Kementrian Lembaga: Polisi

  • Kelompok Militan Serang Benteng Militer Pakistan, 4 Tentara Tewas

    Kelompok Militan Serang Benteng Militer Pakistan, 4 Tentara Tewas

    Jakarta

    Kelompok militan menyerang benteng militer di Pakistan. Seorang pejabat intelijen senior mengatakan 4 orang tentara tewas dalam serangan ini.

    Dilansir AFP, Sabtu (15/2/2025), serangan itu terjadi di Benteng Tinggi di Miran Shah, kota barat laut yang berjarak lebih dari 10 kilometer dari perbatasan Afghanistan. Pejabat tersebut menyebut serangan dimulai sekitar pukul 10.00 pagi.

    “Lebih dari dua lusin militan bersenjata melancarkan serangan senjata berat,” katanya kepada AFP.

    Ia mengatakan laporan awal mengindikasikan seorang perwira dan empat tentara tewas. Sementara baku tembak antara pasukan dan militan dari kelompok terlarang masih berlangsung.

    “Ada kekhawatiran bahwa jumlah korban tewas akan meningkat,” katanya.

    Sayap media militer Pakistan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa empat tentara, termasuk seorang perwira, tewas dalam baku tembak di Miran Shah. Laporan itu menambahkan bahwa enam militan secara efektif dinetralisir.

    Tidak ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap benteng tersebut.

    Pada akhir Desember, Taliban Pakistan mengklaim serangan mendadak semalam terhadap pos terdepan militer di dekat perbatasan dengan Afghanistan yang menurut pejabat intelijen menewaskan 16 tentara.

    Islamabad menyalahkan peningkatan kekerasan di sepanjang perbatasannya pada Afghanistan, dengan mengatakan bahwa pemerintah Taliban di sana gagal menghentikan kelompok-kelompok seperti Taliban Pakistan yang melancarkan serangan dari wilayah mereka.

    Otoritas Taliban di Kabul secara teratur membantah tuduhan tersebut.

    Namun, laporan Dewan Keamanan PBB minggu lalu mengatakan pemerintah Taliban di Kabul menyediakan Taliban Pakistan, ancaman terbesar bagi keamanan di Pakistan, dengan ruang logistik dan operasional serta dukungan keuangan.

    Lebih dari 1.600 orang tewas dalam serangan di Pakistan pada tahun 2024 — tahun paling mematikan dalam hampir satu dekade — menurut Pusat Penelitian dan Studi Keamanan, sebuah kelompok analisis yang berbasis di Islamabad.

    Kekerasan militan paling banyak di Pakistan terjadi di wilayah baratnya yang berbatasan dengan Afghanistan dan Iran.

    (lir/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Jelang Ramadan, Polres Pamekasan Amankan Ratusan Botol Miras

    Jelang Ramadan, Polres Pamekasan Amankan Ratusan Botol Miras

    Pamekasan (beritajatim.com) – Ratusan botol minuman keras (miras) berbagai merek, diamankan personil Polres Pamekasan dalam kegiatan Cipta Kondisi menjelang Bulan Suci Ramadan 1446 Hijriah, Sabtu (15/2/2025) malam.

    Ratusan miras tersebut merupakan hasil razia petugas kepolisian dari enam titik penjual miras di Pamekasan, meliputi 2 titik di Jl Trunojoyo, serta empat titik lainnya di Jl Pintu Gerbang, Jl Sersan Misrul, Jl Stadion, serta di Dusun Bunpandan, Desa Mapper, Proppo, Pamekasan.

    “Kegiatan ini dalamnranhka Cipta Kondisi menjelang Ramadan 1446 Hijriah, dan kita lakukan razia di 6 titik penjual miras di Pamekasan,” kata Wakapolres Pamekasan, Kompol Hendry Soelistiawan.

    Dalam razia tersebut, pihaknya melibatkan personil gabungan dari berbagai unit di lingkungan Polres Pamekasan. “Dalam kegiatan ini, kita melibatkan 50 personil gabungan, dan disebar di berbagai titik sasaran,” ungkapnya.

    “Dari kegiatan ini, kita mengamankan sebanyak 146 botol miras berbagai merk sebagai barang bukti (BB), dan nantinya para penjual miras ini kita kenakan pidana ringan,” sambung Kompol Hendry Soelistiawan.

    Selain itu pihaknya menyampaikan jika dalam razia tersebut berjalan lancar tanpa kendala. “Jadi sebelum kegiatan dilakukan, kita sudah jelaskan cara bertindak, sehingga tidak ada kendala saat di lapangan, dan alhamdulilah bejalan lancar,” tegasnya.

    “Tidak kalah penting kami juga sangat berharap menjelang Ramadan (1446 Hijriah) ini, wilayah Pamekasan tidak ada miras,” pungkasnya. [pin/kun]

  • Tak Terima Ditegur, Pria di Gorontalo Bacok Teman hingga Tewas

    Tak Terima Ditegur, Pria di Gorontalo Bacok Teman hingga Tewas

    Jakarta

    Polisi mengatakan pria berinisial IM (25) di Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, membacok temannya ZD (38) hingga tewas dengan menggunakan parang. IM diduga tersinggung ditegur oleh ZD karena berteriak di depan rumahnya.

    “Mereka berteman masih satu desa ini pelaku tersinggung tidak terima ditegur oleh korban karena berteriak di depan rumahnya,” kata Kasi Humas Polres Gorontalo Utara Iptu Mohamad Adha Tarib seperti dilansir detikSulsel, Sabtu (15/2/2025).

    Peristiwa itu terjadi di Desa Tombulilato, Kecamatan Atinggola, Gorontalo Utara pada Jumat (14/2) sekitar pukul 20.00 Wita. Adha mengatakan IM ditegur saat teriak di depan rumah korban.

    “Jadi kasus ini bermula ketika pelaku sementara mengendarai sepeda motor melewati rumah korban lalu pelaku berteriak keras pas di depan rumah korban. Kemudian korban menegur pelaku jangan teriak di sini terjadilah cekcok adu mulut antara mereka,” ungkapnya.

    Adha mengutarakan, cekcok dengan korban membuat pelaku balik ke rumahnya mengambil senjata tajam jenis parang. Pelaku kemudian ke rumah korban melakukan penganiayaan.

    “Pelaku langsung menganiaya dengan cara membacok korban dengan parang itu sebanyak empat kali. Korban mengalami 4 luka tikaman di bagian belakang sebanyak 3 kali dan di bagian leher 1 kali mengakibatkan pendarahan sampai korban tidak tertolong. Saat ini korban di bawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Gorontalo untuk di autopsi,” pungkasnya.

    Baca selengkapnya di sini

    (lir/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Wanita Tewas di Bandung Korban Pembunuhan, Terduga Pelaku Ditangkap
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        15 Februari 2025

    Wanita Tewas di Bandung Korban Pembunuhan, Terduga Pelaku Ditangkap Bandung 15 Februari 2025

    Wanita Tewas di Bandung Korban Pembunuhan, Terduga Pelaku Ditangkap
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com –
    Kasat Reskrim Polresta
    Bandung
    Kompol Luthfi Olot Gigantara mengatakan NZ (27), seorang perempuan yang ditemukan tewas di kamar kontrakannya, merupakan korban pembunuhan.
    Diketahui, korban yang berprofesi sebagai karyawan salon itu ditemukan sudah tak bernyawa oleh seorang warga di kamar kontrakannya di Kampung Cilisung Kulon, Desa Sukamenak, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Sabtu (15/2/2025).
    Luthfi menyebut polisi telah mengamankan seseorang yang diduga pembunuh NZ.
    “Kami belum bisa memastikan, yang jelas kami sudah mengamankan satu orang pelaku,” katanya saat ditemui di lokasi, Sabtu malam.
    Beberapa barang bukti, termasuk identitas yang ditemukan di dekat jenazah korban, sudah diamankan.
    “Dan tentu nanti dari hasil rangkaian penyelidikan berdasarkan bukti yang ditemukan, kami akan gelarkan terlebih dahulu,” kata dia.
    Hasil olah TKP, korban ditemukan dengan luka di sekujur tubuhnya.
    Polisi juga menemukan identitas yang bukan milik korban.
    Barang-barang yang ditemukan di lokasi akan diperlihatkan kepada pihak keluarga korban.
    “Nanti identitas itu akan kami dalami ya, sebagian masih kami inventarisasi untuk nanti kami tunjukkan kepada keluarga korban, apakah masih ada lagi barang berharga yang belum ditemukan atau memang hilang,” ujarnya.
    Saat ini, jajaran Satreskrim Polresta Bandung tengah menunggu hasil otopsi yang dilakukan oleh Rumah Sakit Sartika Asih.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Usai Jadi Tersangka, Vadel Badjideh Balik Laporkan Lolly ke Polisi!

    Usai Jadi Tersangka, Vadel Badjideh Balik Laporkan Lolly ke Polisi!

    GELORA.CO – Vadel Badjideh, yang baru saja ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan pencabulan dan penyuruh aborsi, kini berencana melaporkan Laura Meizani Nasseru alias Lolly ke polisi.

    Pengacara Vadel Badjideh, Razman Arif Nasution, menyebut pihaknya menemukan bukti baru yang mengarah pada dugaan tindak pidana yang dilakukan oleh Lolly.

    “Kami menemukan dugaan perbuatan pidana yang dilakukan oleh Lolly,” ujar Razman saat ditemui di Polres Metro Jakarta Selatan, dikutip dari JawaPos.com (15/2/2025).

    Temuan ini didasarkan pada Berita Acara Pemeriksaan (BAP) terbaru yang dilakukan terhadap Lolly.

    Dalam keterangannya kepada penyidik, Lolly mengaku sedang berbadan dua alias hamil pada 9 Mei 2024.

    Namun, menurut Razman, ada kejanggalan dalam pernyataan tersebut.

    “Lolly datang ke Indonesia pada bulan Maret. Nggak mungkin perutnya membesar hanya dalam waktu 1,5 bulan. Kehamilan biasanya baru membesar jika sudah berusia 4 bulan,” jelas Razman.

    Pihak Vadel kini berencana melaporkan Lolly atas dugaan tindakan yang dianggap mencurigakan terkait pernyataan dalam BAP tersebut.

    Sementara itu, Vadel Badjideh telah ditetapkan sebagai tersangka atas laporan Nikita Mirzani terkait dugaan pencabulan dan menyuruh melakukan aborsi terhadap Lolly.

    Vadel resmi ditahan selama 20 hari ke depan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

    Kasus ini bermula dari laporan Nikita Mirzani ke Polres Metro Jakarta Selatan pada 12 September 2024.

    Dalam laporannya, Nikita Mirzani menjerat Vadel dengan pasal berlapis, yakni Undang-Undang Perlindungan Anak, Undang-Undang Kesehatan dan Pasal KUHP terkait pencabulan

    Akibat kasus ini, Vadel terancam hukuman hingga 15 tahun penjara.

    Kasus Vadel Badjideh vs Lolly semakin memanas dengan adanya rencana laporan balik dari pihak Vadel.

    Apakah Lolly akan menghadapi tuntutan hukum baru? Atau justru ini menjadi strategi pembelaan dari Vadel?

    Kita nantikan perkembangan selanjutnya! 

  • Wanita Tewas di Bandung Korban Pembunuhan, Terduga Pelaku Ditangkap
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        15 Februari 2025

    Wanita di Bandung Tewas Berselimut Darah, Pria Misterius Kabur Bandung 15 Februari 2025

    Wanita di Bandung Tewas Berselimut Darah, Pria Misterius Kabur
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com –
    Seorang wanita bernisial NA (27) ditemukan tewas di kamar kontrakannya di Kampung Cilisung Kulon, Desa Sukamenak, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (15/2/2025).
    Ketua Rukun Tetangga (RT) 02, Risyanto, mengatakan jasad korban ditemukan pertama kali oleh warga dalam keadaan ditutupi selimut.
    Sebelum korban ditemukan tewas, warga sempat mendengar adanya
    cekcok
    dari kamar NA.
    “Kurang lebih jam 15.00 WIB itu kejadiannya. Betul ada yang dengar ada cekcok di atas,” katanya saat ditemui di lokasi.
    Dia menjelaskan bahwa salah seorang warga sempat melihat seorang pria keluar dari kamar korban.
    Kemudian, warga tersebut menyusul ke kamar korban dan menemukan korban sudah meninggal dunia.
    “Waktu ditemukan itu sudah berlumuran darah, darahnya sudah kering, terus jasadnya ditutupi selimut,” ujarnya.
    Adapun NA kurang lebih tiga bulan tinggal di kontrakan tersebut.
    “Korban antara dua bulanan melapor ke saya, setor KTP saja. Nah, katanya nikah siri, tapi belum laporan ke RT. Jadi, kalau yang saya tahu statusnya belum nikah,” terang dia.
    Hingga saat ini, belum ada petugas kepolisian yang memberikan keterangan resmi terkait kejadian tersebut.
    Pantauan di lokasi, sejumlah petugas dari jajaran satuan reserse kriminal Polresta Bandung sudah berada di lokasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bule Australia Ditetapkan Tersangka Usai Keroyok Sekuriti di Kuta Bali

    Bule Australia Ditetapkan Tersangka Usai Keroyok Sekuriti di Kuta Bali

    Jakarta

    Polisi menetapkan warga Australia berinisial MR sebagai tersangka kasus keributan di Finns Beach Club Bali. Bule Australia berusia 28 tahun itu diduga terlibat perkelahian bersama empat temannya saat melawan sekuriti kelab yang berlokasi di kawasan Pantai Berawa, Kuta Utara, Badung, Bali.

    “Menetapkan satu orang tersangka atas nama MR, laki-laki WNA Australia. Saat ini sudah ditahan di Polda Bali,” ungkap Kabid Humas Polda Bali, Kombes Ariasandy, seperti dilansir detikBali, Sabtu (15/2/2025).

    Ariasandy mengatakan MR ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan hasil penyelidikan dan bukti yang cukup. Menurutnya, penyidik telah memeriksa MR dan memintai keterangan empat orang lainnya sebagai saksi.

    “Laporan MR ditangani oleh Polres Badung dan sudah tahap penyidikan. Empat orang saksi sudah diperiksa dan rencana akan memeriksa 11 orang saksi lainnya,” imbuh Ariasandy.

    Sebelumnya, empat sekuriti Finns Beach Club dianiaya MR dan empat temannya di kelab itu pada Selasa (11/2). Perkelahian berujung penganiayaan yang dipicu keributan itu viral di media sosial.

    Berdasarkan video yang beredar, sejumlah bule bertelanjang dada terlibat perkelahian dengan beberapa orang, termasuk petugas keamanan Finns Club. Beberapa bule terlihat menghajar salah satu sekuriti menggunakan kayu.

    Baca selengkapnya di sini

    (lir/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Duit Rp7 Juta dan Emas 7 Gram Milik Nenek di Magetan Digondol Maling, Terekam CCTV

    Duit Rp7 Juta dan Emas 7 Gram Milik Nenek di Magetan Digondol Maling, Terekam CCTV

    Magetan (beritajarim.com) – Lanjar, nenek berusia 81 tahun di Magetan, Jawa Timur, menjadi korban pencurian setelah tabungan dan perhiasannya lenyap dibawa kabur maling. Warga Kelurahan Kebonagung, Kecamatan/Kabupaten Magetan, kehilangan uang tunai sebesar Rp7 juta dan emas seberat 7 gram yang ia simpan dalam lemari terkunci di kamarnya. Aksi pencurian ini terekam kamera CCTV milik tetangganya.

    Kejadian ini terungkap saat Lanjar hendak mengambil uang untuk membayar tukang sayur. Namun, ia terkejut saat mendapati uang dan emasnya telah raib, bahkan kartu tanda penduduk (KTP) miliknya ikut hilang.

    “Ya kaget saya, Mas. Uang tabungan dan simpanan emas yang saya kumpulkan bertahun-tahun tiba-tiba hilang. KTP saya juga dibawa,” ujarnya dengan wajah syok pada Sabtu (15/2/2025).

    Merasa ada yang janggal, ia segera meminta bantuan tetangga. Setelah mengecek rekaman CCTV, terlihat seorang pria paruh baya masuk ke rumahnya melalui pintu samping. Berdasarkan perhitungan Nenek Lanjar, total kerugiannya mencapai sekitar Rp15 juta.

    Cucu korban, Sri Utami, bersama Ketua RT setempat langsung melaporkan kejadian ini ke polisi. Ia berharap rekaman CCTV dapat membantu mengungkap identitas pelaku dan tabungan neneknya bisa kembali.

    “Nenek saya hidup sendirian di rumah, sementara anak-anaknya merantau. Uang dan emas itu dikumpulkannya bertahun-tahun dengan hidup hemat, demi simpanan di hari tua. Eh, malah dicuri orang yang tidak bertanggung jawab,” sesalnya.

    Sementara itu, pihak kepolisian dari Polres Magetan segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan bukti serta keterangan saksi. Beberapa rekaman CCTV lain juga sedang diperiksa untuk mengidentifikasi pelaku.

    “Dugaan sementara, pelaku beraksi seorang diri dengan metode hunting, menyasar rumah yang pengawasannya lemah, seperti rumah lansia yang tinggal sendirian atau rumah kosong,” ungkap salah satu petugas.

    Selain itu, saksi lain menyebut bahwa pelaku sempat mencoba melakukan aksinya di lokasi lain tetapi kepergok pemilik rumah. Saat itu, ia mengaku sebagai tukang servis televisi.

    Hingga kini, polisi masih memburu pelaku. Masyarakat diimbau untuk lebih waspada, terutama warga lanjut usia yang tinggal sendirian, agar kejadian serupa tidak terulang kembali.[fiq/kun]

  • Kerangka Manusia di Palopo, 2 Keluarga Mengaku Kehilangan, Polisi Tunggu Forensik
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        15 Februari 2025

    Kerangka Manusia di Palopo, 2 Keluarga Mengaku Kehilangan, Polisi Tunggu Forensik Regional 15 Februari 2025

    Kerangka Manusia di Palopo, 2 Keluarga Mengaku Kehilangan, Polisi Tunggu Forensik
    Tim Redaksi
    PALOPO, KOMPAS.com
    – Hingga saat ini aparat di Kepolisian Resor Palopo masih menangani kasus Pasca penemuan
    kerangka manusia
    di Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo, Sulawesi Selatan.
    Kerangka manusia
    tersebut ditemukan, pada Senin (10/2/2025) lalu, di dekat wisata Air Terjun Batu Dewa, sekitar 100 meter dari Kilometer 35 Jalan Poros Palopo–Toraja.
    Kasi Humas
    Polres Palopo
    , AKP Supriadi menyatakan, kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan dengan bantuan Tim
    Forensik
    Biddokkes
    Polda Sulsel
    .
    “Tim Forensik telah melakukan otopsi dan pengambilan sampel DNA dari tengkorak tersebut. Pihak kepolisian masih menunggu hasil analisis laboratorium dari Biddokkes Polda Sulsel,” kata Supriadi saat dikonfirmasi, Sabtu (15/2/2025) malam.
    “Tim Forensik Biddokkes Polda Sulsel telah melakukan otopsi serta pengambilan sampel DNA, dan saat ini kami masih menunggu hasilnya,” tambah Supriadi.
    Lanjut Supriadi, Polres Palopo mengimbau masyarakat agar tidak menyebarkan gambar atau informasi yang belum dapat dipertanggungjawabkan terkait kasus ini.
    “Mari kita tunggu hasil resmi dari penyelidikan agar tidak menimbulkan kesimpangsiuran di tengah masyarakat,” ujar Supriadi.
    Menurut Supriadi, pasca kejadian tersebut, polisi telah menerima laporan adanya warga yang kehilangan keluarganya.
    “Ada dua orangtua yang anggota keluarganya hilang, keduanya yakni orangtua dari Febi, salah seorang sales Honda di Palopo, warga Jalan Pong Simpin yang hilang sejak 2024 dan belum ada kabarnya hingga saat ini.”
    “Kemudian orangtua dari salah seorang warga dari Kabupaten Wajo yang juga melaporkan anak gadisnya hilang sejak 2024 lalu,” ucap Supriadi.
    “Anak gadis yang dikabarkan hilang sejak 2024 itu keduanya menyebutkan bahwa memiliki kemiripan, seperti rambut panjang agak pirang.”
    “Untuk memastikan identitas di balik rangka mayat yang ditemukan itu, Polres Palopo menunggu hasil pemeriksaan
    forensik
    Biddokkes Polda Sulsel,” ujar dia.
    Tim forensik Polda Sulsel telah melakukan otopsi kerangka manusia di kamar jenazah RSUD Sawerigading Palopo pada Jumat (14/2/2025) kemarin.
    Ahli Forensik Polda Sulsel, Denny Matius mengatakan, ditemukan tanda-tanda kekerasan pada kerangka manusia yang diperkirakan telah dikubur lebih dari enam bulan.
    “Dugaan tersebut akan dibuktikan lewat pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Prioritas otopsi ini adalah mengungkap identitas kerangka manusia,” tutur Denny.
    Selain pengambilan sampel kerangka manusia, tim juga mengambil sampel dari warga yang mengaku kehilangan anak. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sukamenak Geger! Wanita Ditemukan Tewas Berlumuran Darah di Kamar Kontrakannya

    Sukamenak Geger! Wanita Ditemukan Tewas Berlumuran Darah di Kamar Kontrakannya

    JABAR EKSPRES – Warga Kampung Cilisung Kulon, Desa Sukamenak, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, digegerkan dengan penemuan mayat seorang wanita di kamar kontrakannya pada Sabtu (15/2/2025) malam.

    Korban yang diketahui berinisial NA (27) ditemukan dalam keadaan tewas dengan kondisi tertutup selimut.

    Penemuan mayat ini pertama kali dilaporkan oleh warga yang curiga setelah mendengar suara keributan dari dalam kamar kontrakan tersebut.

    Ketua RT 02, Risyanto, menyebutkan bahwa wanita tersebut diduga menjadi korban pembunuhan.

    “Peristiwa penusukan terjadi sekitar pukul 14.00 WIB, hampir pukul 15.00 WIB,” kata Risyanto saat ditemui di lokasi kejadian.

    Risyanto menambahkan, sebelum penemuan mayat, warga sempat mendengar suara pertengkaran di dalam kontrakan korban. Setelah itu, pelaku dilaporkan turun ke bawah, namun kembali ke atas setelah petugas air datang, dan ditemukan korban sudah meninggal.

    “Ketika selimut dibuka, ditemukan luka tusukan di sekitar tubuh korban, sekitar tiga tempat. Barang-barang korban juga hilang, dan tubuhnya berlumuran darah yang sudah mengering,” jelasnya.

    Risyanto juga mengungkapkan bahwa korban berasal dari Cikalong Wetan dan baru sekitar dua bulan melapor kepada pengurus setempat.

    “Korban tinggal sementara di sini, dan hanya melapor untuk setor KTP,” tambahnya.

    Saat ini, petugas kepolisian sudah memasang garis polisi di sekitar lokasi kejadian. Tim Inafis Polresta Bandung sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut. Warga sekitar juga tampak berdatangan untuk menyaksikan lokasi penemuan mayat tersebut.