Kementrian Lembaga: Polisi

  • Penyebab Mahasiswa UKI Tewas di Kampus Masih Jadi Misteri, Polisi Tunggu Hasil Autopsi

    Penyebab Mahasiswa UKI Tewas di Kampus Masih Jadi Misteri, Polisi Tunggu Hasil Autopsi

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI – Polres Metro Jakarta Timur belum dapat memastikan penyebab kematian dari mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kenzha Walewangko (22).

    Mahasiswa UKI dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) angkatan 2022 yang tewas di dalam area kampus, Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur pada Selasa (4/3/2025).

    Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan pihaknya belum dapat memastikan lantaran masih menunggu hasil autopsi dan pemeriksaan tambahan dari RS Polri Kramat Jati.

    “Hasil autopsi belum keluar, karena pemeriksaannya berjenjang (ada sejumlah pemeriksaan tambahan),” kata Nicolas saat dikonfirmasi di Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (14/3/2025).

    Pemeriksaan tambahan yang dilakukan melalui uji laboratorium forensik di antaranya pemeriksaan toksikologi untuk memastikan ada atau tidaknya zat berbahaya pada tubuh korban.

    Lalu pemeriksaan laboratorium forensik histopatologi yang dilakukan melalui pengambilan sampel organ tubuh korban untuk memastikan penyebab kematian, dan pemeriksaan DNA.

    Menurut Polres Metro Jakarta Timur rangkaian pemeriksaan ini membutuhkan waktu, sehingga untuk sementara penyebab kematian Kenzha belum dapat dipastikan secara medis.

    BKPSDM Bekasi telah memanggil Lurah Jatiraden Agus Budiyanto pada Selasa (11/3/2025). Pemanggilan dilakukan buntut viralnya permintaan pengadaan AC ke pengusaha setempat.

    “Kendala (penyelidikan) tidak ada, karena pemeriksaannya banyak. Ada pemeriksaan DNA, ada pemeriksaan rongga dan sebagainya, ada toksikologi, ada histopatologi,” ujarnya.

    Selain menunggu hasil pemeriksaan dari RS Polri Kramat Jati, Nicolas menuturkan hingga kini Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.

    Baik melalui pemeriksaan saksi-saksi yang berada di lokasi saat kejadian, menganalisis barang bukti rekaman CCTV, dan mencari barang bukti lain untuk memastikan kronologi kasus.

    Polres Metro Jakarta Timur menyatakan belum dapat dipastikan apakah terdapat unsur tindak pidana dalam kasus tewasnya Kenzha karena proses penyelidikan masih berjalan.

    “Tahap penyelidikan itu apa? Tahap untuk mengumpulkan alat bukti untuk kita dapat memutuskan apakah ini merupakan tindak pidana atau bukan. Jadi minimal dua alat bukti,” tuturnya.

    POLISI BERIKAN KETERANGAN – Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly saat memberi keterangan di UKI, Jumat (7/3/2025). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

    Sebelumnya Kenzha Walewangko ditemukan tewas di dalam area kampus UKI, Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur dengan keadaan kepala terluka pada Selasa (4/3) malam.

    Dari penyelidikan sementara Polres Metro Jakarta Timur sebelum tewas Kenzha meminum minuman keras bersama temannya di dalam kampus, hingga sempat terjadi cekcok mulut.

    Keributan sempat direlai petugas keamanan UKI, namun beberapa saat setelah kejadian Kenzha ditemukan tewas di dalam area kampus dalam keadaan terluka.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Didakwa Rintangi KPK Tangkap Harun Masiku

    Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Didakwa Rintangi KPK Tangkap Harun Masiku

    Jakarta

    KPK mendakwa Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto merintangi penyidikan kasus dugaan suap dengan tersangka Harun Masiku. Hasto disebut menghalangi KPK menangkap Harun Masiku yang sudah buron sejak tahun 2020.

    “Dengan sengaja telah melakukan perbuatan mencegah, merintangi atau menggagalkan secara langsung atau tidak langsung penyidikan terhadap tersangka Harun Masiku,” kata jaksa saat membacakan dakwaan dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Jumat (14/3/2025).

    Jaksa mengatakan kasus ini bermula setelah Pimpinan KPK saat itu menerbitkan surat perintah penyelidikan pada 26 November 2019 tentang dugaan suap di DPR RI terkait pengurusan pelaksanaan APBN 2020. Saat proses penyelidikan, penyelidik menemukan dugaan suap kepada penyelenggara negara di KPU RI.

    Setelah menerima laporan dari penyelidik, Pimpinan KPK saat itu menerbitkan surat perintah penyelidikan dugaan suap di KPU RI pada 20 Desember 2019. Pada 8 Januari 2020, petugas KPK menerima informasi komunikasi antara Wahyu Setiawan yang menjabat sebagai Komisioner KPU dengan Agustiani Tio Fridelina.

    Jaksa mengatakan komunikasi itu menyebut ada penerimaan uang terkait rencana penetapan Harun Masiku sebagai Anggota DPR lewat penggantian antarwaktu (PAW). KPK pun melakukan pemantauan aktivitas Wahyu, Harun, Agustiani, Saeful Bahri dan Donny Tri Istiqomah.

