Kementrian Lembaga: Polisi

  • Demi Judi Slot Pria di Bangkalan Nekat Curi Motor

    Demi Judi Slot Pria di Bangkalan Nekat Curi Motor

    Bangkalan (beritajatim.com) – 3  orang pria di Bangkalan diantaranya pencuri sekaligus penadah hasil curian kendaraan bermotor, diamankan oleh Satreskrim Polres setempat. Hal ini karena pria tersebut nekat mencuri sepeda motor demi judi slot.

    Kapolres Bangkalan, AKBP Febri Isman Jaya mengatakan, tiga orang tersebut mempunyai peran yang berbeda, sebab dua pemetik yakni M (38) dan BA (23) warga Desa/Kecamatan Socah, Bangkalan. Mereka melakukan pencurian di salah satu rumah di Desa Sembilangan.

    “Si korban kemudian melapor ke kami disertai dengan bukti rekaman CCTV,” terangnya, Minggu (24/12/2023).

    [irp]

    Dari rekaman CCTV tersebut, polisi mendalami kasus pencurian itu dan berhasil meringkus pelaku di rumahnya. Saat ditangkap, mereka mengaku telah menjual hasil curiannya itu sebesar Rp 2,5 juta pada penadah berinisial R (43) warga Desa Karang Duwak, Kecamatan Arosbaya, Bangkalan.

    “Mereka bertemu penadah di Facebook karena pelaku M memposting motor curiannya di media sosial,” imbuhnya.

    Usai menangkap keduanya, polisi mengejar R dan berhasil ditangkap di rumahnya. Saat digeledah, polisi menemukan barang bukti sebanyak 9 sepeda motor tanpa surat yang diduga diperoleh dari hasil kejahatan.

    “Penadah ini juga menjual barangnya melalui Facebook,” tambahnya.

    Dari keterangan pelaku M pada polisi, ia nekat mencuri untuk memenuhi kebutuhannya bermain judi slot bukan untuk kebutuhan hidup.

    “Dia mencuri untuk main judi slot sementara untuk kebutuhan anak istrinya ia meminta uang dari orang tuanya,” tandasnya. (Sar/Aje)

  • Makam Dibongkar, Kronologi Pelajar SMK Gresik Diduga Dibunuh

    Makam Dibongkar, Kronologi Pelajar SMK Gresik Diduga Dibunuh

    Gresik (beritajatim.com) – Seorang pelajar SMK di Gresik, Jawa Timur, meninggal dunia diduga akibat dibunuh tetangganya sendiri. Korban berinisial DMAS (17) ditemukan tewas dengan luka di kepala dan tubuh di selokan Jalan Raya Abar-abir, Kecamatan Bungah, Gresik, pada Minggu (24/12/2023).

    Awalnya, korban diduga meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal. Namun, setelah dimakamkan, salah seorang kerabat korban curiga dengan kematian korban yang tidak wajar.

    Berdasarkan laporan pihak keluarga, polisi kemudian melakukan penyelidikan hingga menemukan bukti video dan keterangan saksi yang memperlihatkan korban berkelahi dengan seorang pria.

    Hasil penyelidikan, korban meninggal dunia setelah berkelahi dengan seorang pria bernama Fahrudin Rizki Maulana (20). Korban meninggal setelah dipukuli lalu kepalanya dicelupkan ke air selokan. Pelaku kemudian pergi meninggalkan korban yang sudah sekarat.

    Polisi pun akhirnya menangkap pelaku pada Sabtu (23/12/2023) malam sekitar pukul 23.00 WIB. Pria yang sehari-hari bekerja di pabrik dolomit Golokan, Sidayu tersebut ditangkap di rumahnya tanpa perlawanan.

    Kapolsek Bungah AKP M Sujai membenarkan bahwa pembongkaran makam korban dilakukan untuk proses otopsi guna menguatkan penyidikan kasus yang mengakibatkan korban meninggal dunia.

    “Monggo konfirmasi langsung ke Polres Gresik saja karena sudah ditangani satreskrim,” ujarnya, Senin (25/12/2023).

    Sementara itu, salah satu keluarga korban, Munif, meminta pelaku diproses hukum sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Apalagi korban masih berstatus pelajar alias di bawah umur.

    “Kami minta pelaku dihukum sesuai peraturan perundang-undangan tentang perlindungan anak dan hukumannya bisa maksimal supaya biar menjadi efek jera bagi pelaku,” ungkapnya.

    Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan membenarkan bahwa pihaknya telah mengamankan pelaku dan masih menjalani pemeriksaan.

    “Satu orang pelaku kami amankan dan masih diperiksa terkait dengan kasus ini,” pungkasnya.

    Kronologi Kejadian

    Kasus pembunuhan ini bermula saat korban dan pelaku terlibat perkelahian di selokan Jalan Raya Abar-abir, Kecamatan Bungah, Gresik, pada Minggu (24/12/2023) sekitar pukul 16.00 WIB.

    Perkelahian tersebut diduga dipicu oleh persoalan asmara. Korban yang diketahui berpacaran dengan seorang wanita, diduga diganggu oleh pelaku.

