Kementrian Lembaga: Polisi

  • Korban Tewas Bus Terjun ke Sungai di Guatemala Jadi 51 Orang

    Korban Tewas Bus Terjun ke Sungai di Guatemala Jadi 51 Orang

    Guatemala City

    Korban tewas dalam kecelakaan bus terjun ke sungai di Guatemala City bertambah menjadi 51 orang penumpang. Insiden bus menabrak pagar pembatas dan terjun ke jurang ini menjadi salah satu kecelakaan lalu lintas terburuk di Amerika Latin.

    Pemadam kebakaran mengatakan 51 jenazah ditemukan dari puing-puing bus. Bus ini membawa lebih dari 70 orang penumpang ketika jatuh dari jembatan ke sungai yang terkontaminasi limbah.

    “51 jenazah di kamar mayat sementara,” kata juru bicara kelompok Relawan Pemadam Kebakaran, Victor Gomez, dilansir AFP, Senin (10/2/2025).

    Tim penyelamat telah berhasil mengevakuasi 10 orang yang terluka dari reruntuhan.

    Presiden Guatemala Bernardo Arevalo menyatakan kesedihannya atas tragedi tersebut dan mengumumkan masa berkabung nasional yang tidak ditentukan.

    “Hari ini adalah hari yang sulit bagi bangsa Guatemala,” ucap Arevalo.

    Pemadam kebakaran menyebut pengemudi bus kehilangan kendali dan bertabrakan dengan beberapa kendaraan kecil sebelum terjun ke jurang.

    “Bus itu terus melaju, menerobos pagar besi, dan jatuh ke jurang sedalam 20 meter (65 kaki) hingga mencapai sungai yang terkontaminasi limbah,” kata Carlos Hernandez dari departemen tersebut kepada wartawan.

    Gambar AFPTV menunjukkan barisan petugas pemadam kebakaran melewati mayat-mayat yang ditarik dari air keruh, yang dipenuhi sampah, menaiki lereng dengan tandu.

    Menurut media lokal, bus tersebut sedang melakukan perjalanan ke Guatemala City dari kota San Agustin Acasaguastlan di departemen El Progreso, sekitar 90 kilometer (56 mil) ke arah timur laut.

    Menteri Komunikasi Miguel Angel Diaz mengatakan penyelidikan awal menunjukkan bahwa bus tersebut berusia 30 tahun tetapi masih memiliki izin beroperasi.

    Dia menyebut penyebab kecelakaan Senin dini hari itu masih belum diketahui dan penyidik sedang menyelidiki apakah bus tersebut kelebihan penumpang.

    (fas/fas)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Kapolda Metro bakal bentuk tim pemecah kemacetan

    Kapolda Metro bakal bentuk tim pemecah kemacetan

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Kapolda Metro bakal bentuk tim pemecah kemacetan
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 10 Februari 2025 – 18:55 WIB

    Elshinta.com – Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Karyoto bakal membentuk tim pemecah kemacetan usai menilai banyak masyarakat yang merasa jenuh dengan kemacetan di Jakarta.

    “Kita di Jakarta yang hari-hari tidak lepas dari kemacetan tentunya akan menguras emosi,” katanya saat ditemui di Jakarta, Senin.

    Bahkan dia sendiri ketika berkendaraan banyak masyarakat yang tidak sabar dengan membunyikan klakson. “Ini indikasi bahwa masyarakat jenuh,” katanya.

    Akibat hal tersebut, Karyoto memerintahkan jajarannya untuk membentuk tim pemecah kemacetan yang berasal dari Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya. “Kemarin sudah saya perintahkan untuk membuat tim pemecah kemacetan,” katanya.

    Dia mengatakan, jangan disangka ketika hari libur, Sabtu dan Minggu adalah hari senggang. Tidak seperti itu. “Mungkin 10 atau 20 tahun yang lalu itu terjadi,” katanya.

    Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono menjelaskan tim pemecah kemacetan nantinya bertugas untuk mengurai kemacetan. “Pada saat terjadi lokasi-lokasi simpul yang ‘stuck’ akan kita urai,” katanya.

    Pada saat terjadi stagnan, tim tersebut akan datang untuk mengurai lokasi kemacetan tersebut yang akan dipancarkan oleh Traffic Management Center atau TMC dengan informasi dari petugas yang ada di lapangan.

    Argo juga menambahkan tim pemecah kemacetan berjumlah sekitar 60-80 personel yang bersiap di lapangan.

    “Para personel nanti menggunakan motor-motor trail sehingga nanti lokasi-lokasi khususnya di wilayah jalur kemacetan dapat segera terurai dengan adanya keberadaan tim tersebut,” katanya.

    Mengenai perbedaan dengan personel Ditlantas yang biasa mengatur lalu lintas di jalan raya, Argo menyebutkan perbedaannya ada di fungsi dan tugas mereka.

    “Tentunya keberadaan personel di lapangan setiap pagi, sore, sampai malam itu memang untuk melaksanakan pengaturan. Nah dengan adanya tim ini, mereka statis dan bergerak langsung dititik kemacetan,” katanya.

    Sumber : Antara

  • 5 Tersangka Curanmor di Tulungagung Dibekuk Polisi

    5 Tersangka Curanmor di Tulungagung Dibekuk Polisi

    Tulungagung (beritajatim.com) – Satreskrim Polres Tulungagung berhasil membekuk lima pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang selama ini meresahkan warga. Para tersangka telah melakukan aksi pencurian di enam tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Tulungagung selama Januari hingga Februari 2025.

    Kelima tersangka berinisial AS (33), SH (41), AM (44), SP (28), dan MH (44). Mereka diketahui berasal dari komplotan yang berbeda namun memiliki modus operandi serupa dalam melancarkan aksinya.

    Wakapolres Tulungagung, Kompol Arie Taufan Budiman, mengungkapkan bahwa para tersangka mengincar sepeda motor yang terparkir di pinggir jalan tanpa pengawasan, serta kendaraan yang ditinggal pemiliknya dalam kondisi kunci masih tertancap.

    “Tersangka melakukan pencurian di 6 TKP yakni di wilayah Kecamatan Campurdarat, Karangrejo, Ngatru, dan Sendang,” ujarnya, Senin (10/2/2025).

    Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa para tersangka berasal dari komplotan berbeda. Setelah beraksi, mereka berusaha menjual hasil curian melalui media sosial. Namun, sebelum berhasil menjual kendaraan tersebut, mereka telah ditangkap oleh pihak kepolisian.

    Para tersangka yang diamankan diketahui bukan residivis. “Ada yang sudah mencuri motor 4 kali tapi baru tertangkap kali ini,” tuturnya.

    Polisi masih terus mengembangkan penyelidikan untuk mengungkap kemungkinan adanya jaringan penadah dalam kasus ini. Para tersangka dijerat dengan Pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 9 tahun penjara. “Kita masih terus lakukan pendalaman terkait kasus ini,” pungkasnya. [nm/kun]

  • Penyebab Pria di Riau Ditangkap Setelah Lapor Polisi Soal Dugaan Pencurian

    Penyebab Pria di Riau Ditangkap Setelah Lapor Polisi Soal Dugaan Pencurian

    TRIBUNJATENG.COM – Seorang pria ditangkap setelah melapor polisi di Polda Riau, Pekan Baru pada Minggu (9/2/2025). 

    Pria yang ditangkap berinisial RBP alias UP, penyebabnya karena kasus penganiayaan terhadap pria bernama Rifnaldo di Kecamatan Minas, Kabupaten Siak, Riau. 

    Kapolres Siak, AKBP Eka Ariandy Putra, mengatakan pihaknya mendapat laporan tentang dugaan tindak pidana penganiayaan pada Minggu Berdasarkan laporan tersebut, Kepala Unit (Kanit) I Satreskrim Polres Siak, Iptu Bagas Dwi Akbar, bersama Unit Reskrim Polsek Minas melakukan penyelidikan.

    “Petugas melakukan penyelidikan untuk menentukan alat bukti sehingga dapat dinaikkan ke tahap penyidikan melalui mekanisme gelar perkara.

    Setelah itu, mencari keberadaan tersangka,” kata Eka kepada wartawan saat konferensi pers di Mapolres Siak, Senin (10/2/2025).

    Sekitar pukul 10.15 WIB, petugas berhasil menangkap tersangka RBP alias UP di depan Mapolda Riau.

    Rupanya, tersangka baru saja usai membuat laporan polisi di Polda Riau terkait dugaan pencurian buah sawit miliknya.

    “Saat diinterogasi, tersangka mengakui perbuatannya. Selanjutnya, tim membawa tersangka ke Polres Siak untuk diproses hukum,” kata Eka.

    Eka mengungkapkan, pelaku RBP alias UP menganiaya korban, Rifnaldo, karena sakit hati sawitnya dicuri.

    “Sakit hati karena buah sawit milik korban diduga dicuri korban,” ungkap Eka. 

    Sebagaimana diketahui, kasus ini terungkap berawal dari viralnya video aksi main hakim sendiri yang dilakukan seorang pria terhadap pria yang dituding mencuri buah sawit di Kecamatan Minas, Kabupaten Siak.

    Dalam video itu, diketahui pelaku adalah RBP alias UP dan korban bernama Rifnaldo. Pelaku memukul dan menendang korban hingga tersungkur di tanah.

    Beberapa pria yang ada di dalam video itu hanya melihat aksi main hakim sendiri yang dilakukan RBP.

    Pelaku RBP marah karena merasa buah sawitnya sering hilang dicuri dan menuding korban sebagai salah satu pelakunya

  • Bus Angkut 75 Penumpang Jatuh ke Jurang di Guatemala, 31 Orang Tewas

    Bus Angkut 75 Penumpang Jatuh ke Jurang di Guatemala, 31 Orang Tewas

    Guatemala City

    Sebuah bus membawa 75 orang penumpang jatuh ke jurang di Guatemala City. Kecelakaan ini menewaskan 31 orang dan penumpang lainnya masih terjebak di bawah reruntuhan sungai.

    “31 jenazah telah ditemukan dari bus sejauh ini dan kami berusaha menyelamatkan orang lain yang terjebak,” kata juru bicara dinas pemadam kebakaran setempat, Mynor Ruano, dilansir AFP, Senin (10/2/2025).

    Sepuluh orang penumpang yang terluka telah dievakuasi dari bus yang jatuh dari jembatan Puente de Belice ke sungai yang terkontaminasi limbah.

    “Beberapa orang yang terluka parah dibawa ke rumah sakit terdekat,” kata Ruano.

    Menurut media lokal, bus tersebut sedang melakukan perjalanan ke Guatemala City dari kota San Agustin Acasaguastlan di departemen El Progreso, sekitar 90 kilometer (56 mil) ke arah timur laut.

    Polisi sedang menyelidiki penyebab kecelakaan yang terjadi Senin dini hari tersebut.

    (fas/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Pembantu di Jakarta Curi Uang Majikan Sampai Bisa Belikan Orang Sebuah Mobil

    Pembantu di Jakarta Curi Uang Majikan Sampai Bisa Belikan Orang Sebuah Mobil

    TRIBUNJATENG.COM – Seorang pembantu di Jakarta mencuri uang majikannya sampai bisa membelikan orang lain sebuah mobil.

    Pembantu wanita berinisial K (52) itu membelikan rekan kerjanya seorang pria berinisial G (28) sebuah mobil.

    Kini keduanya sudah ditangkap aparat dari Polsek Metro Penjaringan, Jakarta Utara berdasar laporan majikan mereka.

    K merupakan asisten rumah tangga (ART) dan G adalah seorang sopir yang bekerja di sebuah rumah di Taman Grisenda, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.

    Keduanya diketahui telah lama berkomplot demi menguras harta majikan.

    “Kedua pelaku berkomplot mencuri uang tunai dan perhiasan majikan yang kerugiannya mencapai Rp 800 juta,” kata Kanit Reskrim Polsek Metro Penjaringan AKP Arief Ryzki.

    Pelaku utama dalam komplotan ini adalah K. Uang tunai asing yang dicuri diberikan kepada G untuk ditukarkan ke mata uang rupiah.

    “Dari pengakuan kedua pelaku, mereka sudah 10 kali menukarkan uang di money changer,” kata AKP Arief.

    Uang tersebut diklaim untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

    Selain itu, uang haram juga dikirim ke keluarga mereka secara rutin yang ada di kampung halaman.

    Tidak hanya itu, K juga sempat-sempatnya membelikan G sebuah mobil seharga Rp 80 juta menggunakan uang tersebut.

    “Untuk mobil ini sudah kami jadikan barang bukti,” kata dia. Polisi pun menelusuri dugaan hubungan keduanya bukan sebatas rekan kerja.

    Namun, polisi memastikan, tidak ada hubungan spesial di antara keduanya.

    “Mereka hanya sebatas teman kerja saja,” kata dia. Kasus ini sendiri dilaporkan oleh sang majikan ke Polsek Metro Penjaringan pada pertengahan 2024 lalu.

    Korban melapor karena uang di brankas rumah sering hilang. ART dicurigai sebagai pelaku.

    Selanjutnya, dengan adanya laporan tersebut, Tim Resmob Polsek Metro Penjaringan melakukan pengecekan ke lokasi kejadian.

    Sayangnya, tidak ada kamera pengintau atau CCTV di dalam kamar tempat diletakannya brankas.

    Sehingga polisi melakukan pemantauan terlebih dahulu dan ketika sudah terkumpul cukup bukti, barulah melakukan interogasi terhadap orang-orang yang berada di dalam rumah. Dalam proses penyelidikan itu, pelaku akhirnya mengaku telah menguras harta majikannya.

    “ART ini mengaku telah mengambil uang tunai dan perhiasan milik korban dan selanjutnya pelaku, korban, dan saksi dibawa ke Polsek Metro Penjaringan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” kata dia. (*)

  • Polisi Temukan Puluhan Handphone Milik Penonton Konser yang Hilang di Tulungagung

    Polisi Temukan Puluhan Handphone Milik Penonton Konser yang Hilang di Tulungagung

    Tulungagung (beritajatim.com) – Sebuah video yang memperlihatkan banyaknya pengunjung konser di Tulungagung kehilangan handphone viral di media sosial. Dalam video tersebut tertulis bahwa puluhan penikmat konser band Rebellion Rose dan Tipe X kehilangan handphone mereka.

    Diduga kuat, para korban menjadi sasaran pencopetan saat konser berlangsung. Menanggapi hal tersebut, pihak kepolisian bertindak cepat dengan melakukan sweeping usai konser. Hasilnya, banyak handphone penonton konser yang berhasil ditemukan.

    Kapolres Tulungagung, AKBP Taat Resdianto, menjelaskan bahwa konser tersebut digelar di GOR Lembupeteng pada Sabtu (8/2/2025) malam. Saat konser masih berlangsung, polisi telah menerima laporan mengenai kehilangan handphone penonton. Jumlah laporan terus bertambah, meskipun konser tetap berjalan dengan kondusif. “Kami menerima laporan ada 49 handphone yang hilang selama konser tersebut,” ujarnya, Senin (10/2/2025).

    Menanggapi laporan tersebut, kepolisian langsung melakukan sweeping setelah konser selesai. Polisi memeriksa satu per satu penonton dan meminta mereka menunjukkan handphone mereka. Selain itu, petugas juga melakukan penyisiran di area lokasi konser. Dari hasil penyisiran tersebut, polisi menemukan beberapa tas yang berada di dalam parit.

    “Saat kami buka, isinya ternyata handphone. Kami menemukan tas tersebut di tiga titik. Diduga, handphone-handphone tersebut dicopet, tetapi setelah tahu kami melakukan sweeping, pelaku memilih meninggalkannya,” tuturnya.

    Dari total 49 handphone yang dilaporkan hilang, sebanyak 47 berhasil ditemukan oleh kepolisian. Polisi kemudian mempersilakan penonton yang kehilangan handphone untuk mengeceknya. Dari jumlah tersebut, dua handphone ditemukan dalam kondisi rusak, sementara yang lain masih normal.

    “Kita mempersilakan penonton untuk mengambil handphone yang hilang, tapi ada syaratnya. Mereka harus bisa membuka password. Jika tidak ada password, mereka harus dapat menunjukkan foto selfie di dalam galeri,” lanjutnya.

    Pasca kejadian ini, pihak kepolisian melakukan evaluasi terhadap sistem pengamanan konser. Beberapa hal perlu diperhatikan untuk meningkatkan keamanan dalam konser musik atau acara lainnya.

    Salah satu langkah yang akan diterapkan adalah keberadaan posko laporan di lokasi konser. Selain itu, panitia acara juga akan didampingi oleh pihak kepolisian saat melakukan sweeping terhadap penonton. “Kejadian kemarin menjadi catatan dan atensi dari kami. Ke depan, pengamanan tentunya akan lebih ditingkatkan,” pungkasnya. [nm/kun]

  • Nikita Mirzani Dilaporkan ke Polisi Karena Memeras Dokter Reza Gladys, Kerugian 4 Miliar

    Nikita Mirzani Dilaporkan ke Polisi Karena Memeras Dokter Reza Gladys, Kerugian 4 Miliar

    TRIBUNJATENG.COM – Awal mula dugaan pemerasan yang dilakukan Nikita Mirzani diungkap kepolisian.

    Pelapor adalah dokter Reza Gladys  yang mengaku merugi hingga Rp 4 miliar akibat pemerasan itu.

    Semua berawal dari live TikTok Nikita Mirzani yang menjelek-jelekan produk dari Reza Gladys.

    “Kemudian pada tanggal 13 November 2024, korban menghubungi terlapor. Terlapornya kami sampaikan tadi, dalam penyelidikan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi di Polda Metro Jaya, Senin (10/2/2025). 

    Ade mengatakan, Reza sempat menghubungi asisten Nikita melalui dua nomor WhatsApp untuk meminta bersilaturahmi.

    Namun, kata Ade, Reza justru mendapatkan respons berupa ancaman dari Nikita yang ditampilkan melalui asistennya.

    “Jadi, respons dari terlapor adalah ancaman akan speak up ke media sosial bila silaturahmi tersebut tidak menghasilkan uang, dan terlapor meminta sejumlah uang sebesar Rp 5 miliar sebagai uang tutup mulut,” ungkap Ade Ary.

    Karena Reza merasa terancam dan takut, keesokan harinya atau 14 November 2024, dia mentransfer uang senilai Rp 2 miliar ke sebuah rekening.

    “Kemudian pada 15 November atas arahan terlapor, korban memberikan uang tunai sebesar Rp 2 miliar,” ujar Ade Ary.

    Atas kejadian tersebut, Reza merasa diperas dan mengalami kerugian senilai Rp 4 miliar.

    Sejauh ini, Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya telah meningkatkan status perkara dari penyelidikan menjadi penyidikan.

    Dalam tahap penyidikan ini, polisi memeriksa 10 saksi dan mengantongi sejumlah barang bukti untuk keperluan penyidikan.

    Polisi mengamankan dua buah flashdisk, satu bundel tangkapan layar percakapan via WhatsApp, printout bukti transfer, print out bukti transaksi, salinan lembar kuitansi pembayaran, serta beberapa ponsel.

    “Selanjutnya, tim penyidik masih terus melakukan proses penyidikan dan kasus ini akan diusut tuntas,” pungkas dia.

    Adapun Nikita Mirzani menjalani pemeriksaan sebagai saksi terkait kasus yang dilaporkan Reza Gladys pada Kamis (6/2/2025).

    Nikita Mirzani menjalani pemeriksaan selama hampir 13 jam, dari pukul 10.30 WIB hingga 23.30 WIB, dan menjawab total 58 pertanyaan. (*)

  • Perjuangan Panjang Keadilan untuk Korban Pemerkosaan di Grobogan, Pelaku Masih Bebas Berkeliaran

    Perjuangan Panjang Keadilan untuk Korban Pemerkosaan di Grobogan, Pelaku Masih Bebas Berkeliaran

    TRIBUNJATENG.COM, GROBOGAN – Proses hukum kasus dugaan pemerkosaan yang menimpa NT (14), siswi SMA di Grobogan disesalkan keluarga korban berjalan lamban,

    Hingga kini beberapa pelaku belum ditetapkan menjadi tersangka.

    Satreskrim Polres Grobogan, Jawa Tengah didesak untuk segera mengusut tuntas kasus dugaan pemerkosaan tersebut.

    Pelajar kelas X asal Grobogan tersebut dilaporkan telah dirudapaksa beramai-ramai di salah satu kamar hotel di perkotaan Purwodadi oleh sejumlah remaja pria. 

    Kuasa Hukum korban, Endang Kusumawati berharap, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Grobogan sudi menangani kasus kejahatan seksual yang resmi dilaporkannya pada 18 November lalu ini dengan serius. 

    “Saya sangat menyayangkan, prosesnya lambat. Kurang apalagi, bukti cukup. Kami laporkan pada pertengahan November, namun hingga kini belum ada penetapan tersangka,” tegas Endang saat dihubungi melalui ponsel, Senin (10/2/2025).

    Dalam kasus dugaan serangan seksual anak di bawah umur ini, sambung Endang, enam remaja pria asal Kecamatan Sukolilo, Pati dilaporkan terlibat dengan status peran yang berbeda.

    “Seharusnya para terduga pelaku yang berjumlah enam ini diamankan terlebih dulu bukannya dibiarkan berkeliaran bahkan bebas bermedsos. Terduga pelaku utama ini putus sekolah dan lainnya pelajar SMA,” kata Endang.

    Korban trauma Menurut Endang, sejauh ini korban masih dalam kondisi ketakutan meski beberapa kali sempat menerima pendampingan psikis dari Unit PPA Satreskrim Polres Grobogan. 

    “Korban sudah tidak punya bapak, hanya tinggal bersama ibunya. Jadi untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan, kami monitoring 24 jam,” kata Endang. 

    Tersangka Pencabulan 10 Murid SD Polisi sebut masih didalami penyidik Kanit PPA Satreskrim Polres Grobogan, Ipda Yusuf Al Hakim mengatakan, kasus dugaan pemerkosaan pelajar SMA ini masih didalami penyidik.

    “12 saksi sudah kami periksa dan saat ini sudah proses pelimpahan ke Kejari Grobogan,” kata Yusuf. 

    Kronologi

    Kuasa hukum korban, Endang Kusumawati saat dihubungi melalui ponsel, Jumat (22/11/2024) mengatakan, insiden memilukan yang merenggut keperawanan warga Grobogan itu berlangsung pada pertengahan Oktober lalu.

    Siang nahas itu, korban diajak bertemu oleh salah seorang terduga pelaku yang sudah lama mengenalnya.

    Korban selanjutnya dijemput dengan mengendarai sepeda motor.

    Bujuk rayunya, korban hendak ditraktir makan namun belakangan korban justru dipaksa masuk ke kamar hotel yang sudah disewa terduga pelaku.

    Celaka, beberapa saat kemudian terduga pelaku lainnya mulai berdatangan.

    “Nah, di kamar hotel itu korban dicekoki minuman keras yang diduga sudah dicampuri obat tidur,” ujar Endang.

    Ironis, perbuatan biadab itu bahkan direkam beberapa remaja pria itu menggunakan kamera smartphone.

    Menjelang Subuh, korban yang syok langsung diantarkan pulang oleh terduga pelaku utama.

    “Korban diancam akan dibunuh jika melaporkan,” ungkap Endang. 

    Disampaikan Endang, kasus dugaan pencabulan anak di bawah umur ini mencuat setelah video tak senonoh yang sengaja direkam para pelaku itu disebarluaskan melalui perpesanan WhatsApp.

    “Kakak korban yang mengetahui itu kemudian mencecar korban lalu korban mengakuinya,” kata Endang. (*)

     

  • 12 Bus Wisata Konvoi di Ciputat Timur, Lalin Sempat Macet 2 Kilometer

    12 Bus Wisata Konvoi di Ciputat Timur, Lalin Sempat Macet 2 Kilometer

    Jakarta

    Lalu lintas di Jalan WR Supratpam, Kelurahan Pondok Ranji, Ciputat Timur, Tangerang Selatan macet malam ini. Kemacetan disebabkan karena adanya konvoi bus wisata.

    “Penyebab kemacetan adanya konvoi 12 bus yang mengarah ke SD di Pondok Ranji sepulang dari karya wisata,” ujar Kapolsek Ciputat Timur Kompol Bambang Askar Sodiq, dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (10/2/2025).

    Kemacetan mengular sampai 2 kilometer akibat adanya rombungan bus tersebut. Bus melintas tanpa pengawalan

    “(Kemacetan) sekitar 2 kilometer,” imbuhnya.

    Bambang mengatakan saat ini kemacetan telah terurai setelah polisi turun tangan ke lokasi. Lebih lanjut, Bambang mengimbau masyarakat untuk menghubungi call center 110 atau kepolisian terdekat apabila menemukan gangguan kamtibmas maupun kamseltibcarlantas.

    Warga Terjebak 1 Jam

    Dalam rekaman video yang diperoleh detikcom dari Polsek Ciputat Timur, warga melaporkan kemacetan melalui layanan hotline SPKT Polsek Ciputat Timur. Warga tersebut sempat terjebak macet selama 1 jam.

    “Ini sudah sejam dari portal Sektor 2 belum lewat, katanya ada bus fieldtrip lewat,” ujar warga bernama Airlangga itu.

    (mei/dek)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu