Kementrian Lembaga: Polisi

  • Tarik Pungli ke Pedagang Setiap Hari, Preman Pasar Bogor Ditangkap Polisi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        16 Maret 2025

    Tarik Pungli ke Pedagang Setiap Hari, Preman Pasar Bogor Ditangkap Polisi Megapolitan 16 Maret 2025

    Tarik Pungli ke Pedagang Setiap Hari, Preman Pasar Bogor Ditangkap Polisi
    Editor
    BOGOR, KOMPAS.com –
    Seorang preman di
    Pasar Bogor
    , Jawa Barat, berinisial AS (39) ditangkap polisi pada Sabtu (15/3/2025).
    Kapolsek Bogor Tengah Kompol Agustinus Manurung mengatakan, AS ditangkap karena kerap melakukan pungutan liar (
    pungli
    ) kepada para pedagang.
    “Penangkapan ini dilakukan setelah petugas Polsek Bogor Tengah menerima laporan dari warga tentang adanya preman yang melakukan pungli di Pasar Bogor,” kata Agustinus dalam keterangannya kepada
    TribunnewsBogor.com
    .
    Agustinus menyampaikan, setiap hari AS menarik uang pungli dengan nominal beragam kepada para pedagang di Pasar Bogor.
    Ia berdalih menarik pungli untuk uang keamanan. Padahal, uang hasil pungli tersebut dia gunakan untuk keperluan pribadinya.
    “Jumlahnya variasi. Mulai dari Rp 2.000 sampai Rp 5.000 setiap harinya. Dalihnya mengaku untuk keamanan,” ujar Agustinus.
    “Bukan untuk keamanan. Tapi, uang itu digunakan untuk keperluan pribadi,” sambungnya.
    Agustinus melanjutkan, para pedagang yang kerap dimintai uang mengaku resah dengan tindakan AS.
    Hal itu membuat AS ditangkap dan langsung dibawa ke kantor polisi dengan harapan para pedagang bisa kembali berjualan dengan nyaman.
    “Dengan demikian, diharapkan juga dapat mengurangi tindak kriminalitas dan memberikan rasa aman bagi masyarakat,” tutur Agustinus.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • PBHI Tolak Perluasan Kewenangan Lewat RUU TNI-Polri-Kejaksaan

    PBHI Tolak Perluasan Kewenangan Lewat RUU TNI-Polri-Kejaksaan

    Jakarta

    Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM Indonesia (PBHI), Gina Sabrina, menolak Revisi undang-undang (RUU) TNI, Polri, hingga Kejaksaan yang bergulir di DPR. Gina mengatakan Revisi UU ini berbahaya bagi hak asasi manusia (HAM) dan demokrasi

    “Seharusnya ada banyak hal yang harus dievaluasi terlebih dahulu sebelum melanjutkan pembahasan Revisi UU ini karena memang berbahaya sekali apalagi dalam konteks HAM dan demokrasi,” kata Gina dalam diskusi yang bertajuk ‘Memperluas Kewenangan Vs Memperkuat Pengawasan: Kritik RUU Kejaksaan, Polri dan TNI’ dilihat di kanal YouTube Universitas Trisakti, Minggu (16/3/2025).

    Gina mendesak dua usulan mengenai polemik ketiga RUU ini. Pertama, dia meminta dilakukan evaluasi menyeluruh sebelum membahas Revisi UU TNI, Polri dan Kejaksaan.

    “Usulan kami sebenarnya 2, menunda segala pembahasan Revisi UU Kejaksaan Kepolisian dan TNI untuk terlebih dahulu melakukan evaluasi menyeluruh,” kata Gina.

    Kedua, kata Gina, harus dilakukan yakni penguatan terhadap seluruh komisi nasional yang ada di Indonesia. Dia menyebut perluasan kewenangan terhadap institusi negara harus dianggap sebagai ancaman kebebasan sipil.

    “Penting untuk melakukan penguatan kelembagaan terhadap komisi nasional yang ada di negara ini,” kata Gina.

