Kementrian Lembaga: Polisi

  • Identitas Pelaku Pengeroyokan Jukir di Cimaung Dikantongi, Polisi Buru Para Terduga!

    Identitas Pelaku Pengeroyokan Jukir di Cimaung Dikantongi, Polisi Buru Para Terduga!

    JABAR EKSPRES – Kapolresta Bandung Kombes Pol Aldi Subartono menyampaikan bahwa pihaknya tengah memburu para pelaku pengeroyokan seorang juru parkir (jukir) yang terjadi di sebuah Minimarket di Desa Cimaung, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, pada Minggu (16/3) petang.

    “Saat ini kami masih memburu para pelaku lainnya yang identitasnya sudah kami kantongi,” ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (17/3/2025).

    Hal itu diungkapkan Aldi setelah Jajaran Satuan Reserse Kriminal Polresta Bandung menangkap satu orang pelaku pengeroyokan terhadap jukir berinisial RS (24) hingga tewas tersebut.

    Pelaku yang diketahui merupakan anggota geng motor itu, berhasil diamankan dalam waktu kurang dari tiga jam setelah insiden terjadi.

    BACA JUGA:Satu Anggota Geng Motor Pembunuh Jukir di Cimaung Diringkus Polisi

    Adapun menurut penuturan Aldi, insiden pengeroyokan itu bermula ketika DK bersama anggota geng motor lainnya tengah membagikan takjil kepada para pengendara motor Minggu petang.

    Kemudian mereka bertemu dengan korban dan terlibat ketersinggungan antara korban dan para anggota geng motor tersebut, hingga terjadi penganiayaan hingga korban tewas.

    “Untuk motif kita masih dalami. Tapi motif awal ini mereka baru melaksanakan pembagian takjil. Kemudian ketemu dengan korban, ada ketersinggungan sehingga mereka ini mengejar korban, menganiaya sampai dengan meninggal dunia,” ungkapnya.

    Atas kejadian tersebut, Aldi menegaskan pihak kepolisian tidak akan mentolerir aksi kekerasan terlebih aksi-aksi kriminalitas yang meresahkan masyarakat, termasuk yang dilakukan oleh geng motor.

    BACA JUGA:Jukir di Minimarket Cimaung Dikeroyok hingga Tewas, Polisi Buru Pelaku

    Pihaknya juga meminta agar para pelaku lain yang terlibat untuk segera menyerahkan diri.

    “Masih ada beberapa yang kita kejar, tim sedang mengejar. Oleh karena itu sekali lagi saya himbau para pelaku untuk menyerahkan diri. Kalau nanti tertangkap oleh kami tentunya akan melakukan tindakan tegas dan terukur,” tutupnya.

    Sebelumnya, Viral di media sosial, seorang juru parkir (Jukir) di salah satu minimarket di Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung dikeroyok sejumlah orang pada Minggu (16/3) sore.

    Dalam video yang beredar terlihat beberapa orang masuk ke dalam minimarket dan membuat takut para pembeli serta petugas minimarket.

  • Fakta Ekshumasi Jenazah Siswa SMA di Asahan, Ditemukan Bercak Darah, Diduga Dianiaya Oknum Polisi – Halaman all

    Fakta Ekshumasi Jenazah Siswa SMA di Asahan, Ditemukan Bercak Darah, Diduga Dianiaya Oknum Polisi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Siswa SMA di Asahan, Sumatra Utara bernama Pandu Brata Siregar (18) tewas saat dirawat di Rumah Sakit Umum Abdul Manan Simatupang pada Senin (10/3/2025) lalu.

    Diduga, Pandu ditendang oknum polisi yang menangkapnya saat menonton balap lari pada Minggu (9/3/2025).

    Penyidik melakukan ekshumasi atau pembongkaran makam korban pada Minggu (16/3/2025).

    Dokter forensik RS Bhayangkara TK II Medan, dr Ismurizal SpF, menyatakan kematian korban tak wajar setelah ditemukan sejumlah bercak darah.

    “Sudah kita autopsi, sudah kita ambil semua dan kita lihat. Nanti dia dirangkum semua ya,” bebernya, Minggu dikutip dari TribunMedan.com.

