Kementrian Lembaga: Polisi

  • Bentrok di Manukan Kota Surabaya, Perguruan Silat Diduga Terlibat

    Bentrok di Manukan Kota Surabaya, Perguruan Silat Diduga Terlibat

    Surabaya (beritajatim.com) – Dua kelompok remaja terlibat bentrok di Jalan Raya Manukan Kulon, Tandes, Kota Surabaya, Kamis (06/02/2025) dini hari. Dari informasi yang dihimpun Beritajatim.com, bentrokan itu melibatkan perguruan pesilat.

    Dalam bentrokan antar dua kelompok itu timbul satu korban berinisial NI (21) asal Tarokan, Kediri. Ia babak belur dan mendapat luka di bagian kepala setelah dikeroyok belasan pemuda dalam bentrokan itu. Dari informasi yang dihimpun, korban tergabung dalam salah satu kelompok pesilat.

    Salah satu saksi di lokasi, Sujono (56) mengatakan bentrokan itu terjadi tepat di depan SPBU Pertamina Banjar Sugihan. Saat itu ada kelompok yang konvoi dari arah barat lalu bleyer-bleyer. Dari sementara saat itu sudah bersiaga kelompok remaja yang hendak mencegat.

    “Jumlah orangnya (kedua kelompok) sangat banyak,” katanya saat diwawancarai di lokasi kejadian.

    Kelompok yang mencegat lantas mengejar kelompok yang konvoi dari barat. Apesnya ada salah satu remaja yang terjebak dan menjadi sasaran.

    “Bentroknya itu di depan pom bensin, korban yang tergeletak itu di samping dealer Honda. Sempat kejar-kejaran mereka,” tambahnya.

    Kedua kelompok yang terlibat bentrok mengenakan pakaian serba hitam. Namun, Sujono tidak melihat adanya atribut perguruan silat.

    “Korban ini gak pakai seragam pencak silat. Kalau pelakunya rata-rata pakai baju hitam gitu aja. Mereka itu kayaknya sudah janjian. Jadi banyak sepeda itu tiba-tiba berhenti langsung bentrok,” terangnya.

    Menurutnya, polisi yang ada di lokasi saat kejadian telah mengamankan beberapa motor. Entah itu motor dari kubu mana, kendaraan itu diangkut menggunakan truk oleh petugas gabungan.

    “Ada beberapa sepeda motor yang diamankan polisi pakai trek, ada 5 sepeda kalau gak 7 gitu. Iya banyak polisi semalam, Satpol PP juga,” jelasnya.

    Dari informasi yang dihimpun beritajatim.com, salah satu kubu yang terlibat bentrok sempat melakukan pengrusakan dan melempari pengunjung warkop di Bandarejo, Benowo.

    “Ada beberapa warung di Sememi yang dilempari juga. Gak tau itu kubu mana yang melakukan pengrusakan dan pelemparan,” usai sumber yang enggan disebutkan identitasnya.

    Sementara itu, Kanitreskrim Polsek Tandes, Iptu Jumeno Warsito saat dikonfirmasi mengatakan, kasus bentrok itu saat ini ditangani Polrestabes Surabaya.

    “Ditangani Polrestabes,” katanya saat dikonfirmasi Beritajatim.com.

    Dikonfirmasi terpisah, Kasihumas Polrestabes Surabaya AKP Rina Shanty Dewi Nainggolan membenarkan bila kasus ini sedang ditangani jajaran Satreskrim Polrestabes Surabaya.

    “Iya mas ditangani Polrestabes. masih penyelidikan ya, sabar,” pungkasnya. (ang/but)

  • Budi Djiwandono Tepis Bahas Reshuffle Kabinet Saat Bertemu Prabowo di Istana

    Budi Djiwandono Tepis Bahas Reshuffle Kabinet Saat Bertemu Prabowo di Istana

    Jakarta

    Waketum Gerindra Budisatrio Djiwandono menepis membahas reshuffle kabinet saat bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta. Budi mengaku tidak mendengar adanya rencana reshuffle.

    “Nggak ada, nggak ada (bahas reshuffle),” kata Budisatrio di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (6/2/2025).

    “Saya nggak tahu itu desas-desus dari mana ya. Sama sekali tidak ada,” jawab Budisatrio saat ditanya perihal rencana reshuffle kabinet oleh Prabowo.

    Budisatrio mengatakan ada atau tidaknya reshuffle merupakan hak prerogatif presiden. Ia menekankan sebagai Ketua Fraksi Gerindra DPR, dirinya hanya membahas seputar kegiatan HUT Gerindra yang telah berjalan di DPR.

    “Kita selalu mengikuti kerja Pak Presiden. Saya rasa teman-teman bisa mengikuti dan Pak Prabowo yakin dengan timnya. Apa pun nanti itu adalah kebijakan dan hak prerogatif presiden,” ujarnya.

    “Kami selaku pimpinan fraksi tadi cuma berdiskusi melaporkan tadi kegiatan fraksi di DPR RI terkait ulang tahun Gerindra,” lanjut Budisatrio.

    Presiden Prabowo sebelumnya berkali-kali bicara akan menindak jajarannya yang tidak patuh dan melakukan penyelewengan saat berpidato di Harlah ke-102 NU. Apakah ada potensi reshuffle usai 100 hari pertama kabinetnya bekerja?

    Hal itu sempat ditanyakan ke Prabowo usai acara. Namun, Prabowo tidak menjawab lugas.

    “Bahasa Indonesia kan jelas kan?” kata Prabowo di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (5/2).

    “Kepentingan hanya untuk bangsa rakyat, tidak ada kepentingan lain yang tidak mau bekerja benar-benar untuk rakyat ya saya akan singkirkan,” ujar Prabowo.

    (eva/whn)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Periksa Truk Galon Pemicu Kecelakaan Maut di Tol Ciawi, Polisi Jadikan Fungsi Rem sebagai Bukti – Halaman all

    Periksa Truk Galon Pemicu Kecelakaan Maut di Tol Ciawi, Polisi Jadikan Fungsi Rem sebagai Bukti – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polisi mulai melakukan pemeriksaan terhadap truk pengangkut galon air mineral yang diduga jadi pemicu kecelakaan maut di Gerbang Tol (GT) Ciawi 2, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat.

    Pemeriksaan kendaraan truk galon air mineral itu digelar di Unit Laka Lantas Ciawi pada Kamis (6/2/2025).

    Pengecekan dimulai dari sistem pengereman truk.

    “Kita melakukan Ramp Check pengecekan terhadap fungsi sistem pengereman (truk),” kata Dirlantas Polda Jabar, Kombes Pol Ruminio Ardano, di Unit Laka Lantas Ciawi, Kamis, dilansir TribunnewsBogor.com.

    Hasil pengecekan fungsi rem tersebut nantinya akan dijadikan sebagai alat bukti kecelakaan beruntun yang menewaskan delapan orang ini.

    Selain di pengereman, semua bagian truk juga diperiksa.

    “Kita berusaha secepat mungkin melakukan pengecekan, karena butuh waktu dengan kondisi kendaraan yang sudah terbakar,” jelas Ruminio.

    “Kita mulai dari bagian yang masih utuh dulu, kemudian ke bagian yang lebih sulit,” sambungnya.

    Polisi juga telah melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi.

    Tetapi, polisi masih kesulitan untuk memeriksa sopir truk yang masih menjalani perawatan medis di rumah sakit.

    “Saat ini masih dalam kondisi dirawat, jadi belum bisa kita ambil keterangan. Semoga segera sembuh, sehingga kita bisa mengambil keterangannya. Itu juga salah satu saksi kunci,” terangnya.

    Polisi pun terus mengumpulkan barang bukti terkait kecelakaan maut ini.

    “Kita masih mengumpulkan bukti-bukti dulu. Semoga alat bukti ini cukup sehingga kita bisa menentukan tersangkanya,” tuturnya.

    Sopir Truk Jalani Tes Urine

    Meski belum mendapatkan keterangan dari sang sopir truk, polisi telah melakukan tes urine terhadapnya.

    Kasat Lantas Polresta Bogor, Kota Kompol Yudiono, mengungkapkan sopir truk bernama Bendi Wijaya (30) itu dikabarkan telah siuman, namun masih belum dapat dimintai keterangan.

    “Hari ini kami rencana untuk mendatangi sopir. Informasinya sopir sudah mulai siuman sejak kemarin.”

    “Sudah tersadar lah namun belum bisa dimintai keterangan pada kemarin. Pagi ini kami coba untuk datang lagi tim kami.”

    “Mudah-mudahan bisa dapat informasi dari sopir tersebut,” ujar Yudiono, Kamis.

    Yudiono menyebutkan keterangan sopir truk tersebut sangat dibutuhkan saat ini.

    “Karena itu penting sekali keterangan dari sopirnya. Penyebabnya dia sampai menabrak itu kenapa. Kita masih dalami terus,” paparnya.

    Sebelum diperiksa, sopir saat truk galon sudah menjalani tes urine guna mencari tahu apakah sang sopir mengendarai truk dalam kondisi di bawah pengaruh obat-obatan terlarang atau tidak.

    “Sudah kita lakukan. Hasilnya negatif,” sebutnya.

    “Kita sambil berjalan. Kita periksa apakah kendaraan ini apakah betul berkala dalam perawatannya. Apakah dalam muatannya melebihi atau tidak. Kita sambil berjalan,” imbuhnya.

    Adapun Yudiono belum dapat memastikan apakah kecelakaan maut ini disebabkan oleh rem blong atau bukan.

    “Jadi kita fokus dulu mendapat keterangan dari sopir dulu yang menjadi bahan kita selanjutnya. Tapi, kita sudah penyidikan saat ini,” tegasnya.

    Sebagaimana diketahui, telah terjadi kecelakaan beruntun di Gerbang Tol Ciawi 2, Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/2/2025) malam.

    Kecelakaan maut ini berawal dari truk pengangkut galon air mineral dengan nomor polisi B 9235 PYW melaju dari arah Ciawi menuju Jakarta.

    Diduga karena mengalami gagal rem, truk kemudian menabrak sejumlah kendaraan yang sedang bertransaksi di gerbang tol.

    Kecelakaan beruntun ini melibatkan 6 kendaraan antara lain:

    Truk B 9235 PYE (terbakar) 
    Avanza B 1381 BEY 
    Inova B 2612 TRX
    Avanza terbakar
    Avanza terbakar
    Avanza F 1626 TZ

    Dari 19 korban, delapan orang di antaranya meninggal dunia, sementara 11 korban lainnya terluka dan dilarikan ke RSUD Ciawi.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Truk Galon Pemicu Kecelakaan Maut GT Ciawi Bogor Dicek Polisi, Kondisi Fungsi Pengereman Jadi Bukti

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat)

  • Pemain Jaranan Gigit Telinga Penonton hingga Cuil di Banyuwangi

    Pemain Jaranan Gigit Telinga Penonton hingga Cuil di Banyuwangi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Apa yang dilakukan pemain jaranan di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, cukup mengagetkan. Perlakuan yang cukup membahayakan dilakukannya, seperti mengingatkan pada aksi petinju Mike Tyson kepada Evander Holyfield puluhan tahun silam.

    Dalam pertarungan tinju yang digelar tahun 1997 itu, Mike Tyson dengan brutal menggigit telinga Holyfield hingga mengalami sobek. Hal yang mirip dilakukan oleh pemain jaranan saat tampil di Kelurahan Mojopanggung, Kecamatan Giri, Kabupaten Banyuwangi, Minggu (2/2/2025).

    Tim jaranan yang tampil saat itu adalah Budoyo Mberan Lor dari Kelurahan Kebalenan, Kecamatan Banyuwangi. Singkatnya, saat pertunjukan kesenian jaranan tengah digelar di Lingkungan Cungking, peristiwa mengejutkan terjadi.

    “Pada saat Kesenian Jaranan berlangsung sekitar pukul 16.30 WIB, dua pemain jaranan mengejar salah satu penonton bernama nama Hollutfi (19), warga Desa Kecamatan Kabat,” kata Kapolsek Giri AKP Budi Mujiono, Kamis (6/2/2025).

    Korban Jaranan, Hollutfi (19), warga Kelurahan/Kecamatan Kabat, menjadi korban gigitan telinga oleh pemain jaranan.

    Saat itu, korban dipegang oleh pemain jaranan tersebut. Setelahnya, mereka menggigit telinga korban hingga ia mengerang kesakitan.

    “Saat itulah terjadi, telinga korban yang digigit oleh kedua pemain tersebut,” lanjut Budi.

    Setelah tergigit, korban selanjutnya diamankan oleh warga sekitar. Warga melihat telinga korban terluka hingga berdarah cukup banyak. Bahkan sebagian daun telinga cuil akibat digigit pemain jaranan.

    Warga sekitar sempat berupaya mengobati korban sebagai langkah pertolongan pertama. Namun karena korban terus mengerang kesakitan, akhirnya sang korban dilarikan ke RS Fatimah.

    “Korban sempat dibawa pulang. Tapi karena masih merasa sakit, terpaksa dibawa ke fasilitas kesehatan,” katanya.

    Budi menjelaskan, kondisi korban saat ini dapat dikatakan telah membaik. Namun telinganya masih dibalut dengan perban. Sementara potongan cuilan telinganya berada di RS Fatimah.

    Budi menjelaskan, hingga saat ini keluarga korban masih belum melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian. Pihak keluarga masih merundingkan hal tersebut bersama keluarga besar. [alr/but]

  • Menko Yusril Sebut Pemulangan Predator Seksual Reynhard Sinaga Dari Inggris Permintaan Keluarga – Halaman all

    Menko Yusril Sebut Pemulangan Predator Seksual Reynhard Sinaga Dari Inggris Permintaan Keluarga – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra, menyebut pemulangan terpidana kasus pemerkosaan dan penyerangan seksual, Reynhard Sinaga dari Inggris ke Indonesia awalnya merupakan permintaan keluarga.

    Kini Kemenko Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan sedang membahas rencana tersebut.

    “Keluarga dari yang bersangkutan itu sudah datang ke kementerian koordinator kami dan kami mendengar juga pertimbangan permintaan dari pihak keluarganya,” kata Yusril di Jakarta, Kamis (6/2/2025).

    Kata Yusril, perbedaan hukum antara Indonesia dan Inggris membuat pemulangan Reynhard ke Indonesia perlu koordinasi lebih lanjut. 

    Sebab, setiap negara memiliki prosedur hukum yang berbeda.

    “Jadi dengan Inggris ini masih banyak hal yang harus kita dalami. Karena kita tidak mengerti prosedur hukum Inggris, dan Inggris pun sama tidak mengerti prosedur hukum Indonesia,” katanya.

    “Tapi, yang harus dinegosiasikan dan tergantung juga pada pihak keluarganya. Kalau keluarganya juga tetap seperti mengatakan, lebih baik dia dipindahkan,” sambungnya.

    Reynhard Sinaga merupakan WNI yang dijatuhi pidana seumur hidup pada 2020 silam oleh Pengadilan Manchester, Inggris, setelah dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana pemerkosaan dan serangan seksual terhadap 48 pria Inggris.

    Diketahui Reynhard Sinaga ditangkap pada Juni 2017.

    Ia ditangkap setelah satu korbannya melawan dan berhasil melarikan diri dari apartemennya.

    Ia kemudian menghubungi polisi dan memberi tahu tentang serangan yang dialaminya.

    Dalam waktu singkat, penyelidikan pun dimulai, mengungkap fakta-fakta mengejutkan tentang aktivitas Reynhard Sinaga selama bertahun-tahun.

    Polisi menemukan dua iPhone yang menyimpan ratusan jam video yang merekam tindakan kejahatan Reynhard Sinaga.

    Setelah ditangkap, polisi menemukan 3,29 terabyte rekaman yang menunjukkan aksi rudapaksa terhadap para korban yang sedang tidur atau pingsan.

    Polisi menduga Reynhard Sinagaa menggunakan GHB untuk membius para korban, meskipun bukti konkret tidak ditemukan, dikutip dari The Guardian.

    Reynhard Sinaga melakukan tindak kejahatan tersebut selama rentang waktu sekitar dua setengah tahun dari 1 Januari 2015 sampai 2 Juni 2017.

    Hakim menggambarkan Reynhard Sinaga sebagai individu yang sangat berbahaya, licik, dan tidak menunjukkan penyesalan.

    Hukuman yang dijatuhkan kepada Reynhard Sinaga pun sangat berat, dengan penjara seumur hidup dan masa hukuman minimum 40 tahun.

    Saat ini, Reynhard menjalani hukumannya di HMP Wakefield di Yorkshire, sebuah penjara dengan tingkat keamanan tertinggi di Inggris, yang menampung sekitar 800 narapidana, termasuk beberapa pelaku pelanggaran berat.

  • RS Polri Ambil Sampel Antemortem Anak yang Ibunya Dibunuh dan Jasadnya Dikubur di Septic Tank
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Februari 2025

    RS Polri Ambil Sampel Antemortem Anak yang Ibunya Dibunuh dan Jasadnya Dikubur di Septic Tank Megapolitan 6 Februari 2025

    RS Polri Ambil Sampel Antemortem Anak yang Ibunya Dibunuh dan Jasadnya Dikubur di Septic Tank
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati memastikan sudah mengambil sampel antemortem dari anak Almaidah (51), istri yang dibunuh dan tubuhnya dikubur di
    septic tank
    oleh suaminya, Sunardi (43) di Cibarusah, Kabupaten Bekasi.
    Prima menyampaikan, sampel antemortem dari anak korban nantinya akan dicocokkan dengan sampel postmortem korban.
    “Ya memang tadi tindaklanjutnya memastikan identitas jenazah, kita mengambil sampel antemortem, yaitu anak korban,” kata Kepala Rumah Sakit (Karumkit) RS Polri Kramat Jati Brigjen Prima Heru di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (6/2/2025).
    Prima mengungkapkan, RS Polri Kramat Jati masih mengidentifikasi jasad Almaidah melalui pemeriksaan DNA.
    “Memastikan identitas jenazah tersebut yang dilakukan pemeriksaan DNA dengan mengambil sampel pada saat pemeriksaan,” ucap Prima.
    Pemeriksaan itu melibatkan dokter forensik RS Polri, dokter gigi forensik RS Polri, Tim kedokteran forensik RSCM FK UI, dan tim DNA Pusdokkes Polri.
    Prima menjelaskan, jenazah Almaidah diketahui hanya menyisakan kerangka karena diduga sudah berada di dalam
    septic tank
    selama dua tahun.
    “Jenazah adalah orang yang diperkirakan hilang pada tahun 2022. Dari penggalian, di mana yang digali adalah septic tank, didapatkan jenazah yang berupa kerangka,” ungkap Prima.
    Adapun kasus pembunuhan terhadap Almaidah oleh Sunardi baru terungkap setelah lebih dari dua tahun.
     
    Tindakan Sunardi terbongkar setelah pria tersebut menghabisi nyawa seorang pegawai bank keliling, Sri Pujayanti (22), di rumahnya di Desa Sindangmulya, Cibarusah, Kabupaten Bekasi, pada Selasa (4/2/2025) dini hari.
    Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Komisaris Onkoseno Grandiarso Sukahar mengungkapkan, peristiwa tragis ini bermula ketika korban menagih cicilan koperasi ke kediaman pelaku pada Senin (3/2/2025) pukul 15.00 WIB.
    “Korban menagih cicilan Koperasi Pantura yang tidak dibayarkan pelaku selama satu bulan terakhir,” ujar Onkoseno saat dikonfirmasi pada Rabu (5/2/2025).
    Pelaku kemudian ditangkap pada Selasa (4/2/2025). Saat diperiksa, pelaku mengaku telah membunuh seseorang dan membuang jasadnya ke
    septic tank
    rumah. Dari keterangan ini, kepolisian kemudian membongkar
    septic tank
    rumah pelaku.
    Di
    septic tan
    k itu, kerangka Almaidah ditemukan utuh dan masih mengenakan pakaian lengkap. Sunardi sempat berniat membuang jasad Sri Pujiyanti di
    septic tank
    yang sama, namun niat itu diurungkan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Geruduk DPR, Buruh Tuding Polemik LPG 3 Kg untuk Pengalihan Isu Pagar Laut

    Geruduk DPR, Buruh Tuding Polemik LPG 3 Kg untuk Pengalihan Isu Pagar Laut

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM – Sejumlah aspirasi disampaikan oleh massa buruh saat menggereduk Gedung DPR RI, Kamis (6/2/2025).

    Selain soal tuntutan soal UU Ketenagakerjaan yang kerap kali mereka suarakan, kali ini buruh juga menyoroti sejumlah isu kontroversial yang tengah terjadi belakangan ini.

    Diantaranya mengenai PPN 12 persen, pagar laut dan polemik larangan penjualan LPG 3 kg di pengecer yang sempat dikeluarkan Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia.

    Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Partai Buruh, Said Iqbal pun menuding polemik LPG 3 kg hanyalah pengalihan isu dari kasus pagar laut yang belum diketahui siapa pembuatnya.

    “Jangan-jangan LPG untuk pengalihan isu pagar laut. Hukum itu yang mengeluarkan SHGB, cabut seluruh pagar laut di seluruh Indonesia,” tegas Said Iqbal di depan Gedung DPR RI.

    Ia pun kemudian menyoroti kinerja dari para menteri di era Kabinet Merah Putih yang dianggapnya tak becus kerja lantaran sampai harus Presiden Prabowo Subianto yang turun tangan.

    “Jangan semua masalah dijalankan presiden. Siapa yang membantu gak jelas, kasus PPN 12 persen presiden turun tangan, pagar laut, kenaikan upah minimum 6,5 persen, kelangkaan LPG 3 kg presiden turun tangan, buat apa ada menteri?,” kata Said Iqbal.

    Karenanya, ia meminta kepada Prabowo untuk mereshuffle jajaran menterinya yang kebijakannya dianggap telah melukai rakyat.

    “Bagi kami, ini prinsip. Menteri-menteri yang tidak kapabel yang sebagaimana disampaikan presiden, jangan menyakiti rakyat yang tidak menjalankan itu, reshuffle

    Kami mendesak untuk dilakukan reshuffle, kalau tidak berulang lagi, berulang lagi, rakyat tersakiti,” papar Said Iqbal.

    Setelah menggeruduk DPR RI, massa buruh kemudian bergeser ke Kedubes Malaysia untuk menuntut diusut tuntas kematian dua WNI yang ditembak aparat polisi Malaysia.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya 

  • Seorang Ibu Melahirkan di Atas Truk di Jembatan Suramadu

    Seorang Ibu Melahirkan di Atas Truk di Jembatan Suramadu

    Bangkalan (beritajatim.com) – Seorang ibu melahirkan di atas truk saat melintas di Jembatan Suramadu pada Kamis (6/2/2025) sekitar pukul 22.30 WIB. Beruntung, anggota Samapta Polres Bangkalan yang tengah berpatroli dengan sigap memberikan bantuan persalinan sehingga ibu dan bayinya selamat.

    Kapolres Bangkalan AKBP Hendro Sukmono mengatakan bahwa anggotanya secara rutin melakukan patroli di Jembatan Suramadu setiap malam.

    Saat sedang bertugas, mereka dipanggil oleh sopir truk yang berhenti tepat di bentang tengah jembatan. “Anggota kami setiap malam memang patroli di Suramadu,” terang Hendro.

    Saat dihampiri, petugas mendapati seorang ibu di dalam truk sedang melahirkan secara mandiri. Menyadari kondisi darurat tersebut, petugas segera menghubungi puskesmas terdekat untuk meminta bantuan medis.

    “Petugas langsung menghubungi puskesmas terdekat supaya segera datang untuk memberikan bantuan persalinan,” imbuhnya.

    Beruntung, proses persalinan berjalan lancar dan ibu beserta bayinya dalam kondisi sehat. Namun, kepolisian belum sempat mengidentifikasi ibu tersebut maupun sopir truk yang membantunya.

    “Anggota kami saat itu fokus penyelamatan sehingga data ibu tersebut belum kami dapatkan,” pungkas Hendro.

    Peristiwa ini menjadi sorotan karena menunjukkan kesiapsiagaan kepolisian dalam menangani situasi darurat, khususnya di kawasan Jembatan Suramadu yang menjadi jalur penting penghubung Madura dan Surabaya. [sar/suf]

  • Polisi tangkap pria mabuk yang mengamuk di Jalan Raya Ciracas Jaktim

    Polisi tangkap pria mabuk yang mengamuk di Jalan Raya Ciracas Jaktim

    Jakarta (ANTARA) – Pihak kepolisian dari Polsek Ciracas menangkap pria yang diduga mabuk dan mengamuk dengan melakukan penganiayaan dan mengancam pengendara di Jalan Raya Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (5/2) sore.

    “Saat ini, pelaku sudah ditangkap Reskrim,” kata Kapolsek Ciracas Kompol Rohmad saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

    Peristiwa yang diunggah di akun Instagram @jakartatimur24jam itu terlihat pria yang diduga mabuk menghentikan mobil yang tengah melintas.

    Rohmad mengungkapkan, dugaan awal pria tersebut melakukan penganiayaan kepada pengendara karena pengaruh minum keras.

    “Dugaan mabuk, masih didalami,” ujarnya.

    Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Ciracas, AKP Maryono mengatakan, pihaknya masih mencoba meminta keterangan terduga pelaku yang diamankan.

    “Pelaku mabuk aja, jadi tidak ingat apa-apa ditanyain, nunggu biar ingat dulu,” kata Maryono.

    Selain itu, Polsek Ciracas menyarankan korban yang diduga dianiaya bisa melaporkan peristiwa tersebut.

    “Kita sarankan, yang merasa dirugikan dan yang merasa jadi korban untuk lapor ke Polsek. Namun demikian sampai sekarang belum ada laporan,” ucap Maryono.

    Selain itu, pihak kepolisian juga masih mencari senjata tajam (sajam) yang diduga digunakan pelaku untuk mengancam.

    “Untuk sementara kita masih cari senjata tajam. Dari pelaku kita bawa tidak ada, makanya kita mau cari untuk perkembangan selanjutnya,” tuturnya.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Anggota Polsek Gambir Dilaporkan ke Propam Usai Diduga Aniaya Lansia di Bogor
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Februari 2025

    Anggota Polsek Gambir Dilaporkan ke Propam Usai Diduga Aniaya Lansia di Bogor Megapolitan 6 Februari 2025

    Anggota Polsek Gambir Dilaporkan ke Propam Usai Diduga Aniaya Lansia di Bogor
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – MAS (36), pria asal Kabupaten Bogor, melaporkan anggota Polsek Metro Gambir berinisial Ipda KI ke Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Metro Jaya karena diduga menganiaya ibundanya, Z (60), Kamis (6/2/2025).
    Dugaan penganiayaan terhadap ibunda MAS oleh Ipda KI terjadi di kediaman korban di Cilebut Barat, Sukaraja, Kabupaten Bogor, Rabu (29/1/2025) pukul 22.00 WIB.
    Laporan MAS ini teregistrasi dengan nomor SPSP2/45/II/2025/Subbagyanduan.
    “Hari ini, saya bersama dengan klien saya yang ibunya menjadi korban dugaan penganiayaan oleh oknum polisi, melaporkan terduga oknum polisi ini,” kata kuasa hukum MAS, Yulianti Musa, saat ditemui di Polda Metro Jaya, Kamis (6/2/2025).
    Adapun Ipda KI merupakan adik ipar dari MAS. Dengan kata lain, kakak Ipda KI adalah istri MAS. 
    Peristiwa bermula saat Ipda KI bersama ibu kandung dan kakaknya, yang tak lain istri MAS, datang ke rumah Z.
    “Kakak Ipda KI ini sedang proses cerai dengan MAS. Mereka datang bertiga pada malam hari, sambil berteriak-teriak di dalam rumah,” ujar Yulianti.
    Karena hendak berpisah dari istrinya, MAS tinggal bersama ibunya kembali, Z. 
    Namun, saat Ipda KI dan keluarganya mendatangi kediaman Z, MAS tidak berada di rumah karena masih dalam perjalanan pulang.
    “Jadi, mereka (Ipda KI, kakaknya, dan ibunya) datang, memaki-maki korban (Z), mendorong korban sampai jatuh dan tersungkur dua kali. Yang parahnya itu, pelaku ini meludah ke wajah korban,” kata Yulianti.
    Dalam aksi dugaan penganiayaan itu, Ipda KI disebut mengancam Z.
    MAS mengaku, malam itu ibunya sempat menelepon, menyarankan agar sang anak tidak pulang ke rumah. Namun, ibunda MAS tak memberitahu telah terjadi penganiayaan.
    “Soalnya ibu takut saya diapa-apain gitu. Kalau pulang, jangan sendiri, gitu. Tapi ternyata, dia sudah mengalami penganiayaan,” kata MAS.
    Sesampainya di rumah, MAS melihat sejumlah tetangga mengerumuni rumahnya. Hanya saja, Ipda KI dan keluarga sudah tidak ada di tempat kejadian perkara (TKP).
    “Sudah enggak ada. Ibu saya itu sampai kencing di celana. Pintu pada rusak, kan dia banting,” ujar MAS.
    Usai kejadian ini, MAS langsung mendampingi ibundanya membuat laporan polisi di Polres Bogor. Laporan teregistrasi dengan nomor STTLP/B/171/I/2025/SPKT/RES BGR/POLDA JBR pada Kamis (30/1/2025) pukul 01.00 WIB.
    Yulianti tidak mengetahui secara pasti motif Ipda KI mendatangi rumah Z hingga berujung dugaan penganiayaan.
    Namun, sebelum mendatangi rumah korban, Ipda KI telah dua kali melayangkan somasi kepada MAS. Dalam somasi itu, Ipda KI menuntut MAS segera menyelesaikan kewajiban nafkah terhadap kakaknya.
    Lewat somasi itu pula, Ipda KI disebut akan menyeret MAS ke jalur pidana jika tidak menyelesaikan tuntutan nafkah-nafkah kakaknya.
    Meski demikian, MAS bilang, ia dan istri masih dalam tahap negosiasi untuk membicarakan masalah nafkah.
    “Saya tidak tahu kenapa kemudian kenapa dia yang terlalu menginginkan untuk nafkah-nafkah ini untuk segera diserahkan, akhirnya dia datang ke rumah,” kata Yulianti.
    “Sementara masih proses negosiasi. Tetapi mereka sudah datang untuk melakukan kekerasan, untuk mengintimidasi agar pembayaran itu segera dilakukan,” tambah dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.