjang 3,2 meter.

    Untuk barang bukti yang disita dalam kasus penebangan pohon ini yakni satu unit truk berwarna kuning dengan nomor polisi N 8565 GG. Kemudian untuk kayu yang dijadikan barang bukti yakni kayu sonokeling dengan panjang 3,2 meter. (ada/ted)

  • Terduga Pelaku Perampokan Pakai KTP Palsu Saat Check in di Hotel Telaga Ngebel Ponorogo

    Terduga Pelaku Perampokan Pakai KTP Palsu Saat Check in di Hotel Telaga Ngebel Ponorogo

    Ponorogo (beritajatim.com) – Terduga pelaku perampokan di kawasan wisata Telaga Ngebel Ponorogo, check in di hotel dengan menggunakan identitas palsu.

    Kartu tanda penduduk (KTP) yang Ia lihatkan ke pemilik hotel bernama Kasmirah, merupakan unduhan dari internet. Sehingga identitasnya yang bersangkutan dapat tersamarkan saat memesan kamar hotel tersebut.

    “Terduga pelaku ini sebenarnya orang Ponorogo, tetapi saat mau check in di hotel itu menggunakan KTP palsu,” kata Kapolres Ponorogo AKBP Wimboko, Selasa (07/11/2023).

    Menurut informasi yang dihimpun oleh beritajatim.com, terduga pelaku saat masuk untuk check in itu menggunakan jilbab dan masker. Sedangkan KTP palsu yang Ia perlihatkan, sudah disiapkan sebelum masuk hotel. Yakni dengan mencarinya di internet. Setelah sudah ketemu, kemudian diunduh dan diperlihatkan KTP itu lewat handphonenya kepada Kasmirah.

    “KTP palsu itu Ia dapatkan di internet dan lewat handphone KTP tersebut diperlihatkan ke pemilik hotel untuk memesan kamar,” katanya.

    Untuk diketahui sebelumya, tim resmob Satreskrim Polres Ponorogo sudah mengamankan seorang terduga pelaku, yang berkaitan dengan kasus perampokan di salah satu hotel di kawasan wisata Telaga Ngebel. Saat ini, petugas kepolisian masih melakukan pendalaman dan masih memintai keterangan dari terduga pelaku.

    “Memang benar, kita mengamankan 1 orang calon tersangka yang kaitannya dengan kasus perampokan di Telaga Ngebel,” kata Kapolres Ponorogo.

    Terduga pelaku tersebut berjenis kelamin perempuan. Yang bersangkutan ditangkap pada hari Senin (06/11)  sore kemarin.

    Petugas Satreskrim Polres Ponorogo saat ini terus melakukan pendalaman, guna kaitannya melengkapi alat bukti. Selain itu, pihaknya harus melakukan serangkaian-serangkain untuk penetapan tersangka, salah satunya dengan melakukan gelar perkara.

    “Kita masih melakukan pendalaman, secepatnya nanti akan kita lakukan press release,” pungkas AKBP Wimboko. (end/ted)

  • Israel Klaim Rebut Benteng Hamas di Gaza

    Israel Klaim Rebut Benteng Hamas di Gaza

    Gaza City

    Angkatan Bersenjata Israel (IDF) mengklaim pasukannya berhasil mengamankan dan merebut kendali atas salah satu ‘benteng militer’ Hamas yang ada di wilayah Jalur Gaza. Militer Israel juga menyebut telah menggempur posisi unit rudal Hamas.

    Seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (7/11/2023), militer Israel mengklaim pencapaian itu berhasil didapatkan dalam serangan yang berlangsung selama sehari terakhir di wilayah Jalur Gaza.

    “Dalam sehari terakhir, pasukan IDF mengamankan benteng militer milik organisasi teroris Hamas di Jalur Gaza bagian utara. Rudal anti-tank dan peluncurnya, persenjataan, dan berbagai materi intelijen ditempatkan di kompleks tersebut oleh pasukan,” sebut IDF dalam pernyataannya,

    “Dalam koordinasi dengan pasukan di lapangan, sebuah jet tempur IDF menyerang sel yang beranggotakan sekitar 10 teroris. Setelah itu, pasukan darat IDF mengidentifikasi sebuah sel rudal anti-tank yang beroperasi di sekitar mereka. Pasukan mengarahkan pesawat IDF untuk menyerang sel teroris,” imbuh pernyataan itu.

    Tidak hanya itu saja, IDF menambahkan pasukannya juga menyerang puluhan peluncur mortir milik Hamas.

    Lebih lanjut, IDF mengatakan bahwa pasukan Angkatan Lautnya menyerang target-target strategis milik Hamas dengan amunisi presisi. Salah satu target serangan adalah pos yang berisi aset-aset teknologi Hamas.

    “Pasukan IDF menemukan lokasi sejumlah teroris Hamas yang membarikade diri mereka di sebuah gedung yang berdekatan dengan Rumah Sakit al-Quds, dan berencana melancarkan serangan terhadap pasukan dari lokasi tersebut,” demikian pernyataan IDF.

    Belum ada tanggapan Hamas atas klaim terbaru Israel ini.

    Israel melancarkan serangan udara dan mengerahkan operasi darat terhadap Jalur Gaza untuk merespons serangan mengejutkan Hamas pada 7 Oktober lalu. Para pejabat Israel melaporkan lebih 1.400 orang, yang sebagian besar warga sipil, tewas akibat serangan Hamas tersebut.

    Laporan terbaru otoritas kesehatan Jalur Gaza menyebut sedikitnya 10.022 orang tewas akibat serangan Israel selama sebulan terakhir. Jumlah korban tewas itu mencakup lebih dari 4.000 anak-anak di antaranya.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Kritis! RS Al Quds di Gaza Akan Kehabisan Bahan Bakar dalam 48 Jam

    Kritis! RS Al Quds di Gaza Akan Kehabisan Bahan Bakar dalam 48 Jam

    Jakarta

    Kritis! Rumah sakit Al Quds di Gaza akan kehabisan bahan bakar dalam 48 jam ke depan. Situasi ini bisa menyebabkan semua peralatan penyelamat jiwa, inkubator neonatal, dan unit perawatan intensif tidak berfungsi. Demikian diingatkan organisasi Bulan Sabit Merah Palestina pada hari Senin (6/11) waktu setempat.

    “Situasinya kritis dan sensitif terhadap waktu,” kata organisasi kemanusiaan itu dalam seruannya kepada organisasi-organisasi kesehatan dan bantuan internasional, seperti dikutip Al Arabiya, Selasa (7/11/2023).

    Pelayanan kesehatan di Jalur Gaza telah memburuk ke tingkat kritis, dengan kekurangan pasokan medis, obat-obatan dan kurangnya makanan dan air minum untuk pasien dan staf medis, kata Bulan Sabit Palestina.

    Organisasi tersebut menambahkan bahwa pasukan Israel terus melakukan serangan terhadap area yang berjarak tidak lebih dari 50 meter dari rumah sakit Al Quds, tempat lebih dari 14.000 pengungsi Palestina mencari perlindungan, sehingga membebani fasilitas medis.

    “(Serangan) ini telah menyebabkan setidaknya 60 orang terluka di antara staf rumah sakit, pasien, dan pengungsi, serta kerusakan signifikan pada gedung rumah sakit, ambulans dan kendaraan bantuan,” kata Bulan Sabit Merah dalam pernyataannya.

    Sebelumnya, Hamas mengatakan pada hari Minggu lalu, bahwa pasukan Israel melakukan “pengeboman intensif” di sekitar beberapa rumah sakit di bagian utara Jalur Gaza tak lama setelah telekomunikasi terputus.

    Kompleks Medis Nasser di Gaza, yang memiliki empat rumah sakit, terkena serangan rudal Israel secara tidak langsung dan langsung.

    Lihat Video: Dokter Palestina Lulusan UNS Tewas Imbas Bom Israel

    Setidaknya delapan warga Palestina tewas dalam serangan itu dan puluhan lainnya luka-luka, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

    Disebutkan bahwa lebih dari 16 dari 35 rumah sakit di Gaza tidak berfungsi, dan 51 dari 72 klinik kesehatan primer di wilayah tersebut ditutup sepenuhnya.

    Israel terus membombardir Gaza sebagai pembalasan atas serangan Hamas pada 7 Oktober lalu, yang menewaskan 1.400 warga Israel dan menyebabkan lebih dari 200 lainnya disandera oleh kelompok tersebut.

    Sejak itu, Israel telah membunuh lebih dari 10.000 warga Palestina, dan lebih dari setengahnya adalah perempuan dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Badai Salju Melanda, China Setop Layanan KA dan Tutup Sekolah

    Badai Salju Melanda, China Setop Layanan KA dan Tutup Sekolah

    Jakarta

    Layanan penerbangan dan kereta api terpaksa dibatalkan, jalan raya utama dan seluruh sekolah dasar ditutup, menyusul badai salju besar pertama yang melanda Harbin, ibu kota Provinsi Heilongjiang di timur laut Cina.

    Salju lebat menutupi sebagian besar wilayah Cina utara, Heilongjiang, dan provinsi tetangganya, yaitu Liaoning dan Mongolia Dalam.

    Cina mengeluarkan peringatan cuaca

    Pusat Meteorologi Nasional Cina mengatakan salju akibat cuaca dingin, yang diperkirakan akan bertahan selama beberapa hari, kemungkinan akan “memecahkan rekor sejarah” pada waktu yang sama tahun ini.

    Pihak berwenang telah mengeluarkan peringatan cuaca berwarna oranye untuk wilayah tersebut, level tertinggi kedua dalam empat skala warna yang digunakan oleh Beijing.

    Masyarakat diimbau untuk menghindari perjalanan yang tidak perlu dan tetap berada di dalam rumah jika memungkinkan.

    Harbin paling terkena dampak badai salju

    Berdasarkan pemberitaan di televisi, terdapat antrean panjang mobil dan truk di Harbin, sebuah kota yang berpenduduk lebih dari lima juta orang. Puluhan penerbangan dan ratusan perjalanan kereta juga dibatalkan.

    Surat kabar “China Daily” melaporkan bahwa 24.000 orang dikerahkan untuk menyekop dan membersihkan salju di jalan. CCTV juga melaporkan runtuhnya sebagian bangunan gimnasium di Kota Jiamusi, Heilongjiang, dan tiga orang terjebak di dalamnya. Namun, penyebab insiden tersebut tidak sepenuhnya jelas dan tidak ada pernyataan pemerintah mengenai hal tersebut.

    Beberapa penggembala meninggal di Mongolia

    Cuaca dingin juga melanda Mongolia di utara Cina. Pihak berwenang mengatakan pada Senin (06/11) bahwa enam perempuan, satu laki-laki, dan seorang anak laki-laki berusia 12 tahun meninggal pada Minggu (05/11) di tengah badai salju ketika mereka berusaha mencari ternak yang hilang.

    Banyak orang di Mongolia, negara terpencil antara Rusia dan Cina, adalah penggembala ternak.

    ha/rs (AFP, Reuters, dpa)

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu