Kementrian Lembaga: Polisi

  • Ngeri! Kepala Korban Mutilasi di Jombang Dipotong Saat Masih Hidup

    Ngeri! Kepala Korban Mutilasi di Jombang Dipotong Saat Masih Hidup

    Jombang

    Bagian kepala dan tubuh korban mutilasi berjenis kelamin laki-laki di Jombang, Jawa Timur, dipastikan satu jasad. Setelah diautopsi, terungkap kepala korban dipotong saat korban masih hidup.

    Dilansir dari detikJatim, Jumat (14/2/2025), Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Margono Suhendra memastikan pria tersebut adalah korban pembunuhan. Dari hasil autopsi, ada luka akibat dihantam benda tumpul pada kepala korban.

    “Sebelum kematian juga ada pendarahan di kepala yang mengakibatkan korban lemas dan tidak berdaya,” ujar Margono.

    Meski ada pendarahan di kepala, korban masih hidup. Selanjutnya, pelaku memutilasi kepala korban hidup-hidup.

    “Di leher ada bekas sajam yang tidak beraturan. Pelaku melakukannya berulang kali, iya (korban digorok),” tandasnya.

    Diketahui, pencari ikan bernama Ahmad Alimi menemukan mayat pria tanpa kepala dan tanpa busana di saluran irigasi Dusun Mirang, Desa Dukuharum, Megaluh, Jombang pada Rabu (12/2) sekitar pukul 12.00 WIB. Keesokan harinya, warga menemukan kepala manusia di pinggir Sungai Konto, Jombang.

    Pelaku diduga sengaja membuang jasad korban di 2 tempat terpisah untuk mengaburkan identitasnya.

    Simak selengkapnya di sini

    (isa/isa)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Siswi SMKN 10 Semarang Tewas Tertabrak Kereta Api

    Siswi SMKN 10 Semarang Tewas Tertabrak Kereta Api

    Semarang

    Seorang pelajar perempuan inisial S (17) tewas tertabrak kereta api di perlintasan Kokrosono, Kecamatan Semarang Tengah, Jawa Tengah. Korban diketahui merupakan siswi SMKN 10 Semarang.

    Salah satu teman sekolah korban, Farhan (18), mengatakan ia mendapatkan kabar korban tertabrak kereta sekitar pukul 16.30 WIB. Farhan yang sedang nongkrong dengan teman-temannya langsung mendatangi lokasi kejadian yang tak jauh dari SMKN 10 Semarang.

    “Salah satu adik kelas saya manggil saya. Terus saya tanya siapa yang tertabrak, katanya S kelas 10 (jurusan) Nautika Kapal Niaga,” kata Farhan dilansir dari detikJateng, Jumat (14/2/2025).

    Penjaga perlintasan rel, Lesmana, mengatakan korban tertabrak kereta api yang melaju dari arah barat ke timur menuju Stasiun Tawang Bank Jateng. Lesmana menyebut korban menerobos palang yang sudah tertutup.

    “Palang sudah tertutup, namun dia nekat nyelonong. Teman-temannya di belakangnya nggak ikut nerobos,” kata Lesmana.

    Hal yang sama juga diutarakan warga sekitar, Ardi (51). Ia menyebut korban menerobos palang perlintasan. “Mereka bertiga, perempuan semua. Korban yang meninggal (bawa motor) sendiri, sedangkan dua temannya boncengan. Palang kereta sudah nutup dia menerobos,” kata Ardi.

    Simak selengkapnya di sini

    (isa/isa)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Penyesalan Juriansyah, Sopir Pajero Penusuk Kondektur Damri di Lampung, Mengaku Buang Badik ke Tol – Halaman all

    Penyesalan Juriansyah, Sopir Pajero Penusuk Kondektur Damri di Lampung, Mengaku Buang Badik ke Tol – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG – Juriansyah, pengendara Pajero Sport yang viral menusuk kondektur dan menganiaya sopir bus Damri di SPBU Nunyai, Rajabasa, Lampung hanya bisa tertunduk saat dihadirkan di hadapan awak media, Rabu (13/2/2025).

    Tak ada lagi tampang sangarnya di wajahnya seperti saat kejadian menganiaya dan menusuk kondektur bus Damri pada Minggu (9/2/2025) lalu.

    Warga Desa Negara Ratu, Kecamatan Pubian, Lampung Tengah tersebut mengenakan baju tahanan berwarna oranye saat digiring polisi.

    Ia pun mengaku menyesal dan meminta maaf kepada korban serta keluarganya.

    “Saya berharap semoga keluarga korban bisa memaafkan saya,” kata Juriansyah di Mapolresta Bandar Lampung, Kamis (13/2/2025).

    Pelaku juga membenarkan jika senjata tajam jenis badik yang digunakan untuk menusuk korban dibuang di jalan tol Lampung.

    “Senjata tajam tersebut setelah kejadian dibuang ke tol,” ujar Juriansyah.

    Detik-detik Peristiwa Juriansyah Tusuk Kondektur Bus Damri

    Kapolresta Bandar Lampung Kombes Alfret Jacob Tilukay mengatakan peristiwa penusukan berawal saat bus Damri yang dikendarai Harjulian bersenggolan dengan mobil Mitsubishi Pajero Sport yang dikendarai Juriansyah. 

    “Peristiwa bermula saat pelaku Juriansyah ini terlibat cekcok dengan sopir maupun kondektur bus, saling serobot saat mengantre pengisian BBM di SPBU hingga akhirnya kedua mobil tersebut bersenggolan,” kata Alfret. 

    Harjulian kemudian menghubungi Arif Hakim, rekannya yang merupakan kondektur Damri. 

    Keributan pun tak terhindarkan. 

    Harjulian dan Arif terlibat percekcokan dengan tersangka. 

    Pada akhirnya, tersangka menganiaya kedua korban dengan menggunakan senjata tajam. 

    “Dari kejadian tersebut, korban yang merupakan kondektur mengalami luka pada bagian jari tengah tangan kanan serta dada. Sedangkan sopirnya dipukul bagian wajahnya,” tambah Alfret. 

    Alfret menjelaskan, Harjulian sempat menangkis pukulan Juriansyah. 

    “Korban Harjulian ini sempat dirangkul tersangka yang terlihat di dalam video tersebut dengan tangan tersangka,” kata Alfret.

    Buang Senjata Tajam di Tol

    Setelah menganiaya sopir dian kondektur bus Damri, Juriansyah masuk ke dalam mobilnya dan kabur meninggalkan lokasi kejadian.

    Menurut Kombes Alfret Jacob Tilukay, tersangka sempat membuang senjata tajam jenis badik yang digunakan untuk menganiaya sopir dan kondektur bus Damri di tol. 

    “Barang bukti ada CCTV dan baju korban, kami tengah melakukan pencarian terhadap senjata tajam tersebut yang dibuang pelaku ke area tol,” kata Kombes Pol Alfret Jacob Tilukay. 

    Kombes Alfret menyebut, jika pelaku sempat diingatkan anaknya ketika ketahuan membawa senjata tajam.

    “Pelaku sempat diingatkan anaknya, apakah akan berkelahi lagi? Jadi pelaku membuang pisau tersebut,” ujar Kombes Alfret.

    Atas perbuatannya, tersangka dijerat pasal 351 KUHPidana tentang Penganiayaan dengan ancaman hukuman paling lama 2 tahun 8 bulan penjara. 

    (Tribunlampung.co.id/ bayu saputra) 

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Pelaku Penusukan Kondektur Damri Lampung Minta Maaf ke Korban dan Keluarga

  • Penggunaan obat keras ilegal dinilai berkaitan dengan kasus tawuran di Jakarta

    Penggunaan obat keras ilegal dinilai berkaitan dengan kasus tawuran di Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Jakarta mengaitkan pengedaran ilegal obat keras seperti tramadol dan trihexyphenidyl (trihex) dengan fenomena tawuran yang marak terjadi di wilayah setempat.

    Ketua Tim Cegah Tangkal dan Siber BBPOM Jakarta Andrianto Nur Ichsan menyebut bahwa obat keras seperti tramadol dan trihex yang diminum dapat mengurangi rasa sakit, ketergantungan, halusinasi dan percaya diri yang tinggi.

    “Jadi dia kalau dipakai orang tawuran atau geng motor yang dia nanti jatuh, yang berdarah, tawuran berdarah, itu enggak akan sakit. Tapi itu sesaat, jadi kalau obatnya nanti sudah efeknya habis, itu akan hilang efeknya,” ungkap Andrianto usai menangkap dua orang penjual obat keras ilegal di Palmerah, Kamis malam.

    Namun demikian, kata Andrianto, obat keras yang dipakai berlebihan dapat menimbulkan risiko yang berbahaya, bahkan kematian.

    “Karena ini obat-obat yang masuk golongan obat-obat tertentu yang harus dengan resep dokter, tidak bisa dijual bebas, harus sesuai aturan dokter,” ujar Andrianto.

    Selama ini, kata dia, obat-obat keras ilegal itu dikonsumsi di kalangan remaja. “Kalau selama ini umum, tapi kebanyakan memang remaja,” kata dia.

    Pihaknya terus berkoordinasi lintas sektor untuk menanggulangi pengedaran ilegal barang berbahaya tersebut.

    “Kita tentunya melakukan langkah-langkah pengawasan, bekerjasama dengan lintas sektor. Karena kan itu ada di mana-mana, tidak mungkin BBPOM sendiri. Jadi tentunya bekerjasama dengan lintas sektor, terutama pemerintah, Suku Dinas Soail, Satpol PP, bisa dari PPKUKM juga, atau dari kepolisian,” ujar Andrianto.

    BBPOM, kata dia, juga rutin mengadakan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) tentang potensi bahaya dari konsumsi obat-obat tersebut secara ilegal.

    “Jadi tujuannya kan juga untuk efek jerak atau mendidik masyarakat agar tidak menyalahgunakan obat-obat seperti itu,” pungkas Andrianto.

    Diketahui, Dua orang pria yang menjual obat keras tramadol, trihexyphenidyl (trihex) dan jenis lain secara ilegal disergap aparat gabungan di wilayah Palmerah, Jakarta Barat pada Kamis (13/2) malam.

    kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (KasatPol PP) Jakarta Barat Agus Irwanto menyebut kedua pria tersebut disergap saat tengah menjajakan obat-obat keras ilegal tersebut.

    “Mereka sedang menjajakan dan sesuai dengan pengakuannya mulai dari (Kamis) sore dan kita tangkap sekitar jam 20.00 WIB lewat,” ucap Agus kepada wartawan di Jakarta pada Kamis malam.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Alviansyah Pasaribu
    Copyright © ANTARA 2025

  • Tim Ruqyah Gelar ‘Ruqyah On The Road’ di Jalan Angker Lampung Selatan

    Tim Ruqyah Gelar ‘Ruqyah On The Road’ di Jalan Angker Lampung Selatan

    Liputan6.com, Lampung – Sebuah tim praktisi ruqyah syar’iyah di Tanjung Sari, Lampung Selatan, menggelar ruqyah on the road atau ruqyah di jalanan yang dikenal angker dan rawan kecelakaan. Kegiatan ini berlangsung pada Selasa (11/2/2025) di sepanjang Jalan Nasional Ir. Sutami, khususnya di ruas Kecamatan Tanjung Bintang dan Tanjung Sari, mencakup kawasan Palapan, Bergen, hingga Kertosari.

    Salah satu praktisi ruqyah, Eko Warsiyanto, mengungkapkan bahwa pihaknya sering melakukan ruqyah di lokasi-lokasi yang dianggap masyarakat memiliki aura mistis dan kerap terjadi kecelakaan fatal.

    “Ini adalah titik ketiga di Jalan Ir Sutami di Kecamatan Tanjung Sari, Lampung Selatan, yang belum lama ini mengalami dua kecelakaan lalu lintas hingga menyebabkan satu korban meninggal dunia,” ujar Eko dikonfirmasi, Rabu (12/2/2025).

    Selain sebagai bentuk spiritualisasi lokasi rawan kecelakaan, kegiatan ruqyah on the road ini juga dimaksudkan untuk mendukung Operasi Keselamatan 2025 yang digelar kepolisian secara nasional, termasuk di wilayah hukum Polda Lampung pada 10-23 Februari 2025.

    “Operasi ini bertujuan menekan angka kecelakaan lalu lintas. Kami berusaha ikut berpartisipasi dengan cara kami sendiri agar kejadian serupa bisa diminimalisir,” ungkapnya.

    Tak hanya itu, Eko menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat agar selalu memanjatkan doa sebelum bepergian demi keselamatan dalam perjalanan.

    “Kami juga mengingatkan masyarakat untuk selalu berhati-hati dan tertib berlalu lintas demi keselamatan bersama,” terangnya.

    Menurut Eko, kebiasaan masyarakat membunyikan klakson atau memberikan isyarat ketika melewati tempat yang dianggap angker sebenarnya tidak memiliki dasar dalam ajaran Islam.

    Ia menegaskan bahwa dalam Islam cukup dianjurkan membaca doa atau Bismillah ketika melewati tempat yang dianggap memiliki energi negatif.

    Pada akhir kegiatan, Eko Warsiyanto mengajak masyarakat untuk meningkatkan ketakwaan dan keimanan kepada Allah agar senantiasa terlindungi dari bahaya dan musibah.

  • Dua pengedar obat keras ilegal disergap aparat di Palmerah

    Dua pengedar obat keras ilegal disergap aparat di Palmerah

    Jakarta (ANTARA) – Dua orang pria yang menjual obat keras tramadol, trihexyphenidyl (trihex) dan jenis lain secara ilegal disergap aparat gabungan di wilayah Palmerah, Jakarta Barat pada Kamis (13/2) malam.

    kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (KasatPol PP) Jakarta Barat Agus Irwanto menyebut kedua pria tersebut disergap saat tengah menjajakan obat-obat keras ilegal tersebut.

    “Mereka sedang menjajakan dan sesuai dengan pengakuannya mulai dari (Kamis) sore dan kita tangkap sekitar jam 20.00 WIB lewat,” ucap Agus kepada wartawan di Jakarta pada Kamis malam.

    Pihak Agus bersama petugas gabungan dari TNI-Polri, Suku Dinas Sosial, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Jakarta, dan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNN) Jakarta mengamankan 120 butir pil tramadol dan 110 butir pil trihex dalam penyergapan tersebut.

    “Ada 200 lebih ya, 200 lebih butir atau kurang lebih ada 22 lembar tramadol dan trihex,” ungkap Agus.

    Meskipun sempat mau kabur, kata Agus, kedua pria berhasil diamankan tanpa tindakan fisik berbahaya.

    “Ya, kita sudah lakukan upaya untuk tidak sampai mereka melakukan tindakan yang membahayakan mereka sendiri dan alhamdulillah memang tidak terjadi dan kita persuasif ya melakukan untuk masuk dengan kendaraan, kita tangkap,” tutur Agus.

    Kedua pria yang ditangkap pun dibawa ke Suku Dinas Sosial Jakarta Barat untuk dibina lebih lanjut.

    “(Barang bukti) Ya, kita akan serahkan kepada intansi yang memang berhak ya, apakah BNN nanti Sudin Sosial, apakah dimusnahkan atau bagaimana nanti,” kata Agus.

    Lebih lanjut, Agus meyakini bahwa konsumsi obat-obat keras tersebut berkaitan erat dengan terjadi tawuran, aktivitas geng dan pelanggaran hukum lainnya.

    “Kita akan secara acak dan konsisten tentunya dukungan dari tiga pilar akan lakukan kegiatan ini baik di Palmerah dan di tempat-tempat lain,” pungkas Agus.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Alviansyah Pasaribu
    Copyright © ANTARA 2025

  • Satpol PP Surabaya Eksekusi Lahan Seluas 896 Meter² di Tenggilis Mejoyo

    Satpol PP Surabaya Eksekusi Lahan Seluas 896 Meter² di Tenggilis Mejoyo

    Surabaya (beritajatim.com) – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Surabaya mengeksekusi bangunan liar seluas 896 meter persegi (m²), yang berdiri di atas tanah milik pemkot, Jalan Tenggilis Mejoyo.

    Penertiban bangunan liar itu dilakukan bersama dengan, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Surabaya, hari ini Kamis (13/2). Dengan menggunakan excavator bangunan semi permanen dari dinding kayu, dan juga alumunium itu dibongkar.

    Kabid Penegakan Peraturan Daerah Satpol PP Surabaya, Yudhistira mengatakan, bangunan liar itu berjumlah lima. Dan berdiri di area Ruang Terbuka Hijau (RTH).

    “Proses pembongkaran rekan-rekan Satpol PP membantu pemilik memindahkan barang-barang milik mereka, seperti kayu-kayu bangunan, atap seng, serta kami juga memindahkan gerobak jualan milik pemilik bangunan disana,” kata Yudhistira, Kamis (13/2).

    Yudhistira juga menjelaskan, selain menertibkan bangunan serta isinya, Satpol PP turut menertibkan jaringan listrik PLN yang ada di lokasi bangli tersebut. Dia bilang, hal itu dilakukan sesuatu dengan prosedur peraturan pemerintah.

    “Kami juga dibantu rekan-rekan dari PLN, untuk memutuskan aliran listrik. Karena ada beberapa bangunan yang masih tersambung aliran listrik,” jelasnya.

    Setelah penertiban itu, Yudhistira berharap, agar pihak-pihak terkait OPD, maupun pihak kelurahan dan kecamatan turut andil mengawasi apabila di wilayahnya terjadi penyalahgunaan aset di lahan milik pemkot. Guna menciptakan tata ruang kota yang lebih nyaman.

    “Paling utamanya perlu dilakukan pengawasan oleh pemangku wilayah, baik kecamatan maupun kelurahan yang mana pada pelaksanaannya mereka dapat menghalau jika adanya indikasi penyalahgunaan aset milik Pemerintah Kota. Begitu ada yang mendirikan bangunan, segera dihalau agar tidak semakin banyak yang mendirikan bangunan liar tersebut,” pungkasnya. [kun]

  • Sopir Mobil Penabrak Kerumunan di Jerman Adalah Pria Afghanistan

    Sopir Mobil Penabrak Kerumunan di Jerman Adalah Pria Afghanistan

    Munich

    Kerumunan buruh mogok kerja ditabrak oleh mobil Mini Cooper di Munich (München), Jerman. Sekitar 20 orang luka-luka, di antaranya luka parah. Ternyata pelakunya adalah pencari suaka.

    Dilansir AFP, Kamis (13/2/2025), polisi menembak ke arah mobil Mini Cooper itu. Polisi kemudian menahan sopirnya, pria 24 tahun dari Afghanistan yang mencari suaka.

    Namanya disebut sebagai Farhad N. Kanselir Jerman Olaf Scholz mengutuk peristiwa serangan ini. Di lokasi, terlihat berhamburan sepatu, kacamata, kereta bayi (stroller), dan lain-lainnya.

    Polisi menginspeksi mobil itu. Anjing polisi mengendus-endus lokasi kejadian. Otoritas setempat mencurigai “indikasi motif ekstremis”.

    Juru bicara otoritas setempat mengatakan kepada AFP bahwa pria Afghanistan itu tiba di Jerman pada 2016 silam, saat Eropa kebanjiran imigran. Permintaan suaka dari Farhad itu ditolak otoritas Jerman, tapi dia belum dideportasi.

    Perdana Menteri Negara Bagian Bavaria, Markus Soeder, mengatakan kepada wartawan bahwa peristiwa ini “terlihat seperti sebuah serangan”.

    “Ini bukan peristiwa pertama… Kita harus menunjukan determinasi bahwa sesuatu akan berubah di Jerman,” kata Soeder.

    Saksi mata, Alexa Graef, kaget melihat peristiwa itu. Dia menilai tabrakan itu seperti disengaja.

    (dnu/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Polda Sultra Naikkan Status Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Kapal Pesiar Azimut Atlantis 43

    Polda Sultra Naikkan Status Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Kapal Pesiar Azimut Atlantis 43

    Sulawesi Tenggara, Beritasatu.com – Ditreskrimsus Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) menaikkan status perkara dugaan korupsi terkait pengadaan kapal pesiar Azimut Atlantis 43 oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra.

    Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Sultra Kombes Pol Bambang Wijanarko melalui Kasubdit III Tipidkor AKBP Ario Putranto Tuhu Mangabdi mengungkapkan, status perkara ini naik setelah pihaknya mengumpulkan bukti permulaan yang cukup dan menerima hasil audit investigasi awal dari Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) perwakilan Sultra.

    “Pada 6 Februari, status perkara ini naik ke penyidikan,” ujar AKBP Ario Putranto Tuhu kepada wartawan, Kamis (13/2/2025).

    AKBP Ario Putranto Tuhu menambahkan, sejauh ini penyidik telah memeriksa sebanyak 23 saksi, dan saat ini mereka tengah menunggu perhitungan pasti kerugian negara berdasarkan hasil audit investigasi awal yang dilakukan oleh BPKP. Meski demikian, hingga saat ini, pihak kepolisian belum menetapkan tersangka dalam perkara ini.

    “Kami tidak bisa serta-merta menentukan tersangka sebelum ada hasil audit yang memastikan adanya unsur pidana, khususnya penyalahgunaan anggaran,” tegasnya.

    AKBP Ario Putranto Tuhu meminta semua pihak untuk bersabar dan memastikan bahwa kasus ini akan ditangani dengan serius hingga tuntas.

    Kasus dugaan korupsi pengadaan kapal pesiar Azimut Atlantis 43 ini sebelumnya dilaporkan ke Tipidkor Ditreskrimsus Polda Sultra.

    Kepolisian mulai menyelidiki dugaan mark up anggaran yang dilakukan oleh Pemprov Sultra dalam pengadaan kapal tersebut, karena spesifikasi barang dalam proses lelang yang dimenangkan oleh CV Wahana pada tahun 2020 tidak sesuai dengan hasil pengadaan.

    Dalam penyelidikan sebelumnya, penyidik mencurigai bahwa kapal yang didatangkan dari Singapura melalui Bea Cukai Marunda pada 2019 itu dibeli dalam kondisi bekas, dan kapal tersebut pernah terdeteksi terparkir di Pantai Indah Kapuk, kawasan perumahan elite di Jakarta.

    Pengadaan kapal pesiar ini menghabiskan anggaran sebesar Rp 9,98 miliar yang bersumber dari APBD Sultra tahun anggaran 2020, pada masa pandemi Covid-19. Dana tersebut digunakan oleh Biro Umum Sekretariat Provinsi Sultra.

    Sementara itu, Auditor Muda bagian investigasi BPKP perwakilan Sultra, Prian Mardia Kusuma, saat dikonfirmasi mengenai perkembangan kasus korupsi pengadaan kapal pesiar ini enggan memberikan tanggapan lebih lanjut.

  • Polres Malang Sidak Pasar dan Ritel Modern, Pastikan Harga Bahan Pokok Stabil Jelang Ramadan

    Polres Malang Sidak Pasar dan Ritel Modern, Pastikan Harga Bahan Pokok Stabil Jelang Ramadan

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Lu’lu’ul Isnainiyah

    TRIBUNJATIM.COM, MALANG – Menjelang Ramadan 1446 H, Satgas Pangan Polres Malang menggelar inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Kepanjen dan sejumlah ritel modern di wilayah Kepanjen, Malang, Jawa Timur, Kamis (13/2/2025).

    Sidak dilakukan untuk memastikan harga bahan pokok stabil jelang Ramadan.  

    Kasatreskrim Polres Malang, AKP Muchammad Nur mengatakan, kegiatan ini merupakan sebuah bentuk pengawasan terhadap distribusi dan harga bahan pangan agar tidak terjadi kelangkaan.  

    “Kami pastikan bahan pokok di wilayah Kabupaten Malang aman jelang bulan puasa. Hasilnya, stok pangan aman dan tercukupi. Serta harganya stabil,” kata Nur.  

    Pengecekan bahan pokok meliputi beras, minyak goreng, gula, cabai, serta perdagingan.

    Untuk stok beras di Pasar Kepanjen tersedia dengan jumlah cupup. Yaitu untuk beras medium, terdapat sekitar 1.500 kg dengan harga Rp 12.500 – Rp 13.000 per kg, sedangkan beras premium mencapai 2 ribu kg dengan harga kisaran Rp 14.500 – Rp 16.500 per kg. 

    “Minyak goreng kami cek aman. Stok minyak goreng curah tersedia 1 ribu kg dengan harga Rp 20 ribu per kg. Kemudian gula pasir lokal dijual dengan harga Rp 17 ribu per kg dengan total stok sebanyak 100 kg,” urainya.  

    Kemudian, harga cabai kecil terpantau di harga Rp 48 ribu per kg, sedangkan cabai merah besar Rp 40 ribu per kg.

    Sementara daging ayam di harga Rp 32 ribu per potong, daging sapi di harga Rp 115 ribu per kg, telur ayam seharga Rp 26 ribu per kg.

    “Komoditas lain seperti bawang merah dan bawang putih juga normal, masing-masing berada di kisaran harga Rp 28 ribu dan Rp 38 ribu per kilogramnya,” jelasnya. 

    Nur menegaskan, dari hasil sidak tidak ditemukan adanya indikasi kelangkaan atau kenaikan harga bahan pokok yang mencolok.  

    “Harga kebutuhan pokok masih berada dalam batas wajar dan stoknya mencukupi. Kami terus melakukan pemantauan agar tidak ada pihak yang berupaya mengambil keuntungan dengan menimbun barang atau memainkan harga,” bebernya. 

    Guna memastikan pendistribusian bahan pokok menjelang Ramadan lancar, pihak kepolisian melakukan koordinasi dengan instansi terkait  

    Selanjutnya, pengawaaan di pasar tradisional maupun ritel modern juga terus dilakukan untuk menjaga ketersediaan pangan dan stabilitas harga.