Sindikat Pencurian Avtur di Kualanamu, Pelaku Raup Rp 400 Juta Sekali Beraksi, Otak Pelaku Masih Diburu
Penulis
MEDAN, KOMPAS.com
– Sindikat pencurian avtur milik Pertamina di Pantai Dewi Indah, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, berhasil meraup keuntungan cukup besar.
Pasalnya, sekali beraksi, para pelaku dapat mencuri hingga 30.000 liter avtur, dengan nilai mencapai Rp 400 juta.
Jajaran kepolisian setempat terus menyelidiki kasus ini.
Tiga orang telah ditetapkan sebagai tersangka, namun otak utama dari sindikat ini masih buron.
Kasat Reskrim Polresta Deli Serdang, Kompol Risqi Akbar, mengungkapkan bahwa pencurian ini sudah berlangsung sejak pertengahan 2021.
Para tersangka yang telah diamankan adalah Andur Rafar (47), Irwansyah (31), dan Hairi (43).
Namun, mereka bukanlah pelaku utama. Polisi masih memburu dalang di balik pencurian ini, yang diduga berperan sebagai penjual avtur curian.
“Masih kita dalami, semuanya masih berproses,” ujar Risqi kepada Kompas.com, Minggu (16/2/2025).
Sindikat ini mencuri avtur dengan cara melakukan
tapping
atau penyadapan pipa bawah laut yang menyalurkan bahan bakar dari kapal tanker ke Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Bandara
Kualanamu
.
Para pelaku melubangi pipa dengan bor saat kondisi kosong, lalu menyambungkan pipa besi dan selang menuju gudang penampungan rahasia.
“Para pelaku melakukan
tapping
pipa di bibir Pantai Dewi Indah dengan cara melubangi pipa saat kosong menggunakan bor. Lubang tersebut kemudian disambungkan ke pipa besi dan selang menuju gudang penampungan,” kata Komandan Lantamal 1, Brigjen TNI Marinir Jasiman Purba, melalui Kadispen Letkol Laut Nelson Sagala, dalam keterangan tertulis, Kamis (13/2/2025).
Menurut Risqi, masing-masing tersangka memiliki tugas berbeda dalam aksi pencurian ini:
Setiap kali berhasil menjual avtur curian, ketiga pelaku mendapatkan upah masing-masing Rp 5 juta dari pelaku utama yang masih buron.
Dalam sebulan, sindikat ini bisa beraksi satu hingga dua kali.
“Pengakuan mereka, setiap minyak yang berhasil dicuri, (apabila) laku terjual, mereka mendapatkan Rp 5 juta,” ujar Risqi usai meninjau lokasi kejadian, Jumat (14/2/2025).
Aksi pencurian ini akhirnya terbongkar pada Senin (10/2/2025), ketika kapal tanker Pertamina MT Sinar Agra tiba di perairan Pantai Dewi Indah untuk mentransfer avtur ke DPPU Kualanamu.
Saat proses transfer berlangsung, sindikat pencuri membuka keran di gudang untuk mengalirkan avtur ke tangki plastik yang telah mereka siapkan.
Tim Fleet One Quick Response (FIQR) TNI AL Lantamal 1 Belawan kemudian melakukan penggerebekan dan berhasil menangkap tiga pelaku.
Satu tersangka lainnya, Jack (50), masih dalam pengejaran.
Dari lokasi kejadian, petugas mengamankan:
Ketiga pelaku yang telah ditahan dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang pencurian, dengan ancaman hukuman hingga 7 tahun penjara.
Saat ini, polisi masih terus mengembangkan kasus ini, termasuk menyelidiki kemungkinan adanya keterlibatan orang dalam dari pihak Pertamina.
”
Security
Pertamina yang bertugas memantau wilayah obyek vital nasional sudah diperiksa,” kata Risqi.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kementrian Lembaga: Polisi
-
/data/photo/2025/02/14/67af36f999c8c.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Sindikat Pencurian Avtur di Kualanamu, Pelaku Raup Rp 400 Juta Sekali Beraksi, Otak Pelaku Masih Diburu Regional 16 Februari 2025
-

Pelaku Penyebar Video Penggrebekan Siswa Berbuat Asusila Dibekuk
GELORA.CO -Aparat kepolisian menangkap F (25), pelaku yang merekam dan menyebarkan video pasangan pelajar yang digerebek saat berbuat asusila di Lampung Timur, pada Sabtu 15 Februari 2025.
F mengaku menyebarkan video tersebut untuk memberi informasi kepada pamong desa. Saat ini pasangan tersebut sudah dinikahkan secara agama.
“Dari hasil pemeriksaan sementara, yang bersangkutan mengaku ingin memberikan informasi ke pamong desa, sehingga video itu disebarkannya,” ujar Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Yuni Iswandari dikutip dari RMOLLampung, Minggu 16 Februari 2025.
Pihak kepolisian masih terus mendalami keterangan F dan dua rekannya yang berstatus sebagai saksi.
Selain itu, keluarga dari kedua pelajar yang ada dalam video tersebut juga akan diminta keterangannya.
“Kami terus menggali keterangan dari saksi dan pelaku. Kami juga akan meminta keterangan dari pihak keluarga masing-masing pelajar,” kata Yuni.
Kasatreskrim Polres Lampung Timur, AKP Stefanus Reinaldo Fajar Nuswantoro Boyoh, menyebut pihaknya belum bisa memastikan adanya upaya pemerasan yang dilakukan oleh pelaku terhadap keluarga kedua pelajar tersebut.
“Belum, belum ada keterangan dari pelaku terkait pemerasan,” kata Kasatreskrim.
Sebelumnya, sebuah video asusila di dalam sebuah rumah di Desa Sidorejo, Kecamatan Sekampung Udik, Kabupaten Lampung Timur, beredar luas di media sosial.
Peristiwa ini diketahui terjadi pada Minggu 9 Februari 2025.
Dalam rekaman tersebut, terlihat beberapa pria memasuki rumah dan menemukan pasangan pelajar tersebut dalam kondisi tidak pantas.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarluaskan konten yang melanggar privasi dan dapat merugikan pihak-pihak yang terlibat.
Bagi pelakunya dapat berujung pada jeratan hukum sesuai dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE
-
/data/photo/2023/07/02/64a0d820cb117.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
2 Truk yang Ditembak KKB di Puncak Jaya Bawa Sembako Regional 16 Februari 2025
2 Truk yang Ditembak KKB di Puncak Jaya Bawa Sembako
Tim Redaksi
JAYAPURA, KOMPAS.com
– Kelompok Kriminal Bersenjata (
KKB
) diduga menembak dua truk saat melintas di Jalan Trans Papua, Kabupaten
Puncak Jaya
,
Papua Tengah
, pada Jumat (14/2/2025).
Penembakan terhadap dua truk ini terjadi di Jalan Trans Papua, tepatnya di Jembatan Boxcalter, Kampung Danggobak, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah.
Dari data yang dihimpun
Kompas.com
, kedua truk ini membawa sembilan bahan pokok (sembako) dari Wamena, Kabupaten Jayawijaya, menuju Kota Mulia, Kabupaten Puncak Jaya.
Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Puncak Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Kuswara, membenarkan adanya penembakan terhadap kedua truk yang membawa sembako tersebut.
“Ia benar terjadi penembakan terhadap dua truk bak terbuka yang sedang melintas membawa sembako,” ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima
Kompas.com
, Minggu (16/2/2025).
Kedua truk ini diduga ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) saat melintas.
Penembakan dilakukan sebanyak lima kali, namun tidak mengenai kedua sopir yang mengemudikan truk tersebut.
Truk pertama yang dikemudikan oleh Air Zam-zam ditembak sebanyak dua kali, sedangkan truk yang dikemudikan oleh Harris Hattu ditembak tiga kali.
“Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden penembakan kedua truk ini,” kata Kuswara.
Atas peristiwa ini, kedua sopir truk tersebut langsung melaporkan kejadian yang dialami ke Pos TNI-Polri yang berada di Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Nek Awe Tersangka usai Tolak PSN, Mulyanto: Negara yang Dimerdekakan Pejuang Ulama, Kini Siapa Jadi Raja dan Siapa Tersangka
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mulyanto, menyoroti penetapan tersangka terhadap Nek Awe (67), seorang warga Rempang yang diduga menolak Proyek Strategis Nasional (PSN).
Ia menilai kasus ini sebagai bentuk ketidakadilan yang bertentangan dengan nilai-nilai perjuangan bangsa.
“Bukankah ini sudah kelewatan,” ujar Mulyanto melalui akun X pribadinya, @pakmul63 (15/2/2025).
Ia menegaskan bahwa Indonesia adalah negara yang diperjuangkan oleh para pahlawan dan ulama demi kemerdekaan rakyat.
Namun, menurutnya, realitas saat ini menunjukkan ketimpangan hukum yang mencolok.
“Negeri yang dimerdekakan oleh para pejuang-ulama. Lihat siapa yang jadi raja dan tersangka siapa,” cetusnya.
Lebih lanjut, Mulyanto mengajak masyarakat untuk lebih peka dan menggunakan nurani dalam menyikapi kasus yang menimpa Nek Awe.
“Seperti ini bukan negeri yang dicitakan para founding fathers. Coba buka sedikit nurani dan rasa kebangsaan kita,” tandasnya.
Sebelumnya, Nek Awe yang berusia 67 tahun ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian setelah menyuarakan penolakan terhadap PSN Rempang Eco-City.
Selain dirinya, dua warga Rempang lainnya juga dijerat dengan status hukum yang sama.
Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) turut menyoroti kasus ini.
Melalui pernyataan di akun media sosial X, YLBHI mengungkapkan kekhawatiran terhadap kondisi di Rempang, di mana ribuan warga menghadapi ancaman kehilangan tempat tinggal akibat proyek tersebut.
Menurut YLBHI, tindakan intimidasi dan kekerasan terhadap warga Rempang semakin meningkat sejak akhir 2024.
-
/data/photo/2025/02/16/67b1c2ed7f722.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Xenia Pecah Ban di Malang, Seruduk Motor dan Gerobak Nasi Uduk Regional 16 Februari 2025
Xenia Pecah Ban di Malang, Seruduk Motor dan Gerobak Nasi Uduk
Tim Redaksi
MALANG, KOMPAS.com
–
Kecelakaan lalu lintas
terjadi di Jalan Soekarno Hatta, Kota Malang, pada Minggu (16/2/2025) sekitar pukul 11.00 WIB. Insiden ini melibatkan minibus Daihatsu Xenia (KT 1980 LR) dan sepeda motor Honda Vario (N 4423 ACO).
Menurut Kanit Gakkum Satlantas Polresta Malang Kota, Iptu M. Isrofi, kecelakaan bermula ketika minibus Daihatsu Xenia melaju dari patung pesawat ke jembatan Soehat.
Saat di perjalanan, ban depan kiri kendaraan pecah, menyebabkan pengemudi kehilangan kendali. Akibatnya, mobil oleng ke kiri, menyerempet pagar taman jalan, lalu menabrak sepeda motor Honda Vario yang melaju di depannya.
“Kemudian kendaraan minibus tersebut menabrak gerobak penjual nasi uduk dan akhirnya berhenti setelah menabrak tiang reklame Bakso Mas Koes,” ujar Isrofi, Minggu (16/2/2025).
Akibat kecelakaan ini, beberapa orang mengalami luka ringan, dan beberapa properti mengalami kerusakan, termasuk kendaraan, gerobak nasi uduk, serta tiang reklame.
Identitas pengemudi dan korban:
Saat ini, korban luka sudah mendapat perawatan di RS Saiful Anwar Kota Malang, dan polisi masih menyelidiki lebih lanjut penyebab pasti kecelakaan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1609080/original/030512100_1496132010-Skytrain-Bandara-Soetta3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Skytrain Bandara Soekarno-Hatta Setop Beroperasi Sementara – Page 3
Sindikat pencurian di Bandara Soekarno-Hatta akhirnya terbongkar. Empat oknum porter yang bekerja di kawasan pergudangan Kargo PT JAS ditangkap Polres Bandara Soekarno-Hatta setelah terbukti mencuri barang penumpang dengan modus dodos koper sejak 2019 hingga 2024.
Para pelaku berinisial FMD alias D, R, US, dan YH. Kejahatan mereka terungkap setelah adanya laporan masyarakat pada Senin, 9 Desember 2024. Kejadian ini berlangsung di Gudang Impor PT JAS, Bandara Soekarno-Hatta.
“Setelah mendapat laporan adanya kehilangan jam tangan, jajaran Satreskrim Polres Bandara Soekarno-Hatta melakukan pemeriksaan saksi, total ada 8 saksi yang diperiksa, serta melakukan olah TKP,” ungkap Wakapolres Bandara Soetta, AKBP Joko Sulistiono, Selasa (11/2/2025).
Modus Operandi Terbongkar Berkat CCTV
Selain memeriksa saksi, polisi juga menelusuri rekaman CCTV dan data petugas yang berada di lokasi saat kejadian. Dari penyelidikan tersebut, keempat tersangka akhirnya teridentifikasi dan mengakui perbuatannya. Mereka kedapatan mencuri belasan jam tangan mewah yang masih terbungkus rapi.
“Ada 14 barang bukti yang kami amankan, terdiri dari 15 jam bermerk, 1 lembar invoice, serta dokumen-dokumen pendukung lainnya,” tambah AKBP Joko Sulistiono.
-

Minta Uang untuk Beli Rokok, Dua Preman Ancam Pakai Pisau, Palak Guru TK di Pamulang Tangsel – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pegawai Taman Kanak-Kanak (TK) Little Bee House di Perumahan Permata Pamulang, Kelurahan Bakti Jaya, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, menceritakan pemalakan yang dialami guru tempatnya bekerja.
Diketahui, viral di media sosial video berupa pengancaman menggunakan senjata tajam dan pengrusakan oleh dua orang terhadap guru dengan para siswa dan siswi di salah satu sekolah di Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, pada Jumat (15/2/2025).
Pegawai TK Little Bee House yang tak ingin disebutkan namanya mengatakan saat kejadian, para guru sedang melaksanakan kegiatan latihan marching band di kawasan Permata Pamulang, Tangsel.
Kemudian, dua orang preman menghampiri meminta uang untuk membeli rokok.
“Kalau kejadiannya, anak-anak lagi latihan marching band, datang preman dua orang, minta duit buat rokok,” kata pegawai TK Little Bee House kepada Tribunnews di kawasan Permata Pamulang, Tangsel, Minggu (16/2/2025).
Kemudian, diungkapkannya bahwa guru-guru saat itu kebetulan tidak membawa uang. Kepala sekolah juga sedang keluar.
“Dibilangin sama guru, nanti tunggu habis latihan, preman ini nggak mau. Sekali, dua kali, tiga kali (maksa minta uang), keempat kali baru dia mengamuk,” terangnya.
Saat kejadian, dijelaskannya bahwa dua pelaku sempat mengancam menggunakan pisau. Karena tak diberi uang, pelaku lalu merusak drum band milik TK Little Bee House.
“Ancam dengan pisau, merusak drum band milik TK,” terangnya.
Atas kejadian itu, ia berharap petugas kepolisian sementara waktu menjaga wilayah Permata Pamulang, Tangsel.
“Polisi harus jaga dulu daerah sini. Kalau ada lagi (premanisme), tolong ditindak,” harapnya.
Dua Pelaku Juga Kerap Palak Pedagang Sejak 2022
Diketahui, pelaku S (24) dan N (58), preman yang mengancam menggunakan senjata tajam terhadap guru Taman Kanak-Kanak (TK) Little Bee House di Perumahan Permata Pamulang, Kelurahan Bakti Jaya, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, telah ditangkap pihak kepolisian.
Dari kesaksian para pedagang di kawasan Permata Pamulang, pelaku memang kerap melakukan pemalakan.
Salah seorang pedagang yang tak ingin disebutkan namanya mengatakan kedua pelaku kerap memalak sejak 2022.
Pedagang yang sudah berjualan di kawasan Permata Pamulang sejak 2019 ini menuturkan dua pelaku meminta uang ke pedagang seminggu empat kali.
“Mereka minta seminggu empat kali, sekali minta Rp10 ribu,” kata pedagang tersebut kepada Tribunnews.com, Minggu (16/2/2025).
Lanjutnya, jika tak diberi uang, dua pelaku juga kerap bertingkah arogan. Dari penuturannya, pelaku pernah membanting bangku tempat ia berdagang karena tak diberi uang.
“Pelaku arogan, kalau nggak dikasih maksa, banting-banting bangku. Nyari duit lagi sudah susah, ditambah kaya gitu dipalak. Bersyukur mereka berdua ditangkap,” ucapnya.
Bahkan, dikatakannya jika bulan puasa, kedua pelaku bukan hanya meminta uang tetapi juga meminta makanan dari para pedagang.
“Kami sudah resah banget, apalagi kalau bulan puasa, duit sama makanan diminta,” jelasnya.
Sementara itu, pedagang lain yang baru berdagang awal tahun ini juga mengaku pernah dipalak oleh pelaku.
Namun, karena ia telah membayar uang keamanan kepada RT setempat, ia menolak memberikan pungutan liar tersebut.
“Pernah dipalak waktu pertama kali jualan awal 2025 hingga tiga kali. Kemudian, selanjutnya saya menolak karena sudah bayar sama lingkungan sini,” terangnya.
-
/data/photo/2025/02/05/67a2c4a387b11.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kronologi KKB Tembaki Dua Truk di Jalan Trans Papua Regional 16 Februari 2025
Kronologi KKB Tembaki Dua Truk di Jalan Trans Papua
Tim Redaksi
JAYAPURA, KOMPAS.com
–
Kelompok Kriminal Bersenjata
(KKB) diduga melakukan penembakan terhadap dua truk yang melintas di Jalan Trans Papua, Kabupaten
Puncak Jaya
, Papua Tengah, pada Jumat (14/2/2025).
Peristiwa penembakan ini terjadi di Kampung Gobak, Distrik Tingginambut, sekitar pukul 12.30 WIT.
Kedua truk tersebut dikemudikan oleh Air Zam-zam dan Harris Hattu.
Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Puncak Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Kuswara, mengonfirmasi adanya insiden tersebut.
“Iya benar, ada penembakan terhadap dua truk,” ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima
Kompas.com
, Minggu (16/2/2025).
Kuswara menjelaskan bahwa pelaku diduga merupakan anggota KKB yang selama ini beroperasi di wilayah Puncak Jaya.
“Diduga pelakunya adalah KKB,” tegasnya.
Menurut Kuswara, penembakan bermula ketika orang tidak dikenal mencegat truk yang dikemudikan oleh Air Zam-zam.
“Tiba-tiba pelaku melepaskan dua kali tembakan dari arah kanan samping sopir, namun tidak mengenai korban,” jelasnya.
Tak jauh dari truk pertama, pelaku juga melepaskan tembakan ke truk yang dikemudikan oleh Harris Hattu.
“Ada tiga kali tembakan yang dilakukan terhadap truk yang dikemudikan oleh korban Harris Hattu, tetapi tidak mengenai korban,” tambahnya.
Setelah insiden tersebut, kedua sopir truk segera melaporkan kejadian yang mereka alami kepada Pos TNI-Polri yang berada di Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/02/14/67af36f999c8c.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Berton-ton Avtur Kualanamu Dicuri Sejak 2021: Pertamina Tak Sadar, Polisi Selidiki Keterlibatan Ordal Regional 16 Februari 2025
Berton-ton Avtur Kualanamu Dicuri Sejak 2021: Pertamina Tak Sadar, Polisi Selidiki Keterlibatan Ordal
Tim Redaksi
MEDAN, KOMPAS.com
– Kasus sindikat pencurian avtur untuk pesawat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, menyedot perhatian publik.
Pasalnya, aksi pelaku telah terjadi sejak pertengahan tahun 2021 dan sekali beraksi mereka berhasil mencuri 30.000 liter atau setara dengan Rp 400 juta.
Bagaimana para pelaku beraksi dan apakah Pertamina tidak menyadari avturnya dicuri? Berikut sederet fakta yang
Kompas.com
rangkum.
Kasus ini dibongkar oleh Tim Fleet One Quick Response (FIQR) TNI AL Lantamal 1 Belawan.
Awalnya, mereka mendapat informasi adanya aksi pencurian avtur yang disalurkan kapal tanker Pertamina dari pipa laut ke DPPU Kualanamu. Lokasinya di Pantai Dewi Indah, Kecamatan Pantai Labu, Deli Serdang.
Selanjutnya, Tim FIQR menuju ke lokasi pada Senin (10/2/2025).
Di sana, mereka melihat kapal tanker Pertamina, MT Sinar Agra, tiba dan langsung mendistribusikan avtur.
Dari penyelidikan, pelaku beraksi dengan membor salah satu bagian pipa laut, lalu mereka membuat saluran pipa cabang yang diarahkan ke gudang rahasia di Pantai Dewi.
“Para pelaku melakukan
tapping
pipa di bibir Pantai Dewi Indah dengan cara melubangi pipa saat kosong menggunakan bor. Lubang tersebut kemudian disambungkan ke pipa besi dan selang menuju gudang penampungan,” ujar Kadispen Letkol Laut Nelson Sagala dalam keterangan tertulisnya, Kamis (13/2/2025).
Dari pengungkapan ini, TNI AL menangkap tiga pelaku yang identitasnya adalah Andur Rafar (47), Irwansyah (31), dan Hairi (43). Seorang pelaku lain bernama Jack (50) masih buron.
Selain itu, TNI AL mengamankan sejumlah barang bukti dalam gudang, berupa 30 kiloliter avtur yang tersimpan dalam 29 tangki berkapasitas masing-masing 1 kiloliter, serta dua drum berisi sekitar 220 liter avtur.
Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria, mengatakan pihaknya tidak menyadari adanya avtur yang dicuri. Karena menurut mereka, angka 30.000 liter yang diambil masih dalam ambang batas penguapan.
“(Sebanyak) 30.000 liter memang ini di sistem kami batas toleransi atau penguapan (avtur),” ujar August saat diwawancarai wartawan di kantornya, Kamis (13/2/2025).
August lalu menjelaskan bahwa bongkar muat avtur dilakukan melalui kapal tanker dengan pipa bawah laut sejauh 5 km ke DPPU Bandara Kualanamu, sebanyak 2-3 kali setiap bulan.
Sementara kapasitas DPPU adalah 30 juta liter, sehingga saat Pertamina kehilangan 30.000 liter avtur, mereka masih menganggapnya sebagai batas penguapan.
August juga menerangkan, pihaknya merasa heran mengapa para pencuri tahu batas penguapan avtur yang didistribusikan Pertamina.
“Bagaimanapun kami harus tahu dulu hasil penyelidikannya, seperti apa dia mengambilnya, kenapa dia terpikir untuk itu (mengambil 30.000 liter),” ujar August.
Disinggung kenapa pihak Pertamina tidak mengetahui kalau pencurian telah lama berlangsung, August masih menunggu keterangan polisi untuk mendapatkan informasi sejelas-jelasnya, bukan sekadar pengakuan pelaku semata.
“Jadi dia apakah pengakuannya di 2022 (melakukan aksinya) atau baru satu kali atau dua kali (melakukan pencurian), saya masih harus tunggu dulu hasil penyidikan dari polisi,” ujarnya.
Kasat Reskrim Polresta Deli Serdang, Kompol Risqi Akbar, mengatakan, pelaku utama masih buron, perannya disinyalir sebagai penjual avtur curian.
“(Untuk) penjualan (avtur) dilakukan oleh tersangka yang belum diamankan, kami mohon dukungan, nanti mudah-mudahan pelaku yang lain dapat segera ditangkap, sehingga bisa mengungkap tabir yang sudah terjadi,” ujar Risqi usai meninjau lokasi pencurian avtur di Kecamatan Pantai Labu, Jumat (14/2/2025).
Pihaknya juga mendalami ke mana avtur curian tersebut dijual oleh para pelaku.
“Avtur ini adalah bahan bakar yang tidak dipakai umum, bahan bakar penerbangan. Sehingga kami masih mendalami apakah avtur ini bisa digunakan nanti sehingga bisa menjadi bahan bakar yang bisa digunakan masyarakat,” tambahnya.
Dia lalu mengatakan untuk tiga pelaku yang ditangkap memiliki tugas tersendiri saat beraksi. Misalnya, Andur Rafar berperan sebagai pemilik gubuk yang dijadikan gudang tempat penyimpanan BBM.
“Dia juga berperan mengangkut, melangsir BBM yang sudah dipindahkan ke jeriken ke mobil pikap dari mobil pikap,” ujar Risqi.
Pelaku Irwansyah perannya menghidupkan keran modifikasi dari mesin pompa air yang mereka buat, untuk menyedot avtur yang disalurkan dari pipa bawah laut melalui kapal tanker Pertamina ke DPPU Bandara Kualanamu.
Dari mesin penyedot itu, avtur ditransfer ke gudang rahasia milik komplotan pelaku ini.
“Jadi ketika di sana distribusi minyak (transfer avtur) dari tengah laut, mereka di sini (di gudang) menyedotnya mengisi ke
baby tank
dalam gudang, kemudian Hairi (tugasnya) mengangkut dan melansir BBM perannya sama dengan Andur Rafar,” ujar Risqi.
Setiap beraksi, ketiga pelaku kerap mendapat upah Rp 5 juta dari pelaku utama yang masih buron.
Kini, mereka telah ditetapkan menjadi tersangka dan langsung ditahan.
Mereka disangkakan dengan Pasal 363 KUHPidana dengan ancaman hukuman 7 tahun.
Risqi kemudian menjelaskan pihaknya kini masih berusaha mengungkap siapa saja yang terlibat dalam pencurian ini, termasuk juga menyelidiki apakah ada orang dalam (ordal) dari internal Pertamina yang turut serta dalam sindikat ini.
“Masih kita dalami, semuanya masih berproses,” ujar Risqi melalui pesan singkat kepada
Kompas.com
, Minggu (16/2/2025).
Sejauh ini, kata dia, pihaknya juga sudah memeriksa beberapa orang dari Pertamina lantaran sebagai pelapor.
Lalu pemeriksaan juga dilakukan kepada satpam Pertamina yang bertugas menjaga proses distribusi avtur dari kapal tanker ke Bandara Kualanamu.
“Security Pertamina yang bertugas memantau wilayah obyek vital nasional (sudah diperiksa),” ujar Risqi.
Di sisi lain, pihak Pertamina juga melakukan investigasi internal untuk memastikan ada tidaknya ordal dalam sindikat pencurian avtur ini.
“Yang jelas kami juga melakukan investigasi internal untuk melihat agar kita terhadap kejadian ini, supaya tidak terulang di kejadian berikutnya. Tidak terulang di tahun-tahun berikutnya,” ujar Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria, di kantornya, Kamis (13/2/2025).
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/02/16/67b18e2826120.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)