Kementrian Lembaga: Polisi

  • Kecelakaan Angkutan Umum Suroboyo Bus: Polisi Periksa Tiga Saksi – Ramp Check Kendaraan

    Kecelakaan Angkutan Umum Suroboyo Bus: Polisi Periksa Tiga Saksi – Ramp Check Kendaraan

    Surabaya (beritajatim.com) – Polisi masih terus melakukan pemeriksaan terhadap sopir Suroboyo Bus dan tiga saksi tambahan terkait kecelakaan maut yang terjadi di simpang tiga Jalan Joyoboyo – Jalan Gunungsari, Surabaya, Rabu (5/2/2025) lalu. Kecelakaan ini mengakibatkan seorang pejalan kaki bernama Edy Kuncoro (59) meninggal dunia.

    Kasat Lantas Polrestabes Surabaya, AKBP Herdiawan Arifianto, menjelaskan bahwa saat ini pihaknya masih mendalami kemungkinan adanya unsur kelalaian atau aktivitas ugal-ugalan sebelum kejadian. “Sekarang ini masih mendalami apakah ada atau tidak aktivitas ugal-ugalan sebelumnya. Ini masih kita dalami memeriksa tiga orang saksi di tempat kejadian saat itu,” ujarnya, Kamis (6/2).

    Selain pemeriksaan saksi, polisi juga berencana melakukan ramp check atau pemeriksaan kelaikan terhadap kendaraan Suroboyo Bus dengan nomor polisi L-7359-UB yang dikemudikan oleh sopir saat kejadian. Proses ramp check akan dilakukan setelah pemeriksaan saksi selesai dan akan melibatkan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya. “Kami juga masih mendalami kondisi bus. Kami berkoordinasi dengan dishub minta tolong untuk dilaksanakan ramp check, cek kelayakan kendaraan Suroboyo Bus yang dikendarai sopir,” lanjut Herdiawan.

    Sebelumnya, Kanit Gakkum Satlantas Polrestabes Surabaya, Iptu Suryadi, menjelaskan bahwa kecelakaan terjadi akibat sopir yang kurang konsentrasi dan tidak melihat adanya pejalan kaki yang menyeberang. “Kurang hati-hati dan konsentrasi sehingga terjadi laka lantas dengan pejalan kaki yang berjalan menyeberang dari arah barat ke timur,” papar Iptu Suryadi, Rabu (5/2/2025) petang.

    Sopir Suroboyo Bus, Jagad Duto Prasetyo, masih menjalani pemeriksaan intensif. Iptu Suryadi juga menambahkan bahwa tes urine telah dilakukan terhadap sopir dan hasilnya negatif. “Iya, sampai sore hari ini masih dilakukan proses pemeriksaan terhadap sopir. Sudah dilakukan tes urine, hasilnya negatif,” ucap Suryadi. [ram/ian]

  • Bukan Karena Efisiensi Anggaran, Ini Penyebab Panpel Putuskan PSIS vs Persib Digelar Tanpa Penonton

    Bukan Karena Efisiensi Anggaran, Ini Penyebab Panpel Putuskan PSIS vs Persib Digelar Tanpa Penonton

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Panitia pelaksana pertandingan (Panpel) PSIS Semarang memutuskan laga pekan ke-22 antara PSIS kontra Persib Bandung, dipastikan tanpa penonton.

    Laga klasik ini dijadwalkan akan berlangsung di Stadion Jatidiri Semarang pada Minggu (9/2/2025) malam.

    Pada pertandingan tersebut, akan digelar tanpa kehadiran penonton.

    ketua panpel PSIS, Agung Buwono menyampaikan, hal ini dikarenakan pertimbangan faktor keamanan sehingga setelah ada koordinasi antara panitia pelaksana dan kepolisian maka diputuskan pertandingan digelar tanpa penonton.

    “Pertandingan menghadapi Persib akan digelar tanpa penonton karena faktor keamanan setelah dilakukan koordinasi dengan pihak keamanan,” terang Agung, Kamis (6/2/2025).

    Dengan kondisi demikian, Agung menghimbau kepada semua pihak untuk dapat menyaksikan laga antara PSIS menghadapi Persib melalui siaran langsung di Indosiar maupun layanan streaming, Vidio.com.

    “Doakan PSIS untuk pertandingan menghadapi Persib supaya dapat meraih kemenangan dan silakan saksikan melalui siaran langsung di televisi mau pun streaming di aplikasi yang tersedia,” tutup Agung.

    Pada laga sebelumnya di pekan ke-21 kontra Dewa United, juga berjalan tanpa penonton.

    Alasan efisiensi anggaran sebanyak 180 juta rupiah menjadi alasan dibalik pelaksanaan pertandingan kontra Dewa United berjalan tanpa penonton. (*)

  • Polisi Periksa Sopir Suroboyo Bus yang Tabrak Orang hingga Tewas
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        6 Februari 2025

    Polisi Periksa Sopir Suroboyo Bus yang Tabrak Orang hingga Tewas Surabaya 6 Februari 2025

    Polisi Periksa Sopir Suroboyo Bus yang Tabrak Orang hingga Tewas
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Seorang
    pejalan kaki
    bernama
    Edy Kuncoro
    (60) tewas setelah tertabrak
    Suroboyo Bus
    di Jalan Joyoboyo, Surabaya, Rabu (5/2/2025).
    Kecelakaan terjadi saat Edy, yang merupakan warga Jalan Waringin Kedurus, Wonokromo, sedang menyeberang jalan di depan Sekolah Santo Yosep.
    Menurut informasi, setelah insiden tersebut, masyarakat yang menyaksikan kejadian langsung menghubungi Command Center 112.
    Lalu, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Surabaya membawa jenazah korban ke RSUD dr Soetomo.
    Kasatlantas Polrestabes Surabaya, AKBP Herdiawan Arifianto, mengungkapkan bahwa pihak kepolisian telah memeriksa sopir Suroboyo Bus, Jagad Duto Prasetyo (30), yang tinggal di Jalan Kapas Gading Madya.
    “Sekarang masih mendalami, apakah ada atau tidak aktivitas ugal-ugalan sebelumnya, ini masih kami dalami,” kata Herdiawan saat dikonfirmasi melalui telepon pada Kamis (6/2/2025).
    Herdiawan juga memastikan bahwa sopir bus dengan nomor polisi L 7354 UB tersebut berada dalam kondisi sadar saat kecelakaan terjadi.
    “Sementara pengemudinya sudah di tes narkoba negatif, alkohol itu juga negatif. Ini kan posisi kecelakaannya di posisi muter, dekat puter balik (Jalan Joyoboyo) itu,” ujarnya.
    Meskipun demikian, pengemudi Suroboyo Bus tersebut belum dipulangkan dan harus menunggu hingga proses penyelidikan di Satpas Colombo selesai.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • PMKS di Mojokerto Diberi Imbauan Secara Humanis, 3 Kali Bakal Ditindak

    PMKS di Mojokerto Diberi Imbauan Secara Humanis, 3 Kali Bakal Ditindak

    Mojokerto (beritajatim.com) – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Mojokerto melakukan sosialisasi dan himbauan kepada Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Tujuannya agar para PMKS tidak melakukan kegiatan yang dapat mengganggu ketentraman dan ketertiban umum.

    Kepala Bidang (Kabid) Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, Satpol PP Kabupaten Mojokerto, Mahendra WW mengatakan, pihaknya melakukan sosialisasi dan himbauan secara humanis kepada para PMKS serta penindakan gangguan ketentraman dan ketertiban umum di beberapa lokasi berbeda.

    “Ada dua lokasi yakni di wilayah Kecamatan Mojosari dan Kecamatan Pungging. Sosialisasi dan himbauan kami berikan keada para PMKS, seperti pengamen, pengemis, anak jalanan, pengemis disabilitas, anak punk dan pengemis cosplay,” ungkapnya, Kamis (6/2/2025).

    Di Kecamatan Pungging, sosialisasi dan himbauan kepada para PMKS dilakukan di simpang 3 lampu merah Panjer, simpang 4 lampu merah Lebaksono dan simpang 4 lampu merah SMK Habibie. Sementara di Kecamatan Mojosari dilakukan di simpang 4 Awang-awang dan di Simpang 4 Pekukuhan.

    “Terdata ada 17 PMKS tersebar di beberapa titik tersebut, antara lain Pekukuhan 4 orang, Panjer 3 orang, Awang-awang 5 orang dan Lebaksono 4 orang. Selain diberikan sosialisasi dan himbauan, kami juga melakukan pendataan. Kita berikan teguran dan himbauan administrasi sebanyak 1 kali,” katanya.

    Jika para PMKS tersebut tetap ditemukan melanggar sampai tiga kali,  maka lanjutnya, pihaknya akan dilakukan penertiban. Para PMKS yang melakukan pelanggaran sampai tiga kali tersebut akan diserahkan ke Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Mojokerto untuk dilakukan pembinaan lebih lanjut.

    “Sosialiasi dan himbauan ini diberikan kepada para PMKS di dua wilayah tersebut tujuannya agar tidak melakukan kegiatan yang dapat mengganggu ketentraman dan ketertiban umum,” tegasnya. [tin/but]

  • Eks Bupati Purwakarta Anne Diperiksa karena Terkait Kasus Suap Mobil Mewah
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        6 Februari 2025

    Eks Bupati Purwakarta Anne Diperiksa karena Terkait Kasus Suap Mobil Mewah Bandung 6 Februari 2025

    Eks Bupati Purwakarta Anne Diperiksa karena Terkait Kasus Suap Mobil Mewah
    Tim Redaksi
    KARAWANG, KOMPAS.com
    – Kejaksaan Negeri (Kejari) Purwakarta telah memeriksa sebanyak 22 saksi atas kasus
    dugaan gratifikasi

    mobil mewah
    .
    Salah satunya adalah eks Bupati Purwakarta,
    Anne Ratna Mustika
    .
    “Untuk saksi sudah sekitar 22. Dari yang ada hubungan dengan dugaan gratifikasi,” kata Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Purwakarta, Martha Parulina Berliana, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Kamis (6/2/2025).
    Martha membantah kabar lampu dimatikan saat Anne keluar usai pemeriksaan pada malam hari.
    “Tidak ada lampu yang dimatikan saat saksi Anne keluar kantor,” kata Martha.
    Diberitakan sebelumnya, Kejaksaan Negeri Purwakarta memeriksa mantan Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika terkait kasus dugaan gratifikasi mobil mewah pada Rabu (5/2/2025).
    Kepala Kejaksaan Negeri Purwakarta, Martha Parulina Berliana, mengatakan bahwa proses penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi gratifikasi yang diduga diterima oleh Anne Ratna Mustika terus berjalan.
    “Kejaksaan Negeri Purwakarta memanggil Anne untuk dimintai keterangan sebagai saksi, dan ia hadir memenuhi panggilan tersebut,” kata Martha.
    Pemeriksaan berlangsung sejak pukul 09.00 WIB hingga 16.00 WIB.
    Anne diperiksa sebagai saksi.
    Martha memastikan Kejaksaan Negeri Purwakarta terus menjalankan penyidikan secara profesional dan proporsional dalam mengungkap kasus dugaan tindak pidana korupsi ini.
    Sebagai informasi,
    Kejari Purwakarta
    telah menyita mobil Innova Hybrid bernomor polisi T 1507 CA.
    Mobil tersebut merupakan barang bukti dugaan gratifikasi yang dilakukan oleh oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemerintah Kabupaten Purwakarta.
    Kepala Seksi Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Purwakarta, Nana Lukman, membenarkan bahwa kendaraan mewah tersebut merupakan barang sitaan dari persoalan hukum yang saat ini tengah ditangani oleh Kejari Purwakarta.
    Nana mengatakan bahwa penyelidikan kasus itu dilakukan sejak awal 2024.
    Nana mengaku proses penyitaan mobil mewah yang diduga sebagai bukti gratifikasi memakan waktu cukup lama.
    Penyitaan baru bisa dilakukan di sekitar Jakarta.
    Pihaknya, tutur Nana, akan melakukan proses hukum secara maksimal dalam kasus dugaan gratifikasi tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Guru Bahasa Arab Ternyata Ikut Pesta Gay di Jaksel, Ada Juga Dokter dan Karyawan Kontrak – Halaman all

    Guru Bahasa Arab Ternyata Ikut Pesta Gay di Jaksel, Ada Juga Dokter dan Karyawan Kontrak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kasubdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Iskandarsyah mengatakan dari 56 orang yang diringkus dalam kegiatan pesta gay di hotel kawasan Jakarta Selatan diantaranya pekerja. Dari keterangan sejumlah peserta pesta gay itu mereka ternyata berlatar belakang profesi yang beragam.

    “Karyawan swasta 48 orang, personal trainer (PT) 2 orang, karyawan kontrak AVSEC 1 orang, dan tidak bekerja 3 orang,” katanya kepada wartawan Kamis (6/2/2025).

    Iskandarsyah menambahkan kemudian ada dua profesi lain yang ikut dalam pesta gay tersebut. Profesi ini terbilang mulia yakni seorang guru dan dokter.

    “Guru bahasa Arab satu orang dan dokter satu orang,” imbuhnya.

    Mayoritas peserta gay itu belum menikah yakni berjumlah 47 orang, sudah menikah 4 orang, dan cerai 5 orang. Adapun rentang usia mulai dari 20 tahun hingga 45 tahun.

    Mereka tinggal di berbagai wilayah namun didominasi Jakarta, disusul Bekasi, Tangerang, Jawa Barat, Sulawesi Selatan sampai Kalimantan Timur.

    Sebelumnya, polisi mengamankan sebanyak 56 orang dalam penggerebekan pesta gay yang dilakukan di sebuah hotel kawasan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Sabtu (1/2/2025) malam.

    Dari 56 orang yang diamankan, tiga di antaranya ditetapkan tersangka yakni RH alias R, RE alias E, dan BP alias D.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menyampaikan peran dari masing-masing tersangka tersebut.

    “Saudara RH dan RE ini membiayai penyewaan kamar hotel, kemudian saudara BP adalah yang merekrut peserta,” katanya di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (3/2/2025).

    Menurutnya, BP menghubungi satu persatu untuk diajak ikut dalam pesta seks gay.

    Sebanyak 20 peserta awal yang diundang kemudian mereka juga diminta mengajak rekan-rekan lainnya yang berkeinginan gabung.

    “Sejauh ini fakta yang ditemukan oleh tim penyidik bahwa untuk mengikuti peserta pesta gay tidak dipungut biaya oleh penyelenggara berjumlah tiga orang,” sambungnya.

    Saat peserta sudah berkumpul di kamar hotel nomor 2617 kemudian tersangka D menutup pintu kamar.

    Kemudian, Ade menyebut para peserta memulai event dengan membuka pakaian hingga celana.

    Para peserta diminta untuk menggunakan label identitas berupa stiker.

    ”Yang menjadi pemeran laki-laki tidak menggunakan stiker dan yang memerankan sebagai perempuan maka menggunakan label stiker pada bahu,” tambah Ade.

    Situasi pada saat pesta berlangsung dalam kondisi lampu kamar dimatikan sehingga ada efek stiker glow in the dark yang menyala di tubuh peserta.

    Saat ini penyidik masih melakukan pendalaman terkait kasus pesta seks yang terjadi ini.

    “Masih terus didalami, kegiatannya sudah dilakukan berapa lama, dimana saja, berapa kali dan seterusnya,” pungkas Ade.

    Sebagian dari peserta pesta gay yang diamankan sudah dijemput oleh istrinya bagi yang sudah menikah dan dijemput orang tuanya yang belum menikah.

  • Isu Reshuffle Mencuat Usai Prabowo Sentil Anak Buah Ndablek    
        Isu Reshuffle Mencuat Usai Prabowo Sentil Anak Buah Ndablek    
        Isu Reshuffle Mencuat Usai Prabowo Sentil Anak Buah Ndablek

    Isu Reshuffle Mencuat Usai Prabowo Sentil Anak Buah Ndablek Isu Reshuffle Mencuat Usai Prabowo Sentil Anak Buah Ndablek Isu Reshuffle Mencuat Usai Prabowo Sentil Anak Buah Ndablek

    Jakarta

    Perombakan Kabinet Merah Putih atau reshuffle kabinet mencuat setelah 100 hari kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Prabowo tak segan-segan menyingkirkan anak buahnya yang tidak bekerja untuk rakyat dan ndablek.

    Pernyataan tegas disampaikan Prabowo saat menghadiri puncak Hari Lahir Nahdlatul Ulama (Harlah NU) ke-102 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (5/2) malam. Prabowo mengajak para menteri di Kabinet Merah Putih mengoreksi diri.

    “Sekarang kita harus berani, saya ajak semua rekan-rekan saya dalam pemerintahan Kabinet Merah Putih, saya ajak mereka kita harus berani mengoreksi diri, berani membangun suatu pemerintahan ke depan yang bersih, pemerintah yang bebas dari penyelewengan dan korupsi,” kata Prabowo.

    Prabowo menginginkan pemerintahan yang dia pimpin bebas dari penyelewengan dan korupsi. Oleh karena itu, dia memastikan akan menindak orang yang tidak mau mewujudkan hal itu.

    “Itu tekad kami, kami akan terus dan kami mengerti kami tahu ada perlawanan-perlawanan. Tapi kami yakin apa yang kami perjuangkan adalah untuk bangsa dan rakyat Indonesia. Kami tidak akan ragu bertindak,” ujarnya.

    Prabowo telah mewanti-wanti jajarannya di Kabinet Merah Putih. Ketum Partai Geridra itu menegaskan siapa yang masih bandel dan ndablek serta tidak patuh, dirinya tak akan segan untuk menindak.

    “100 hari pertama ya saya sudah beri istilahnya peringatan berkali-kali, sekarang siapa yang bandel, siapa yang ndablek, siapa yang tidak mau ikut dengan aliran besar ini dengan tuntutan rakyat, pemerintah bersih siapa yang tidak patuh saya akan tindak,” katanya.

    Selepas acara Harlah NU, Prabowo kembali menjelaskan maksud pernyataan menyingkirkan anak buah yang ndablek. Ditemui wartawan, Prabowo sempat ditanya mengenai potensi reshuffle usai 100 hari pertamanya bekerja.

    Namun, untuk pertanyaan potensi reshuffle Prabowo tidak menjawab tegas. Mantan Danjen Kopassus itu hanya menegaskan ingin pemerintahannya bekerja dengan benar sesuai yang rakyat inginkan.

    “Jadi begini kita ingin rakyat, menuntut, pemerintah yang bersih dan benar yang bekerja dengan benar jadi saya ingin tegakkan itu,” katanya.

    Prabowo menegaskan kepentingan pemerintah saat ini hanya untuk rakyat. Dalam kesempatan ini, dia kembali menekankan pihak yang tidak bekerja untuk rakyat akan disingkirkan.

    “Kepentingan hanya untuk bangsa rakyat, tidak ada kepentingan lain, yang tidak mau bekerja benar-benar untuk rakyat ya saya akan singkirkan,” ujar Prabowo.

    “Mau lebih jelas lagi? Ha-ha-ha…,” tegasnya.

    Dasco Dengar Keluhan Ada Anak Buah Prabowo Kurang Seirama

    Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, bicara soal pernyataan Prabowo terkait pihak yang tidak bekerja dengan sungguh-sungguh akan disingkirkan. Dasco mendengar adanya keluhan anak buah Prabowo yang tidak seirama.

    Dasco mulanya angkat bicara soal pidato Prabowo di Harlah ke-102 NU, yakni bakal menindak aparat yang menghalangi kebijakan untuk bantu rakyat. Dasco menyebut belum tahu persis siapa yang dimaksud oleh Presiden.

    “Ya saya belum tahu persis yang dimaksud yang mana, tetapi kita tahu bahwa dalam program kerja Asta Cita, dalam pemenuhan janji kampanye, tentunya Pak Prabowo itu ingin sekali berbuat untuk kesejahteraan rakyat,” ujar Dasco di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (6/2).

    Wakil Ketua DPR itu kemudian mengungkapkan bahwa dia mendengar masih ada pihak yang belum seirama. Dasco menyerahkan hal itu kepada Prabowo sebagai sosok yang memiliki hak prerogatif menentukan kabinet.

    Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad. (Rusman-Biro Pers Sekretariat Presiden)

    “Nah, memang saya ada dengar keluhan sedikit-sedikit tentang masih ada yang kemudian kurang seirama. Nah apakah itu yang dimaksud? Nanti kita akan lihat seperti apa,” katanya.

    Dasco juga menyikapi pernyataan Prabowo yang tak segan menyingkirkan anak buah jika tak sejalan. Dasco menilai hal itu sebagai hak Prabowo dalam menilai kinerja anak buahnya di 100 hari kepemimpinan.

    “Ya yang saya tahu kan Pak Prabowo sebagai Presiden tentunya paling mengerti tentang pembantu-pembantunya yang bisa kemudian mengimbangi kerja dan kemudian mengimbangi Presiden dalam menunaikan janji kampanye Presiden pada saat ini,” kata Dasco.

    Dasco menyebut Presiden Prabowo yang merasakan apakah menteri-menterinya sudah bekerja secara maksimal atau belum. Dasco menyerahkan keputusan akhir pada Presiden.

    “Dan tentunya dalam evaluasi 100 hari, Presiden tentunya yang kemudian merasakan apakah pembantu-pembantu Presiden sudah maksimal atau tidak maksimal dalam menjalankan tugas-tugasnya,” ujar Dasco.

    “Oleh karena itu, Presiden yang mempunyai hak prerogatif kita serahkan kepada Presiden untuk kemudian dalam setelah 100 hari ini apakah kemudian melakukan evaluasi atau kemudian membuat langkah-langkah perbaikan di internal,” tambahnya.

    Kata Mensesneg soal Isu Reshuffle

    Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi turut menanggapi isu potensi reshuffle kabinet usai 100 hari kerja pemerintahan Presiden Prabowo. Prasetyo menyebut rencana tersebut belum ada.

    “Reshuffle apa, nggak ada reshuffle,” kata Prasetyo usai menghadiri acara HUT Gerindra di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (6/2).

    Ditanya soal pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang bicara akan menyingkirkan menteri tak berkinerja baik saat Harlah NU, dia menampik. Menurutnya, semua pihak di kabinet masih terus melakukan tugasnya.

    “Nggak ada, belum, belum. Masih lagi kerja,” kata Prasetyo.

    Prasetyo juga ditanyakan soal pakta integritas yang diteken menteri saat sebelum dilantik sempat disorot belakangan ini. Menurutnya, evaluasi merupakan hal biasa di pemerintahan.

    “Biasalah dievaluasi terus itu,” katanya.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Istri Korban Selingkuh di Gresik Lega Suami Dipenjara, Berencana Ajukan Gugatan Cerai – Halaman all

    Istri Korban Selingkuh di Gresik Lega Suami Dipenjara, Berencana Ajukan Gugatan Cerai – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang ibu rumah tangga asal Kebomas, Gresik, yang dikenal dengan inisial POD, mengungkapkan perasaannya setelah suami, Ichlas, dan selingkuhannya, Viska Dhea Ramadhani, ditetapkan sebagai tersangka kasus asusila.

    POD merasa lega karena keduanya menghadapi ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara.

    Perempuan berusia 33 tahun itu kini harus berjuang menghidupi anaknya seorang diri.

    Saat ditemui di Mapolres Gresik, ia tampak tersenyum meskipun trauma yang dialaminya belakangan ini masih membekas.

    “Rasanya lega sekarang saya menagih nafkah dari suami saya untuk menghidupi anak saya. Saya tahu ada uang di salah satu tabungan,” ujarnya.

    Namun, upaya POD untuk meminta nafkah dari Ichlas yang kini mendekam di Rutan Mapolres Gresik tidak berjalan mulus.

    Dia membawa bukti buku tabungan, namun respon yang didapat dari sang suami seperti biasa, enggan membantu.

    Selama dua bulan terakhir, POD bertahan hidup dengan memanfaatkan uang tabungan dan menjual perhiasan emas hasil jerih payahnya bekerja.

    Selain memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia juga harus membayar cicilan rumah di Driyorejo.

    POD pun pasrah dan enggan meneruskan cicilan tersebut.

    Sebagai seorang istri, POD hanya meminta nafkah untuk membesarkan putra semata wayangnya.

    Ia juga berencana untuk menggugat cerai Ichlas akibat kasus perzinahan yang berujung pada KDRT dan video asusila yang menjadi barang bukti.

    “Rencananya akan mengajukan gugatan cerai,” tambahnya.

    Kasus Hukum yang Menjerat

    Ichlas dan Viska ditetapkan sebagai tersangka setelah membuat video asusila di sebuah hotel di Gresik.

    Video berdurasi 1 menit 34 detik itu menjadi bukti utama yang mengakibatkan keduanya dijerat dengan Pasal 29 Jo Pasal 4 ayat (1) atau Pasal 34 Jo Pasal 8 Undang-Undang RI No. 44 Tahun 2008 tentang Pornografi, dengan ancaman hukuman minimal 6 bulan hingga maksimal 12 tahun penjara, serta denda mulai Rp250 juta hingga Rp6 miliar.

    Polisi juga berhasil mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk tiga unit ponsel dan beberapa pakaian yang dikenakan tersangka saat kejadian.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Irjen Krisno Siregar: 4 Taruna Akpol Telah Dikeluarkan Karena Kasus Asusila – Halaman all

    Irjen Krisno Siregar: 4 Taruna Akpol Telah Dikeluarkan Karena Kasus Asusila – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gubernur Akademi Kepolisian (Akpol), Irjen Krisno Siregar, mengatakan sebanyak 4 taruna dikeluarkan karena kasus asusila.

    Jumlah tersebut terhitung sejak April 2024 hingga saat ini.

    “Selama kami menjabat sejak April 2024, sudah 4 orang taruna kami keluarkan karena kasus asusila,” kata Krisno dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (6/2/2025).

    Krisno menegaskan, pihaknya akan terus melakukan penegakan disiplin untuk seluruh taruna.

    “Kami bukan bangga karena kami tidak pernah mau mengeluarkan taruna, karena mereka anak kami. Tetapi terus kami lakukan,” ujarnya.

    Rapat ini secara khusus membahas kasus dugaan pemaksaan aborsi yang dilakukan oleh seorang anggota kepolisian di Aceh, Ipda Yohananda Fajri, terhadap kekasihnya, Vanessa Fadillah Arif.

    Krisno menyebut, Ipda Yohananda Fajri sempat melakukan tindakan kekerasan sewaktu menjadi taruna Akpol.

    Menurut Krisno, ketika itu Fajri melakukan tindakan kekerasan terhadap junior di Ruang Sel No.1 dan No.2 SPKT Resimen.

    “Nah untuk kasus ini dia (Fajri) harus turun tingkat dan pangkat,” ucap Krisno.

    Selain itu, kata dia, Fajri juga pernah mendapatkan sanksi ketika menjadi taruna Akpol pada tanggal 10 Mei 2021.

    Fajri disanksi karena menggunakan pakaian sipil saat pembelajaran.

    “Sudah dihukum sidang Wanak, pelanggaran disiplin berat,” ujar Krisno.

    Kasus ini mencuat setelah unggahan di platform media sosial X (sebelumnya Twitter) viral.

    Akun @Randomable mengungkap dugaan bahwa seorang anggota kepolisian yang merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) memaksa kekasihnya, yang berprofesi sebagai pramugari, untuk melakukan aborsi.

    Dalam unggahan tersebut disebutkan bahwa pramugari tersebut mengalami infeksi pada rahim akibat tindakan tersebut.

    Aborsi diduga dilakukan dengan alasan menyelamatkan karier Ipda Yohananda yang saat itu masih berstatus taruna Akpol.

  • Trump Kembali Nyatakan AS Ingin Ambil Alih Gaza Meski Dikecam Dunia

    Trump Kembali Nyatakan AS Ingin Ambil Alih Gaza Meski Dikecam Dunia

    Jakarta

    Rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengambil alih Gaza, Palestina, mendapatkan kecaman keras dari berbagai pihak. Trump kembali menegaskan AS tetap akan mengambil alih Gaza

    Dilansir BBC, Kamis (6/2/2025), Trump menyampaikan hal tersebut di platform Truth Social miliknya. Dia menyebut Israel akan menyerahkan Gaza kepada AS.

    “Jalur Gaza akan diserahkan ke Amerika Serikat oleh Israel pada akhir pertempuran. Warga Palestina, seperti Chuck Schumer (nama politikus AS), sudah akan dimukimkan kembali di komunitas yang jauh lebih aman dan indah, dengan rumah-rumah baru dan modern, di kawasan tersebut,” tulis Trump.

    Diketahui, Chuck Schumer adalah pemimpin minoritas di Senat dan seorang Demokrat. Dalam pidatonya pekan lalu, Schumer mengkritik Trump ‘sembrono dan melanggar hukum’.

    Kembali ke Trump, dia mengatakan orang-orang akan bahagia dan aman jika rencananya terwujud. Meski demikian, Trump mengatakan dirinya tak berencana mengirim tentara AS ke Gaza.

    “Mereka benar-benar memiliki kesempatan untuk bahagia, aman, dan bebas. AS, bekerja sama dengan tim pembangunan yang hebat dari seluruh dunia, akan perlahan dan hati-hati memulai pembangunan yang akan menjadi salah satu pembangunan terbesar dan paling spektakuler di dunia. Tidak diperlukan tentara dari AS! Stabilitas kawasan akan berkuasa!!!,” jelas Trump.

    Sebelumnya, Trump mengumumkan AS akan mengambil alih Gaza saat menerima kunjungan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih pada Selasa (4/2). Sontak pernyataan Trump ini mendapatkan reaksi keras dari sejumlah negara, salah satunya Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

    “Presiden Mahmoud Abbas dan para pemimpin Palestina menyatakan penolakan keras mereka terhadap seruan untuk merebut Jalur Gaza dan mengusir warga Palestina dari tanah air mereka,” demikian pernyataan kantor kepresidenan Palestina.

    Seruan Trump itu, jelas Abbas, adalah pelanggaran serius terhadap hukum internasional. Perdamaian tidak akan tercapai tanpa berdirinya negara Palestina.

    “Kami tidak akan membiarkan hak-hak rakyat kami, yang telah kami perjuangkan selama beberapa dekade, dilanggar,” tegas Abbas dalam pernyataannya.

    Salah satu warga Palestina, Amir Karaja mengatakan kepada CNN bahwa ia lebih baik memakan puing-puing daripada dipaksa meninggalkan tanah airnya.

    “Kami teguh di sini,” kata Karaja kepada CNN pada hari Rabu (5/2).

    Karaja sedang membersihkan sisa-sisa puing di rumahnya di kamp Nuseirat di Gaza tengah. Bangunan itu menyerupai rumah boneka setelah seluruh dinding depannya runtuh dan memperlihatkan bagian dalam interior yang rusak.

    “Ini tanah kami, dan kami adalah pemilik tanah yang jujur dan sejati. Saya tidak akan tergusur. Tidak (Trump) atau siapa pun dapat mencabut kami dari Gaza,” kata Karaja.

    Rencana Trump itu juga ditentang oleh banyak negara seperti Iran, Jerman, Prancis, bahkan PBB. Indonesia juga menjadi salah satu yang menolak rencana Trump.

    (isa/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu