Kementrian Lembaga: Polisi

  • Sambil Meninggikan Suara dan Menghentakkan Kaki, Kades Kohod Arsin Klaim Dirinya Korban
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        15 Februari 2025

    Sambil Meninggikan Suara dan Menghentakkan Kaki, Kades Kohod Arsin Klaim Dirinya Korban Megapolitan 15 Februari 2025

    Sambil Meninggikan Suara dan Menghentakkan Kaki, Kades Kohod Arsin Klaim Dirinya Korban
    Tim Redaksi
    TANGERANG, KOMPAS.com –

    Kepala Desa Kohod

    Arsin
    meninggikan suaranya saat mengaku sebagai korban dalam pusaran kasus
    pemalsuan surat tanah
    di desanya.
    Momen itu terjadi saat awal konferensi yang digelar Jumat (14/2/2025), tepatnya saat dirinya tengah meminta maaf kepada Warga Kohod.
    Arsin meminta maaf kepada warga Kohod dan masyarakat Indonesia sambil membaca pernyataan dari secarik kertas yang telah ia siapkan atas meja kaju bewarna coklat. 
    “Atas kegaduhan yang terjadi di Desa Kohod, situasi tersebut tidaklah kita harapkan. Oleh karenanya, pada kesempatan ini dengan kerendahan hati, saya ingin menyampaikan permohonan maaf,” ungkap Arsin dengan nada terbata-bata di hadapan wartawan.
    Namun, saat menyampaikan pernyataan bahwa dirinya adalah korban, nada suaranya mulai meninggi.
    Dengan gerakan yang ekspresif, Arsin menghentak-hentakkan kaki dan menunjuk kertas pernyataan dengan jari telunjuknya.
    “Dalam kesempatan ini, ingin saya sampaikan bahwa diri saya juga adalah korban dari perbuatan oleh pihak klien,” tegas Arsin.
    Setelah itu, suaranya kembali terbata-bata saat melanjutkan pernyataannya pada konferensi pers tersebut.
    Sebelumnya, Arsin sempat menghilang setelah diduga terlibat dalam kasus lahan laut di Kampung Alar Jiban, Desa Kohod.
    Dia terakhir kali muncul di hadapan publik pada Jumat (24/1/2025), saat Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Nusron Wahid datang untuk meninjau lahan laut yang diduga memiliki Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) dan Sertifikat Hak Milik (SHM).
    Dalam kesempatan itu, Arsin muncul dengan lima pengawalnya, namun tidak memberikan pernyataan apapun.
    Usai pertemuan itu, Nusron mengungkapkan, sempat terjadi perdebatan dengan Arsin mengenai lahan laut tersebut.
    Setelah pertemuan itu, Arsin tidak lagi muncul di depan publik untuk mengklarifikasi berita yang beredar tentang dirinya.
    Sementara itu, pihak kepolisian telah mengungkap bahwa Kepala Desa Kohod dan Sekretaris Desa Kohod mengakui bahwa sejumlah barang yang disita oleh penyidik digunakan untuk membuat surat izin palsu terkait lahan pagar laut di
    Tangerang
    .
    “Dan, ini sudah kami  dapatkan dari keterangan kepala desa maupun sekdes yang juga mengakui bahwa alat-alat itulah yang digunakan (untuk membuat surat palsu),” ujar Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro, di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Rabu (12/2/2025).
    Barang-barang yang disita oleh penyidik mencakup satu unit printer, satu layar monitor,
    keyboard
    , serta stempel Sekretariat Desa Kohod.
    “Kemudian, peralatan-peralatan lainnya yang kita duga sebagai alat yang digunakan untuk memalsukan girik dan surat-surat lainnya,” tambah Djuhandhani.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Nikita Mirzani Pamer Perubahan Lolly setelah Lepas dari Vadel Badjideh

    Nikita Mirzani Pamer Perubahan Lolly setelah Lepas dari Vadel Badjideh

    Jakarta, Beritasatu.com – Selebritas Nikita Mirzani pamer perubahan gaya anak perempuannya, Laura Meizani Nasseru Asry atau yang akrab disapa Lolly setelah lepas dari pengaruh Vadel Badjideh. Perubahan tersebut ia tunjukkan lewat Instagram Stories akun Instagram resmi miliknya.

    Unggahan tersebut berupa foto Lolly dengan kuasa hukum Nikita Mirzani, Fahmi Bachmid. Diketahui sejak keluar dari Rumah Sakit Polri Kramat Djati, Lolly memang ada dalam bimbingan keluarga Fahmi Bachmid.

    Dalam foto itu Lolly terlihat manja merebahkan kepalanya sambil tersenyum ke pundak Fahmi Bachmid. Foto itu yang membuat Nikita Mirzani begitu bahagia hingga dibagi ke pengikutnya di Instagram.

    “Ketika orang berada di tangan yang tepat. Terima kasih abang @fahmibachmid_advokat. Selalu menenangkan di setiap masalah,” tulis Nikita Mirzani menunjuk perubahan gaya Lolly.

    Lolly mengalami perubahan gaya setelah lepas dari Vadel Badjideh – (Instagram/@nikitamirzani1977)

    “Besok kita jumpa yah, Ami hari ini kerja dahulu ke Palembang,” tulis Nikita Mirzani mengirimkan pesan untuk Lolly.

    Diketahui sejak awal, Nikita Mirzani kerap mengkritisi Vadel Badjideh yang dianggap memberikan pengaruh buruk buat Lolly. Menurut aktris kelahiran 17 Maret 1986 itu, Vadel Badjideh membuat Lolly tertekan sampai-sampai tidak bisa mengurus dirinya dengan baik.

    Puncaknya, Nikita Mirzani yakin Vadel Badjideh merupakan orang yang paling bertanggung jawab karena melakukan hubungan seksual dengan anak di bawah umur dan membujuk Lolly aborsi.

    Kemarahan itu yang membuat Nikita Mirzani melaporkan Vadel Badjideh ke Polres Metro Jakarta Selatan. Terbaru, pihak kepolisian sudah menetapkan Vadel Badjideh sebagai tersangka atas laporan Nikita Mirzani.

    “Ya bukan bahagia ya, memang harus tersangka karena kan sudah jelas, alat bukti, dari saksi-saksi itu bukan 1-2 orang loh,” kata Nikita Mirzani.

    Sementara pihak Vadel Badjideh juga berupaya melakukan upaya hukum untuk menganulir penetapan tersangka tersebut. Rencananya kuasa hukum Vadel Badjideh, Razman Arif Nasution akan melakukan praperadilan.

    “Upaya hukumnya hanya ada satu yakni Praperadilan dan atau gelar perkara khusus dan itu yang nanti kami akan coba,” ungkap Razman Arif Nasution yang sampai saat ini belum memberikan komentar terkait perubahan gaya Lolly setelah lepas dari kliennya, Vadel Badjideh. 
     

  • Pengendara Pickup Kecelakaan dengan Renville Antonio, Tidak Memiliki SIM
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        15 Februari 2025

    Pengendara Pickup Kecelakaan dengan Renville Antonio, Tidak Memiliki SIM Regional 15 Februari 2025

    Pengendara Pickup Kecelakaan dengan Renville Antonio, Tidak Memiliki SIM
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Sopir mobil
    pickup
    yang terlibat kecelakaan dengan Bendahara Umum DPP Partai Demokrat,
    Renville Antonio
    , diketahui tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).
    Hal tersebut diungkapkan oleh Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Komarudin, setelah melakukan pemeriksaan terhadap sopir
    pickup
    , MDS (19), pada Jumat (14/2/2025) malam.
    “Diketahui dari hasil pemeriksaan sementara tidak memiliki SIM,” kata Kombes Komarudin di Mapolda Jatim.
    Menurut keterangan polisi, MDS mengendarai mobil
    pickup
    dengan pelat nomor P 9308 MY, yang hendak menuju ke toko bangunan di sebelah kanan jalan.
    Namun, sopir tersebut mengambil haluan kiri terlebih dahulu sebelum berbelok ke kanan.
    Pada saat bersamaan, motor Harley milik Renville, dengan pelat nomor B 6789 A, datang dari arah yang sama dengan kecepatan tinggi.
    “Sempat ke kiri mau putar atau belok kanan, persis di sebelah kanan area TKP ada toko bangunan. Di waktu bersamaan ada roda dua yang melintas searah,” jelas Kombes Komarudin.
    Kecelakaan pun tidak dapat terhindarkan. Renville mengalami benturan keras dan terpental sejauh 100-200 meter sebelum akhirnya menghantam pohon tepi jalan.
    Renville dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian di Jalan Pantura, Desa Mojosari, Kecamatan Asembagus, dan kemudian dievakuasi ke RS Asembagus.
    Jenazah Renville Antonio tiba di rumah duka di Perumahan Jemursari Regency, Surabaya, pada pukul 16.19 WIB, Jumat (14/2/2025).
    Tangis pecah ketika jenazah diturunkan dari ambulans. Setelah prosesi di rumah duka, jenazah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Keputih, Surabaya, pada hari yang sama.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prabowo Hadiri HUT ke-17 Gerindra Bareng Gibran dan Jokowi

    Prabowo Hadiri HUT ke-17 Gerindra Bareng Gibran dan Jokowi

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto menghadiri puncak perayaan HUT ke-17 Partai Gerindra di SICC, Bogor, Jawa Barat. Prabowo tiba bersama Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, Wapres Gibran Rakabuming, hingga Presiden ke-7 Joko Widodo.

    Pantauan detikcom di lokasi, Sabtu (15/2/2024), Prabowo tiba pukul 09.07 WIB. Prabowo, Gibran, dan Jokowi kompak mengenakan kemeja lengan panjang putih.

    Tiba di lokasi, Prabowo tampak menyalami satu per satu tokoh yang hadir. Gibran dan Jokowi tampak berada di belakang Prabowo dan turut menyalami para tokoh.

    Sementara Gibran dan Jokowi duduk, Prabowo menghampiri para kader Gerindra. Prabowo melayani kader yang antusias ingin bersalaman dengan Prabowo.

    Sufmi Dasco dan Mensesneg Prasetyo Hadi tampak mendampingi Prabowo dalam momen tersebut. Prabowo lalu kembali ke tengah untuk duduk di kursi yang telah disediakan.

    Adapun tokoh yang hadir dalam HUT Gerindra ini diantaranya, Menko Polkam Budi Gunawan; Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY); Menko Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas; Menko PMK Pratikno; Menko Perekonomian Airlangga Hartarto; Menko Imipas Yusril Ihza Mahendra.

    Hadir pula, Menteri Keuangan Sri Mulyani; Menteri Hukum Supratman Andi Agtas; Menkomdigi Meutya Hafid; Mendagri Tito Karnavian; Menteri ESDM Bahlil Lahadalia; Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto; Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifatul Choiri Fauzi; Menkes Budi Gunadi Sadikin; Menteri Agama Nasaruddin Umar; Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

    Wamen Koordinator Bidang Hukum, HAM, Migrasi dan Pemasyarakatan, Otto Hasibuan; Wamen Imigrasi dan Pemasyarakatan Silmy Karim; Wamendagri Bima Arya Sugiharto; Wamendagri Ribka Haluk; Wamenaker Immanuel Ebenezer.

    Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla; Ketua DPD Sultan Nadjamudin; Gubernur Lemhannas Ace Hasan Syadzili; Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno; Cagub Sumatera Utara terpilih, Bobby Nasution; Cagub Jawa Tengah terpilih, Ahmad Luthfi; eks Ketua MPR Bambang Soesatyo; Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan, Budiman Sudjatmiko;

    Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh; Plt Ketum PPP Mardiono; Presiden PKS Ahmad Syaikhu; Ketua DPP PDIP Said Abdullah; Bendum PDIP Olly Dondokambey.

    (eva/eva)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Keluarga Gadis Jombang yang Tewas Usai Pamit COD Curahkan Kesedihan atas Pembunuhan Anak Mereka
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        15 Februari 2025

    Keluarga Gadis Jombang yang Tewas Usai Pamit COD Curahkan Kesedihan atas Pembunuhan Anak Mereka Surabaya 15 Februari 2025

    Keluarga Gadis Jombang yang Tewas Usai Pamit COD Curahkan Kesedihan atas Pembunuhan Anak Mereka
    Tim Redaksi
    JOMBANG, KOMPAS.com
    – Keluarga PRA (19), siswi kelas III SMA asal Desa Sebani, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, yang menjadi korban pembunuhan, menerima kunjungan dari pejabat Polres Jombang, Jumat (14/2/2025) malam. Kesedihan mendalam terlihat jelas dari keluarga yang sedang berduka.
    PRA ditemukan meninggal dunia pada Selasa (11/2/2025) pagi, mengapung di sungai Desa Pacarpeluk, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang.
    Sebelumnya, PRA pamit kepada ayahnya untuk melakukan transaksi
    cash on delivery
    (
    COD
    ). Jenazahnya ditemukan sehari setelah kejadian, dan polisi segera mengungkap kasus tersebut, menangkap tiga pelaku.
    Dari hasil penyidikan, polisi mengungkapkan bahwa PRA dianiaya, dilecehkan, dan dibuang ke sungai dalam keadaan hidup.
    Wakapolres Jombang, Kompol Christian Bagus Yulianto, bersama Kapolsek Sumobito AKP Bagus Tejo Purnomo dan sejumlah personel Polres Jombang, mengunjungi keluarga korban untuk menyampaikan belasungkawa dan memberikan dukungan moral.
    “Kami sampaikan terima kasih karena polisi sudah berhasil menangkap para pelaku,” kata Aris (39), kerabat korban. “Harapan kami, kawal kasus ini sampai tuntas. Hukum (pelaku) seadil-adilnya, minimal hukuman mati,” lanjutnya.
    Aris menjelaskan, PRA banyak membantu ayahnya berjualan setelah ibunya meninggal beberapa bulan lalu. PRA tinggal bersama ayahnya, sementara kakaknya bekerja di Sidoarjo.
    Kompol Christian Bagus Yulianto menyampaikan bahwa kunjungan ini adalah bentuk kepedulian dan dukungan kepada keluarga korban.
    “Kami mendatangi keluarga korban untuk menyampaikan belasungkawa dan memastikan proses hukum berjalan maksimal,” kata Christian.
    Sebelumnya, Kapolres Jombang AKBP Ardi Kurniawan mengungkapkan bahwa setelah penemuan mayat PRA, polisi berhasil menangkap tiga pelaku yang terlibat dalam penganiayaan dan pembunuhan tersebut.
    Polisi menjamin akan menuntaskan kasus ini secara profesional.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 5 Pengakuan Terbaru Kades Kohod: Sebut Ada Pelaku Utama, Disodori Obat Saat Diperiksa Polisi – Halaman all

    5 Pengakuan Terbaru Kades Kohod: Sebut Ada Pelaku Utama, Disodori Obat Saat Diperiksa Polisi – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG –  Sekian lama dicari, Kepala Desa atau Kades Kohod Arsin bin Asip tiba-tiba muncul di hadapan publik.

    Kehadirannya sekaligus menjawab spekulasi yang menyebut dirinya kabur setelah kasus pagar laut Tangerang, Banten ditangani penegak hukum.

    Apalagi dia disebut-sebut ‘aktor’ di belakang munculnya pagar laut sepanjang 30,6 km di perairan Tangerang.

    Arsin didampingi dua kuasa hukumnya Yunihar Arsyad dan Rendy Kurniawan.

    Mereka menggelar jumpa pers di halaman kediamannya, di Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (14/2/2025) kemarin.

    Diketahui saat ini Bareskrim Polri sedang menyidik kasus dugaan pemalsuan dokumen Sertifikat Hak Guna Bangun (SHGB) dan Sertifikat Hak Milik (SHM) pagar laut Tangerang yang diduga melibatkan Arsin bi Asip.

    Berikut dirangkum Tribunnews.com pengakuan terbaru Arsin bin Asip dan melalui kuasa hukumnya:

    Jam tangan emas?

    Saat konferensi pers di rumahnya,  Arsin bin Asip terlihat mengenakan baju muslim putih, peci hitam, dan sarung.

    Jam tangan mewah berwarna emas terlihat melingkar di tangannya.

    Berbeda  saat dirinya menyambut kedatangan Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid di Desa Kohod pada beberapa minggu lalu, raut wajahnya Arsin kini terlihat lesu. 

    Tak hanya terlihat lesu, Arsin juga terlihat batuk terus menerus saat konferensi pers berlangsung. 

    Dia tampak sering minum air putih saat konferensi pers, guna meredakan rasa gatal di tenggorokanya. 

    Atas hal itu pun membuat dirinya enggan menjawab pertanyaan dari awak media. 

    Menurut kuasa hukumnya, kondisi Arsin bin Asip sedang kurang sehat. 

    “Kondisinya (Arsin) kurang sehat, tentu ini karena proses yang beliau harus ikuti,” kata Kuasa hukum Arsin, Yunihar. 

    2. Disodori obat saat diperiksa polisi

    Seusai konferensi pers, awak media juga mencoba untuk menghampiri Arsin dan berbincang dengannya. 

    Dalam momen itu, Arsin mengaku bahwa dirinya sedang tidak enak badan. 

    “Saya lagi kurang sehat, kemarin pas pemeriksaan di Bareskrim, sempat dikasih obat di sana,” ujar Arsin. 

    Tak hanya itu, Arsin mengaku berat badannya turun hingga 10 kilogram.

    Akan tetapi turunnya berat badan itu bukan karena kasus pagar laut yang saat ini menyandungnya.

    Melainkan karena kelelahan. 

    “Ada sampai 10 kiloan tapi memang bukan karena pas selama kasus ini, dari sebelumnya memang sudah turun beran badan karena capek,” ungkap Arsin. 

    Kendati begitu, Asrin mengaku tidak ada riwayat penyakit yang dialaminya.

    Hanya sakit demam dan batuk yang biasa dialami. 

    “Alhamdulillah enggak ada (riwayat penyakit berat) hanya demam sama batuk,” tuturnya. 

    3. Bantah kabur ke luar negeri

    Pengacara Arsin, Yunihar Arsyad, membantah kliennya kabur ke luar negeri setelah diperiksa Bareskrim Polri.

    “Bahwa tidak benar klien kami kabur ke luar negeri atau menghilang. Faktanya, klien kami selalu berada dan tinggal di Desa Kohod sebagaimana tempat tinggalnya saat ini,” kata pengacara Arsin, Yunihar Arsyad, dalam jumpa pers tersebut.

    Alasan Arsin jarang terlihat di rumah dan di kantor desa dalam rangka menjaga kondusifitas masyarakat Desa Kohod.

    4. Arsin bin Asip hanya korban?

    Dalam kesempatan itu, Arsin mengatakan bila dirinya pun menjadi korban dalam perkara tersebut.

    Dia menilai, hal itu terjadi akibat dari ketidak hati-hatian dirinya dalam melakukan pelayanan publik di Desa Kohod.

    “Bahwa saya juga adalah korban dari perbuatan yang dilakukan oleh pihak lain. Tentunya ini terjadi akibat dari kekurangan pengetahuan dan ketidak hati-hatian yang saya lakukan dalam pelayanan publik di Desa Kohod,” kata Arsin dalam jumpa pers. 

    Meski begitu, Arsin berjanji akan mengevaluasi kinerjanya, agar hal-hal buruk dalam pelayanan masyarakat di Desa Kohod tidak terulang lagi di kemudian hari. 

    5. Duga ada pelaku utama

    Yunihar, kuasa hukum Arsin mengatakan bila kliennya bukan aktor intelektual dalam kasus pemalsuan dokumen SHGB dan SHM pagar laut.

    Yunihar mengungkap ada dua sosok berinisial SP dan C yang menjadi pihak ketiga di balik munculnya pagar laut di pesisir Tangerang.

    Menurut Yunihar, Arsin merupakan korban akibat kurangnya pengetahuan dalam birokrasi dan terlalu percaya terhadap pihak ketiga. 

    “Faktanya klien kami sebagai Kepala Desa Kohod juga sebagai korban akibat kurangnya pengetahuan dalam birokrasi dan terlalu percaya kepada pihak ketiga yang berinisial SP dan C,” kata Yunihar. 

    Yunihar menjelaskan, pihak ketiga tersebut datang ke Desa Kohod pada pertengahan 2022.

    Kedatangan mereka bertujuan untuk menawarkan dan mengurus peningkatan atas hak tanah berupa tanah garapan milik sejumlah warga yang menjadi sertifikat.

    “Klien kami tidak mengetahui secara detail dan tidak terlibat terhadap penerbitan SHM maupun SHGB, klien kami menduga itu semua dilakukan dan diurus oleh pihak ketiga tadi,” ujar Yunihar. 

    Yunihar berharap, untuk mengedepankan asas praduga tidak bersalah sampai kemudian putusan pengadilan keluar dalam kasus pagar laut Tangerang.

    Sumber: Tribuntangerang.com/ Nurmahadi/ kompas.com/ Acep Nazmudin

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di Tribuntangerang.com dengan judul Alasan Kades Kohod Arsin Baru Tampil ke Publik: Demam dan Batuk Hingga Berat Badan Turun 10 Kg

     

     

  • Kasus Pencurian Kotak Amal Masjid di Ngadiluwih Kediri Berakhir Damai

    Kasus Pencurian Kotak Amal Masjid di Ngadiluwih Kediri Berakhir Damai

    Kediri (beritajatim.com) – Kasus pencurian kotak amal terjadi di sebuah masjid di Desa Dukuh, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri pada Kamis malam (13/2/2025) berakhir damai. Pelaku diketahui merupakan seorang pria berusia 70 tahun, warga Dusun Baron, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri.

    Kapolsek Ngadiluwih AKP Agung Saifudin membenarkan bahwa kasus ini telah ditangani oleh pihak kepolisian. “Injih.., betul tersebut (kasus dan pelaku) telah diserahkan dan didampingi oleh kedua belah/perangkat desa,” ujarnya, pada Sabtu (15/2/2025).

    Ketua ABPEDNAS Kabupaten Kediri Bidang Hukum dan HAM, Alan Salahudin, yang juga menjabat sebagai Ketua BPD Desa Dukuh, turut membenarkan adanya kesepakatan damai dalam kasus pencurian kotak amal ini. “Betul,” katanya singkat.

    Pelaku Diduga Pemain Lama

    Berdasarkan catatan ABPEDNAS Kabupaten Kediri, pelaku diduga telah berulang kali melakukan pencurian kotak amal di berbagai lokasi.

    “Pelaku itu sebetulnya pemain lama, dan dia melakukan pencurian berkali-kali serta selalu pindah tempat. Akhir-akhir ini di wilayah Kecamatan Ngadiluwih sering kehilangan kotak amal dan uang di kotak amal,” ungkap Alan Salahudin.

    Kesepakatan damai kasus pencurian kotak amal di Duduh, Ngadiluwih, Kediri

    Kronologi Kejadian

    Aksi pencurian terjadi sekitar pukul 00.00 WIB di salah satu masjid di RT 09 RW 04 Dusun Selatan, Desa Dukuh. Pelaku datang ke lokasi dengan mengendarai sepeda dan langsung menuju kotak amal di dalam masjid. Tanpa disadari, aksinya diketahui oleh beberapa santri dari pondok pesantren yang berada di sekitar masjid.

    Setelah santri mengecek kondisi kotak amal, mereka mendapati bahwa kotak tersebut telah dicongkel. Pelaku segera melarikan diri dengan sepedanya.

    Namun, sekitar 500 meter dari lokasi pertama, tepatnya di depan balai desa Dukuh, pelaku kembali mencoba melakukan aksinya di mushola balai desa. Warga yang telah waspada langsung menangkapnya.

    Saat diamankan, pelaku sempat melawan dan menolak menunjukkan identitasnya. Dari tangan pelaku, ditemukan barang bukti berupa uang sekitar Rp2-3 juta yang disimpan dalam kresek putih.

    “Biar tidak dimassa warga, akhirnya saya telepon Polsek Ngadiluwih melalui Bhabinkamtibmas Desa. Tak lama kemudian, tim Polsek Ngadiluwih datang, dan saya serahkan pelaku ke petugas bersama kepala desa dan warga lainnya,” tambah Alan Salahudin.

    Hingga berita ini diturunkan, pelaku masih dalam pemeriksaan lebih lanjut di Polsek Ngadiluwih untuk menyelidiki kemungkinan keterlibatannya dalam aksi pencurian kotak amal lainnya di wilayah Kediri. [nm/beq]

  • Awal Mula Terbongkarnya Kedok Polisi Gadungan di Bogor, Bapak Asuh Ikut Ditipu Puluhan Juta – Halaman all

    Awal Mula Terbongkarnya Kedok Polisi Gadungan di Bogor, Bapak Asuh Ikut Ditipu Puluhan Juta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang pemuda asal Sukabumi, Jawa Barat (Jabar) bernama Wirananta Kusuma alias WK (28) menjadi tersangka kasus penipuan yang raup uang ratusan juta rupiah dari para korban dengan modus berpura-pura sebagai polisi.

    Polisi gadungan itu berhasil ditangkap anggota Satreskrim Polresta Bogor Kota di Stasiun Cilebut, Kabupaten Bogor, Kamis (13/2/2024), saat hendak kabur.

    Setelah itu, polisi menggeledah tempat tinggal tersangka dan menemukan sejumlah barang bukti seperti seragam polisi dan dokumen-dokumen palsu Badan Intelijen Negara (BIN) dan Bea Cukai.

    Aksi penipuan pria muda yang menyamar menjadi polisi ini mulanya terbongkar dari salah satu korban yakni bapak asuh tersangka sendiri.

    Bapak asuh WK itu bahkan sampai mengalami kerugian mencapai puluhan juta rupiah.

    Kasatreskrim Polresta Bogor Kota AKP Aji Riznaldi mengatakan bahwa bapak asuh tersangka melapor lewat nomor aduan WhatsApp Kapolresta Bogor Kota.

    Korban kemudian diarahkan untuk membuat laporan polisi yang selanjutnya pihak berwenang langsung melakukan penyelidikan.

    “Setelah dibikin laporan, kita lakukan pencarian. Alhamdulillah tertangkap,” kata Aji, Jumat (14/2/2025) dilansir dari Kompas.com.

    “Dari korban yang laporan ke kita itu kerugiannya puluhan juta, setelah dikembangkan ternyata ada korban lain. Diperkirakan kerugian semuanya ratusan juta,” imbuhnya.

    Aji mengungkapkan bahwa tersangka sempat menghilang lama sebelum bertemu kembali dengan bapak asuhnya.

    Tersangka beralasan menghilang karena saat itu masuk diterima kerja di Bea Cukai. Tetapi, saat kembali ke Bogor, pelaku mengaku sebagai polisi.

    “Pelaku ini punya bapak asuh di Bogor. Untuk mendapatkan sejumlah uang, pelaku berpura-pura masuk menjadi (petugas) Bea Cukai,” sebut Aji.

    “Setelah beberapa tahun menghilang dari Bogor terus kembali lagi pelaku menyamar atau mengaku sebagai polisi,” lanjutnya.

    Pelaku kemudian berpura-pura ingin berkuliah lagi. Alasan itu digunakan agar pelaku mendapatkan sejumlah uang dari bapak asuhnya.

    “Uang hasil penipuan itu digunakan untuk membeli kebutuhan pribadi,” ungkap Aji.

    Ditetapkan Jadi Tersangka

    Resmi berstatus sebagai tersangka, kini WK telah ditahan di Mako Polresta Bogor Kota guna menjalani proses hukum selanjutnya.

    “Sudah kita tetapkan sebagai tersangka. Dan kita sudah melakukan gelar perkara,” ucap Aji dilansir dari TribunnewsBogor.com.

    “Dan kita sudah lakukan penahanan,” sambungnya.

    Edit Dokumen Palsu Pakai AI

    Diketahui bahwa tersangka WK mengaku sebagai anggota polisi berpangkat Iptu.

    Bahkan, saat digiring ke Mako Polresta Bogor Kota, WK terlihat mengenakan seragam polisi lengkap dengan pangkat balok duanya.

    Tak hanya sebagai polisi, WK juga mengaku sebagai petugas Bea Cukai hingga BIN.

    “Jadi yang bersangkutan ini kadang berpura-pura menyamar sebagai BIN atau polisi,” tutur Aji di Mako Polresta Bogor Kota, Kamis malam.

    Untuk mendapatkan kepercayaan korban, tersangka WK bahkan sampai memakai seragam polisi yang dibeli dari toko online dan memalsukan dokumen.

    “Agar si korban ini percaya, selain yang bersangkutan ini menggunakan seragam, ada beberapa foto dokumentasi dia mengenakan seragam-seragam, ada pengangkatan sebagai polisi juga,” jelas Aji.

    Tersangka WK membuat dokumen palsu dengan bantuan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).

    “Dokumennya dia buat sendiri. Lalu, ada juga dia buat menggunakan AI. Lalu untuk seragamnya beli di Shopee,” papar Aji.

    “Ada beberapa foto dokumentasi dia mengenakan seragam, ada pengangkatan sebagai polisi, ada pengangkatan sebagai BIN, ada penugasan dari BIN, ada penugasan dari Bea Cukai juga,” tambahnya.

    Adapun ketika ditanya, WK mengaku beberapa dokumen anggota kepolisiannya dibuat menggunakan teknologi AI.

    Sedangkan, dokumen-dokumen lainnya sengaja dibuat dan dicetak sendiri oleh tersangka WK.

    “Kalau foto itu saya buat pakai AI dan dokumen yang lainnya mencetak sendiri,” ungkap WK kepada polisi.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Polisi Gadungan di Bogor Buat Dokumen Palsu Pakai Teknologi AI, Beli Seragam di Toko Online

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat) (Kompas.com/Ramdhan Triyadi Bempah)

  • Pengamanan Super Ketat Laga Persija Vs Persib, 2.000 Personel Gabungan Dikerahkan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        15 Februari 2025

    Pengamanan Super Ketat Laga Persija Vs Persib, 2.000 Personel Gabungan Dikerahkan Megapolitan 15 Februari 2025

    Pengamanan Super Ketat Laga Persija Vs Persib, 2.000 Personel Gabungan Dikerahkan
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com
    – Pengamanan super ketat akan diterapkan menghadapi laga panas antara Persija Jakarta melawan Persib Bandung dalam lanjutan Liga 1 di
    Stadion Patriot Candrabhaga
    , Kota
    Bekasi
    , Minggu (16/2/2025) sore.
    Dalam laga ini, sebanyak 2.000 lebih personel gabungan dari unsur kepolisian dan TNI dikerahkan.
    Selain itu, unsur pemerintahan turut dilibatkan, antara lain Satpol PP Kota Bekasi, Dinas Perhubungan Kota Bekasi, dan Dinas Kesehatan Kota Bekasi.
    “Jadi untuk personel pengamanan yang akan dilibatkan sekitar 2.000 lebih,” kata Kabag Ops Polres Metro Bekasi Kota Kompol Agus Rohmat di Kota Bekasi, Jumat (14/2/2025).
    Adapun, ribuan personel keamanan tersebut berasal dari unsur Polda Metro Jaya, Polres Metro Bekasi, dan TNI.
    Dalam pengamanannya, polisi juga telah membagi tiga zona pengamanan, yakni zona 1, zona 2, dan zona 3 di sekitar Stadion Patriot Candrabhaga.
    Menurut Agus, laga Persija versus Persib berpotensi menimbulkan eskalasi kerawanan yang cukup tinggi. Maka dari itu, pihak keamanan akan mengawal ketat pengamanan sebelum dan sesudah pertandingan berakhir.
    “Pengamanan termasuk pengamanan di rute-rute yang akan dilalui oleh para penonton maupun pemain, karena ini kerawanan cukup tinggi,” ungkap dia.
    Dalam laga nanti, kepolisian melarang kehadiran suporter Persib, Viking, untuk menyaksikan tim kesayangannya di Stadion Patriot Candrabhaga. Alasannya, laga ini berpotensi menciptakan kerawanan cukup tinggi.
    “Penonton hanya dari pihak Persija, Jakmania, dari Persib tidak ada penonton,” ujarnya.
    Pada Selasa (11/2/2025), Polda Metro Jaya telah menggelar rapat koordinasi persiapan pertandingan Persija versus Persib.
    Dalam rapat koordinasi ini dihadiri panitia pelaksana pertandingan, perwakilan suporter Persija, Jakmania, dan Viking.
    Agus mengungkapkan, rapat tersebut turut membahas kehadiran sejumlah Viking saat laga Persija versus Persib di Stadion Patriot Candrabhaga pada musim 2023.
    Berkaca dari laga musim lalu, polisi meminta agar perwakilan Viking turut menyampaikan kepada anggotanya untuk tidak hadir langsung di pertandingan tersebut.
    “Kemarin sudah saya sampaikan melalui perwakilan dari Viking, kita mengantisipasi karena saat pertandingan tahun 2023 masih ada penonton Persib yang memasuki stadion,” ungkap Agus.
    Selain itu, Agus mengimbau Jakmania tidak memberikan tiket kepada saudara mereka yang notabene pendukung Persib.
    Menurutnya, pada musim lalu, sejumlah pendukung Persib berhasil masuk ke stadion bermodalkan tiket yang didapatkan dari saudara mereka yang berlatar belakang Jakmania.
    “Saya sudah menyampaikan kepada Jakmania jangan sampai nanti dari teman-teman Jakmania karena dia keluarga atau saudara dia memberikan tiket ke penonton Viking,” pungkas dia.
    Pihak kepolisian juga akan memberikan pengamanan ekstra kepada pemain dan ofisial tim Persib.
    Nantinya, kepolisian akan mengerahkan barracuda untuk tim Persib dari hotel tempat mereka menginap menuju stadion, dan sebaliknya.
    “Untuk Persib akan menggunakan barracuda dan nantinya akan dijemput dari hotel menuju ke stadion dan dari stadion menuju hotel,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polres Malang Bongkar Modus Penggelapan Uang Lewat BRIMO

    Polres Malang Bongkar Modus Penggelapan Uang Lewat BRIMO

    Malang (beritajatim.com) – Kepolisian Resor Malang berhasil mengungkap kasus penggelapan uang senilai Rp 50 juta yang dilakukan oleh seorang perempuan berinisial E (36), warga Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang.

    Pelaku memanfaatkan akses korban melalui akun perbankan digital untuk menguras dana secara ilegal.

    Kasihumas Polres Malang AKP Ponsen Dadang Martianto menjelaskan, pelaku awalnya membantu korban dalam pendaftaran akun BRI Mobile (BRIMO) di bank. Namun, setelah pendaftaran selesai, pelaku tidak memberikan username dan password kepada korban, sehingga ia tetap memiliki akses penuh ke rekening tersebut tanpa sepengetahuan pemiliknya.

    “Pelaku menggunakan kesempatan saat membantu korban mendaftarkan akun BRIMO. Dengan akses yang ia kuasai, pelaku kemudian menarik uang korban secara bertahap hingga rekeningnya kosong,” tegas AKP Dadang saat dikonfirmasi di Polres Malang, Jumat (14/2/2025).

    Kasus ini terungkap setelah korban atas nama Sunarko (36), mendapati saldo rekeningnya hanya tersisa Rp 17 ribu. Padahal sebelumnya, Sunarko menerima transfer uang dari keluarganya untuk melunasi pinjaman bank. Saat mencetak laporan transaksi, korban menemukan adanya sejumlah transfer dan penarikan tunai yang tidak pernah ia lakukan.

    Menindaklanjuti laporan tersebut, Unit Reskrim Polsek Donomulyo segera melakukan penyelidikan dengan menelusuri riwayat transaksi yang mengarah ke beberapa agen Brilink, tempat pelaku menarik tunai uang korban. Setelah mengumpulkan cukup bukti, polisi menangkap E di rumahnya di Dusun Donomulyo, Desa Donomulyo, Kabupaten Malang, pada Sabtu (8/2/2025) lalu.

    “Petugas berhasil mendeteksi alur transaksi yang dilakukan terduga pelaku E, semua transaksi yang dilakukan terdata semua, ada bukti CCTV juga,” ujarnya.

    Dari hasil penggeledahan, lanjut AKP Dadang, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk buku tabungan dan laporan transaksi rekening korban, satu unit sepeda motor Honda CB150R warna putih merah, serta STNK dan BPKB kendaraan tersebut.

    Selain itu, petugas juga menyita dua unit ponsel yang digunakan pelaku untuk mengakses aplikasi perbankan korban serta sebuah tas selempang berwarna hijau toska.

    “Uang hasil menggasak rekening korban oleh terduga pelaku dibelikan sepeda motor, telepon seluler, dan tas. Sisanya untuk makan sehari-hari,” tuturnya.

    Berdasarkan hasil penyelidikan, pelaku mulai mengakses rekening korban sejak bulan November hingga Desember 2024. Ia melakukan transaksi secara bertahap, mentransfer dana ke beberapa rekening lain dan menariknya melalui agen Brilink.

    Beberapa transaksi mencurigakan yang ditemukan dalam rekening korban antara lain, Transfer ke beberapa rekening pribadi dengan nominal bervariasi antara Rp 400 ribu hingga Rp 15 juta, pembelian pulsa senilai Rp 240.000.

    Aksi ini baru terungkap pada 27 Desember 2024, saat korban datang ke Bank BRI Unit Donomulyo untuk melunasi pinjaman. Saat teller mengecek saldo, korban terkejut karena hanya tersisa Rp 17 ribu. Setelah mencetak riwayat transaksi, korban menyadari bahwa dananya telah terkuras oleh transaksi yang tidak pernah ia lakukan.

    “Total keseluruhan uang yang digelapkan mencapai Rp 50 juta,” beber AKP Dadang.

    Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 372 KUHP tentang Penggelapan dan/atau Pasal 362 KUHP tentang Pencurian, dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara.

    Polisi mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam mengelola akun perbankan digital. Ia menegaskan pentingnya menjaga kerahasiaan data akses rekening dan segera melaporkan aktivitas mencurigakan kepada pihak berwenang.

    “Jangan pernah membagikan username dan password perbankan kepada siapapun, termasuk orang terdekat. Jika menemukan transaksi mencurigakan, segera laporkan ke polisi atau pihak bank,” pungkasnya. (yog/ted)