Kementrian Lembaga: Polisi

  • Viral Anggota Patwal Senggol Pemotor di Puncak Bogor, Mobil Alphard yang Dikawal Punya Teman – Halaman all

    Viral Anggota Patwal Senggol Pemotor di Puncak Bogor, Mobil Alphard yang Dikawal Punya Teman – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Anggota patroli dan pengawalan (patwal) yang menyenggol pengendara sepeda motor di Puncak, Bogor, Jawa Barat telah diperiksa Propam Polres Bogor.

    Oknum polisi berinisial Aipda H juga dicopot dari anggota patwal selama proses pemeriksaan.

    Dalam video yang beredar, Aipda H sedang mengawal mobil Alphard putih melewati kemacetan Puncak.

    Kasat Lantas Polres Bogor, AKP Rizky Guntama, mengatakan mobil tersebut milik teman Aipda H.

    “Saat itu, pengawalan adalah rekan yang bersangkutan (oknum Patwal),” bebernya, Sabtu (15/3/2025).

    Aipda H bertemu dengan temannya di tengah jalan dan inisiatif mengawalnya di jalanan Puncak pada Jumat (14/3/2025) kemarin.

    “Dia sudah lama kenal dan awalnya mau silaturahmi, tetapi karena ternyata ketemu dari bawah sekalian diboyong ke atas ke tempatnya yang dikawal,” sambungnya.

    Menurut Rizky, pengawalan kendaraan harus memenuhi sejulah kriteria seperti sifatnya urgensi, kendaraan prioritas, sampai mobil pejabat.

    “SOP sendiri itu memang dikawal bila mana memang urgensi, baik ambulans, Damkar, ataupun kendaraan sipil yang memerlukan bantuan khusus bawa orang sakit. Dan juga sesuai UU pejabat bisa juga dikawal,” tukasnya.

    AKP Rizky belum dapat mengungkap identitas pemilik mobil termasuk statusnya sebagai warga sipil atau pejabat.

    “Kami dalami dulu. Yang saya dengar ini rekannya. Jadi masih kita dalami dan sekarang masih proses pemeriksaan,” katanya.

    Aipda H Terancam Sanksi

    AKP Rizky Guntama, mengatakan Aipda H akan mendapatkan sanksi sesuai aturan yang berlaku jika terbukti melakukan pelanggaran terhadap warga sipil.

    AKP Rizky meminta maaf atas tindakan Aipda H yang diduga arogan di jalanan.

    “Yang sudah saya sampaikan tadi, yang bersangkutan sudah dicopot, sekarang sedang diperiksa, kemudian nanti hasil pemeriksaan akan keluar untuk hukuman konsekuensi.” 

    “Saya tegaskan bahwa anggota tetap dijatuhi hukuman sesuai dengan aturan disiplin yang terkait dalam peraturan di kepolisian,” tegasnya.

    Menurut AKP Rizky, tidak ada insiden penendangan seperti yang viral di media sosial, namun hanya senggolan di jalan.

    “Jadi saya tekankan yang dikatakan di media sosial adanya ditendang itu tidak benar. Tetapi karena bersentuhan dengan kendaraan motor patroli akhirnya yang bersangkutan (korban) terjatuh,” jelasnya.

    Ia menerangkan Aipda H sudah memberi isyarat kepada pengendara motor untuk menepi.

    Namun, pengendara motor tetap berada di tengah jalan sehingga bersenggolan.

    “Nah saat terjadi pengawalan tersebut, dia (korban) bersenggolan dengan mobil yang dikawal awalnya.”

    “Tetapi karena terlalu mepet akhirnya terjadi crashbar,”  imbuhnya.

    Pengendara motor dan Aipda H telah saling memaafkan, tapi proses pemeriksaan tetap berjalan.

    “Untuk pengendara motor sementara ini sedang diupayakan dan kemarin sudah ketemu, terakhir keduanya sudah melaksanakan mediasi dan Alhamdulillah mencapai kesepakatan damai saling meminta maaf satu sama lain,” pungkasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Patwal Arogan yang Viral di Puncak Bogor Dibela Kasatlantas, Sebut Tidak Lakukan Penendangan

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunnewsBgor.com/Rahmat Hidayat)

  • Ngabuburit Sambil Mancing, Bocah 7 Tahun Tewas Tenggelam

    Ngabuburit Sambil Mancing, Bocah 7 Tahun Tewas Tenggelam

    Surabaya (beritajatim.com) – Seorang bocah laki-laki berinisal LQ (7) warga Sukolilo Larangan ditemukan meninggal dunia usai tenggelam di sungai Jalan Sukolilo Baru, Sabtu (15/3/2025).

    Dari keterangan yang dihimpun, LQ saat itu sedang memancing sambil menunggu waktu berbuka puasa. Ia sendirian memegang alat pang di pinggir kolam. Sempat terlihat oleh warga setempat, LQ mendadak hilang.

    “Warga yang menyadari kejadian tersebut langsung melakukan pencarian,” kata Yusuf salah satu warga.

    Sementara itu, Kapolsek Kenjeran Kompol Yuyus Andrianto, mengatakan Setelah menerima laporan, kami bersama tim BPBD dan Satpol PP Kota Surabaya langsung menuju lokasi dan menemukan korban sudah meninggal dunia.

    “Iya tadi ada. Kami menuju lokasi dan sudah meninggal dunia korbannya,” kata Yuyus.

    Jenazah L-Q lantas dievakuasi ke Rumah Sakit Dokter Soetomo Surabaya untuk menjalani proses visum guna memastikan penyebab pasti kematian.

    “Jenazah masih di kamar jenazah untuk pemeriksaan,” imbuh Yuyus.

    Atas kejadian ini, pihak kepolisian mengimbau masyarakat khususnya para orang tua, untuk lebih waspada dan selalu mengawasi anak-anak mereka, terutama saat beraktivitas di sekitar area perairan.

    “Kami harap kejadian ini menjadi pengingat bagi semua pihak untuk meningkatkan pengawasan dan menghindari aktivitas berisiko, khususnya bagi anak-anak,” pungkasnya. [ang/beq]

  • Legislator Apresiasi Bonus Hari Raya untuk Ojol: Bentuk Kepedulian Pemerintah

    Legislator Apresiasi Bonus Hari Raya untuk Ojol: Bentuk Kepedulian Pemerintah

    Jakarta

    Anggota Komisi IX DPR Netty Prasetiyani Aher menilai Bonus Hari Raya (BHR) kepada pengemudi ojek online (ojol) dan kurir online memang sudah seharusnya diberikan. Ia pun meminta pihak aplikator untuk memenuhi imbauan dari Pemerintah.

    “Langkah tepat dari Pemerintah untuk memperhatikan nasib para pekerja berbasis aplikasi. BHR untuk pengemudi ojol dan kurir online adalah bentuk kepedulian dan apresiasi yang layak diberikan,” kata Netty dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (15/3/2025).

    Oleh karenanya, Netty mengapresiasi langkah Presiden Prabowo Subianto yang mengimbau perusahaan aplikasi untuk memberikan BHR bagi ojol dan kurir online. Ia menilai langkah itu menunjukkan keberpihakan presiden ke pekerja berbasis online.

    “Presiden menunjukkan keberpihakannya kepada para pekerja berbasis aplikasi yang selama ini belum mendapatkan BHR,” ujarnya.

    Netty mengatakan, para ojol dan kurir online memiliki peran penting dalam perekonomian digital dan mobilitas masyarakat. Apalagi saat ini masyarakat sudah bergantung terhadap jasa para ojol dan kurir online.

    “Para pengemudi ojol dan kurir online telah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat. Mereka bekerja keras, menghadapi berbagai tantangan di jalan, dan tetap melayani meskipun dalam situasi sulit,” ungkap Netty.

    “Saya mengajak perusahaan platform digital untuk menjadikan imbauan dari Pemerintah ini sebagai bagian dari kebijakan keberlanjutan dalam menjaga hubungan baik dengan para mitra pengemudi dan kurir,” sebutnya.

    “Mari kita bersama-sama menciptakan ekosistem kerja yang lebih adil dan manusiawi bagi semua pekerja, termasuk mereka yang berada di sektor informal seperti ojol dan kurir online,” imbuh Netty.

    Kemenaker pun sudah menetapkan BHR bagi mitra pengemudi ojek online ojol sebesar 20% dari rata-rata pendapatan bersih bulanan selama 12 bulan terakhir. Sementara itu, Serikat Pekerja Angkutan Indonesia mengungkap rata-rata penghasilan pengemudi ojol sebesar Rp 3 juta per bulan.

    Dengan menggunakan pendapatan rata-rata pengemudi ojol yang disampaikan oleh SPAI, maka BHR yang diterima pengemudi ojol di Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah atau Lebaran 2025 dapat dihitung dengan rumusan 20% X rata-rata pendapatan bersih bulanan selama 12 bulan terakhir atau 20% X Rp 3 juta yang hasilnya adalah Rp 600.000.

    Dengan demikian, mitra pengemudi jasa layanan angkutan berbasis aplikasi bisa menerima bonus hari raya sebesar Rp 600.000 apabila pendapatan bersih bulanan selama 12 bulan terakhir adalah Rp 3 juta.

    (eva/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Golkar Minta Pemerintah Beri Alokasi Khusus Sekolah Kedinasan bagi NTT

    Golkar Minta Pemerintah Beri Alokasi Khusus Sekolah Kedinasan bagi NTT

    Jakarta, Beritasatu.com – Partai Golkar meminta pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menetapkan kebijakan afirmatif untuk Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), khususnya dalam bidang pendidikan. Kebijakan itu dengan memberikan alokasi khusus sekolah kedinasan untuk putra-putri dari NTT.

    “Selama ini, sangat jarang anak-anak NTT bisa masuk ke sekolah kedinasan, baik militer maupun sipil. Harus ada kebijakan afirmatif dari Presiden Prabowo,” ujar politisi senior Partai Golkar asal NTT yang merupakan anggota Komisi XI DPR Melchias Markus Mekeng kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (15/3/2025).

    Mekeng mengungkapkan, sekolah kedinasan yang perlu mendapatkan alokasi khusus seperti Akademi Kepolisian (Akpol), Akademi Militer (Akmil), dan Akademi Angkatan Udara (AAU). Kemudian sekolah kedinasan sipil seperti Imigrasi, IPDN, Perhubungan, Statistik, dan sekolah kedinasan dari berbagai BUMN.

    “Anak-anak NTT bukan tidak pintar. Mereka sesungguhnya bisa bersaing dengan sekolah-sekolah lain di negeri ini, terutama yang ada di Jawa. Tetapi masalahnya, infrastruktur pendidikan di NTT masih sangat terbatas,” tandas dia.

    Mekeng mencontohkan, banyak gedung-gedung sekolah yang sudah tidak layak digunakan. Kemudian sekolah-sekolah yang tersedia, baik negeri maupun swasta, sangat minim memiliki laboratorium untuk praktik atau penelitian.

    Persoalan lainnya adalah fasilitas perpustakaan tidak ada sehingga buku-buku pelajaran pun sulit diperoleh .Di sisi lain, siswa-siswi yang memiliki handphone (HP) sangat sedikit. Apalagi yang punya komputer atau laptop hampir tidak ada.

    Tak hanya itu, kata Mekeng, jaringan informasi dan telekomunikasi belum tuntas sampai ke desa-desa. Hal ini membuat akses internet bagi siswa sulit dilakukan.

    “Kesulitan-kesulitan ini yang membuat anak-anak NTT selalu tertinggal dengan yang ada di Jawa. Ini berdampak sulitnya masuk sekolah kedinasan. Maka perlu kebijakan khusus dari negara,” tutur Ketua Fraksi Partai Golkar di MPR ini.

    Mekeng menilai, tanpa adanya kebijakan afirmasi khusus, mustahil masyarakat NTT akan berperan banyak dalam pembangunan di negara ini. Pasalnya, akses masuk sekolah-sekolah kedinasan tidak ada, padahal banyak pemimpin di republik ini hadir dari sekolah-sekolah kedinasan.

    “Ini penting bagi masyarkat NTT. Masyarakat terbelakang karena infrastruktur tidak mendukung. Perlu dibantu,” tegas Mekeng.

    Hal yang sama disampaikan Gubernur NTT yang juga Ketua DPD Golkar Provinsi NTT Emanuel Melkiades Laka Lena. Melki berkomitmen tidak hanya memperoleh kuota khusus, tetapi anak-anak NTT juga siap bersaing di tengah persaingan ketat sekolah kedinasan.

    “Kami akan mengadakan program pendidikan tambahan selama tiga tahun di SMA dengan dukungan dari TNI dan Polri. Program ini mencakup pelatihan fisik, pembinaan mental, serta bimbingan akademik untuk mempersiapkan para calon siswa menghadapi seleksi sekolah kedinasan yang terkenal ketat,” kata Melki.

    Sementara itu, politisi Partai Golkar yang juga anggota Komisi III DPR Umbu Rudy Kabunang menyebut permintaan kuota khusus sekolah kedinasan berangkat dari keprihatinan terhadap minimnya akses pendidikan berkualitas bagi putra-putri NTT. Kondisi ini berujung pada rendahnya peluang anak-anak NTT menembus institusi strategis negara.

    “Ini bukan sekadar permintaan, tetapi bagian dari upaya menciptakan keadilan dalam pemerataan kesempatan bagi daerah yang selama ini menghadapi tantangan besar,” ujar Rudy, anggota Komisi III DPR dari Golkar ini.

  • Pemotor Ayah-Anak Tewas Usai Tertabrak Mobil Boks di Pandeglang

    Pemotor Ayah-Anak Tewas Usai Tertabrak Mobil Boks di Pandeglang

    Pandeglang

    Kecelakaan maut melibatkan satu sepeda motor dan mobil boks terjadi di jalan AMD lintas timur, tepatnya di Kampung Pagadungan, Kecamatan Karangtanjung, Kabupaten Pandeglang, Banten. Pengedara motor yang merupakan ayah dan anak tewas di tempat kejadian.

    “Iyah (korban) bapak dan anak,” kata Kasat Lantas Polres Pandeglang AKP Fery Octaviari Pratama kepada wartawan, Sabtu (15/3/2025).

    Peristiwa itu terjadi sore tadi sekitar pukul 15.00 WIB. Kronologi dan penyebab kecelakaan saat ini masih didalami pihak kepolisian.

    “Untuk kronologis masih dalam proses pemeriksaan, nanti disampaikan lagi,” katanya.

    Barang bukti mobil boks dengan nomor polisi A-8356-AB sudah dibawa ke Polres Pandeglang. Pengemudi mobil boks juga tengah menjalani pemeriksaan.

    “Pengemudi roda empat sudah diamankan di Polres untuk pemeriksaan lebih lanjut,” pungkasnya.

    (ygs/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Syukuran Bupati Jayawijaya Ricuh, 7 Kendaraan Dibakar Massa

    Syukuran Bupati Jayawijaya Ricuh, 7 Kendaraan Dibakar Massa

    Wamena, Beritasatu.com – Syukuran Bupati Jayawijaya berlangsung ricuh di lapangan sepak bola Kama, Jalan JB Wenas Wamena, Jayawijaya, Papua Pegunungan, Sabtu (15/3/2025).

    Akibat kericuhan dalam syukuran bupati dan wakil bupati Jayawijaya tersebut, tujuh kendaraan dibakar massa.

    Kapolres Jayawijaya AKBP Heri Wibowo mengatakan, selain kerugian material, syukuran bupati Jayawijaya yang ricuh ini juga mengakibatkan korban luka.

    “Adan aksi saling serang antara kelompok massa yang hadir dalam acara syukuran tersebut yang mengakibatkan enam orang warga mengalami luka-luka akibat lemparan batu. Tiga di antaranya merupakan personel Polres Jayawijaya yang sedang melaksanakan pengamanan,” ungkap Heri Wibowo.

    Menurut Heri Wibowo, dalam syukuran bupati Jayawijaya yang berakhir ricuh tersebut satu unit truk dinas milik Polres Jayawijaya, satu mobil Strada, dan satu motor turut dibakar massa. Selain itu, ada empat unit mobil dinas Polres Jayawijaya juga ikut dirusak.

    Ia menyebut, kericuhan ini diduga dipicu sekelompok orang yang dipengaruhi minuman keras memasuki lokasi acara bakar batu. Tidak lama kemudian, terjadi aksi pelemparan batu dan kayu dari arah areal bakar batu ke arah tengah panggung.

    “Akibatnya, massa yang berada di tengah panggung melakukan aksi balasan sehingga terjadi keributan antara massa di dalam acara tersebut. Guna mencegah aksi makin besar, kami dari Polres Jayawijaya dan Brimob mencoba menghalau massa yang bentrok. Namun, massa malah melakukan penyerangan ke arah petugas,” jelas kapolres.

    Ia juga menyebut, massa makin banyak dan brutal dan membakar serta merusak kendaraan yang berada di sekitar tempat kejadian perkara.

    Syukuran bupati Jayawijaya ricuh tersebut akhirnya dapat diredam oleh polisi dan TNI. “Massa dari kedua belah pihak berhasil diredam dengan adanya tambahan dari aparat TNI,” kata kapolres terkait syukuran bupati Jayawijaya ricuh.

  • Ibu di Surabaya Kehilangan Motor, Ternyata Dicuri Keponakan Sendiri

    Ibu di Surabaya Kehilangan Motor, Ternyata Dicuri Keponakan Sendiri

    Surabaya (beritajatim.com) – Suhariyanti, ibu rumah tangga di Surabaya kehilangan motor pada Rabu (5/3/2025) kemarin. Setelah diselidiki anggota Unit Reskrim Polsek Wonokromo, ternyata pelaku pencurian yang mengambil motor Suharyanti adalah Yongki Jorgi (29), yang tidak lain adalah keponakannya sendiri.

    Kasi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Rina Shanti mengatakan Suhariyanti saat itu memarkir sepeda motor Honda Supra Fit L6812 CS di teras rumahnya. Namun, ia lupa mencabut kunci sepeda motor.

    “Sepeda motor diparkir dalam kondisi kunci masih tertancap. Namun, pagar sudah dalam kondisi terkunci,” kata Rina, Sabtu (15/3/2025).

    Kehilangan motor, Suhariyanti lantas melapor ke Polsek Wonokromo. Dari rekaman CCTV dan keterangan saksi-saksi, polisi menemukan pelaku pencurian. Mereka menangkap pelaku di sebuah warung Jalan Balas Klumprik, Sabtu (8/3/2025).

    Suharyanti pun dipanggil ke kantor Polsek Wonokromo. Begitu bertemu dengan pelaku pencuriannya, Suhariyanti kaget karena pelakunya adalah keponakannya sendiri.

    “Jadi walaupun pagar dikunci, pelaku mempunyai kunci cadangan sehingga bisa masuk ke dalam teras tanpa merusak gembok,” tutur Rina.

    Ketika diperiksa, Yongki mengaku melakukan aksi pencurian bersama dengan seseorang berinisial J (DPO). Mereka berdua sudah merencanakan aksi pencurian dan langsung berangkat ke rumah korban di jalan Cisadane.

    “Saat menjalankan aksi yang berperan sebagai eksekutor adalah tersangka YO sementara rekannya berperan sebagai pengamat situasi,” tegas Rina.

    Dari pengakuan tersangka, sepeda motor korban sudah dijual ke seorang penadah di Bangkalan, Madura dengan harga Rp1 juta. Dari uang itu, Yongki memberikan Rp500 ribu kepada ayahnya untuk ditabung. Sementara sisanya dibagi rata oleh kedua pelaku.

    Dari tangan tersangka, polisi menyita barang bukti BPKB motor Honda Supra Fit, sebuah flashdisk rekaman CCTV, sebuah gembok pagar, jaket sweater, celana training, sandal slop dan uang Rp500 ribu. [ang/beq]

  • Pria Dibacok Komplotan Begal di Cikarang, Motor hingga HP Raib

    Pria Dibacok Komplotan Begal di Cikarang, Motor hingga HP Raib

    Jakarta

    Seorang pria bernama Maman Surahman dibegal di Jalan Kampung Sinyar, Cikarang Timur, Bekasi. Maman mengalami luka bacok di bagian punggung dan sepeda motornya raib digondol pelaku.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam mengatakan peristiwa itu terjadi pada Jumat (28/2) sekitar pukul 01.30 WIB. Maman awalnya mengendarai sepeda motor bersama tiga rekannya. Secara tiba-tiba laju mereka diadang pelaku hingga merampas sepeda motor dan tas hingga ponsel milik Maman.

    “Ketika korban di sepeda motor berjumlah empat orang dan salah satu pelaku tersebut mengambil tas milik korban yang di dalamnya ada STNK sepeda motor dan satu handphone serta melukai punggung korban,” kata Ade Ary kepada wartawan Sabtu (15/3/2025).

    Tak hanya merampas, salah satu pelaku berinisial AA membacok punggung korban. Usai melakukan pembacokan pelaku langsung melarikan diri.

    “Dengan adanya kejadian tersebut korban mengalami kerugian sebesar Rp 25 juta. Selanjutnya korban melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Cikarang Timur guna proses lebih lanjut,” ucap dia.

    Polisi kemudian merespons laporan dari korban. Total enam pelaku berhasil ditangkap di sejumlah lokasi. Para pelaku ini masing-masing berinisial R alias Mamake, R alias Baya, AS alias Adit, AA alias Adul, MS alias Oting, R alias Dimas. Pelaku mengaku sepeda motor korban sudah dijual ke Lampung.

    “Adul mengakui bahwa ia yang berperan sebagai eksekutor yang membacok pinggang korban. Tim juga melakukan pengembangan terhadap penadah motor korban, tim berhasil mengamankan Maman di daerah Batujaya Karawang, berdasarkan keterangan Maman motor korban sudah dijual kepada Rahmat. Tim juga berhasil mengamankan Rahmat di daerah Cibitung, Bekasi. Dari pengakuan Rahmat bahwa motor korban juga sudah dijual ke Rian yang berada di daerah Lampung,” sambungnya.

    Para pelaku saat ini telah ditetapkan tersangka dan dijerat pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan (Curat). Polisi juga masih melakukan pengembangan untuk memburu kemungkinan pelaku lainnya.

    (ond/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Kasus Patwal Serempet Pemotor di Puncak Berakhir Damai, Kasat: Sama-sama Salah
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        15 Maret 2025

    Kasus Patwal Serempet Pemotor di Puncak Berakhir Damai, Kasat: Sama-sama Salah Bandung 15 Maret 2025

    Kasus Patwal Serempet Pemotor di Puncak Berakhir Damai, Kasat: Sama-sama Salah
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Kasus petugas patroli dan pengawalan atau patwal yang menyerempet pengendara motor di jalur Puncak Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (14/3/2025) berakhir damai.
    Anggota patwal berinisial H dengan pangkat Aipda dan pengendara motor berinisial A telah bertemu untuk menyelesaikan kasus itu di Polres Bogor.
    “Terakhir keduanya sudah melaksanakan mediasi dan Alhamdulillah mencapai
    kesepakatan damai
    , saling meminta maaf satu sama lain,” kata Rizky kepada wartawan di Mapolres Bogor, Cibinong, Sabtu (15/3/2025).
    Perdamaian antara Aipda H dan pria berinisial A dilakukan tanpa adanya unsur paksaan.
    Keduanya sepakat berdamai karena merasa sama-sama memiliki kesalahan.
    Rizky mengungkapkan, saat kejadian di jalan atau jalur Puncak itu, keduanya saling bersinggungan sehingga terjadi serempetan antara mobil Alphard yang dikawal dan pengendara motor.
    Alhasil, anggota patwal yang mengawal langsung memberhentikan pengendara motor dengan cara memepet.
    Saat bersamaan, motor itu tersenggol crashbar atau besi engine guard hingga terjatuh, yang seolah-olah ditendang.
    “Pas motor diberhentikan, itu kena (terserempet) crashbar, makanya dia terjatuh. Jadi memang dilihat juga dari yang mengawal, yang dikawal, maupun motor tersebut sama-sama memiliki kesalahan,” ujarnya.
    “Karena terlalu mepet, akhirnya kena
    crashbar
    . Jadi saya tekankan yang dikatakan di medsos adanya ditendang itu tidak ada, tetapi karena bersentuhan dengan kendaraan motor patroli, akhirnya yang bersangkutan (pria inisial A) terjatuh,” imbuhnya.
    Setelah berhasil diberhentikan, motor itu kembali ke jalur semula.
    Saat ini, anggota patwal dicopot atau diberhentikan dari tugasnya mengawal di jalur Puncak.
    Aipda H juga masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Propam Polres Bogor.
    Atas kejadian ini, Sat Lantas Polres Bogor akan terus melakukan evaluasi mengenai pengawalan agar tidak terjadi kasus serupa.
    Apabila kejadian serupa terulang, Rizky berjanji akan menindak tegas anggotanya.
    “Selalu dievaluasi apakah prosedurnya sesuai atau tidak. Saya juga sudah memberi arahan, bila mana terulang, saya secara tegas akan menghukum dan menindak sesuai prosedur dan UU atau peraturan terkait anggota tersebut,” ujarnya.
    “Anggota (Aipda H) juga masih dalam pemeriksaan, jadi mudah-mudahan bisa cepat selesai. Yang pasti saya tegaskan bahwa anggota tetap diperiksa dan dijatuhi hukuman sesuai dengan aturan disiplin terkait dalam peraturan di kepolisian,” jelasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sosok Korban Patwal Arogan yang Kawal Alphard Putih di Puncak Bogor, Bukan Matel – Halaman all

    Sosok Korban Patwal Arogan yang Kawal Alphard Putih di Puncak Bogor, Bukan Matel – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Viral sebuah video yang memperlihatkan aksi arogan anggota polisi Patwal (Patroli dan Pengawalan) Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Bogor bernama Aipda H.

    Aipda H menendang pengendara sepeda motor karena dianggap menghalangi kendaraan yang dikawal di Jalan Raya Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Jumat (14/3/2025).

    Saat kejadian, Aipda H tengah melakukan pengawalan untuk mobil Alphard warna putih.

    Akibat aksi yang diduga dilakukan Aipda H itu, seorang pemotor terjatuh ke semak-semak.

    Kini sosok pengendara yang menjadi korban arogansi Aipda H itu terungkap.

    Ia diketahui bukanlah seorang mata elang atau matel.

    “Untuk mengklarifikasi yang tadi viral tadi siang kejadian di Jalur Puncak, Cisarua. Ini keponakan saya, murni. Bukan anggota matel, ini masyarakat biasa, pemuda biasa,” kata paman korban, mengutip TribunnewsBogor.com.

    Pria itu kemudian menceritakan kronologi kejadian tersebut.

    Awalnya keponakannya itu sedang berkendara di Jalan Raya Puncak Bogor.

    Saat Aipda H melintas, keponakannya diminta untuk minggir.

    “Dia itu lagi berkendara, ada patwal di belakang lalu menyuruh ke pinggir, dan mobil Alphard putih itu udah menyenggol duluan pas mau ke pinggir. Lalu dipepet sama oknum aparat patwal Jalur Puncak Kabupaten Bogor,” katanya.

    Pria berjanggut tersebut menekankan bahwa korban bukan seorang matel.

    “Maka dari itu klarifikasi kami sebagai keluarga, bahwa yang tadi kejadian siang itu bukan anggota matel, saya pertegas, terima kasih,” katanya.

    Kepala Satlantas Polres Bogor, AKP Rizky Guntama Ganda Permana, menjelaskan bahwa Aipda H hanya berusaha menyalip korban.

    Saat mencoba mendahului kendaraan lain dengan motor patwal yang dilengkapi lampu strobo, salah satu pengendara yang disalip terkejut, lalu bergerak ke kanan hingga menyenggol bodi mobil.

    “Saat anggota mengawal di lokasi kejadian, ada motor yang didahului atau disalip kaget,” kata Rizky

    Rizky menjelaskan bahwa Aipda H berupaya menghentikan pengendara motor dengan cara mendekat hingga terjadi benturan dengan besi engine guard motor patwal.

    Namun, ia membantah adanya aksi tendangan seperti yang terlihat dalam video yang beredar.

    “Maka, anggota berinisiatif untuk memberhentikan motor tersebut dengan cara memepet dan tersenggol besi engine guard sampai hampir terjatuh, tetapi tidak ditendang,” katanya.

    Setelah diusut, pemilik Alphard putih yang dikawal itu merupakan teman Aipda H.

    “Saat itu, pengawalan adalah rekan yang bersangkutan (oknum Patwal),” kata AKP Rizky Guntama. 

    Rizky mengatakan Aipda H dan pemilik Alphard putih memang memiliki hubungan teman.

    “Sudah lama kenal dan awalnya mau silaturahmi, tetapi karena ternyata ketemu dari bawah sekalian diboyong ke atas ke tempatnya yang dikawal,” katanya.

    Nasib Aipda H

    Akibat kejadian tersebut, Aipda H kini telah dibebastugaskan.

    Tak hanya itu, oknum Patwal tersebut juga tengah menjalani pemeriksaan.

    “Oknum patwal telah dicopot dan dibebastugaskan dan sedang dalam pemeriksaan,” kata Rizky, dilansir WartakotaLive.com, Sabtu (15/3/2025).

    Rizky pun meminta maaf kepada masyarakat atas tindakan anggotanya tersebut.

    “Saya memohon maaf jika ada kesalahpahaman dari anggota kami di jalan dan viral di media sosial,” imbuh Rizky.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul SOSOK Pemotor Korban Patwal Arogan di Puncak, Bukan Matel, Disenggol Alphard Lalu Ditendang Polisi

    (Tribunnews.com/Falza/Faryyanida Putwiliani) (TribunnewsBogor.com/Sanjaya Ardhi)