Kementrian Lembaga: Polisi

  • Tambang Emas Ilegal Longsor di Mali, 48 Orang Tewas

    Tambang Emas Ilegal Longsor di Mali, 48 Orang Tewas

    Jakarta

    Longsor terjadi di lokasi tambang emas ilegal di Mali bagian barat. Sebanyak 48 orang dilaporkan tewas akibatnya insiden itu.

    “Jumlah korban pada 18.00 hari ini adalah 48 orang tewas setelah runtuhnya tambang,” kata sumber polisi setempat, seperti dilansir AFP, Minggu (16/2/2025).

    “Beberapa korban jatuh ke dalam air. Di antara mereka ada seorang wanita dengan bayinya di punggungnya,” imbuhnya.

    Mali adalah salah satu negara termiskin di dunia meskipun menjadi salah satu produsen emas terkemuka di Afrika.

    Lokasi penambangan emas sering menjadi tempat keruntuhan yang mematikan. Sementara pihak berwenang berjuang untuk mengendalikan penambangan logam mulia secara tradisional.

    Kecelakaan pada hari Sabtu (15/2) waktu setempat ini terjadi di lokasi tambang terbengkalai yang sebelumnya dioperasikan oleh perusahaan China.

    (lir/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Sejumlah Kucing di Kota Malang Mati Mendadak
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        16 Februari 2025

    Sejumlah Kucing di Kota Malang Mati Mendadak Surabaya 16 Februari 2025

    Sejumlah Kucing di Kota Malang Mati Mendadak
    Tim Redaksi
    MALANG, KOMPAS.com
    – Beberapa kucing liar dan peliharaan warga di Kecamatan Lowokwaru,
    Kota Malang
    , Jawa Timur ditemukan mati mendadak.
    Salah satu warga,
    Uti Ruri
    mengalami hal tersebut dengan tiga ekor kucing peliharaannya yang mati.
    Kucing-kucing tersebut mati sejak 6 Februari secara bertahap atau tidak bersamaan.
    Dia menduga, kucing-kucing itu mati
    diracun
    dengan kondisi tanpa luka.
    “Yang saya temukan satu kucing dalam kondisi kejang-kejang dan tidak lama lemas, mati. Ya dugaan kami diracun, kalau melihat kondisinya seperti itu,” kata Uti Ruri, Jumat (14/2/2025).
    Ada tiga lokasi dalam kejadian matinya beberapa kucing, di antaranya Jalan Locari, Jalan Mawar, dan Jalan Telasih.
    Dia mengatakan, dalam kurun waktu satu pekan ini saja, sudah hampir belasan kucing ditemukan mati.
    “Kebanyakan kucing peliharaan warga, seperti pagi tadi ada juga kejadian di Jalan Telasih. Kalau dari cerita warga dan tetangga, ada juga kejadian
    kucing mati
    sudah satu bulanan, dan jumlahnya mungkin sudah puluhan,” ujarnya.
    Warga kesulitan untuk mengidentifikasi pelaku jika dugaan kuat kucing-kucing yang mati akibat diracun.
    Sebab, kamera CCTV yang ada di lingkungan setempat dalam kondisi rusak.
    “Di sini, warga juga enggak tahu kenapa bisa begitu, atau misal ada pelakunya siapa enggak tahu, enggak ada CCTV, ada tapi kondisinya rusak, belum diperbaiki,” katanya.
    Senada, tetangga Uti Ruri yakni Haris mengatakan, tak ditemukan adanya luka pada tubuh kucing-kucing yang mati tersebut. Warga menduga kucing itu mati diracun.
    “Enggak ada lukanya, jadi kondisi kejang-kejang terus mati,” katanya, Sabtu (15/2/2025).
    Dia sudah hampir 5 kali menemukan kucing mati di rumah kosong yang berada tepat depan rumahnya.
    “Kalau kucing peliharaan kebanyakan pakai kalung menunjukkan jika itu kucing peliharaan, bukan kucing liar,” ucapnya.
    Sementara itu, Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdiyanto mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Polsek Lowokwaru.
    Apabila warga belum melapor ke polisi, petugas melalui Bhabinkamtibmas Lowokwaru akan mendatangi lokasi tersebut.
    “Sepertinya belum ada laporan, tapi kalau belum ada nanti dari Bhabinkamtibmas ke lokasi yang viral ini untuk menindaklanjuti seperti apa sebenarnya kejadiannya, dan kalau ditindaklanjuti tentu harus ada laporan, misal warga bisa didamping oleh LSM atau komunitas pecinta kucing untuk melapor ke polisi,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Zelensky Harap Utusan Trump Kunjungi Garis Depan Ukraina agar Tahu Situasi

    Zelensky Harap Utusan Trump Kunjungi Garis Depan Ukraina agar Tahu Situasi

    Kyiv

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ingin utusan khusus Donald Trump, Keith Kellogg, mengunjungi garis depan Ukraina timur. Hal itu untuk melaporkan realitas di lapangan kepada presiden AS.

    “Sangat penting bagi saya bahwa ia melihat ini. Saya benar-benar ingin ia menyampaikan semua ini kepada Presiden Trump. Untuk menunjukkan kepadanya, memberi tahu dia,” kata Zelensky di Munich seperti dilansir AFP, Sabtu (16/2/2025).

    Zelensky berharap setelah melihat situasi di lokasi, dia berharap pihak Trump memahami apa yang terjadi. Dia menilai AS membutuhkan pengetahuan tersebut.

    “Dan saya pikir setelah itu kita mungkin akan lebih dekat untuk memahami bagaimana kita melihatnya. Itulah tujuan saya untuk masa depan yang dekat,” kata dia.

    “Pihak Amerika membutuhkan lebih banyak pengetahuan tentang apa yang sedang terjadi,” imbuhnya.

    (lir/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Dua Preman Bawa Sajam Bubarkan Latihan Anak TK di Tangsel, Ancam Guru dan Rusak Alat Marching Band – Halaman all

    Dua Preman Bawa Sajam Bubarkan Latihan Anak TK di Tangsel, Ancam Guru dan Rusak Alat Marching Band – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN – Annisa (24), seorang guru di salah satu TK di Tangerang Selatan, Banten, menceritakan bahwa sekolahnya didatangi oleh dua preman.

    Dua orang preman berinisial SM dan NH mendatangi sekolah pada Jumat (14/2/2025).

    Salah satu pelaku mengeluarkan pisau sambil mengancam para guru. Saat itu, sejumlah murid TK sedang berlatih marching band.

    Menurut Annisa, kejadian tersebut terjadi pada Jumat sekitar pukul 16.00 WIB.

    Lokasi kejadian berada di depan SD yang merupakan satu yayasan dengan TK tersebut. 

    Saat itu, guru dan orang tua murid sedang mendampingi latihan marching band.

    “Awalnya, guru sudah sampai di lokasi latihan terlebih dahulu, lalu disusul oleh anak-anak. Kemudian, pukul 16.20 WIB, anak-anak sudah mulai latihan,” kata Annisa pada Sabtu (15/2/2025).

    Dia mengungkapkan bahwa saat latihan berlangsung, NH menghampiri salah satu guru, Desi, untuk menagih uang rokok. Annisa yang berada di samping Desi menolak permintaan itu.

    “Nanti ya, karena kepala sekolah tidak ada di lokasi. Tunggu ya, Pak.” Namun, NH kembali ke Alfamart, tempat ia bekerja sebagai juru parkir.

    “Setiap lima menit, NH terus menghampiri kami dengan permintaan yang sama, yaitu uang rokok,” lanjut Annisa.

    Meskipun guru TK meminta NH untuk bersabar, ia tetap mengajak SM untuk menghampiri guru demi mendapatkan uang rokok.

    Ketika permintaan uang rokok itu terus ditolak, NH menjadi geram. SM pun ikut serta dengan menarik kerah baju salah satu guru bernama Braja Dirgantara dan menodongkan pisau ke wajah dan dadanya.

    Akibat kejadian tersebut, suasana menjadi panik dengan teriakan dari guru TK, anak-anak, dan orang tua murid.

    NH bahkan merusak alat-alat marching band dengan cara mendorong dan menendangnya dengan kuat.

    Orang Tua Murid Sempat Merekam

    Sementara itu, Nurfita, salah seorang orang tua murid, sempat merekam peristiwa itu.

    “Saya mulai merekam video preman yang mengamuk ketika pelaku sudah mendekati anak-anak, sebelum pelaku menodongkan pisau ke guru TK,” kata dia.

    Hal ini dibenarkan oleh Annisa. Pelaku yang mengetahui aksi brutalnya direkam malah menantang.

    “Woy, siapa yang videoin gua tadi? Laporin aja sana!” kata Annisa menirukan ucapan SM saat itu.

    Setelah preman mengamuk, anak-anak langsung bubar dari lokasi latihan marching band. Kini, aparat kepolisian sudah menangkap kedua pelaku.

     

     

     

  • 8 Fakta 2 ‘Bang Jago’ Todong Pisau Depan Murid TK Pamulang Berujung Ditahan

    8 Fakta 2 ‘Bang Jago’ Todong Pisau Depan Murid TK Pamulang Berujung Ditahan

    Tangsel

    Dua preman atau secara sarkastik disebut sebagai ‘bang jago’ tiba-tiba mengamuk di taman kanak-kanak alias TK. Videonya viral seharian ini di media sosial. Berikut adalah sejumlah faktanya.

    Fakta-fakta ini dihimpun detikcom dari sumber informasi terpercaya hingga Sabtu (15/2/2025) malam.

    1. Lokasi dan waktu peristiwa

    Lokasi peristiwa ada di kawasan Jl Permata Pamulang, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan, Provinsi Banten, atau sekitar sebelah barat daya dari Jakarta. Peristiwa kekerasan premanisme dan penodongan bersenjata tajam ini terjadi pada Jumat (14/2) pukul 16.20 WIB, sore lalu.

    Jalanan itu adalah lingkungan dari Yayasan An Nahl Islamic School yang menaungi pendidikan TK dan SD. Lokasi penodongan itu terjadi di seberang SD An Nahl Pamulang, namun saat itu anak-anak kecil yang berkumpul di lokasi itu adalah murid-murid TK Little Bee House.

    2. Video viral

    Video itu viral di media sosial sejak Jumat (14/2) petang. Terlihat, dua preman itu ngamuk di hadapan anak-anak TK Little Bee House. Padahal, anak-anak kecil itu sedang ceria berlatih marching band atau drum band alias drumben.

    Terlihat ada satu pria paruh baya yang mendekat dan menjatuhkan salah satu alat musik drum band. Kemudian, satu pria lagi bercelana loreng oranye memegang senjata tajam pendek di tangan kanannya. Dia menodongkan senjata tajam ke pria dewasa yang merupakan guru dari anak TK itu. Murid-murid TK menyaksikan peristiwa kekerasan ini.

    3. Kesaksian Pihak Guru TK: Dipalak, Ditampar, Ditodong

    Nisa (26), guru yang berada di lokasi, mengatakan awal mulanya terdapat satu orang preman datang berinisial N (tua, gempal) menghampiri. Preman itu hendak meminta ‘uang rokok’.

    Tidak kunjung dikasih, preman tersebut bolak-balik setiap 5 menit sekali untuk menagih hal yang sama. Guru-guru yang tengah melatih drum band tidak memberikan karena menunggu arahan dari kepala sekolah.

    Premanisme di TK kawasan Setu, Tangerang Selatan, 14 Februari 2025. (Dok Istimewa)

    Setelah itu, Nisa melihat preman tersebut geram dan memanggil teman lainnya berinisial S (muda, ramping, bersenjata tajam) sambil preman N (tua gempal) menampar guru lainnya bernama Dirga. Guru itu tertampar mengenai bagian rahangnya.

    Preman berinisial S tiba menarik kerah baju Dirga, kemudian menodongkan pisau ke arah muka dan dada.

    Halaman selanjutnya, alat drum band dirusak, preman cari perekam video:

    Rusak Alat Drumben Anak TK

    Premanisme di TK kawasan Setu, Tangerang Selatan, 14 Februari 2025. (Dok Istimewa)

    4. Alat drum band dirusak

    Masih kata Nisa, preman itu merusak alat musik drumben yang dipakai murid-murid TK. Preman itu marah karena tidak mendapat apa yang mereka inginkan, mereka memalak minta ‘uang rokok’.

    “Yang paruh baya itu merusak alat-alat drumben kita. Didorong, ditendang. Posisinya di bawah pun juga ditendangin,” tutur Nisa.

    Premanisme di TK kawasan Setu, Tangerang Selatan, 14 Februari 2025. (Dok Istimewa)

    5. Preman sempat cari perekam video

    Nisa, guru yang berada di lokasi peristiwa itu, bercerita preman berinisial S itu sempat balik ke lokasi untuk mencari orang yang merekam dirinya.

    “Udah, singkat cerita kayak gitu, akhirnya kita pinggirin anak-anak. Lalu alat drum band kita masukin lagi gitu kan. Setelah itu, yang kurusnya (preman inisial S) nyamperin. Dia nyamperin, dia tetap ada di motor,” kata Nisa saat ditemui di rumahnya di kawasan Pamulang Permata, Sabtu (15/2/2025).

    “‘Woy, siapa yang videoin gue tadi? Mau dilaporin, laporin aja, gue tungguin di sini’. Setelah itu, dia jalan,” tutur Nisa menirukan ucapan preman berinisial S. Akhirnya, inisial S itu tidak ditangkap di lokasi itu melainkan di rumah orang tuanya.

    Halaman selanjutnya, anak TK trauma, preman ditangkap:

    Celana Loreng Oranye Si Preman Disita

    Foto: Dua ‘bang jago’ S dan N berbaju tahanan usai menodong pisau ke anak TK yang sedang latihan drum band di Permata Pamulang, Kecamatan Setu, Tangsel. (dok.ist)

    6. Dua preman itu ditangkap polisi

    Dua preman itu ditangkap polisi selang beberapa jam setelah peristiwa kekerasan itu mereka lakukan. Kedua pelaku dicokok pada Jumat (14/2) malam. Kedua preman itu adalah pria berinisial S berusia 24 tahun dan inisial N usia 58 tahun.

    Si preman penodong pisau ditangkap polisi di rumah orang tuanya. Satu preman lain yang lebih tua dan berbadan gempal diamankan di warung yang berjarak sekitar beberapa ratus meter dari lokasi peristiwa kekerasan sore hari sebelumnya.

    “Iya, satu kami amankan di rumah orang tuanya,” kata Kapolsek Cisauk AKP Dhady Arsya, saat dihubungi, Sabtu (15/2/2025).

    “Satu lainnya di warung (pelaku ditangkap), jarak dari TKP (tempat kejadian perkara) 300 meter,” ungkapnya. Kemudian, mereka ditahan oleh polisi.

    “Dua orang pelaku sudah kami amankan,” kata Dhady.

    7. Polisi sita senjata dan celana loreng oranye si preman

    Polisi menyita senjata tajam yang digunakan S (24) untuk menodong guru TK. Polisi menyebut benda tajam itu sebagai pisau sangkur. Celana loreng oranye si preman juga disita.

    “Kita amankan barang buktinya pakaian, jaket, topi, baju, celana yang saat itu dipakai oleh kedua pelaku. Kemudian, senjata tajam jenis sangkur dan alat musik drum yang dirusak oleh mereka,” jelas Kapolres Tangerang Selatan AKBP Victor Inkiriwang kepada detikcom, Sabtu (15/2/2025).

    Premanisme di TK kawasan Setu, Tangerang Selatan, 14 Februari 2025. (Dok Istimewa)

    8. Anak-anak TK trauma psikis

    Ibu guru bernama Nisa mendapat laporan dari orang tua murid bahwa anaknya mengalami trauma psikis. Anak TK trauma setelah melihat penodongan menggunakan pisau dilakukan oleh preman ‘Bang Jago’ terhadap gurunya, Jumat (14/2) lalu.

    “Dapat laporan dia sudah cerita ke orang tuanya, ‘Ayah, Bunda, kenapa tadi kok ada guru aku dipukul,’ bahasa anak kan gitu ya,” ujar Nisa saat ditemui di rumahnya.

    Lokasi dua ‘bang jago’ memaksa minta uang di salah satu TK di Setu, Tangsel (Maulani M/detikcom)

    Nisa bercerita, saat terjadi penodongan, anak-anak TK yang menyaksikan sontak berteriak. Beberapa anak juga mengalami syok di lokasi kejadian. Dia berharap anak didiknya mendapatkan layanan ‘trauma healing’.

    “Anak-anaknya sih teriak. Teriak ya termasuk tadi yang teriak, terus tadi juga ya anak yang pendiam itu pastikan dia syok banget ya,” tutur Nisa.

    Halaman 2 dari 3

    (dnu/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Pria Suriah Tikam Warga di Austria, 1 Orang Tewas-4 Terluka

    Pria Suriah Tikam Warga di Austria, 1 Orang Tewas-4 Terluka

    Jakarta

    Polisi mengatakan seorang pencari suaka asal Suriah berusia 23 tahun melakukan penikaman terhadap sejumlah orang di Austria selatan. Seorang anak laki-laki berusia 14 tahun tewas dan empat orang lainnya luka-luka akibat serangan ini.

    “Seorang pria menyerang orang yang lewat secara acak dengan pisau,” kata juru bicara polisi Rainer Dionisio kepada AFP tentang insiden di kota Villach, seperti dilansir AFP, Minggu (15/2/2025).

    “Satu korban, seorang anak laki-laki berusia 14 tahun, tewas,” tambahnya.

    Dionisio mengatakan dua pria lainnya menderita luka serius, sementara dua pria lainnya luka ringan.

    Insiden itu terjadi pada hari Sabtu sebelum pukul 4 sore waktu setempat di pusat kota, ibu kota provinsi Carinthia.

    Seorang pengantar makanan melihat serangan itu dan menabrakkan kendaraannya ke penyerang, yang mengalami luka ringan. Pelaku ditangkap tepat setelah serangan.

    Dionisio mengatakan pria yang ditangkap adalah pencari suaka Suriah dengan izin tinggal yang sah dan tanpa catatan kriminal menurut informasi awal.

    Korban termuda adalah yang berusia 14 tahun, sedangkan yang tertua berusia 32 tahun.

    Serangan itu terjadi hanya dua hari setelah serangan penabrakan mobil di kota Munich di negara tetangga Jerman.

    Seorang gadis berusia dua tahun dan ibunya meninggal pada hari karena luka-luka yang diderita dalam serangan itu yang menyebabkan 37 orang lainnya terluka.

    Seorang pencari suaka Afghanistan berusia 24 tahun ditangkap karena dicurigai sengaja menabrakkan mobil ke demonstrasi serikat pekerja pada hari Kamis.

    Polisi mengatakan ia mungkin memiliki motif ekstremis Islam untuk serangan itu.

    (lir/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Anak 3 Tahun Dianiaya Ibu Kandung Pakai Air Panas Hingga Kulit Melepuh di Sidoarjo, Pemicunya Sepele – Halaman all

    Anak 3 Tahun Dianiaya Ibu Kandung Pakai Air Panas Hingga Kulit Melepuh di Sidoarjo, Pemicunya Sepele – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO – Seorang ibu tega menganiaya anak kandungnya dengan cara dipukul hingga disiram air panas di Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

    Korban kini harus mendapat perawatan serius di rumah sakit. 

    Sementara RA, ibu yang menganiaya anaknya sendiri sudah ditangkap polisi. 

    Penganiayaan yang dilakukan pelaku dipicu persoalan sepele.

    Korban yang merupakan balita usia 3 tahun dianiaya gara-gara mengompol di kasur dan membasahi sprei.

    “Awalnya, korban ini ngompol. Kemudian pelaku mengetahui itu dan kemudian melepas sprei untuk dibawa ke tempat cucian, direndam,” kata Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Christian Tobing, Sabtu (15/2/2025).

    Saat pelaku merendam sprei yang kena ompol itu, korban menangis di tempat cucian.

    Perempuan itupun marah dan mulai melakukan kekerasan fisik terhadap anaknya yang masih balita tersebut. 

    Awalnya, pelaku menyiram air panas dari dispenser mengenai kepala dan punggung korban sebanyak dua kali.

    Karena kepanasan, korban pun semakin menangis. 

    Bukan didiamkan, justru pelaku memasak air hingga mendidih kemudian menyiramkan air panas yang baru diangkat dari kompor tersebut ke anak perempuannya.

    Korban disiram air panas mengenai kepala, wajah dan punggung korban sebanyak dua kali. 

    “Tidak hanya menyiram air mendidih, kekerasan fisik dilakukan ibunya berlanjut dengan memukul punggung dan tangan korban beberapa kali menggunakan sapu lantai stenlis hingga ujung sapunya bengkok dan korban menangis kesakitan,” lanjut Christian Tobing. 

    Tak lama kemudian tersangka menyuruh pembantunya meneruskan mencuci sprei.

    Setelah itu tersangka menyuruh pembantunya memandikan korban.

    Lalu tersangka pergi ke apotek membeli salep untuk anaknya yang telah dianiayanya sendiri.

    Pelaku membeli salep setelah melihat kondisi korban merah melepuh di wajahnya.

    Setelah tubuh korban diolesi salep pun kondisinya semakin melepuh. 

    Korban kemudian dibawa ke rumah sakit.

    “Kasus ini ditangani Unit PPA Satreskrim Polresta Sidoarjo,”kata Kapolres.

    Atas perbuatannya tersangka dijerat Pasal 80 ayat (2) dan atau ayat (4) UU RI Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan atas UU RI Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan anak

    Penulis: M Taufik

  • Ibu Hamil Lompat Kegirangan Ditilang, Bareng Suami Cium Tangan Polisi
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        16 Februari 2025

    Ibu Hamil Lompat Kegirangan Ditilang, Bareng Suami Cium Tangan Polisi Bandung 16 Februari 2025

    Ibu Hamil Lompat Kegirangan Ditilang, Bareng Suami Cium Tangan Polisi
    Editor
    KOMPAS.com –
    Sebuah video yang memperlihatkan aksi unik seorang ibu hamil di Subang, Jawa Barat, tengah viral di media sosial.
    Bukannya mengidam makanan seperti kebanyakan ibu hamil, wanita ini justru ngidam ditilang polisi.
    Ibu muda bernama Riah, warga Desa Kotasari, Kecamatan Pusakanagara, Subang, datang bersama suaminya, Agus, ke kawasan Simpang Empat Pamanukan saat berlangsungnya Operasi Keselamatan Lodaya 2025 pada Jumat (14/2/2025).
    Kapolsek Pamanukan, AKP Udin Awaludin, membenarkan kejadian unik tersebut.
    “Tadi ada seorang ibu muda beserta suaminya, kebetulan kondisi ibunya sedang hamil, dan ia ngidam ingin ditilang polisi,” ujar Udin, Jumat (14/2/2025).
    Polisi yang mendengar permintaan tak biasa itu memutuskan untuk mengabulkannya dengan membuat “drama penilangan”.
    Petugas lalu menghentikan motor Scoopy merah yang dikendarai Agus dan Riah, seolah-olah mereka melanggar aturan karena tidak memakai helm.
    Namun, bukannya panik atau takut, Riah justru tampak sangat bahagia.
    Ia bahkan menangis terharu dan melompat kegirangan karena akhirnya bisa merasakan “ditilang” oleh polisi.
    Tak hanya itu, dalam video yang diunggah akun Instagram @polres_subang, terlihat Riah dan suaminya mencium tangan petugas sebelum dan setelah “ditilang”.
    Momen ini pun langsung viral di media sosial dan mengundang berbagai reaksi dari warganet.
    Banyak yang merasa terhibur dengan tingkah laku Riah dan memuji kepolisian yang bisa memahami serta memenuhi permintaan unik tersebut.
    Artikel ini telah tayang di Tribunpriangan.com dengan judul Viral, Ibu Hamil di Pamanukan Subang Ngidam Ingin Ditilang Polisi
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi di Palembang dan Istri Saling Lapor Buntut Kisruh Rumah Tangga, Sama-sama Dituduh Selingkuh – Halaman all

    Polisi di Palembang dan Istri Saling Lapor Buntut Kisruh Rumah Tangga, Sama-sama Dituduh Selingkuh – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG – Melysa, seorang ibu Bhayangkari dan suaminya, Brigadir Arief Widianto, anggota Polrestabes Palembang saling lapor ke polisi buntut persoalan rumah tangga.

    Melysa melaporkan suaminya ke Subdit IV PPA Ditreskrimum Polda Sumsel terkait dugaaan kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

    Laporan tersebut dibuatnya pada April 2024 lalu.

    Selain itu, Melysa pun melaporkan suaminya ke Propam Polrestabes Palembang untuk diproses secara etik.

    Sementara Brigadir Arief Widianto, anggota Satlantas Polrestabes Palembang, melaporkan istrinya Melysa ke Pidsus Polrestabes Palembang dan di Polda Sumsel atas pemalsuan tandatangan dan perzinahan.

    Istri Polisi Mengaku Dilempar Handphone Hingga Ditelantarkan

    Didampingi kuasa hukum dan orangtuanya, Melysa mengaku dirinya mendapat tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dari suaminya yang merupakan oknum anggota Polri.

    “Suami saya melakukan kekerasan, melempar HP ke muka saya hingga mengalami luka robek di bawah mata sampai dijahit,” kata Melysa, Sabtu (15/2/2025).

    Peristiwa tersebut bermula saat ia menduga suaminya berselingkuh karena melihat chat dari terduga selingkuhannya di handphone saat sang suami tertidur.

    Saat Melysa membangunkan suaminya untuk meminta penjelasan, justru dirinya malah mendapatkan perlakuan kasar.

    “Saat saya bangunkan, suami saya bukan menjelaskan, ia malah marah dan mengambil HP di tangan saya kemudian melemparkan ke muka saya hingga mengalami luka,” katanya.

    Kejadian tersebut terjadi pada Februari 2024, sempat didamaikan keluarga, dan meminta dirinya untuk mengakui luka yang didapat karena kecelakaan.

    “Saat itu saya di bawah tekanan oleh mertua yang juga anggota di Polrestabes Palembang, agar mengakui luka yang didapat karena lakalantas,” katanya.

    Melysa  menuturkan, jika saat itu ia belum begitu mempermasalahkan, karena masih berharap suaminya bisa berubah dan meninggalkan selingkuhannya.

    Ditelantarkan Suami

    Tetapi pada bulan April 2024, perlakuan suaminya kepadanya semakin menjadi-jadi.

    “Dia bukannya berubah malah semakin menjadi jadi, saya ditelantarkan dan tidak dinafkahi lahir dan batin oleh suami, sehingga pada April 2024 saya memilih pulang ke rumah orang tua sampai saat ini,” katanya.

    Hingga akhirnya ia pun melaporkannya ke Subdit IV PPA Ditreskrimum Polda Sumsel dan Propam Polrestabes Palembang.

    Namun hingga saat ini laporan yang dibuatnya belum ada kejelasan.

    Kuasa Hukum Melysa, Frengki Adiatmo mengatakan jika pihaknya hanya meminta agar Polda Sumsel segera memberikan keadilan kepada kliennya.

    “Sudah 11 bulan laporan dari Klien kami ini belum juga ada hasilnya,” katanya.

    Ia menilai jika Penyidik di Subdit IV PPA Ditreskrimum Polda Sumsel lamban dalam menangani kasus yang sepele seperti ini.

    “Saya katakan sangat lamban penanganannya, sudah 11 bulan laporan klien kami mandek tidak ada kejelasannya,” katanya.

    Terpisah, Kasubdit IV PPA AKBP Raswidiati Anggraini ketika dikonfirmasi mengatakan perihal laporan tersebut akan ia sampaikan jawabannya melalui Humas Polda Sumsel.

    “Oke nanti melalui Kabid Humas ya,” katanya.

    Bantahan Brigadir Arief Widianto

    Menyikapi pengakuan istrinya, Brigadir Arief Widianto membantah semua tudingan istrinya.

    Brigadir Arief Widianto membantah telah melakukan KDRT terhadap istrinya.

    Hal tersebut disampaikan Brigadir Arief Widianto didampingi kuasa hukumnya, Rudi Hartono.

    “Dia mengklaim kalau saya melakukan KDRT padahal dari hasil visum Rumah Sakit Charitas, padahal itu adalah akibat luka kecelakaan terkena stang motor. Logika saja saat visum yang pasti hanya pasien dan dokter saja,” ujar Arief kepada Tribunsumsel.com, Sabtu (15/2/2025).

    Arief menyebut laporan yang dibuat istrinya itu tidak terbukti dan terancam dihentikan penyidik Subdit IV PPA Ditreskrimum Polda Sumsel, sebab laporan tidak memiliki bukti yang cukup.

    “Laporan dia tidak terbukti makanya tidak puas dengan keputusan penyidik,” katanya.

    Kata Arief, sebelum membuat laporan dugaan KDRT ke Polda Sumsel, Melysa sempat kabur dari rumah karena takut banyak penagih utang yang mendatanginya ke rumah. 

    Berselang dua bulan tiba-tiba Melysa melaporkannya atas tuduhan KDRT.

    “Dia pergi tanpa sepengetahuan saya. Pas saya pulang saya tanya ke orangtua saya, katanya dia pulang ke tempat ibunya tapi kok tidak pulang-pulang. Eh ternyata dia melaporkan saya menuduh KDRT, ” katanya.

    Istri Disebut Gadaikan Buku Nikah

    Lanjut Arief, berselang waktu lima bulan kemudian istrinya datang menemui ketika saat sedang berdinas di salah satu Pos Lantas.

    Di sana Melysa mengajaknya untuk rujuk.

    “Dia mengajak saya rujuk dan saya disuruh menemui ibu dia di hotel. Saya pikir itu pertanda bagus, ya sudah niat saya mau bertemu ibunya,” katanya.

    Namun ternyata setelah niatan rujuk itu keluar dari mulut Melysa, Brigadir Arief tiba-tiba ditelpon seseorang yang memintanya agar membayar utang istrinya senilai Rp 45 juta.

    Tak hanya itu, setelah ia menelusuri sang istri bahkan menggadaikan buku nikah ke rentenir senilai Rp 2 juta, dan utang di tempat lain juga.

    “Saya ditelepon orang katanya saya mau bayar utang arisan istri karena mau rujuk, padahal saya tidak tahu apa-apa. Dia berhutang tanpa sepengetahuan saya. Melysa ini juga memalsukan tandatangan saya untuk berutang di bank, lalu buku nikah saya juga digadaikan ke rentenir, dan masih banyak lagi,” katanya.

    Karena itulah Arief menduga istrinya berniat mengajak rujuk supaya ia mau membayarkan semua utang-utang tersebut. 

    “Saya jelas tidak mau lah, karena (utang) itu tanpa sepengetahuan saya. Dari situ dia tidak senang dan melaporkan saya di bulan April tahun lalu,” katanya.

    Tuding Istri Berselingkuh

    Arief juga mengungkap adanya perselingkuhan istrinya dengan seorang oknum anggota Polairud Polda Sumsel berinisial W yang saat ini Bripka W sudah ditahan di Propam Polda Sumsel.

    Dugaan perselingkuhan itu ia ketahui di bulan Januari tahun 2025 ini.

    “Awal perselingkuhan dia saya pertama kali lihat di siaran langsung TikTok, ada istri saya bersama teman-temannya sekitar 9 orang. Dua di antaranya menunjukkan foto mesra istri saya bersama anggota Ditpolairud Polda Bripka W,” jelasnya.

    Siaran langsung tersebut ia foto dan rekam sebagai bukti membuat laporan ke Bidang Propam Polda Sumsel.

    Berdasarkan informasi yang ia dapat, istrinya dan Bripka W menjalin hubungan selama kurang lebih 1 tahun.

    “Saat ini oknum polisi Bripka W itu sudah ditahan di Propam Polda Sumsel. Saya juga sudah laporkan istri ke Pidsus Polrestabes Palembang dan di Polda Sumsel atas pemalsuan tandatangan dan perzinahan,” ujarnya.

    (Tribunsumsel.com/ rachmad kurniawan)

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Ibu Bhayangkari di Palembang Melapor Jadi Korban KDRT Suami, Pertanyakan Kasusnya Mandek 11 Bulan

  • 15 Orang Tewas Desak-desakan untuk Naik Kereta ke Festival Agama di India

    15 Orang Tewas Desak-desakan untuk Naik Kereta ke Festival Agama di India

    New Delhi

    Sebanyak 15 orang tewas dalam aksi berdesak-desakan di stasiun kereta api di New Delhi, India. Kerumunan ini terjadi akibat orang berebut untuk mengejar kereta ke festival keagamaan Kumbh Mela.

    Dilansir AFP, Minggu (16/2/2025), Kumbh Mela menarik puluhan juta umat Hindu setiap 12 tahun ke kota utara Prayagraj. Kegiatan ini memiliki sejarah bencana yang berkaitan dengan kerumunan — termasuk satu bulan lalu, ketika sedikitnya 30 orang tewas dalam aksi berdesak-desakan di pertemuan suci sungai Gangga, Yamuna, dan sungai Saraswati.

    Kerumunan di stasiun kereta api di New Delhi tampak mulai terjadi pada hari Sabtu (15/2) saat kerumunan orang berjuang untuk naik kereta api untuk acara yang sedang berlangsung. Acara akan berakhir pada tanggal 26 Februari.

    “Saya dapat mengonfirmasi 15 kematian di rumah sakit. Mereka tidak mengalami luka terbuka. Sebagian besar (kemungkinan besar meninggal karena) hipoksia atau mungkin beberapa luka tumpul tetapi itu hanya akan dikonfirmasi setelah otopsi,” kata wakil kepala medis Rumah Sakit Lok Nayak di New Delhi, Dr. Ritu Saxena, kepada AFP.

    Dia melaporkan belasan orang lainnya terluka akibat berdesak-desakan. Para korban disebut mengalami cidera tulang.

    “Ada juga 11 orang lainnya yang terluka. Sebagian besar dari mereka stabil dan mengalami cedera ortopedi,” katanya.

    Menteri Pertahanan Rajnath Singh mengatakan dia sangat sedih dengan hilangnya nyawa karena berdesak-desakan di stasiun kereta api New Delhi.

    “Di saat duka ini, saya turut berduka pada keluarga yang ditinggalkan. Berdoa agar yang terluka segera pulih,” kata Singh dalam sebuah unggahan di media sosial.

    Gubernur ibu kota, Vinai Kumar Saxena, mengatakan personel manajemen bencana telah diperintahkan untuk dikerahkan dan semua rumah sakit siap untuk menangani keadaan darurat terkait.

    Menteri Perkeretaapian Ashwini Vaishnaw mengatakan kereta khusus tambahan sedang dioperasikan dari New Delhi untuk membersihkan arus umat yang membludak.

    Kumbh Mela yang berlangsung selama enam minggu merupakan tonggak sejarah terbesar dalam kalender keagamaan Hindu, dan para pejabat mengatakan sekitar 500 juta umat telah mengunjungi festival tersebut sejak dimulai bulan lalu.

    Lebih dari 400 orang meninggal setelah terinjak-injak dalam satu hari festival pada tahun 1954, salah satu jumlah korban terbesar dalam bencana yang berhubungan dengan keramaian di seluruh dunia.

    Sebanyak 36 orang lainnya tewas tertimpa reruntuhan pada tahun 2013, saat terakhir festival tersebut diadakan di Prayagraj.

    (lir/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu