Kementrian Lembaga: Polisi

  • ART Culik Bayi Usia 10 Bulan di Tangerang Selatan, Majikan Panik Saat Bangun Tidur Anaknya Hilang – Halaman all

    ART Culik Bayi Usia 10 Bulan di Tangerang Selatan, Majikan Panik Saat Bangun Tidur Anaknya Hilang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN – EH, seorang asisten rumah tangga (ART) menculik anak majikannya yang masih berusia 10 bulan di Parigi, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten.

    Penculikan dilakukan EH pada 2 Februari 2025 dini hari saat majikan dan penghuni rumah tempatnya bekerja tidur.

    Kapolsek Pondok Aren Kompol Muhibbur mengatakan, penculikan dilakukan setelah EH menerima gaji bulanan dari majikannya sebesar Rp 2.000.000.

    Peristiwa bermula saat EH bekerja di rumah korban sejak awal Januari 2025 menggantikan temannya sebagai asisten rumah tangga (ART).

    Kemudian pada 31 Januari 2025, pelaku EH meminta izin kepada majikannya untuk pulang ke kampung halaman guna mengurus keperluan sekolah anaknya.

    Majikannya pun memberikan izin kepada EH untuk pulang ke kampung halamannya.

    Namun, majikannya meminta agar EH pulang pada hari Selasa, 4 Februari 2025, bukan pada 2 Februari 2025 sebagaimana permintaan awal pelaku. 

    “Pelaku (EH) menyetujui permintaan dari pelapor,” kata Muhibbur di Polsek Pondok Aren, Tangerang Selatan, Jumat (14/2/2025).

    Sampai akhirnya, tanggal 2 Februari 2025, pelapor memberikan gaji sebesar Rp 2.000.000 kepada pelaku EH sebagai pembayaran untuk bulan Januari 2025.

    Setelah itu, pelapor beristirahat di rumah bersama anak-anaknya. 

    Namun, sekitar pukul 09.00 WIB pada hari yang sama, saat pelapor terbangun, ia mendapati anaknya sudah tidak ada di rumah.

    “Handphone milik pelapor juga sudah tidak ada. Saat melihat CCTV, bahwa benar, pelaku EH pergi meninggalkan rumah pukul 04.00 WIB dengan membawa anak pelapor,” kata Muhibbur.

    Merasa cemas dan panik, pelapor segera melapor ke pihak kepolisian.

    Laporan tersebut tercatat dalam LP/B/18/II/2025 SPKT/Polsek Pondok Aren/Polres Tangerang Selatan/ Polda Metro Jaya, yang dibuat pada tanggal 2 Februari 2025.

    Kata Muhibbur, setelah menerima laporan dari pelapor yang anaknya dibawa kabur pelaku berinisial EH, pihak kepolisian langsung melakukan penyelidikan.

    Pihaknya segera melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan memeriksa bukti-bukti yang ada, termasuk rekaman CCTV.

    Dalam waktu kurang dari 24 jam, pada 3 Februari 2025, pelaku EH berhasil diamankan di rumahnya yang beralamat di Kampung Kemang, Kabupaten Bogor. 

    “Kemudian pelaku, dan juga korban, kami bawa ke Polsek untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut,” ucapnya.

    Atas perbuatannya, pelaku dikenakan pasal 328 KUHP dan pasal 363 KUHP, dengan ancaman hukuman kurungan paling lama 12 tahun penjara. 

    Penulis: Ikhwana Mutuah Mico

  • Komplotan Wanita Pencuri Perhiasan Anak Ditangkap, Beraksi di Keramaian Mal – Halaman all

    Komplotan Wanita Pencuri Perhiasan Anak Ditangkap, Beraksi di Keramaian Mal – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polsek Kembangan Jakarta Barat mengamankan empat wanita terlibat dalam aksi pencurian perhiasan milik anak di sebuah mal kawasan Puri Kembangan, Jakarta Barat, Selasa (11/2/2025).

    Para pelaku beraksi dengan mengincar anak-anak di tengah keramaian dalam mal tersebut.

    Ironisnya, para pelaku merupakan ibu yang mengajak anak-anaknya.

    Kapolsek Kembangan Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Moch Taufik Iksan membenarkan hal tersebut.

    Keempat pelaku yang diamankan masing-masing berinisial AH (43), YI (30), NI (28), dan NH (20).

    Mereka memiliki peran yang berbeda dalam menjalankan aksi kejahatannya.

    “Pelaku AH bertugas mencari target korban, YI memesan tiket tempat bermain di mal tersebut, NI mengawasi situasi sekitar, sementara NH berperan sebagai eksekutor pencurian dengan melancarkan aksinya membawa anak kecil untuk mengambil kalung emas beserta liontin milik korban,” ujar Taufik saat dikonfirmasi, Jumat (14/2/2025).

    Taufik menambahkan, kronologi kejadian berawal pada Minggu (9/2/2025) sekitar pukul 17.30 WIB.

    Saat itu, korban yang sedang membuka stan bazar di sebuah mal di kawasan Puri Kembangan, Jakarta Barat, meninggalkan anaknya untuk bermain di tempat bermain anak bersama pengasuhnya.

    Namun, saat korban kembali menjemput anaknya, ia mendapati bahwa kalung emas anaknya telah hilang.

    Korban segera melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kembangan.

    Menindaklanjuti laporan itu, tim kepolisian langsung melakukan penyelidikan intensif.

    Pada Selasa (11/2/2025) sekitar pukul 13.00 WIB, petugas berhasil mengidentifikasi salah satu pelaku, NI, yang tinggal di Tebet, Jakarta Selatan.

    Setelah dilakukan pengejaran, diketahui bahwa pelaku telah berpindah ke daerah Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta Timur.

    Pelaku akhirnya berhasil ditangkap di sebuah rumah kontrakan di Jalan Kebon Pala I, Gang 5, Tanah Rendah, Kampung Melayu, sekitar pukul 17.15 WIB.

    Tidak lama kemudian, YI datang ke kontrakan NI dan langsung diamankan.

    Dari hasil pengembangan, polisi akhirnya berhasil menangkap dua pelaku lainnya, AH dan NH.

    “Dari hasil penyelidikan, para pelaku sudah beraksi sebanyak tiga kali dengan modus serupa, menyasar anak-anak perempuan yang sedang bermain di mal,” terangnya.

    Selain itu, sebelum melakukan aksi di mal kawasan Puri Kembangan, pelaku juga usai melancarkan aksi serupa di Eco Park Tebet, Jakarta Selatan.

    Barang hasil curian mereka jual untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

    Keempat pelaku telah diamankan di Polsek Kembangan dan dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan.

    Polisi mengimbau para orang tua agar lebih waspada dalam mengawasi anak-anak mereka saat berada di tempat umum, terutama di pusat perbelanjaan dan arena bermain.

     

  • Menteri Imipas Temui Kapolri, Minta Berantas Narkoba di Dalam Lapas

    Menteri Imipas Temui Kapolri, Minta Berantas Narkoba di Dalam Lapas

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto telah menemui Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo untuk membahas soal pengamanan lapas.

    Agus menyampaikan bahwa saat ini keamanan lapas perlu ditingkatkan. Pasalnya, kondisi di lapas kerap diwarnai dengan peredaran gelap narkoba, membutuhkan peran Polri.

    “Razia yang kami lakukan butuh dukungan dari jajaran Kepolisian, karena personel kami sangat terbatas,” ujar Agus di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (14/2/25).

    Mantan Wakapolri itu mengatakan kolaborasi antara pihaknya dengan Polri merupakan wujud dukungan untuk menyukseskan visi Asta Cita Presiden, terutama dalam pemberantasan peredaran narkoba di lapas.

    Dia juga mengungkap, hingga saat ini terdapat 313 Napi yang dipindahkan ke UPT Maximum Security Nusa Kambangan karena diduga mengendalikan peredaran narkoba dari dalam Lapas.

    “Kami juga menyelenggarakan kegiatan ketahanan pangan, Nusa Kambangan nantinya dapat menjadi model pembinaan dan pelatihan kepada warga binaan,” tambahnya.

    Adapun, Agus juga telah mengedarkan surat agar seluruh Lapas harus kooperatif dengan aparat penegak hukum yang melakukan pengembangan penyelidikan tindak pidana, terutama Narkoba, telah dikeluarkan.

    Di lain sisi, Kapolri Sigit menekankan bahwa dirinya akan membantu Kementerian Imipas dalam memberantas narkoba hingga ke dalam lapas. Oleh karenanya, korps Bhayangkara siap memberikan razia lapas dengan waktu 1×24 jam.

    “Terkait dengan razia Lapas, kami siap memberikan dukungan 1×24 jam. Kita juga akan melakukan evaluasi 3 bulan ke depan terkait pemindahan napi ke Nusakambangan dan semoga grafik penyebarannya dapat menurun,” ujar Sigit.

  • Korban investasi bodong EDCCash minta Kejaksaan tak ajukan upaya hukum

    Korban investasi bodong EDCCash minta Kejaksaan tak ajukan upaya hukum

    aset terdakwa bisa segera dijual kemudian hasilnya dibagi sesuai ketetapan

    Jakarta (ANTARA) – Korban investasi bodong EDCCash meminta Kejaksaan tidak mengajukan upaya hukum kembali setelah Pengadilan Tinggi Bandung memutuskan banding para terdakwa, karena mereka ingin uangnya segera kembali.

    “Kami berharap Kejaksaan tidak lagi mengajukan upaya hukum. Kami sudah merasa putusan di pengadilan tinggi telah adil,” kata seorang korban yang merupakan Ketua Paguyuban Mitra Bahagia Berkah Bersama, Mulyana di Jakarta, Jumat.

    Ia mengatakan apa yang telah diputuskan oleh Pengadilan Tinggi Bandung sudah memenuhi rasa keadilan bagi para korban investasi bodong EDCCash.

    Menurut dia, yang terpenting bagi para korban yaitu uang mereka bisa kembali meskipun tidak penuh, asalkan semua proses hukum yang sudah berjalan bisa secepatnya inkrah atau memiliki kekuatan hukum tetap.

    Mulyana mengatakan dirinya bersama 500 korban lainnya sudah cukup lelah karena mengurusi kasus yang mengakibatkan kerugian hingga lebih dari Rp600 miliar.

    “Kalau kami para korban ingin cepat selesai. Dan aset terdakwa bisa segera dijual kemudian hasilnya dibagi sesuai ketetapan,” katanya.

    Sementara itu, Kuasa Hukum para korban yang tergabung pada Paguyuban Mitra Bahagia Berkah Bersama Mylanie Lubis mengatakan bahwa semua korban investasi bodong sudah mendapatkan rasa keadilan.

    Selain itu, kata Mylanie, para korban juga telah berdamai dengan semua terdakwa karena mereka telah mengakui kesalahannya dan ingin mengembalikan kerugian dengan menjual seluruh asetnya.

    “Semoga Jaksa menyudahi sampai di sini supaya tidak ada upaya hukum kasasi. Karena kami sudah puas dengan putusan dari pengadilan tinggi. Segera selesaikan supaya kerugian bisa dikembalikan,” katanya.

    Pada 2021 lalu, Bareskrim Polri menangkap enam tersangka terkait dugaan tindak pidana penipuan, penggelapan, dan pencucian uang menggunakan aplikasi kripto EDCCash yang masuk daftar investasi ilegal atau bodong.

    “Sampai saat ini ada enam tersangka yang diamankan dan dilakukan pemeriksaan di Bareskrim Polri,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan, di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (20/4/2021).

    Enam tersangka yang telah diamankan termasuk CEO dari platform aset kripto E-Dinar Coin (EDC) Cash berinisial AY.

    Penyidik Bareskrim Polri sebelumnya telah menerima laporan polisi terkait kasus EDCCash dengan Laporan Polisi Nomor LP 135/IV/2021/Bareskrim tertanggal 22 Maret 2021.

    Selain mengamankan para tersangka dan melakukan penahanan, penyidik juga telah melakukan penggeledahan dan penyitaan di rumah tersangka AY dengan menyita 14 unit kendaraan roda empat, uang tunai baik berupa rupiah maupun mata uang asing, serta barang mewah lainnya.

    “Kemudian penyidik melakukan penggeledahan dan penyitaan rumah tersangka H di Sukabumi, mengamankan empat kendaraan roda empat,” kata Ramadhan.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Coretan ‘Adili Jokowi’ Marak di Berbagai Daerah, Pengamat: Bisa Berdampak pada Politik – Halaman all

    Coretan ‘Adili Jokowi’ Marak di Berbagai Daerah, Pengamat: Bisa Berdampak pada Politik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA– Aksi vandalisme bertuliskan ‘Adili Jokowi’ muncul di berbagai kota Indonesia.

    Coretan tersebut antara lain merebak di Surabaya, Solo, Yogyakarta, Jakarta hingga Medan.

    Aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) setempat segera melakukan pembersihan guna menjaga estetika ruang publik.

    Terkini, aksi vandalisme tersebut berlanjut ke aksi unjuk rasa. 

    Misalnya saja aksi aliansi Gerakan Wong Solo Adili Jokowi, Jumat (14/2/2025).

    Aksi demonstrasi dimulai dari Stadion Sriwedari Solo. Massa melakukan long march dan berakhir di depan Mapolresta Solo. Tulisan ‘Adili Jokowi’ terpampang di spanduk maupun ikat kepala sejumlah massa.

    Ada 24 titik Vandalisme di Surabaya

    Di Kota Surabaya, tulisan ‘Adili Jokowi’ ditemukan di 24 titik yang tersebar di berbagai kecamatan.

    Kepala Satpol PP Kota Surabaya, M Fikser, mengungkapkan bahwa pihaknya langsung mengerahkan petugas membersihkan coretan tersebut begitu laporan diterima.

    “Kami kerahkan personel dari Satpol PP kota dan kecamatan. Ada tim yang menyisir titik lokasi dan ada juga tim yang melakukan pengecatan,” ujar Fikser pada Jumat (7/2/2025).

    Vandalisme ini ditemukan di berbagai tempat, termasuk tembok dan seng penutup bangunan di Kecamatan Wonocolo, Wonokromo, Jambangan, Gayungan, Gubeng, Sawahan, Tandes, Genteng, dan Tegalsari.

    “Dari hasil laporan personel, kami temukan lebih kurang di 24 titik lokasi dari sembilan kecamatan. Paling banyak di Kecamatan Wonokromo dan Kecamatan Genteng,” jelasnya.

    Ia menambahkan bahwa langkah pengecatan ulang dilakukan untuk menjaga kebersihan dan estetika kota.

    “Ini sebagai bentuk upaya kami sebagai warga Kota Surabaya untuk menjaga keindahan serta kenyamanan, sehingga kami lakukan pengecatan ulang, mengembalikan tembok kembali bersih,” lanjutnya.

    Coretan ‘Adili Jokowi’ juga muncul di Solo

    Selain di Surabaya, coretan serupa juga ditemukan di Solo, Jawa Tengah. Berdasarkan pantauan, setidaknya ada enam titik lokasi yang menjadi sasaran aksi vandalisme ini, termasuk di Jalan Ahmad Yani, Jalan Menteri Supeno, Jalan Prof. DR. Soeharso, Jalan Moh. Husni Thamrin, dan Jalan Sam Ratulangi.

    Satpol PP Solo segera bertindak dengan melakukan pengecatan ulang menggunakan cat putih untuk menutupi coretan berwarna merah dan hitam. Kepala Satpol PP Solo, Didik Anggono, menyatakan bahwa pembersihan dilakukan berdasarkan laporan masyarakat. 

    “Malam hari ini kita melakukan kegiatan penghapusan vandalisme atau corat-coret yang berada di pinggir jalan atau tepatnya di Jalan Prof. DR. Soeharso, di mana ada tulisan provokatif ‘Adili Jokowi’. Dan ini berdasarkan informasi dari masyarakat,” ujar Didik pada Selasa (4/2/2025).

    VANDALISME ADILI JOKOWI DI SOLO. Vandalisme bertuliskan ‘Adili Jokowi’ muncul di sejumlah titik di kota Solo, Selasa (4/2/2025) sore. Salah satunya ditemukan di jalan Prof Dr Soeharso, Kecamatan Laweyan tak jauh dari kantor Samsat Kota Solo. Tulisan ‘Adili Jokowi’ di lokasi tersebut juga dibubuhkan pada pagar seng sebuah lahan kosong dengan menggunakan tinta kombinasi warna oranye dan hitam. (TribunSolo.com/Andreas Chris)

    Ia menegaskan bahwa tindakan ini sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Lingkungan Hidup Nomor 10/2015 Pasal 62, yang melarang aksi vandalisme di ruang publik. 

    “Bahwa kegiatan corat-coret yang mengganggu keindahan kota itu merupakan larangan. Jika itu mengganggu keindahan kota, akan kita kembalikan ke bentuk aslinya sehingga keindahan kota terjaga dan kenyamanan warga juga terjaga,” tambahnya.

    Warga Yogyakarta temukan coretan di Jalan Sultan Agung

    Sementara itu, di Yogyakarta, coretan serupa ditemukan di beberapa lokasi, salah satunya di Jalan Sultan Agung. Seorang warga bernama Fian mengatakan bahwa dirinya baru menyadari keberadaan tulisan tersebut saat melintas di kawasan tersebut.

    “Di situ (Jalan Sultan Agung) memang banyak coretan, ini baru sadar tadi pas lihat-lihat kayanya itu (Adili Jokowi),” ujar Fian, Rabu (5/2/2025).

    Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Aditya Surya Dharma, mengatakan bahwa pihaknya masih menganalisis motif di balik aksi vandalisme ini. Ia menduga ada kelompok tertentu yang mengorganisir aksi tersebut.

    “Baru analisis awal, kalau ada tulisan yang sama di beberapa daerah, mungkin ada beberapa kelompok tertentu yang menggerakkan, atau bergerak (terkait) isu-isu politik atau hal-hal lainnya,” kata Aditya, Jumat (7/2/2025).

    Sudut-sudut Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut) banyak dihiasi tulisan berbunyi “Adili Jokowi”.

    Di antaranya tulisan Adili Jokowi ada di jalan Jamin Ginting, tepat di bawah Flyover.

    Tulisan yang sama juga terlihat seperti di jalan Jalan Ngumban Surbakti, Jalan Setia Budi, Jalan Wiliam Iskandar, Jalan Sutrisno dan sejumlah kawasan lainya di Medan.

    Tanggapan Jokowi

    Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) menuding demo dan vandalisme bertuliskan ‘Adili Jokowi’ merupakan wujud kekecewaan dari pihak yang kalah di Pilpres 2024.

    “Itu kan ungkapan ekspresi. Ekspresinya bisa macam-macam. Ekspresi karena kekalahan di Pilpres, bisa. Ekspresi karena kejengkelan terhadap sesuatu, ya bisa,” katanya dikutip dari YouTube Mata Najwa, Rabu (12/2/2025).

    Jokowi menilai peristiwa tersebut adalah operasi politik yang direncanakan oleh seseorang atau kelompok.

    Selain itu, dia juga menganggap ada pihak yang ingin menurunkan reputasinya lewat aksi massa dan vandalisme tersebut.

    “Bisa saja (operasi politik tertentu), ya kan. Masih ada yang belum move on (dari Pilpres 2024) sehingga berusaha untuk men-downgrade,” tuturnya.

    Kendati demikian, mantan Wali Kota Solo itu tidak terlalu mempermasalahkan adanya aksi massa tersebut.

    Dia menegaskan hal itu merupakan wujud hidupnya demokrasi di Indonesia.

    “Saya kira ini negara demokrasi. Ya biasa-biasa ajalah (menanggapi aksi massa) kalau saya menanggapinya,” jelasnya.

    Diduga akan merembet ke berbagai daerah

    Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga mengatakan aksi tersebut diprediksi akan terus membesar menjadi tuntutan senada dari Sabang hingga Merauke.

    Hal itu diperkirakan akan terjadi bila polisi terus mengabaikan tuntutan para pendemo. Karena itu, polisi harus tanggap atas tuntutan para pendemo tersebut.

    “Polisi setidaknya harus meresponnya secara bijak dan adil agar berbagai elemen masyarakat itu tidak merasa aspirasinya diabaikan. Sebab, kalau terus diabaikan, bisa saja rakyat dengan caranya sendiri,” kata Ritonga kepada Tribunnews.

    Jadi, polisis harus secepatnya menyelesaikan tuntutan berbagai elemen masyarakat tersebut. Hal itu dimaksudkan agar persoalan Jokowi tidak semakin meluas dan berdampak pada sisi ekonomi dan politik.

    Presiden Prabowo Subianto, kata Ritonga tentu tak ingin masalah Jokowi merambat ke stabilitas politik.

    “Prabowo tentu ingin stabilitas politik mantap sehingga semua program kerja dapat terlaksana dengan baik,” pungkasnya. (Tribunnews/Kompas.com)

  • Polisi Tangkap Maling Motor di 30 Titik di Tangsel, Ajak Masyarakat Waspada

    Polisi Tangkap Maling Motor di 30 Titik di Tangsel, Ajak Masyarakat Waspada

    Tangerang Selatan

    Polres Tangerang Selatan (Tangsel) menangkap maling motor yang beraksi di 30 titik di wilayah Tangsel. Polisi pun mengajak masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.

    Hal tersebut disampaikan Kapolres Tangerang Selatan AKBP Victor Inkiriwang dalam acara ‘Jumat Curhat’ di Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Jumat (14/2/2025) sore. Kapolsek Ciputat Timur Kompol Bambang Askar Sodiq dan jajaran pemerintah daerah hingga tokoh masyarakat setempat juga hadir dalam acara ini.

    “Curanmor merupakan permasalahan klasik yang terus kami atasi. Kami telah mengungkap pelaku curanmor di lebih dari 30 lokasi kejadian dan akan segera merilisnya,” kata Victor.

    Victor mengajak masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Dia menegaskan polisi terus melakukan patroli dan menindak para pelaku kejahatan.

    Jumat curhat Polres Tangsel (dok. Istimewa)

    “Kami juga mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan dengan memasang CCTV dan portal di lingkungan masing-masing,” ujarnya.

    Victor juga menyoroti terkait masalah tawuran antar pelajar. Pihaknya masih berupaya menekan angka tawuran melalui program CETAR (Cegah Tawuran Antar Pelajar).

    Program ini, katanya, sudah berjalan lima bulan dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk sekolah, guru, TNI, Pemkot, Kejaksaan, serta tokoh masyarakat dan agama.

    “Orang tua harus peka terhadap pergaulan anaknya. Pastikan mereka tidak keluar rumah tanpa alasan yang jelas, terutama pada malam hari. Kami juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga lingkungan agar tidak ada lagi kasus tawuran yang merugikan banyak pihak,” ujarnya.

    Victor juga mengingatkan masyarakat terkait masalah perjudian online (judol). Dia meminta masyarakat untuk menjauhi praktik judol lantaran merugikan.

    Sementara itu, Victor juga menyoroti tradisi membangunkan sahur saat Ramadan. Dia mengingatkan tradisi tersebut tidak dilarang selama tidak mengarah pada tindakan yang mengganggu ketertiban.

    (wnv/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Nikita Mirzani Akan Laporkan Kasus Baru untuk Perpanjang Hukuman Vadel Badjideh

    Nikita Mirzani Akan Laporkan Kasus Baru untuk Perpanjang Hukuman Vadel Badjideh

    Jakarta, Beritasatu.com – Nikita Mirzani belum merasa puas dengan penetapan Vadel Badjideh sebagai tersangka dalam kasus pencabulan dan pemaksaan aborsi terhadap putrinya, Laura Meizani atau Lolly.

    Oleh karena itu, Nikita Mirzani berencana untuk melaporkan kasus baru ke pihak kepolisian agar Vadel bisa lebih lama mendekam di penjara. Rencana ini diungkapkan oleh Nikita dalam unggahan di kanal YouTube dikutip pada Jumat (14/2/2024).

    “Sebenarnya, setelah ini saya akan melaporkan kasus lain terkait kekerasan yang dilakukan Vadel Badjideh terhadap Laura,” ujar Nikita Mirzani.

    Nikita Mirzani mengeklaim, Lolly sudah mengaku dirinya diperlakukan tidak baik oleh Vadel Badjideh sehingga membuatnya merasa sedih. Terlebih, Lolly adalah anak perempuan satu-satunya Nikita Mirzani sehingga ia bersikeras untuk selalu melindungi putrinya tersebut.

    “Laura saya sekolahkan di Inggris atas jerih payah dia sendiri dengan tes yang dia lakukan. Namun, ketika saya mendengarkan cerita Laura seperti itu, hati ini tersayat-tersayat,” jelasnya.

    Nikita menambahkan, cerita putrinya hanya dimanfaatkan sebagai ATM bagi Vadel Badjideh dan keluarganya membuatnya makin murka pada ulah putra Umar Badjideh itu.

    Lebih lanjut, Nikita Mirzani mengeklaim semua penghasilan Lolly selama ini, seperti dari endorse, hasilnya dinikmati oleh Vadel Badjideh dan keluarganya.

    “Keluarga tukang semir (keluarga Vadel) ini untuk makan saja sampai menunggu transferan dari Laura. Segala apa pun penghasilan Lolly dari endorse dan lain-lain masuk ke rekeningnya Martin (saudara Vadel Badjideh), saya amat geram. Kalau enggak ada hukum, saya sudah selesaikan dia,” pungkas Nikita Mirzani.

  • Identifikasi 2 Korban Laka Maut GT Ciawi, Ini Kata Polda Jabar

    Identifikasi 2 Korban Laka Maut GT Ciawi, Ini Kata Polda Jabar

    JABAR EKSPRES – Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) berhasil mengidentifikasi dua korban kecelakaan maut yang terjadi di Gerbang Tol (GT) Ciawi 2 KM 41, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor. Kedua korban tersebut ditemukan dalam kondisi hangus terbakar.

    Peristiwa kecelakaan maut yang terjadi pada Selasa, 4 Februari 2025, melibatkan delapan korban, dengan dua di antaranya mengalami luka bakar hingga 100 persen.

    “Alhamdulillah, sesuai petunjuk pimpinan, dua korban yang hangus terbakar telah teridentifikasi melalui tes DNA,” kata Kabid Dokkes Polda Jabar Kombes Pol dr. Nariyana saat ditemui di Mapolda Jabar, Selasa (14/2).

    Nariyana menjelaskan bahwa hasil tes DNA menunjukkan bahwa dua korban tersebut bernama Ahmad Taufik dan Jamaludin. Ahmad Taufik, seorang pria berusia 40 tahun, berasal dari Kampung Pasir Biru RT 005 RW 002, Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. Identifikasi dilakukan dengan sampel dari anak perempuannya.

    BACA JUGA: Jadi Penyebab Kecelakaan Maut di GT Ciawi, Sopir Truk Galon Ditangkap!

    Sedangkan Jamaludin, seorang pria berusia 51 tahun yang berasal dari Kampung Suhelang RT 01 RW 05, Mekarmukti, Kabupaten Sukabumi, teridentifikasi melalui sampel DNA yang diambil dari anak laki-lakinya.

    Dengan teridentifikasinya kedua jenazah ini, seluruh korban yang meninggal dunia dalam kecelakaan maut di GT Ciawi 2 KM 41 kini telah terungkap.

    Nariyana menambahkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan RSUD Ciawi terkait penyerahan jenazah kepada keluarga korban.

    “Kami bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada pimpinan di Lab Pusdokkes Polri yang telah melakukan pemeriksaan DNA. Alhamdulillah, kedua korban yang kondisinya sudah luka bakar 100 persen berhasil teridentifikasi,” ungkapnya.

    Sebelumnya, dalam kecelakaan yang terjadi pada Selasa malam, 4 Februari 2025, di GT Ciawi 2 KM 41, sebanyak 8 orang dilaporkan meninggal dunia, sementara 11 lainnya mengalami luka, baik luka berat maupun ringan.

    “Korban meninggal dunia berjumlah 8 orang, sementara 11 lainnya luka, dengan beberapa di antaranya luka berat,” kata Jules, pihak kepolisian yang menangani kasus tersebut.

    Berdasarkan penyelidikan sementara, kecelakaan ini diduga bermula dari truk bermuatan galon yang mengalami rem blong. Truk tersebut kemudian menabrak kendaraan lain, melibatkan total tujuh kendaraan. Dugaan sementara menyebutkan kegagalan fungsi rem menjadi penyebab utama kecelakaan ini.

  • Nyaris Dihajar Warga Surabaya karena Dikira Jambret Handphone, Ternyata Bandar Sabu

    Nyaris Dihajar Warga Surabaya karena Dikira Jambret Handphone, Ternyata Bandar Sabu

    Surabaya (beritajatim.com) –  Dua pemuda di Rungkut, Surabaya nyaris dihabisi oleh warga lantaran dikira jambret handphone. Video keduanya meringkuk diamankan Satpol PP di Kantor Kecamatan Rungkut pun viral disertai narasi bahwa keduanya adalah jambret.

    Kasi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Rina Shanti mengatakan, dari hasil penyelidikan pihak kepolisian ternyata dua orang yang melarikan diri dari kejaran warga itu bukanlah jambret.

    “Bukan jambret. Dari hasil penyelidikan tidak ada bukti (keduanya melakukan penjambretan,” kata Rina, Jumat (14/02/2025).

    Namun, salah satu pria berinisial AF (30) ternyata adalah bandar sabu. Ia lari ketakutan karena membawa narkoba jenis sabu sebanyak 10 poket sabu dengan berat total sekitar 1,191 gram.

    “Saat digeledah malah ditemukan sabu. Yang terbukti (pengedar sabu) hanya satu. Inisial AF (30) warga Kedung Baruk,” kata mantan Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya itu.

    Selain barang bukti sabu, AF juga kedapatan membawa dua buah timbangan elektrik dan sebuah HP. Sampai saat ini, AF masih diperiksa oleh Satres Narkoba Polrestabes Surabaya.

    Sementara itu, satu rekan AF masih menjalani pemeriksaan intensif. Nantinya jika tidak terbukti melakukan tindak pidana akan dipulangkan ke rumah. “Sementara rekannya masih menjalani pemeriksaan. Nanti kami sampaikan perkembangannya,” pungkas Rina.

    Diketahui, sebuah video menunjukkan proses penangkapan dua pemuda di wilayah Rungkut. Video tersebut pertama kali diunggah akun media sosial (medsos) facebook Johan Telaga, Selasa 11 Februari 2025, siang.

    Dalam video tersebut, terlihat dua pemuda yang diduga pelaku jambret itu, duduk di salah satu ruangan Kantor Kecamatan Rungkut. Di lokasi yang sama, terlihat juga korban dan petugas Satpol PP Rungkut. (ang/ted)

  • Paus Fransiskus Dirawat di Rumah Sakit karena Bronkitis    
        Paus Fransiskus Dirawat di Rumah Sakit karena Bronkitis

    Paus Fransiskus Dirawat di Rumah Sakit karena Bronkitis Paus Fransiskus Dirawat di Rumah Sakit karena Bronkitis

    Roma

    Paus Fransiskus kini sedang menjalani perawatan medis di rumah sakit di Roma, Italia. Vatikan menyebut sang pemimpin umat Katolik sedunia akan menjalani pemeriksaan dan pengobatan bronkitis.

    Vatikan dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Jumat (14/2/2025), mengumumkan bahwa Paus Fransiskus mulai dirawat di rumah sakit pada Jumat (14/2) pagi setelah melakukan audiensi pagi hari.

    Paus Fransiskus yang berusia 88 tahun disebut mengalami sesak napas dalam beberapa hari terakhir, dan telah mendelegasikan para pejabat Vatikan untuk membacakan pidatonya.

    Dijelaskan oleh Vatikan bahwa Paus Fransiskus menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Gemelli Roma untuk menjalani “beberapa tes diagnostik yang diperlukan dan untuk melanjutkan pengobatan bronkitis yang sedang berlangsung di rumah sakit”.

    Paus Fransiskus, yang salah satu paru-parunya diangkat saat masih muda, telah menderita kesulitan bernapas selama lebih dari seminggu dan terpaksa meminta para pejabat Vatikan beberapa kali untuk membacakan pidatonya dengan lantang atas namanya.

    Tonton juga Video: Paus Fransiskus Kirim Bantuan Medis ke Pedalaman Papua Nugini

    Paus Fransiskus dirawat di rumah sakit selama tiga malam pada Maret 2023 karena bronkitis, yang disembuhkan dengan antibiotik.

    Kemudian pada Desember lalu, dia harus membatalkan kunjungan ke Dubai, Uni Emirat Arab, untuk berpartisipasi dalam konferensi perubahan iklim COP28 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    Paus Fransiskus yang berasal dari Argentina ini dilanda masalah kesehatan dalam beberapa tahun terakhir, mulai dari nyeri lutut dan pinggul hingga radang usus besar. Dia juga menjalani operasi hernia.

    Tonton juga Video: Paus Fransiskus Kirim Bantuan Medis ke Pedalaman Papua Nugini

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu