Kementrian Lembaga: Polisi

  • Taman Menteng dan Lapangan Banteng Akan Buka 24 Jam Akhir Februari Ini

    Taman Menteng dan Lapangan Banteng Akan Buka 24 Jam Akhir Februari Ini

    Jakarta

    Taman Menteng dan Taman Lapangan Banteng di Jakarta Pusat bakal beroperasi selama 24 jam. Rencananya, kedua taman tersebut akan diresmikan pada akhir Februari 2025 mendatang.

    Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Tamhut) Jakarta Pusat, Mila Ananda mengatakan, pihak Dinas Tamhut Jakarta telah menetapkan dua kategori taman yang akan berjalan selama 24 jam.

    “Rencananya se-Jakarta akan ada 10 taman diresmikan akhir Februari ini. Kalau di Jakarta Pusat, Taman Menteng dan Lapangan Banteng,” kata Mila dalam keterangannya, Kamis (6/2/2025).

    Selain kedua taman yang dimaksud, Dinas Tamhut juga tengah menyiapkan 13 taman lainnya yang akan dibuka selama 24 jam di Jakarta Pusat. Namun, dirinya masih mendata 13 taman yang layak buka 24 jam penuh.

    “Masih koordinasi dengan pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat sekitar taman. Hal itu lantaran pengoperasionalan taman selama 24 jam akan berdampak terhadap aspek keamanan dan kenyamanan lingkungan,” ujarnya.

    Oleh karena itu, proses operasional taman 24 jam itu harus mendapat persetujuan lingkungan sekitar. Mila berharap, dukungan masyarakat akan memastikan keamanan dan pemanfaatan taman pada malam hari tidak disalahfungsikan oleh oknum tak bertanggungjawab.

    “Meski kami akan menyiapkan petugas untuk berjaga, tetap akan lebih maksimal bila ada partisipasi masyarakat yang mendukung,” pungkasnya.

    (bel/zap)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Nasib Bendi Wijaya Sopir Truk Pemicu Kecelakaan Ciawi Bogor Dibedah Pakar Keamanan Berkendara  – Halaman all

    Nasib Bendi Wijaya Sopir Truk Pemicu Kecelakaan Ciawi Bogor Dibedah Pakar Keamanan Berkendara  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BOGOR – Bendi Wijaya kini jadi sorotan karena truk yang dikendarainya jadi pemicu kecelakaan maut di Gerbang Tol Ciawi 2, Bogor pada Selasa (4/2/2024) malam.

    Diduga penyebab kecelakaan karena truk pengangkut galon air mineral yang dikemudikan Bendi Wijaya mengalami rem blong sehingga menabrak sejumlah kendaraan.

    Kecelakaan ini mengakibatkan 19 korban, dengan rincian 8 meninggal dan 11 lainnya luka-luka.

    Lantas bagaimana dengan nasib Bendi Wijaya si sopir truk?

    Apakah bakal jadi tersangka dalam kasus kecelakaan ini atau turut jadi korban?

    Terkini Pakar keamanan berkendara, Fitra Eri mengurai analisanya soal penyebab kecelakaan maut yang terjadi di Gerbang Tol Ciawi pada Selasa (4/2/2025) hingga nasib sang sopir.

     

    Dugaan Rem Blong Pemicu Kecelakaan Maut Ciawi Bogor

    Terkait dengan dugaan rem blong jadi pemicu kecelakaan maut, Fitra Eri mengurai pandangannya.

    Dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan youtube channel metro tv news, Fitra Eri menyebut bahwa rem blong memang bisa jadi penyebab kecelakaan tragis.

    Adapun pemicu rem di sebuah truk bisa blong kata Fitra Eri, ada beberapa penyebabnya.

    Salah satu penyebab rem blong adalah karena digunakan terus menerus di jalan yang menurun.

    Seperti diketahui, dari arah Ciawi menuju Jakarta, sebelum menuju Gerbang Tol Ciawi adalah jalan menurun yang panjang.

    Sehingga saat melalui area tersebut, para pengemudi biasanya akan melakukan pengereman terus menerus.

    “Rem blong bisa terjadi karena banyak hal, pertama kurangnya maintanance. Hal berikutnya adalah jalanan yang menurun panjang ketika kondisi rem itu digunakan terus menerus membuat kampas rem jadi panas, itu bisa terjadi blong. Kemudian muatan berlebihan dari truk yang di atas kemampuan maksimal juga bisa membuat sistem pengereman cepat panas dan rem blong,” pungkas Fitra Eri.

    Diungkap Fitra Eri, sistem rem pada truk tronton nyatanya berbeda dengan kendaraan biasa.

    Hal itulah yang membuat truk tronton kerap kesulitan melakukan pengereman.

    “Truk itu dia menggunakan sistem rem yang agak berbeda dengan mobil biasa. Sistem remnya itu menggunakan pneumatis jadi menggunakan tekanan udara, makanya kita sering dengar ada suara cess kalau truk mengerem,” ujar Fitra Eri.

     

    Nasib Sopir

    Terkait dengan penjelasan polisi soal rem blong jadi pemicu kecelakaan maut tersebut, Fitra mengurai pernyataan mengejutkan.

    Bahwa jika memang benar pemicunya karena rem blong, sopir truk Aqua tersebut bisa bebas dari jerat hukum karena dianggap juga sebagai korban.

    “Kalau benar dugaan polisi bahwa ini adalah rem blong, apalagi kalau rem blong ini terjadi karena kurangnya perawatan atau pemakaian suku cadang yang tidak sesuai standar, justru malah sopir di sini bisa dianggap sebagai salah satu korban juga,” kata Fitra Eri.

    Kendati demikian kata Fitra Eri, pemicu kecelakan bukan cuma karena faktor kendaraan saja.

    Ada tiga faktor yang setidaknya dimungkinkan jadi biang kerok tabrakan beruntun.

    Salah satunya adalah kelalaian pengemudi, dalam hal ini adalah sopir truk.

    “Untuk kecelakaan yang terjadi di tol Ciawi, itu nanti diputuskan setelah ada penyelidikan apa penyebabnya. Karena penyebabnya bisa dari truknya sendiri, kelainan jalan truknya, atau kelalaian pengemudi. Ini kita harus menunggu laporan setelah pemeriksaan itu selesai,” ungkap Fitra Eri.

    Meski begitu, Fitra Eri masih menunggu hasil penyelidikan dari penyidik terkait kecelakaan maut tersebut.

    Lebih lanjut, Fitra pun mengkritisi polemik berulang kecelakaan maut akibat truk yang sering terjadi.

    Menurut Fitra, pembenahan besar-besaran harus dilakukan pemerintah guna mencegah kecelakaan yang lebih fatal.

    “Bukan hanya angkutan yang bermasalah, karena ini sebenarnya lebih makro lagi masalahnya, bagaimana pemerintah membuat peraturan dan menegakkan peraturan tersebut,” imbuh Fitra.

    Karenanya, Fitra pun meminta agar penyidik mengungkap hasil akhir penyelidikan penyebab kecelakaan kepada publik.

    Hal itu bisa mencegah kejadian berulang.

    “Tapi kalau kita lihat dari kejadian sebelumnya, saya pernah bilang kejadian tabrakan beruntun melibatkan truk ini kita tinggal menunggu waktu saja terjadi lagi kalau tidak dilakukan pembenahan,” pungkas Fitra Eri.

    “Saya enggak mendengar hasil akhir dari KNKT apa penyebabnya dan siapa yang bertanggung jawab dan sanksinya apa. Penegakan hukum ini lah yang menurut saya membuat transportasi bermasalah, apalagi melibatkan truk yang berat bobotnya. Jadi bukan transportasi barangnya yang bermasalah, tapi aturan yang tidak ditegakkan dan tidak konsisten yang menimbulkan masalah,” sambungnya.

    Diwartakan sebelumnya, Kapolresta Bogor Kota Kombes Eko Prasetyo menyebut bahwa awalnya kecelakaan terjadi saat truk tronton pengangkut galon air mineral melaju dari arah Ciawi menuju Jakarta.

    Sekira pukul 23.30 Wib saat hendak melewati Gerbang Tol Ciawi di Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, truk tersebut diduga mengalami rem blong.

    Hal itu mengakibatkan truk tronton tersebut menghantam sejumlah kendaraan yang sedang melakukan transaksi di Gerbang Tol Ciawi.

    “Sehingga (truk) menabrak rangkaian kendaraan yang sedang melakukan transaksi,” pungkas Kombes Eko Prasetyo.

     

  • 37 Anggota Jaringan Narkoba di Pekanbaru Dituntut Maksimal, 23 di Antaranya Hukuman Mati

    37 Anggota Jaringan Narkoba di Pekanbaru Dituntut Maksimal, 23 di Antaranya Hukuman Mati

    Liputan6.com, Pekanbaru – Peredaran narkoba di Pekanbaru dalam beberapa tahun terakhir kian meningkat. Ibu kota Provinsi Riau ini menjadi sasaran edar berbagai jaringan narkoba, baik internasional ataupun lintas provinsi.

    Kejaksaan sebagai institusi penuntutan perkara juga tak main-main memberikan tuntunan pidana bagi jaringan narkoba. Terbukti sejak tahun 2023 hingga 2024 ada 23 pesakitan dituntut hukuman mati.

     

    Tidak hanya itu, Kejaksaan Negeri (Kejari) Pekanbaru juga memberikan tuntunan seumur hidup bagi 7 sindikasi peredaran narkoba yang dilimpahkan kepolisian setempat.”

    Ada 7 lagi yang dituntut hukuman 20 tahun penjara,” kata Kepala Seksi Pidana Umum Kejari Pekanbaru Arief Yunandi, Selasa petang, 4 Februari 2025.

    Arief menjelaskan, tuntunan maksimal itu merupakan komitmen Korps Adhyaksa dalam mendukung pemberantasan narkoba yang terus merusak generasi muda.

    “Kami tidak akan memberi toleransi, penuntutan hukuman mati dan seumur hidup ini adalah bukti bahwa hukum ditegakkan secara tegas dan tanpa pandang bulu,” tegas Arief.

    Arief menambahkan, Kejari Pekanbaru terus memperkuat kerja sama dengan kepolisian dan instansi terkait untuk memutus mata rantai peredaran narkoba. Langkah ini dilakukan demi menjaga masa depan masyarakat.

    “Dalam 2 tahun terakhir, kami menangani banyak kasus besar terkait narkotika,” jelas Arief.

     

    *** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Harta Kekayaan Anne Ratna Mustika, Mantan Bupati Purwakarta yang Diperiksa Kejari Capai Rp1,5 Miliar – Halaman all

    Harta Kekayaan Anne Ratna Mustika, Mantan Bupati Purwakarta yang Diperiksa Kejari Capai Rp1,5 Miliar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut rincian harta kekayaan Anne Ratna Mustika, mantan Bupati Purwakarta yang diperiksa Kejari selama 10 jam yang mencapai Rp 1,5 miliar.

    Pemeriksaan mantan Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika menarik perhatian masyarakat.

    Bahkan, tak sedikit yang penasaran dengan jumlah harta kekayaan yang dimiliki oleh mantan istri Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi ini.

    Berdasarkan pantauan Tribunnews dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara atau LHKPN milik Anne Ratna Mustika yang dilaporkan pada 27 Juni 2024, harta kekayaannya mencapai Rp 1,5 miliar, tepatnya Rp 1.555.703.834.

    Aset kekayaan paling besar yang dimiliki Anne Ratna Mustika adalah tanah dan bangunan dengan nilai Rp 810.000.000.

    Masih dalam data LHKPN tersebut, Anne Ratna Mustika pun diketahui tidak memiliki utang.

    Simak rincian harta kekayaan Anne Ratna Mustika tahun 2024:

    II. DATA HARTA

    A. TANAH DAN BANGUNAN Rp 810.000.000

    1. Tanah dan Bangunan Seluas 1398 m2/600 m2 di KAB / KOTA CIANJUR, HASIL SENDIRI Rp 326.000.000

    2. Tanah Seluas 1755 m2 di KAB / KOTA CIANJUR, HASIL SENDIRI Rp 378.000.000

    3. Tanah Seluas 504 m2 di KAB / KOTA CIANJUR, HASIL SENDIRI Rp 65.500.000

    4. Tanah Seluas 308 m2 di KAB / KOTA CIANJUR, HASIL SENDIRI Rp 40.500.000

    B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp 619.220.000

    1. MOBIL, TOYOTA FORTUNER 2.8 VRZ Tahun 2022, HASIL SENDIRI Rp 619.220.000

    C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp 26.100.000

    D. SURAT BERHARGA Rp —-

    E. KAS DAN SETARA KAS Rp 100.383.834

    F. HARTA LAINNYA Rp —-

    Sub Total Rp 1.555.703.834

    III. HUTANG Rp —-

    IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp 1.555.703.834

    Anne Ratna Mustika lahir di Cikalongkulon, Cianjur pada 28 Januari 1982.

    Ia menghabiskan masa kecilnya di Cianjur dengan menjalani pendidikan sekolah dasar di SDN GUDANG 2 pada 1988.

    Kemudian ia bersekolah di SMPN 1 Cikalong Kulon, Kabupaten Cianjur pada tahun 1994.

    Pada 1997, Anne Ratna Mustika melanjutkan pendidikan di SMAN 1 Cikalong Kulon, Cianjur.

    Setelah lulus SMA, ia menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi WIKARA, Purwakarta pada 2012.

    Dalam kehidupan pribadi, Anne yang kerap disapa Ambu pernah menikah dengan Dedi Mulyadi yang kini menjadi Gubernur Jawa Barat terpilih.

    Adapun Dedi Mulyadi dulunya pernah menjabat sebagai Bupati Purwakarta.

    Pernikahan itu terjadi pada 2003. Namun 20 tahun kemudian, mereka memutuskan untuk berpisah pada 2023.

    Ibu dua anak ini lantas kembali menikah dengan Iskandar pada 16 Desember 2023 di Cianjur.

    Pada Pilkada 2018, Anne Ratna Mustika maju sebagai calon Bupati Purwakarta menggandeng Aming sebagai wakil bupati.

    Keduanya sukses meraih suara terbanyak dan menjadi pemimpin Purwakarta periode 2018-2023.

    Anne Ratna Mustika juga berhasil menuliskan namanya sejarah sebagai Bupati wanita pertama di Purwakarta.

    Diperiksa Kejari

    Terbaru, Anne Ratna Mustika menjadi sorotan publik setelah diperiksa oleh Kejari Purwakarta, Rabu (5/2/2025).

    Ia diperiksa selama 10 jam terkait kasus dugaan kasus gratifikasi yang melibatkan oknum aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Purwakarta dengan barang bukti mobil Innova Hybrid.

    Meski menjalani pemeriksaan yang panjang, Anne mengaku semuanya berjalan lancar.

    Statusnya pun masih sebagai saksi. 

    Usai diperiksa, Anne Ratna Mustika terlihat naik minibus hitam dengan nomor polisi D 1036 AJQ ketika meninggalkan kantor Kejari Purwakarta.

    Saat itu, mantan Bupati Purwakarta tersebut mengenakan kemeja putih dengan rompi hitam dan celana hitam lengkap dengan kerudung putih.

    Sementara itu, Kepala Kejari Purwakarta, Martha Parulina Berliana mengungkapkan, Anne dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai saksi dalam kasus ini.

    Martha menegaskan, Kejari Purwakarta berkomitmen untuk menangani kasus ini dengan profesional dan proporsional. 

    (Tribunnews.com/Ika Wahyuningsih) (TribunJabar/Deanza Falevi)

  • AS Mulai Terbangkan Imigran Ilegal ke Kamp Guantanamo

    AS Mulai Terbangkan Imigran Ilegal ke Kamp Guantanamo

    Washington DC

    Penerbangan pertama yang membawa imigran asing dari Amerika Serikat ke Teluk Guantanamo “sudah berlangsung” pada hari Selasa (4/2), menurut pernyataan Gedung Putih. Kebijakan tersebut merupakan bagian dari strategi Presiden Donald Trump untuk mengurangi arus migrasi.

    Pesawat dilaporkan membawa sekitar sepuluh orang migran, seorang pejabat keamanan mengatakan kepada kantor berita Reuters. Mereka adalah kelompok pertama dari sekitar 5.000 warga asing yang menurut Pentagon akan dideportasi dalam waktu dekat.

    Tidak jarang, pemerintah menggunakan pesawat militer untuk mendeportasi migran ke Guatemala, Peru, Honduras, dan India. Trump telah menginstruksikan Departemen Keamanan Dalam Negeri untuk memperluas fasilitas kamp penahanan di Guantanamo agar bisa menampung lebih dari 30.000 migran.

    Menteri Keamanan Dalam Negeri Kristi Noem menegaskan rencana menahan migran ilegal di Kamp Guantanamo bukan tanpa batas waktu, dan bahwa pemerintah akan mematuhi hukum AS.

    Kenapa Kamp Guantanamo?

    Teluk Guantanamo sejatinya adalah pangkalan angkatan laut AS di Kuba. Secara umum, ia dikenal sebagai kamp tahanan teroris yang mengurung jihadis dari seluruh dunia, tanpa proses pengadilan atau batas waktu penahanan. Kamp tersebut didirikan tahun 2002, sebagai buntut serangan teror 11 September 2001 di New York, AS.

    Namun, Guantanamo juga menampung fasilitas terpisah yang selama beberapa dekade digunakan untuk menahan warga Haiti dan Kuba yang berusaha menyeberang ke AS melalui jalur laut.

    Menteri Pertahanan Pete Hegseth, yang pernah ditugaskan di Teluk Guantanamo saat aktif di militer, menyebutnya sebagai “tempat yang sempurna” untuk menampung para migran.

    Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Namun, Amy Fischer, Direktur Program Hak Pengungsi dan Migran di Amnesty International USA, mengecam penggunaan Guantanamo untuk menampung para migran sebagai “perilaku kejam.”

    “Kebijakan ini akan memutus akses para migran kepada pengacara, keluarga, dan dukungan sosial, serta melemparkan mereka ke dalam lubang hitam sehingga pemerintah AS dapat terus melanggar hak mereka tanpa diketahui,” katanya.

    Ekspansi fasilitas penahanan di Guantanamo

    Pemerintah AS sejak lama menahan para migran yang tertangkap di laut di Teluk Guantanamo. Trump menjadi presiden pertama yang menerbangkan para migran dari AS ke pangkalan tersebut.

    Menurut Komando Selatan militer AS, sekitar 300 serdadu saat ini ditempatkan di Guantanamo untuk mendukung “operasi penahanan imigran ilegal,” sementara pasukan tambahan telah tiba dalam beberapa hari terakhir.

    Pemerintahan Trump belum mengatakan berapa biaya yang diperlukan untuk memperluas fasilitas Guantanamo. Biaya penerbangan deportasi saja ditaksir tinggi. Reuters melaporkan bahwa penerbangan deportasi ke Guatemala minggu lalu kemungkinan menelan biaya setidaknya USD 4.675 atau sekitar Rp 76 juta per orang.

    Dalam sebuah memo kepada menteri pertahanan dan menteri keamanan dalam negeri pada 29 Januari silam, Trump meminta penambahan kapasitas “untuk menahan imigran kriminal yang memiliki prioritas tinggi dan berada secara ilegal di Amerika Serikat.”

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Inggris

    Lihat juga video: Dihantui Kebijakan Baru, Ribuan Imigran Bertaruh Nyawa Masuk AS

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Pria ini Bakar Teman Wanitanya yang sudah Bersuami, Padahal Baru Kenal Tapi Malah Cemburu

    Pria ini Bakar Teman Wanitanya yang sudah Bersuami, Padahal Baru Kenal Tapi Malah Cemburu

    TRIBUNJATIM.COM – Nasib seorang wanita bersuami di Lampung malah menjadi korban pembakaran oleh pria kenalan barunya.

    Diketahui, motif pembakaran itu lantaran sang pria itu cemburu.

    Hingga akhirnya pelaku nekat melakukan pembakaran.

    Korban merupakan seorang wanita berinisial TW (40).

    Kuasa hukum korban, Ari Syandi, mengatakan peristiwa itu dialami oleh kliennya berinisial TW (40) pada Minggu (2/2/2025) sekitar pukul 05.00 WIB.

    “Klien saya baru pulang kerja dan diikuti oleh pelaku selama perjalanan pulang,” katanya di Mapolresta Bandar Lampung, Rabu (5/2/2025) siang.

    Ari mengatakan, ketika itu korban sadar dirinya diikuti oleh pelaku di Jalan Sultan Agung, Kecamatan Way Halim, lalu menghentikan sepeda motornya dan bertanya mengapa pelaku mengikuti dia.

    “Klien saya tiba-tiba disiram pakai bensin lalu pelaku menyalakan korek hingga tubuh klien saya terbakar,” kata dia.

    Ari menjelaskan, korban selamat setelah ditolong sejumlah pedagang pinggir jalan saat peristiwa itu terjadi.

    Sedangkan pelaku langsung melarikan diri.

    Akibat peristiwa itu, korban mengalami luka bakar di leher dan dada.

    “Sudah mendapatkan perawatan medis, lukanya di leher dan dada,” kata Ari.

    Sementara itu, Kapolresta Bandar Lampung Komisaris Besar (Kombes) Alfret Jacob Tilukay mengonfirmasi pihaknya telah menerima laporan atas peristiwa itu.

    “Sudah kita terima laporannya, saat ini masih dalam proses penyelidikan, identitasnya juga sudah diketahui,” kata dia. (*)

    Sementara itu, kasus cemburu lainnya juga pernah terjadi di Pulau Madura, Jawa Timur.

    Terkuak pelaku pembunuhan pria bersarung merah, Y (35) di jalan Desa Bapelle, Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, Senin (3/2/2025).

    Pelaku merupakan seorang pria berinisial H (38) yang tidak lain adalah tetangga korban asal Desa Bapelle.

    Pelaku diamankan Tim Satreskrim Polres Sampang saat melarikan diri di Probolinggo, Jawa Timur, sehari setelah melancarkan aksi pembunuhannya terhadap korban.

    “Saat berhasil diamankan, pelaku segera diinterogasi dan mengakui perbuatannya. Yang bersangkutan membunuh korban dengan sebilah celurit hingga mengalami banyak luka,” kata Kapolres Sampang, AKBP Hartono, Senin (3/2/2025).

    Menurutnya, dalam insiden berdarah itu, terdapat satu pelaku.

    Sebab, pada saat kejadian, pelaku seorang diri yang membacok korban hingga tewas.

    Kemudian satu warga lain yang berada tidak jauh dari lokasi, hanya bisa terdiam melihat peristiwa tersebut.

    “Setelah kita melakukan pemeriksaan dari saksi-saksi yang berada di lokasi, ternyata pelakunya memang hanya satu orang,” terangnya. 

    Akibat dari perbuatannya, pelaku disangkakan pasal 340 KUHP atau Pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara.

    Sementara di tempat yang sama, pelaku H mengaku menyesal atas perbuatannya.

    Dirinya mengaku membunuh korban karena cemburu lantaran istrinya berselingkuh dengan korban.

    “Saya sudah bilang kepada istri jangan diteruskan (selingkuh) tapi saat saya bertanya kepada orang-orang, ternyata masih tetap,” ungkapnya.

    Sebelumnya, warga Desa Bapelle, Kecamatan Robatal, Sampang, Madura, digegerkan dengan seorang pria yang tergeletak bersimbah darah di pinggir jalan desa setempat, Senin (27/1/2025) sekitar pukul 09.30 WIB. 

    Saking hebohnya, warga berbondong-bondong datang ke lokasi hingga di antara mereka mengabadikan momen tersebut melalui video ponsel, dan menjadi viral di media sosial. 

    Berdasarkan video yang beredar, tampak ciri-ciri pria tersebut mengenakan sarung warna merah dan berkaus warna biru.

    Kemudian tidak jauh dari pria itu, terdapat sepeda motor dengan posisi roboh. 

    Di lokasi telah terbentang garis polisi, serta tampak petugas kepolisian bersama tim medis melakukan upaya evakuasi. 

    Informasi yang berhasil dihimpun Tribun Jatim Network, pria itu diduga korban pembunuhan.

    Kronologi Kejadian

    Sejumlah fakta terungkap, seperti kronologi kejadian berdarah tersebut.

    Kejadian bermula saat korban tengah berkendara sepeda motor bersama anaknya yang berusia 5 tahun, Senin (27/1/2025) pagi.

    Kemudian, datang dua orang pria membuntuti sekaligus mengadang korban.

    Sehingga, korban meminta anaknya lari untuk pulang meminta pertolongan.

    “Untuk jarak dari TKP ke rumah korban sekitar 2 kilometer. Anak korban pulang langsung menemui ibunya (istri korban),” kata Kapolres Sampang, AKBP Hartono, Selasa (28/1/2025).

    Istri korban seketika menuju ke lokasi atau tempat kejadian perkara (TKP) dan ternyata korban telah tewas tergeletak dengan sejumlah luka sabetan senjata tajam di sekujur tubuh. 

    Korban mengalami luka sangat serius, seperti luka di leher bawah dagu sepanjang 12 cm, lebarnya 3 cm.

    Lalu di bahu sebelah kiri dan sikut sebelah kiri.

    “Banyak lagi luka yang dialami korban dan membuat korban meninggal di lokasi kejadian,” terangnya.

  • Hati-hati, Ada Truk Gangguan di Jl Wolter Monginsidi Arah Tendean

    Hati-hati, Ada Truk Gangguan di Jl Wolter Monginsidi Arah Tendean

    Jakarta

    Satu unit truk amblas di Jl Wolter Monginsidi arah Jl Kapten Tendean Jakarta Selatan. Petugas sedang melakukan penanganan evakuasi truk tersebut.

    “Sebuah truk muatan amblas di Jl. Wolter Monginsidi mengarah Jl. Kapten Tendean Jakarta Selatan,” demikian dikutip TMC Polda Metro Jaya, Kamis (6/2/2025).

    Petugas sedang melakukan penanganan terhadap truk amblas itu. Pengendara diimbau untuk mencari jalan alternatif lain untuk menghindari kemacetan di lokasi.

    “Diimbau bagi masyarakat yang ingin melintas harap berhati-hati dan mencari rute alternatif lain agar tidak terjadi penumpukan volume kendaraan dilokasi kejadian,” ujar TMC.

    Dilihat melalui foto yang diunggah TMC Polda Metro, truk tersebut miring dan roda truk amblas ke sisi kiri. Belum diketahui muatan apa yang ada di dalam truk tersebut.

    Sementara itu berdasarkan Google Maps, lalin di Jl Wolter Monginsidi arah Tendean terlihat ada sejumlah titik kepadatan. Hal itu ditandai dengan indikator warna merah.

    (yld/zap)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Tetangga Tidak Pernah Melihat Almaidah, Istri Sunardi yang Kerangkanya Ditemukan dalam Septic Tank – Halaman all

    Tetangga Tidak Pernah Melihat Almaidah, Istri Sunardi yang Kerangkanya Ditemukan dalam Septic Tank – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BEKASI –  Penemuan jenazah gadis penagih utang, Sri Pujiyanti  di Desa Sindangmulya, Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Rabu (5/2/2025) berhasil menguak misteri hilangnya Almaidah (51).

    Almaidah tidak lain adalah istri Sunardi (44), pelaku pembunuhan Sri.

    Almaidah dilaporkan menghilang sejak November 2022 dan ternyata menjadi korban pembunuhan dan jasadnya dimasuukan ke dalam septic tank rumah.

    Sebenarnya keluarga berupaya mencari keberadaan Almaidah.

    Namun saat ditanyakan, Sunardi mengatakan,  Almaidah menghilang dan tidak pernah bertemu lagi.

    “Kalau keluarga Almaidah nanya ke pelaku, pelaku ngomong tidak pernah bertemu dengan korban,” kata Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Mustofa kepada awak media pada Rabu (5/2/2025).

    Dikatakan Mustofa warga sekitar rumah Sunardi juga tidak ada yang tahu. 

    Pasalnya, pada tahun 2022 korban bersama Sunardi datang ke rumah tidak ada saksi yang melihat sehingga ketika ditanya keluarga Almaidah terkait peristiwa itu Sunardi selalu menjawab tidak pernah bertemu.

    “Karena keluarga korban ini dari Banyumas, pengakuan tersangka pada saat datang ke rumah ini tidak ada saksi yang melihat makanya pada saat tersangka ditanya keluarga korban peristiwa yang pertama dulu tidak pernah bertemu dengan almarhumah,” katanya.

     Warga setempat juga tidak ada yang menaruh curiga, apalagi pelaku pulang ke rumahnya satu minggu bahkan satu bulan sekali.

    “Pelaku ini pekerjaannya kuli bangunan,” ucapnya.

    Polres Metro Bekasi mengungkap kasus pembunuhan berantai di wilayah Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi.

    Pembunuhan berantai ini dilakukan Sunardi (44) terhadap korban Sri Pujiyanti saat menagih hutang koperasi di kediamannya Desa Sindangmulya, Kecamatan Cibarusah, pada Senin (3/2/2025).

    Tak lama penangkapan, terungkap pelaku ternyata membunuh istri sahnya bernama Almaidah dan jasadnya dimasukkan ke dalam septic tank di di kediamannya atau lokasi yang sama tempat penagih hutang dibunuh.

    Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Mustofa mengungkapkan, pelaku merupakan kuli bangunan.

    Sehari-harinya bekerja sebagai kuli bangunan panggilan dan kerap jarang berada di rumahnya.

    “Jadi tersangka ini memiliki dua istri, istri yang pertama nikah siri, istri yang ke dua nikah resmi yang si Almaida ini, jadi nikahnya di Banyumas,” kata Mustofa kepada awak media pada Rabu (5/2/2025).

    Adapun awal mula pembunuhan istrinya, kata Mustopa, pelaku cemburu karena menduga korban berselingkuh.

    Karena hal itu keduanya cekcok hingga pelaku mencekik leher korban menggunakan jilbab.

    “Dugaan asmara, karena si tersangka ini merasa istrinya ini telah berselingkuh dengan orang lain. Yang mengakibatkan si tersangka gelap mata hingga melakukan kejahatan ini,” jelasnya.

    Polisi masih ada motif yang lain terkait kekayaan harta waris atau apa.

    “Sementara masih kita dalami motifnya, kalau untuk korban penagih hutang karena kesal ditagih terus,” imbuhnya.

    Pengakuan tersangka utang korban kurang lebih Rp 2.700.000, pelaku harus mengembalikan sekitar Rp 4.000.000.

    Mustofa menjelaskan, kedua korban tewas dengan cara dicekik lehernya menggunakan hijab.

    Untuk korban istrinya langsung dimasukkan ke dalam septictank dengan kedalaman 2 X 1 meter sedangkan korban kedua, jasadnya disembunyikan di dalam kamar dengan ditutup springbed.

    “Sebenarnya dia merencanakan untuk memasukkan kembali ke dalam septictank tapi belum sempat dimasukkan karena ada saudara yang mencari, sementara dia taruh di bawah kasur,” katanya. (TribunBekasi/Muhammad Azzam) 

     

     

     

  • Video Satpol PP Keroyok Penjual Kerupuk Hingga Terjatuh Viral, Kasatpol PP Bakal Menindak

    Video Satpol PP Keroyok Penjual Kerupuk Hingga Terjatuh Viral, Kasatpol PP Bakal Menindak

    TRIBUNJATIM.COM – Viral video pengeroyokan yang diduga dilakukan sejumlah anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Kendari terjadap seorang penjual kerupuk.

    Video pengeroyokan itu kemudian viral di media sosial.

    Diketahui, peristiwa itu terjadi di kawasan eks MTQ, Jalan Abdullah Silondae, Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, pada Rabu (5/2/2025). 

    Pada video tersebut, terdapat pria berbaju hitam setelan celana jins biru dikeroyok sejumlah anggota Satpol PP berseragam.

    Mereka tampak membabi buta memukul dan menendang pedagang itu hingga terjatuh.

    Aksi ini pun memicu kemarahan warga yang menyaksikan video tersebut.

    Merry, salah satu warga yang melihat video viral ini, mengaku geram dan mengecam tindakan aparat terhadap pedagang kecil.

    “Kasihan, jangan langsung dipukul seperti itu, kasih tahu baik-baiklah. Dia hanya menjual kerupuk untuk menyambung hidup, tapi diperlakukan seperti itu. Mungkin dia perantau dari daerah lain,” ujarnya kepada Kompas.com.

    Kasatpol PP Janji Beri Sanksi Tegas

    Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kota Kendari, Muhammad Ewa, menegaskan akan memberikan sanksi kepada anggotanya yang terlibat dalam insiden ini.

    “Rencananya besok saya panggil mereka yang terlibat dan akan memberikan teguran keras,” ujarnya, Rabu malam.

    Ewa mengaku belum mengetahui pasti jumlah anggota yang terlibat dalam pengeroyokan tersebut.

    Namun, ia menegaskan akan memberikan arahan kepada seluruh personel agar tidak bertindak anarkistis saat melakukan penertiban pedagang.

    “Saya akan ingatkan anggota supaya kejadian seperti dalam video viral ini tidak terulang lagi,” tegasnya.

    Lebih lanjut, Ewa menjelaskan bahwa kejadian bermula saat petugas Satpol PP melakukan patroli untuk menertibkan pedagang di kawasan eks MTQ.

    Menurutnya, penjual kerupuk tersebut sudah beberapa kali diberikan peringatan agar tidak berjualan di lokasi itu, bahkan pernah dibawa ke kantor Satpol PP untuk menandatangani surat pernyataan. Namun, pedagang itu tetap kembali berjualan di tempat yang sama.

    Ewa juga mengklaim bahwa sebelum kejadian pengeroyokan, pedagang kerupuk tersebut sempat menantang petugas.

    “Tadi itu, dia langsung mengajak duel anggota kami. Dia memukul duluan, sehingga terjadi seperti di video yang beredar,” pungkasnya.

    Insiden ini masih menuai kontroversi, dan warga menuntut agar pihak berwenang mengambil tindakan tegas untuk menghindari kejadian serupa di masa depan. (*)

    Sementara itu, aksi pengeroyokan lainnya juga pernah terjadi di Sidoarjo, Jawa Timur.

    Belasan remaja di Sidoarjo, Jawa Timur, ditangkap polisi karena melakukan konvoi sepeda motor sambil membawa senjata tajam (sajam).

    Diketahui, mereka juga melakukan pengeroyokan terhadap kelompok lain di dua wilayah di Kota Delta, sebutan Sidoarjo.

    Sedikitnya ada 12 pemuda yang digelandang petugas.

    Antara lain AR (19 tahun), MBP (20 tahun), DAP (20 tahun), DBR (19 tahun), KU (18 tahun), AMA (17 tahun), KUS (17 tahun), MDA (16 tahun), RMP (19 tahun), RGH (20 tahun), SAA (18 tahun) dan WAP (24 tahun).

    Mereka juga terbukti melakukan pengeroyokan.

    Ada tiga korban pengeroyokan para pemuda bersenjata tajam tersebut.

    “Para pemuda ini diamankan petugas karena terbukti membawa senjata tajam dan melakukan pengeroyokan. Dari para tersangka itu, tiga orang di antaranya masih berstatus anak di bawah umur,” kata Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Christian Tobing, Rabu (22/1/2025).

    Menurut Kombes Pol Christian Tobing, penangkapan itu berawal dari laporan masyarakat tentang adanya kelompok remaja yang melakukan konvoi sambil membawa senjata tajam.

    Mereka dianggap telah meresahkan warga, dan mengakibatkan ketakutan bagi masyarakat yang sedang melintas atau berpapasan dengan mereka.

    Polisi pun melakukan penyelidikan.

    Sampai akhirnya mendapat kepastian bahwa kelompok tersebut telah melakukan pengeroyokan di dua wilayah berbeda di Sidoarjo.

    Yakni di kawasan Kecamatan Buduran, dan di Wonoayu.

    “Semua langsung diamankan oleh petugas. Termasuk senjata tajam yang mereka pakai saat konvoi juga disita oleh petugas,” lanjut Kombes Pol Christian Tobing.

    Dalam pemeriksaan, mereka mengaku melakukan hal tersebut untuk menunjukkan jati diri dan eksistensi kelompoknya.

    Sekaligus dengan maksud ingin melakukan balas dendam terhadap kelompok lain.

    Yakni kelompok yang sebelumnya pernah menyerang kelompok mereka.

    Semacam dendam antar kelompok, sehingga berusaha membalas.

    Atas perbuatannya, para pemuda itu harus mendekam di dalam penjara.

    Mereka terancam hukuman sebagaimana Pasal 2 ayat (1) UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 atau Pasal 170 KUHP tentang kepemilikan senjata tajam dengan ancaman hukuman penjara paling lama 10 tahun.

    Serta jeratan Pasal 170 KUHP atau pasal 160 KUHP atau pasal 358 KUHP tentang tindak pengeroyokan dengan ancaman hukuman penjara paling lama sembilan tahun.

    Dalam kesempatan tersebut, Kombes Pol Christian Tobing mengimbau kepada masyarakat, khususnya kepada para orang tua, untuk turut mengawasi anaknya agar tidak keluar rumah sampai larut malam tanpa tujuan yang pasti.

    “Mari bersama-sama kita memberikan edukasi kepada buah hati kita agar tidak ikut-ikutan bergerombol atau konvoi bermotor malam-malam. Karena hal itu sangat membahayakan,” pesan Kombes Pol Christian Tobing.

     

  • Ratusan WN India Dideportasi dari AS

    Ratusan WN India Dideportasi dari AS

    Jakarta

    Setidaknya ada 104 warga negara India dideportasi dari Amerika Serikat (AS) menggunakan pesawat militer AS. Langkah ini dilakukan menyusul kebijakan Presiden AS Donald Trump terkait pembatasan migrasi.

    Dilansir CNN, Kamis (6/2/2025), pesawat C-17 milik militer AS itu membawa migran terutama dari negara bagian Gujarat, Maharashtra dan Punjab di India. Pejabat Punjab mengatakan pesawat itu mendarat pada Rabu (5/2) sore waktu setempat di kota barat laut Amritsar

    Setibanya di India, para WN migran itu mengatakan mereka dipulangkan secara mendadak. Padahal, katanya, untuk sampai di AS saja mereka menghadapi sejumlah kesulitan.

    Seorang warga bernama Manriasat Singh, sepupu dari Akashdeep Singh yang berusia 23 tahun termasuk di antara mereka yang ikut dalam penerbangan deportasi tersebut, mengatakan kepada CNN bahwa Akashdeep “terdengar lemah” ketika dipulangkan mendadak.

    Akashdeep berangkat ke AS tujuh bulan lalu, menghabiskan hampir USD 60 ribu untuk perjalanan yang diperoleh ayahnya dengan menjual dua pertiga tanah mereka, kata sepupunya kepada CNN.

    Tak lama setelah kedatangan Akashdeep ke Amerika Serikat pada bulan Januari, dia ditahan dan dideportasi dari sana, kata sepupunya.

    “Orang tuanya senang karena dia tidak menghabiskan sepuluh tahun penjara dan akan kembali. Setidaknya dia masih hidup,” tambah Manriasat.

    Diketahui, dalam empat tahun terakhir jumlah warga negara India yang memasuki AS secara ilegal melonjak dari 8.027 pada tahun fiskal 2018 hingga 2019 menjadi 96.917 pada periode 2022 hingga 2023, menurut data pemerintah.

    Mereka rata-rata kaum muda India yang mencari peluang kerja. Mantan pemimpin desa Punjab, Lakbhir Singh, mengenal salah satu warga negara India yang dideportasi.

    Dia mengatakan “keluarga pria yang dipulangkan itu putus asa”. Keluarga tersebut telah menjual properti mereka dan menghabiskan ribuan dolar. “untuk mengirim putra mereka ke luar negeri dan anak tersebut kembali,” kata Lakbhir.

    Dia mengatakan pengangguran mendorong generasi muda di daerahnya untuk hengkang. Meskipun pemerintah India telah mengumumkan niatnya untuk menerima kembali warga negaranya yang dideportasi, para pemimpin setempat menyerukan agar diambil langkah-langkah yang lebih besar untuk mengatasi masalah pengangguran ini.

    (zap/yld)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu