Kementrian Lembaga: Polisi

  • Prabowo Sebut 13 Pahlawan Nasional dari NU: Insyaallah Bertambah Tahun Ini

    Prabowo Sebut 13 Pahlawan Nasional dari NU: Insyaallah Bertambah Tahun Ini

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto menyebut saat ini ada 13 pahlawan nasional berasal dari kalangan Nahdlatul Ulama. Prabowo berharap ke depan, jumlah pahlawan nasional dari kalangan NU semakin bertambah.

    “Kalau kita lihat dalam sejarah kita, ini saya diberi catatan bahwa pahlawan nasional, pahlawan nasional kita 13 orang dari Nahdlatul Ulama. Insyaallah akan tambah tahun ini,” kata Prabowo dalam acara Peringatan Harlah ke-102 NU di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (5/2/2025).

    Prabowo berjanji akan memperjuangkan tokoh NU menjadi pahlawan nasional. Prabowo lalu sempat melontarkan pertanyaan kepada Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengenai penambahan itu.

    “Kita perjuangkan mudah-mudahan bisa diterima. Saya tidak tahu, menteri sosial, siapa yang menentukan pahlawan nasional? Bukan Menteri Sosial? Tapi kalau saudara nggak ajukan, saya nggak bisa,” ujarnya.

    Prabowo lantas memuji tokoh-tokoh NU sebagai orang hebat. Bahkan, Prabowo menyebut banyak tokoh di kabinetnya berasal dari NU.

    “Di kabinet saya pun ternyata banyak sekali orang NU di dalamanya, menteri agama, menteri sosial, menteri PPPA, menteri agraria dan kepala badan pertanahan nasional. Itu menterinya, wamennya banyak lagi tapi itu bukan karena NU, orang-orang mereka memang hebat,” imbuhnya.

    (taa/eva)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Polisi Dalami Penyebab Kecelakaan Kerja di PT DABN

    Polisi Dalami Penyebab Kecelakaan Kerja di PT DABN

    Probolinggo (beritajatim.com) – Tragedi kecelakaan kerja kembali terjadi di Kota Probolinggo. Fino Indra Permana (35), seorang karyawan PT Delta Artha Bahari Nusantara (DABN), tewas tenggelam. Korban tewas setelah pikap yang dikemudikannya tercebur ke laut pada Selasa (4/2/2025).

    Kejadian nahas ini menggemparkan warga Kota Probolinggo. Hingga kini, penyebab pasti kecelakaan tersebut masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.

    Kasat Reskrim Polres Probolinggo Kota, Iptu Zaenal Arifin, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan olah TKP dan memeriksa sejumlah saksi. “Kami masih mendalami penyebab kecelakaan ini,” ujarnya Rabu (5/2/2025).

    Salah satu dugaan sementara adalah kurangnya rambu-rambu dan marka jalan di area pelabuhan. Hal ini membuat para pekerja, termasuk korban, kurang waspada terhadap batas area kerja.

    “Dugaan kurangnya rambu-rambu dan marka jalan ini masih kami dalami,” kata Iptu Zaenal. “Kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan penyebab sebenarnya.”

    Pihak kepolisian juga akan memeriksa kondisi kendaraan yang dikendarai korban untuk mengetahui apakah ada kerusakan teknis yang menyebabkan kecelakaan.

    Sebelumnya Direktur Operasional Pelabuhan DABN, Andi Irawan, saat dikonfirmasi terkait kejadian ini, membenarkan bahwa korban merupakan karyawan mereka. “Korban memang karyawan kami,” ujarnya singkat.

    Pihak perusahaan juga telah memberikan keterangan kepada pihak kepolisian terkait kejadian ini. Namun, hingga saat ini belum ada keterangan resmi mengenai penyebab kecelakaan.

    Kecelakaan kerja ini menjadi sorotan publik dan mengundang keprihatinan. Masyarakat berharap agar pihak berwenang dapat segera mengungkap penyebab pasti kecelakaan dan mengambil langkah-langkah preventif agar kejadian serupa tidak terulang kembali. (ada/but)

  • Nasib Sugi Dinikahi WNA China Ternyata untuk Dijual, Kini Berharap Diselamatkan Presiden Prabowo

    Nasib Sugi Dinikahi WNA China Ternyata untuk Dijual, Kini Berharap Diselamatkan Presiden Prabowo

    TRIBUNJATIM.COM – Pernikahan orang Indonesia dengan warga negara asing (WNA) kerap menjadi sorotan. 

    Ada yang bernasib baik, namun ada juga yang ternyata kurang beruntung setelah menikah.

    Kisah pilu menikah dengan WNA, datang dari wanita bernama Sugi Purnawati (31). 

    Wanita asal Desa Jambak, Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu ini dinikahkan dengan WNA asal China dengan modus mail order bride atau pengantin pesanan.

    Ia menikah dengan seorang laki-laki warga negara China pada 6 Desember 2024 lalu.

    Usai menikah secara siri, ia dibawa ke negara tirai bambu tersebut.

    Belakangan, janji-janji yang sebelumnya diimingi kepada korban diketahui tidak kunjung direalisasikan.

    Korban diperlakukan kurang baik oleh suami sirinya.

    Bahkan diduga, ia menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

    Korban pun sangat berharap dirinya diselamatkan dari negara China dan meminta tolong kepada Presiden Prabowo Subianto lewat rekaman video yang ia buat.

    Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Indramayu, Akhmad Jaenuri mengatakan, modus TPPO ini pun jadi temuan baru yang terjadi di Kabupaten Indramayu.

    “Modus ini sebenarnya sudah pernah terjadi di daerah lain, tapi kalau di Indramayu kami baru menemukan kasus modus seperti ini,” ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Rabu (5/2/2025), seperti dikutip TribunJatim.com.

    SBMI sendiri diketahui lembaga yang konsen menangani permasalahan Pekerja Migran Indonesia (PMI).

    Salah satu daerah yang jadi fokus SBMI adalah Kabupaten Indramayu karena menjadi salah satu daerah penyumbang pekerja migran terbanyak di Indonesia.

    Adapun dalam kasus dugaan TPPO modus pengantin pesanan ini, lanjut Jaenuri, pihaknya mengungkap adanya peran calo di dalamnya.

    Jumlahnya, lanjut dia, ada dua orang. Mereka berasal dari luar daerah Indramayu.

    KASUS TPPO – SBMI saat mendampingi keluarga membuat laporan ke Kemenlu RI, Rabu (5/2/2025) terkait anggota keluarganya yang diduga jadi korban TPPO dengan modus pengantin pesanan. Wanita Indramayu itu awalnya dinikahi siri seorang WNA China dan ditawarkan berbagai janji-janji. (TribunJabar.id)

    Adapun cara oknum tersebut melakukan perekrutan ialah melalui media sosial.

    “Dari awal memang mereka menawari korbannya untuk menikah,” ujar dia.

    Masih disampaikan Jaenuri, SBMI juga menemukan fakta lain berupa chat yang menerangkan bahwa calo yang bersangkutan sedang kehabisan stok wanita.

    “Ini berarti bahwa yang bersangkutan sudah sering melakukan perekrutan,” ujar dia.

    Perihal kasus ini, SBMI sudah membuat laporan polisi di Polres Indramayu untuk menindak pelaku perekrutan.

    Termasuk melakukan aduan ke Kemenlu RI untuk upaya pemulangan korban dari China kembali ke tanah air.

    Kisah lain, seorang istri dibuat jijik oleh suaminya sendiri.

    Iapun akhirnya menggugat cerai suami karena jarang mandi.

    Si istri mengaku tak bisadekat-dekat lagi dengan suaminya karena selalu mengenakan pakaian kotor dan bau mulut.

    Kisah ini dialami oleh perempuan India baru-baru ini.

    Si wanita itu menceraikan suami yang baru menikah selama 40 hari.

    Dia mengeklaim suaminya hanya mandi sekali atau dua kali per bulan.

    Perempuan yang tidak disebutkan namanya dari Agra, di negara bagian Uttar Pradesh, India, mendatangi pusat konseling keluarga setempat untuk mengeluhkan kebersihan pribadi suaminya yang buruk.

    Dilansir Oddity Central, dia menyebut suaminya jarang mandi, mengenakan pakaian kotor dan menderita bau mulut.

    Seorang istri dibuat jijik oleh suaminya sendiri. Iapun akhirnya menggugat cerai suami karena jarang mandi. (FREEPIK/jcomp)

    Dia hampir tidak bisa berdiri di dekat pria itu, apalagi berhubungan intim dengannya.

    Akibatnya, setelah hanya 40 hari menikah, istri itu tersebut meminta cerai.

    Ketika ditanyai oleh pusat konseling, sang suami, Rajash, mengaku hanya mandi sekali atau dua kali dalam sebulan dan membersihkan diri dengan memercikkan air Gangajal (air suci dari sungai Gangga) seminggu sekali.

    Salah satu konselor di pusat keluarga di Agra mengatakan kepada para wartawan bahwa pasangan muda ini mulai terlibat dalam perdebatan sengit tentang kebersihan sang suami beberapa minggu setelah pernikahan.

    Akhirnya, sang istri meninggalkan rumah tangga mereka dan kembali tinggal bersama keluarganya.

    Tak lama kemudian, keluarganya mengajukan keluhan pelecehan mas kawin di kantor polisi setempat dan meminta perceraian.

    Sang istri yang dicaci maki mengatakan Rajash telah mandi 6 kali dalam 40 hari terakhir, sedikit lebih banyak dari biasanya, tetapi hanya karena dia bersikeras.

    Mendengar keputusan sang istri untuk menceraikannya, sang suami berjanji untuk meningkatkan kebersihannya dan bahkan mandi setiap hari, tapi keluarga perempuan itu mengatakan dia tidak mau berdamai dengannya.

    Meski terdengar aneh, ini bukanlah pertama kalinya kebersihan pasangan yang buruk menyebabkan perceraian.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com

    Berita Viral lainnya

  • Satu Lagi WNI Korban Penembakan Aparat Malaysia Akhirnya Tewas

    Satu Lagi WNI Korban Penembakan Aparat Malaysia Akhirnya Tewas

    Jakarta, CNBC Indonesia – Satu korban kritis penembakan Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) yang telah dirawat di RS Idris Shah Serdang sejak 24 Januari 2025 telah meninggal dunia pada Selasa (4/2/2025). Korban telah menjalani operasi pengangkatan ginjal karena terkena peluru, namun kondisinya terus memburuk, hingga akhirnya meninggal dunia.

    Identitas korban hingga saat ini belum diketahui. Korban tidak membawa sama sekali dokumen identitas diri. Sesama WNI yang dirawat di RS Idris Shah Serdang juga tidak mengenal detil data korban.

    “Kementerian Luar Negeri c.q. KBRI Kuala Lumpur dan Dit. PWNI terus mengupayakan proses identifikasi identitas Almarhum antara lain termasuk melalui rekam biometrik,” ungkap Direktur Pelindungan WNI, Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha dalam keterangan tertulisnya, Rabu (5/2/2025).

    Sedangkan satu WNI lainnya, yang awalnya berstatus kritis atas nama MH (asal Aceh), saat ini dalam kondisi stabil setelah menjalani operasi dan telah dipindahkan ke ruang rawat biasa. Informasi mengenai kondisi MH juga telah disampaikan langsung kepada pihak keluarga yang bersangkutan oleh Kementerian Luar Negeri.

    Terkait penangkapan satu WNI pada tanggal 1 Februari 2025 oleh Kepolisian Selangor, KBRI Kuala Lumpur telah mengirimkan Nota Diplomatik untuk meminta penjelasan dan akses kekonsuleran bagi WNI dimaksud. Berdasarkan komunikasi KBRI Kuala Lumpur c.q. Atase Polisi dengan Kepala Kepolisian Selangor pada hari ini (4/2), akses kekonsuleran akan segera diberikan kepada KBRI Kuala Lumpur.

    Terkait permintaan Indonesia mengenai proses penyelidikan secara menyeluruh atas insiden ini, pihak penyidik Kepolisian Daerah Selangor telah menetapkan tiga pasal dimana satu pasal terkait Akta Senjata Api 1960 yang digunakan untuk menginvestigasi petugas APMM atas dugaan kesalahan dalam penggunaan senjata.

    Sebelumnya, satu WNI atas nama Basri tewas saat peluru yang ditembakan APMM mengenainya.

    “Secara ini gelap, ditembak, terkenalah mereka semua itu. Dan untuk yang meninggal, itu adalah anak buah kapal. Kita duga itu adalah nakhodanya dari kapal. Bukan PMI,” ujar Atase Polri di KBRI Malaysia, Kombes Pol Juliarman Eka Putra Pasaribu.

    (wur/wur)

  • Sopir Bus Harapan Jaya Jadi Tersangka Kecelakaan Maut di Kediri

    Sopir Bus Harapan Jaya Jadi Tersangka Kecelakaan Maut di Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Malik Alfian (59), warga Desa Purwodadi, Kecamatan Kras, yang merupakan sopir Bus Harapan Jaya resmi ditetapkan sebagai tersangka atas insiden kecelakaan yang menewaskan pedagang asongan, Alfin Setiawan (24) di simpang empat Baruna Kota Kediri, pada Kamis 30 Januari 2025 lalu. Keputusan ini disampaikan oleh Kapolres Kediri Kota, AKBP Bramastyo Priaji melalui Kasat Lantas, AKP Afandy Dwi Takdir, pada Rabu (5/2/2025).

    “Kami telah melakukan gelar perkara pada Senin malam. Yang bersangkutan terbukti bersalah dan statusnya dinaikkan menjadi tersangka pada pukul 01.00 WIB tadi,” jelas AKP Afandy.

    Malik Alfian dijerat dengan Pasal 310 ayat 4 Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Pasal ini mengatur sanksi bagi pengemudi yang lalai hingga menyebabkan korban jiwa, dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara.

    Sebagai barang bukti, bus dengan nomor polisi AG 7635 US telah diamankan di area parkir Dinas Perhubungan Kota Kediri, di Terminal Tamanan.

    Kronologi Kecelakaan di Simpang Empat Baruna

    Insiden ini bermula ketika Bus Harapan Jaya yang dikemudikan Malik melaju dari arah timur Jalan MT Haryono. Saat mendekati lampu merah, bus mengambil jalur kanan untuk mendahului kendaraan lain. Namun, tanpa disadari, korban yang sedang berjualan berada di jalur tersebut dan tertabrak.

    Menurut saksi mata, sopir truk yang berada di lokasi sempat memberikan kode dengan menggedor kendaraan untuk memperingatkan sopir bus. Namun, insiden tetap terjadi hingga akhirnya bus berhenti setelah menabrak korban.

    Korban, yang merupakan pedagang asongan berkebutuhan khusus asal Lingkungan Tirtoudan, Kelurahan Tosaren, Kecamatan Pesantren, sempat dilarikan ke RS Bhayangkara Kediri. Namun, nyawanya tidak tertolong akibat luka parah di kepala.

    Protes dari LSM Sahabat Boro Jarakan

    Kasus kecelakaan ini mendapat perhatian dari aktivis LSM Sahabat Boro Jarakan (Saroja) Kediri. Mereka mempertanyakan lambatnya penanganan kasus oleh Satlantas Polres Kediri Kota.

    “Kami dari LSM Saroja hari ini ingin mempertanyakan pihak Satlantas Polres Kediri Kota yang menangani perkara tabrakan terhadap salah satu korban yang meninggal di Baruna, seminggu lalu,” ujar Dewan Pengawas LSM Saroja, Supriyo, saat mendatangi Mako Satlantas Polres Kediri Kota, pada Senin (3/2/2025) lalu

    “Tadi setelah saya cek di kejaksaan, pihak kejaksaan belum menerima satu cuilpun entah SPDP atau pemberitahuan apapun, sehingga kami diminta untuk menanyakan langsung ke sini,” sambungnya.

    Supriyo juga mengkritik koordinasi yang dinilai kurang baik di unit laka Satlantas Polres Kediri Kota. “Setelah kami dari laka, hari ini, kasat lantas tidak ada, tidak tahu kemana. Kanit laka juga tidak ada, perkara itu disampaikan sudah ditangani. Ditangani sejauh mana, pihaknya ditahan di mana, statusnya tersangka atau apa belum ada. Sehingga ini tidak ada,” lanjutnya.

    Ia menegaskan bahwa pihaknya akan mengawal kasus ini hingga ke pengadilan guna memberikan efek jera kepada perusahaan otobus dan para sopir.

    “Kami tidak ingin kecolongan seperti kasus-kasus sebelumnya. Kita akan kawal seperti janji saya. Kasus laka yang mengakibatkan korban di salah satu otobus harus sampai ke pengadilan sebagai efek jera kepada seluruh perusahaan otobus dan kepada seluruh sopir yang menjalankan operasional otobus di jalanan, juga menghormati pengguna jalan yang lain. Kita akan kawal kasus ini sampai ke pengadilan, kita akan datangi Polres kita tanyakan kepada pihak humas,” tegas Supriyo.

    Supriyo juga meminta Kapolres Kediri Kota untuk mengevaluasi kinerja unit laka karena pelayanan yang diberikan dianggap kurang memuaskan.

    “Mohon izin bapak Kapolres, tolong dievaluasi kegiatan di unit laka, tidak ada pelayanan yang baik buat kami, dijawab seadanya. Kami LSM, kami bisa bayangkan LSM aja begini, bagaimana kalau masyarakat biasa,” tuturnya. [nm/suf]
    .

  • Polisi Bongkar Prostitusi Anak di Apartemen Kelapa Gading

    Polisi Bongkar Prostitusi Anak di Apartemen Kelapa Gading

    Polsek Kelapa Gading membongkar praktik prostitusi online yang melibatkan anak di bawah umur. Ada tujuh orang yang ditetapkan sebagai tersangka. Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko menerangkan, kejadian itu berawal dari informasi masyarakat terkait adanya dugaan prostitusi yang beroperasi di sebuah Apartement Gading Nias Residence, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

    Ringkasan

  • 2 Pembunuhan di Bekasi Terungkap: Penagih Utang Dicekik, Jasad Istri Dibuang di Septic Tank – Halaman all

    2 Pembunuhan di Bekasi Terungkap: Penagih Utang Dicekik, Jasad Istri Dibuang di Septic Tank – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Viral, terungkap dua kasus pembunuhan yang dilakukan seorang pria di Bekasi, Sunardi (43).

    Tak hanya membunuh penagih utang yang bekerja sebagai pegawai bank keliling, Sri Pujayanti (22), Sunardi ternyata juga membunuh istrinya sendiri.

    Kejadian ini terungkap setelah polisi lebih dulu menyelidiki kasus pembunuhan pegawai bank keliling yang jasadnya disimpan di kamar milik Sunardi, di Desa Sindangmulya, Cibarusah, Kabupaten Bekasi.

    Wanita malang itu ditemukan tewas di rumah Sunardi. 

    Pelaku mengakui telah membunuh Sri Pujayanti pada Selasa (4/2/2025) dini hari. 

    Polisi mengungkapkan bahwa peristiwa tragis ini bermula ketika korban menagih cicilan koperasi ke kediaman pelaku pada Senin (3/2/2025) pukul 15.00 WIB. 

    “Korban menagih cicilan Koperasi Pantura yang tidak dibayarkan pelaku selama satu bulan terakhir,” ujar Onkoseno.

    Sebelum dibunuh, korban tetap menunggu dan meminta pelaku untuk memenuhi kewajibannya, meskipun pelaku tidak dapat mau membayar cicilannya. 

    Kesal dengan situasi tersebut, pelaku tiba-tiba mencekik Sri Pujayanti menggunakan kerudung yang dipakai korban. 

    Setelah korban tidak bergerak, pelaku kembali mencekik menggunakan kain dan menarik tubuh korban ke dalam rumahnya.

    “Lalu pelaku membawa sepeda motor korban dan menitipkannya di penitipan sebelah RS Medirosa,” ungkap Onkoseno.

    Pelaku kemudian kembali ke rumahnya untuk memindahkan tubuh korban yang sudah tidak bernyawa ke dalam kamar dan menaruhnya di pinggir tembok. 

    Tubuh korban ditutupi dengan springbed. 

    Sekitar pukul 18.00 WIB, teman-teman korban mendatangi rumah pelaku untuk menanyakan keberadaan Sri Pujayanti. 

    Namun pelaku mengklaim tidak tahu dan mengatakan bahwa korban sudah pergi. 

    Sekitar pukul 24.00 WIB, orangtua korban bersama warga dan ketua RT setempat mendatangi rumah Sunardi.

    Saat ditanya, pelaku terlihat gugup dan melarikan diri.

    Warga yang curiga kemudian memeriksa rumah pelaku dan menemukan jasad di dalam kamar.

    “Kemudian pelaku dapat diamankan,” tambah Onkoseno. 

    Pembunuhan Istri

    Setelah kasus pembunuhan pegawai bank keliling terungkap, rupanya Sunardi juga melakukan perbuatan keji lainnya.

    Ia tega membunuh istrinya sendiri pada tahun 2022 silam dan menguburkan jasadnya di dalam septic tank.

    Kasus ini terungkap setelah pihak kepolisian menerima laporan ada warga yang kehilangan anggota keluarganya. 

    Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Komisaris Onkoseno Grandiarso Sukahar mengatakan, pelaku akhirnya mengakui juga menyimpan sebuah mayat di septic tank.

    “Karena ada laporan keluarga yang kehilangan anggota keluarganya, kemudian kami konfirmasi ke yang bersangkutan, dan dia membenarkan.”

    “Dugaannya seperti itu (mayat lain di septic tank),” ujar Onkoseno pada Rabu (5/2/2025) melansir Kompas.com.

    Meski demikian, pihak kepolisian masih perlu memverifikasi keterangan pelaku.

    “Kita perlu kroscek dengan pembongkaran septic tank,” imbuh Onkoseno. 

    Pembongkaran dilakukan pada Rabu pukul 12.00 WIB.

    Sejumlah personel kepolisian dan tim kedokteran dari RS Polri terlihat berada di sekitar septic tank yang terletak di samping rumah pelaku.

    Beberapa warga sipil juga tampak berada di area tersebut. 

    Hasil pembongkaran itu, ditemukan kerangka keseluruhan secara utuh.

    Termasuk ada pakaian, jaket korban.

    “Hasil pemeriksaan dan pengembangan yang mendalam dari temen-temen Reskrim Polres maupun Polsek diperoleh dari keterangan bahwa tersangka mengakui telah pada 2022 awal November melakukan pembunuhan terhadap istri sahnya,” kata Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Mustofa, Rabu (5/1/20245) dilansir dari TribunBekasi.com.

    Saat ini jasad berupa kerangka itu dibawa ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunbekasi.com dengan judul Pembunuh Gadis Penagih Utang di Bekasi Juga Bunuh Istrinya, Dikubur di Septic Tank 2 Tahun Lalu

    (Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)(TribunBekasi.com/Muhammad Azzam)(Kompas.com)

  • Polisi Tahan 3 Pria yang Mengaku Wartawan Hentikan Mobil Paket di Riau
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        5 Februari 2025

    Polisi Tahan 3 Pria yang Mengaku Wartawan Hentikan Mobil Paket di Riau Regional 5 Februari 2025

    Polisi Tahan 3 Pria yang Mengaku Wartawan Hentikan Mobil Paket di Riau
    Tim Redaksi
    PEKANBARU, KOMPAS.com
    – Tiga orang pria yang mengaku sebagai wartawan ditahan oleh polisi di Kabupaten Pelalawan, Riau.
    Menurut keterangan pihak kepolisian, ketiga pria ini diduga mengancam seorang pengemudi mobil paket Si Cepat bernama Dimas.
    Aksi para pelaku ini, videonya sempat viral di media sosial.
    Dalam video itu, terdengar korban mengatakan bahwa dirinya dikejar mobil dan diberhentikan paksa oleh para pelaku.
    Korban juga terdengar tidak terima dituduh mengangkut bahan bakar minyak (BBM) dengan mobil pikap tertutup terpal yang dikemudikannya.
    Korban merekam aksi para pelaku.
    Namun, para pelaku tidak terima direkam dan bahkan sempat memukul tangan korban hingga ponsel terjatuh.
    Salah seorang pelaku mendekati korban dan mengaku dari media.
    Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim)
    Polres Pelalawan
    , AKP Gede Yoga, mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Senin (20/1/2025) lalu, di SPBU jalan lintas timur Sumatera di Kabupaten Pelalawan.
    Dalam penyelidikan kasus ini, petugas memanggil enam orang untuk diperiksa.
    Namun, hanya lima orang yang hadir.
    Kemudian, kasusnya ditingkatkan dari penyelidikan ke penyidikan.
    “Kami menetapkan empat orang tersangka. Tiga orang pelaku sudah kita tahan, masing-masing berinisial AI, JZ, dan SL. Sedangkan tersangka TA masih DPO (daftar pencarian orang),” kata Gede saat konferensi pers di Mapolda Riau di Pekanbaru, Rabu (5/2/2025) petang.
    Dalam aksinya, Gede menjelaskan bahwa awalnya pelaku membuntuti korban menggunakan dua mobil minibus.
    Kemudian, pelaku memberhentikan mobil pikap yang dikemudikan korban.
    Pelaku berinisial AI menanyakan apa yang dibawa oleh korban.
    Korban yang berangkat dari Pekanbaru ke Pelalawan menjawab barang yang dibawa adalah paket.
    Pelaku mengaku sebagai wartawan.
    Namun, apa yang mereka lakukan bukanlah tugas jurnalistik, melainkan diduga aksi premanisme.
    Atas tindakannya itu, para pelaku berurusan dengan polisi hingga dijebloskan ke penjara.
    Gede Yoga mengungkapkan, korban mengalami trauma akibat ulah para pelaku.
    Bahkan, korban takut melewati rute untuk membawa paket hingga mengubah trayek.
    “Korban mengalami trauma setelah kejadian ini. Sebelumnya trayeknya ke Sorek, Pelalawan, jadi pindah ke Dumai,” kata Gede.
    Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, para pelaku dijerat dengan Pasal 335 ayat 1 tentang
    pengancaman
    .
    Ancaman hukuman satu tahun penjara.
    Sementara itu, barang bukti yang diamankan berupa tiga unit mobil: dua mobil pelaku dan satu mobil korban.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3 Tersangka Pesta Seks Gay di Jaksel Terinspirasi dari Acara Serupa yang Pernah Diikuti
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Februari 2025

    3 Tersangka Pesta Seks Gay di Jaksel Terinspirasi dari Acara Serupa yang Pernah Diikuti Megapolitan 5 Februari 2025

    3 Tersangka Pesta Seks Gay di Jaksel Terinspirasi dari Acara Serupa yang Pernah Diikuti
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com

    – Tiga tersangka kasus
    pesta seks
    sesama jenis pria atau gay yang digerebek di hotel kawasan Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, pada Sabtu (1/2/2025).pernah mengikuti acara serupa.
    Sebab, ketiga tersangka berinisial RH alias R, RE alias E, dan BP alias D ini mengenal satu sama lain pada acara pesta seks sebelumnya.
    “Memang mengenal satu sama lain dan berkenalan di
    event-event
    sebelumnya. Tapi tersangka ini bukan sebagai
    host
    -nya atau panitianya,” ujar Kasubdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Iskandarsyah saat dikonfirmasi, Rabu (5/2/2025).
     
    “Jadi, mempunyai ide berdasarkan
    event
    yang lain. Akhirnya dia mencoba untuk, ‘kita buat sendiri saja, kita buat
    event
    baru’,” tambah dia.
    Berangkat dari situ, D mencari peserta lain dengan merekrut satu per satu berdasarkan rekomendasi orang yang dikenalnya.
    Sementara itu, RH dan RE menyuplai dana untuk
    pesta seks gay
    tersebut.
    “Betul (pernah ikut pesta seks sebelumnya), terinspirasi. Dia mempunyai dana. ‘Kita bagi dua, sewa kamar, dan nanti ada perekrut’,” ungkap Iskandarsyah.
    Diberitakan sebelumnya, Subdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya menggerebek kamar 2617 di hotel wilayah Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, Sabtu (1/2/2025) pukul 21.00 WIB.
    Sebanyak 56 pria ditangkap lalu digiring ke Polda Metro Jaya. Sementara, tiga di antaranya ditetapkan sebagai tersangka. Mereka adalah RH alias R, RE alias E, dan BP alias D.
    Saat penggerebekan, polisi menyita pemesanan kamar hotel, alat kontrasepsi atau kondom, sabun mandi, dan obat anti Human Immunodeficiency Virus (HIV).
    Polisi menjerat tiga tersangka dengan Pasal 33 juncto Pasal 7 Undang-Undang (UU) Republik Indonesia (RI) Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi, serta/atau Pasal 36 UU RI Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi, dan/atau Pasal 296 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Pencabulan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Rem Truk Blong, Kendaraan Lain Hancur dan Terbakar

    Rem Truk Blong, Kendaraan Lain Hancur dan Terbakar

    PIKIRAN RAKYAT – Kecelakaan maut yang terjadi di Gerbang Tol Ciawi pada Selasa malam, 4 Februari 2025, menjadi sorotan publik. Peristiwa tragis ini mengakibatkan delapan orang meninggal dunia dan belasan lainnya luka-luka.

    Kronologi Kejadian

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, kecelakaan beruntun ini bermula saat sebuah truk tronton melaju kencang dari arah Ciawi menuju Jakarta.

    Diduga mengalami rem blong, truk tersebut menabrak sejumlah kendaraan yang sedang antre di gerbang tol. Tabrakan beruntun pun tak terhindarkan, mengakibatkan beberapa kendaraan terbakar.

    “Diduga kendaraan tersebut mengalami gagal fungsi rem (rem blong) sehingga menabrak rangkaian kendaraan yang sedang melakukan transaksi (pembayaran e-tol) tiga kendaraan hancur terbakar, tiga kendaraan lainnya mengalami kerusakan,” ujar Kapolresta Bogor Kota Kombes Eko Prasetyo dikutip Pikiran-Rakyat.com dari antara.

    Penyebab Kecelakaan

    Dugaan sementara, penyebab kecelakaan ini adalah rem blong pada truk tronton. Namun, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti kecelakaan.

    Kendaraan yang Terlibat

    Beberapa kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan ini antara lain:

    – Kendaraan Truck Tronton No. Pol.: B-9235-PYW.

    – Kendaraan Toyota Putih No. Pol.: XXXX (terbakar)

    – Kendaraan Daihatsu Sigra No. Pol.: XXXX (terbakar)

    – Kendaraan Toyota Avanza No. Pol.: XXXX

    – Kendaraan Toyota Innova Reborn No. Pol.: B-2612-TRX

    – Kendaraan Honda Jazz No. Pol.: F-1143-AK

    – Kendaraan Daihatsu Xenia No. Pol.: B-1381-BFY

    Tangkap layar kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi Bogor pada Senin malam, 4 Februari 2025.

    Dampak Kecelakaan

    Kecelakaan ini menimbulkan dampak yang sangat besar, baik bagi korban maupun masyarakat sekitar. Beberapa dampak yang ditimbulkan antara lain:

    – Delapan orang meninggal dunia dan belasan lainnya mengalami luka-luka.

    “Yang meninggal dunia delapan dan luka-luka 11, terakhir barusan,” kata Kombes Eko Prasetyo, Rabu dini hari.

    – Kerusakan kendaraan yang cukup parah mengakibatkan kerugian materi yang besar bagi para korban.

    – Kecelakaan ini menyebabkan kemacetan panjang di sekitar lokasi kejadian.

    Korban Jiwa dan Luka-luka

    Kecelakaan ini mengakibatkan delapan orang meninggal dunia dan sebelas orang lainnya mengalami luka-luka. Korban luka-luka telah dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi untuk mendapatkan perawatan intensif. Identitas para korban masih dalam proses pendataan.

    11 Identitas Korban Luka-luka

    Diberitakan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya, berikut ini identitas korban luka-luka dalam kecelakaan beruntut di gerbang tol Ciawi 2:

    1. Bendi Wijaya: Laki-laki, lahir di Sukabumi pada 6 Maret 1994. Beralamat di Kp. Bangkong Reang RT 04/07, Ds. Benda, Kec. Cicurug, Kab. Sukabumi. Pekerjaannya adalah buruh harian lepas. Mengalami luka lecet, lebam, dan memar di kepala.

    2. Dani Nursamsu: Laki-laki, berusia 45 tahun. Beralamat di Perumahan Bukit Asri Ciomas Indah Blok E4 No. 27 Rt 03/13, Kel. Pagelaran, Kec. Bogor Barat, Kota Bogor. Bekerja sebagai karyawan BUMN di Jasa Marga. Mengalami luka lecet di pipi kanan, lebam dan memar di mata kanan, serta patah lengan kanan.

    3. Ari Nurharom: Laki-laki, lahir di Sukabumi pada 16 Juni 1995. Beralamat di Ds. Warung Kiara, Kab. Sukabumi. Bekerja sebagai karyawan BUMN di Jasa Marga. Mengalami luka sobek di kepala bagian belakang sebelah kiri.

    4. Sukanta: Laki-laki, lahir di Bogor pada 8 April 1971. Beralamat di Ds. Warung Kiara, Kab. Sukabumi. Bekerja sebagai karyawan BUMN di Jasa Marga. Mengalami luka sobek di kepala bagian belakang sebelah kiri.

    Tangkap layar kecelakaan di gerbang Tol Ciawi Bogor pada Senin, 4 Februari 2025 malam WIB

    5. Wahyudin: Laki-laki, lahir di Sukabumi pada 21 Maret 1964. Beralamat di Kp. Sukasirna Rt 05/07, Ds. Selabatu, Kec. Cikole, Kab. Sukabumi. Pekerjaannya adalah buruh harian lepas. Mengalami luka sobek di dagu dan pipi sebelah kiri.

    6. Nurdin Ahyani: Laki-laki. Beralamat di Kp. Katulampa Rt 01/09, Kel. Katulampa, Kec. Bogor Timur, Kota Bogor. Bekerja sebagai Security di Jasa Marga. Mengalami luka lebam dan memar di dada.

    7. Yogi Satrio: Laki-laki, lahir di Padang pada 26 Juni 1999. Beralamat di Jln. Simpang Empat Rt 01/01, Kel. Air Pecah, Kec. Koto Tengah, Kota Padang. Mengalami luka lebam dan memar di dada dan pinggang.

    8. Yosep Irawan: Laki-laki, lahir di Sukabumi pada 1 Maret 1984. Beralamat di Kp. Babakan Kiara Rt 02/03, Ds. Sukajaya, Kec. Cikole, Kab. Sukabumi. Mengalami luka memar dan lebam di dada.

    9. Dasep Naseh: Laki-laki, lahir di Sukabumi pada 10 April 1985. Beralamat di Kp. Ciaul Selaawi Rt 27/08, Ds. Sudajaya Girang, Kec. Sukabumi, Kab. Sukabumi. Bekerja sebagai wiraswasta. Mengalami luka lecet di kening sebelah kiri dan bibir atas, serta memar di dada.

    10. Sugiarti: Perempuan, lahir di Jepara pada 4 September 1976. Beralamat di Kp. Sukasirna Rt 06/07, Kel. Selabatu, Kec. Cikole, Kab. Sukabumi. Mengalami luka sobek di kepala bagian atas serta lecet di kedua tangan dan kaki.

    11. Ryujia Adriana: Laki-laki, lahir di Sukabumi pada 21 Juni 2022. Beralamat di Kp. Sukasirna Rt 06/07, Kel. Selabatu, Kec. Cikole, Kab. Sukabumi. Mengalami luka sobek di kepala.

    Ciri-Ciri 8 Korban Meninggal Dunia

    Adapun identitas korban meninggal dunia masih dalam penyelidikan, namun 5 korban pria dan 1 wanita memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

    – Pria berusia sekitar 40-50 tahun, rambut hitam lurus pendek, mengenakan kaus hitam dan celana panjang coklat.

    – Pria berusia 50-60 tahun, rambut ikal putih, mengenakan kaus merah dan celana jeans.

    – Pria berusia 30-40 tahun, rambut hitam lurus pendek, mengenakan baju coklat dan celana hitam.

    Petugas menangani lokasi kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi, Kelurahan Katulampa, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (5/2/2025).

    – Pria berusia 25-35 tahun, rambut ikal hitam pendek, mengenakan kaus kuning dibalut sweater hitam dan celana abu-abu.

    – Pria berusia 40-50 tahun, rambut ikal pendek, mengenakan kemeja hijau tua bergaris putih.

    – Wanita berusia 20-30 tahun, mengenakan baju hitam putih kotak-kotak.

    Disclaimer: Informasi yang disajikan dalam artikel ini berdasarkan data yang tersedia pada saat penulisan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News