    Dalam perkelahian tersebut, korban sempat menangkis pukulan pelaku. Namun, pelaku kemudian memukul korban dari belakang hingga terjatuh.

    Pelaku kemudian melanjutkan aksinya dengan memukuli korban hingga babak belur. Bahkan, pelaku juga mencelupkan kepala korban ke air selokan.

    Korban yang mengalami luka parah akhirnya meninggal dunia di lokasi kejadian. Jenazah korban kemudian dimakamkan pada Sabtu (23/12/2023) sekitar pukul 11.00 WIB.

    Setelah dimakamkan, salah seorang kerabat korban curiga dengan kematian korban yang tidak wajar. Kerabat korban kemudian melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

    Berdasarkan laporan tersebut, polisi kemudian melakukan penyelidikan dan akhirnya menangkap pelaku pada Sabtu (23/12/2023) malam. (ted)

  • Polisi Bongkar Makam Penyebab Meninggalnya Pelajar Asal Gresik

    Polisi Bongkar Makam Penyebab Meninggalnya Pelajar Asal Gresik

    Gresik (beritajatim.com) – Aparat Satreskrim Polres Gresik menyelidiki kasus yang menyebabkan seorang pelajar meninggal dunia. Terkait dengan kejadian ini, Tim Inafis satresktim setempat melakukan pembongkarana makam seorang pelajar di Desa Melirang, Kecamatan Bungah.

    Diduga pelajar tersebut, sebelum nyawanya melayang berduel satu lawan satu di sebuah selokan Jalan Raya Abar-abir, Kecamatan Bungah, Gresik.

    Pembongkaran makam yang dilakukan polisi untuk memperkuat laporan pihak keluarga korban agar dilakukan otopsi. Pasalnya, kasus ini diduga disebabkan penganiayaan yang membuat korban meninggal dunia.

    Semula Korban yang berinisial DMAS (17) pelajar kelas XII SMK meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal kemarin (24/12). Saat itu korban sempat dilarikan ke RS Mabarot Bungah lalu dirujuk ke RSUD Ibnu Sina Gresik. Namun, nyawanya nyawanya tidak tertolong. Jenazah korban akhirnya dikuburkan di pemakaman umum desa setempat pada Sabtu (23/12) sekitar pukul 11.00 wib.

    Usai dimakamkan, salah seorang kerabat korban curiga dengan kematian korban yang tidak wajar dan menduga korban meninggal dunia bukan karena kecelakaan, melainkan dibunuh. Kemudian pihak keluarga akhirnya melapor ke polisi.

    Berdasarkan laporan pihak keluarga tersebut, polisi kemudian melakukan penyelidikan hingga menemukan bukti video, dan keterangan saksi yang memperlihatkan korban berkelahi dengan seorang pria yang disebut-sebut masih tetangganya sendiri.

    Hasil penyelidikan, korban meninggal dunia setelah berkelahi dengan seorang pria bernama Fahrudin Rizki Maulana (20) warga Desa Melirang, Kecamatan Bungah. Korban meninggal setelah dipukuli lalu kepalanya dicelupkan ke air selokan. Pelaku kemudian pergi meninggalkan korban yang sudah sekarat.

    Polisi pun akhirnya menangkap pelaku pada Sabtu (23/12) malam sekitar pukul 23 00 wib. Pria yang sehari-hari bekerja di pabrik dolomit Golokan, Sidayu tersebut ditangkap di rumahnya tanpa perlawanan.

    Kapolsek Bungah AKP M Sujai saat dikonfirmasi di lokasi membenarkan bila pembongkaran makam korban ini dilakukan untuk proses otopsi guna menguatkan penyidikan kasus yang mengakibatkan korban meninggal dunia.

    Kendati demikian, Sujai enggan memberikan banyak komentar perihal kasus pembunuhan tersebut. Pasalnya, kasus ini sepenuhnya telah ditangani oleh Satreskrim Polres Gresik.

    “Monggo konfirmasi langsung ke Polres Gresik saja karena sudah ditangani satreskrim,” ujarnya, Senin (25/12/2/2023).

    Sementara salah satu keluarga korban, Munif meminta pelaku bisa diproses hukum sesuai sesuai perundang-undangan yang berlaku. Apalagi korban masih berstatus pelajar alias di bawah umur.

    “Kami minta pelaku dihukum sesuai peraturan perundang undangan tentang perlindungan anak dan hukumannya bisa maksimal supaya biar menjadi efek jera bagi pelaku,” ungkapnya.

    Secara terpisah Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan membenarkan susah mengamankan pelaku dan masih menjalani pemeriksaan.

    “Satu orang pelaku kami amankan dan masih diperiksa terkait dengan kasus ini,” pungkasnya. (dny/ted)

  • Polres Sumenep Amankan 17 Sepeda Motor Knalpot ‘Brong’

    Polres Sumenep Amankan 17 Sepeda Motor Knalpot ‘Brong’

    Sumenep (beritajatim.com) – Satlantas Polres Sumenep mengamankan 17 sepeda motor yang menggunakan knalpot ‘brong’ atau tidak sesuai standar.

    Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti S menjelaskan, sepeda motor yang menggunakan knalpot brong itu diamankan saat aksi balap liar di beberapa lokasi. Diantaranya Jl. Raya Lingkar Timur, Lingkar Barat, Lingkar Utara, dan Jalan Diponegoro.

    “Menjelang libur Natal dan Tahun Baru ini, kami nengintensifkan patroli dan razia. Sasarannya termasuk balap liar yang dilakukan anak-anak muda di kawasan Kota,” katanya, Minggu (24/12/2023).

    Ia mengungkapkan, pihaknya juga menerima pengaduan dari masyarakat yang merasa terganggu dengan aksi balap liar. Apalagi cukup banyak yang menggunakan sepeda motor dengan knalpot brong yang suaranya cukup mengganggu.

    “Untuk memberikan efek jera, kami menindak pengguna knalpot brong. Sepeda motornya kami angkut ke Polres. Kalau mau mengambil sepeda motornya, harus terlebih dahulu mengganti dengan knalpot standar,” papar Widiarti.

    Ia mengatakan Polres Sumenep sebelumnya telah menyampaikan kepada para kepala desa untuk membantu mengantisipasi terjadinya balap liar. Apabila di wilayahnya terdapat kegiatan balap liar, diminta segera melaporkan kepada pihak kepolisian.

    “Balap liar ini meresahkan warga. Selain itu juga mengganggu kenyamanan lingkungan dan membahayakan keselamatan diri sendiri maupun pengendara lain,’ ujarnya.

    Ia berharap agar para orang tua juga mengingatkan dan mengawasi putranya agar tidak terlibat dalam aksi balap liar dengan kenalpot brong. “Balap liar di jalan raya ini pasti mengganggu pengguna jalan yang lain. Apalagi menggunakan knalpot brong. Ini juga menganggu istirahat warga sekitar lokasi, karena kejadiannya pasti larut malam hingga dini hari. Saatnya orang beristirahat,” papar Widiarti.

    Sementara Lurah Bangselok M. Fajar Hidayat terlihat turun langsung membantu petugas kepolisian mengamankan wilayahnya dari aksi balap liar. Lurah Bangselok juga membantu meredam aksi provokasi pelaku balap liar, hingga polisi mengamankan pelaku dan membawa ke Polres.

    “Bagi saya, kekompakan adalah kekuatan. Jadi ketika ada kerja tim dan kolaborasi termasuk dengan aparat kepolisian, hal-hal yang sepertinya tidak mungkin dicapai pasti bisa dicapai. Itu yang diharapkan dari warga masyarakat Bangselok. Bekerja sama dan berkolaborasi dengan instansi terkait, menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan,” ucapnya. [tem/but]

  • Kongsi Pecah, Rekan Bisnis Saling Lapor Polisi

    Kongsi Pecah, Rekan Bisnis Saling Lapor Polisi

    Surabaya (beritajatim.com) – Kerjasama yang terjalin antara Candra Hartono, Agung Widodo dan Syahril Yanuar  terpaksa harus pecah kongsi. Agung Widodo melaporkan dua rekan bisnisnya ke Polda Jatim dengan tuduhan telah melakukan penipuan dan penggelapan.  Sementara pihak Candra dan Syahril menilai justru Agung yang melakukan penipuan dan penggelapan serta pencucian uang. Antar rekan bisnis ini akhirnya menjadi saling lapor polisi.

    Pieter Soesilo dan Yafeti Warowu kuasa hukum Candra dan Syahril mengatakan dugaan penipuan, penggelapan dan pencucian uang yang dilakukan Agung Widodo justru dari draft laporan keuangan Agung yang diberikan kepada Candra dan Syahril yang mana terdapat beberapa permasalahan yang tidak dapat dipertanggung jawabkan Agung.

    ” Pertama peruntukan dana yang disetorkan melalui rek Anita maupun Rek USD milik sdr Agung secara detail tidak dapat membuktikan bahwa dana yang telah disetor tersebut apakah untuk kepentingan pembelanjaan barang a quo atau diperuntukkan untuk kepentingan lainnya, karena dalam laporan keuangan saudara Agung telah mengakui adanya sisa dana milik Para Pihak yang tidak disetorkan kepada Rek Penampungan kembali dan stok barang yang ada di gudang yang bersangkutan,” ujarnya, Sabtu (23/12/2023).

    Pada faktanya kata Pieter, ada pembayaran dari Buyer sebesar USD 22.809 yang masuk ke rekening Agung ternyata dicairkan dalam rupiah masuk ke rekening Agung tanpa persetujuan para pihak. Kemudian ada setoran sejumlah Rp 1.615.000.000 ke rek Anita ternyata hanya dilaporkan sebesar bea Rp1.097.000.000 sehingga terdapat selisih Rp517.000.000 yang belum dipertanggung jawabkan.

    ” Sedangkan stok barang yang tersisa senilai Rp 800 juta masih berada di Gudang milik saudara Agung. Namun diakui saudara Agung sebagai haknya atas keuntungan berjalan sejumlah 2.239.436.835 rupiah tanpa persetujuan Pemodal lainnya,” ujarnya.

    Pieter menceritakan, kerjasama antara Agung, Candra dan Syahril dan Eddy Hartanto dilakukan pada tahun 2019. Mereka berempat bersepakat melakukan kerjasama dalam bisnis pengadaan barang berupa hasil laut kering untuk di export tanpa adanya perjanjian tertulis, melainkan Gentleman Agreement (kesepakatan lisan).

    Total modal awal yang disetorkan senilai Rp 2.986.154.842,- dengan rincian selaku para pemodal yakni Candra Hartono : Rp 1.070.132.200, Agung Widodo : Rp 532.222.184, Syahril Yanuar, Rp 1.383.800.458. Modal awal yang disetor Para Pihak di sepakati ditampung di rekening Bank BCA A.n Syahril Yanuar Chapri.

    Sedangkan Eddy Hartanto selaku pencari Buyer/ pembeli / importir dari luar negeri ( Marketing ). Dengan modal awal tersebut Para Pihak sepakat untuk berbagi keuntungan bersih masing masing sebesar Eddy Hartanto Keuntungan bersih 10% pasif sebagai pencari dan penjamin buyer di china ( marketing). Candra Hartono keuntungan bersih 30% aktif di bidang Penjualan dan pengendali keuangan. Syahril Yanuar C : keuntungan bersih 30% aktif dibidang pembelian dan pembelanjaan utama. Agung Widodo keuntungan bersih 30% aktif dibidang Pembelian tambahan (dimulai pada awal 2021).

    Di dalam bisnis ini selain modal awal yang disetor pada poin 2 juga mendapat tambahan modal berupa uang muka dari para buyer dalam bentuk rupiah yang disetorkan dari buyer ke rekening penampungan yang ditetapkan pada poin 2.

    Rekening penampungan tersebut bertujuan agar memudahkan proses transaksi keuangan yang tercatat dalam rekening koran bank maupun dalam administrasi keuangan para pihak.

    Pada awal usaha ini terbentuk masih belum memiliki rekening terpisah, seluruh transaksi keuangan di awal usaha ini dana masuk dan keluar di rekening pada poin 2, kemudian sebagaimana kesepakatan para pihak maka semenjak tahun 2020 telah disepakati untuk membuka rekening khusus agar usaha bersama ini transaksi keuangannya tidak tercampur, sehingga para pihak membuka rekening baru sebagai berikut kas besar atas nama Eddy Hartanto (Th 2020-2021).

    Pada tahun 2020 dana yang masuk di kas telah mencukupi untuk pengembalian modal awal yg disetorkan Para Pihak dan sepakat dikembalikan kepada masing2x penanam modal sedangkan sisa dana yang masih ada disepakati sebagai modal untuk kelanjutan dari bisnis ini termasuk uang muka dari Buyer.

    Kemudian Pada tahun 2021 telah disepakati untuk membagikan keuntungan kepada Para Pihak dan telah dibagikan lunas laba periode tahun 2019m

    Kemudian Pada tahun 2022 – 2023, untuk laba periode 2020 juga telah di bagikan lunas secara bertahap kepada Para Pihak.

    Pada tanggal 7 Maret 2023, Sdr Agung mengirimkan chat melalui grup whatsapp menanyakan kapan ada pembagian laba dan dia meminta setiap tahun harus ada pembagian laba 5 sampai 6 Milyar tanpa dasar yg jelas padahal Para Pihak dapat mengakses melalui sitem ITE yang telah dibuat untuk memudahkan Para Pihak melihat data keuangan termasuk stok barang. Disinilah awal permasalahan muncul dengan tuntutan target pembagian laba sebesar 5-6 Milyar per tahun yg sebelumnya tdk pernah ada kesepakatan nilai keuntungan bersih per tahun.

    Pada tanggal 12 April 2023 Sdr Agung meminta transfer uang sebesar 1.000.000.000 dengan alasan untuk belanja barang kepada sdr Candra dan dilaksanakan dengan mentransfer ke Rek BCA a.n Anita sebesar 1 Milyar
    (Tetapi belakangan diketahui bahwa uang tsb tdk di belanjakan barang, dia mengaku uang tsb telah di transfer ke rekening pribadi an Agung Widodo Sendiri sebesar 500.000.000,- tanpa pemberitahun dan alasan yang jelas) Hal tsb telah diakui sdr Agung melalui komunikasi dengan Sdr Syahril

    Pada tanggal 3 May 2023 Agung memutuskan untuk mengundurkan diri dari kerjasama tim dan ingin menarik seluruh laba ditahan yang belum dibagikan termasuk laba berjalan sampai bulan april 2023 dan Tim di beri waktu sampai akhir tahun 2023 untuk menyelesaikan pembayaran laba tsb dengan mengirimkan draft laporan keuangan dan draft pengakhiran kerjasama pada tanggal 4 agustus dan 9 Agustus 2023 yang pada intinya mengajukan syarat untuk mendapatkan haknya atas sisa keuntungan bersih dicairkan kepada Agung untuk periode laba 2021 dicairkan Januari 2024 dan periode laba 2022 dicairkan pada Januari 2025 dan Candra mewakili rekan rekan pemodal lainnya menyatakan akan mendalami dan mempelajari usulan Agung.

    Setelah kejadian tersebut para pihak mengadakan meeting pada tanggal 11 Juni 2023 untuk membahas kapan hak Agung dapat dibayarkan dari sisa pembagian laba yang menjadi HAK Agung Widodo.

    Dan pihak pemodal lainnya telah sepakat untuk memberikan laba di tahan 2021 pada tahun 2024, laba di tahan 2022 pada tahun 2025.

    Namun laba berjalan 2023 belum dapat menyetujui permintaan tersebut atas dasar sesuai dengan usulan Agung yang menyatakan melepaskan diri dari usaha kerjasama tersebut sampai Desember 2022 saja dan tahun 2023 sudah tidak berminat bergabung kembali.

    Pada tanggal 16 agustus 2023 Agung mendatangi kantor para pihak untuk minta data laporan keuangan dan sisa stok barang kepada Nesha dan telah di foto oleh Agung pada layar monitor computer Nesha.

    Pada 12 Juli 2023 Agung memberikan usulan pertamanya melalui chat group whatsapp. Pada tanggal 4 Agustus 2023 kami bertemu di pakuwon mall dan Agung Widodo memberikan usulan baru ( usulan kedua ) kepada kami.

    Pada 9 Agustus 2023 Agung Widodo memberikan usulan baru yang mana ada tambahan point ( Usulan ketiga ) melalui chat group whatsapp. Sekaligus dia mengajak kita meeting kembali pada tanggal 11 Agustus 2023.

    Pada 11 Agustus 2023 para pemodal lainnya tidak dapat datang sudah dikonfirmasi via group whatsapp tetapi tidak dapat jawaban dari Agung Widodo.

    ” Pada 16 Agustus 2023 Agung Widodo datang ke gudang kami untuk meminta data kepada karyawan kami, dan kamipun mengizinkan tetapi pada hari itu juga Agung Widodo mengirimkan somasi melalui email, chat wa dan hardcopy via kurir ke kami bertiga,” ujarnya.

    Sementara Agung Widodo saat dikonfirmasi terkait hal ini melalui pesan WhatsApp tak memberikan respon. (Uci/Aje)

  • Polresta Malang Kota Sita Ganja 5 Kg dari Kurir Narkoba

    Polresta Malang Kota Sita Ganja 5 Kg dari Kurir Narkoba

    Malang (beritajatim.com) – Polresta Malang Kota menangkap 2 kurir narkoba jenis ganja. Mereka adalah HA alias Anwar (24) dan FC alias Feri (32). Dua orang ini ditangkap di tempat berbeda.

    Masing-masing untuk HA ditangkap usai mendapat laporan dari masyarakat. HA mengaku diperintah oleh dua orang berinisial OZ dan ABD yang kini berstatus Daftar Pencarian Orang (DPO). HA ditangkap di Kedungkandang, Selasa (12/12/2023).

    “Penangkapan ini berawal dari informasi dari masyarakat, yang kemudian dari Satres Narkoba Polresta Malang Kota melakukan penyelidikan. Tersangka HA mengaku menerima ganja dari ABD, dan sabu dari OZ,” ujar Wakapolresta Malang Kota AKBP Apip Ginanjar, Sabtu (23/12/2023).

    Dari tangan HA polisi menyita ganja dengan berat total 5,12 kilogram terbungkus 6 lakban warna coklat dan 6 bungkus plastik wrap. Lalu ada sabu dengan berat total 4,26 gram yang disimpan ke dalam 25 bungkus plastik klip kecil.

    “Tersangka HA sudah tiga kali ini menerima barang berupa sabu dari OZ, dan baru satu kali ini menerima barang berupa ganja dari ABD,” katanya.

    Sedangkan tersangka FC alias Feri ditangkap di Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu pada Senin (18/12/2023). Barang bukti yang ditemukan dari FC ganja seberat 5,972 kilogram.

    “Jadi, kedua tersangka ini tidak saling kenal. Namun saat kami telusuri asal narkobanya, berasal dari jaringan yang sama yaitu jaringan wilayah Sumatra,” ujar Kasat Resnarkoba Polresta Malang Kota, Kompol Eka Wira Dharma.

    Atas perbuatannya, HA dijerat dengan Pasal 114 ayat (2), dan/atau Pasal 111 ayat (2) dan Pasal 112 ayat (1) UU RI No 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. Sedangkan tersangka FC, dijerat dengan Pasal 114 ayat (2) dan/atau Pasal 111 ayat (2) UU RI No 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.

    “Dengan ancaman hukuman pidana mati atau seumur hidup, dan atau pidana penjara paling singkat 6 tahun dan paling lama 20 tahun,” ujarnya. [luc/suf]

  • Masuk Penjara 5 Kali, Bandit Curanmor Surabaya Belum Kapok

    Masuk Penjara 5 Kali, Bandit Curanmor Surabaya Belum Kapok

    Surabaya (beritajatim.com) – Sudah masuk penjara selama 5 kali, Bandit Curanmor Surabaya belum kapok. Ia kembali mencuri sepeda motor di Taman Persahabatan Jl. Sulawesi Nomor 67, Ngagel, Wonokromo, Surabaya, Kamis (07/12/2023). Akibatnya, pria bernama Wanto (35) harus diborgol dan digelandang ke Polsek Wonokromo.

    Kapolsek Wonokromo, Kompol Dwi Djatmiko mengatakan bahwa Wanto pernah dipenjara karena kasus jambret pada tahun 2010 di Polsek Genteng. Saat itu ia masih berumur 22 tahun. Kemudian Wanto kembali dipenjara karena kasus yang sama pada tahun 2012 di sel tahanan Polrestabes Surabaya. Pada tahun 2014, ia kembali dipenjara karena kasus jambret di Polsek Simokerto. Belum kapok juga, ia kembali dihukum penjara pada tahun 2016 di Polsek Mulyorejo karena kasus jambret.

    “Terakhir Wanto kembali ditahan karena kasus Curanmor di tahun 2020 di Polrestabes Surabaya selama 10 bulan. Ini kita kembali tangkap karena kasus Curanmor di Polsek Wonokromo,” kata Dwi Jatmiko, Sabtu (23/12/2023).

    Penangkapan Wanto bermula dari laporan masyarakat yang kehilangan motor di Taman Persahabatan. Anggota kepolisian pun langsung melakukan olah TKP dan mengamankan CCTV di sekitar lokasi. Dari rekaman CCTV, Wanto beraksi dengan temannya yang belakangan diketahui berinisial AS dan YP. “Tidak butuh waktu lama, petugas lantas mengamankan tersangka Wanto di rumahnya di Rusun Sumbo. Saat itu, ia sedang tidur,” imbuh Dwi Jatmiko.

    Saat ini petugas kepolisian masih melakukan pengejaran kepada AS dan YP. Dari pengakuan Wanto, komplotan berisi 3 orang ini saling bergantian dalam melakukan aksinya. Ada yang bertugas untuk mengamati situasi dan bagian eksekusi. Ketika berhasil mencuri motor, mereka akan menjual hasil curiannya ke seorang penadah di Surabaya Utara dengan harga Rp 3 juta. “Masing-masing mendapatkan Rp 1 juta. Alasan mencuri karena keterbatasan ekonomi,” pungkas Dwi Jatmiko.

    Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, Wanto dijerat dengan pasal 363 KUHP dengan ancaman pidana maksimal 7 tahun. (ang/kun)

  • Warga Gresik Curhat ke Kapolres, Ini Isi Uneg-unegnya

    Warga Gresik Curhat ke Kapolres, Ini Isi Uneg-unegnya

    Gresik (beritajatim.com)- Warga Desa Roomo, Kecamatan Manyar, Gresik, punya cara tersendiri untuk menyampaikan uneg-unegnya. Mereka curhat banyak hal ke Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom.

    Orang nomor satu di jajaran polres itu, duduk bersama warga mendengar masukan warga sebagai salah satu upaya meningkatkan kepercayaan terhadap institusi Polri.

    Dengan cara door to door alumni Akpol 2002 itu, secara langsung bertemu dengan masyarakat dan mendengarkan keluhan mereka. “Ini merupakan cara kami bagaimana menciptakan sinergi antara sinergi antara masyarakat dengan anggota Polres Gresik,” ujarnya, Sabtu (23/12/2023).

    Srimujiwati (60) salah satu warga Desa Roomo mengatakan, dirinya mengeluhkan permasalahan penghuni rumah kost yang keluar masuk tidak lapor RT. Serta masih adanya kendaraan yang menggunakan knalpot brong. “Dua permasalah itu kerap terjadi di wilayah kami. Jadi mohon perhatiannya terhadap aparat kepolisian,” katanya.

    Sementara Kepala Desa (Kades) Roomo Taqwa Zainuddin mengapresiasi kegiatan ini. Sehingga, warganya bisa menyampaikan uneg-uneg langsung kepada kepolisian. “Kalau bisa kegiatan seperti ini tidak ceremonial tapi ada tindak lanjutnya buat ke depannya,” ungkapnya.

    Ia menambahkan, warga Desa Roomo juga minta dibuatkan zebracross karena banyak masyarakat yang menyeberang serta rambu parkir maupun larangan parkir. “Dua rambu-rambu lalu lintas itu penting untuk meningkatkan kenyamanan dan keselamatan masyarakat,” imbuhnya. [dny/kun]

  • Ceko Selidiki Motif Penembakan Massal di Praha Usai Pelaku Bunuh Diri

    Ceko Selidiki Motif Penembakan Massal di Praha Usai Pelaku Bunuh Diri

    Praha

    Otoritas Ceko masih menyelidiki motif di balik penembakan massal yang menewaskan 14 orang di sebuah universitas Praha pada Kamis (21/12) waktu setempat. Pelaku penembakan yang seorang mahasiswa, tewas usai menembak dirinya sendiri setelah mendalangi penembakan maut tersebut.

    Seperti dilansir AFP, Sabtu (23/12/2023), penembakan mengerikan yang terjadi di area Fakultas Seni Universitas Charles di Praha itu memicu kepanikan para mahasiswa yang melarikan diri dari serangan penembakan terburuk di Republik Ceko dalam beberapa dekade terakhir.

    Seorang sutradara bernama Lenka Hlavkova (49), yang merupakan ibu dari dua anak, diidentifikasi sebagai salah satu korban tewas. Beberapa korban tewas lainnya diidentifikasi sebagai seorang penerjemah dan pakar sastra Finlandia bernama Jan Dlask dan seorang mahasiswa bernama Lucie Spindlerova.

    Pelaku penembakan, yang disebut sebagai mahasiswa berusia 24 tahun, tewas bunuh diri setelah melakukan aksinya.

    Sedikitnya 13 orang tewas seketika di lokasi penembakan, dan 25 orang lainnya mengalami luka-luka. Salah satu korban luka itu kemudian meninggal dunia saat dirawat di rumah sakit, yang membuat jumlah korban tewas bertambah menjadi 14 orang.

    Kepolisian setempat menyebut pelaku juga melukai tiga orang di jalanan dan merusak dua mobil saat dia melepas tembakan dari balkon.

    Menteri Dalam Negeri Vit Rakusan menambahkan bahwa seorang warga negara Belanda dan dua warga negara Uni Emirat Arab terluka dalam penembakan itu.

    Dengan kematian pelaku, motif di balik penembakan ini masih menjadi misteri. Rakusan menyatakan bahwa tidak ada keterkaitan antara penembakan itu dengan terorisme internasional. Dia juga menyebut bahwa pelaku bertindak sendirian dalam aksinya.

    Pelaku Punya Pasokan Senjata dan Terinspirasi Kasus Serupa di Rusia

    Kepala Kepolisian setempat, Martin Vondrasek, mengungkapkan bahwa pelaku penembakan itu, yang tidak familiar di kalangan kepolisian, memiliki “pasokan senjata dan amunisi yang sangat banyak”.

    Vondrasek juga mengatakan bahwa akun media sosial milik pelaku menunjukkan dia terinspirasi oleh “kasus serupa yang terjadi di Rusia”. Tidak dijelaskan lebih lanjut oleh Vondrasek soal kasus yang dimaksud.

    Lebih lanjut, Vondrasek mengungkapkan bahwa sebelum penembakan massal terjadi, pihak kepolisian sebenarnya sudah mencari pelaku setelah menemukan ayah pelaku terbunuh dan mendapati catatan yang ditinggalkan pelaku yang menyatakan dirinya berencana bunuh diri di Praha.

    Polisi, sebut Vondrasek, mulai menggeledah gedung Fakultas Seni yang menjadi lokasi kuliah pelaku, namun ternyata pelaku mendatangi gedung utama fakultas tersebut yang terletak di dekat gedung pertama. Kepolisian mendapat laporan soal adanya penembakan pada pukul 14.00 GMT dan segera mengerahkan unit cepat tanggap ke lokasi. Sekitar 20 menit kemudian, pelaku penembakan ditemukan telah tewas.

    Pemerintah Ceko menetapkan hari berkabung nasional pada Sabtu (23/12) waktu setempat, dengan bendera setengah tiang dikibarkan di gedung-gedung pemerintah dan masyarakat diminta mengheningkan cipta selama satu menit pada siang hari.

    Sementara itu, disebutkan juga bahwa kepolisian menemukan keterkaitan antara pelaku dan pembunuhan lainnya saat menggeledah rumah pelaku penembakan tersebut. Pembunuhan lain itu menewaskan seorang pria muda dan putrinya yang berusia dua bulan yang sedang jalan-jalan di hutan Praha pada 15 Desember lalu. Penyelidikan kasus itu terhenti karena kurangnya bukti.

    “Analisis balistik membuktikan senjata yang digunakan di hutan itu IDENTIK dengan senjata yang ditemukan di rumah pria bersenjata yang melakukan penembakan di universitas tersebut,” sebut kepolisian setempat via media sosial X.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Malaysia Operasi Besar-besaran, 1.000 Imigran Ilegal Ditangkap!

    Malaysia Operasi Besar-besaran, 1.000 Imigran Ilegal Ditangkap!

    Kuala Lumpur

    Lebih dari 1.000 warga negara asing (WNA) yang tidak memiliki dokumen sah ditangkap dalam operasi besar-besaran di Malaysia. Operasi yang melibatkan lebih dari 1.000 personel lintas lembaga itu bertujuan memberantas aktivitas kriminal, terutama yang melibatkan WNA yang menjadi imigran ilegal di Negeri Jiran.

    Seperti dilansir Malay Mail dan The Star, Sabtu (23/12/2023), operasi besar-besaran itu difokuskan di area bernama Jalan Silang dan area sekitar Kota Raya — keduanya sama-sama ada di ibu kota Kuala Lumpur — pada Kamis (21/12) waktu setempat.

    Kepala Kepolisian Kuala Lumpur Komisioner Datuk Allaudeen Abdul Majid menyatakan bahwa lebih dari 60 lokasi di kedua area tersebut menjalani inspeksi dalam operasi gabungan, yang dipelopori Departemen Keamanan Dalam Negeri dan Ketertiban Umum Bukit Aman.

    Operasi itu dilakukan oleh 1.138 personel, termasuk dari Brigade Pusat Pasukan Operasi Umum, Unit Cadangan Federal, Departemen Bea Cukai, Departemen Imigrasi dan Balai Kota Kuala Lumpur.

    “Kami menahan lebih dari 1.101 warga negara asing yang tidak memiliki dokumen sah dari berbagai negara, termasuk dua anak-anak,” sebut Allaudeen dalam konferensi pers, seperti dilaporkan kantor berita Bernama.

    Dia menyebut beberapa orang berusaha melarikan diri, namun berhasil ditangkap karena pemblokiran dengan baik telah dilakukan terhadap area tersebut.

    “Mereka ditahan karena berbagai pelanggaran imigrasi,” ujarnya, sembari menyatakan bahwa para WNA yang ditangkap akan diserahkan kepada Departemen Imigrasi untuk ditindaklanjuti.

    Disebutkan Allaudeen bahwa kebanyakan WNA yang ditahan bekerja dan tinggal di area tersebut, sedangkan beberapa lainnya ada di area itu untuk tujuan lainnya. Dia menyebut operasi itu bertujuan menerbitkan aktivitas kriminal di sekitar area itu dan kompleks Kota Raya, terutama yang melibatkan WNA.

    “Operasi ini juga fokus untuk membatasi aktivitas tidak sehat di area tersebut. Polisi akan selalu melakukan operasi terpadu serupa dari waktu ke waktu untuk memastikan Kuala Lumpur bebas dari imigran ilegal,” tegasnya.

    Dalam pernyataannya, Allaudeen menambahkan bahwa penyitaan juga dilakukan terhadap barang-barang selundupan yang nilai totalnya mencapai 104.530 Ringgit atau setara Rp 347,2 juta. Barang-barang selundupan itu mencakup 100 karton rokok, 80 karton minuman beralkohol, dan obat-obatan ilegal yang dibawa masuk ke Malaysia tanpa persetujuan Kementerian Kesehatan.

    “Obat-obatan ilegal itu sebagian besar berasal dari Nepal dan Bangladesh, yang dibawa masuk tanpa izin Kementerian Kesehatan. Kami akan menyelidiki lebih lanjut bagaimana mereka menyelundupkan barang-barang itu ke negara kita,” sebut Allaudeen.

    Dia menambahkan bahwa obat-obatan ilegal itu dijual kepada WNA lainnya dan disita dari tempat yang diubah menjadi klinik-mini untuk warga asing.

    Pedagang Lokal Malaysia Sebut Imigran Legal Sering Bikin Masalah

    Para pedagang lokal yang memiliki bisnis di area Jalang Silang menyambut baik operasi besar-besaran tersebut. Beberapa pedagang bahkan menyerukan lebih banyak operasi semacam itu demi menjaga area tersebut tetap bersih dan aman.

    Salah satu pedagang lokal menyalahkan para imigran ilegal sebagai penyebab masalah dan memicu kerusakan properti, yang membuat pedagang-pedagang lokal ketakutan.

    “Beberapa warga asing sering ribut dan berkelahi … saat mereka mabuk. Salah satu perkelahian mereka bahkan merusak kios saya,” tutur Alona Passio (42), salah satu pedagang lokal di area Jalan Silang.

    Dia menyebut hampir semua bisnis di area itu mempekerjakan imigran, yang kebanyakan berasal dari Bangladesh dan Nepal.

    Seorang pedagang lokal lainnya, Anuar Shari (69), yang sudah berbisnis di area itu selama lebih dari 10 tahun terakhir, menceritakan bahwa para WNA yang ada di area Jalan Silang seringkali tidak menghormati masyarakat lokal.

    “Saya melihat warga negara asing, khususnya Rohingya, mengambil alih tempat ini seperti desa mereka sendiri. Mereka tidak menghormati masyarakat lokal,” sebutnya.

    “Karena jumlah mereka yang banyak, mereka menjadi tidak sopan. Mereka suka meludah ke mana-mana, tanpa menjaga kebersihan dan sering memicu masalah,” tutur Anuar saat berbicara kepada Bernama.

    Menurut seorang pedagang lokal lainnya bernama Amir Ahmad (58), gelombang warga asing di area itu meningkat sejak tahun 2015 dan area tersebut dijuluki “Mini Dhaka” karena banyaknya warga Bangladesh di sana.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu