Kementrian Lembaga: Polisi

  • Kematian Wakil Pemimpin Hamas Makin Picu Perlawanan terhadap Israel

    Kematian Wakil Pemimpin Hamas Makin Picu Perlawanan terhadap Israel

    Teheran

    Iran turut memberikan komentar soal kematian wakil pemimpin Hamas Saleh al-Aruri dalam serangan Israel di Beirut, Lebanon. Teheran menyebut bahwa kematian Aruri akan semakin memicu perlawanan lebih lanjut terhadap Israel.

    Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Rabu (3/1/2024), komentar pihak Iran itu disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanani, dalam pernyataannya pada Selasa (2/1) waktu setempat.

    “Darah para martir tidak diragukan lagi akan memicu gelombang perlawanan dan mengobarkan motivasi untuk melawan penjajah Zionis, tidak hanya di Palestina tetapi juga di kawasan ini dan di antara semua pencari kebebasan di seluruh dunia,” sebut Kanani dalam pernyataannya.

    Kanani juga mengecam pelanggaran kedaulatan dan integritas wilayah Lebanon oleh “rezim Zionis yang agresif”.

    Kematian Aruri awalnya dilaporkan oleh sejumlah pejabat keamanan Lebanon yang menyebut wakil pemimpin biro politik Hamas itu tewas dalam serangan drone Israel di area pinggiran selatan Beirut, yang juga diketahui menjadi markas kuat Hizbullah — sekutu Hamas.

    Kantor berita Lebanon, National News Agency (NNA), kemudian melaporkan bahwa serangan Israel terhadap sebuah kantor yang digunakan Hamas di Lebanon telah menewaskan sedikitnya tujuh orang dan melukai 11 orang lainnya pada Selasa (2/1) malam waktu setempat.

    Laporan NNA menyebut bahwa tiga drone yang membawa muatan peledak menghantam sebuah apartemen yang menjadi tempat Aruri menggelar pertemuan dengan para pejabat lainnya.

    Hamas TV mengonfirmasi kematian Aruri di Lebanon dalam salah satu laporannya. Sementara kelompok Hamas, dalam pernyataan lanjutan, mengonfirmasi bahwa dua pejabat dari Brigade al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, yang mengawal Aruri juga ikut tewas.

    Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, dalam reaksinya menegaskan bahwa Hamas “tidak akan pernah bisa dikalahkan” setelah kematian Aruri.

    Sementara Hizbullah, yang didukung Iran, mengklaim telah menargetkan, membunuh dan melukai sejumlah tentara Israel di perbatasan dengan Lebanon. Klaim itu disampaikan setelah Hizbullah menegaskan bahwa serangan Israel yang menewaskan Aruri di Beirut tidak akan dibiarkan tanpa respons dan hukuman.

    “Perlawanan kami… telah menentukan pemicunya dan… para petempur kami berada dalam tingkat kesiapan dan kesiapsiagaan tertinggi,” tegas Hizbullah dalam pernyataannya.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Apakah Kim Jong Un Sedang Persiapkan Putrinya Jadi Penerus Dinasti?

    Apakah Kim Jong Un Sedang Persiapkan Putrinya Jadi Penerus Dinasti?

    Pyongyang

    Kim Ju Ae pertama kali muncul di depan umum bersama ayahnya, Kim Jong Un, pada peluncuran rudal November 2022. Saat itu dia diyakini berusia sekitar 9 tahun. Kemunculannya secara publik langsung menarik perhatian para analis dan media. Pada Februari 2023, Kim Ju Ae menemani ayahnya menghadiri lima acara lain.

    Sistem nilai Konfusianisme di Korea Utara melarang perempuan untuk berkuasa. Selain itu, militer kelihatannya tidak terbiasa menerima perintah dari seorang perempuan. Namun, dalam beberapa bulan terakhir putri Kim Jong Un makin sering muncul ke publik.

    Awal Desember lalu, Menteri Unifikasi Korea Selatan Kim Yung-ho pada sebuah acara media menjelaskan, Kim Jong Un tampaknya “sedang buru-buru” menyiapkan peralihan kekuasaan ke tangan putrinya. Direktur Badan Intelijen Korea Selatan Cho Tae-yong mengatakan kepada stasiun televisi KBS, dia yakin Kim Ju Ae memang sedang dipersiapkan untuk suatu hari mengambil alih kekuasaan dari ayahnya.

    Mesin propaganda Korut berfungsi baik

    Cho Tae-yong mengatakan, mesin propaganda Korea Utara telah berkembang pesat dan sibuk membangun kultus di sekitar gadis tersebut, dengan media domestik sekarang menyebutnya sebagai “Bintang Kejora Korea”, sebuah gelar yang sebelumnya hanya diberikan kepada kakek buyurnya Kim Il Sung, tokoh pendiri Korea Utara.

    Bahkan mereka yang sempat ragu setahun lalu kini berpendapat, Kim Jong Un sedang meletakkan dasar untuk akhirnya menyerahkan tongkat estafet kepada putrinya.

    “Sebelumnya, saya skeptis bahwa Korea Utara akan memiliki pemimpin perempuan, tetapi lambat laun hal itu berubah karena Kim Ju Ae semakin sering muncul di acara militer – dan hal ini sangat berarti,” kata Kim Sung Kyung, pakar masyarakat dan budaya Korea Utara di Universitas Studi Korea Utara di Seoul.

    “Awalnya, para analis berasumsi ada maksud politik di balik penampilan putri Kim bersamanya, tetapi hanya sedikit yang mempertimbangkan kemungkinan bahwa masyarakat sosialis patriarki ini akan memiliki pemimpin perempuan.”

    Pandangan yang berkembang sekarang adalah bahwa Kim sedang meletakkan dasar bagi transisi kekuasaan.

    “Tindakan ini mirip dengan preseden bersejarah dalam keluarga Kim,” tambah Kim Sung Kyung.

    Kim Il Sung menyerahkan kekuasaan militer kepada putranya, Kim Jong Il. Penguasa turun-temurun kedua Korea Utara ini kemudian berkomitmen pada negaranya untuk mengembangkan senjata nuklir, yang diwarisi Kim Jong Un, ketika ayahnya meninggal pada Desember 2011.

    Menyiapkan generasi ke-4 dinasti Kim

    Kim Jong Un telah berinvestasi besar-besaran dalam mengembangkan persenjataan nuklir dan serangkaian rudal balistik, yang diyakini memiliki kemampuan untuk menyerang daratan AS. Dan inilah kekuatan militer yang secara nyata bakal ia serahkan kepada putrinya.

    “Banyak analis yang menyebut gender Kim Ju Ae sebagai faktor yang menghalanginya memimpin Korea Utara, tapi saya tidak percaya itu adalah isu yang penting,” kata Kim Sung Kyung.

    Media pemerintah punya waktu menciptakan citra Kim Ju Ae sebagai pemimpin yang kuat, dekat dengan laki-laki, dan juga sosok ibu yang peduli terhadap bangsa, jelasnya.

    “Saya sekarang percaya bahwa pemimpin Korea Utara berikutnya mungkin adalah perempuan, tetapi usia Kim Ju Ae yang masih terlalu muda, jadi masih terlalu dini untuk mengatakannya secara pasti,” kata pakar Korea itu.

    Lim Eul-chul, profesor ekonomi dan politik di Institute of Far Eastern Studies di Universitas Kyungnam di Seoul, juga menyuarakan pandangan serupa.

    “Jika menyangkut peran masa depannya, kita harus memandang semua kemungkinan,” katanya.

    “Kim Ju Ae baru berusia 10 tahun. Meskipun dia sering terlihat bersama ayahnya di acara-acara yang berhubungan dengan militer, masih ada sedikit bukti untuk menentukan peran spesifik apa yang akan dia dia pegang atau mainkan di masa depan.”

    Lim mengatakan, kemungkinan besar Kim Jong Un setidaknya menggunakan putrinya “untuk menunjukkan citra pemimpin yang bertanggung jawab” dan memperkuat kendalinya atas negara. “Ada juga aspek memamerkan generasi keempat” penerus dinasti Kim untuk menggarisbawahi kekuatan dan legitimasi garis keturunan tersebut, tambahnya.

    Namun, para analis juga menekankan bahwa ada banyak skenario lain yang sama masuk akalnya.

    (hp/as)

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pemimpin Oposisi Ditikam, Tambah Panjang Daftar Serangan ke Politisi Korsel

    Pemimpin Oposisi Ditikam, Tambah Panjang Daftar Serangan ke Politisi Korsel

    Seoul

    Insiden penikaman terhadap Lee Jae-myung menambah daftar panjang aksi serangan terhadap politisi Korea Selatan dalam beberapa tahun terakhir.

    Lee Jae-Myung, tokoh oposisi Korsel yang mengalami kekalahan tipis pada Pilpres 2022 lalu, ditikam di bagian leher saat menghadiri sebuah konferensi pers di Busan bagian selatan pada Selasa (02/01) pagi.

    Insiden ini terjadi beberapa bulan sebelum Pemilu 2024 di Korsel.

    Pelaku langsung ditangkap di tempat kejadian.

    Lee menderita luka tikam sepanjang 1 cm dan mendapat pertolongan medis di rumah sakit dalam keadaan sadar, menurut laporan yang diterima BBC. Pihak kepolisian menyebut luka yang dialami Lee tidak mengancam nyawanya.

    Pelaku adalah seorang pria berusia antara 60-an atau 70-an tahun. Dia dikabarkan mendekati Lee untuk minta tanda tangan sebelum tiba-tiba menyerangnya.

    Panjang senjata yang dipegang pelaku adalah sekitar 20 cm atau 30 cm, seperti dilansir Yonhap.

    Video-video penikaman Lee Jae-Myung yang tersebar di media sosial memperlihatkan politisi itu jatuh di antara kerumunan, sementara sebagian orang lain berusaha membekap si pelaku. Banyak foto pasca-kejadian memperlihatkan Lee tergeletak di tanah dengan mata tertutup dan seseorang menekan lehernya dengan sapu tangan untuk menahan pendarahan.

    Kantor berita Yonhap memberitakan Lee diterbangkan ke rumah sakit dengan helikopter.

    Kwon Chil-seung, selaku juru bicara Partai Demokrat Korea Selatan pimpinan Lee, mengatakan tim dokter menduga Lee menderita luka di bagian vena jugularis yang membawa darah dari bagian kepala ke jantung.

    Kwon Chil-seung menambahkan Lee Jae-Myun harus menjalani operasi karena dikhawatirkan akan terjadi pendarahan lebih lanjut.

    “Setelah dipindahkan ke RS Universitas Nasional Seoul, kami berencana untuk melakukan operasi secepatnya. Kami sangat mengutuk penyerangan ini dan bagi kami ini adalah penghancuran demokrasi yang amat nyata,” ujar Kwon.

    Lee Jae-Myung menghadiri sebuah konferensi pers di Busan bagian selatan pada Selasa (02/01) pagi (Reuters)

    Lee, yang kini 59 tahun, menduduki kursi di badan legislatif Korea Selatan. Banyak yang memperkirakan Lee akan maju pada pemilihan umum selanjutnya pada bulan April.

    Kekalahan Lee pada pilpres 2022 sangatlah tipis – hanya berbeda 0,73% jika dibandingkan dengan Presiden Yoon Suk Yeol. Ini adalah pilpres paling alot sepanjang sejarah Korsel. Lee pun sangat diyakini akan kembali maju pada pilpres 2027.

    Baca juga:

    Semenjak kekalahannya, Lee telah didakwa dalam kasus korupsi dan pelanggaran kepercayaan (breach of trust). Jaksa penuntut menuduhnya atas pemberian izin kepada pengembang-pengembang swasta untuk meraup keuntungan secara ilegal dari proyek properti saat masih menjabat sebagai Walikota Seongnam – kota berpenduduk 1 juta orang di Seoul bagian selatan.

    Lee menyangkal segala tuntutan terhadap dirinya dan menganggapnya sarat motif politik.

    Pada September, pengadilan menolak permintaan jaksa penuntut agar Lee ditahan sembari menunggu persidangan. Jaksa penuntut masih menyelidiki Lee atas kasus-kasus korupsi yang menyangkut dirinya selagi masih menjabat.

    Putusan pengadilan ini keluar tiga minggu setelah Lee mogok makan sebagai bentuk protes atas kebijakan domestik dan luar negeri dari Presiden Yoon. Lee sampai dilarikan ke rumah sakit akibat aksi mogok makan ini.

    Bukan pertama kali

    Lee Jae-Myung bukanlah politisi Korsel yang pertama yang diserang secara fisik dengan senjata.

    Kantor berita Reuters mencatat sejarah kekerasan politik dalam beberapa tahun terakhir.

    Pada Maret 2022, Song Young-gil, pendahulu Lee Jae-Myung sebagai pemimpin Partai Demokrat Korsel, diserang saat berkampanye untuk Lee. Pelaku adalah seorang pria lansia yang mengenakan jubah tradisional yang mendekati Song dari belakang dan memukulnya dengan palu.

    Song adalah manajer tim sukses Lee kala itu. Dia harus menjalani operasi dan selamat setelah menderita cedera di bagian kepala. Song pun kembali berkampanye sehari setelah dinyatakan sembuh.

    Baca juga:

    Media setempat mendeskripsikan penyerang Song sebagai seorang aktivis liberal yang memiliki kanal Youtube. Dia dikabarkan meneriakkan slogan-slogan mengkritisi latihan militer bersama antara AS dan Korsel saat menyerang Song.

    Song, yang sudah lama menjadi anggota parlemen, ditangkap pada Desember tahun yang sama dalam skandal bagi-bagi uang untuk pemilu saat itu.

    Pimpinan partai konservatif, Park Geun-hye, yang kemudian menjadi presiden Korsel pada 2013, diserang saat menghadiri kampanye politik. Dia dirawat di rumah sakit selama sembilan hari akibat serangan tersebut (AFP)

    Pada 2015, Duta Besar AS untuk Korsel Mark Lippert butuh 80 jahitan setelah wajahnya disayat dengan pisau buah saat menghadiri sebuah forum diskusi penyatuan Korea di Seoul.

    Lippert butuh lima hari perawatan di rumah sakit dan juga operasi untuk menyembuhkan luka yang menganga selebar 11 cm di bagian kanan wajahnya. Dia juga menderita luka tusuk di pergelangan tangan kirinya yang mengakibatkan kerusakan saraf.

    Serangan ini dilakukan seorang nasionalis Korea yang menyerukan protes atas latihan militer tahunan bersama antara AS dan Korsel.

    Kantor berita milik negara Korea Utara menyebut serangan terhadap Lippert sebagai “hukuman yang pantas” atas latihan-latihan militer. Mereka menjuluki penikaman itu: “pisau keadilan.”

    Tahun 2006, pimpinan partai konservatif Park Geun-hye, yang kemudian menjadi presiden pada 2013, diserang saat menghadiri kampanye politik.

    Park menderita luka sayatan sebesar 11 cm yang membutuhkan 60 jahitan yang membuatnya tidak mampu berbicara secara normal selama berminggu-minggu.

    Media setempat kala itu melaporkan bahwa pelaku dalam pernyataannya kepada pihak polisi merasa frustasi karena harus menjalani hukuman penjara atas kejahatan yang tidak dilakukannya.

    Park Geun-hye adalah putri dari Presiden Park Chung Hee yang tewas dibunuh pada 1979. Dia kemudian dimakzulkan dan dilengserkan pada 2017.

    Penikaman atas Lee Jae-Myung adalah yang terbaru dari sejarah kekerasan politik di Korea Selatan.

    Gubernur Chungcheong, Kim Tae-heum, menyuarakan reaksinya atas serangan pada Selasa (2/1) itu.

    “Terorisme politis seharusnya tidak terjadi,” ujarnya kepada BBC Korea.

    “Kita harus mendirikan mekanisme institusional pencegahan guna menghindari hal seperti ini terjadi lagi pada kemudian hari.”

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • VIDEO: Turki Tangkap 34 Orang Dicurigai Mata-mata Israel

    VIDEO: Turki Tangkap 34 Orang Dicurigai Mata-mata Israel

    Jakarta, CNN Indonesia

    Polisi Turki menahan 34 orang yang dicurigai menjadi mata-mata untuk dinas intelijen Mossad Israel pada Selasa (2/1).

    Badan Intelijen Nasional (MIT) menargetkan orang asing yang tinggal di Turki.

    Sebanyak 46 orang yang memiliki hubungan intelijen Israel telah diidentifikasi.

    Namun, beberapa dari mereka telah pergi ke luar negeri.

    Para tersangka diyakini bertujuan untuk mengidentifikasi, memantau, menyerang, dan menculik warga asing di Turki.

    Pejabat Turki juga memperingatkan Israel akan “konsekuensi serius” jika mereka memburu anggota militan Hamas di Turki.

  • Serangan ke Pejabat Hamas Bukan Serangan pada Lebanon

    Serangan ke Pejabat Hamas Bukan Serangan pada Lebanon

    Tel Aviv

    Seorang penasihat untuk Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengingatkan bahwa serangan terhadap wakil pemimpin Hamas Saleh al-Aruri di Beirut bukanlah serangan terhadap Lebanon atau Hizbullah yang didukung Iran.

    Seperti dilansir Al Arabiya, Rabu (3/1/2024), Israel tidak secara langsung mengklaim bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan Aruri di pinggiran selatan Beirut pada Selasa (2/1) malam waktu setempat.

    Namun penasihat Netanyahu, Mark Regev, menyebut serangan yang menewaskan Aruri itu sebagai “surgical strike” atau serangan bedah, yang merujuk pada serangan militer yang dimaksudkan hanya untuk merusak target militer yang sah, tanpa adanya kerusakan atau korban tambahan.

    “Israel tidak mengklaim tanggung jawab… Siapa pun yang melakukan ini telah melancarkan serangan bedah (surgical strike) terhadap kepemimpinan Hamas,” sebut Regev dalam wawancara dengan media MSNBC.

    Saat ditanya lebih lanjut soal siapa lagi yang kemungkinan ada di balik serangan itu, Regev menjawab: “Kita bisa berspekulasi jika kita mau.”

    Namun demikian, Regev juga menyinggung soal operasi militer Israel sebelumnya terhadap siapa pun yang terlibat serangan Hamas pada 7 Oktober atau yang bertanggung jawab atas pembunuhan warga-warga Israel.

    “Itu adalah pernyataan kebijakan secara umum; ini tidak ada hubungannya dengan situasi spesifik di Beirut, dan saya tidak bisa mengomentarinya,” ucapnya.

    Saat ditanya kembali soal apakah serangan di dalam wilayah Beirut bisa memicu respons Hizbullah, Regev mengulangi komentarnya yang menyebut serangan itu sebagai “surgical attack”.

    “Karena siapa pun yang melancarkan serangan ini memiliki keluhan terhadap Hamas… Ini bukan serangan terhadap negara Lebanon, ini bukan serangan terhadap organisasi teroris Hizbullah,” tegas Regev dalam komentarnya.

    Kematian Aruri awalnya dilaporkan oleh sejumlah pejabat keamanan Lebanon yang menyebut wakil pemimpin biro politik Hamas itu tewas dalam serangan drone Israel di area pinggiran selatan Beirut, yang juga diketahui menjadi markas kuat Hizbullah — sekutu Hamas.

    Kantor berita Lebanon, National News Agency (NNA), melaporkan bahwa serangan Israel terhadap sebuah kantor yang digunakan Hamas di Lebanon telah menewaskan sedikitnya tujuh orang dan melukai 11 orang lainnya pada Selasa (2/1) malam waktu setempat.

    Laporan NNA menyebut bahwa tiga drone yang membawa muatan peledak menghantam sebuah apartemen yang menjadi tempat Aruri menggelar pertemuan dengan para pejabat lainnya.

    Hamas TV mengonfirmasi kematian Aruri di Lebanon dalam salah satu laporannya. Sementara kelompok Hamas, dalam pernyataan lanjutan, mengonfirmasi bahwa dua pejabat dari Brigade al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, yang mengawal Aruri juga ikut tewas.

    PM Lebanon Kecam Serangan Israel Tewaskan Wakil Pemimpin Hamas di Beirut

    Perdana Menteri (PM) Najib Mikati mengecam serangan di ibu kota Lebanon itu sebagai “kejahatan baru Israel”. Dia juga menyebut serangan itu bertujuan untuk menarik Beirut “ke dalam fase konfrontasi baru”.

    “Perdana Menteri Najib Mikati mengutuk ledakan di pinggiran selatan Beirut yang menewaskan dan melukai banyak orang,” demikian bunyi pernyataan dari kantor PM Lebanon.

    Lebanon juga menegaskan akan mengadukan serangan Israel itu ke forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Jepang Selidiki Penyebab Tabrakan Japan Airlines di Bandara Haneda

    Jepang Selidiki Penyebab Tabrakan Japan Airlines di Bandara Haneda

    Tokyo

    Otoritas Jepang menyelidiki penyebab tabrakan dua pesawat di landasan Bandara Haneda, Tokyo, yang menewaskan lima orang. Informasi awal menyebut pesawat Japan Airlines mendapatkan izin mendarat sebelum bertabrakan dengan pesawat Penjaga Pantai Jepang yang ada di landasan yang sama.

    Seperti dilansir AFP dan Reuters, Rabu (3/1/2024), tabrakan antara pesawat Airbus A350 milik Japan Airlines dengan pesawat Bombardier De Havilland Dash-8 milik Otoritas Penjaga Pantai Jepang itu terjadi pada Selasa (2/1) sore waktu setempat.

    Para pejabat pemerintah Jepang berjanji untuk menyelidiki bagaimana insiden itu bisa terjadi. Diketahui bahwa Jepang tidak mengalami kecelakaan penerbangan komersial yang serius selama beberapa dekade terakhir.

    Menurut orang-orang yang mengetahui penyelidikan otoritas Jepang, Badan Keselamatan Transportasi Jepang (JTSB) akan memimpin penyelidikan dengan partisipasi dari lembaga-lembaga di Prancis, di mana pesawat itu dibuat, dan lembaga di Inggris yang menjadi lokasi dua mesin Rolls-Royce dirakit.

    Para pakar memperingatkan bahwa masih terlalu dini untuk menentukan penyebab kecelakaan itu, dan menekankan bahwa sebagian besar kecelakaan disebabkan oleh berbagai faktor.

    Namun para penyelidik diperkirakan akan menyelidiki instruksi seperti apa yang diberikan oleh operator Air Traffic Control (ATC) Bandara Haneda terhadap dua pesawat yang terlibat tabrakan, selain menyelidiki secara detail soal sistem pesawat dan bandara setempat.

    Salah satu tugas pertama para penyelidik adalah memulihkan perekam kotak hitam dengan data penerbangan dan rekaman suara kokpit. Lokasi insiden yang ada di bandara akan mempermudah tugas forensik karena bukti fisik, data radar dan keterangan saksi mata juga rekaman video bisa didapatkan dengan mudah.

    Seorang pejabat kementerian Jepang menyebut pesawat penumpang itu berusaha mendarat secara normal ketika bertabrakan dengan pesawat Penjaga Pantai Jepang. Menurut pihak Japan Airlines, kapten pesawat mendapatkan izin mendarat tapi kemungkinan besar tidak bisa melihat keberadaan pesawat Penjaga Pantai Jepang di bawahnya.

    Dari enam personel yang ada di pesawat Otoritas Penjaga Pantai Jepang itu, lima personel di antaranya tewas. Satu personel lainnya, yang merupakan kapten pesawat tersebut, berhasil selamat dengan mengalami luka-luka serius.

    Sedangkan sebanyak 379 orang, terdiri atas 367 penumpang dan 12 awak, berhasil keluar dengan selamat dari pesawat Japan Airlines yang terbakar di landasan Bandara Haneda. Proses evakuasi yang berjalan lancar di tengah situasi darurat yang membahayakan itu menuai pujian dan digambarkan sebagai keajaiban.

    Japan Airlines Diberi Izin Mendarat di Haneda Sebelum Tabrakan Terjadi

    Saat ditanya soal apakah pesawat Japan Airlines itu mendapatkan izin untuk mendarat dari operator ATC Bandara Haneda, sejumlah pejabat maskapai itu menjawab: “Pemahaman kami adalah hal itu (izin mendarat-red) telah diberikan.”

    Bahkan menurut pihak Japan Airlines, pesawat penumpang itu mengulangi perintah yang diberikan sebelum memulai prosedur pendaratan.

    Namun pihak Japan Airlines dan otoritas Jepang menolak untuk mengomentari soal percakapan antara operator ATC Bandara Haneda dengan kedua pesawat yang terlibat tabrakan tersebut, dengan alasan penyelidikan sedang berlangsung.

    Dalam rekaman dari menara ATC Bandara Haneda yang tampaknya diambil beberapa saat sebelum tabrakan terjadi, yang tersedia pada situs yang menyiarkan sinyal lalu lintas udara secara langsung, terdengar suara yang menyarankan penerbangan Japan Airlines untuk “melanjutkan pendekatan” untuk mendarat.

    Hal serupa dilaporkan oleh media terkemuka Jepang, NHK, yang menyebut bahwa seorang operator ATC Bandara Haneda memberikan izin kepada pesawat penumpang Japan Airlines untuk mendarat sebelum tabrakan terjadi.

    Disebutkan juga oleh NHK bahwa operator ATC itu juga memerintahkan pesawat Penjaga Pantai Jepang untuk tidak mencapai landasan pacu. Pesawat itu memiliki pangkalan di Bandara Haneda. Informasi itu didapatkan NHK dari seorang sumber dari Kementerian Transportasi Jepang.

    Badan Keselamatan Transportasi Jepang mengerahkan enam penyelidik untuk melakukan penyelidikan sekala penuh terhadap tabrakan tersebut.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kami Tewas Jika Terlambat Keluar

    Kami Tewas Jika Terlambat Keluar

    Tokyo

    Semua penumpang di dalam pesawat Japan Airlines yang terbakar hebat di landasan Bandara Haneda, Jepang, berhasil selamat. Para penumpang yang selamat menuturkan bagaimana kepanikan menyelimuti kabin pesawat, sebelum akhirnya semua penumpang dan awak berhasil dievakuasi sebelum api membesar.

    Seperti dilansir Reuters, Rabu (3/1/2024), pesawat Japan Airlines dengan nomor penerbangan JAL516 yang terbang dari Sapporo menuju Bandara Haneda terbakar hebat usai mendarat di Bandara Haneda pada Selasa (2/1) sore waktu setempat.

    Pesawat jenis Airbus A350 itu terbakar usai bertabrakan dengan pesawat lainnya jenis Bombardier Dash-8 yang berukuran lebih kecil milik Otoritas Penjaga Pantai Jepang, yang membawa pasokan untuk Prefektur Niigata yang terdampak gempa bumi kuat yang mengguncang awal tahun ini.

    Tabrakan itu, menurut pihak Japan Airlines, terjadi sesaat setelah pesawat penumpang itu mendarat pada Selasa (2/1) sore, sekitar pukul 17.46 waktu setempat.

    Kedua pesawat terbakar hebat, dengan lima personel Penjaga Pantai Jepang tewas dan satu personel lainnya, yang merupakan kapten pesawat, berhasil selamat dengan mengalami luka-luka serius.

    Sebanyak 379 orang, terdiri atas 367 penumpang dan 12 awak, berhasil keluar dengan selamat dari pesawat yang terbakar hebat di landasan Bandara Haneda. Proses evakuasi yang berjalan lancar di tengah situasi darurat yang membahayakan itu menuai pujian dan digambarkan sebagai keajaiban.

    “Saya hanya bisa mengatakan itu adalah keajaiban, kami bisa tewas jika terlambat,” tutur Tsubasa Sawada (28), salah satu penumpang yang tinggal di Tokyo. Dia baru kembali dari liburan bersama kekasihnya di Sapporo.

    “Saya benar-benar berpikir saya akan mati. Setelah kecelakaan itu terjadi, awalnya saya sedikit tertawa ketika saya melihat percikan api keluar (dari mesin) tapi ketika api mulai menyala, saya menyadari itu lebih dari sekedar sesuatu,” tutur Tsubasa.

    Seorang penumpang lainnya bernama Satoshi Yamake (59), yang duduk di dekat bagian depan pesawat, menuturkan bahwa sejumlah penumpang sangat cemas, namun para awak dengan cepat mengaktifkan jalur evakuasi dan para penumpang mulai turun dari pesawat dengan tertib.

    Maskapai Japan Airlines menyebut proses evakuasi dimulai segera setelah pesawat berhenti di landasan, dan semua penumpang dibawa ke lokasi aman dalam waktu kurang dari 20 menit.

    Menurut rekaman video di dalam kabin yang dilihat Reuters, para awak pesawat terus mengimbau penumpang untuk tetap tenang dan mengatakan “tolong kerjasamanya” selama proses evakuasi berlangsung.

    Rekaman video lainnya yang beredar menunjukkan para penumpang dievakuasi dengan tenang, tampaknya tanpa ada satupun yang membawa tas bawaan mereka. Badan keselamatan penerbangan telah memperingatkan selama bertahun-tahun bahwa berhenti sejenak untuk mengambil bawaan di kabin berisiko membahayakan nyawa saat proses evakuasi.

    Seorang penumpang memposting rekaman video di dalam kabin saat evakuasi berlangsung, dengan kepulan asap putih memenuhi kabin dan percikan api menyelimuti landasan.

    Keterangan seorang penumpang lainnya yang tidak disebut namanya, seperti dilansir NHK, menyebut bahwa para awak mengatakan pintu bagian tengah dan belakang tidak bisa dibuka, sehingga semua penumpang keluar dari pintu depan. Terdapat delapan anak di antara 367 penumpang di pesawat itu, dan semuanya berhasil selamat.

    Namun menurut otoritas pemadam kebakaran setempat, ada 14 penumpang yang mengalami luka-luka saat proses evakuasi.

    Seorang pejabat Kementerian Transportasi Jepang mengatakan bahwa proses evakuasi telah “dilakukan dengan tepat”.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Hizbullah Bunuh Tentara Israel Usai Wakil Pemimpin Hamas Tewas di Beirut

    Hizbullah Bunuh Tentara Israel Usai Wakil Pemimpin Hamas Tewas di Beirut

    Beirut

    Kelompok Hizbullah, sekutu Hamas, memberikan reaksi keras atas kematian wakil pemimpin Hamas Saleh al-Aruri akibat serangan drone Israel di Beirut, Lebanon, pada Selasa (2/1) malam waktu setempat.

    Hizbullah mengumumkan telah membunuh sejumlah tentara Israel di perbatasan Lebanon, usai menegaskan bahwa serangan Israel yang menewaskan Aruri itu tidak akan luput dari hukuman. Demikian seperti dilansir Al Arabiya, Rabu (3/1/2024).

    Hizbullah, yang didukung Iran dan bermarkas di Lebanon ini, menyebut serangan Israel yang “berbahaya” itu merupakan serangan terhadap Lebanon dan kedaulatannya.

    “Kejahatan ini tidak akan pernah dibiarkan tanpa respons dan hukuman,” tegas Hizbullah dalam pernyataannya.

    “Perlawanan kami… telah menentukan pemicunya dan… para petempur kami berada dalam tingkat kesiapan dan kesiapsiagaan tertinggi,” sebut pernyataan Hizbullah itu.

    Dalam pernyataan lanjutan pada Selasa (2/1) malam, Hizbullah mengklaim kelompoknya telah menargetkan, membunuh dan melukai sejumlah tentara Israel di perbatasan dengan Lebanon.

    Israel belum menanggapi klaim Hizbullah soal pembunuhan sejumlah tentara di perbatasan Israel-Lebanon.

    Diketahui bahwa perbatasan Israel dan Lebanon marak dilanda serangan lintas perbatasan sejak perang berkecamuk antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza pada awal Oktober lalu.

    Aruri bertemu dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Hizbullah Hassan Nasrallah usai serangan mengejutkan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober lalu, untuk membahas langkah selanjutnya yang harus diambil oleh kelompok tersebut pada “tahap sensitif” ini.

    Nasrallah, dalam pernyataan sebelumnya, pernah memperingatkan bahwa serangan menargetkan setiap warga Lebanon atau warga negara asing di dalam wilayah Lebanon akan memicu “reaksi keras” dan hal itu tidak akan ditoleransi.

    Haniyeh Tegaskan Hamas Tak Akan Bisa Dikalahkan Usai Kematian Wakilnya

    Kematian Aruri awalnya dilaporkan oleh sejumlah pejabat keamanan Lebanon yang menyebut wakil pemimpin biro politik Hamas itu tewas dalam serangan drone Israel di area pinggiran selatan Beirut, yang juga diketahui menjadi markas kuat Hizbullah — kelompok yang didukung Iran dan sekutu Hamas.

    Kantor berita Lebanon, National News Agency (NNA), melaporkan bahwa serangan Israel terhadap sebuah kantor yang digunakan Hamas di Lebanon telah menewaskan sedikitnya tujuh orang dan melukai 11 orang lainnya pada Selasa (2/1) malam waktu setempat.

    Laporan NNA menyebut bahwa tiga drone yang membawa muatan peledak menghantam sebuah apartemen yang menjadi tempat Aruri menggelar pertemuan dengan para pejabat lainnya.

    Hamas TV mengonfirmasi kematian Aruri di Lebanon dalam salah satu laporannya. Sementara kelompok Hamas, dalam pernyataan lanjutan, mengonfirmasi bahwa dua pejabat dari Brigade al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, yang mengawal Aruri juga ikut tewas.

    Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, dalam reaksinya menegaskan bahwa Hamas “tidak akan pernah bisa dikalahkan” setelah kematian Aruri.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Wakilnya Tewas di Beirut Akibat Serangan Israel, Ini Respons Pemimpin Hamas

    Wakilnya Tewas di Beirut Akibat Serangan Israel, Ini Respons Pemimpin Hamas

    Doha

    Hamas mengakui wakil pemimpin kelompoknya, Saleh al-Aruri, tewas akibat serangan drone Israel di wilayah Lebanon. Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, menegaskan kematian Aruri tidak akan membuat kelompok militan yang dipimpinnya menjadi mudah untuk dikalahkan.

    Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Rabu (3/1/2024), Haniyeh yang memimpin kantor biro politik Hamas di Qatar, menyampaikan komentarnya via pidato televisi yang disiarkan televisi afiliasi Hamas pada Selasa (2/1) waktu setempat. Aruri merupakan wakil Haniyeh dalam biro politik Hamas.

    Ditegaskan Haniyeh dalam pernyataannya bahwa Hamas “tidak akan pernah bisa dikalahkan” setelah kematian Aruri di Lebanon.

    “Pergerakan yang para pemimpin dan pendirinya mati syahid demi martabat rakyat dan bangsa kita, tidak akan pernah bisa dikalahkan,” tegasnya.

    Kematian Aruri awalnya dilaporkan oleh sejumlah pejabat keamanan Lebanon yang menyebut wakil pemimpin biro politik Hamas itu tewas dalam serangan drone Israel di area pinggiran selatan Beirut, yang juga diketahui menjadi markas kuat Hizbullah — kelompok yang didukung Iran dan sekutu Hamas.

    Kantor berita Lebanon, National News Agency (NNA), melaporkan bahwa serangan Israel terhadap sebuah kantor yang digunakan Hamas di Lebanon telah menewaskan sedikitnya tujuh orang dan melukai 11 orang lainnya pada Selasa (2/1) malam waktu setempat.

    Laporan NNA menyebut bahwa tiga drone yang membawa muatan peledak menghantam sebuah apartemen yang menjadi tempat Aruri menggelar pertemuan dengan para pejabat lainnya.

    Lihat Video: Reaksi PBB Atas Tewasnya Wakil Pemimpin Hamas: Sangat Mengkhawatirkan

    Tidak ada klaim tanggung jawab resmi dari Israel atas serangan tersebut. Namun seorang anggota parlemen Israel, Danny Danon, yang juga mantan Duta Besar Israel untuk PBB menyampaikan ucapan selamat kepada Mossad, Shin Bet dan militer Israel atas operasi mereka.

    Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, tidak secara langsung mengomentari pembunuhan Aruri, namun menyatakan bahwa militernya “sangat siap dalam menghadapi risiko apa pun” usai peristiwa di Lebanon.

    Israel sebelumnya mengumumkan rentetan pembunuhan para komandan dan tokoh Hamas di Jalur Gaza selama perang berkecamuk. Aruri menjadi tokoh paling terkemuka yang terbunuh sejak perang melawan Hamas dimulai awal Oktober lalu, dan kematiannya terjadi dalam serangan pertama di ibu kota Lebanon.

    Pelaksana Tugas (Plt) Perdana Menteri (PM) Najib Mikati mengecam serangan di ibu kota Lebanon itu sebagai “kejahatan baru Israel” yang disebutnya bertujuan membawa Beirut ke fase konfrontasi baru. Lebanon menegaskan akan mengadukan serangan Israel itu ke forum PBB.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Korban Tewas Gempa Jepang Bertambah Jadi 62 Orang, 300 Lainnya Terluka

    Korban Tewas Gempa Jepang Bertambah Jadi 62 Orang, 300 Lainnya Terluka

    Tokyo

    Otoritas Jepang terus memperbarui jumlah korban tewas akibat gempa bumi kuat yang mengguncang area Prefektur Ishikawa awal tahun ini. Sejauh ini, lebih dari 60 orang dikonfirmasi tewas dan lebih dari 300 orang lainnya mengalami luka-luka.

    Seperti dilansir AFP dan NHK, Rabu (3/1/2024), para pejabat otoritas Prefektur Ishikawa melaporkan bahwa jumlah korban tewas akibat gempa bumi pada Senin (1/1) kembali bertambah menjadi sedikitnya 62 orang.

    Otoritas Jepang mencatat gempa itu berkekuatan Magnitudo 7,6 sedangkan Survei Geologi Amerika Serikat atau USGS mencatat gempa itu berkekuatan Magnitudo 7,5.

    Laporan seorang pejabat lokal yang enggan disebut namanya, namun bertanggung jawab atas tanggap bencana di area Ishikawa, menyebut bahwa lebih dari 300 orang mengalami luka-luka akibat gempa. Sekitar 20 orang di antaranya mengalami luka parah.

    Operasi penyelamatan terus berlangsung di area Ishikawa yang terdampak gempa paling parah. Dikhawatirkan masih banyak korban yang terjebak di bawah reruntuhan rumah dan bangunan yang ambruk.

    Para pejabat kota Wajima, kota pesisir di Ishikawa, melaporkan sedikitnya 25 rumah ambruk di wilayahnya. Para petugas pemadam kebakaran harus menggunakan gergaji listrik untuk bisa masuk ke dalam bangunan yang runtuh demi mengevakuasi korban yang terjebak.

    Kebakaran hebat yang dipicu gempa juga menghanguskan sekitar 200 rumah di kota Wajima, tepatnya di sekitar ruas jalan Asaichi yang terkenal di pusat kota tersebut. Kebanyakan yang terbakar merupakan toko kayu.

    Puluhan ribu orang di area Ishikawa masih belum mendapatkan pasokan listrik, yang padam saat gempa mengguncang. Otoritas setempat memperingatkan bahwa gempa susulan masih mungkin terjadi selama pekan ini.

    Sementara itu di kota Suzu, yang bertetangga dengan Wajima, para pejabat setempat mengkonfirmasi bahwa lebih dari 50 rumah rata dengan tanah akibat guncangan gempa yang kuat.

    Ratusan korban luka dilaporkan menjalani perawatan medis di rumah-rumah sakit yang ada di Wajima dan Suzu.

    Ribuan orang lainnya yang terdampak gempa juga masih mengungsi di pusat-pusat evakuasi setempat. Pasokan air bersih di beberapa area terputus sejak gempa mengguncang, dan warga kini terpaksa mengantre untuk mendapatkan air minum.

    Gempa bumi itu juga memicu tanah longsor yang memblokir sejumlah ruas jalan utama di Wajima dan Suzu. Hingga kini, beberapa ruas jalanan masih terblokir.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini