Kementrian Lembaga: Polisi

  • KontraS Soroti Kinerja Polri Makin Turun, Perlu Pembenahan Serius – Halaman all

    KontraS Soroti Kinerja Polri Makin Turun, Perlu Pembenahan Serius – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Koordinator Badan Pekerja Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Dimas Bagus Arya, menyoroti sejumlah persoalan di institusi Polri yang membuat kinerjanya semakin menurun.

    Menurut Dimas, setidaknya terdapat 3 persoalan utama di institusi Polri yang harus dibenahi.

    “Catatan KontraS serta Koalisi Reformasi Polri ada 3 masalah fundamental di institusi Polri. Pertama, problem struktural tidak kompatibel,” ujar Dimas saat menjadi narasumber di acara rilis hasil survei Civil Society for Police Watch soal ‘Pandangan Publik Terhadap Wacana Reposisi Polri’ di Hotel Ibis Budget Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (9/2/2025).

    Persoalan fundamental kedua adalah masalah kultural masih melekat dengan budaya militer atau budaya kekerasan.

    Menurut dia, Polri hari-hari ini menjadi lembaga koersif, watak kekerasan dan hal tersebut yang dirasakan oleh publik.

    Saat ini, kata dia, publik merasa tidak bebas, merasa takut untuk bersuara di ruang publik.

    “Ketiga, profesionalisme, yakni sudah jauh dari cita-cita polisi yang profesional. Hari ini Polisi menjadi mesin politik, menjadi alat politik, menjadi perpanjangan tangan kekuasaan,” ucap Dimas.

    Sepanjang Tahun 2024, kata Dimas, banyak kejadian yang melibatkan Polri seperti kasus pemerasan terhadap tersangka atau terdakwa. 

    Menurut dia, hal tersebut merupakan masalah integritas yang dipertaruhkan pada lembaga kepolisian.

    “Karena itu, reposisi merupakan wacana yang tidak bisa dihindarkan, karena publik merasa kecewa dengan kinerja Polri. Dengan demikian, kita perlu mendorong agar reposisi perlu ini dapat terwujud, karena kita berharap ada pembenahan dan perubahan secara serius terhadap kinerja Polri,” imbuh Dimas.

    Dalam kesempatan tersebut, Majelis Etik dan Pertimbangan Organisasi AJI Indonesia, Sasmito Madrim menyatakan, tingkat kepercayaan publik terhadap institusi Polri cukup rendah, karena berdasarkan temuan survei Civil Society for Police Watch yakni 44 persen publik tidak percaya dengan kinerja Polri.

    “Reposisi Polri, apakah di bawah Presiden, Kejaksaan, Kemendagri, Kemenhan perlu untuk didiskusikan lebih lanjut. Mengapa? Karena temuan survei ini dapat memberikan petunjuk kepada kita semua bahwa reposisi Polri perlu dilakukan, agar melahirkan Polri yang lebih baik ke depannya,” kata Sasmito.

    Selain itu, jelas Sasmito, hal menarik lain dari survei ini yakni bahwa divisi hukum Polri didorong agar di bawah naungan Kejaksaan.

    Menurutnya, temuan survei ini sangat sangat menarik dan perlu didiskusikan lebih lanjut atau didiskusikan secara serius.

    Catatan AJI Indonesia, lanjut Sasmito, ada 3 persoalan serius di tubuh Polri.

    Pertama, budaya kekerasan atau kultur institusi Polri.

    Terutama budaya kekerasan terhadap jurnalis atau wartawan serta perusahaan media. 

    Sejumlah kekerasan terhadap jurnalis itu seperti pada liputan demonstrasi dan sejenisnya. 

    “Perlu ada terobosan dalam melakukan perubahan institusi Polri. Bahwa institusi Polri tidak boleh lagi melakukan tindakan kekerasan terhadap jurnalis dalam melakukan liputan” jelas Sasmito.

    Kedua, kata Sasmito, budaya korupsi di institusi Polri, seperti budaya pemerasan yang dilakukan oleh institusi Polri.

    Aspek penegakan hukum juga masih menjadi persoalan tersendiri di institusi Polri, di mana aspek keadilan hukum belum dirasakan oleh publik. 

    Ketiga, pada aspek profesionalisme institusi Polri.

    Belakangan, polisi tidak profesional karena telah menjadi alat politik.

    “Kekerasan yang dilakukan oleh Polri tadi, karena Polri masih tetap dipersenjatai. Dengan demikian, rawan terjadi kekerasan yang dilakukan oleh Polisi terhadap warga atau misalkan kita menemukan Polisi tembak Polisi. Hal tersebut perlu didorong agar melahirkan polisi yang manusiawi” jelas Sasmito.

    Problem lainnya, lanjut Sasmito, yakni watak korupsi pada institusi Polri.

    Ini menjadi persoalan serius di internal kepolisian.

    Perlu melakukan perubahan secara serius dan mendalam agar Polisi menjadi lebih baik.

    “Perlu melakukan pengawasan secara ketat oleh publik, agar polisi dapat diawasi secara baik oleh publik. Karena mekanisme pengawasan terhadap Polri baik oleh Propam Polri dan Kompolnas sudah tidak berjalan, maka publik harus melakukan pengawasan secara ketat terhadap Polri” pungkas Sasmito.

  • KontraS dan AJI Dorong Pembenahan Kinerja di Tubuh Polri – Page 3

    KontraS dan AJI Dorong Pembenahan Kinerja di Tubuh Polri – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Koordinator Badan Pekerja Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Dimas Bagus Arya mencatat tiga persoalan di institusi Polri yang membuat kinerjanya menurun.

    Tiga hal tersebut disampaikan Dimas saat menjadi narasumber di acara rilis hasil survei Civil Society for Police Watch soal ‘Pandangan Publik Terhadap Wacana Reposisi Polri’ di Hotel Ibis Budget Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (9/2/2025).

    “Pertama, adalah struktural yang tidak kompatibel,” kata Dimas seperti dikutip Senin (10/2/2025).

    Dimas menambahkan, problem kedua adalah problem kultural yang masih melekat dengan budaya militer atau budaya kekerasan. Hal itu terlihat dari kejadian belakangan hari. Akibatnya, publik merasa tidak bebas, merasa takut untuk bersuara di ruang publik.

    “Ketiga, profesionalisme, polisi tampak menjadi mesin atau alat politik dan perpanjangan tangan kekuasaan,” nilai Dimas.

    Akibat dari tiga problem tersebut, sepanjang tahun 2024 banyak kasus hukum yang turut menyeret Polri, salah satunya pemerasanyang mempertaruhkan integritas Lembaga tersebut. Oleh karena itu, Dimas pun mendorong hadirnya wacana reposisi yang menjadi buah kekecewawan publik atas kinerja Polri.

    “Kita perlu mendorong agar reposisi perlu ini dapat terwujud, karena kita berharap ada pembenahan dan perubahan secara serius terhadap kinerja Polri,” dorong Dimas.

    Sementara itu, Majelis Etik dan Pertimbangan Organisasi Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, Sasmito Madrim menyatakan tingkat kepercayaan publik terhadap institusi Polri cukup rendah. Hal itu berkaca dari temuan survei Civil Society for Police Watch yang menyatakan 44 persen publik tidak percaya dengan kinerja Polri.

    “Reposisi Polri, apakah di bawah Presiden, Kejaksaan, Kemendagri, Kemenhan perlu untuk didiskusikan lebih lanjut. Mengapa? Karena temuan survei ini dapat memberikan petunjuk kepada kita semua bahwa reposisi Polri perlu dilakukan, agar melahirkan Polri yang lebih baik ke depannya,” kata Sasmito dalam kesempatan senada.

    Catatan AJI Indonesia, lanjut Sasmito, salah satu persoalan serius di tubuh Polri yang menyangkut kerja isan pers adalah budaya kekerasan. Menurud dia, sejumlah kejadian kekerasan terekam saaat meliput demonstrasi dan sejenisnya.

    “Perlu ada terobosan dalam melakukan perubahan institusi Polri. Bahwa institusi Polri tidak boleh lagi melakukan tindakan kekerasan terhadap jurnalis dalam melakukan liputan” jelas Sasmito.

    “Kekerasan yang dilakukan oleh Polri tadi, karena Polri masih tetap dipersenjatai. Dengan demikian, rawan terjadi kekerasan yang dilakukan oleh Polisi terhadap warga atau misalkan kita menemukan Polisi tembak Polisi. Hal tersebut perlu didorong agar melahirkan polisi yang memanusiawi” imbuhnya menandasi.

     

  • 4 Orang Tewas dan Satu Kritis Setelah Pesta Minuman Keras Oplosan di Bogor, Korban Alami Gejala Ini – Halaman all

    4 Orang Tewas dan Satu Kritis Setelah Pesta Minuman Keras Oplosan di Bogor, Korban Alami Gejala Ini – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BOGOR – Empat orang tewas setelah menenggak minuman keras (Miras) oplosan di Tegallega, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (7/2/2025) malam.

    Keempatnya masing-masing bernama Idris (63), Ridwan (68), Yudhi (36), dan Hendroyono (46).

    Para korban yang tewas ini berasal dari wilayah yang sama yakni Kampung Tegallega namun berbeda RT.

    Kapolsek Bogor Tengah Kompol Agustinus Manurung mengatakan peristiwa berawal saat para korban menggelar pesta miras pada Jumat (7/2/2025) malam.

    Total yang ikut pesta miras tersebut berjumlah delapan orang.

    Mereka pesta miras di satu steam motor Jalan Tegallega.

    “Mereka pesta mirasnya mulai dari pukul 19.00 sampai dini hari,” kata Kapolsek Bogor Tengah Kompol Agustinus Manurung kepada TribunnewsBogor.com, Minggu (9/2/3025).

    Agustinus melanjutkan, keempat orang ini meninggal dunia keesokan harinya atau Sabtu dan pada hari ini Minggu.

    “Korban sebagian meninggal di RS PMI dan RS Mulia, dan ada yang telah dimakamkan juga. Mereka meninggal berturut-turut, pada Hari Sabtu dan Minggu,” ujarnya.

    Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota AKP Aji Riznaldi Nugroho mengungkap selain korban tewas, satu orang dalam keadaan kritis, dan tiga lainnya dalam keadaan masih sakit.

    “Satu orang dalam keadaan kritis. Dan sisanya masih keadaan sakit. Untuk yang pesta mirasnya  jadi jumlahnya delapan orang,” kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota AKP Aji Riznaldi Nugroho dijumpai TribunnewsBogor.com di Kantor Polsek Bogor Tengah, Minggu (9/2/2025) malam.

    Beli 10 Plastik Miras Oplosan

    Diketahui jenis minuman keras yang diminum para korban berupa aseng atau arak ginseng.

    Arak tersebut merupakan produksi home industri.

    Kemudian arak tersebut dicampur kuku bima dan hydro coco.

    Kapolsek Bogor Tengah Kompol Agustinus Manurung mengatakan, miras yang diminum berjumlah 10 plastik.

    “Totalnya 10 plastik. Minumannya anggur ginseng yang dicampur (oplos) empat kuku bima,” kata Agustinus.

    Namun, 10 miras oplosan ini dibeli tidak bersamaan.

    “Pertama dua orang yang ada di lokasi itu korban beli ke warung tiga plastik. Lalu dilanjutkan lagi beli tujuh plastik. Totalnya 10 plastik,” ujarnya.

    Saat ini, korban yang selamat sedang dilakukan pemeriksaan oleh polisi.

    “Iya ini kita masih menunggu dari pemeriksaan korbannya,” ujarnya.

    Selain itu,  penjual miras yang diketahui berjualan di kawasan Pandu Raya, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, tengah diperiksa di Kantor Polsek Bogor Tengah.

    Gejala yang Dirasakan

    Untuk semua korban termasuk yang meninggal dunia sempat mengalami sesak nafas, muntah-muntah, dan buang air besar usai menenggak miras oplosan.

    Namun, polisi masih menunggu hasil pemeriksaan dari rumah sakit untuk mengetahui pasti penyebab kematian para korban.

    Pantauan TribunnewsBogor.com, lokasi pesta miras ini tepat berada di pinggir jalan.

    Untuk garasinya sendiri, hanya berjarak sekitar 100 meter dari jalan raya.

    Tidak ada tanda-tanda atau bekas miras yang ditenggak korban.

    Beberapa warga sudah mengetahui kejadian ini.

    “Iya informasinya pesta miras di situ (garasi),” kata warga sambil menunjuk ke arah garasi.

    (Tribunnewsbogor.com/ Rahmat Hidayat)

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Begini Cara Korban Racik Miras Hingga Telan 4 Nyawa di Bogor, 8 Orang Oplos Arak ke Dalam Teko

  • Megawati Tiba di Saudi Didampingi Puan dan Pratama, Bakal Tunaikan Umroh

    Megawati Tiba di Saudi Didampingi Puan dan Pratama, Bakal Tunaikan Umroh

    Jeddah

    Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri tiba di Jeddah, Arab Saudi. Megawati didampingi anak-anaknya yakni Ketua DPR RI Puan Maharani dan Mohamad Rizki Pratama.

    Megawati tiba di bandara di Jeddah, Arab Saudi, Minggu (9/2/2025) sore waktu setempat. Megawati mengenakan abaya bernuansa biru. Megawati penuh senyum saat menjejakkan kaki di Arab Saudi.

    Megawati dan rombongan disambut Duta Besar Republik Indonesia untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad, Dubes Indonesia untuk Tunisia Zuhairi Misrawi, Konsulat Jenderal (Konjen) Republik Indonesia di Jeddah, Yusron Ambari, hingga Ketua DPP PDIP Bidang Luar Negeri Ahmad Basarah yang sudah tiba terlebih dahulu di Jeddah. Para pengurus Dewan Perwakilan Luar Negeri (DPLN) Arab Saudi juga menyambut Megawati.

    Megawati Soekarnoputri tiba di Jeddah, Arab Saudi, Minggu (9/2/2025) sore waktu setempat.

    Megawati, Puan dan Pratama kemudian menumpangi mobil yang telah disiapkan. Mereka bakal bertolak ke Mekkah dan rencananya melaksanakan ibadah umroh.

    Megawati akan melaksanakan ibadah umroh di Masjidil Haram Mekkah pada 11 Februari dan ziarah ke makam Rasulullah serta salat sunnah di Roudhah Masjid Nabawi Madinah pada 13 Februari.

    “Karena terakhir ke Tanah Suci pada tahun 2012 melaksanakan ibadah haji bersama Almarhum Pak HM Taufiq Kiemas,” kata Puan yang menggunakan abaya bernuansa hitam.

    Selama melaksanakan ibadah umroh, Megawati akan didampingi Mohammad Rizki Pratama, Puan Maharani beserta suaminya Hapsoro Sukmonohadi atau akrab disapa Happy, dan putrinya Diah Pikatan Orrisa.

    “Selepas kegiatan umroh ini, Ibu Megawati rencananya akan melanjutkan kunjungan luar negerinya ke Abu Dhabi Uni, Emirat Arab, pada 14-16 Februari untuk memenuhi undangan silaturahmi Seikha Fatima binti Mubaraq Al Ketbi, Ibu Suri Syeikh Mohammed Bin Zayed Al Nahyan,” ujar Basarah kepada wartawan.

    (gbr/aik)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Pria Lepaskan Tembakan di Mal Setia Alam Malaysia, 1 Orang Terluka

    Pria Lepaskan Tembakan di Mal Setia Alam Malaysia, 1 Orang Terluka

    Selangor

    Terjadi penembakan di pusat perbelanjaan atau mal di Setia Alam, Selangor, Malaysia, dan melukai satu orang. Polisi pun telah berasil mengidentifikasi pelaku sebagai pria yang berusia 30-an tahun dengan catatan 11 kriminal.

    Dilansir Channel NewsAsia, kejadian penembakan itu terjadi pada Sabtu (8/2), Polisi pertama kali diberitahu tentang sebuah insiden yang dilaporkan pada pukul 10.50 malam pada Sabtu di Setia City Mall.

    Tersangka telah melepaskan empat tembakan ke seorang petugas kebersihan ketika ia memasuki pusat perbelanjaan, melukai kakinya dan bokongnya sebelum pria bersenjata itu melarikan diri ke lantai lain di mana ia terus melepaskan tembakan tambahan, kata polisi Selangor.

    Tembakan itu memecahkan kaca jendela tangga dan juga pintu geser, imbuh mereka. Tersangka kemudian memasuki tempat parkir mobil, berusaha melarikan diri.

    “Seorang pengunjung mal dihadang oleh tersangka tetapi ia tetap melaju. Tersangka kemudian melepaskan tembakan yang mengenai mobilnya,” kata kepala polisi Selangor Hussein Omar Khan, seraya menambahkan bahwa korban telah mengajukan laporan polisi.

    Tersangka kemudian mengalihkan perhatiannya ke mobil lain, sebuah Perodua Ativa, yang berhenti, dan menodongkan senjata kepada pengemudi, imbuh Hussein.

    “Tersangka memaksa pengemudi untuk mengeluarkannya dari mal. Ia kemudian memerintahkan pengemudi untuk menurunkannya di dekat pintu keluar Pandamaran di Kesas Expressway,” katanya.

    Petugas polisi Selangor menemukan lebih dari 10 selongsong peluru dari berbagai area di mal termasuk tangga dan area parkir.

    Perburuan intensif kini sedang berlangsung, kata dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Minggu, yang juga disiarkan oleh media Malaysia.

    “Kami sedang melacaknya. Motif penyerangan masih dalam penyelidikan,” tambahnya.

    Korban Luka

    Setelah serangan itu, petugas kebersihan, yang tertembak di kaki dan pantatnya, berhasil mendapatkan pertolongan dan dilarikan ke Rumah Sakit Shah Alam untuk dirawat, kata Hussein. Petugas kebersihan tersebut kini dalam kondisi stabil.

    Media sosial ramai dengan laporan penembakan tersebut, dengan foto dan video saksi mata yang diambil dari dalam mal beredar luas di Reddit.

    Mengenang kembali kejadian tersebut, seorang karyawan toko kecantikan berusia 20 tahun mengatakan bahwa ia sedang membagikan sampel parfum kepada pelanggan ketika ia tiba-tiba mendengar dua ledakan keras, sekitar 40 meter dari tempat kerjanya.

    “Pada saat itu, saya tidak tahu suara apa itu. Ketika saya melihat ke arah pintu menuju tangga, saya melihat dua petugas kebersihan dalam keadaan tertekan,” katanya kepada kantor berita New Straits Times.

    Setelah mendengar suara tembakan ketiga, Aishah melihat orang-orang berlarian ke segala arah, meninggalkan barang-barang mereka.

    Banyak yang mulai berteriak agar semua orang di mal lari ke tempat yang aman, tambahnya. “Saya mendengar lebih dari lima suara tembakan. Setiap kali mendengarnya, saya berlari, takut akan berhadapan langsung dengan tersangka,” katanya.

    “Saya bahkan tidak sempat menutup gerai tadi malam. Saya hanya memegang ponsel di tangan saya… Tas tangan dan kartu identitas saya tertinggal.”

    (aik/aik)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Investasi Ratusan Triliun Lenyap dari Indonesia Gara-Gara Aksi Premanisme Ormas

    Investasi Ratusan Triliun Lenyap dari Indonesia Gara-Gara Aksi Premanisme Ormas

    PIKIRAN RAKYAT – Pada saat ini, aksi premanisme dari organisasi masyarakat (ormas) di kawasan industri sering terjadi. Bahkan, aksi ini membuat negara kehilangan investasi sampai ratusan triliun rupiah.

    Fakta itu diungkap oleh Himpunan Kawasan Industri (HKI) Indonesia. Mereka mengungkapkan, mengalami kerugian hingga ratusan triliun rupiah akibat investasi yang batal dan keluar dari kawasan industri akibat premanisme ormas.

    “Kalau dihitung semuanya, ‘ngitungnya bukan cuma yang keluar, tapi yang nggak jadi masuk juga. Itu bisa ratusan T (triliun rupiah),” kata Ketua Umum HKI, Sanny Iskandar di Jakarta, Kamis 6 Februari 2025.

    Menurutnya, ormas tersebut menyebabkan gangguan keamanan, karena masuk ke kawasan industri untuk melakukan demonstrasi. Biasanya, ormas tersebut meminta diikutsertakan dalam proses pembangunan ataupun aktivitas pabrik.

    “Yang mereka pingin itu adalah supaya yang terkait dengan pabrik, selalu ya, dia kan butuh transportasi, catering atau apa, pingin beli ini, beli itu, mau bangun perluasan pabriknya atau apa, mereka itu minta diserahkan ke mereka,” tutur Sanny Iskandar.

    Jabar, Jatim, dan Batam Darurat Ormas

    Sanny Iskandar mengatakan bahwa beberapa investor sudah mengirimkan surat langsung kepada Presiden Prabowo Subianto terkait premanisme ormas.

    “Beberapa investor akhirnya nulis surat langsung ke Presiden,” ucapnya.

    Untuk wilayah yang sering terjadi premanisme ormas, ia mengatakan berada di Bekasi, Karawang, Jawa Timur, dan Batam.

    Lebih lanjut, Sanny Iskandar pun meminta jaminan keamanan kepada pemerintah, mengingat beberapa kawasan industri merupakan objek vital nasional.

    Modus Ormas

    Salah satu aksi yang sering dilakukan para ormas adalah menyegel pabrik. Akibatnya, barang produksi dan karyawan tidak bisa keluar dan masuk. Sehingga, membuat pabrik-pabrik di kawasan industri merugi.

    “Modusnya memang gitu, mereka melakukan unjuk rasa dan segala macam untuk menutup kawasan. Sehingga pabrik-pabrik itu nggak bisa keluar, barang-barang nggak bisa masuk, bahan baku nggak bisa masuk, barang jadi nggak bisa keluar,” kata Sanny Iskandar.

    Selain itu, dia mencontohkan ada salah satu ormas yang sudah melakukan penyegelan pabrik di kawasan industri.

    “Kalau lihat fotonya tahulah, bajunya loreng-loreng dan segala macam. Ini yang nyegel bukan polisi, ini ormas. Jadi sudah sampai segitunya,” ujar Sanny Iskandar.

    Respons Kemenperin

    Menanggapi keluhan HKI Indonesia, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan akan mencari solusi terkait aktivitas premanisme ormas di kawasan industri yang dinilai mengganggu kinerja pabrik di kawasan tersebut.

    “Kalaupun akhirnya terjadi excess, terjadi apa yang kita tidak inginkan, ya ini yang kita coba cari solusinya,” kata Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin Tri Supondy di Jakarta, Kamis 6 Februari 2025.

    Dia menyebutkan bahwa dalam menopang sektor perindustrian, pihaknya tidak berdiri sendiri, melainkan membutuhkan kolaborasi bersama pemerintah daerah, kementerian atau lembaga lain, serta aparat penegak hukum.

    Menurutnya, tujuan dibentuknya kawasan industri yakni untuk membuat kinerja sektor manufaktur lebih optimal, meningkatkan utilisasi, serta menekan biaya logistik. Meski penanganan aktivitas ormas di kawasan industri tak mudah, namun pihaknya memastikan memberi perhatian (concern) terhadap hal tersebut.

    “Sekali lagi ini concern yang kami terima,” ujar Tri Supondy.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Gelar Pentas Seni, Alumni Boedoet 88 Galang Dana Bantu Murid SMA 1 Jakarta

    Gelar Pentas Seni, Alumni Boedoet 88 Galang Dana Bantu Murid SMA 1 Jakarta

    Jakarta

    Alumni SMA 1 Jakarta angkatan 88 atau IKA Boedoet 88 menggelar pentas seni. Acara itu digelar juga untuk menggalang dana bantuan belajar bagi siswa siswi SMA 1 Boedoet.

    Pagelaran dilakukan di Gedung Kesenian Jakarta, Jakarta Pusat, Minggu (9/2/2025). Pagelaran seni itu bertajuk ‘Ketika None Memilih’.

    Ada sejumlah pertunjukan seni yang ditampilkan, mulai dari tarian, paduan suara, fashion show, hingga puncaknya adalah drama musikal komedi. Penampil dari acara itu adalah alumni dari SMA 1 Jakarta.

    Founder & Chairman CT Corp Chairul Tanjung (CT) yang juga Ketua Umum IKA Boedoet, mengapresasi adanya acara tersebut. Dia mengatakan para alumni SMAN 1 Jakarta terus mendukung kegiatan-kegiatan serupa.

    “Saya ingin menyampaikan apresiasi yang luar biasa kepada angkatan 88 atas inisiatifnya untuk melaksanakan pentas seni pada malam ini,” kata CT dalam sambutannya pada acara tersebut, Minggu (9/2).

    “Memang kami dari ikatan alumni mendorong sepenuhnya, untuk kegiatan alumni ini untuk betul-betul terus bisa terlaksana dengan baik,” tambahnya.

    CT mengatakan angkatan 88 Boedoet ini spesial. Dia berharap angkatan 88 itu terus kompak dan mendoakan yang terbaik untuk semuanya.

    “Jadi sekali lagi terima kasih 88, selamat atas aktivitas yang luar biasa ini, kita berharap 88 makin kompak, makin solid dan bisa menjadi jadi tiang utama Boedoet keseluruhan,” katanya.

    Dalam kesempatan yang sama, Presiden Boedoet 88, Snowerdi Sumardi, mengatakan acara digelar agar semuanya bisa mencintai kesenian dalam negeri. Acara digelar, kata dia, berdasarkan ide dari pengurus-pengurus sebelumnya.

    “Ini merupakan cipta seni karya nyata dari Boedoet 88. Juga dalam kesempatan ini kami ingin mengajak anak-anak, adik-adik semua, untuk mencintai kesenian dalam negeri sendiri. Seni itu indah, seni itu fun,” kata Snowerdi.

    Snowerdi mengatakan pagelaran seni itu diikuti oleh sekitar 100 orang peserta. Selain pagelaran seni, dirinya menjelaskan kegiatan ini juga untuk mengumpulkan dana untuk bimbingan belajar SMA 1 Jakarta. Dana itu pun terkumpul Rp 50 juta.

    “Kami juga mengumpulkan dana. Dana untuk bimbingan belajar SMA 1 Budi Utomo. Dana ini kami peruntukan kepada adik-adik kami yang ada di SMA 1 Budi Utomo, dengan harapan bahwa SMA 1 Budi Utomo tetap maju dan jaya selamanya,” katanya.

    (ial/aik)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Apa Itu NPD? Diduga Penyebab Valyano Dikeluarkan dari Sekolah Polisi, Anak Perwira Batal Dilantik

    Apa Itu NPD? Diduga Penyebab Valyano Dikeluarkan dari Sekolah Polisi, Anak Perwira Batal Dilantik

    TRIBUNJATIM.COM – Nasib Valyano Boni Raphael dikeluarkan dari sekolah polisi negara (SPN) Polda Jawa Barat, viral di media sosial. 

    Pemuda berusia 21 tahun ini dikeluarkan H -6 jelang pelantikan, setelah divonis mengidap NPD (Narcissistic Personality Disorder). 

    Valyano batal dilantik dan dipecat pada 3 Desember 2024. 

    Pemecatan Valyano ini sampai menjadi pembahasan di DPR RI.

    Lantas apa itu NPD? 

    Pemecatan Valyano Boni Raphael dari SPN Polda Jabar ini viral setelah ia bersama keluarganya melakukan pengaduan ke pihak DPR RI khusus Komisi III.

    Fakta dikeluarkannya Valyano dari sekolah polisi diungkap oleh sang ibu, Veronica Amalia Putri.

    Dalam rapat bersama anggota DPR RI, Veronica menyebut bahwa putranya dikeluarkan karena dianggap mengidap Narcissistic Personality Disorder (NPD) alias gangguan kepribadian narsistik.

    “Anak saya dikatakan mengalami gangguan jiwa, NPD, psikopat,” ujar Veronica.

    Vonis Valyano mengidap NPD diurai oleh polwan yang memeriksa sang anak perwira, yakni Ipda Ferren Azzahra Putri.

    Di depan anggota DPR RI, Ipda Ferren mengaku memang ditugaskan untuk memeriksa kesehatan mental Valyano.

    “Saat itu kami yang ditugaskan memeriksa Valiano Boni Ravael, kami yang melakukan wawancara dan kami yang melakukan tes psikologi. 

    Betul kami menyebutkan bahwa yang bersangkutan itu NPD, hanya saja yang kami sebutkan saat pemulangan salah satu contoh perilaku yang merujuk ke NPD.

    Seperti yang tertulis di dalam keberatan, contoh anak kami dinyatakan NPD adalah saat lari bersama siswa anak kami bersorak ‘Brimob’ dan itu dianggap oleh Bakpesi Polda Jabar NPD,” ungkap Ipda Farren Azzahra Putri.

    Sementara itu, Kabiddokkes Polda Jabar Kombes Pol dr Nariyana justru mengurai hal berbeda dengan Ipda Farren.

    Kombes Pol dr Nariyana menyebut bahwa Valyano tidak mengalami gangguan kejiwaan yang disebutkan oleh Ipda Farren.

    “Pada terperiksa Valyano, tidak ditemukan adanya tanda atau gejala gangguan jiwa yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Terperiksa masih memiliki potensi, dalam menjalankan tugas dalam menjalankan pendidikannya,” imbuh Kombes Pol dr Nariyana.

    Namun diungkap dr Nariyana, Valyano memang punya kecendereungan untuk unggul dari yang lain.

    “(Valyano) Cenderung mencari solusi cepat dan instan dalam menghadapi situasi yang tertekan. Punya keinginan menonjolkan diri,” ujar Kombes Pol dr Nariyana

    Dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni langsung meminta pengakuan pada Valyano Boni Raphael.

    “Kamu gak gila kan ?” tanya Ahmad Sahroni.

    “Siap tidak,” jawab Valyano Boni Raphael.

    Apa itu NPD?

    Disebut-sebut diidap oleh anak perwira hingga gagal di sekolah polisi, NPD belakangan ramai jadi perbincangan.

    Dihimpun TribunnewsBogor.com dari laman Halodoc, NPD atau Narcissistic Personality Disorder adalah penyakit gangguan mental di mana seseorang merasa memiliki perasaan yang berpusat pada kepentingannya sendiri.

    Artinya, orang-orang NPD biasanya senang diperhatikan, dikagumi, namunkurang berempati terhadap orang lain.

    Orang-orang yang mengidap NPD juga memiliki kepercayaan diri yang tinggi tapi rapuh terhadap kritikan.

    Biasanya orang yang NPD tidak menyadari dirinya adalah NPD.

    Berikut adalah gejala yang biasanya dilakukan oleh penderita NPD: 

    Punya tingkat keamanan diri yang rendah
    Sangat sensitif dan reaktif terhadap kritikan sekecil apapun
    Mudah marah dan meledak-ledak jika menghadapi hal yang berbeda dengan pandangannya
    Mau menang sendiri
    Suka merendahkan orang lain

    NPD juga memiliki beberapa jenis dan tingkatan yang berbeda.

    Dilansir dari laman Rumah Sakit Siloam, berikut adalah jenis-jenis NPD berdasarkan analisa medis :

    APA ITU NPD – Foto arsip untuk berita apa itu NPD terkait kasus Valyano Boni Raphael dikeluarkan dari sekolah polisi negara (SPN) Polda Jawa barat, viral di media sosial.  (Freepik by freepik)

    1. Narsistik tampak

    Orang yang mengidap NPD tampak biasanya bersikap arogan, kompetitif, percaya diri berlebihan, tidak punya empati dan sering mengintimidasi orang lain

    2. Narsistik Terselubung

    Biasanya orang yang mengidap narsistik terselubung tidak sering menampakkan kesombongannya depan umum.

    Namun pengidap NPD terselubung ini biasanya menyalahkan orang lain atas nasib buruk yang menimpanya.

    3. Narsistik Antisosial

    Gejala NPD Antisosial mirip dengan NPD tampak.

    Namun pengidap NPD Antisosial biasanya sering mengambil keuntungan dari penderitaan orang lain tanpa rasa bersalah.

    Penderita NPD Antisosial juga sulit memaafkan orang lain dan sering berdebat mencari masalah.

    4. Narsistik Prososial

    Pengidap NPD Prososial biasanya sering melakukan kebaikan namun tujuannya untuk mendapatkan pujian atau perhatian orang lain.

    Pengidap NPD Prososial biasanya haus akan validasi.

    Kendati gejala dan jenis NPD banyak diketahui oleh orang, namun diagnosis gangguan NPD hanya bisa dilakukan oleh dokter ahli.

    Ada 9 ciri yang biasanya jadi pedoman oleh ahli untuk mendiagnosa pasien adalah NPD, yakni: 

    Membutuhkan pujian dan validasi yang konstan dari orang-orang di sekitarnya.
    Mengharapkan perlakuan khusus dari orang lain.
    Menganggap orang iri dengannya atau merasa iri dengan orang lain.
    Sombong dan arogan.
    Merasa dirinya paling baik di antara orang lain.
    Merasa dirinya istimewa dan hanya bersedia berteman dengan orang yang dirasa setara.
    Selalu mengkhayal tentang kecerdasan, kesuksesan, kecantikan, kekuasaan, dan pasangan yang sempurna.
    Sering memanfaatkan orang lain untuk keuntungan sendiri.
    Memiliki sedikit empati dan tidak peduli pada perasaan atau kondisi orang lain.

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

    Berita Viral lainnya

  • Pohon Bertumbangan di Banyuwangi, Polisi dan Masyarakat Gotong Royong

    Pohon Bertumbangan di Banyuwangi, Polisi dan Masyarakat Gotong Royong

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Angin kencang menyebabkan pohon tumbang yang menutup Jalan dan menimpa rumah warga di sejumlah wilayah Banyuwangi, Minggu (09/2/2025).

    Pohon tumbang menghalangi akses jalan yang meyebabkan arus lalu lintas terganggu terjadi di kota Banyuwangi, Rogojamp, Cluring, Genteng dan wilayah lainnya di kabupaten Banyuwangi.

    Polresta Banyuwangi, bersama dengan instansi terkait lainnya, bahu-membahu mengevakuasi pohon dengan menggunakan gergaji mesin dan alat manual.

    Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra, S.I.K., M.Si., M.H mengatakan bahwa proses evakuasi pohon tumbang berlangsung lancar dan berhasil menyelesaikan penyingkiran pohon dari badan jalan.

    “Arus lalu lintas kembali normal dan situasi di lokasi sudah kondusif,” ujarnya.

    Akibat kejadian ini di Rogojampi pohon yang menimpa pengemudi kendaraan sepeda motor mengalami luka dan telah mendapat penanganan medis. Untuk beberapa daerah lain dampak angin ini menyebabkan kerugian material seperti wilayah genteng yang menimpa rumah warga,” tambahnya.

    Polresta Banyuwangi mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana serupa.”Kami dari Kepolisian bersama dinas terkait lainnya dan dibantu warga langsung turun ke lokasi untuk kelancaran lalu lintas.

    Alhamdulillah, dengan kebersamaan dapat mengatasi permasalahan akibat angin kencang,” tandasnya.

    Salah satu warga yang berada dilokasi kejadian mengatakan kepada media bahwa sangat mengapresiasi gerak cepat yang dilakukan oleh Polresta bersama dinas terkait lainnya dalam mengatasi dampak angin kencang.

    Upaya ini menjadi wujud sinergi antara aparat kepolisian, dinas terkait dan masyarakat dalam menghadapi dampak bencana.

    Tidak hanya menjaga Harkamtibmas, Polresta Banyuwangi juga menunjukkan kepedulian sosial yang tinggi, khususnya dalam membantu masyarakat mengatasi musibah akibat bencana. [alr/but]

  • Warga Solo Konvoi Melintasi Rumah Jokowi, Desak Jokowi Diadili karena Merugikan Negara

    Warga Solo Konvoi Melintasi Rumah Jokowi, Desak Jokowi Diadili karena Merugikan Negara

    GELORA.CO –  Puluhan orang di Solo, Jawa Tengah menggelar konvoi menuntut agar Presiden ke-7 Joko Widodo diadili.

    Massa berpendapat, saat dipimpin Jokowi, banyak proyek strategis justru diserahkan kepada pihak asing.

    Hal tersebut membuat negara kehilangan banyak sumber daya

    Merekamenamakan diri sebagai Aliansi Rakyat Bergerak menggelar konvoi motor melintasi sekitar kediaman Mantan Presiden Joko Widodo di Sumber, Banjarsari, Solo, Minggu (9/2/2025).

    Koordinator Aksi Usman Amirodin mengatakan, Jokowi layak diadili karena membuka investasi dari China salah satunya di Pantai Indah Kapuk (PIK).

     Menurutnya investasi tersebut merupakan bentuk penjajahan oleh negara China.

    Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk bela negara melawan penjajah.

    “Kami melihat kondisi bangsa dan negara Indonesia ini dijajah oleh kekuatan asing terutama China Komunis. Kalau sudah begitu UUD 1945 diamanatkan untuk bela negara,” jelasnya saat ditemui usai aksi.

    Dalam pantauan TribunSolo.com, mereka tiba di Persimpangan Sate Sumber pukul 11:12.

    Setelah itu mereka belok ke Jalan Ki Mangun Sarkoro.

     Saat melewati persimpangan mereka berteriak-teriak, “Adili Jokowi.”

    Ia juga menyinggung adanya pagar laut yang erat kaitannya dengan PIK.

    Menurutnya ini bukti semasa pemerintahan Jokowi mengutamakan investasi China ketimbang kepentingan bangsa Indonesia.

    “Di bawah pemerintahan Jokowi mengutamakan kepentingan China Komunis. PIK 1, PIK 2. Masak laut bisa disertifikatkan,” jelasnya.

    Meski menuntut agar Jokowi diproses secara hukum, ia tidak menggelar aksi di hadapan para penegak hukum.

    Ia mengklaim proses hukum telah dijalankan di Jakarta.

    “Di Jakarta sudah berproses melaporkan Jokowi ke Mahkamah Konstitusi, kejaksaan, kepolisian. Kami memberikan dukungan mudah-mudahan tidak hanya di Solo,” tuturnya.