Kementrian Lembaga: Polisi

  • Terungkap Hendy Kurniawan yang Disebut Halangi Penangkapan Harun Masiku Adalah Eks Penyidik KPK – Halaman all

    Terungkap Hendy Kurniawan yang Disebut Halangi Penangkapan Harun Masiku Adalah Eks Penyidik KPK – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Hendy Febrianto Kurniawan yang disebut menghalangi penangkapan Harun Masiku di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) ternyata merupakan mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang saat itu berpangkat AKBP.

    Hal tersebut diungkapkan oleh Kuasa Hukum Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, yakni Maqdir Ismail.

    Tindakan Hendy yang sekarang berpangkat Kombes itu sebelumnya disinggung oleh Tim Biro Hukum KPK ketika menjelaskan detik-detik lolosnya Harun Masiku dari Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK pada 8 Januari 2020 lalu, dalam sidang praperadilan melawan Hasto di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.

    “Bagaimanapun juga yang disebut-sebut oleh pihak KPK itu adalah mantan penyidik KPK yang bernama Hendy Kurniawan,” kata Maqdir saat ditemui awak media di PN Jaksel, Jumat (7/2/2025), dilansir Kompas.com.

    Maqdir pun menjelaskan, Hendy saat itu merupakan salah satu saksi yang dia hadirkan saat mendampingi perkara eks Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Budi Gunawan.

    Sebagai mantan penyidik KPK, kata Maqdir, Hendy mengetahui bagaimana kinerja penyidik lembaga antirasuah.

    “Beliau menerangkan bagaimana tidak baiknya, tidak profesionalnya cara penyidikan yang dilakukan KPK ketika itu,” ujar Maqdir.

    Selain itu, Maqdir menyebut penyidik KPK atau siapapun tidak bisa masuk begitu saja ke lingkungan PTIK. 

    Pasalnya, sebagai lembaga pendidikan di bawah institusi kepolisian, tentu mereka memiliki ketentuan dan prosedur yang berlaku bagi orang yang hendak masuk.

    Apabila tim KPK saat itu memang memiliki iktikad baik, mereka bisa menjelaskannya kepada pimpinan PTIK. 

    “Bukan dengan cara seolah-olah masuk warung tegal mau makan langsung makan, ini soal etika kita dalam melaksanakan sebagai penegak hukum,” tutur Maqdir.

    Sebelumnya, nama AKBP Hendy disebut dalam sidang praperadilan itu berawal dari tim biro hukum KPK mengatakan bahwa oknum polisi yang menangkap hingga memerintahkan petugasnya untuk tes urine narkoba diduga merupakan orang suruhan dari Hasto.

    Tak hanya ditangkap, petugas KPK saat itu juga diketahui sampai diminta lakukan tes urine narkoba oleh segerombolan orang yang dipimpin oleh seorang perwira menengah (pamen) Polri bernama AKBP Hendy.

    “Pada saat petugas termohon membuntuti dan akan melakukan tangkap tangan, petugas termohon malah diamankan oleh beberapa orang atau tim lain yang diduga merupakan suruhan Pemohon di PTIK tersebut,” kata anggota tim biro hukum KPK, Kharisma Puspita Mandala di PN Jaksel, Kamis (6/2/2025).

    Lebih lanjut, Kharisma menjelaskan, sekira pukul 20.00 WIB, tim penyidik KPK yang berjumlah lima orang ditangkap oleh segerombolan orang pimpinan AKBP Hendy Kurniawan di PTIK.

    Akibat keadaan itu, petugas pun kemudian gagal melakukan OTT terhadap Harun Masiku dan Hasto.

    “Tim termohon yang terdiri atas lima orang ditangkap oleh segerombolan orang dibawah pimpinan AKBP Hendy Kurniawan.”

    “Sehingga upaya tangkap tangan Harun Masiku dan Pemohon tidak bisa dilakukan,” ujarnya.

    Proses penangkapan tak berhenti disitu, dalam peristiwa tersebut, petugas KPK juga dilakukan penggeledahan oleh gerombolan orang tersebut.

    Bahkan, mereka tim biro hukum juga mendapat kekerasan verbal dan fisik yang diduga dilakukan oleh AKBP Hendy.

    Selain itu, barang-barang milik tim biro hukum juga diambil paksa.

    “Alat komunikasi dan beberapa barang milik petugas termohon tersebut diambil paksa,” jelasnya.

    Penangkapan itu terus berlanjut hingga dini hari atau keesokan harinya yakni pukul 04.55 WIB.

    Sepanjang waktu tersebut, petugas KPK terus dimintai keterangan oleh anak buah AKBP Hendy, bahkan sampai dicari-cari kesalahannya.

    “Dengan cara tes urine narkoba namun hasilnya negatif. Dan baru dilepas setelah dijemput oleh Direktur Penyidikan Termohon,” pungkasnya.

    Sebagai informasi, Harun Masiku telah ditetapkan sebagai tersangka kasus suap pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR sejak Januari 2020 lalu, karena diduga menyuap mantan komisioner KPU Wahyu Setiawan. 

    Namun, selama lima tahun terakhir, keberadaan Harun Masiku belum diketahui.

    Pada akhir 2024, KPK kemudian menetapkan Hasto dan pengacara PDIP, Donny Tri Istiqomah sebagai tersangka baru dalam kasus ini.

    Sebelumnya, Hasto bersama eks kader PDIP Saeful Bahri dan Donny Tri Istiqomah diduga terlibat suap yang diberikan oleh tersangka Harun Masiku kepada mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan.

    Hasto bersama dengan Harun Masiku, Saeful Bahri, dan Donny Tri Istiqomah disebut menyuap Wahyu Setiawan dan Agustina Tio Fridelina sebesar 19.000 Dollar Singapura dan 38.350 Dollar Singapura pada periode 16 Desember 2019 sampai dengan 23 Desember 2019. 

    Uang pelicin ini disebut KPK diberikan supaya Harun Masiku ditetapkan sebagai anggota DPR RI periode 2019-2024 dari Dapil I Sumatera Selatan (Sumsel).

    Dalam kasus ini, Hasto ditetapkan KPK sebagai tersangka atas dua kasus dugaan korupsi.

    Pertama adalah kasus dugaan suap terkait PAW anggota DPR RI, kedua merupakan kasus dugaan merintangi penyidikan perkara Harun Masiku. 

    Dalam proses perencanaan sampai dengan penyerahan uang, Hasto disebut mengatur dan mengendalikan Saeful Bahri dan Donny Tri dalam memberikan suap kepada Wahyu Setiawan.

    KPK juga menemukan bukti bahwa sebagian uang yang digunakan untuk menyuap Wahyu guna meloloskan Harun Masiku menjadi anggota DPR berasal dari Hasto. 

    Sementara itu, dalam kasus perintangan penyidikan, Hasto disebut memerintahkan seseorang untuk menghubungi Harun Masiku agar merendam ponsel dalam air dan melarikan diri. 

    Selain itu, sebelum diperiksa KPK terkait kasus Harun Masiku, Hasto disebut memerintahkan stafnya, Kusnadi, untuk menenggelamkan ponselnya agar tidak ditemukan lembaga antirasuah. 

    Hasto juga diduga mengumpulkan sejumlah saksi terkait kasus Harun Masiku dan mengarahkan mereka agar tidak memberikan keterangan yang sebenarnya.

    (Tribunnews.com/Rifqah/Fahmi Ramadhan/Wahyu Aji) (Kompas.com)

  • Kasus Keracunan Massal di Ponorogo Naik Penyidikan, Hasil Laboratorium Sudah Keluar – Halaman all

    Kasus Keracunan Massal di Ponorogo Naik Penyidikan, Hasil Laboratorium Sudah Keluar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kasus keracunan yang melibatkan warga Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo, dan santri serta pengasuh pondok pesantren di Desa Belang, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur telah resmi ditingkatkan ke tahap penyidikan.

    Hal ini diungkapkan oleh Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Rudy Hidajanto, Jumat (7/2/2025).

    AKP Rudy menjelaskan hasil laboratorium dari sampel makanan yang diambil sudah keluar, namun ia belum bersedia mengungkapkan detailnya.

    “Hasilnya sudah keluar, tetapi diterjemahkan. Bahasanya kan bahasa yang tidak bisa sembarang orang bisa,” ujarnya.

    Ia menambahkan, pihaknya membutuhkan bantuan dari Labkesda provinsi untuk memahami hasil tersebut.

    Tindakan kepolisian dalam kasus ini sudah ditingkatkan ke penyelidikan.

    Tim sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di dua lokasi yang terlibat dalam kasus keracunan.

    Sampel yang diambil tidak hanya dari gulai, tetapi juga mencakup air kran, kecap, air putih, serta bahan dasar pembuatan sate dan gulai.

    Kronologi Kejadian

    Keracunan massal ini terjadi setelah 46 warga Desa Bondrang dan puluhan santri serta pengasuh dari Ponpes di Desa Belang menyantap sate gulai kambing, Kamis (30/1/2025).

    Mereka mengalami keluhan seperti mual, muntah, pusing, dan diare setelah acara zikir di rumah salah satu warga di Desa Bondrang.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Wanita di Ciampea Bogor Ditemukan Gantung Diri Usai Cekcok dengan Suami

    Wanita di Ciampea Bogor Ditemukan Gantung Diri Usai Cekcok dengan Suami

    Bogor

    Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

    Wanita berinisial RJ tewas diduga gantung diri di rumah kontrakannya, Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar). Sebelum ditemukan tewas, RJ sempat cekcok dengan suaminya karena masalah uang.

    “Betul, untuk jenazah sudah diserahterimakan ke keluarganya,” kata Kapolsek Ciampea Kompol Suminto, Jumat (7/2/2025).

    Suminto mengatakan jenazah korban pertama kali ditemukan suaminya, RM pada Kamis (6/2) pukul 18.30 WIB. Leher korban terlilit kain sarung yang diikatkan ke kusen pintu kontrakan.

    “Setelah sampai kontrakan tersebut dalam keadaan terkunci dari dalam, sehingga suaminya meminta kunci serep (cadangan) ke pemilik kontrakan. Setelah masuk, suaminya melihat korban dalam keadaan tergantung di palang pintu kamar tidur, menggunakan kain sarung milik suaminya,” kata Suminto.

    Sempat Bertengkar Masalah Uang

    Suminto menyebutkan RJ dan suaminya sempat bertengkar lantaran sang suami meminta sejumlah uang uang untuk membeli pemanas nasi, untuk orang tuanya. Suminto mengatakan RJ memberikan uang tersebut sambil marah-marah kepada RM.

    “Diketahui setelah bertengkar terkait masalah keuangan, dimana suami korban meminta uang untuk pembelian magiccom (pemanas nasi) sebesar Rp 300.000 untuk ibunya,” kata Suminto.

    “Akan tetapi dalam memberikan uang tersebut dalam kondisi marah, dan suaminya tidak menerima sehingga terjadi perselisihan,” imbuhnya.

    Suminto menambahkan, pihak keluarga menolak jenazah korban diautopsi dan menganggap kejadian tersebut sebagai musibah. Saat ini jenazah sudah diserahterimakan ke pihak keluarga.

    “Jenazah sudah dalam pengurusan pihak keluarga. Dari RS sudah dilakukan penanganan medis dan diserahkan ke pihak keluarga dikarenakan pihak keluarga tidak berkenan dilakukan otopsi dan tidak berkenan dilanjutkan ke proses hukum,” kata Suminto.

    (sol/aud)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Sosok Kang Gobang yang Meninggal Dunia, Kang Mus dan Pemain ‘Preman Pensiun’ Iringi Pemakamannya

    Sosok Kang Gobang yang Meninggal Dunia, Kang Mus dan Pemain ‘Preman Pensiun’ Iringi Pemakamannya

    TRIBUNJATIM.COM – Inilah sosok Dedi Moch Jamasari atau dikenal sebagai Kang Gobang di Preman Pensiun.

    Kang Mus dan pemain Preman Pensiun ikut mengiringi pemakaman Kang Gobang.

    Jenazah Dedi Muhammad Jamasari, sudah dimakamkan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cibabat, Kota Cimahi, Jawa Barat, pada Jumat (7/2/2025).

    Kepergian Dedi Muhammad Jamsari yang terkenal lewat perannya sebagai Kang Gobang di Sinetron Preman Pensiun ini diiringi oleh para rekan sejawatnya.

    Dikutip dari Kompas.com, sejumlah aktor dari sinetron tersebut turut hadir untuk melepas Kang Gobang dalam perjalanan terakhirnya.

    Sederet artis peran yang hadir seperti Epy Kusnandar (Kang Mus), Yusup Palentin (Ubed), Abenk Marco (Cecep), Deni Firdaus Rahmat (Murad), Mochamad Fajar Hidayatullah (Ujang Rambo), Andra Manihot (Dikdik), Melga Septriadi (Bubun), serta Nining Yuningsih (Ceu Edoh).

    Ada pun jenazah Kang Gobang tiba di TPU Cibabat pada pukul 10.10 WIB dengan menggunakan ambulans.

    Keluarga kemudian memikul jenazah menuju area pemakaman.

    Mewakili para aktor Preman Pensiun, Abenk Marco (Cecep) menyampaikan bahwa Kang Gobang adalah sosok yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

    “Saya dan Bubun mewakili teman-teman di Preman Pensiun. Saya pribadi memiliki banyak kenangan dengan almarhum, dan saya bersaksi di hadapan bumi dan langit bahwa beliau adalah orang yang baik,” ujar Marco di lokasi pemakaman.

    Marco lantas berujar, keluarga besar Preman Pensiun sangat kehilangan sosok Kang Gobang.

    “Kesalahan beliau semoga dimaafkan dan beliau tidak punya utang. Mewakili beberapa teman-teman, kita semua mendorong semoga almarhum ditempatkan di tempat yang terbaik, keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran, ketabahan, dan kekuatan,” kata Marco.

    Diberitakan TribunSolo.com sebelumnya, Ari Jamasari meninggal dunia pada Jumat (7/2/2025).

    Ari Jamasari meninggal secara mendadak sekitar pukul 02.00 WIB dini hari WIB.

    Sampai kini belum ada informasi resmi mengenai penyebab kematian pemeran Kang Gobang itu.

    Profil Epy Kusnandar atau Kang Mus

    KANG MUS – Epy Kusnandar atau Kang Mus, pemain serial Preman Pensiun yang diciduk polisi atas kasus narkoba. (Instagram.com/@epy_kusnandar_official)

    Epy Kusnandar merupakan seorang aktor berkebangsaan Indonesia, yang lahir di Garut, Jawa barat, pada 1 Mei 1964.

    Ia dikenal banyak memerankan sejumlah film dan sinetron.

    Sejak duduk di bangku SMA, Epy Kusnandar aktif mengikuti kegiatan teater.

    Setelah lulus SMA tahun 1983, Epy Kusnandar baru melanjutkan studi ke Institut Kesenian Jakarta pada tahun 1989.

    Epy Kusnandar sempat menikah dan dikaruniai dua orang anak yang diberi nama Qodrat Pratama Putra pada tahun 1990 dan Damar Rizal Marzuki pada 1992.

    Damar merupakan seorang dosen di Institut Kesenian Jakarta yang terjun ke dunia seni peran dengan berperan sebagai Suparman dalam sinetron Suparman Reborn pada tahun 2022.

    Dalam sebuah wawancara pada tahun 2009, Epy Kusnandar mengaku ditelantarkan oleh mantan istrinya.

    Pada 27 Juli 2008, Epy Kusnandar menikah untuk kedua kalinya dengan Karina Ranau, yang juga berprofesi sebagai seorang pemeran.

    Pernikahan ini tercatat di Kantor Urusan Agama Palembang.

    Mereka dianugerahi satu orang anak bernama Quentin Stanislavski Kusnandar pada tahun 2009.

    Pada tahun 2013, Epy Kusnandar dikabarkan menceraikan Karina melalui layanan pesan singkat.

    Tetapi, setelahnya tidak ada lagi kabar mengenai proses perceraian tersebut dan rumah tangga mereka terlihat baik-baik saja.

    Epy memulai kariernya di dunia seni peran dengan berakting dalam sinetron berjudul “1 Kakak 7 Ponakan pada tahun 1996”.

    Tekait film yang dibintanginya, Epy Kusnanda pernah bermain film Petualangan Sherina (2000) sebagai Upay.

    Kemudian Get Married (2007), Tarix Jabrix (2008), Hijrah Cinta (2014), Pasar Setan (2024), dan masih banyak lagi.

    Selain sinetron Preman Pensiun, Epy Kusnandar telah membintangi Sendal Bolong Untuk Hamdani (2004), The Adventures of Suparman: Sang Pahlawan (2010), dan Azab Tukang Gorengan Serakah (2014).

    Karier Epy Kusnandar

    Epy memulai karier di dunia seni peran sejak tahun 1996.

    Saat itu ia berakting dalam sinetron berjudul1 Kakak 7 Ponakan.

    Ia pun tercatat sudah membintangi banyak judul film selama berkarier di industri hiburan.

    Berita Artis dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Sosok Ichlas Budhi Pratama: Dari Pegawai BUMN Hingga Video Syur Bersama Viska Dhea – Halaman all

    Sosok Ichlas Budhi Pratama: Dari Pegawai BUMN Hingga Video Syur Bersama Viska Dhea – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, GRESIK – Nasi sudah menjadi bubur. 

    Nasi sudah menjadi bubur adalah sesuatu yang sudah terjadi dan tidak dapat diubah lagi.

    Adalah sebuah peribahasa yang tepat untuk melihat nasib Ichlas Budhi Pratama. 

    Bagaimana tidak, nasib baik sebagai salah satu karyawan di perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akhirnya sirna karena tidak dapat menahan hasrat birahi.

    Nama Ichlas Budhi Pratama viral setelah membuat video syur dengan selebgram Viska Dhea Ramadhani.

    Video syur itu berbuntut panjang setelah POD (33), istri sah Ichlas Budha Pratama, melapor ke polisi.

    Video syur yang menampilkan Ichlas dan Viska dijadikan POD sebagai barang bukti untuk diserahkan ke polisi.

    Awal Mula Perkenalan

    Perselingkuhan Ichlas dan Viska terjadi sejak Oktober 2024.

    Hubungan keduannya berawal sebatas teman.

    Hari demi hari Ichlas dan Viska semakin dekat dan memutuskan untuk bertemu pada Rabu, 22 Januari 2025.

    Keduanya lalu menginap di sebuah hotel di Gresik.

    Di situlah, Ichlas dan Viska berhubungan badan.

    Dirangkum dari Surya.co.id, Ichlas berinisiatif merekam adegan panas sebagai koleksi pribadi.

    Pada akhirnya, video syur itu ditemukan oleh istri sah Ichlas, berinisial POD.

    Korban kemudian melaporkan Ichlas ke polisi pada 26 Januari 2025.

    Jajaran Polres Gresik bergerak cepat dengan berhasil mengamankan Ichlas dan Viska di sebuah kafe di Surabaya, pada Senin (3/2/2025) sekitar pukul 21.30 WIB.

    Wakapolres Gresik, Kompol Danu Anindhito Kuncoro Putro membeberkan, Ichlas dan Viska sudah ditetapkan sebagai tersangka.

    Keduanya dijerat  Pasal 29 Juncto Pasal 4 ayat (1) atau Pasal 34 Juncto Pasal 8 Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi, dengan ancaman hukuman minimal 6 bulan hingga maksimal 12 tahun penjara, serta denda mulai Rp 250 juta hingga Rp 6 miliar.

    Danu juga membenarkan, Ichlas merekam aktivitas hubungan badan dengan Viska.

    “Saat itu, IBP merekam aktivitas tersebut menggunakan iPhone X warna hitam untuk keperluan pribadi,” tandas Danu, dikutip dari Surya.co.id.

    Sosok Ichlas Budhi Pratama

    Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, Ichlas merupakan pria kelahiran 1988.

    Saat ditangkap polisi, ia genap berumur 37 tahun.

    Ichlas selama ini tinggal di Kelurahan Sidomoro, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik.

    Dirinya tercatat sebagai karyawan BUMN di Gresik, Jawa Timur perusahaan yang bergerak pada memproduksi berbagai macam pupuk dan bahan kimia untuk solusi agroindustri.

    Informasi terbaru, Ichlas sudah dipecat dari  perusahaan tempatnya bekerja.

    SVP Sekretaris Perusahaan PT Petrokimia Gresik, Adityo Wibowo membenarkan informasi di atas.

    Ia mengatakan, Ichlas terbukti melanggar aturan yang berlaku di PT Petrokimia Gresik.

    “Pada tanggal 1 Februari 2025 Petrokimia Gresik secara resmi menyatakan dengan tegas bahwa telah memberhentikan/memecat oknum IBP sebagai karyawan Petrokimia Gresik karena telah terbukti melakukan tindakan yang melanggar peraturan perusahaan,” ujarnya, dikutip dari TribunGresik.com, Kamis (6/2/2025).

    Adityo melanjutkan, pihaknya meminta maaf kepada masyarakat terkait kasus yang menjerat Ichlas

    Ia mengakui video syur Ichlas dan Viska membuat resah.

    “Kami juga meminta maaf atas keresahan dan ketidaknyamanan yang timbul akibat adanya kasus ini.”

    “Kami menyampaikan bahwa sikap, perilaku, maupun konten yang disampaikan oleh pribadi tertentu tidak serta merta mewakili karakter dan budaya kerja perusahaan,” tegasnya.

     

  • Update Kasus Pagar Laut Tangerang Naik ke Penyidikan, Bareskrim Polri akan Panggil Lagi Kades Kohod

    Update Kasus Pagar Laut Tangerang Naik ke Penyidikan, Bareskrim Polri akan Panggil Lagi Kades Kohod

    TRIBUNJATIM.COM – Berikut ini update kasus pagar laut Tangerang naik ke penyidikan.

    Kades Kohod Arsin bin Asip akan dipanggil kembali oleh Bareskrim Polri.

    Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, Bareskrim Polri akan kembali memanggil 25 orang saksi dalam kasus dugaan pemalsuan Surat Hak Guna Bangunan (SHGB) di lahan pagar laut Tangerang.

    “Ini kita tunggu hasilnya dan disampaikan saat ini adanya dugaan tindak pidana pemalsuan surat hak guna bangunan (SHGB).”

    “Dan kemudian akan kembali memanggil 25 saksi,” kata Trunoyudo dilansir Kompas.com, Jumat (7/2/2025).

    Menurut Trunoyudo, dari total 25 saksi tersebut, Kepala Desa Kohod, Arsin adalah salah satu saksi yang ikut diperiksa kembali oleh Bareskrim Polri.

    “Iya (Kades Kohod), itu masuk bagian daripada yang akan dipanggil,” terang Trunoyudo.

    Diketahui sebelumnya Kades Kohod, Arsin ini pernah dipanggil menjadi saksi oleh Bareskrim Polri.

    Namun saat itu, kasus dugaan pemalsuan SHGB pagar laut Tangerang ini masih dalam proses penyelidikan.

    Sehingga Arsin tidak wajib untuk memenuhi panggilan Bareskrim Polri.

    Berbeda dengan saat ini, di mana kasus dugaan pemalsuan SHGB pagar laut Tangerang telah naik statusnya ke penyidikan.

    Maka Kades Kohod ini wajib menghadiri panggilan Bareskrim Polri.

    “Kan itu penyelidikan, itu undangan sifatnya. “

    “Tapi, kalau dalam formal nanti, dalam proses penyidikan tentu ada konsekuensi dalam melaksanakan pemanggilan itu wajib untuk dihadiri dan diambil keterangannya,” jelas Trunoyudo.

    Kades Kohod Didesak Jadi Tersangka

    PAGAR LAUT – Kepala Desa Kohod, Arsin saat meninjau area laut yang memiliki SHGB dan SHM, di Desa Kohod, kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (24/1/2025). (KOMPAS.com/Acep Nazmudin)

    Ketua Riset dan Advokasi Publik LBHAP PP Muhammadiyah, Gufroni menuturkan, kasus yang dugaan pemalsuan SHGB pagar laut Tangerang yang menyeret Arsin sudah terang benderang. 

    Gufroni menilai, Arsin diduga terlibat dalam pemalsuan surat girik bidang pagar laut, hingga indikasi tindak pidana pencucian uang (TPPU).

    “Maka saya sudah sampaikan ke penyidik Bareskrim Mabes Polri untuk menetapkan dia tersangka.”

    “Dikhawatirkan Arsin menghilangkan barang bukti dan melarikan diri.”

    “Jadi kalau soal cekal itu sudah menjadi bagian dari upaya paksa kepolisian untuk melakukan pencekalan agar Arsin tidak bepergian ke luar negeri,” kata Gufroni, Selasa (4/2/2025).

    Dia pun berharap aparat penegak hukum bisa bergerak cepat, agar para terduga pelaku yang terlibat, tidak menghilangkan barang bukti.

    “Jangan sampai orang-orang yang terlibat ini menghilangkan barang bukti. Memusnahkan dokumen, terus hasil kekayaan disembunyikan,” ujar Gufroni.

    “Paling enggak seminggu ini sudah ada tersangka lah. Jangan sampai nunggu yang lain dulu, kan setahu saya banyak yang melarikan diri,” ucapnya.

    Kini Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri telah meningkatkan status kasus pagar laut di Kabupaten Tangerang, Banten ke tahap penyidikan.

    Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro mengatakan status kasus dinaikkan ke tahap penyidikan setelah pihaknya melaksanakan gelar perkara pada Selasa (4/2/2025).

    “Dari hasil gelar perkara ditemukan dugaan tindak pidana pemalsuan surat dan/atau pemalsuan akta otentik yang selanjutnya kami dari penyidik siap melaksanakan penyidikan lebih lanjut,” ujarnya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (4/2/2025).

    Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • BREAKING NEWS: Mobil Ringsek Tertabrak KA Commuter Line di Tambak Mayor Surabaya

    BREAKING NEWS: Mobil Ringsek Tertabrak KA Commuter Line di Tambak Mayor Surabaya

    Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Sebuah mobil warna putih bernopol L-1985-IQ ringsek tertabrak dan terseret Kereta Api (KA) Commuter Line Blorasura di perlintasan Jalan Tambak Mayor, Asemrowo, Surabaya, pukul 19.05 WIB, pada Jumat (7/2/2025). 

    Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif membenarkan bahwa KA relasi Stasiun Pasar Turi, Surabaya, Jatim dengan Stasiun Cepu, Blora, Jateng berhenti mendadak atau berhenti luar biasa (BLB) di KM 226+900 petak jalan antara Stasiun Surabaya Pasar Turi-Stasiun Tandes.

    “Sesaat setelah dilakukan pemeriksaan oleh Awak Sarana Perkeretaapian (ASP) mendapati posisi kendaraan mobil menghalangi jalur KA yang mengakibatkan perjalanan KA Commuter Line Blorasura terganggu,” ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, pada Jumat (7/2/2025). 

    Kini, bodi mobil yang ringsek tersebut sedang dilakukan evakuasi oleh petugas Rescue Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Surabaya. 

    Namun, kabar terbaru, Luqman menambahkan, jalur rel KA tersebut telah steril atau bersih dari bodi bekas kecelakaan. Dan KA tersebut telah melanjutkan perjalanan pukul 20.21 WIB. 

    Kondisi mobil ringsek tertabrak Kereta Api (KA) Commuter Line Blorasura di perlintasan Jalan Tambak Mayor, Asemrowo, Surabaya, pukul 19.05 WIB, pada Jumat (7/2/2025) malam. (TRIBUNJATIM/istimewa)

    “Setelah dilakukan pemeriksaan, jalur hulu-hilir dinyatakan aman dilewati oleh perjalanan KA pukul 20.21 WIB,” tambahnya. 

    Mengenai korban jiwa atau luka. Luqman belum dapat menyampaikannya. Karena proses evakuasi dan pendataan masih dilakukan oleh personelnya bersama Anggota Kepolisian. 

    “Saat ini petugas dari KAI Daop 8 Surabaya berupaya mengevakuasi kendaraan mobil agar jalur KA dapat dilalui kembali,” jelasnya. 

    Luqman tak henti-hentinya menyebutkan naha KAI Daop 8 Surabaya mengingatkan kembali kepada pengendara untuk berhati-hati saat akan melewati perlintasan sebidang KA. 

    “Berhenti, tengok kiri-kanan, pastikan tidak ada kereta yang akan melintas,” pungkasnya. 

    Sementara itu, Kasat Lantas Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya AKP Imam Sayfudin Rodji mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan ada tidaknya korban jiwa dan luka. Karena personelnya masih melakukan olah TKP dan evakuasi mobil dari rel KA tersebut. 

    “Masih melakukan evakuasi. Kami masih selidiki dan cek dulu,” ujar Imam saat dihubungi TribunJatim.com

  • Insiden Tragis di Pakuwon Mall Bekasi, 2 Pekerja Pembersih Kaca Tewas Terjatuh dari Lantai 8 – Halaman all

    Insiden Tragis di Pakuwon Mall Bekasi, 2 Pekerja Pembersih Kaca Tewas Terjatuh dari Lantai 8 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Dua pekerja pembersih kaca di Pakuwon Mall, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat, tewas setelah terjatuh dari lantai delapan, Jumat (7/2/2025).

    Kedua korban, laki-laki berinisial D (30) dan T (30), mengalami luka berat di bagian kepala dan beberapa patah tulang.

    Kapolsek Bekasi Selatan, Kompol Dedi Herdiana, menjelaskan sebelum insiden terjadi, kedua korban sedang menjalankan tugas mereka membersihkan kaca di lantai delapan dengan menggunakan gondola.

    “Korban ini yang jelas pasca jatuh  kepalanya pecah, dan ada beberapa bagian badan yang patah,” kata Kompol Dedi Herdiana saat ditemui di Pakuwon Mall Bekasi, Jumat (7/2/2025).

    Kompol Dedi menambahkan, pihak kepolisian telah memeriksa empat orang saksi untuk mengungkap lebih lanjut tentang peristiwa tersebut.

    “Terkait kronologi kejadian kami masih proses penyelidikan, tapi saat dicek di lokasi, dua korban pakai Alat Pelindung Diri (APD) lengkap,” jelasnya.

    Setelah insiden, jenazah kedua korban segera dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    “Selanjutnya perkara diselidiki Polres Metro Bekasi Kota,” tutup Kompol Dedi Herdiana.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Truk Box Terguling di Ngantru Tulungagung, Sempat Serempet Mobil dan Tabrak Pagar Rumah Warga

    Truk Box Terguling di Ngantru Tulungagung, Sempat Serempet Mobil dan Tabrak Pagar Rumah Warga

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

    TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG – Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan truk box Mitsubishi Canter L 8925 UQ dan Daihatsu Xenia L 1270 CAO terjadi di Jalan Raya Desa Pucunglor, Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung, Jumat (7/2/2025) sekitar pukul 15.15 WIB.

    Kecelakaan ini terjadi diduga karena manuver sopir truk box yang akan mendahului kendaraan di depannya.

    Truk box warna kuning muatan jajanan anak-anak ini sempat menabrak pagar rumah warga dan terguling.

    “Ada dua orang terluka, masing-masing penumpang Xenia dan sopir truk. Keduanya dibawa ke Puskesmas Pucunglor,” jelas Kasat Lantas Polres Tulungagung, AKP Taufik Nabila.

    Taufik menuturkan, truk yang terlibat kecelakaan dikemudikan BMP, warga Desa Purwokerto, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar.

    Truk melaju dari arah barat ke timur, sementara di depannya melaju Daihatsu Xenia yang dikemudikan YEW warga Desa Bendoagung, Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek.

    Saat berada di sebelah timur jalan ke Jembatan Ngujang 2, sopir truk bermaksud mendahului Xenia di depannya.

    “Dugaan kami, sopir truk ini kurang memperhatikan situasi dan tidak menguasai laju kendaraan sehingga oleng ke kiri saat akan mendahului,” sambung Taufik.  

    TRUK TERGULING – Truk box Mitsubishi Canter L 8925 UQ bermuatan jajanan anak terguling usai terlibat kecelakaan dengan Daihatsu Xenia L 1270 CAO di Jalan Raya Pucunglor, Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung, Jumat (7/2/2025) pukul 15.15 WIB. Kecelakaan ini terjadi, diduga karena manuver sopir truk yang akan mendahului kendaraan di depannya. (SATLANTAS POLRES TULUNGAGUNG)

    Saat truk box itu oleng sempat menyerempet bodi bagian kanan Daihatsu Xenia hingga plat bagian pintu depan kanan terkelupas.

    Setelah menyerempet Daihatsu Xenia, truk box balik oleng ke arah kanan hingga nyelonong ke kanan, menabrak pagar rumah warga dan terguling di jalan.

    Kaca depan mobil ini pecah berantakan, bodi box di bagian belakang juga rusak.

    “Sopir truk sama satu penumpang Xenia dengan inisial F mengalami luka, tapi dalam kondisi sadar. Mereka menjalani pemeriksaan di Puskesmas Pucunglor yang dekat dengan lokasi,” tutur Taufik.

    Kasus kecelakaan lalu lintas ini masih dalam penanganan Unit Gakkum Satlantas Polres Tulungagung.

    Kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan dibawa ke tempat penyimpanan barang bukti di Unit Gakkum.

    Sementara polisi telah melakukan olah TKP dan mengumpulkan keterangan para saksi.

    “Proses hukum sedang berjalan untuk mengungkap penyebab pasti kecelakaan,” tandasnya. 

  • Bocah SD Dituduh Curi Sayuran Padahal Pungut Sisa untuk Dijual, Digunduli dan Disekap Penjaga Pasar

    Bocah SD Dituduh Curi Sayuran Padahal Pungut Sisa untuk Dijual, Digunduli dan Disekap Penjaga Pasar

    TRIBUNJATIM.COM – Seorang bocah dituduh curi sayuran padahal pungut sisanya di pasar Induk Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan.

    Karena hal itu, bocah SD berinisial MR itu dianiaya oleh penjaga pasar.

    Peristiwa yang dialami bocah 12 tahun tersebut diungkapkan oleh Conie Pania Putri dan Novel Suwa dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bima Sakti.

    Mereka melaporkan kejadian tersebut ke Polrestabes Palembang dengan nomor laporan STTLP/357/II/2025/SPKT/Polrestabes Palembang/Polda Sumsel.

    Menurut Conie, insiden itu terjadi pada Minggu (2/2/2025) pagi.

    MR bersama teman-temannya biasa mengumpulkan sayuran sisa di pasar untuk dijual saat libur sekolah.

    Namun, saat MR berusaha mengambil kubis sisa, petugas keamanan menuduhnya mencuri dan membawanya ke dalam pos, di mana diduga terjadi aksi penganiayaan.

    “Anak ini bersama temannya hanya mencari sayuran sisa di pasar. Mereka melakukan ini karena faktor ekonomi, bukan untuk mencuri. Tapi malah ditangkap, disiksa, dan dikurung di pos keamanan pasar dari pagi hingga siang,” ungkap Conie pada Jumat (7/2/2025), melansir dari Kompas.com.

    Conie menambahkan bahwa penganiayaan diduga dilakukan oleh empat orang, sesuai pengakuan korban.

    Selama penyiksaan, MR digunduli dan jari tangannya dijepitkan ke kaki meja untuk memaksanya mengaku.

    “Tubuhnya penuh dengan bekas luka merah akibat dipukuli dengan pipa dan selang. Kami sangat menyesalkan tindakan ini,” ujarnya.

    Sementara itu, Novel menegaskan bahwa tindakan pelaku sudah melampaui batas, terutama mengingat korban adalah anak-anak.

    Ia menekankan bahwa jika MR memang mencuri, seharusnya pihak keamanan pasar langsung menyerahkannya kepada polisi, bukan menyiksanya.

    “Bukan disiksa, ini adalah anak-anak disiksa. Mereka cuma mencari sayur sisa itu untuk dijual lalu uangnya untuk makan keluarga. Bapak dari anak ini juga keluarga kurang mampu yang pekerjaannya hanya pemulung,” ungkap Novel.

    Kepala SPKT Polrestabes Palembang, AKP Hery, membenarkan adanya laporan tersebut dan menjelaskan bahwa kasus ini telah dilimpahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim untuk penyelidikan lebih lanjut.

    “Benar, laporan sudah kami terima dan saat ini dalam proses penyelidikan di Unit PPA,” kata Hery singkat.

    Sementara itu sebelumnya, seorang santri di Boyolali, Jawa Tengah menderita luka bakar pada Senin malam (16/12/2024).

    Korban berinisial SS santri Pondok Pesantren (Ponpes) Darusy Syahadah, Simo, Boyolali.

    Ia menjadi korban pembakaran setelah disiram bensin oleh seorang tamu.

     Santri itu mengalami luka bakar di bagian kaki hingga paha.

    Korban yang merupakan santri kelas 1 Kulliyatul Mu’allimin Tahfizhul Qur’an (KMT), asal Sumbawa, dituduh mencuri handphone milik adik dari si tamu tersebut.

    Peristiwa memilukan itu terjadi pada Senin malam (16/12/2024) di salah satu ruang tamu Ponpes.

    Pimpinan Ponpes Darusy Syahadah, Qosdi Ridwanullah, membenarkan insiden tersebut.

    “Jadi kemarin malam ada tamu, kakak dari salah satu santri. Dia menuduh korban telah mencuri telepon genggam milik adiknya,” ujar Qosdi pada Selasa (17/12/2024).

    Meski sudah dijelaskan bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar, pelaku tetap menginterogasi SS dan mengancam dengan kekerasan.

    Situasi semakin memanas ketika pelaku nekat menyiramkan bensin ke tubuh korban.

    Tidak berhenti di situ, pelaku kemudian membakar bensin yang telah disiramkan hingga api melalap bagian kaki korban, menyebabkan luka bakar serius dari paha hingga ke bawah.

    Saat ini, pihak Ponpes dan keluarga korban mengecam keras tindakan tersebut dan berharap pihak berwenang segera menindak tegas pelaku.

    Kasus ini masih dalam proses penyelidikan oleh pihak kepolisian untuk mengungkap motif serta kronologi lebih lanjut.

    Santri asal Sumbawa itu mengalami luka bakar serius setelah menjadi korban kekerasan berupa pembakaran oleh GSD (21), seorang tamu yang merupakan kakak dari salah satu santri di pondok tersebut.

    Insiden ini terjadi pada Senin malam (16/12/2024) ketika GSD, warga Kaliwungu, Kendal, berkunjung ke Ponpes. Kedatangannya awalnya tidak menimbulkan kecurigaan. GSD meminta adiknya memanggil SS, yang dituduh mencuri telepon genggam miliknya.

    Ketegangan mulai meningkat saat GSD membawa SS ke dalam salah satu ruangan tertutup di pondok pesantren.

    Dalam ruangan itu, ia menginterogasi SS sambil membawa sebotol bensin yang disiapkannya dalam botol bekas minuman kopi.

    Menurut keterangan pihak pondok, pelaku semakin emosional selama proses interogasi.

    Tanpa peduli penjelasan SS yang membantah tuduhan, GSD menyiramkan bensin ke tubuh SS.

    Suasana menjadi semakin mencekam ketika GSD menyalakan korek api dan menyulut tubuh korban yang sudah basah oleh bensin.

    Api dengan cepat menyebar, melukai bagian paha hingga kaki korban, juga tangan kiri, leher kanan, dan sebagian pipi kanan.

    Peristiwa mengerikan ini berlangsung dalam hitungan detik sebelum korban mendapatkan pertolongan.

    Insiden ini sontak menghebohkan warga ponpes dan membuat pihak pondok segera melaporkannya ke Polsek Simo.

    “Pelaku langsung kami amankan setelah kejadian,” ujar Kanit Reskrim Polsek Simo, Aiptu Dwi Yulianto.

    Saat ini, perkara tersebut telah dilimpahkan ke Satreskrim Polres Boyolali karena korban masih di bawah umur.

    Sementara itu, korban segera dilarikan ke RSUD Simo untuk mendapatkan perawatan medis.

    Dokter menyebutkan SS mengalami luka bakar serius yang memerlukan penanganan intensif.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com