    Gina melihat di 3 RUU ini ada pemindahan wewenang dari satu lembaga ke lembaga lainnya. Dia menyebut hal ini hanya akan menyelesaikan masalah dengan masalah.

    “Pertanyaannya, apakah solusinya adalah memindahkan perluasan berlebih tadi dari polisi ke kejaksaan? Jawabannya tentu tidak tentu ini menyelesaikan masalah dengan masalah,” ujarnya.

    (whn/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Polisi Ungkap Jaringan Narkoba Lintas Provinsi, Amankan 34 Kg Ganja dan Sabu di Jakarta – Halaman all

    Polisi Ungkap Jaringan Narkoba Lintas Provinsi, Amankan 34 Kg Ganja dan Sabu di Jakarta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya mengungkap jaringan peredaran gelap narkotika lintas provinsi yang menghubungkan Sumatera Utara (Sumut) dan Jakarta. 

    Dalam operasi besar yang digelar pada Sabtu (15/3/2025), polisi menangkap lima tersangka dan menyita barang bukti berupa 34 kilogram ganja kering siap edar serta 6,98 gram sabu.

    “Kami telah mengamankan 34 kilogram ganja jaringan Sumatera Utara – Jakarta,” ujar Kasubdit 3 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, AKBP Ade Candra, dalam keterangannya, Minggu (16/3/2025).

    Pengungkapan ini berawal dari informasi yang diterima oleh pihak kepolisian tentang pengiriman ganja dari Medan ke Jakarta untuk diperjualbelikan di wilayah ibu kota.

    Setelah penyelidikan intensif, polisi berhasil menangkap tersangka pertama yang berinisial I di Jalan Gunung Sahari, dengan barang bukti 1 kilogram ganja.

    Dari hasil interogasi terhadap I, polisi mendapatkan informasi mengenai lokasi penyimpanan barang haram lainnya.

    “Dari hasil interogasi, petugas memperoleh informasi bahwa masih ada narkotika lain yang disimpan di sebuah kontrakan di daerah Pinangsia, Jakarta Barat. Tim bergerak ke lokasi tersebut dan mengamankan 3 Kg ganja serta 6,98 gram sabu,” ujar Ade Candra.

    Namun, operasi tidak berhenti di situ.

    Tim yang terus menggali informasi berhasil menemukan tempat penyimpanan lainnya di kontrakan yang sama, di mana 30 kilogram ganja disembunyikan dalam dua karung hijau.

    Kasubdit 3 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, pun berhasil mengamankan lima tersangka dan 34 Kg ganja, serta 6,98 gram sabu, dalam operasi ini.

    Kelima tersangka, yakni I, R R , S, P dan R, saat ini sudah digelandang ke Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya untuk penyidikan lebih lanjut.

    “Polda Metro Jaya mengimbau masyarakat untuk terus berperan aktif dalam memberikan informasi guna mencegah peredaran narkoba yang merusak generasi bangsa,” pungkasnya.

  • 3 Maling Bengkel Kapal di Penjaringan Ditangkap, Barang Berharga Rp80 Juta Dijual Kiloan Rp800 Ribu

    3 Maling Bengkel Kapal di Penjaringan Ditangkap, Barang Berharga Rp80 Juta Dijual Kiloan Rp800 Ribu

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

    TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN – Tiga pelaku pencurian peralatan bengkel kapal di Rusun Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara ditangkap polisi.

    Ketiga pelaku sebelumnya terekam CCTV menggasak peralatan kapal senilai Rp 80 juta pada Selasa (25/2/2025).

    Sesaat setelah beraksi, ketiga pelaku yang berinisial J (34), A (17), dan A (17) menjual barang curiannya ke pengepul besi bekas.

    Harga beberapa barang yang mencapai puluhan juta itu akhirnya hanya dihargai sesuai berat kilogramnya, di mana para pelaku menerima total sekitar Rp 800.000 dari pengepul.

    Kanit Reskrim Polsek Metro Penjaringan AKP Arief Ryzki Wicaksana mengatakan, ketiga pelaku ditangkap pada Selasa (11/3/2025), dua pekan setelah melakukan aksinya.

    Ketiga pelaku ditangkap dari kediamannya di permukiman padat penduduk wilayah Muara Baru.

    “Jadi pencurian peralatan kapal ini terjadi pada tanggal 25 Februari. Yang dicuri itu tabung gas, kompresor, sama mesin bor, kerugiannya mencapai Rp 80 juta,” kata Arief, Minggu (16/3/2025).

    Penangkapan terhadap ketiga pelaku dilakukan tim Resmob Unit Reskrim Polsek Metro Penjaringan di bawah pimpinan AKP Muhaiyin Ikhsan.

    Kepada polisi, para pelaku mengungkapkan mereka telah menjual barang-barang curiannya itu ke pengepul besi bekas.

    “Kalau hasilnya, dijualnya mereka di wilayah penjaringan, di wilayah tukang gini ya, apa namanya, kiloan besi. Jadi memang harganya jauh nih. Dari yang valuasinya Rp 80 juta, mereka hanya bisa menjual sekitar Rp 800 ribuan,” kata Arief.

    Ketiga pelaku kini sudah ditahan di Mapolsek Metro Penjaringan dan dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan.

    Mereka terancam 7 tahun penjara.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • STNK Diblokir Setelah Mudik, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

    STNK Diblokir Setelah Mudik, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

    Jakarta

    Pulang dari mudik tiba-tiba STNK terblokir? Hal ini bisa saja terjadi pada detikers. STNK terblokir membuat kamu tidak bisa mengurus pajak tahunan, ganti pelat, sampai balik nama.

    Simak artikel ini untuk mengetahui penyebab STNK diblokir setelah mudik, lengkap dengan cara mengatasi, dan cara mencegah agar STNK tidak diblokir.

    Penyebab STNK Diblokir Setelah Mudik

    Ada sejumlah kemungkinan penyebab STNK diblokir, antara lain adalah tidak membayar pajak dan adanya masalah hukum pada kendaraan.

    Jika STNK diblokir setelah mudik tetapi kamu merasa selalu bayar pajak, bisa jadi penyebabnya terkait masalah hukum pada kendaraan. Dalam perjalanan mudik atau sebelum mudik, detikers mungkin melanggar peraturan lalu lintas.

    Kini Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dapat menindak pelanggar lalu lintas dengan bantuan kamera ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement). Polisi akan melakukan tilang elektronik, misalnya ketika kamu menerobos lampu merah, melanggar ganjil genap, atau melanggar jalan searah.

    Dikutip dari situs Polri, kepolisian akan mengirimkan pemberitahuan melalui WhatsApp (WA) ke nomor HP pengendara. Pengendara bisa mengkonfirmasi jika tidak merasa melanggar lalu lintas.

    Jika dalam waktu 16 hari tidak ada konfirmasi maupun pembayaran denda tilang, maka STNK kendaraan tersebut akan diblokir.

    Cara Mengatasi STNK Diblokir Akibat Tilang ETLE

    Cara mengatasi STNK diblokir akibat tilang ETLE adalah dengan membayar denda tilang tersebut. Ada dua cara yang bisa dilakukan, yaitu datang langsung ke kantor atau lewat online.

    1. Membuka Blokir STNK ke Kantor

    Detikers bisa langsung mendatangi kantor Subdit Gakkum Ditlantas Polda setempat atau kantor Samsat terdekat dengan membawa dokumen berikut:

    KTP pemilik kendaraan.STNK kendaraan yang diblokir.Bukti tilang atau surat pemberitahuan tilang ETLEBukti pembayaran denda tilang

    2. Membuka Blokir STNK Secara Online

    Proses membuka blokir STNK juga bisa dilakukan secara online dengan cara berikut ini:

    Buka website resmi ETLE Polda Metro Jaya di https://etle-pmj.id/Masukkan nomor referensi tilang yang kamu terima.Bayar denda tilang ke nomor virtual account BRI (BRIVA), ATM, mobile banking, atau teller bank.Blokir STNK akan otomatis terbuka setelah pembayaran berhasil.Cara Mencegah STNK Diblokir ETLE

    Untuk mencegah STNK diblokir akibat tilang ETLE, beberapa hal yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:

    Mematuhi peraturan lalu lintas.Jika merasa pernah melanggar lalu lintas, rajinlah mengecek status kendaraan di situs ETLE.Segera lakukan konfirmasi tilang jika merasa tidak melakukan pelanggaran di situs Konfirmasi ETLE.Jika kamu mengakui adanya pelanggaran, lakukan pembayaran denda tilang dalam waktu yang ditentukan.Gunakan aplikasi Samsat Digital Nasional (SIGNAL) untuk memantau kewajiban pajak dan tilang kendaraan.

    Nah, selama mudik pastikan detikers selalu taat peraturan lalu lintas sehingga terhindar dari tilang ETLE dan risiko STNK diblokir.

    (bai/fds)

  • 5 Korban Dirawat di RS Usai Tabung Gas 3 Kg Meledak di Depok
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        16 Maret 2025

    5 Korban Dirawat di RS Usai Tabung Gas 3 Kg Meledak di Depok Megapolitan 16 Maret 2025

    5 Korban Dirawat di RS Usai Tabung Gas 3 Kg Meledak di Depok
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com
    – Sebanyak lima warga menjadi korban akibat tabung gas elpiji 3 kilogram (kg) meledak di Jalan Kampung Lio RT 09/RW 08, Bojong Pondok Terong, Cipayung, Kota Depok pada Sabtu (15/3/2025) sore.
    Meski demikian, polisi belum dapat merinci luka yang dialami para korban.
    “Ada lima korban tapi kalau lukanya kita belum monitor,” kata Kapolsek Pancoran Mas Kompol Samsono saat dikonfirmasi
    Kompas.com
    , Minggu (16/3/2025).
    Samsono menceritakan, insiden ini bermula saat N membeli tabung
    gas elpiji 3 kg
    ke warung di dekat rumahnya.
    Dia pun meminta tolong kepada sang pemilik warung berinisial I untuk dipasangkan karena dirinya dan orang yang berada di rumah tidak bisa memasang tabung gas tersebut.
    Namun, saat I sedang memasang gas ke regulator, warga lainnya ikut dipanggil untuk membantu.
    “Kemudian, memanggil Bapak W yang kebetulan sedang lewat depan rumah korban. Kemudian, ketika di pasang gas tersebut meledak,” ujar Samsono.
    Pengamatan
    Kompas.com
    di lokasi, rumah yang berada di ujung jalan sebelum belokan ini sudah diberi garis kuning polisi.
    Puing-puing bangunan masih berserakan di seluruh sudut dalam rumah yang dindingnya berwarna hijau toska itu.
    Atap rumah tersebut juga sudah menganga, menyisakan sedikit rangka baja yang masih menyangkut di atas.
    Ledakan tabung gas elpiji 3 kg ini terlihat memberikan dampak paling parah tepat di belakang rumah lokasi kejadian.
    Sedangkan satu rumah terdampak lainnya berada di samping kanan lokasi kejadian.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Trump Bekukan Media yang Didanai Pemerintah AS, Termasuk Voice of America

    Trump Bekukan Media yang Didanai Pemerintah AS, Termasuk Voice of America

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberi cuti kepada jurnalis di Voice of America dan lembaga penyiaran lain yang didanai AS. Dia tiba-tiba membekukan media yang telah berdiri selama puluhan tahun yang telah lama dianggap penting untuk melawan serangan informasi Rusia dan China.

    Dilansir AFP, Minggu (16/3/2025), ratusan staf di VOA, Radio Free Asia, Radio Free Europe, dan media lain menerima email akhir pekan yang isinya menyatakan mereka akan dilarang masuk ke kantor dan harus menyerahkan kartu pers serta perlengkapan yang disediakan kantor.