    “Selang beberapa waktu kemudian, petugas KPK berhasil mengamankan Wahyu Setiawan di Bandara Soekarno-Hatta,” ujar jaksa.

    “Dengan tujuan agar keberadaannya tidak bisa diketahui petugas KPK,” ujar jaksa.

    Harun Masiku pun mematuhi perintah Hasto. Singkat cerita, Harun Masiku kabur dan tak terjaring OTT KPK pada 8 Januari 2020.

    (haf/dhn)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Motif Remaja Disabilitas Bakar 3 Gerbong Kereta di Jogja, Sakit Hati Sering Diturunkan dari KA – Halaman all

    Motif Remaja Disabilitas Bakar 3 Gerbong Kereta di Jogja, Sakit Hati Sering Diturunkan dari KA – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polda DIY mengamankan seorang pelaku pembakaran tiga gerbong kereta api eksekutif cadangan di Stasiun Tugu Yogyakarta, Rabu (12/3/2025).

    Pelaku, seorang laki-laki berinisial M (17) asal DKI Jakarta, diduga melakukan aksi tersebut karena merasa kesal dengan pelayanan PT KAI.

    Kombes Pol FX Endriadi, Direktur Kriminal Umum Polda DIY, mengonfirmasi penangkapan pelaku yang tidak memiliki pekerjaan.

    Endriadi menjelaskan, pelaku masuk ke dalam gerbong melalui sisi samping dan menyalakan api menggunakan kertas yang telah disiapkan.

    Kebakaran terjadi pada pukul 06.44 WIB saat kereta dalam keadaan terparkir.

    Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 07.30 WIB tanpa menimbulkan korban jiwa.

    Tiga gerbong yang terbakar terdiri dari dua gerbong eksekutif dan satu gerbong premium.

    Dari keterangan yang diperoleh, pelaku memiliki disabilitas sensorik dan mengaku sakit hati kepada KAI setelah mengalami masalah terkait tiket sebanyak sembilan kali dalam periode 2023-2024.

    “Berdasarkan keterangan yang kami minta, yang bersangkutan sakit hati dengan KAI, karena pelaku pernah bermasalah dengan KAI sebanyak 9 kali,” ujar Endriadi.

    Ia sering diturunkan dari kereta karena naik tanpa tiket.

    “Sehingga pelaku sering diturunkan dan merasa sakit hati. Pelaku kami tangkap di daerah Malioboro sesaat setelah kejadian kebakaran tersebut,” tutupnya. 

    Menurut Manajer Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih, kerusakan yang ditimbulkan cukup parah, dengan jendela pecah dan bangku-bangku hangus terbakar.

    Meskipun terjadi kebakaran, perjalanan kereta api tidak mengalami gangguan signifikan.

    Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menegaskan keselamatan penumpang dan operasional transportasi adalah prioritas utama.

    “Kami menunggu hasil penyelidikan resmi dari kepolisian dan KNKT,” ujarnya.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Berlagak ‘Pintar’ Jadi Dukun Gandakan Uang, Akhirnya Miris Ibu & Anak Tewas Ditimbun di Toren Air

    Berlagak ‘Pintar’ Jadi Dukun Gandakan Uang, Akhirnya Miris Ibu & Anak Tewas Ditimbun di Toren Air

    TRIBUNJAKARTA.COM – Tipu daya yang dilakukan seorang pria bernama Febri Arifin (31) sukses mengelabui ibu dan anak, Tjong Sioe Lan (59) dan Eka Serlawati (35) di Tambora, Jakarta Barat.

    Nasib miris dialami Tjong Sioe Lan dan Eka Serlawati kehilangan nyawa sia-sia sampai ditimbun di dalam toren air akibat terlalu percaya kepada pelaku.

    Kejadian ini bermula dari pelaku Febri yang mempunyai utang kepada Tjong Sioe Lan yang totalnya mencapai Rp90 juta. 

    Kapolres Jakarta Barat, Kombes Twedi Aditya Bennyahdi mengatakan, jumlah tersebut merupakan akumulasi pinjaman pelaku ke korban sejak 2021 sampai 2025.

    “Pelaku berjanji melunasi secara dicicil, namun sampai kejadian utang itu belum dilunasi,” kata Twedi dalam jumpa pers, Kamis (13/3/2025).

    Pelaku yang pintar berkata-kata berhasil mengelabui korban dengan tipu daya yang dijanjikan.

    Pelaku mengaku mempunyai kenalan bernama Kris Martoyo dan Kakang yang mampu menggandakan uang serta mencari jodoh yang membuat korban percaya.

    Hingga akhirnya korban percaya dan nurut mau menggandakan uang.

    Polisi meringkus pelaku pembunuh ibu dan anak di Tambora yang jasadnya ditemukan di dalam toren air. Pelaku sempat kabur dan mengelabui petugas dengan menyamar layaknya seperti gelandangan.

    “Korban juga percaya kepada tersangka, bahwa rekannya itu memiliki kemampuan yang lebih,” ucapnya.

    Setelah itu, lanjut Twedi, pelaku menyanggupi dan melakukan ritual pada 1 Maret 2025. 

    Peralatan untuk melakukan ritual lantas disiapkan. 

    Pelaku mengaku kepada korban bahwa dirinya telah berkomunikasi dengan Kris Martoyo dan Kakang untuk melakukan ritual tersebut.

    PEMBUNUH IBU DAN ANAK DALAM TOREN – Polisi menggiring Febri Arifin alias Jamet (31) yang membunuh ibu dan anak di Tambora, Jakarta Barat lalu jasadnya dibuang ke toren air. TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA PUTRA (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)

    Padahal, Kris Martoyo dan Kakang hanyalah tokoh fiktif yang diciptakan oleh pelaku untuk membohongi korban.

    Namun, setelah ditunggu, uang yang diserahkan tak kunjung menuai hasil.

    Hal itu membuat korban mencaci maki pelaku hingga naik pitam.

    Pelaku langsung menganiaya korban hingga tewas dengan cara memukul memakai besi dan mencekik memakai tali rafia.

    “Setelah yakin korban pertama meninggal dunia, pelaku membersihkan kamar dari darah-darah yang ada, dan menutup pintu kamar,” ucapnya.

    Setelah memastikan Sioe Lan meninggal dunia, pelaku lanjut membunuh Eka dengan menggunakan besi yang sama.

    Setelah Eka terbunuh, pelaku langsung menyeret jasad dua korban dan menyembunyikannya di toren.

    LOKASI PENEMUAN JASAD IBU DAN ANAK – Inilah rumah di Gang Indah 1, Angke, Tambora, Jakarta Barat yang jadi lokasi ditemukannya jasad ibu dan anak di dalam toren air. Rupanya penampungan air di rumah itu berada di bawah tanah dengan kedalaman mencapai tiga meter. (TRIBUNJAKARTA.COM/ Elga Hikari Putra)

    “Korban dipindahkan, diseret dari kamar dan diseret dari kamar mandi, secara bergantian kemudian dimasukkan ke dalam toren air,” ujarnya.

    Pelaku Ditangkap Menyamar Seperti Gelandangan

    Kasat Reskrim AKBP Arfan Zulkan Sipayung mengatakan, pelaku yang diduga membunuh TSL (59) dan anaknya ES (35) berjumlah satu orang.

    Pelaku dibekuk di tempat persembunyian di wilayah Banyumas, Jawa Tengah pada Minggu (9/3/2025).

    “Kami menangkap sampai di daerah Waduk, di dekat di Banyumas tersebut,” kata Arfan saat dikonfirmasi, Senin (10/3/2025).

    Sejauh ini polisi belum membeberkan identitas pelaku. Namun, Arfan memastikan pelaku bukanlah anak korban yang membuat laporan kehilangan ke polisi.

    Arfan mengatakan, ditangkapnya pelaku berdasarkan sejumlah keterangan saksi dan CCTV yang terpasang di lokasi.

    “Sementara tidak ada (kaitan dengan anak korban), sementara ya karena otomatis kami sudah tersangka juga sudah kita sesuai dengan saksi mengatakan dan CCTV maupun terkait dengan handphone dan sebagainya sudah mengarah ke pelaku tersebut,” kata dia. 

    Arfan mengatakan, untuk mengelabui petugas, terduga pelaku menyamar layaknya gelandangan.

    Pembunuh ibu dan anak ditangkap. Polisi akhirnya meringkus pembunuh ibu dan anak di Tambora, Jakarta Barat yang jasadnya ditemukan di dalam toren air rumah korban. TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA PUTRA (Elga Hikari Putra/TribunJakarta.com)

    “Jadi dia penampilannya seperti kayak gembel tapi Alhamdulillah kami sudah mengenali dan teman-teman juga mencari informasi begitu lengkap sehingga bisa tertangkap,” kata dia.

    Dalam penangkapan itu, polisi turut mengamankan sejumlah barang bukti yang digunakan saat menghabisi nyawa ibu dan anak di Tambora.

    “Ya Alhamdulillah sampai sekarang tidak perlawanan dari pelaku untuk pada saat kami tangkap. Memang disana ada salah satu barang bukti terkait senapan angin maupun sepeda motor ataupun barang-barang yang terkait dengan kejahatan tersebut,” tuturnya.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Putin Ngaku Setuju Gencatan Senjata di Ukraina, tapi Banyak Syaratnya

    Putin Ngaku Setuju Gencatan Senjata di Ukraina, tapi Banyak Syaratnya

    Jakarta

    Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dirinya setuju dengan ide gencatan senjata di Ukraina. Namun, Putin mengungkapkan beberapa kekhawatiran.

    Dilansir BBC, Jumat (14/3/2025), Putin mengatakan bahwa usulan gencatan senjata adalah ide yang benar dan mendukungnya. Tetapi, katanya, ada pertanyaan yang perlu kita bahas.

    Menurut Putin, gencatan senjata itu harus mengarah pada perdamaian abadi dan menghilangkan akar penyebab krisis. Dia mengaku akan menelepon Presiden AS Donald Trump.

    “Kita perlu bernegosiasi dengan kolega dan mitra Amerika kita. Mungkin saya akan menelepon Donald Trump,” katanya.

    Putin menganggap gencatan senjata 30 hari itu adalah hal baik bagi Ukraina. Tapi, dia mengaku akan tetap mewaspadainya.

    “Akan baik bagi pihak Ukraina untuk mencapai gencatan senjata selama 30 hari,” ujarnya.

    Diketahui, salah satu area yang diperdebatkan adalah wilayah Kursk milik Rusia. Putin mengatakan tempat itu dipakai Ukraina melancarkan serangan militer tahun lalu dan merebut beberapa wilayah.

    “Mereka mencoba pergi, tetapi kami yang memegang kendali. Peralatan mereka telah ditinggalkan. Ada dua pilihan bagi warga Ukraina di Kursk, menyerah atau mati,” katanya.

    Terkait gencatan senjata ini, Putin juga memikirkan banyak pertanyaan dan kemungkinan mengenai bagaimana gencatan senjata Rusia-Ukraina akan berjalan.

    “Bagaimana 30 hari itu akan digunakan? Untuk Ukraina memobilisasi? Mempersenjatai kembali? Melatih orang? Atau tidak sama sekali? Lalu pertanyaannya, bagaimana itu akan dikendalikan?” ujarnya.

    “Siapa yang akan memberi perintah untuk mengakhiri pertempuran? Berapa biayanya? Siapa yang memutuskan siapa yang telah melanggar gencatan senjata yang mungkin, sejauh lebih dari 2.000 Km? Semua pertanyaan itu membutuhkan kerja keras dari kedua belah pihak. Siapa yang mengawasinya?” sambung Putin.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Putin secara langsung mengatakan tidak. Dia menganggap Putin sedang mempersiapkan penolakan.

    “Putin, tentu saja, takut untuk memberi tahu Presiden Trump secara langsung bahwa dia ingin melanjutkan perang ini, ingin membunuh orang Ukraina,” kata Zelensky.

    “Pemimpin Rusia telah menetapkan begitu banyak prasyarat sehingga tidak ada yang akan berhasil sama sekali,” sambungnya.

    Lihat juga Video: Syarat dari Putin Jika Ukraina Ingin Berdamai

    (zap/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Hamas Minta Israel Tinggalkan Gaza dan Koridor Philadelphia

    Hamas Minta Israel Tinggalkan Gaza dan Koridor Philadelphia

    Jakarta

    Kelompok militan Hamas memperbarui tuntutan dengan meminta pasukan Israel mundur dari Gaza selatan. Menurut Hamas, Israel berusaha melanggar ketentuan dalam pembicaraan tentang gencatan senjata fase kedua.

    Dilansir AFP, Jumat (14/3/2025), Juru Bicara Hamas, Hazem Qassem, mengatakan bahwa pasukan Israel seharusnya menarik diri dari sebidang tanah di sepanjang perbatasan Gaza-Mesir sesuai dengan kesepakatan gencatan senjata fase pertama. Namun, Israel, katanya menempatkan pasukan di koridor Philadelphia yang merupakan posisi strategis.

    Terkait penempatan pasukan di Philadelphia itu, Israel mengatakan mereka perlu mempertahankan kendali atas koridor tersebut. Alasannya, untuk mencegah penyelundupan senjata ke Palestina dari Mesir.

    Qassem mengindikasikan bahwa koridor tersebut telah menjadi salah satu titik kritis dalam perundingan yang dimediasi Qatar-AS di Doha mengenai fase gencatan senjata berikutnya.

    “Laporan menunjukkan proposal baru tengah diajukan yang bertujuan untuk menghindari kesepakatan Gaza,” kata Qassem kepada AFP.

    “Pertemuan terus berlanjut dengan para mediator di Doha. Kami mematuhi apa yang telah disepakati dan akan memasuki fase kedua,” tambahnya

    Qassem menegaskan Hamas akan mematuhi aturan gencatan senjata. Namun, dia juga meminta Israel juga harus memenuhi kewajibannya dengan “menarik diri dari seluruh jalur Gaza” dan “memulai penarikan diri dari koridor Philadelphia”.

    Israel diketahui telah menghentikan bantuan kemanusiaan yang memasuki Gaza sejak 2 Maret untuk mendukung tuntutannya agar Hamas membebaskan semua sandera yang tersisa yang ditahan sejak serangan 2023.

    “Kami tidak ingin kembali berperang lagi, dan jika pendudukan melanjutkan agresinya, kami tidak punya pilihan selain membela rakyat kami,” kata juru bicara itu.

    Untuk diketahui, tahap pertama gencatan senjata berakhir pada 1 Maret tanpa kesepakatan pada tahap-tahap berikutnya. Israel hanya setuju untuk memperpanjang ketentuan gencatan senjata tahap pertama.

    Tahap kedua dimaksudkan untuk mengarah pada penarikan Israel dari Gaza sebagai bagian dari proses mengakhiri perang yang telah menghancurkan Gaza dan menewaskan puluhan ribu orang. Para negosiator Israel diketahui pergi ke Doha minggu ini untuk mengambil bagian dalam perundingan.

    Media Israel mengatakan pada hari Kamis bahwa Israel telah meminta beberapa sandera yang masih hidup dan yang sudah meninggal — dari 58 orang yang masih belum diketahui keberadaannya di Gaza — untuk diserahkan sebagai imbalan atas perpanjangan gencatan senjata selama 50 hari.

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut laporan tersebut sebagai “berita palsu”.

    Lihat juga Video: Hamas Ancam Trump, Tegaskan Ogah Tinggalkan Gaza

    (zap/yld)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Polisi Tangkap Remaja Asal Jakarta Pembakar Gerbong KA di Stasiun Tugu Jogja, Sakit Hati Sering Diturunkan karena Tak Punya Tiket

    Polisi Tangkap Remaja Asal Jakarta Pembakar Gerbong KA di Stasiun Tugu Jogja, Sakit Hati Sering Diturunkan karena Tak Punya Tiket

    YOGYAKARTA – Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda DIY mengamankan seorang pria berinisial M (17) yang diduga telah melakukan pembakaran gerbong kereta api (KA) cadangan yang terparkir di emplasemen Stasiun Tugu Yogyakarta.

    “Berdasarkan hasil olah TKP dan pengumpulan data, serta didukung dengan keterangan dari Labfor Polda DIY, dalam hal ini Direktorat Reserse Kriminal Umum dan Polresta Yogyakarta berhasil mengamankan satu orang laki-laki,” ujar Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol. FX Endriadi dilansir ANTARA, Kamis, 13 Maret.

    Endriadi mengungkapkan, M, warga Jakarta diamankan sesaat setelah kejadian di kawasan Malioboro pada Rabu (12/3).

    Dia menyebut aksi M terungkap mengacu hasil pemeriksaan rekaman kamera pengawas (CCTV) di area stasiun yang berkesesuaian dengan hasil laboratorium forensik (labfor), beserta pemeriksaan sejumlah saksi.

    “Berkesesuaian semua. Hasil keterangan dia, hasil penyelidikan kita juga. Nah, waktu kita mengamankan, kita menunggu hasil dari laboratorium forensik dan hasil pemeriksaan,” tutur Endiriadi.

    Menurut Endriadi, M diduga melakukan pembakaran dengan menggunakan kertas kardus yang dinyalakan dengan korek api.

    “Dia memasukkan kertas yang sudah terbakar ke dalam gerbong melalui samping, lalu api membakar kursi di dalam gerbong,” jelas Endriadi.

    Akibatnya, dua gerbong KA eksekutif dan satu gerbong KA premium terbakar.

    Dia juga mengungkapkan M merupakan penyandang disabilitas sensorik, yakni tuna wicara sehingga penyidik meminta bantuan juru bahasa isyarat untuk pemeriksaan.

    Berdasarkan keterangan yang didapat, M melakukan aksi tersebut karena merasa sakit hati dengan PT KAI lantaran sering diturunkan dari kereta akibat tidak memiliki tiket.

    “Yang bersangkutan itu pernah bermasalah dengan KAI sebanyak sembilan kali. Karena yang bersangkutan pernah sering naik kereta KAI tanpa tiket,” jelas dia.

    Menurut laporan sejumlah kepala stasiun, M telah beberapa kali melakukan perjalanan dengan kereta tanpa tiket sejak 2023 hingga 2024 dan sering diturunkan di berbagai stasiun.

    Atas perbuatannya, ia kini menjalani pemeriksaan lebih lanjut, termasuk pemeriksaan kejiwaan.

    “Nanti kami akan melakukan pemeriksaan kejiwaannya.Yang Bersangkutan sekarang masih kami ajukan ke ahli kejiwaan untuk disurvei selama dua minggu,” ucap Endriadi.

    Sebelumnya, tiga gerbong Kereta Api (KA) cadangan yang sedang dalam posisi terparkir di emplasemen Stasiun Tugu Yogyakarta terbakar pada Rabu (12/3) sekitar pukul 06.44 WIB dan api berhasil dipadamkan pukul 07.30 WIB.

  • 4 Pengakuan Remaja Disabilitas yang Bakar 3 Gerbong Kereta di Stasiun Tugu Yogyakarta – Halaman all

    4 Pengakuan Remaja Disabilitas yang Bakar 3 Gerbong Kereta di Stasiun Tugu Yogyakarta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Terungkap penyebab terbakarnya tiga gerbong kereta di Stasiun Tugu Yogyakarta pada Rabu (12/3/2025).

    Kebakaran tersebut ternyata disengaja oleh seorang remaja laki-laki berinisial M (17) warga DKI Jakarta.

    Kini pelaku telah berhasil diamankan oleh Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

    1. Pengangguran

    Kepada polisi, pelaku mengaku tidak memiliki pekerjaan.

    “Pelaku tersebut tidak mempunyai pekerjaan,” kata Dirkrimum Polda DIY, Kombes Pol FX Endriadi, Kamis (13/3/2025) dilansir dari TribunJogja.com.

    2. Modus

    Endriadi mengungkapkan pelaku masuk ke dalam gerbong melalui sisi samping (emplasemen) kemudian menyalakan api.

    Cara pelaku menyalakan api yakni dengan menyulut kertas kardus berwarna cokelat yang sudah ia siapkan menggunakan korek api. 

    Sontak api menghanguskan tiga gerbong kereta yang terdiri dari dua gerbong eksekutif dan satu gerbong premium.

    “Api yang di kertas itu untuk membakar kursi yang ada di dalam gerbong tersebut. Setelah itu terbakar. Jumlah gerbong ada tiga. Dua gerbong eksekutif dan satu gerbong premium,” jelas Endriadi.

    3. Alami Disabilitas

    Endriadi menyebutkan pelaku mempunyai disabilitas sensorik yang artinya ia tidak bisa berbicara. 

    4. Motif

    Pelaku juga mengaku ia nekat membakar gerbong kereta tersebut karena kesal dengan pelayanan PT KAI.

    “Berdasarkan keterangan yang kami minta, yang bersangkutan sakit hati dengan KAI, karena pelaku pernah bermasalah dengan KAI sebanyak sembilan kali,” beber Endriadi.

    Usut punya usut, pelaku kerap diturunkan oleh pihak KAI karena naik kereta tanpa tiket mulai tahun 2023 hingga 2024. 

    “Sehingga pelaku sering diturunkan dan merasa sakit hati. Pelaku kami tangkap di daerah Malioboro sesaat setelah kejadian kebakaran tersebut,” tandasnya.

    Sebelumnya, tiga gerbong kereta api di Stasiun Tugu Yogyakarta, dilalap api pada Rabu pagi. 

    Kebakaran terjadi saat kereta dalam kondisi terparkir dan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. 

    Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 07.30. 

    Setelah pemadaman, petugas langsung melakukan pengecekan dan mengamankan area kejadian dengan memasang garis polisi. 

    Tiga gerbong yang terbakar mengalami kerusakan parah yang mana jendela pecah dan bangku-bangku hangus terbakar.

    “Ketiga gerbong tersebut berada di jalur stabling atau area parkir kereta yang sedang menunggu jadwal keberangkatan. Jadi, tidak berada di jalur operasional yang aktif,” ujar Manajer Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih, saat ditemui di lokasi kejadian, Rabu (12/3/2025).

    Meski sempat terjadi kebakaran, perjalanan kereta api tidak mengalami gangguan signifikan. 

    Selama proses pemadaman, jalur sempat dialihkan, namun setelah api berhasil dipadamkan, operasional stasiun kembali normal.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul BREAKING NEWS : Polda DIY Amankan Satu Pelaku Pembakar Gerbong KA di Stasiun Tugu, Ini Motifnya

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunJogja.com/Miftahul Huda)

  • Irjen Yudhiawan Wibisono Dimutasi ke Kemenkes, Pernah Bongkar Kasus Skincare Merkuri Mira Hayati Cs  – Halaman all

    Irjen Yudhiawan Wibisono Dimutasi ke Kemenkes, Pernah Bongkar Kasus Skincare Merkuri Mira Hayati Cs  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kapolda Sulsel Irjen Yudhiawan Wibisono dimutasi ke Kementerian Kesehatan.

    Selama 5 bulan menjabat Kapolda Sulsel, Irjen Yudhiawan Wibisono pernah viral lantaran mengungkap kasus uang palsu di UIN Alauddin Makassar hingga skincare merkuri.

    Tiga bos skincare di Makassar Sulsel ditetapkan sebagai tersangka kasus peredaran skincare mengandung merkuri.

    Mereka sempat ditahan setelah resmi jadi tersangka pada November 2024 dan kini menjalani proses sidang.

    Ketiga tersangka yang saat ini duduk di kursi terdakwa itu yakni Mira Hayati (MH), Agus Salim (AS) dan suami Fenny Frans, Mustadir Dg Sila (M Dg S).

    Awal mulanya, kasus skincare mengandung merkuri ini diusut berdasarkan informasi dari laporan masyarakat.

    Polda Sulsel bersama Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Makassar kemudian turun tangan melakukan penelusuran dan pemeriksaan sejumlah produk kosmetik dan skincare yang beredar di pasaran.

    Hasilnya ditemukan sejumlah produk mengandung bahan berbahaya seperti merkuri dan bos skincare tersebut dijerat hukum.

    Lantas gebrakan apa yang bakal dilakukan Irjen Yudhiawan Wibisono saat ditugaskan di Kemenkes? 

    Apakah masih seputar skincare berbahaya dan overclaim?

    Adapun jabatan Kapolda Sulsel yang ditinggalkan Irjen Yudhiawan Wibisono akan dijabat oleh Irjen Rusdi Hartono lulusan Akpol 1991.

    Sebelumnya Irjen Rusdi Hartono menjabat Kapolda Jambi.

    Dengan demikian Irjen Yudhiawan Wibisono hanya 5 bulan bertugas di Sulsel.

    Sebelumnya ia menggantikan Irjen Andi Rian Djajadi pada September 2024 lalu.

     

    Masalah Skincare Dibahas hingga ke DPR

    Persoalan skincare tidak hanya booming di kalangan kaum hawa, kini skincare juga dibahas hingga ke DPR. 

    Komisi VI DPR memanggil sejumlah influencer kosmetik untuk membahas perlindungan konsumen.

    Dokter Detektif atau Doktif hingga dr Maria Fransiska hadir di DPR.

    DOKTIF DI KOMISI VI DPR: Komisi VI DPR RI menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) dan sejumlah influencer untuk dimintai pendapat tentang RUU Perlindungan Konsumen, Rabu (12/3/2025). Salah satu influencer yang hadir yakni dr. Samira Farahnaz atau akrab disapa Doktif.  (Tribunnews/Reza Deni)

    Dalam paparanya, Doktif yang selalu memakai topeng ini menyampaikan niatnya membongkar skincare overclaim yang banyak merugikan masyarakat.

    Doktif tak ragu membongkar sejumlah skincare yang menurutnya overclaim bahkan ada yang tidak memiliki izin edar namun tetap diedarkan oleh pemiliknya

    Termasuk proses pelaporan jika konsumen mengalami kerugian akibat menggunakan kosmetik abal-abal

    “Doktif juga bingung, tidak tahu melapor ke mana jika mengalami masalah ini, singkatnya dalam RDP bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (12/3/2025).

     

    Buntut Kecurangan Minyakita dan Skincare Abal-abal, Komisi VI DPR Dorong Penguatan BPKN

    Wakil Ketua VI DPR RI Nurdin Halid mendorong penguatan Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN), seiring adanya sejumlah kasus pelanggaran produk yang merugikan konsumen, misalnya praktik kecurangan MinyaKita dan peredaran skincare abal-abal atau bahkan berbahaya.

    “Untuk mendukung penguatan kelembagaan, perlu adanya penambahan kewenangan BPKN yang meliputi penanganan temuan serta pengaduan terkait perlindungan konsumen, kewenangan memanggil pelaku usaha, serta pencantuman label/tanda aman/tanda ramah konsumen di setiap produk,” kata Nurdin dalam keterangannya, Kamis (13/3/2025).

    Nurdin menyampaikan, penting juga untuk membuat aturan khusus Online Dispute Resolution (ODR), pengaturan terkait konsumen antara, dan mendorong kemandirian BPKN termasuk dalam hal pengangkatan, serta pemberhentian anggota BPKN serta persoalan anggaran.

    “Berkaitan dengan permasalahan peredaran skincare abal-abal, kami di Komisi VI DPR RI telah menerima masukan dari pemerhati industri skincare terkait pemenuhan hak-hak konsumen produk kecantikan tersebut, termasuk permasalahan overclaim produk, kanal pengaduan, aturan pencantuman spesifikasi produk, pengawasan produk yang beredar serta masukan-masukan terkait lainnya,” ujarnya.

    Lebih lanjut, ia meminta para pemerhati industri skincare menyampaikan masukan secara tertulis terkait penguatan perlindungan konsumen yang akan diatur dalam Rancangan Undang-Undang tentang Perlindungan Konsumen. 

    Nurdin juga menyebutkan bahwa pihaknya mendukung usulan Kepala BPKN untuk menaikkan anggaran. 

    Ia menyakini, dengan anggaran yang memadai akan sangat menentukan tingkat keberhasilan BPKN dalam menjalankan tugas dan fungsinya melindungi konsumen yang jumlahnya begitu besar dan tersebar di seluruh negeri.

     

    Doktif Bongkar Modus Penipuan Dokter Richard Lee saat Dipanggil DPR

    Maraknya mafia skincare di Indonesia masih menjadi perbincangan di masyarakat.

    Dokter Amira Farahnaz, Dipl, AAAM atau biasa dikenal Dokter Detektif (Doktif) membongkar modus penipuan yang dilakukan sejumlah penjual skincare.

    Hal tersebut diungkap Doktif saat diundang untuk memberikan masukan terhadap pembahasan RUU Perlindungan Konsumen dalam rapat Komisi VI DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (12/3/2025).

    Modus penipuan di antaranya dilakukan dokter kecantikan ternama, dokter Richard Lee.

    Bahkan, saat itu Doktif membawa langsung skincare milik Dokter Richard Lee. 

    “Di depan ini ada sebuah produk yang doktif belum unboxing, doktif harapkan bisa membuka di sini. Doktif membeli ini di e-commerce dengan iklan yang luar biasa bahwa produk ini dijual bisa memutihkan kulit dan memiliki izin edar,” ujar Doktif.

    Doktif mengungkapkan dirinya membeli produk itu dari live streaming kanal Dokter Richard Lee sepekan lalu.

    Produk yang dibeli adalah Goddesskin By Athena Richard Lee.

    Hal yang menjadi masalah, kata Doktif, produk skincare tersebut diduga kuat telah melakukan penipuan. Sebab, kandungan skincare itu diklaim terdapat tomat putih.

    Nyatanya, Doktif mengatakan tidak ada satu pun kandungan tomat putih di dalam produk tersebut.

    Ia menyatakan dokter Richard Lee menempelkan stiker tomat putih dalam produk tersebut.

    “Karena ini adalah produk yang lebih kepada stiker. Ini cukup menghebohkan masyarakat Indonesia karena sudah jual jutaan pieces. Ini dijual Rp 1,5 juta. Klaim dari iklannya bisa memutihkan dan mencerahkan kulit, memutihkan seluruh badan, membantu menghilangkan flek hitam, mencerahkan lipatan,” jelasnya.

    DOKTIF DILAPORKAN SHELLA – Potret Doktif ketika ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (20/2/2025). Shella Saukia ungkap dapat 17 pertanyaan saat diperiksa terkait laporannya terhadap Doktif. (Wartakota/Arie Puji)

    Doktif menduga dokter Richard Lee menempelkan sendiri stiker tersebut dengan alasan untuk menaikkan harga skincare tersebut.

    Sebab, produk yang seharusnya dibanderol Rp 300 ribu, kini dijual dengan harga Rp1,5 juta.

    “Jadi di sini jelas Richard menambahkan sendiri stiker dengan alasan yang mungkin hanya dia yang tahu. Dugaan doktif supaya bisa menaikkan harga. Kenapa? dengan penempelan stiker ini dianggap bahwa produk ini mengandung tomat putih yang harganya bisa dijual Rp1,5 jt,” jelasnya.

    “Karena doktif juga punya produk dengan kandungan tomat putih asli, ini aja NA dan izin edarnya di Indonesia dan doktif membeli dengan harga Rp 2 juta. Sedangkan produk ini dijual oleh Richard dengan harga Rp1,5 juta tetapi isinya tidak pernah ada kandungan tomat putih. Tetapi iklannya beliau mengiklankan ada tomat putih. Inilah yang doktif duga ada terindikasi penipuan,” sambungnya.

    Tak hanya itu, Doktif juga menemukan produk skincare Richard Lee yang terindikasi penipuan.

    Contoh lainnya yaitu, produk DNA Salmon yang juga sempat heboh di masyarakat.

    Doktif mengatakan produk itu diadaptasi dari produk asal Korea Selatan bernama Rive Skin.

    Namun, ia menyebut produk itu ditempelkan stiker hingga diakui menjadi produk Richard Lee.

    “Di sini juga bisa dilihat re-labeling atas produk Rive Skin. Disini sebenarnya produk Rive Skin tapi beliau tutup dengan stiker yang beliau buat sendiri. Jadi kalau bercandaan beliau itu duta stiker. Jadi beliau hanya bisa memasang stiker. Rive skin itu dari Korea, jadi dari Korea itu memasukkan ke Indonesia lewat PT Pyridam Farma. PT Pyridam tidak memiliki kerja sama dengan dokter Richard,” jelasnya.

    Saat ini, Doktif sudah melaporkan dugaan penipuan Dokter Richard Lee ke Polda Metro Jaya.

    Setidaknya ada 3 produk skincare yang sudah dilaporkan ke polisi. (tribun network/thf/TribunTimur.com)

  • Modus Arisan, Pemilik Manajemen Band di Surabaya Diduga Tipu Ratusan Pekerja Malam

    Modus Arisan, Pemilik Manajemen Band di Surabaya Diduga Tipu Ratusan Pekerja Malam

    Surabaya (beritajatim.com)– Sepasang suami istri berinisial AN dan RR yang juga pemilik manajemen band diduga menipu ratusan pekerja hiburan malam dengan modus arisan. Diduga nilai kerugian hingga mencapai miliaran.

    SH salah satu orang yang mengaku sebagai korban mengatakan, awalnya ia dan rekan-rekannya mengikuti arisan yang dibuat pasutri itu sejak tahun 2023. Merasa mengenal RR dengan baik karena satu profesi lalu juga diiming-imingi keuntungan, SH pun bergabung.

    “Aku diajak sama RR, katanya dia ngadain arisan. Banyak anak-anak band yang ikut,” cerita SH kepada beritajatim.com, Jumat (14/03/2025).

    SH menjelaskan ada banyak model arisan yang dibuat oleh RR dan AN. Tiap model arisan pun berbeda nominal setor dan uang yang diperoleh ketika pencairan arisan.

    “Aku sekali narik Rp 10 juta. Nyetornya juga beda-beda tiap member. Ada arisan lebaran, banyak jenis (arisannya). aku nyetornya 100 ribu per minggu,” paparnya.

    Masalah mulai terjadi ketika menginjak bulan Desember 2024. Arisan yang awalnya diikuti hanya kalangan musisi itu merambah ke profesi lainnya. Dengan banyaknya member, SH merasa arisan makin amburadul. Hal itu dilihat dari pencairan uang arisan yang tidak sesuai dengan kesepakatan. Selain itu, baik RR dan suaminya AN mulai susah untuk dihubungi.

    “Pas Desember 2024 itu ada temanku yang bilang, ‘kok dua orang ini mulai mencurigakan’. Mereka jadi susah dihubungi,” tuturnya.

    Karena merasa tidak aman, SH dan member lainnya lantas berusaha menemui kedua pemilik arisan. Namun, keduanya malah menghilang. Para member pun mendapati pasutri itu sudah pindah dari rumahnya.

    “Kita sudah ngajak ketemu, tapi banyak alasan. Pas didatangi rumahnya, mereka sudah pindah. Ternyata itu mereka ngontrak. WA group cuma dibaca sama mereka, tapi gak direspon. Infonya mereka pulang ke Nganjuk” jelasnya.

    AN dan RR sempat memberikan pengembalian uang member. Namun, menurut SH itu masih jauh dari jumlah yang disetorkan.

    “Uangku itu 20 juta, cuma dikembalikan 1 juta. Ada yang sampai 100 juta,” pungkas SH.

    Atas peristiwa ini, SH dan para member berniat melapor ke polisi. Saat ini mereka masih mengumpulkan bukti sebagai bahan laporan ke polisi.

    Beritajatim sudah mencoba untuk mengkonfirmasi perkara arisan tersebut kepada RR. Namun, hingga berita ini dipublikasikan, belum ada respon dari yang bersangkutan. [ang/aje]