Kementrian Lembaga: Polisi

  • Sengsara Warga Gaza Akibat Serangan Israel: Hidup Macam Apa Ini?

    Sengsara Warga Gaza Akibat Serangan Israel: Hidup Macam Apa Ini?

    Gaza

    Warga Palestina mengungsi ke selatan Gaza ketika Israel melancarkan serangan darat. Kondisi kehidupan mereka pun begitu mengenaskan.

    Dilansir CNN, Senin (1/1/2024), warga di Gaza harus hidup di tempat yang begitu sempit sejak Israel melancarkan serangan besar-besaran yang menyebabkan 20 ribu lebih orang tewas. Warga juga harus menghadapi tingginya harga makanan, kelaparan hingga sanitasi buruk.

    “Cara saya bertahan hidup adalah dengan mengemis ke sana kemari dan meminta bantuan kepada siapa pun,” kata Abu Misbah yang merupakan pekerja bangunan berusia 51 tahun lewat sambungan telepon dengan CNN.

    Dia sedang mengungsi di Rafah dan berusaha menghidupi sebuah keluarga beranggotakan 10 orang. Abu Misbah mengatakan harga sayur-mayur dan buah-buahan tidak terjangkau.

    “Kami belum pernah mengalami situasi ini sebelumnya, kami adalah keluarga kelas menengah,” katanya.

    Dia mengatakan dulu kurma bisa didapatkan secara gratis di mana-mana. Kini, Abu Misbah bahkan tak sanggup membeli kurma.

    “Sekarang sejak perang kami membeli kurma yang biasa kami temukan di mana-mana secara gratis. Kami menginginkan solusi atas penderitaan kami yang menyedihkan ini,” ucapnya.

    Israel menutup perbatasannya dengan Gaza dan melancarkan pengeboman intensif sebagai tanggapan terhadap serangan Hamas pada 7 Oktober, yang diikuti dengan invasi darat yang berkelanjutan. Pertempuran tersebut telah memicu krisis kemanusiaan di seluruh wilayah Palestina hingga memaksa ribuan orang meninggalkan rumah mereka.

    Pekan ini, Israel memperluas operasinya lebih jauh ke wilayah selatan Khan Younis, dan memperingatkan warga di sana untuk meninggalkan wilayah tersebut. Namun, PBB mengatakan warga Gaza tidak punya tempat yang aman untuk dituju.

    Warga lain yang mengungsi, Mahmoud Harara (47), bercerita dirinya dulu mencari nafkah dengan menjual hasil bumi dari gerobak. Kini, pria asal Al-Shujaiya itu juga harus mengungsi di Rafah dan tinggal bersama delapan anggota keluarganya di jalanan, termasuk lima anak usia sekolah.

    “Rumah saya hancur dan dua putra saya terluka akibat pemogokan di rumah kami,” katanya.

    Seperti ribuan orang lainnya, keluarga tersebut tinggal di tenda darurat yang terbuat dari nilon dan berkeliaran di jalanan untuk mencari makanan. Mereka meninggalkan rumah tanpa membawa barang apa pun dan tidak mempunyai kasur untuk tenda.

    Harara mengatakan keluarganya tidak menerima bantuan. Dia bertanya-tanya hidup macam apa yang dijalaninya saat ini.

    “Harga makanan di luar imajinasi. Anak Anda meminta sepotong roti dari Anda dan Anda tidak dapat menyediakannya untuk mereka. Kehidupan macam apa ini?” ucapnya.

    Harara juga mengatakan dia berjalan tiga kilometer ke rumah sakit untuk bisa menggunakan toilet. Kurangnya sanitasi bagi para pengungsi yang kini tinggal di wilayah selatan Gaza telah menyebabkan penyebaran penyakit menular dan penyakit pernapasan.

    Umm Omar (50), yang juga mengungsi di Rafah, bercerita dirinya harus tinggal di tenda bersama keluarganya. Selama gencatan senjata, mereka sempat kembali ke rumah dan menemukan semua jendela dan panel surya rusak serta dapurnya hancur.

    “Kami berjumlah sembilan orang di tenda berukuran dua kali satu meter. Kami sendiri yang membeli tenda kemah ini, tidak ada yang membantu kami atau menyediakannya,” ucap Umm Omar.

    Omar mengatakan masyarakat bertahan hidup dengan makanan kaleng dan memperkirakan bahwa sebagian besar makanan setidaknya empat kali lebih mahal dibandingkan sebelum perang. Dia mengatakan obat-obatan juga sulit ditemukan.

    “Hidup ini sulit dan memalukan. Kata memalukan bahkan tidak bisa menggambarkannya,” katanya.

    Akses air minum juga sangat sulit dan anak-anaknya kedinginan di malam hari. Dia mengatakan tak satu pun dari keluarga itu yang bisa mandi selama beberapa minggu.

    Dalam beberapa hari terakhir, kerumunan warga sipil yang sangat membutuhkan makanan terlihat mengelilingi truk bantuan yang masuk ke Gaza. PBB telah memperingatkan bahwa situasi kemanusiaan di Gaza selatan semakin memburuk dan memperingatkan bahwa jumlah bantuan yang masuk ke wilayah tersebut ‘masih sangat tidak memadai’.

    UNICEF menyebut anak-anak di Gaza menghadapi risiko tinggi kekurangan gizi parah dan kematian akibat kelaparan terus meningkat. Organisasi bantuan anak-anak tersebut memperkirakan bahwa dalam beberapa minggu mendatang ‘setidaknya 10.000 anak di bawah lima tahun akan menderita malnutrisi yang paling mengancam jiwa’.

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Angka Kasus Narkoba di Pamekasan Turun, Ganja Mulai Meresahkan

    Angka Kasus Narkoba di Pamekasan Turun, Ganja Mulai Meresahkan

    Pamekasan (beritajatim.com) – Angka kasus penyalahgunaan narkoba di kabupaten Pamekasan, selama Januari hingga Desember 2023, mengalami penurunan dibanding ungkap kasus pada tahun sebelumnya.

    Hal tersebut berdasar hasil ungkap kasus narkoba Polres Pamekasan, dalam konferensi pers akhir tahun 2023 di Mapolres Pamekasan, Jl Stadion 81 Pamekasan, Jum’at (29/12/2023) lalu.

    Di mana pada 2023, Polres Pamekasan berhasil mengungkap kasus penyalahgunaan narkoba sebanyak 68 kasus dengan total tersangka sebanyak 98 orang.

    Jumlah tersebut relatif lebih rendah dibanding kasus serupa pada tahun sebelumnya, di mana pada 2022 terdata sebanyak 130 kasus dengan total tersangka sebanyak 212 orang.

    Hanya saja dalam kasus tersebut, polisi justru dikagetkan dengan peningkatan kasus narkoba jenis ganja yang justru naik secara signifikan. Bahkan angka barang bukti ganja lebih banyak dibanding tahun sebelumnya.

    “Dari beragam jenis kasus yang berhasil kita ungkap sepanjang 2023, yang sangat miris dan mengkhawatirkan adalah ganja seberat 2,380 gram, dibanding tahun 2022 hanya seberat 4,17 gram,” kata Kapolres Pamekasan, AKBP Jazuli Dani Iriawan.

    Fakta tersebut tentunya sangat mengejutkan, terlebih barang haram tersebut dikirim dari Medan, Sumatera Utara, melalui jasa ekspedisi dan akhirnya digagalkan di salah satu lokasi transit di Jl Amin Jakfar, Pamekasan.

    “Kedepan kita harapkan data (kasus narkoba) berkurang, tentunya seiring dengan kesadaran dari masyarakat, jika narkoba ini merupakan ancaman nyata yang paling berbahaya,” ungkapnya.

    Dari itu, pihaknya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama memberantas narkoba di Pamekasan. “Tolong sampaikan kepada keluarga masing-masing, karena (narkoba) bisa merusak keluarga, pendidikan, karir. Baik bagi PNS, TNI-Polri, dan lainnya,” jelasnya.

    “Jadi kasus narkoba ini sangat menakutkan bagi generasi bangsa, hal ini tentunya menjadi tanggungjawab bersama untuk bersama-sama komitmen memberantas narkoba dari Pamekasan,” pungkasnya. [pin/kun]

  • Personel Pengamanan Nataru di Malang Tangkap Pelaku Curanmor

    Personel Pengamanan Nataru di Malang Tangkap Pelaku Curanmor

    Malang (beritajatim.com) – Personel Polres Malang yang sedang berjaga di Pos Siaga Pengamanan Libur Nataru 2024, menangkap seorang pelaku pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) yang beraksi di wilayah Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.

    Kasi Humas Polres Malang, Ipda Muhammad Adnan mengatakan, pelaku yang diamankan berinisial JS alias Karet (36) warga Desa Wonorejo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. JS berhasil diamankan petugas gabungan tak lama usai melakukan aksinya.

    “Personel Pos Pengamanan Nataru 2024 Kepuharjo Karangploso berhasil mengamankan satu orang yang diduga keras sebagai pelaku curanmor di wilayah Kecamatan Karangploso,” kata Adnan, Minggu (31/12/2023).

    Menurut Adnan, kejadian bermula saat korban, AS (53) warga Desa Kelurahan Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, sedang bekerja sebagai mandor pekerjaan proyek bagunan di Perumahan Griya Permata Alam, Karangploso, pada Jumat (29/12/2023) sekitar pukul 14.30 WIB . Saat itu ia meletakkan sepeda motor jenis Honda Beat miliknya di halaman perumahan kemudian mulai bekerja.

    Ketika sedang berada di atas atap rumah, korban mengetahui ada seorang tidak dikenal yang mondar-mandir di halaman rumah tempatnya bekerja. Pria tersebut kemudian dengan cepat merusak rumah kunci sepeda motor kemudian melarikan diri ke arah utara.

    Mengetahui hal itu, korban kemudian segera melaporkan kejadian tersebut ke Pos Pengamanan Kepuharjo, Karangploso, yang dekat dengan lokasi. Merespon aduan masyarakat, polisi kemudian melakukan penyisiran di sepanjang jalur yang diperkirakan dilewati oleh pelaku.

    “Petugas langsung bergerak menyisir wilayah Kecamatan Karangploso berdasarkan ciri khusus kendaraan dan bukti-bukti yang disampaikan oleh korban,” tegas Adnan.

    Barang bukti berupa sepeda motor hasil kejahatan

    Kata Adnan, upaya yang dilakukan petugas Pos Pengamanan Nataru membuahkan hasil. Sekitar pukul 15.00 WIB, tim gabungan Satreskrim Polres Malang dan Polsek jajaran berhasil menemukan sepeda motor yang sesuai tengah dikendarai oleh seorang tidak dikenal.

    Polisi kemudian menghubungi petugas gabungan di Pos Pengamanan untuk membantu penangkapan. Sejumlah personel gabungan dari TNI, Dinas Perhubungan, dan Satpol PP kemudian melakukan penghadangan di Simpang Lima Kepuharjo untuk memperlambat arus lalu lintas. “Terduga pelaku kemudian berhasil diamankan bersama motor hasil curian di depan Pos Pengamanan,” jelasnya.

    Dalam penangkapan tersebut, lanjutnya, polisi berhasil mengamankan satu unit motor Honda Beat milik korban. Selain itu, pihaknya juga mengamankan dua buah kunci T yang digunakan sebagai sarana untuk melakukan kejahatan.

    Adnan menyebut, pihaknya kini masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap tersangka JS. Guna mempertanggung jawabkan perbuatannya tersangka harus menginap di sel tahanan Polsek Karangploso. “Terhadap tersangka akan dikenakan Pasal 363 KUHP dengan ancaman maksimal 7 tahun penjara,” pungkasnya. [yog/suf]

  • Kecanduan Dunia Malam, Pria Nganjuk Gasak HP dan Laptop Mahasiswa IAIN Kediri

    Kecanduan Dunia Malam, Pria Nganjuk Gasak HP dan Laptop Mahasiswa IAIN Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Kecanduan dunia malam, seorang pria asal Nganjuk, Jawa Timur melakukan sejumlah pencurian di Kampus IAIN Kediri. Dalam melancarkan aksinya, pelaku nyaru sebagai mahasiswa.

    Pelaku mnggasak barang-barang milik sejumlah mahasiswa IAIN Kediri. Beruntung, polisi bisa segera membongkar aksi kejahatannya.

    Tapi dalam menangkap pelaku tidak mudah. Sempat terjadi kejar-kejaran antara pelaku dengan petugas Opnal Polres Kediri Kota.

    Pencuri yang berhasil diringkus ini bernama Widada Asmara (47) warga Kabupaten Nganjuk. Dari catatan kepolisian, pelaku merupakan residivis kasus penipuan.

    Kasat Reskrim Polres Kediri Kota AKP Nova Indra mengatakan, penangkapan pelaku bermula dari laporan pencurian yang dialami mahasiswa. Ada dua laporan polisi yang masuk ke Polres Kediri Kota.

    “Setelah kami menerima laporan kehilangan dan pencurian laptop di sejumlah tempat foto copy di kampus IAIN Kediri. Anggota melakukan patroli dan penyelidikan, kebetulan tersangka bertemu dan bermaksud diamankan, namun berupaya melarikan diri sehingga terjadi aksi kejar kejaran,” kata AKP Nova.

    Pelaku berhasil diringkus petugas setelah salah mengambil jalan di gang sekitar Kampus IAIN Kediri. Petugas sempat menabrak sepeda motornya untuk menghentikan motor pelaku.

    Masih kata Kasat Reskrim, pelaku mencuri barang-barang milik dua mahasiswa IAIN Kediri. Mereka Rekyan Palupi (22) warga Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri dan Risalatul Mursyidah (20) warga Ngronggo Kecamatan KOta Kediri.

    Barang-barang yang diambil pelaku berupa laptop yang ditinggalkan korban di sepeda motornya ketika foto kopi bahan kuliah. Peristiwa pencurian itu pada 27 November 2023 dan 11 Desember 2023 lalu.

    Dalam melancarkan aksinya, pelaku menyaru sebagai seorang mahasiswa. Tetapi saat kedoknya terbongkar, pelaku berubah modus sebagai pegawai kampus dan karyawan fotokopi dengan menggunakan masker.

    Pelaku mengincar mahasiswa yang sedang foto kopi maupun menjilid buku dengan meninggalkan barang berharganya di sepeda motor, bagian dasbord motor maupun di stang motor. Barang-barang itu berupa
    HP maupun laptop.

    Kasat mengatakan, dalam mengungkap kasus pencurian yang dilakukan tersangka, pihaknya mengambil rekaman CCTV dan video rekaman dari salah seorang korban. Dari situ, polisi berhasil mengidentifikasi pelaku.

    Biasanya pelaku mondar-mandir di sekitar kampus dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Mio dengan nopol AG 3664 WX warna merah. Kemudian petugas mencari keberadaan pelaku.

    Kepada petugas, pelaku mengaku melakukan aksi pencurian untuk memenuhi hasratnya. Dia senang pada dunia malam dengan karaoke bersama wanita malam.

    “Pelaku ini benar benar tidak kapok, dulu pernah ditangkap dengan kasus penipuan terhadap mahasiswi, sekarang pencurian terhadap mahasiswi (laptop dan handphone) demi hobbynya yang suka dunia malam dan hiburan malam,” pungkas AKP Nova. [nm/ted]

  • Polsek Simokerto Sita 130 Miras dari Toko Jalan Srengganan Surabaya

    Polsek Simokerto Sita 130 Miras dari Toko Jalan Srengganan Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Polsek Simokerto menyita 130 miras (minuman keras) dari toko Jalan Srengganan gang 2, Surabaya, Sabtu (30/12/2023). Selain mengamankan miras tak berizin itu, polisi juga membawa penjualnya berinisial KR (41).

    Kapolsek Simokerto Kompol M. Irfan mengatakan 130 miras dengan jenis fermentasi anggur, vodka dan arak disimpan dalam kardus coklat yang disembunyikan dalam rombong. Setelah ditemukan petugas, KR langsung pasrah

    “Setelah tutupnya saya buka dan saya cium, aromanya menyengat ternyata itu miras jenis arak,” katanya, Minggu (31/12/2023).

    Dari total 130 botol, polisi menyita 60 botol ukuran 600ml minuman jenis arak tanpa merk. Petugas kepolisian juga menindak penjual dengan proses hukum tindak pidana ringan (tipiring).

    “Dikarenakan hanya melanggar menjual minuman beralkohol tanpa ijin sementara ditindak dengan Perda kota surabaya no 1 tahun 2023. Namun, bila ada korban jiwa akibat miras tersebut, maka kami juga bisa menerapkan pasal 204 ayat 2 KUHP,” tegasnya.

    Menurutnya, penggerebekan kali ini sebagai upaya antisipasi menjelang perayaan tahun baru 2024. Sebab, biasanya ada masyarakat khususnya para remaja yang merayakan pergantian tahun dengan cara yang tidak tepat, yaitu dengan mabuk-mabukan.

    “Itu bisa berdampak kompleks, kriminalitas atau tawuran dan dapat mengganggu ketertiban umum. Kami menghimbau agar masyarakat merayakan tahun baru 2024 dengan cara yang baik, seperti syukuran doa bersama dan makan bersama,” pungkasnya. [ang/suf]

  • Pelaku Penusukan di Lebak Surabaya Masih Berkeliaran Bebas

    Pelaku Penusukan di Lebak Surabaya Masih Berkeliaran Bebas

    Surabaya (beritajatim.com) – Pelaku penusukan warga Lebak Surabaya masih berkeliaran. Diketahui, dalam peristiwa penusukan yang terjadi Rabu (20/12/2023) kemarin, Edi Santoso harus menerima 3 luka tusuk di perut dan luka baret di bagian leher karena sempat dijerat kawat oleh pelaku.

    Kanit Reskrim Polsek Tambaksari, Iptu Aman Hasta saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa pelaku telah melarikan diri usai melakukan aksinya. Saat ini petugas kepolisian masih melakukan penyelidikan secara mendalam.

    “Belum (tertangkap) mas. Dua hari yang lalu, tak grebek rumahnya nihil,” katanya, Sabtu (30/12/2023) malam.

    Dari peristiwa ini, polisi masih memeriksa dua orang. Yakni saksi kunci yang sempat ditanya oleh para pelaku terkait keberadaan Edi. Satu lainnya adalah korban penusukan.

    Diketahui, Edi Santoso ditusuk oleh tetangganya sendiri bernama Aji dan Arif. Dua orang yang dalam kondisi mabuk itu menusuk Edi tepat di depan putrinya yang masih berusia 10 tahun. Selain Aji dan Arif, ada 1 pelaku lain yang belum diketahui identitasnya. Pelaku yang tidak diketahui identitasnya itu bertugas berjaga di atas motor. Sedangkan Aji dan Arif yang masuk ke rumah Edi untuk melakukan eksekusi.

    Sebelum melakukan eksekusi, Aji dan Arif sempat menyapa saksi kunci yang meminta identitasnya dirahasiakan dan menanyakan apakah Edi ada di rumah. Oleh saksi kunci lantas dijawab bahwa Edi ada dirumah.

    Saat itulah kedua pelaku langsung minta izin untuk masuk ke rumah Edi. Karena tidak punya pikiran buruk, saksi kunci mempersilahkan. Hanya berselang 5 menit, terdengar suara teriakan dari putri korban. Saksi kunci lantas berlari ke arah rumah Edi. Saat itu ketiga pelaku langsung lari dan kabur. (ang/ted)

  • Malam Tahun Baru, 12 Perbatasan Kota Surabaya Bakal Disekat

    Malam Tahun Baru, 12 Perbatasan Kota Surabaya Bakal Disekat

    Surabaya (beritajatim.com) – Sebanyak 12 titik perbatasan Kota Surabaya disekat saat malam tahun baru Minggu (31/12/2023) besok. Hal itu dilakukan untuk mencegah penumpukan manusia di pusat kota Surabaya.

    Kasat Lantas Polrestabes Surabaya, AKBP Arif Fazlurrahman mengatakan, 12 perbatasan kota yang akan disekat adalah perbatasan Bundaran Cito, Berbek, Rungkut, Pondok Candra, Karangpilang, Gununganyar, Lakarsantri, Menganti, Romokalisari, dan Menganti. “Jadi kami mencegah agar tidak ada penumpukan orang dan penumpukan kendaraan di pusat kota Surabaya,” kata Arif, Sabtu (30/12/2023).

    Polisi juga menyiapkan strategi rekayasa lalu lintas apabila nantinya ada penumpukan kendaraan di pusat kota Surabaya. Jalur yang akan disiagakan untuk pengalihan arus adalah Simpang 3 Jembatan Merah Plaza (JMP), Simpang 3 Jalan Indrapura, Jalan Basuki Rahmat, Jalan Gubernur Suryo, Jalan Tunjungan, Jalan Darmo dan Kertajaya. “Jika eskalasi kendaraan meningkat maka akan kami terapkan rekayasa lalu lintas. Nantinya petugas standbye mulai jam 05.00 pagi,” imbuh Arif.

    Arif menghimbau agar masyarakat Surabaya merayakan tahun baru bersama keluarga dan tidak konvoi. Bagi masyarakat Surabaya yang sudah memesan tempat di Rekreasi Hiburan Umum (RHU) dan Hotel di Surabaya diminta untuk berangkat lebih awal agar tidak terjadi penumpukan kendaraan.

    “Sesuai dengan himbauan Kapolrestabes Surabaya dan Walikota agar merayakan tahun baru dengan konvoi apalagi menimbulkan gangguan kamtibmas,” tutup Arif. (ang/kun)

  • Kapolda Jatim Larang Ada Konvoi Saat Tahun Baru 2024

    Kapolda Jatim Larang Ada Konvoi Saat Tahun Baru 2024

    Lamongan (beritajatim.com) – Kapolda Jatim, Inspektur Jenderal Polisi Imam Sugianto melarang masyarakat agar tidak menggelar konvoi saat merayakan malam pergantian tahun baru 2024.

    Hal itu dia sampaikan saat mengunjungi Pos Pengamanan Natal dan Tahun Baru 2024, yang berada di area Wisata Bahari Lamongan (WBL), Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Sabtu (30/12/2023).

    Menurut Kapolda Jatim ini, konvoi berpotensi dapat mengganggu kenyamanan pengguna jalan saat berkendara di jalan raya.

    Imam mengharapkan, masyarakat bisa merayakan tahun baru 2024 dengan penuh kesederhanaan tanpa adanya pesta yang berlebihan. Selain itu, tutur Imam, sebelum dan sesudah tahun baru situasi keamanan di wilayah Jatim dipastikan aman.

    “Masyarakat yang melaksanakan tahun baru supaya melaksanakannya dengan penuh kesederhanaan, gak usah pesta dan konvoi, supaya pengguna jalan yang lain juga merasa nyaman dalam merayakan tahun baru,” kata Kapolda Jatim, Imam Sugiantio.

    Berdasarkan data yang ia terima, ungkap Imam, jumlah pengunjung di lokasi wisata pada tanggal 25 lalu telah mencapai 7 ribu orang, sehingga diperkirakan sampai tahun baru nanti jumlah pengunjung mencapai 8 ribu. “Semoga situasinya aman. Kita sama-sama meminta kerjasama dengan masyarakat supaya masyarakat yang berkunjung ke lokasi wisata atau rekreasi tetap kondusif,” papar Imam.

    “Kami bersama Gubernur, Pangdam dan Koarmada memastikan di tempat wisata aspek keamanannya dan untuk lonjakan kedatangan masyarakat ke Jatim belum ada, kita masih tunggu 2 atau 3 hari ini,” imbuhnya.

    Sebagai informasi, selain mengunjungi Pos Pengamanan Natal dan Tahun Baru 2024 untuk memastikan situasi keamanan di WbL, rombongan juga menggelar kegiatan pengobatan gratis serta membagikan sembako kepada warga sekitar.

    Kapolda Jatim itu datang bersama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Rafael Granada Baay datang ke Lamongan dengan helikopter. Usai dari Lamongan, rombongan kemudian melanjutkan perjalanan menuju berbagai lokasi pariwisata lainnya yang ada di Jawa Timur.[riq/kun]

  • Penembakan Warga Sampang, Polisi Sudah Periksa 13 Saksi

    Penembakan Warga Sampang, Polisi Sudah Periksa 13 Saksi

    Surabaya (beritajatim.com) – Kasus penembakan warga Sampang oleh orang tak dikenal masih dalam penanganan Kepolisian. Sejauh ini, polisi telah memeriksa 13 saksi, mulai dari yang melihat kejadian, keluarga, serta tetangga korban.

    Kapolda Jatim Irjen Imam Sugianto mengatakan, dari hasil pemeriksaan 13 saksi dan analisa IT yang sudah dikirim ke Mabes Polri, sudah ada petunjuk. Saat ini sedang dikembangkan oleh Dirkrimum dan jajarannya.

    “Mudah-mudahan doakan dalam waktu dekat ini bisa terungkap dengan baik, di awal Januari 2024 nanti, tersangka sudah diketahui,” ujar Imam, Jumat (29/12/2023).

    Menurut Imam, indikasi pelaku sebanyak satu orang. Meski meski ada dua peluru yang bersarang di tubuh korban.

    “Walaupun ada peluru dua, jadi sementara kami indikasikan yang menembak satu orang. Kita tunggu saja,” ujarnya.

    Terkait motif pelaku, Imam menyebut belum dapat diketahui. Ini lantaran pelaku penembakan belum ditangkap.

    “Tapi sejauh ini, tidak ada hubungannya dengan persoalan politik. Kesimpulan sementara kami, itu,” ujarnya.

    Untuk jenis senjata, kata Imam, pelaku menggunakan senapan pendek kaliber 22. Dia mendasarkan hal tersebut dari hasil analisa Bidang Laboratorium Forensik (Bidlabfor).

    Kaliber itu bisa senjata sejenis revolver, bisa rakitan. “Pistol juga ada rakitan kaliber 22. Tapi, di TKP tidak ditemukan selongsong. Yang diketemukan adalah anak pelurunya,” ungkap Imam. [uci/beq]

  • Ledakan Mortir di Bangkalan, Tujuh Orang Diamankan

    Ledakan Mortir di Bangkalan, Tujuh Orang Diamankan

    Bangkalan (beritajatim.com) – Polres Bangkalan mengamankan tujuh orang terkait ledakan mortir yang terjadi di Desa Banyuajuh, Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Jumat (29/12/2023). Akibat ledakan tersebut, satu orang tewas dan lima orang lainnya mengalami luka-luka.

    Kapolres Bangkalan AKBP Febri Isman Jaya mengatakan, tujuh orang yang diamankan terdiri dari pekerja pemotongan besi di gudang, pembeli dan penjual mortir, serta empat orang penyelam yang diduga mendapatkan mortir itu dari laut.

    “Tujuh orang itu terdiri dari pekerja pemotongan besi di gudang, pembeli dan penjual mortir, serta empat orang penyelam yang diduga mendapatkan mortir itu dari laut,” kata Febri dalam keterangannya, Sabtu (30/12/2023).

    Febri menjelaskan, ledakan mortir dipicu adanya proses pengerjaan di gudang besi tua di Desa Banyuajuh. Saat itu, para pekerja dikagetkan dengan adanya kebakaran api dan tak lama kemudian disusul ledakan hebat.

    “Informasinya, sebanyak tiga buah mortir meledak dan satu meluncur ke pelabuhan Kamal,” kata Febri.

    Febri mengatakan, polisi masih mendalami kasus ledakan mortir tersebut. Polisi juga masih melakukan olah TKP di lokasi untuk mengungkap dan memperkuat bukti-bukti lain. [sar/beq]