    Hasil autopsi akan keluar dua pekan kedepan untuk mengungkap penyebab kematian korban.

    “Kan dia sudah dikubur, kita lihatlah nanti. Ada memang seperti warna kemerahan gitu ya. Tapi, belum bisa kita simpulkan karena harus ada pemeriksaan tambahan,” lanjutnya.

    Sementara itu kuasa hukum keluarga korban, Chrisye Sitorus, menyatakan ada dokter independen yang dihadirkan untuk mengawal proses ekshumasi.

    “Kami menghadirkan dokter ini diharapkan menjadi pembanding dari dokter yang kita hadirkan dan juga dari dokter yang dihadirkan pihak kepolisian,” tuturnya.

    Menurutnya, kematian Pandu janggal karena tak memiliki riwayat penyakit.

    “Karena sebelumnya, dia ini sehat. Tiba-tiba meninggal dunia. Kami merasa ada kejanggalan atas kematian korban,” tandasnya.

    Kapolres Asahan Bentuk Tim Khusus

    Polres Asahan membentuk tim khusus untuk mengungkap dugaan kekerasan aparat.

    Kaur Bin Ops Satuan Reserse Kriminal Polres Asahan, Iptu Ahmadi, menyatakan tim bentukan Kapolres Asahan terdiri dari tim Reskrim dan tim Propam.

    “Kapolres sudah mengeluarkan surat perintah (sprint) terhadap adanya dugaan yang seperti baru-baru ini viral. Kapolres bentuk dua unit, kami dari tim Reskrim menyelidiki pengungkapan dari kematiannya,” tandasnya, Jumat (14/3/2025).

    Sejumlah saksi telah diperiksa oleh tim khusus dengan tidak melibatkan jajaran Polsek Simpang Empat.

    “Ini murni tim internal dari Polres. Saat ini rekan kami masih mengambil keterangan rekan Pandu di sekolah, dan saat ini sebagian ada di Polsek Simpang Empat, dan ada di Universitas Asahan untuk menyelidiki seluruh yang bersangkutan dengan kasus ini,” tuturnya.

    Iptu Ahmadi meminta masyarakat untuk menunggu hasil penyelidikan dan tidak terpancing emosinya.

    Sosok Korban

    Berdasarkan keterangan dokter, Pandu mengalami luka bocor di lambung akibat pukulan benda tumpul.

    Kerabat korban yang enggan disebut identitasnya mengatakan Pandu mengaku ditendang dua kali oleh oknum polisi.

    “Jadi awalnya dia ini nonton balap lari sama teman-temannya, di dekat PT Sintong. Kemudian, ada polisi dua sepeda motor ngejar bubarkan balap itu.”

    “Karena kewalahan, mereka satu sepeda motor tarik lima,” bebernya, Selasa (11/3/2025).

    Korban dianiaya setelah kejar-kejaran dengan oknum polisi menggunakan sepeda motor.

    “Setelah dikejar, satu orang lompat kemudian lari. Lepas dari kejaran polisi. Saat korban yang lompat, terjatuh dan pengakuan korban saat itu langsung ditendang sebanyak dua kali,” lanjutnya.

    Korban kemudian dibawa ke Polsek Simpang Empat dan dijemput keluarga karena mengalami sakit.

    Ia menerangkan Pandu merupakan yatim piatu dan keluarga sedang berunding untuk melaporkan kasus ini ke Propam Polres Asahan.

    “Saat ini sudah dalam proses pemakaman, laporan ini kami masih pertimbangkan apakah akan membuat laporan karena masalah biaya juga,” lanjutnya.

    Selama sekolah, Pandu selalu latihan fisik karena bercita-cita ingin masuk TNI.

    “Dia juga bukan anak yang nakal, saya tau dia juga pelari, dia berprestasi. Terbukti, setiap dia ikuti lomba, dia selalu juara,” tandasnya.

    Ia membantah keterangan Polres Asahan yang menyatakan Pandu positif menggunakan narkoba.

    “Fitnah, itu tidak benar. Karena saya setiap hari dengan korban. Saya tau persis kehidupan dia (korban). Jangankan sabu, rokok pun tidak,” tegasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunMedan.com dengan judul Keluarga Pandu Brata Hadirkan Dokter Independen untuk Pembanding dari Hasil Otopsi

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunMedan.com/Alif Alqodri)

  • Perdana, Vatikan Rilis Foto Paus Fransiskus di Rumah Sakit

    Perdana, Vatikan Rilis Foto Paus Fransiskus di Rumah Sakit

    Jakarta

    Vatikan merilis foto pertama Paus Fransiskus sejak masuk rumah sakit pada Februari 2025. Dalam foto tersebut, ia terlihat duduk di kursi roda mengenakan jubah dan stola.

    Kantor pers Vatikan menyatakan bahwa Paus Fransiskus, yang berusia 88 tahun, sedang “merayakan Misa Kudus di kapel apartemennya di lantai 10 Poliklinik Gemelli.”

    Paus Fransiskus telah dirawat di sana sejak 14 Februari 2025 karena komplikasi pneumonia di paru-parunya.

    “Saya sedang mengalami masa cobaan, dan saya senasib dengan saudara dan saudari yang sakit,” kata Paus dalam postingan yang diunggah di akun resmi Instagramnya, sambil menambahkan bahwa meskipun tubuhnya lemah, “tidak ada yang bisa menghentikan kita untuk mencintai, berdoa, berusaha untuk diri sendiri, dan saling mendampingi satu sama lain dalam iman.”

    Paus juga ikut berdoa bagi para korban yang terluka akibat perang di Ukraina, Palestina, Israel, Lebanon, Myanmar, Sudan dan Republik Demokratik Kongo.

    Kondisi Paus Fransiskus disebut berangsur membaik

    Dalam laporan medis terbaru Paus Fransiskus yang dikeluarkan pada Sabtu (15/03), Takhta Suci mengatakan bahwa paus berangsur-angsur membaik dan menggunakan lebih sedikit ventilasi mekanis di malam hari untuk membantu pernapasan.

    Kantor Pers Takhta Suci menggambarkan kondisi Paus Fransiskus dalam keadaan stabil, tetapi belum diketahui kapan dia akan keluar dari rumah sakit.

    Paus yang memiliki nama asli Jorge Mario Bergoglio ini dianggap rentan terhadap infeksi paru-paru karena menderita selaput dada saat muda dan sebagian paru-parunya telah diangkat.

    Sinyal kuat akan terus menjabat

    Paus Fransiskus telah menerima fisioterapi untuk membantu pernapasannya dan terapi fisik untuk mobilitasnya. Dia telah menggunakan kursi roda dalam beberapa tahun terakhir karena sakit lutut dan punggung.

    Pada Kamis (13/03), Bergoglio merayakan 12 tahun kepausannya, dari rumah sakit.

    Para dokter yang tidak dilibatkan dalam perawatan paus mengatakan kalau Paus kemungkinan akan menghadapi jalan panjang menuju pemulihan, mengingat usia dan kondisi medis lainnya.

    Namun pada Sabtu (16/03), Vatikan mengumumkan bahwa Paus Fransiskus telah menyetujui perpanjangan tiga tahun yang baru untuk proses formasi Gereja Katolik dunia. Terlepas dari masalah kesehatannya, hal ini dapat dilihat sebagai niat Paus Fransiskus untuk terus memimpin Takhta Suci.

    Doa bersama besar-besaran di kampung halaman Paus Fransiskus

    Di negara asalnya, Argentina, ribuan orang berkumpul di sebuah gereja di pinggiran Buenos Aires untuk mendoakan paus. Hal itu dilaporkan oleh kantor berita Reuters.

    Mereka datang sambil membawa drum, simbal, bendera, dan kaleng-kaleng berisi air suci.

    “Hidup Paus Fransiskus,” kata seorang imam kepada para jemaat.

    Dilihat dari banyaknya para pengunjung yang datang dari lingkungan miskin, pastor menyebut hal itu menandakan kalau jemaat menyukai paus.

    “Beginilah seharusnya kita menghidupi gereja seperti yang diajarkan oleh Paus Fransiskus, gereja yang miskin untuk yang miskin,” ujarnya.

    Paus Fransiskus mendapat julukan “Paus Kumuh” saat menjabat sebagai Uskup Agung Buenos Aires. Hal itu dikarenakan kedekatannya dengan orang miskin dan kurang mampu.

    mh/mel (dpa, Reuters)

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Polisi dalami kasus keributan sopir taksi akibat rebutan parkir

    Polisi dalami kasus keributan sopir taksi akibat rebutan parkir

    Jakarta (ANTARA) – Pihak kepolisian mendalami kasus keributan antara dua orang sopir taksi yang saling pukul akibat rebutan parkir di kawasan Kalibata City, Jakarta Selatan, pada Sabtu (15/3) lalu.

    “Terkait keributan sopir taksi Bluebird dengan sopir taksi daring (online) sedang ditangani oleh unit serse untuk dilakukan penyelidikan,” kata Kapolsek Pancoran Kompol Mansur kepada wartawan di Jakarta, Senin.

    Mansur mengatakan di lokasi itu memang sering terjadi selisih antara pengemudi terkait lahan parkir.

    Hingga kini, pihak masih mendalami kasus yang telah dilaporkan oleh kedua belah pihak.

    “Keduanya membuat laporan,” ujarnya.

    Pihak kepolisian juga berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI untuk menertibkan parkir liar di lokasi tersebut.

    Viral di media sosial melalui akun Instagram @seputar_jaksel, memperlihatkan terjadinya pertikaian antara dua orang.

    Keduanya saling adu mulut sebelum terjadinya kontak fisik.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Dukung Program Prabowo, Kapolri Luncurkan 20 Dapur MBG Hari Ini

    Dukung Program Prabowo, Kapolri Luncurkan 20 Dapur MBG Hari Ini

    Bisnis.com, JAKARTA — Polri meluncurkan 20 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur untuk pendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).

    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merincikan peluncuran dapur MBG itu sebanyak 4 SPPG di tingkat Markas Besar atau Mabes dan sisanya berasal dari Polda jajaran.

    “Untuk launching awal ini kami laksanakan di 4 SPPG di tingkat Mabes dan 16 SPPG di tingkat Polda Prioritas,” ujar Sigit di Pejaten, Jakarta Selatan, Kamis (17/3/2025).

    Dia menambahkan, jumlah itu akan terus bertambah sesuai dengan kebutuhan. Rencananya, Polri bakal membangun 100 SPPG hingga Juli 2025.

    “Pada bulan Mei, Juni, Juli nanti kurang lebih akan terus kami tambah sampai dengan 100 dan kemudian selanjutnya akan kami tambahkan sesuai dengan kebutuhan,” tambahnya.

    Jenderal polisi bintang empat ini mengatakan peluncuran dapur MBG ini merupakan wujud dari Korps Bhayangkara dalam mendukung misi Presiden Prabowo Subianto.

    Dia menambahkan SPPG dari Polri sudah dilengkapi dengan fasilitas penunjang MBG. Misalnya, dengan dapur produksi, hingga ekosistem bahan makanan seperti lahan tanaman hidroponik.

    Di lain sisi, SPPG Polri juga memiliki fasilitas dalam pengamanan distribusi dan makanan. Dengan demikian, makanan hasil dari dapur MBG Polri ini dapat sampai ke sekolah tujuan.

    “Jadi ada potensi yang pada saat kami distribusikan makanan tersebut tidak layak dan kita tentunya akan terus melakukan perbaikan,” pungkasnya.

  • Viral di Media Sosial Anggota PJR Diduga Pungli di Tol Dalam Kota Arah Cawang, Ini Faktanya – Halaman all

    Viral di Media Sosial Anggota PJR Diduga Pungli di Tol Dalam Kota Arah Cawang, Ini Faktanya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Oknum anggota Polisi Jalan Raya (PJR) diduga melakukan penguatan liar (pungli) dari pengendara mobil yang ditilang.

    Peristiwa itu viral di media sosial di mana dalam video tampak ada dua anggota polisi dan satu pengendara.

    Terlihat lokasi kejadian berada di Tol Dalam Kota arah Cawang Jakarta Timur.

    Wadirlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono menjelaskan  terkait adanya video viral yang diunggah di akun medsos tersebut.

    “Dapat kami klarifikasi bahwa kejadian terjadi pada hari Sabtu, 15 Maret 2025 sekira pukul 11.30 di Tol Dalam Kota yaitu petugas PJR Ditlantas Polda Metro Jaya,” ucapnya kepada wartawan, Senin (17/3/2025).

    Saat itu anggota PJR tengah melaksanakan patroli rutin sedang memberhentikan kendaraan baleno dengan pelanggaran tnkb yang sudah habis masa berlaku.

    Kemudian petugas melakukan pemeriksaan terhadap surat-surat pelanggar dan benar bahwa surat-surat kendaraan sudah tidak berlaku.

    Selanjutnya petugas memberikan peringatan dan teguran kepada pelanggar untuk segera memperpanjang dan mengganti TNKB-nya.

    Namun saat itu pelanggar bermaksud memberikan sesuatu kepada petugas namun oleh petugas pemberian tersebut tidak diterima (ditolak).

    “Kami sudah memanggil petugas Bripka R dan Briptu E maupun melakukan klarifikasi kepada pelanggaran saudara IC bahwa memang betul tidak ada penyalahgunaan berupa permintaan uang dari petugas atau hal lainnya yang dilakukan oleh anggota,” tutur Argo.

    Menurutnya, petugas sudah melaksanakan tugasnya secara prosedural.

    “Kemudian kami juga melakukan konfirmasi kepada penggugah video inisla AH , dimana motif yang dilakukan semata-mata hanya mencoba kamera HP dan selanjutnya meminta maaf apabila video nya viral serta menjadi polemik,” pungkasnya.

    Klarifikasi Terduga Pelanggar

    Dari video yang diterima Tribunnews.com, terduga pelanggar inisial IC menjelaskan video tersebut terjadi pada 15 Maret 2025.

    “Di mana terlihat mobil saya diberhentikan patwal PJR, pada saat itu memang saya diberhentikan karena kesalahan saya sendiri,” katanya.

    “Pelat nomor saya habis dan memang pada saat itu ditegur oleh pihak kepolisian, lalu memang dicek juga surat-suratnya,” sambung dia.

    Ia lantas membantah adanya transaksi dalam video yang viral itu.

    Usai diberhentikan dan ditegur oleh Polantas, ia mengaku langsung kembali ke kediamannya.

    “Tapi setelah itu setelah dapat teguran diberikan permohonan maaf sama pihak kepolisian dan memang tidak ada terjadi transaksi apapun, dan setelah itu saya kembali ke tempat tinggal saya,” ucap dia.

    Dari video yang viral tampak pengendara mobil Suzuki Baleno hitam tengah berbincang dengan dua anggota Polantas di bahu jalan.

    Aksi mereka direkam oleh seseorang yang berada di lantai atas gedung yang ada di dekat tol dalam kota tersebut.

    Pengendara pria yang mengenakan kaos hitam terlihat berbincang dengan salah satu Polantas di bagian belakang mobil.

    Sementara satu Polantas lainnya terlihat tengah bermain ponselnya.

    Saat sedang berbincang, tiba-tiba pengendara mobil itu bergegas ke arah penumpang yang ada di samping kemudinya.

    Pria itu terlihat meminta ‘sesuatu’ kepada seorang penumpang, dan penumpang itu seketika membuka barang seperti berbentuk dompet.

    Pria berkaos hitam itu kemudian memasukan benda tersebut ke dalam saku belakang celananya. Kemudian dia mendatangi dua Polantas yang tengah menunggu di bagian belakang mobil.

    Seketika pengendara mobil hitam itu menyerahkan sesuatu ke salah satu anggota Polantas.

    Tampak tangan salah satu Polantas mengayun ke arah pengendara terkesan menerimanya, namun tidak diketahui pasti apakah petugas tersebut mengambil pemberian pengendara atau tidak.

    Usai terjadi perbincangan di pinggir tol, pengendara mobil bergegas melaju ke arah timur.

    Sedangkan dua Polantas itu masuk ke dalam mobil Patroli Jalan Raya (PJR) dan kendaraan yang ditumpanginya mundur ke arah barat.

  • Horor Wanita Dibakar Hidup-hidup di Trem Jerman, Pelaku Kabur

    Horor Wanita Dibakar Hidup-hidup di Trem Jerman, Pelaku Kabur

    Berlin

    Serangan mengerikan terjadi di dalam sebuah trem di wilayah Jerman bagian timur, ketika seorang wanita dibakar hidup-hidup oleh seorang penyerang yang kemudian kabur. Akibat aksi penyerangan itu, korban mengalami luka-luka yang mengancam nyawanya.

    Keterangan kepolisian setempat, seperti dilansir Associated Press, Senin (17/3/2025), menyebut pelaku, yang identitasnya tidak diungkap ke publik, tiba-tiba menuangkan cairan ke tubuh korban dan membakarnya hidup-hidup di dalam trem yang sedang melaju di kota Gera.

    Para penumpang lainnya yang menyadari insiden yang terjadi pada Minggu (16/3) waktu setempat itu, kemudian menghentikan trem dengan menekan tombol darurat. Namun ketika trem berhenti dan pintu terbuka, pelaku memanfaatkan momen itu untuk melarikan diri.

    Melihat salah satu penumpangnya terbakar, sang pengemudi trem dengan cepat dan segera memadamkan api dengan alat pemadam kebakaran darurat.

    Wanita berusia 46 tahun, yang tidak disebut identitasnya itu, kemudian dibawa ke rumah sakit dengan menggunakan helikopter. Dia dilaporkan mengalami luka-luka yang membahayakan nyawanya.

    Kepolisian setempat mengatakan tidak ada korban luka lainnya dalam insiden ini.

    Pelaku penyerangan belum ditangkap hingga kini.

    Lihat juga Video: Pria di Pakistan Tewas Dibakar Massa Seusai Dituduh Bakar Al-Qur’an

    Motif di balik aksi penyerangan brutal dengan membakar orang lain hidup-hidup ini belum diketahui secara jelas. Cairan yang digunakan dalam penyerangan itu juga tidak diketahui secara jelas.

    Hubungan antara pelaku dan korban juga tidak diketahui secara pasti. Namun kepolisian setempat, dalam pernyataan terbaru, mengatakan bahwa mereka sedang mencari suami korban.

    Pihak kepolisian meminta siapa pun yang melihat suami korban atau mengetahui di mana dia berada untuk segera melaporkannya kepada pihak berwenang.

    Dikatakan oleh Kepolisian Jerman bahwa mereka saat ini tidak dapat mengesampingkan kemungkinan suami korban, yang juga berusia 46 tahun dan tidak disebut identitasnya itu, membahayakan publik.

    Lihat juga Video: Pria di Pakistan Tewas Dibakar Massa Seusai Dituduh Bakar Al-Qur’an

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • 3 Prajurit TNI AL Terdakwa Penembakan Bos Rental Minta Dibebaskan

    3 Prajurit TNI AL Terdakwa Penembakan Bos Rental Minta Dibebaskan

    Jakarta, Beritasatu.com – Tiga anggota TNI Angkatan Laut (AL) yang menjadi terdakwa kasus penembakan bos rental mobil, Ilyas Abdul Rahman, dan rekannya Ramli Abu Bakar, meminta dibebaskan dari seluruh tuntutan hukum. Permohonan tersebut disampaikan dalam sidang pleidoi yang digelar di Pengadilan Militer II-08 Jakarta, Cakung, Jakarta Timur, pada Senin (17/3/2025).

    Ketiga terdakwa dalam kasus ini adalah Kelasi Kepala (KLK) Bambang Apri Atmojo, Sersan Satu (Sertu) Akbar Adli, dan Sersan Satu (Sertu) Rafsin Hermawan

    “Menyatakan terdakwa satu atas nama KLK Bambang Apri Atmojo, terdakwa dua atas nama Sertu Akbar Adli, dan terdakwa tiga atas nama Sertu Rafsin Hermawan dibebaskan dari seluruh dakwaan dan tuntutan hukum,” ujar penasihat hukum terdakwa, Letkol Laut (H) Hartono, dalam persidangan.

    Dalam sidang, penasihat hukum para terdakwa menegaskan tidak ada unsur kesengajaan dalam insiden penembakan yang menyebabkan tewasnya Ilyas Abdul Rahman.

    Mereka juga menyoroti tindakan korban dan para saksi yang datang tanpa pendampingan polisi untuk mengambil kembali mobilnya. Menurut mereka, langkah tersebut berpotensi menimbulkan kericuhan karena masuk dalam kategori penyelidikan atau penyidikan yang seharusnya dilakukan oleh aparat kepolisian.

    Selain itu, penasihat hukum menyebut KLK Bambang Apri Atmojo melepaskan tembakan secara spontan dalam situasi keributan untuk melindungi diri. Namun, tembakan itu mengenai Ilyas Abdul Rahman hingga tewas.

    “Tembakan dilakukan dalam situasi chaos, bukan pembunuhan berencana,” tegas penasihat hukum.

    Berdasarkan alasan tersebut, tim pembela menilai ketiga terdakwa tidak bersalah sesuai dakwaan dan tuntutan oditur militer. Mereka juga meminta majelis hakim membebaskan para terdakwa dari penahanan.
    Tuntutan Hukuman

    Sebelumnya, oditur militer menuntut hukuman berat kepada para terdakwa. KLK Bambang Apri Atmojo dan Sertu Akbar Adli dituntut penjara seumur hidup karena terbukti melakukan pembunuhan berencana terhadap Ilyas Abdul Rahman serta menggelapkan mobil korban.

    Sertu Rafsin Hermawan dituntut empat tahun penjara atas keterlibatannya dalam penadahan barang hasil kejahatan. Ketiganya juga dituntut dipecat dari kedinasan TNI AL.

    Selain hukuman pidana, para terdakwa diwajibkan membayar restitusi atau ganti rugi kepada keluarga korban penembakan bos mobil rental, Ilyas Abdul Rahman, dan korban luka Ramli Abu Bakar.

    Dalam sidang pleidoi, penasihat hukum juga meminta majelis hakim untuk memulihkan hak para terdakwa dalam hal kedudukan, martabat, dan kemampuan hukum mereka.

    “Jika majelis hakim memiliki pandangan berbeda, kami berharap keputusan yang diambil tetap seadil-adilnya,” pungkas Hartono terkait tiga prajurit TNI AL yang menjadi terdakwa dalam kasus penembakan bos rental mobil.

  • Gubernur Jakarta Pramono Bakal Lantik Kadis Definitif Setelah Lebaran

    Gubernur Jakarta Pramono Bakal Lantik Kadis Definitif Setelah Lebaran

    Jakarta

    Gubernur Jakarta Pramono Anung bakal melantik seluruh pejabat definitif di lingkungan Pemprov Jakarta. Pelantikan itu akan dilaksanakan usai Lebaran Idul Fitri 2025.

    “Jadi tadi saya sudah melaporkan kepada Kepala BKN, setelah lebaran semua Plt-Plt yang ada di Jakarta akan saya definitifkan,” kata Pramono usai menghadiri acara Peluncuran Pelaksanaan Manajemen Talenta di Balai Kota Jakarta, Senin (17/3/2025).

    Seperti diketahui, sejumlah jabatan di lingkungan Pemprov Jakarta masih kosong. Beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) masih diisi oleh Plt.

    Pramono belum bisa mengungkap siapa yang bakal dilantik menjadi pejabat definitif. Dia menyebut hal itu merupakan kewenangan Gubernur.

    “Tentunya siapanya nanti menjadi kewenangan sebetulnya Gubernur bersama dengan tim yang akan saya buat untuk itu,” lanjutnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Pramono meluncurkan penerapan manajemen talenta di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. Program itu diharapkan dapat mengumpulkan minat bakat ASN.

    Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Zudan Arif juga mengatakan dengan adanya peluncuran manajemen talenta, penataan ASN secara nasional untuk duduk dalam jabatan jauh lebih mudah. Dia berharap, pengisian jabatan definitif menjadi lebih mudah dan cepat.

    “Dengan manajemen talenta ini, saya berharap pengisian jabatan bisa dilakukan cepat dan ke depan tidak ada lagi namanya Plt-Plt dalam jangka waktu yang lama. Ini sekarang ada trend, beberapa daerah mengisi Plt dipanjang-panjangkan, 3 bulan, perpanjang 6 bulan, besok lagi di Plh 2 minggu, setelah kosong 2 minggu, Plt-nya balik lagi,” lanjutnya.

    – Plt Kepala Dinas Sumber Daya Air,Ika Agustin
    – Plt Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik, Budi Awaludin
    – Plt Kepala Dinas Pendidikan, Sarjoko
    – Plt Kepala Dinas Kebudayaan, Imam Hadi Purnomo
    – Plt Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan, Satriadi
    – Plt Wali Kota Jakarta Timur, Iin Mutmainnah
    – Plt Sekretaris DPRD Jakarta, Augustinus
    – Plt Kepala Badan Pengelola Aset Daerah, Lusiana Herawati
    – Plt Bupati Kepulauan Seribu, Muhammad Fadjar Churniawan.

    Pelaksanaan Manajemen Talenta di lingkungan Pemprov Jakarta merupakan terobosan yang diadopsi dari sektor privat dalam rangka memperbaiki pengelolaan sumber daya aparatur pemerintah.

    Dalam pasal 2 Permenpan-RB Nomor 3 Tahun 2020, manajemen talenta ASN bertujuan mewujudkan rencana suksesi yang objektif, terencana, terbuka, tepat waktu dan akuntabel sehingga dapat memperkuat dan mengakselerasi penerapan sistem merit pada instansi pemerintah.

    Implementasi manajemen talenta ASN terdiri dari lima tahap: akuisisi talenta, pengembangan talenta, retensi talenta, penempatan talenta, pemantauan dan evaluasi. Dalam sistem manajemen talenta ASN, para pegawai nantinya akan diklasifikasi dalam sembilan kotak manajemen talenta berdasarkan kinerja dan potensi pegawai.

    (bel/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Sosok TM, Polisi Terjaring Razia Berduaan dengan Mahasiswi di Kamar Kos, Protes Petugas – Halaman all

    Sosok TM, Polisi Terjaring Razia Berduaan dengan Mahasiswi di Kamar Kos, Protes Petugas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – TM (22), seorang anggota polisi terjaring razia petugas, Sabtu (15/3/2025).

    Ia kepergok saat berduaan dengan seorang mahasiswi di kamar kos di Jalan WR Supratman, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

    Adapun identitas mahasiswi itu adalah EDP (20), warga Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan.

    Dilansir TribunJatim.com, TM merupakan warga Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.

    Ia adalah anggota polisi dari jajaran Polres Lamongan, tepatnya bertugas di Polsek Solokuro.

    “Yang bersangkutan anggota dari Polsek Solokuro Lamongan,” kata Kanit Patroli Sat Samapta Polres Tuban, Ipda Rudi.

    Imbas dari kejadian itu, TM mendapat penindakan dari Propam Polres Lamongan.

    “Saat ini sudah mendapat penanganan dari Propam Polres Lamongan,” ujarnya.

    Sebelumnya, saat dirazia, TM sempat tak terima. Ia memprotes petugas yang mendatangi kamar kosnya.

    Bahkan, TM juga keberatan dan melarang awak media yang meliput razia gabungan tersebut mengambil gambarnya.

    Namun, setelah mendapatkan penjelasan dari petugas kepolisian yang ikut dalam razia tersebut, akhirnya mereka bisa menerimanya.

    Saat itu, petugas tidak memproses TM lebih lanjut karena kurangnya bukti.

    Sebab saat razia terjadi, pintu kamar kos TM dalam posisi terbuka.

    “Mau menindak tidak cukup bukti,” kata Rudi.

    Dari pengakuan TM, ia hanya mengantarkan pulang pasangannya, dikutip dari Kompas.com.

    Adapun hubungan antara TM dan EDP yang terjaring razai itu memang bukan pasangan suami istri.

    “Keduanya statusnya memang masih belum nikah,” terangnya.

    “Dia (TM) masih perjaka, yang perempuan juga masih lajang,” sambungnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Nasib Oknum Polisi yang Terjaring Razia di Kamar Kos Tuban, Bertugas di Lamongan, Diperiksa Propam

    (Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJatim.com/Muhammad Nurkholis, Kompas.com/Hamim)