    Trump, yang telah mengecam keras badan bantuan global AS dan Departemen Pendidikan, pada hari Jumat mengeluarkan perintah eksekutif yang mencantumkan Badan Media Global AS sebagai salah satu ‘elemen birokrasi federal yang telah ditetapkan presiden sebagai tidak diperlukan’.

    Pendukung Trump yang bersemangat dan ditugaskan memimpin badan media tersebut, Kari Lake, mengatakan dalam email kepada media tersebut bahwa uang hibah federal tidak lagi melaksanakan prioritas badan tersebut. Gedung Putih mengatakan pemotongan itu dilakukan agar para pembayar pajak tidak lagi terikat pada ‘propaganda radikal’ yang menandai perubahan nada dramatis terhadap jaringan media dengan tujuan memperluas pengaruh AS di luar negeri.

    Pejabat pers Gedung Putih Harrison Fields menulis ‘selamat tinggal’ di X dalam 20 bahasa, sebuah sindiran terhadap liputan multibahasa media tersebut. Direktur VOA Michael Abramowitz mengatakan dia termasuk di antara 1.300 staf yang diberhentikan pada hari Sabtu (15/3).

    “VOA membutuhkan reformasi yang matang, dan kami telah membuat kemajuan dalam hal itu. Namun tindakan hari ini akan membuat Voice of America tidak dapat melaksanakan misi vitalnya,” katanya di Facebook yang mencatat bahwa liputannya — dalam 48 bahasa — telah menjangkau 360 juta orang setiap minggu.

    “Para ayatollah Iran, pemimpin komunis China, dan para otokrat di Moskow dan Minsk akan merayakan kehancuran RFE/RL setelah 75 tahun,” kata pemimpin RFE, Stephen Capus, dalam sebuah pernyataan.

    Media yang didanai AS telah mengubah orientasi mereka sejak berakhirnya Perang Dingin, dengan menghentikan sebagian besar program yang ditujukan untuk negara-negara Eropa Tengah dan Timur yang baru demokratis dan berfokus pada Rusia dan China. Media yang didanai negara China telah memperluas jangkauan mereka secara tajam selama dekade terakhir, termasuk dengan menawarkan layanan gratis kepada outlet di negara-negara berkembang yang seharusnya membayar kantor berita Barat.

    Kebijakan tersebut telah membuat marah beberapa orang di sekitar Trump, yang telah lama mencela media dan menyarankan agar outlet yang didanai pemerintah mempromosikan kebijakannya. Langkah untuk mengakhiri media yang didanai AS kemungkinan akan menghadapi tantangan, seperti pemotongan besar-besaran Trump lainnya.

    Kongres, bukan presiden, memiliki kekuasaan konstitusional atas keuangan dan Radio Free Asia khususnya telah menikmati dukungan bipartisan di masa lalu. Selain itu, kelompok advokasi Reporters Without Borders mengecam keputusan tersebut dengan mengatakan bahwa hal itu mengancam kebebasan pers di seluruh dunia dan meniadakan 80 tahun sejarah Amerika dalam mendukung arus informasi yang bebas.

    Gregory Meeks, politikus Demokrat tingkat atas di Komite Urusan Luar Negeri DPR, dan anggota kongres senior Demokrat Lois Frankel mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama bahwa langkah Trump akan menyebabkan kerusakan yang bertahan lama pada upaya AS untuk melawan propaganda di seluruh dunia. Seorang karyawan VOA, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, menggambarkan pesan hari Sabtu sebagai ‘contoh sempurna dari kekacauan dan sifat proses yang tidak siap’ dengan staf VOA berasumsi bahwa program yang dijadwalkan dibatalkan tetapi tidak diberitahu secara langsung.

    Seorang karyawan Radio Free Asia berkata hal ini bukan hanya tentang kehilangan penghasilan.

    “Kami memiliki staf dan kontraktor yang takut akan keselamatan mereka. Kami memiliki wartawan yang bekerja di bawah radar di negara-negara otoriter di Asia. Kami memiliki staf di AS yang takut dideportasi jika visa kerja mereka tidak berlaku lagi. Melenyapkan kami dengan goresan pena sungguh mengerikan,” ujar staf tersebut.

    (haf/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • BREAKING NEWS: 3 Pekerja di Cimanggung Sumedang Diduga Meninggal Dunia saat Bersihkan Sumur Limbah Pabrik 

    BREAKING NEWS: 3 Pekerja di Cimanggung Sumedang Diduga Meninggal Dunia saat Bersihkan Sumur Limbah Pabrik 

    JABAR EKSPRES – Limbah pabrik milik PT Adira Semesta Industry, yang berlokasi di wilayah Desa Sindanggalih, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang diduga memakan korban jiwa.

    Sebanyak tiga orang pekerja diduga meninggal dunia di dalam sumur limbah pabrik di Jalan Raya Parakanmuncang kilometer (KM) 02 Nomor 53 tersebut.

    Melalui informasi yang dihimpun Jabar Ekspres, pihak kepolisian sedang menyelidiki peristiwa tragis yang terjadi sekira 10.00 WIB pada Minggu, 16 Maret 2025 siang.

    Ketika dikonfirmasi, Kapolsek Cimanggung, Kompol Karyaman D membenarkan, adanya peristiwa tersebut dan pihaknya saat ini masih mengumpulkan informasi lebih lanjut.

    “Anggota sudah berada di lokasi kejadian, dan kami masih mencari informasi terkait penyebab kematian korban,” katanya, Minggu (16/3).

    Diketahui PT Adira Semesta Industry merupakan pabrik pengolahan bahan baku dari kulit untuk dibuat bahan jadi.

    BACA JUGA: Empat Desa di Cimanggung Sumedang Terendam Banjir Luapan Sungai Cimande Capai 2 Meter, Warga Diungsikan

    Korban yang diketahui bernama Gaos, Widodo, dan Aji diduga meninggal dunia saat sedang bekerja membersihkan limbah di dalam pabrik.

    Namun, sampai sekarang ini, terkait penyebab pasti kematian para korban masih belum dapat dipastikan, dan sedang diselidiki lebih lanjut oleh pihak kepolisian.

    “Yang jelas, saat kejadian mereka sedang bekerja membersihkan limbah pabrik,” beber Kapolsek.

    Sekitar pukul 13.00 WIB, Tim Inavis Polres Sumedang telah memasuki area pabrik untuk melakukan identifikasi jenazah dan mengumpulkan bukti di lokasi kejadian.

    Kemudian sekira pukul 14.19 WIB, satu unit mobil Reskrim Polres Sumedang, terlihat menyusul memasuki area pabrik PT Adira Semesta Industry.

    Ketika awak media mencoba memasuki area pabrik, pihak PT Adira Semesta Industry melalui bagian keamanan, melarang wartawan untuk memasuk dan hanya bisa menunggu di luar pagar.

    Sementara itu, salah seorang warga Kecamatan Cimanggung, Yadi membenarkan bahwa dua korban berasal dari Cimanggung, sedangkan satu korban lainnya berasal dari luar daerah.

    BACA JUGA: Sungai Cimande Kembali Merendam 4 Desa di Cimanggung Sumedang, Warga: Tak Butuh Perhatian Pemerintah, Tapi Solusi Nyata

    “Benar, ada warga Cimanggung yang meninggal, dan satu lagi dari luar Cimanggung,” ujarnya.

  • Usai Antar Istri ke Rumah Sakit, Motor Wartawan di Jaktim Digondol Maling

    Usai Antar Istri ke Rumah Sakit, Motor Wartawan di Jaktim Digondol Maling

    JAKARTA – Seorang wartawan bernama Rifai harus mengalami pil pahit. Pasalnya kendaraan yang setiap hari digunakan untuk bekerja telah digondol maling di rumahnya.

    Rifai mengatakan kejadian itu terjadi di Jalan Entong Gendut, Baru Ampar 3, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat, 14 Maret, siang hari

    “Perkiraan jam 1 siang, pas selesai anter bini chek ke rumah sakit. Motor terpakir di luar kontrakan,” kata Rifai saat dikonfirmasi, Minggu, 16 Maret.

    Rifai mengaku baru menyadari motornya hilang saat ingin memasukkan kendaraanya pada dini hari.

    “Sempat tidak sadar motor hilang, tersadar subuh (15/3) pas mau masukin motor. Dan baru sadar kalau motor satri merah hitam udah engga ada,” ungkapnya.

    Saat ini dirinya beriniat melaporkan peristiwa yang dialaminya ke Polsek Kramat Jati, guna dilakukan tindakan lebih lanjut.

    “Saya lagi lengkapi berkas, untuj buat laporan ke Polsek,” ucapnya.

    Dalam kesempatannya, Rifai berharap kepada RT hingga Camat di tempatnya meningkatkan keamanannya. Tujuannya agar tidak ada lagi kejadian serupa.

    “Selain pengamanan kurang, disini tidak adanya cctv, jadinya mempersulit kerja kepolisian untuk menangkap para pelaku.

    semoga bisa menjadi perhatian pihak terkait terutama kelurahan batu alpar atau kecamatan Kramat Jati. Untuk pemasangan cctv di lokasi yang memang rawan dan menjadi langganan kasus pencurian,” harap Rifai.

  • Polisi Amankan 6 ABG Konvoi Nyalakan Petasan Jelang Buka Puasa di Kemayoran

    Polisi Amankan 6 ABG Konvoi Nyalakan Petasan Jelang Buka Puasa di Kemayoran

    Jakarta

    Polisi mengamankan enam remaja yang kedapatan membawa dan menyalakan petasan di Kemayoran, Jakarta Pusat dekat Jakarta International Expo (JIExpo). Polisi mengatakan aksi para remaja itu mengganggu ketertiban umum dan berpotensi membahayakan pengunjung.

    “Tim Patroli Perintis Presisi langsung bergerak setelah mendapat laporan adanya sekelompok remaja yang melakukan iring-iringan sambil membawa bendera dan menyalakan petasan. Kami berhasil mengamankan enam remaja beserta barang bukti,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro dalam keterangannya, Minggu (16/3/2025).

    Peristiwa ini terjadi pada Sabtu (15/3) pukul 18.00 WIB. Enam remaja yang diamankan berinisial MY (17), RA (12), M (15), R (12), RZ (15), dan RL (16).

    Susatyo mengatakan para remaja itu berasal dari wilayah Jakarta Utara dan sebagian masih berstatus pelajar. Dia menegaskan pendekatan yang dilakukan kepolisian bukan sekadar tindakan hukum, tetapi juga pembinaan.

    “Kami memahami bahwa mereka masih remaja, mudah terbawa arus pergaulan dan emosi. Oleh karena itu, kami tidak hanya menindak, tetapi juga membina. Orang tua dan lingkungan juga memiliki peran besar dalam mengarahkan anak-anak agar tidak terlibat dalam tindakan yang berisiko,” ujar Susatyo.

    Dia juga mengimbau masyarakat untuk lebih peduli terhadap aktivitas anak-anak di luar rumah. Dia mengajak masyarakat menjaga keamanan dan ketertiban bersama.

    Kasat Samapta Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol Willian Alexander, menambahkan ada satu buah petasan yang telah diledakkan di area JIExpo. Dia mengatakan pihaknya akan memanggil orang tua enam remaja tersebut.

    “Kami menemukan satu petasan yang sudah meledak, diduga sengaja dinyalakan oleh kelompok remaja ini. Untuk menghindari kejadian serupa, mereka kami bawa ke Polsek Kemayoran untuk diperiksa lebih lanjut,” ujar Willian.

    (mib/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu