Kementrian Lembaga: Polisi

  • Mobil Kades Kohod Pakai Nopol ‘Cantik’ Mirip Namanya B 412 SIN, Ini Penjelasan Polisi – Halaman all

    Mobil Kades Kohod Pakai Nopol ‘Cantik’ Mirip Namanya B 412 SIN, Ini Penjelasan Polisi – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi melakukan penggeledahan rumah Kepala Desa Kohod, Arsin bin Asip, di Jalan Kalibaru Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten.

    Penyidik menggeledah isi rumah Kades Kohod dilakukan pada Senin (10/2/2025) pukul 19.56 WIB.

    Penggeledahan dilakukan polisi terkait kasus pagar laut Tangerang yang diduga melibatkan Arsin.

    Terlihat mobil Honda Civic berwarna putih dengan pelat nomor polisi (nopol) B 412 SIN di garasi Arsin.

    Mobil sedan tersebut tak luput dari perhatian karena memakai nopol ejaan nama Arsin bin Sanip.

    Wadirlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono menuturkan pihaknya sudah mengecek data manajemen terkait nopol ejaan nama yang digunakan tersebut.

    Hasilnya nopol mobil tersebut tidak palsu alias Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) resmi terdaftar.

    “Kalau dicek di data manajemen nopol ada (terdaftar, red),” ucap Argo kepada wartawan, Selasa (11/2/2025).

    Argo memaparkan data menajemen juga menunjukkan mobil berpelat nomor B 412 SIN dimiliki oleh Arsin.

    “Dilihat dari data sesuai nama dan jenis kendaraan,” ungkapnya.

    Mobil lain

    Selain mobil Honda Civic, kemudian ada juga mobil Avanza berwana abu-abu dengan pelat dinas yang terparkir di rumah Kades Kohod itu.

    Lalu nampak juga sejumlah motor juga terpakir di halaman Rumah Kades Kohod tersebut.

    Dan sebelum melakukan penggeledahan, para penyidik mengundang RT-RW setempat untuk menyaksikannya secara langsung.

    Selanjutnya, penyidik Bareskrim Polri menjelaskan soal tujuan dari kegiatannya hari ini.

    “(Pengadilan Negeri Tangerang) Menetapkan memberikan izin kepada penyidik untuk melakukan penggeledahan. Rumah tertutup atau alat angkut terhadap terlapor Arsin bin Asib (dan) Ditandatangani secara elektronik (oleh Ketua PN Tangerang,” ucap penyidik Bareskrim Polri di lokasi.

    Tak hanya di kantor desa, tim Bareskrim juga melakukan penggeledahan di rumah Sekretaris Desa dan Kepala Desa Kohod.

    Dugaan Pemalsuan

    Bareskrim Polri menemukan modus operandi dugaan pemalsuan dokumen Surat Hak Guna Bangunan dan Surat Hak Milik (SHM) di kasus pagar laut Tangerang oleh Kepala Desa (Kades) Kohod Arsin.

    Hal ini diketahui setelah penyidik memeriksa Arsin dan 43 orang lain sebagai saksi dalam proses penyidikan.

    “Dari hasil pemeriksaan, di samping perbuatan yang terjadi, penyidik juga mendapatkan modus operandi dimana terlapor (Arsin) dan kawan-kawan membuat menggunakan surat palsu,” kata Dirtipidum Bareskrim Polri Djuhandhani Rahardjo Puro kepada wartawan, Selasa (11/2/2025).

    Dia menyebut surat palsu itu digunakan untuk mengajukan permohonan pengukuran dan permohonan pengakuan hak ke Kantor Pertanahan Kabupaten Tangerang.

    “Kemudian selanjutnya ada peran-peran yang membantu yang tentu saja dari peran-peran pembantu dan lain sebagainya ini akan kita lengkapi alat buktinya lebih lanjut,” tuturnya. 

     

  • Israel Ganti Nama Tepi Barat Jadi Yudea dan Samaria, Palestina Geram!    
        Israel Ganti Nama Tepi Barat Jadi Yudea dan Samaria, Palestina Geram!

    Israel Ganti Nama Tepi Barat Jadi Yudea dan Samaria, Palestina Geram! Israel Ganti Nama Tepi Barat Jadi Yudea dan Samaria, Palestina Geram!

    Ramallah

    Parlemen Israel menyetujui rancangan undang-undang (RUU) untuk mengganti sebutan Tepi Barat dengan Yudea dan Samaria. Otoritas Palestina mengecam keras langkah parlemen Israel tersebut sebagai eskalasi serius yang bertujuan untuk mencaplok wilayah pendudukan tersebut.

    Kementerian Luar Negeri Palestina dalam pernyataannya, seperti dilansir Anadolu Agency, Selasa (11/2/2025), mengecam persetujuan yang diberikan oleh Komite Legislasi Kabinet pada parlemen Israel atau Knesset terhadap RUU yang mengubah nama Tepi Barat tersebut.

    “Eskalasi tindakan sepihak dan ilegal Israel yang berbahaya, membuka jalan bagi aneksasi penuh terhadap Tepi Barat, penerapan hukum Israel dengan kekerasan, dan secara sistematis melemahkan kemungkinan pembentukan negara Palestina dan penyelesaian konflik melalui cara-cara politik damai,” kecam Kementerian Luar Negeri Palestina dalam pernyataannya.

    “Undang-undang ini, bersama dengan langkah-langkah pendudukan lainnya, tidak menciptakan hak sah bagi Israel atas tanah Negara Palestina. Undang-undang ini batal demi hukum, ilegal dan merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional dan resolusi PBB, yang merupakan ancaman langsung terhadap keamanan dan stabilitas regional dan global,” sebut pernyataan tersebut.

    Kementerian Luar Negeri Palestina juga menyerukan intervensi internasional yang mendesak “untuk menghentikan upaya Israel untuk mengubah status politik, hukum, dan geografis Negara Palestina yang diakui secara internasional”.

    Pernyataan Kementerian Luar Negeri Palestina itu mendesak semua negara untuk mengkondisikan hubungan mereka dengan Israel berdasarkan kepatuhannya terhadap hukum internasional dan kepatuhan terhadap resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    Knesset, pada 29 Januari lalu, meloloskan pembahasan awal RUU yang mengizinkan para pemukim Israel untuk mendaftarkan diri mereka sebagai pemilik tanah yang sah di Tepi Barat yang diduduki.

    Palestina dan organisasi sayap kiri Israel berpendapat bahwa pemerintahan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu mempercepat upaya untuk menerapkan hukum Israel di Tepi Barat sebagai persiapan untuk aneksasi penuh.

    Dalam beberapa bulan terakhir, para menteri pemerintahan Israel dan Netanyahu secara terbuka menyatakan niat untuk mencaplok Tepi Barat, yang berada di bawah pendudukan Israel sejak tahun 1967 silam.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Perwira TNI Ditunjuk Jadi Dirut Bulog, Dandhy Laksono: Kiri Kanan di Indonesia Ketemu Polisi, TNI, Ormas

    Perwira TNI Ditunjuk Jadi Dirut Bulog, Dandhy Laksono: Kiri Kanan di Indonesia Ketemu Polisi, TNI, Ormas

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Penunjukan perwira TNI aktif, Mayjen Novi Helmy Prasetya, menjadi Direktur Utama Bulog menuai sorotan. Salah satunya dari Dadhy Laksono.

    Jurnalis investigasi itu mengungkapkan militer selama ini gagal mengurusi food estate di Kalimantan Tengah. Lalu kini diberi tugas lagi mengurus hal lainnya.

    “Militer sudah gagal ngurus proyek food estate di Kalimantan Tengah. Sekarang mau ngurus beras dan makan gratis?” kata Dandhy dikutip dari unggahannya di X, Senin (10/2/1015).

    Saki banyaknya polisi dan tentara yang menempati jabatan sipil. Dandhy hilang kiri kanan kini ada tentara dan polisi.

    “Kiri-kanan di Indonesia ketemunya polisi, tentara, atau ormas (preman),” ucapnya.

    Ia juga mengungkit Himpunan Kerukunan Tani Indonesia. Organisasi itu, dulunya diisi para anggota TNI.

    “Organisasi tani (HKTI) dari dulu isinya jenderal. Lihat nasib pertanian kita,” ujar Dandhy.

    Di sisi lain, penunjukan Novi sebagai Dirut Bulog ini juga dianggap melanggar aturan. Yakni UU TNI dan UUD 1945.
    (Arya/Fajar)

  • Polisi Tangkap Pelaku Pengeroyokan Brutal di SPBU Perak Jombang

    Polisi Tangkap Pelaku Pengeroyokan Brutal di SPBU Perak Jombang

    Jombang (beritajatim.com) – Polres Jombang berhasil menangkap sejumlah orang yang diduga terlibat dalam pengeroyokan tiga warga Nganjuk di SPBU Kecamatan Perak pada Selasa (11/2/2025). Para tersangka saat ini tengah menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Jombang guna pengembangan lebih lanjut.

    Kapolres Jombang AKBP Ardi Kurniawan mengonfirmasi penangkapan tersebut, meski belum merinci jumlah dan identitas para tersangka. “Benar, kami sudah menangkap sejumlah pelaku. Saat ini sedang kami kembangkan lagi. Karena tidak menutup kemungkinan jumlahnya bertambah,” ujar Kapolres Jombang, Selasa (11/2/2025).

    Kasus ini bermula dari konvoi liar gerombolan orang yang melintas di Jalan Raya Perak, Jombang, pada Minggu (9/2/2025) pukul 07.30 WIB. Tragedi terjadi ketika tiga warga Nganjuk yang baru saja mengisi bahan bakar di SPBU Perak tiba-tiba menjadi sasaran amukan massa.

    Aksi brutal ini terekam dalam video amatir warga dan beredar luas di media sosial, memicu reaksi publik. Dalam video tersebut, tampak beberapa anggota konvoi menyerang korban dengan pukulan dan lemparan benda keras.

    Saksi mata, Nada Fachril Imami (26), menyebutkan bahwa gerombolan pelaku mengenakan pakaian serba hitam dan mengendarai motor serta mobil dari arah Kertosono menuju Jombang. “Kemudian tiga orang baru beli BBM di SPBU Perak berhenti di pintu keluar,” ujarnya.

    Namun, tiba-tiba gerombolan tersebut berhenti dan langsung menganiaya ketiga korban. Salah satu korban sempat melarikan diri, sementara dua lainnya terkena pukulan bertubi-tubi. Satu orang bahkan tersungkur dan dihajar hingga babak belur.

    Aksi pengeroyokan baru berhenti setelah warga sekitar turun tangan untuk melerai. Para pelaku kemudian melanjutkan perjalanan ke arah Jombang kota, sementara korban segera melapor ke pihak kepolisian.

    Hingga kini, polisi masih mendalami kasus ini dan tidak menutup kemungkinan adanya tersangka lain yang segera diamankan. [suf]

  • 8
                    
                        Jawaban Polisi Saat Dilarang Menyita Komputer Sekdes Kohod: Kami Boleh Menyita Apa Saja!
                        Megapolitan

    8 Jawaban Polisi Saat Dilarang Menyita Komputer Sekdes Kohod: Kami Boleh Menyita Apa Saja! Megapolitan

    Jawaban Polisi Saat Dilarang Menyita Komputer Sekdes Kohod: Kami Boleh Menyita Apa Saja!
    Editor
    TANGERANG, KOMPAS.com
    – Tim penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri melakukan penggeledahan di rumah Sekretaris Desa (Sekdes) Kohod, Ujang Karta di Jalan Kalibaru Kohod, Pakuhaji, Tangerang pada Senin (10/2/2025) malam.
    Dalam proses penggeledahan buntut polemik pagar laut, sempat terjadi perdebatan antara pihak keluarga dengan penyidik terkait penyitaan sebuah komputer.
    Kakak ipar Ujang Karta, Marmadi, tampak keberatan ketika tim penyidik berusaha menyita komputer yang berada di salah satu ruangan rumah tersebut.
    Komputer tersebut diletakkan di atas meja berwarna cokelat, di sebuah ruangan yang tampak seperti ruang keluarga, berdekatan dengan dapur.
    Di sekitar ruangan itu juga terlihat beberapa kursi, akuarium, serta kandang burung.
    Marmadi sempat mempertanyakan dasar penyitaan komputer tersebut kepada tim penyidik.
    Ia menegaskan bahwa perangkat tersebut digunakan untuk keperluan pekerjaan sehari-hari.
    “Komputernya memang boleh disita?” tanya Marmadi kepada penyidik.
    Tim penyidik pun dengan tegas menjawab mereka memiliki wewenang untuk melakukan penyitaan sesuai prosedur yang berlaku.
    “Boleh, Pak. Kami boleh menyita apa saja,” jawab salah satu penyidik.
    Tidak puas dengan jawaban tersebut, Marmadi pun berusaha menolak penyitaan komputer dengan cover warna putih dengan nada suara yang mulai meninggi.
    “Jangan, jangan, itu jangan diambil,” ujarnya dengan nada tegas.
    Namun, ketika diminta memberikan alasan lebih lanjut, penjelasan Marmadi itu terdengar terbata-bata dan kurang meyakinkan.
    Menanggapi hal tersebut, Kanit II Subdit II Dittipidum Bareskrim Polri, AKBP Prayoga Angga Widyatama, menegaskan, tindakan Marmadi yang mencoba mencegah penyitaan dapat dianggap sebagai upaya menghalangi proses penyelidikan.
    “Kami boleh melakukan penyitaan. Apalagi di sini sudah ada penetapan dari ketua pengadilan. Ketika Anda mengatakan tidak boleh, itu artinya Anda menghalangi penyelidikan,” ujar AKBP Prayoga.
    Akhirnya, tim penyidik tetap menyita komputer tersebut. Komputer itu kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik bening berlogo Bareskrim Polri sebagai barang bukti dalam proses penyelidikan lebih lanjut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ada Upaya Pisahkan Prabowo dan Jokowi, PSI: Pasti Gagal

    Ada Upaya Pisahkan Prabowo dan Jokowi, PSI: Pasti Gagal

    Jakarta

    Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menanggapi pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menyebut ada pihak berupaya untuk memisahkan dirinya dengan Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi). PSI menilai upaya tersebut tak akan pernah berhasil.

    “Upaya memisahkan Presiden Prabowo dan Pak Jokowi tidak akan berhasil. Kepentingan mereka sama, yaitu memajukan bangsa dan negara. Mereka seiring-sejalan. Semakin diadu, mereka semakin menyatu,” kata Waketum PSI, Andy Budiman, kepada wartawan, Selasa (11/2/2025).

    Seperti Prabowo, PSI berharap seluruh pihak tidak memainkan politik pecah belah. Andy menilai upaya pecah belah akan berakhir sia-sia.

    “Jadi, seperti kata Presiden, kita tertawakan saja upaya yang akan sia-sia itu. Mereka melakukan sesuatu yang sudah pasti gagal,” tambahnya.

    Prabowo sebelumnya membahas hubungannya dengan Jokowi saat ini. Prabowo mengungkap masih ada pihak yang mau memisahkan dia dengan Jokowi.

    “Ada yang sekarang mau memisahkan saya dengan Pak Jokowi. Lucu juga, untuk bahan ketawa boleh, jangan, kita jangan ikut pecah belah-pecah belah itu kegiatan mereka-mereka yang tidak suka sama Indonesia,” kata Prabowo saat memberi sambutan di acara Kongres ke-XVIII Muslimat NU digelar di Jatim Expo, Surabaya, Senin (10/2).

    Tak hanya itu, Prabowo bercerita bahwa banyak belajar dari Jokowi soal politik. Prabowo menilai pihak yang sudah tak berkuasa tak perlu diolok-olok.

    “Jadi memang kalau politik ya saya belajar dari Pak Jokowi. Nggak usah malu-malu lah, kadang orang sudah nggak berkuasa mau dikuyu-kuyu, mau dijelek-jelekin, jangan. Kita hormati semua, hormati semua,” ujar Prabowo.

    (dwr/rfs)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Mayat Perempuan Tanpa Identitas Ditemukan di Sungai Pacarpeluk Jombang

    Mayat Perempuan Tanpa Identitas Ditemukan di Sungai Pacarpeluk Jombang

    Jombang (beritajatim.com) – Warga Dusun Peluk, Desa Pacarpeluk, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, digegerkan dengan penemuan mayat perempuan tanpa identitas di sungai setempat pada Selasa (11/2/2025) pagi.

    Kejadian ini pertama kali diketahui sekitar pukul 06.00 WIB saat warga melihat sesosok tubuh mengapung di tengah aliran sungai dalam posisi telungkup.

    Mengetahui hal tersebut, warga segera menarik mayat tersebut ke tepi sungai sebelum melaporkannya kepada perangkat desa dan pihak kepolisian. Tak lama berselang, petugas dari Polsek Megaluh tiba di lokasi untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) serta identifikasi awal.

    “Benar, ada temuan mayat di sungai Pacarpeluk,” ujar Kasi Humas Polres Jombang, AKP Kasnasin.

    Menurut Kasnasin, identitas mayat perempuan muda itu masih belum diketahui. Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut, termasuk pemeriksaan sidik jari untuk mengungkap identitas korban. Dari hasil pemeriksaan awal, korban diperkirakan berusia sekitar 30 tahun.

    “Ciri-cirinya, korban mengenakan kaos lengan panjang motif polos warna kuning dan celana jeans warna hitam. Usianya sekitar 30 tahun,” ungkapnya.

    Saat ini, jenazah telah dievakuasi ke kamar jenazah RSUD Jombang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Kepolisian mengimbau masyarakat yang kehilangan anggota keluarga dengan ciri-ciri tersebut agar segera melapor ke pihak berwenang. [suf]

  • Balas Trump Soal Greenland, Denmark Sesumbar Akan Beli California    
        Balas Trump Soal Greenland, Denmark Sesumbar Akan Beli California

    Balas Trump Soal Greenland, Denmark Sesumbar Akan Beli California Balas Trump Soal Greenland, Denmark Sesumbar Akan Beli California

    Copenhagen

    Warga Denmark meluncurkan kampanye terbaru untuk membeli California dari Amerika Serikat (AS). Hal ini menjadi balasan atas ambisi besar Presiden Donald Trump untuk membeli Greenland dari Denmark.

    Di bawah rencana yang diberi nama “Denmarkification” ini, seperti dilansir RT.com dan The Sun, Selasa (11/2/2025), Disneyland yang ada di negara bagian California akan diberi nama baru.

    Seorang warga Denmark bernama Xavier Dutoit yang ada di balik rencana untuk membeli California dari AS ini, menargetkan penggalangan dana publik sebesar US$ 1 triliun, atau setara Rp 16.377 triliun, untuk mewujudkan pembelian itu. Dia juga melontarkan tekad untuk menyebarkan nilai-nilai Denmark di California nantinya.

    Gerakan yang dicetuskan Dutoit ini sudah mendapatkan hampir 200.000 pendukung pada situs lengkap yang dibuatnya untuk menjelaskan gagasannya tersebut.

    Menurut situs tersebut, Dutoit meyakini bahwa Denmark seharusnya memiliki California karena “Mengapa tidak?”.

    “Pernahkah Anda melihat peta dan berpikir, Anda tahu apa yang dibutuhkan Denmark? Lebih banyak sinar matahari, pohon palem, dan sepatu roda. Iya, kita memiliki kesempatan sekali seumur hidup untuk mewujudkan mimpi itu,” sebut situs tersebut.

    Dutoit menjelaskan bahwa membeli California dari AS akan memberikan masyarakat Denmark akses terhadap sinar matahari tanpa akhir dan “dominasi teknologi” berkat Silicon Valley yang ada di California.

    Dia juga meyakini California akan menjadi peluang besar untuk berbagi budaya Denmark dengan AS, karena dia ingin mengganti nama Disneyland menjadi Han Christian Andersenland. “Mickey Mouse dengan helm Viking? Iya, silakan,” tulis situs itu.

    Gagasan satire ini menjadi respons pahit terhadap rencana Trump untuk membeli Greenland, yang saat ini dimiliki Denmark.

    Trump telah berulang kali melontarkan gagasan untuk mengakuisisi Greenland — wilayah otonom Denmark — dengan alasan nilai strategis dan ekonomi yang signifikan dari pulau tersebut bagi AS. Trump bertekad memperluas jejak AS hingga ke Greenland dan melanjutkan upaya keamanan internasional.

    Dia telah mengincar Greenland sejak tahun 2019 karena lokasinya yang strategis di Arktik, yang menawarkan rute terpendek dari Amerika Utara ke Eropa. Ditambah lagi, Trump khawatir Greenland akan jatuh ke tangan Rusia dan China jika AS tidak mengambil alih kendali.

    Gagasan Trump menuai penolakan keras dari para pejabat Denmark dan Greenland sendiri. Namun Trump menyatakan siap menggunakan kekuatan militer dan ekonomi untuk mendapatkan wilayah tersebut.

    Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Marco Rubio bahkan menekankan bulan lalu bahwa pembelian Greenland menjadi tujuan yang serius, dan “bukan lelucon”.

    Namun tidak demikian dengan gagasan Dutoit, yang dijelaskan pada bagian bawah situs soal rencana membeli California itu bahwa gerakan tersebut hanyalah lelucon.

    “Disclaimer: Kampanye ini 100 persen nyata… dalam mimpi kita,” tulis Dutoit pada situs tersebut.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Polisi Kasih Kawalan Buat Warga dari Rumah Duka ke Pemakaman, Gratis!

    Polisi Kasih Kawalan Buat Warga dari Rumah Duka ke Pemakaman, Gratis!

    Jakarta

    Korlantas Polri akan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Salah satunya memberi pengawalan warga yang berduka dari rumah duka ke pemakaman secara gratis.

    Korlantas Polri meminta kepada jajarannya untuk bertindak preemtif dan preventif selama Operasi Keselamatan 2025 berlangsung. Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Pol Raden Slamet Santoso mengingatkan pentingnya sosialisasi, edukasi, serta pelatihan kepada masyarakat guna meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap aturan lalu lintas.

    “Mulai dari kegiatan sosialisasi, kemudian pendidikan dan pelatihan di sekolah-sekolah, khususnya bagi siswa SMA kelas 11. Dengan begitu, kita dapat mengukur tingkat pemahaman mereka mengenai keselamatan berlalu lintas. Selain itu, masing-masing direktorat juga memiliki tim safety riding yang siap memberikan pelatihan,” ujarSlamet dikutip laman Korlantas Polri.

    Slamet juga mengimbau agar pelatihan safety riding diperluas melalui Safety Riding Goes to School, Goes to Campus, serta Goes to Industri untuk menjangkau lebih banyak kalangan.

    Tak cuma itu, dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, Slamet juga mengingatkan untuk memberikan pengawalan gratis bagi masyarakat yang sedang berduka. Pengawalan itu diberikan dari rumah duka hingga ke lokasi pemakaman.

    “Kemudian untuk preventif, kegiatan kemanusiaannya memberikan pengawalan kepada masyarakat yang berduka atau yang meninggal dunia, kita kawal dia, gratis ya, gratis jangan dipungut biaya,” kata Slamet.

    Blue Light Patrol juga akan dioptimalkan. Terlebih di jam-am rawan di lokasi blackspot serta melakukan razia gabungan dengan Dinas Perhubungan untuk menindak kendaraan ODOL (Over Dimension Over Loading). Ia berharap pelaksanaan Operasi Keselamatan 2025 yang berlangsung selama 14 hari ini dapat berjalan optimal dan memberikan manfaat bagi masyarakat.

    “Mari kita gaungkan operasi ini agar berjalan lebih baik. Laksanakan tugas ini dengan penuh tanggung jawab dan keikhlasan, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap Polri, khususnya Polantas, dapat terus meningkat,” pungkas

    (dry/rgr)

  • Ditemukan Tewas Terikat, Nenek di Bekasi Diduga Jadi Korban Perampokan, Pelaku Rusak CCTV – Halaman all

    Ditemukan Tewas Terikat, Nenek di Bekasi Diduga Jadi Korban Perampokan, Pelaku Rusak CCTV – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang nenek bernama Bimih (72) ditemukan tewas dalam kondisi terikat di kediamannya yang juga dijadikan toko kelontong di Jalan Pulo Rengas, Desa Sindang Jaya, Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (10/2/2025) dini hari.

    Bimih diduga menjadi korban perampokan sekaligus pembunuhan.

    Meski demikian, polisi hingga kini belum mendapatkan identitas pelaku.

    Kapolsek Cabangbungin, AKP Basuni, mengatakan CCTV di tempat kejadian perkara (TKP) diduga dirusak oleh pelaku.

    “Saya sampaikan ada CCTV tapi tidak fungsi lagi, pas di lokasi kejadian itu CCTV dirusak oleh pelaku,” kata Basuni, Selasa (11/2/2025), dilansir TribunBekasi.com.

    Basuni menyebutkan pihaknya masih terus melakukan penyelidikan untuk mencari sejumlah bukti pendukung kasus dugaan perampokan yang menewaskan Bimih ini.

    Dugaan perampokan ini muncul setelah Basuni mengungkapkan, terdapat sejumlah barang milik korban yang hilang pasca-kejadian.

    Tetapi, Basuni belum bisa memastikan secara rinci barang korban yang kehilangan tersebut.

    “Harta yang hilang rokok dan uang pun di laci tidak seberapa, selebihnya masih penyelidikan,” ujarnya.

    Kronologi

    Berdasarkan keterangan warga setempat, kejadian ini berawal pada Minggu (9/2/2025) sekitar pukul 23.59 WIB.

    Saat itu, warga mengatakan ada seorang laki-laki keluar dari toko korban yang sudah ditutup sejak pukul 21.00 WIB.

    Kemudian, ada dua orang lainnya berboncengan menggunakan sepeda motor dan menghampiri satu orang tersebut.

    Curiga dengan gerak gerik sejumlah orang itu, seorang saksi yang saat kejadian tengah makan di warung pecel lele di depan rumah korban sontak teriak ‘Maling!’ untuk meminta pertolongan warga. 

    “Dua orang yang naik kendaraan roda dua langsung nyamperin satu orang lagi langsung kabur setelah saksi berteriak maling,” ungkap Basuni.

    Guna memastikan peristiwa yang terjadi, sejumlah tetangga serta keponakan korban, hingga saksi yang berteriak maling tersebut, langsung memasuki kediaman Bimih.

    “Setelah itu orang yang melihat itu langsung masuk (Rumah Bimih) setelah sampai di ruko, almarhumah kondisi kaki terikat kain, tangan terikat kain, dan leher terikat,” jelasnya.

    Di sisi lain, Basuni mengaku belum mengetahui penyebab pasti tewasnya nenek yang diketahui tinggal seorang diri itu.

    “Kami belum tahu secara rinci karena masih dalam penyelidikan, hanya saja pas di dalam lokasi kejadian kondisi korban sudah dalam terikat,” tuturnya.

    Adapun pihak kepolisian telah mengamankan sejumlah barang bukti dari TKP dan memeriksa dua orang saksi.

    “Ketika di lokasi kejadian, polisi memastikan tidak ditemukan barang bukti ada kaitannya dengan senjata tajam.”

    “Tidak ada barang sajam yang melekat di korban, barang bukti hanya kain saja yang di leher, kaki, dan tangan,” terangnya.

    Setelah kejadian, jenazah korban langsung dibawa pihaknya ke RS Polri Kramat Jati Jakarta Timur guna kepentingan penyelidikan.

    Kemudian pada Senin pukul 13.30 WIB, jenazah korban sudah diserahkan ke keluarga dan sudah dikebumikan di TPU Pulorengas Sindang Jaya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunbekasi.com dengan judul Perampok yang Beraksi di Rumah Nenek Bimih di Bekasi Merusak CCTV, Polisi Masih Memburunya

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunBekasi.com/Rendy Rutama)