Kementrian Lembaga: Polisi

  • Gelar Operasi Lilin 2025, 146.701 Personel Gabungan Polri-TNI Diterjunkan Amankan Nataru

    Gelar Operasi Lilin 2025, 146.701 Personel Gabungan Polri-TNI Diterjunkan Amankan Nataru

    Bisnis.com, JAKARTA — 146.701 personel gabungan dari Polri, TNI, dan siswa sekolah akan diturunkan untuk mengamankan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).

    Hal itu disampaikan Wakil Kepala Polisi Indonesia, Dedi Prasetyo usai Rapat Kordinasi Lintas Sektoral di Gedung Mutiara STIK Lemdiklat Polri, Jakarta Selatan, Senin (15/12/2025). Dedi mengatakan operasi pengamanan berlangsung selama 14 hari dari tanggal 20 Desember 2025 hingga 2 Januari 2026.

    “Ini personel gabungan yang terdiri dari 77.673 personel Polri, kemudian 13.775 dari personel TNI, dan sisanya 55.289 adalah personel dari gabungan sekolah terkait lainnya,” kata Dedi.

    Dedi mengatakan Polri menyiapkan 1.903 posko yang terdiri dari 1.807 posko pengamanan, 763 posko pelayanan dan 33 posko terpadu untuk mengamankan 44.226 lokasi. Mulai dari gereja, terimanal, pelabuhan, bandara, pusat perbelanjaan, hingga tempat wisata.

    Dedi menjelaskan pihaknya telah menyiapkan rekayasa lalu lintas untuk perjalanan mudik maupun arus balik mudik Nataru dengan mekanisme ganjil-genap, kontraflow, dan oneway.

    Menurutnya pengamanan Nataru 2025 berbeda dari tahun sebelumnya. Sebab, beberapa titik di wilayah Indonesia berpotensi mengalami bencana alam karena intensitas hujan yang tinggi.

    Terpisah, Kepala Korps Lalu Lintas, Agus Suryonugroho menyampaikan rekayasa lalu lintas diterapkan dengan menyesuaikan kondisi lapangan melalui perhitungan masuk-keluarnya kendaraan.

    Selain itu, rekayasa lalu lintas akan diberlakukan di jalan tol maupun non-tol.

    “Tapi puncak arus di tol itu nanti akan menyesuaikan traffic counting yang ada di dalam tol. Dari apakah nanti ada one-way atau contra flow. Ini termasuk juga non-tol banyak sekali. Seperti Gadok, Mengkreng, terus yang ada di Cianjur, terus termasuk yang ada di Jawa Timur itu juga ada peningkatan arus,” kata Agus.

    Begitupun di pelabuhan penyeberangan Merak ke Bakauheni. Termasuk, katanya, skenario ketika terjadi bencana alam di pelabuhan maupun di jalan raya. 

    Menurutnya akan ada 2,9 juta pengendara dari Jakarta bepergian ke Sumatra dan Transjawa termasuk Bandung.

    “Tetapi proyeksi arus balik itu 2,8 [juta] ini total lalin yang ada di jalan tol. Termasuk keseluruhan pergerakan orang kendaraan barang itu kan 119 juta,” ujarnya.

  • Penembak di Pantai Bondi Pernah Diselidiki karena Diduga Terkait ISIS

    Penembak di Pantai Bondi Pernah Diselidiki karena Diduga Terkait ISIS

    Sydney

    Otoritas intelijen Australia ternyata pernah menyelidiki salah satu pelaku penembakan massal di Pantai Bondi, Sydney, sekitar enam tahun lalu karena dugaan keterkaitannya dengan kelompok radikal Islamic State (ISIS).

    Penembakan massal yang menewaskan sedikitnya 15 orang dan melukai puluhan orang pada Minggu (14/12) itu, didalangi oleh seorang ayah berusia 50 tahun dan anak laki-lakinya yang berusia 24 tahun. Si ayah diidentifikasi bernama Sajid Akram, sedangkan anaknya bernama Naveed Akram.

    Sajid tewas ditembak polisi di lokasi kejadian. Sementara Naveed mengalami luka kritis dan kini berada di bawah penjagaan kepolisian di rumah sakit setempat. Otoritas Australia menyebut Sajid memiliki enam senjata api secara legal.

    Penembakan terjadi saat perayaan Hanukkah digelar umat Yahudi setempat, dan dihadiri lebih dari 1.000 orang, di pantai terkenal di Sydney itu. Kepolisian Australia menetapkan penembakan massal itu sebagai “insiden teroris”.

    Informasi terbaru yang dilaporkan televisi terkemuka Australia, ABC News, seperti dilansir AFP, Senin (15/12/2025), menyebutkan bahwa Organisasi Intelijen Keamanan Australia (ASIO) pernah menyelidiki Naveed pada tahun 2019 lalu.

    Laporan ABC News itu mengutip keterangan seorang pejabat senior yang tidak disebut namanya, namun merupakan bagian dari operasi kontra-terorisme gabungan Australia yang sedang menyelidiki penembakan massal di Pantai Bondi.

    Pejabat senior itu mengatakan bahwa Naveed diyakini memiliki hubungan dekat dengan seorang anggota ISIS yang ditangkap pada Juli 2019 dan dihukum karena mempersiapkan aksi teroris di Australia.

    Menurut laporan ABC News, para detektif kontra-terorisme Australia meyakini kedua pelaku penembakan telah menyatakan kesetiaan kepada ISIS.

    Para pejabat senior mengatakan kepada ABC News, bahwa dua bendera ISIS ditemukan di dalam mobil yang digunakan pelaku saat melakukan penembakan di Pantai Bondi.

    Direktur Jenderal ASIO, Mike Burgess, mengatakan kepada wartawan pada Minggu (14/12), bahwa salah satu pelaku “dikenal oleh kami, tetapi tidak dapat perspektif ancaman langsung”.

    “Jadi, sangat jelas kami perlu menyelidiki apa yang terjadi di sini,” ucapnya.

    Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese, seperti dilansir Sydney Morning Herald, mengatakan bahwa Naveed, seorang warga negara Australia kelahiran tahun 2001, menarik perhatian ASIO pada Oktober 2019. Dia diperiksa lebih lanjut dan hasil penilaian menyatakan “tidak ada indikasi ancaman berkelanjutan atau ancaman dirinya terlibat dalam kekerasan”.

    Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Australia Tony Burke mengungkapkan bahwa Sajid, ayah Naveed, tiba di Australia dengan visa mahasiswa tahun 1998 silam, yang kemudian diubah menjadi visa pasangan pada tahun 2001, dan sejak itu dia memiliki visa penduduk tetap.

    Burke tidak mengonfirmasi dari mana asal Akram, meskipun laporan media menyebut dia datang dari Pakistan.

    Lihat Video ‘Detik-detik 2 Pelaku Penembakan di Australia Dilumpuhkan’:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Perkiraan Puncak Arus Mudik Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Polisi Gelar Operasi Lilin

    Perkiraan Puncak Arus Mudik Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Polisi Gelar Operasi Lilin

    Bisnis.com, JAKARTA – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) memprediksi puncak arus mudik pada libur Natal 2025 akan terjadi pada 20 dan 24 Desember 2025, seiring meningkatnya mobilitas masyarakat pada periode akhir tahun. Prediksi tersebut didasarkan pada hasil survei Kementerian Perhubungan terkait pergerakan masyarakat selama masa Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025–2026.

    Wakapolri Komisaris Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan jumlah masyarakat yang melakukan perjalanan pada Nataru 2025 dari hasil survei diperkirakan mencapai 119,5 juta orang. Angka itu meningkat sekitar 8,83 juta orang atau 7,9% dibandingkan periode sebelumnya. Lonjakan pergerakan tersebut menjadi dasar penetapan puncak arus mudik dan balik.

    “Puncak arus mudik diprediksi berlangsung pada tanggal 20 dan 24 Desember 2025, sedangkan puncak arus balik diperkirakan terjadi pada 28 Desember 2025 dan 4 Januari 2026,” ujar Dedi dikutip dari Antara, Senin (15/12/2025).

    Untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas selama puncak arus mudik dan balik tersebut, Polri akan menggelar Operasi Lilin 2025 mulai 20 Desember 2025 hingga 2 Januari 2026. Sebanyak 146.701 personel gabungan disiagakan, terdiri atas 77.637 personel Polri, 13.775 personel TNI, serta 55.289 personel dari kementerian dan lembaga terkait.

    Selain personel, Polri menyiapkan 2.903 posko yang meliputi 1.807 posko pengamanan, 763 posko pelayanan, dan 333 posko terpadu. Seluruh posko tersebut disebar untuk mengamankan 44.226 objek pengawasan, mulai dari gereja, terminal, pelabuhan, bandara, stasiun, pusat perbelanjaan, hingga objek wisata dan lokasi perayaan Tahun Baru 2026.

    Polri juga menyiapkan sejumlah rekayasa lalu lintas untuk mengurai kepadatan selama arus mudik 2025, antara lain penerapan sistem ganjil-genap, contra flow, dan one way. Rekayasa tersebut akan disosialisasikan secara masif bersama pemangku kepentingan melalui berbagai saluran media dan platform media sosial.

    Di samping itu, layanan hotline 110 dioptimalkan sebagai sarana pengaduan dan pelaporan darurat, baik terkait gangguan keamanan maupun kemacetan lalu lintas selama periode mudik dan balik Nataru.

  • Orangtua Ahmed Al Ahmed Sebut Putranya Pahlawan dalam Serangan di Sydney

    Orangtua Ahmed Al Ahmed Sebut Putranya Pahlawan dalam Serangan di Sydney

    Jakarta

    Orangtua dari pemilik toko buah yang berhasil melumpuhkan dan melucuti senjata salah satu penyerang di Pantai Bondi menyebut putra mereka sebagai pahlawan.

    Rekaman video menunjukkan Ahmed Al Ahmed, 43 tahun, berlari ke arah salah satu penembak dari belakang sebelum merebut senjata senapan dari penembak.

    Rekaman ini sudah disiarkan oleh media di seluruh dunia dan telah dilihat lebih dari 22 juta kali di media sosial.

    Kemudian terlihat ada orang kedua berlari ke arah penembak yang sudah tidak bersenjata dan melemparkan sebuah benda ke arahnya. Saat penembak mulai pergi, keduanya tetap bersembunyi di balik pohon.

    Orangtua Ahmed mengatakan kepada ABC jika putranya ditembak empat hingga lima kali di bahunya, dengan beberapa peluru masih bersarang di dalam tubuhnya.

    Mohamed Fateh Al Ahmed dan Malakeh Hasan Al Ahmed mengatakan mereka baru tiba di Sydney dari Suriah beberapa bulan yang lalu dan telah terpisah dari putra mereka sejak ia datang ke Australia pada tahun 2006.

    ‘Dia melihat orang-orang sekarat’

    Ibu dari Ahmed mengatakan dirinya “memukul-mukul badannya sendiri dan menangis” ketika menerima telepon kalau putranya telah ditembak dalam “kecelakaan.”

    “Kami berdoa agar Allah menyelamatkannya.”

    Ahmed Al Ahmed sedang minum kopi dengan seorang teman di Bondi ketika mendengar suara tembakan, menurut orang tuanya.

    Dia melihat salah satu penembak berjongkok di balik pohon, dan ketika amunisinya habis, Ahmed Al Ahmed mendekatinya dari belakang, berhasil merebut senapan dari tangannya.

    “Pada saat yang sama, teman pria bersenjata yang lain berada di jembatan… sepertinya dia membawa senapan panjang atau entahlah, dia mencoba membunuh [Ahmed] dan mengenai bahunya,” kata ayahnya.

    Mereka mengatakan Ahmed, seorang ayah dari dua anak perempuan yang berusia tiga dan enam tahun, akan melakukan apa saja untuk melindungi siapa pun, tanpa memandang latar belakang atau keyakinan mereka.

    “Ketika dia melakukan apa yang dia lakukan, dia tidak memikirkan latar belakang orang-orang yang dia selamatkan, orang-orang yang sekarat di jalan,” kata Mohamed.

    “Dia tidak membeda-bedakan antara satu kewarganegaraan dengan yang lain. Terutama di sini di Australia, tidak ada perbedaan antara satu warga negara dengan yang lain.”

    Anak berusia 10 tahun ikut tewas

    Setidaknya 15 orang tewas ketika Naveed Akram, 24 tahun, dan ayahnya Sajid Akram, 50 tahun, melepaskan tembakan ke arah pengunjung Yahudi yang menghadiri festival Hanukkah pada hari Minggu.

    Usia para korban berkisar dari 10 tahun hingga 87 tahun.

    Sebanyak 42 orang lainnya dibawa ke rumah sakit dengan kondisi mulai dari stabil hingga kritis.

    Naveed dirawat di rumah sakit di bawah pengawasan polisi setelah baku tembak dengan polisi, yang menewaskan ayahnya.

    Dalam konferensi pers pada hari Senin ini (15/12), Komisaris Polisi Mal Lanyon mengatakan Naveed “kemungkinan” akan menghadapi tuntutan pidana.

    Komisaris Mal mengatakan banyak nyawa diselamatkan karena tindakan para saksi mata.

    “Saya pikir kita telah melihat dengan sangat jelas dalam rekaman, keberanian para petugas dan warga yang mengambil tindakan dengan sangat cepat,” katanya.

    “Peristiwa tersebut sangat kacau dan menakutkan bahkan bagi petugas yang terlatih dengan baik sekali pun.”

    Orangtua Ahmed masih menunggu para ahli bedah untuk mengeluarkan peluru yang bersarang di bahu putra mereka, beberapa di antaranya diduga menembus jauh ke dalam tulang.

    Keluarga minta bantuan pemerintah

    Orangtua dari Ahmed mengatakan khawatirannya karena usia mereka, mereka tidak akan mampu membantu putra mereka dalam pemulihannya.

    Oleh karena itu, mereka meminta pemerintah Australia untuk membantu kedua saudara laki-lakinya, satu dari Jerman dan yang lainnya dari Rusia, untuk melakukan perjalanan ke Australia untuk membantu mereka.

    “Dia membutuhkan bantuan sekarang karena dia sekarang menjadi penyandang disabilitas,” kata Malakeh, ibu dari Ahmed.

    “Kami membutuhkan anak-anak kami yang lain untuk datang ke sini untuk membantu.”

    Penggalangan dana yang dibuat atas nama Ahmed Al Ahmed sejauh ini telah mengumpulkan A$550.000 dalam 12 jam.

    Bill Ackman, seorang bankir investasi Yahudi yang bernilai lebih dari A$9,5 miliar, juga sudah mempromosikan penggalangan dana tersebut di media sosialnya.

    Lihat Video ‘Momen Heroik Ahmed Rebut Senjata Pelaku Penembakan di Australia’:

    (ita/ita)

  • YouTuber Resbob di DO Kampus Imbas Ujaran Kebencian ke Suku Sunda dan Viking

    YouTuber Resbob di DO Kampus Imbas Ujaran Kebencian ke Suku Sunda dan Viking

    GELORA.CO – Muhammad Adimas Firdaus Putra Nasihan, yang dikenal dengan akun YouTube Resbob, resmi dijatuhi sanksi drop out (DO) oleh Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS). Sanksi ini menyusul aksi Resbob yang melontarkan ujaran kebencian terhadap suku Sunda dan Viking, yang kini masih dalam pencarian polisi.

    Rektor UWKS, Rr. Nugrahini Susantinah Wisnujati, menegaskan keputusan itu diambil berdasarkan hasil rapat rektorat dan rekomendasi Komisi Pertimbangan Etik Mahasiswa.

    “Menjatuhkan sanksi kepada Muhammad Adimas Firdaus Putra Nasihan NPM 24520017 berupa pencabutan status sebagai mahasiswa Universitas Wijaya Kusuma Surabaya atau DO berdasarkan keputusan Rektor Universitas Wijaya Kusuma Surabaya nomor 324 tahun 2025 sejak ditetapkan keputusan Rektor tanggal 14 Desember 2025,” ujar Nugrahini dalam keterangan resmi, Senin (15/12/2025).

    Resbob tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Nugrahini menekankan bahwa ucapan Resbob yang viral di media sosial bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan budaya akademik UWKS.

    “Perlu kami tegaskan bahwa tindakan tersebut tidak mencerminkan nilai-nilai Pancasila maupun karakter dan budaya Universitas Wijaya Kusuma Surabaya,” tegas Nugrahini.

    Keputusan DO yang dijatuhkan UWKS ini, menurut Nugrahini, merupakan tanggung jawab moral dan institusional kampus. Langkah ini diambil untuk menjaga lingkungan akademik yang beradab, aman, dan menghormati keberagaman.

    “Keputusan ini merupakan tanggung jawab moral dan institusional kami sebagai bentuk penegakan kode etik dalam menjaga lingkungan akademik yang beradab, aman dan menghormati keberagaman,” kata dia.

    Selain aspek akademik, kasus ini juga telah menjadi perhatian kepolisian. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Barat, Kombes Pol Hendra Rochmawan, meminta keluarga Resbob untuk membujuk streamer itu menyerahkan diri agar proses hukum bisa berjalan lancar.

    “Kami minta kepada orang tuanya, sodaranya, yang apabila ada komunikasi intens dari Resbob, agar melaporkan kepada kami dan bisa menyerahkan diri kepada kami, sehingga untuk proses ini bisa berjalan dengan baik,” kata Hendra, Senin (15/12/2025).

    Hendra menambahkan bahwa ujaran kebencian Resbob telah menimbulkan luka bagi masyarakat, khususnya suku Sunda, dan memancing kemarahan berbagai pihak.

    “Kepada masyarakat yang menemukan, melihat, dan sebagainya, bisa laporkan kepada kami,” imbuh Hendra.

    Dalam kasus ini, polisi telah menerima dua laporan dengan nomor LPB674-XII 2025 SPKT Polda Jawa Barat pada tanggal 11 Desember 2025.

    Penyelidikan telah dilakukan dengan melacak keberadaan Resbob di beberapa daerah, termasuk kediaman orang tuanya di Jakarta, Surabaya, hingga Pasuruan.

  • Brankas SMPN 1 Pulung Ponorogo Dibobol Maling, Uang Rp180 Juta Raib

    Brankas SMPN 1 Pulung Ponorogo Dibobol Maling, Uang Rp180 Juta Raib

    Ponorogo (beritajatim.com) — Aksi pencurian menyasar dunia pendidikan di Ponorogo. Brankas yang berada di ruang Kepala SMP Negeri 1 Pulung, Ponorogo, dibobol maling. Uang tunai sekitar Rp180 juta yang disimpan di dalamnya raib tanpa sisa.

    Kasus tersebut kini dalam penanganan Satreskrim Polres Ponorogo. Polisi masih mendalami waktu kejadian, cara pelaku masuk, hingga kemungkinan adanya kelengahan sistem pengamanan sekolah.

    Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Imam Mujali, membenarkan adanya laporan pencurian tersebut. Informasi awal diterima dari masyarakat, sebelum pihak sekolah resmi melapor ke kepolisian.

    “Ada kejadian pencurian. Kami dapat informasi dari masyarakat, kemudian pihak sekolah melaporkan kejadian pencurian brankas di ruang kepala sekolah. Kerugian mungkin sekitar 180-an juta,” kata AKP Imam Mujali, Senin (15/12/2025).

    Berdasarkan keterangan sementara, aktivitas pihak sekolah membuka brankas tersebut pada Kamis (11/12). Pada Jumat (12/12/2025) brankas tidak dibuka. Sementara Sabtu (13/12/2025) dan Minggu (14/12/2025) sekolah dalam kondisi libur, bahkan terdapat kegiatan sekolah ke luar kota.

    “Kejadian tidak bisa diprediksi. Yang jelas hari Kamis brankas masih dibuka pihak sekolah, Jumat tidak dibuka. Sabtu-Minggu libur dalam keadaan kosong. Mungkin masih ada penjaga, ini masih kita dalami,” katanya.

    Peristiwa pencurian baru diketahui pada Senin (15/12) pagi. Penjaga sekolah yang membuka pintu ruang kepala sekolah, dibuat kaget saat mendapati brankas dalam kondisi rusak dan terbuka.

    “Ketahuan tadi pagi. Penjaga buka pintu, kaget brankasnya sudah di bawah dan dalam keadaan terbuka, rusak semuanya,” ungkap AKP Imam.

    Polisi memastikan brankas dibobol secara paksa. Kerusakan parah pada bagian kunci mengindikasikan pelaku menggunakan alat keras.

    “Dibobol paksa, semua rusak parah. Kunci tidak bisa dibuka, kemungkinan pakai palu,” jelasnya.

    Hingga saat ini, polisi belum berani menyimpulkan bagaimana pelaku masuk ke dalam lingkungan sekolah. Fakta lain yang turut menyulitkan penyelidikan adalah kondisi kamera pengawas yang tidak berfungsi.

    “Masuknya bagaimana masih kita dalami, belum berani menjawab. Uang saja yang ada di brankas. Barang bukti yang diamankan sementara brankas saja, selebihnya kita identifikasi. CCTV sudah mati sekitar enam bulan,” pungkasnya.

    Kasus ini menjadi peringatan serius soal lemahnya sistem pengamanan fasilitas pendidikan, terutama dalam penyimpanan dana sekolah. Polisi memastikan penyelidikan terus dilakukan guna mengungkap pelaku dan memastikan dana publik tersebut bisa dipertanggungjawabkan.

    “Kejadian masih kita dalami, perlu penyelidikan lebih dalam. Mohon doanya semoga cepat terungkap,” pungkas Imam Mujali.

    Pihak SMPN 1 Pulung pun tidak mau berkomentar atas kejadian pencurian ini. (end/but)

  • Tragis Bus Jatuh ke Jurang di Kolombia, 16 Siswa SMA-Sopir Tewas

    Tragis Bus Jatuh ke Jurang di Kolombia, 16 Siswa SMA-Sopir Tewas

    Jakarta

    Tragis! Sedikitnya 16 siswa SMA yang sedang merayakan kelulusan mereka tewas ketika bus yang mereka naiki, jatuh ke jurang di barat laut Kolombia. Sopir bus juga tewas dalam kecelakaan bus itu.

    Dilansir kantor berita AFP, Senin (15/12/2025), para siswa tersebut yang berasal dari sebuah sekolah di Bello, dekat Medellin, sedang dalam perjalanan dari pantai Karibia di pesisir Kolombia ketika peristiwa itu terjadi pada Minggu (14/12) waktu setempat. Usia para korban antara 16 tahun hingga 18 tahun.

    Dua puluh orang lainnya terluka dalam kecelakaan yang menyebabkan bus jatuh dari ketinggian 40 meter tersebut. Sebuah sumber di kantor wali kota Bello mengatakan kepada AFP, bahwa para pejabat masih berupaya menentukan berapa banyak korban yang merupakan anak di bawah umur.

    Gubernur wilayah Antioquia, Andres Julian Rendon, mengatakan kepada media bahwa penyebab kecelakaan tersebut masih dalam penyelidikan.

    Dalam sebuah video yang diunggah Rendon ke media sosial, salah satu korban selamat mengatakan, “Saya sedang tidur dan tiba-tiba saya mendengar teriakan, dan sejak itu saya tidak ingat apa pun.”

    Para siswa tersebut telah membayar sendiri biaya perjalanan mereka ke kota-kota pantai Karibia yang indah, Tolu dan Covenas, untuk merayakan kelulusan mereka.

    Tim penyelamat harus mengangkut para korban selamat keluar dari jurang yang berbahaya dengan menggunakan tandu.

    Presiden Gustavo Petro menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.

    “Saya tidak senang ketika anak muda meninggal. Apalagi ketika mereka akan belajar atau bersantai dengan bahagia,” tulisnya dalam unggahan di media sosial X.

    Sebuah sumber kepolisian mengatakan kepada AFP, bahwa kelompok gerilyawan Tentara Pembebasan Nasional (ELN) beroperasi di area kecelakaan. Ini artinya para petugas pemadam kebakaran dan polisi harus mengambil langkah-langkah keamanan khusus untuk melakukan penyelamatan.

    Lihat juga Video ‘Bus di Kolombia Terjun ke Jurang, 10 Orang Tewas dan 20 Orang Luka’:

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Pembacok Polisi di Lumajang Ditembak Mati Jatanras Polda Jatim Ternyata Residivis Curanmor, Beraksi di 8 TKP

    Pembacok Polisi di Lumajang Ditembak Mati Jatanras Polda Jatim Ternyata Residivis Curanmor, Beraksi di 8 TKP

    Lumajang (beritajatim.com)– Agus Sulaiman Fadli (30), pelaku pembacokan sadis terhadap anggota Polres Lumajang, tewas ditembak mati oleh Tim Subdit III Jatanras Polda Jawa Timur, Senin (15/12/2025) dini hari. Belakangan terungkap, warga Ranuyoso ini bukan penjahat sembarangan, melainkan residivis spesialis pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang telah beraksi di banyak lokasi.

    Tindakan tegas terukur dilakukan petugas saat menyergap pelaku di Jalan Raya Surabaya-Malang, Desa Bulusari, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, sekitar pukul 01.00 WIB.

    Kapolres Lumajang, AKBP Alex Sandy Siregar, membeberkan fakta bahwa pelaku memiliki rekam jejak kriminal yang panjang. Berdasarkan pengembangan penyidikan, Agus bersama rekannya teridentifikasi sebagai sindikat curanmor lintas lokasi yang sangat meresahkan.

    “Berdasarkan hasil penyelidikan, kedua tersangka diketahui telah melakukan aksi kejahatan di 8 TKP (Tempat Kejadian Perkara) berbeda,” ungkap Alex Sandy Siregar.

    Dalam menjalankan aksinya di delapan lokasi tersebut, Agus memiliki peran sentral. Ia bertindak sebagai eksekutor pemetik motor, sementara rekannya, Muhammad Hasan (yang sudah tertangkap lebih dulu), berperan sebagai joki dan pemantau situasi.

    Penyergapan berlangsung tegang. Polisi yang telah membuntuti pergerakan Agus berusaha melakukan penangkapan. Namun, bukannya menyerah, pelaku justru memberikan perlawanan sengit menggunakan senjata tajam, mengancam keselamatan petugas Jatanras.

    “Jadi, tersangka sempat dikejar, dipepet hingga terjatuh. Tapi kembali melakukan perlawanan dengan senjata tajam. Karena membahayakan keselamatan anggota, tersangka akhirnya dilumpuhkan dengan dua kali tembakan,” jelas Alex.

    Pelaku sempat dilarikan ke RS Bhayangkara Surabaya, namun nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia dalam perjalanan.

    Sebelum tewas, Agus menjadi buronan nomor satu (DPO) Polres Lumajang setelah insiden berdarah di Jalan Gajah Mada, Lumajang, Kamis (11/12/2025). Saat itu, ia membacok Aiptu Susanto Kurniawan dengan celurit ketika aksi curanmornya dipergoki petugas. [has/beq]

  • Tersangka KDRT Ustad EE Tak Penuhi Panggilan Polisi, Alasannya Umrah
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        15 Desember 2025

    Tersangka KDRT Ustad EE Tak Penuhi Panggilan Polisi, Alasannya Umrah Bandung 15 Desember 2025

    Tersangka KDRT Ustad EE Tak Penuhi Panggilan Polisi, Alasannya Umrah
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Ustaz kondang berinisial EE tidak hadir dalam pemanggilan pertama setelah ditetapkan sebagai tersangka dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap anak kandungnya.
    Satuan Reserse Kriminal Polrestabes
    Bandung
    pun kembali melayangkan surat pemanggilan kepada tersangka EE.
    Kasatreskrim
    Polrestabes Bandung
    Kompol Anton membenarkan ketidakhadiran tersangka dalam pemanggilan pertama tersebut.
    “Iya, tidak datang,” ujar Anton saat dikonfirmasi, Senin (15/12/2025).
    Menurut Anton, EE tidak memenuhi panggilan karena tengah menjalankan ibadah umrah dan meminta penjadwalan ulang pemeriksaan.
    “Baru pulang umrah, minta
    reschedule
    minggu ini,” katanya.
    Atas alasan tersebut, kepolisian kembali mengirimkan surat panggilan agar tersangka EE memenuhi pemeriksaan yang dijadwalkan pada pekan ini.
    Anton menegaskan, apabila tersangka kembali tidak hadir tanpa alasan yang sah, kepolisian akan menempuh prosedur lanjutan sesuai ketentuan hukum.
    “Kalau tidak datang tanpa alasan yang jelas, tentu akan kami tindak lanjuti sesuai prosedur,” ujarnya.
    Sebelumnya diberitakan,
    ustaz EE
    dilaporkan oleh anak kandungnya berinisial NAT (19) ke Polrestabes Bandung pada 4 Juli 2025 dengan nomor laporan LP/B/985/VII/2025/SPKT/Polrestabes Bandung/Polda Jawa Barat.
    Kasatreskrim Polrestabes Bandung saat itu, AKBP Abdul Rahman, menyampaikan bahwa laporan tersebut tidak hanya ditujukan kepada EE, tetapi juga kepada beberapa orang lainnya. Berdasarkan laporan, korban diduga mengalami kekerasan tidak hanya dari ayahnya, tetapi juga pihak lain.
    “Ada beberapa lagi yang dilaporkan oleh pelapor. Namun saat ini kami masih dalam proses penyelidikan dan pemeriksaan saksi-saksi,” kata Abdul Rahman.
    Penyidik juga telah meminta korban untuk menjalani visum sebagai bagian dari pembuktian.
    “Berdasarkan keterangan pelapor, bentuk kekerasannya berupa pemukulan. Terhadap pelapor sendiri, kami sudah meminta visum ke rumah sakit,” ujarnya.
    Setelah melakukan rangkaian pemeriksaan terhadap saksi dan korban, polisi menetapkan ustaz EE dan tiga kerabatnya sebagai tersangka dalam kasus dugaan KDRT.
    “Pasal yang disangkakan Undang-Undang KDRT, sesuai laporan dari anaknya,” kata Anton.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Jombang Gerebek Rumah Kontrakan, Sita 110 Batang Tanaman Ganja dalam Pot
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        15 Desember 2025

    Polisi Jombang Gerebek Rumah Kontrakan, Sita 110 Batang Tanaman Ganja dalam Pot Surabaya 15 Desember 2025

    Polisi Jombang Gerebek Rumah Kontrakan, Sita 110 Batang Tanaman Ganja dalam Pot
    Tim Redaksi
    JOMBANG, KOMPAS.com
    – Kepolisian Resor (Polres) Jombang, Jawa Timur, menggerebek sebuah rumah kontrakan yang difungsikan menjadi tempat penanaman ganja, Senin (15/12/2025).
    Rumah yang beralih fungsi menjadi lahan penanaman
    ganja
    dengan sistem Greenhouse tersebut, selama ini ditempati oleh R (43), warga Surabaya.
    Dalam
    penggerebekan
    yang dipimpin Kapolres
    Jombang
    AKBP Ardi Kurniawan, petugas menemukan 110 batang tanaman ganja, yang memanfaatkan pot sebagai media tanam.  
    Dari dalam rumah kontrakan tersebut, polisi juga menemukan dan menyita daun ganja sebanyak 5,3 kilogram. 
    “Dari hasil penggerebekan, kita mengamankan 110 batang tanaman ganja dan barang bukti daun sebanyak 5,3 kilogram,” kata Ardi Kurniawan, Senin.
    Ia menjelaskan, dari ratusan batang tanaman ganja yang diperoleh dalam penggerebekan itu, diidentifikasi ada sekitar 15 jenis ganja.
    Berbagai jenis tanaman ganja tersebut ditanam sejak awal, di mana penghuni kontrakan membeli bijinya dari luar negeri secara online.
    “Berdasarkan keterangan dari saudara R, ini sudah 3 bulan berjalan. Bijinya dibeli dari luar negeri secara online,” ungkap Ardi.
    Ardi menuturkan, pengeberekan rumah kontrakan tersebut dilakukan berdasarkan hasil pengembangan kasus yang ditangani Satuan Reserse Narkoba
    Polres Jombang
    .
    “Kemarin, kita mengamankan seseorang atas nama Y, warga Diwek, yang mendapatkan ganja dari TKP ini,” ujar dia. 
    Ia menambahkan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan intensif dan menahan R, selaku penghuni rumah kontrakan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.