Polisi Ungkap Motif Pemilik WO Ayu Puspita Lakukan Penipuan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Erick Frendriz mengungkapkan, motif di balik dugaan penipuan yang dilakukan oleh
Wedding Organizer
(WO) Ayu Puspita dipastikan berkaitan dengan masalah ekonomi meski proses pendalaman kasus tersebut belum selesai.
“Masih belum selesai, tentunya motifnya yang pasti ekonomi, kebutuhan ekonomi,” ucapnya saat ditemui media di Polres Metro Jakarta Utara, Selasa (9/12/2025).
Erick tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai motif itu. Ia hanya menyampaikan bahwa semuanya masih dalam proses pendalaman oleh kepolisian.
Ia menuturkan bahwa dua orang berinisial A dan D telah ditetapkan sebagai tersangka. Sementara itu, tiga orang lainnya yang turut diamankan masih dalam proses pemeriksaan lebih lanjut.
“Yang mana perannya yaitu A sebagai penanggung jawab dari semua kegiatan, kemudian D yang membantu melaksanakan seluruh kegiatan tersebut, yang aktif membantu,” ujarnya.
Erick juga memastikan bahwa para tersangka dan terlapor masih berada di Polres Metro Jakarta Utara untuk keperluan pemeriksaan.
“Kami nanti tetap akan berkoordinasi dengan Polda karena ada beberapa TKP lintas wilayah yang tentunya memerlukan koordinasi lebih lanjut,” tambahnya.
Terkait peran tiga orang lainnya yang ikut diamankan, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara Kompol Onkoseno Grandiarso menyampaikan, semuanya masih dalam pendalaman.
“Masih dalam pemeriksaan juga,” jelasnya saat ditemui media, Selasa.
Ia juga belum dapat memastikan apakah ketiganya akan ditetapkan sebagai tersangka atau tidak.
“Ya itu belum bisa kita sampaikan sekarang, karena masih dalam prosesnya,”ucapnya.
Sebelumnya, sebanyak 87 orang melaporkan pemilik
WO Ayu Puspita
ke Polres Metro Jakarta Utara atas dugaan penipuan dan penggelapan biaya resepsi pernikahan.
Polisi telah menangkap lima orang dari pihak WO untuk dimintai keterangan terkait kasus yang tengah menjadi sorotan publik tersebut.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara Komisaris Onkoseno Grandiarso mengatakan, laporan terus masuk sejak dugaan penipuan ini mencuat beberapa hari terakhir.
“Yang laporan ke kami 87 orang yang terjadi di berbagai tempat. Kerugiannya masih kami kalkulasi,” ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (8/12/2025).
Ia menjelaskan, pola dugaan penipuan yang dialami korban berkaitan dengan paket pernikahan yang yang dijanjikan pihak WO, tetapi tidak direalisasikan.
“Dia (WO) menawarkan paket pernikahan, pada kenyataannya dia tidak memenuhi ketentuan itu,” kata Onkoseno.
Terkait dugaan bahwa pihak WO sempat menghilang dan sulit dihubungi, ia menyebutkan, hal tersebut masih dalam pendalaman penyidik.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kementrian Lembaga: Polisi
-
/data/photo/2025/12/09/6937d3a4eb969.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Polisi Ungkap Motif Pemilik WO Ayu Puspita Lakukan Penipuan Megapolitan 9 Desember 2025
-

Maling Modus Pakai Seragam Mekanik KTM, Curi Sepeda Jorge Martin
Jakarta –
Kepolisian Spanyol menangkap seorang pria yang diduga mencuri sepeda dengan taksiran €20.000 atau sekitar Rp 388 jutaan milik Jorge Martin saat MotoGP Valencia. Maling tersebut masuk ke area paddock MotoGP dengan menyamar sebagai mekanik KTM.
Yang bikin mengejutkan, betapa mudahnya pencuri itu bergerak di area yang seharusnya aman. Pria yang ditangkap itu berhasil masuk paddock, lalu ke area motorhome menggunakan taktik kamuflase, menyamar sebagai anggota salah satu tim balap KTM.
Pencuri itu mengambil sepeda Pinarello edisi khusus yang telah disesuaikan. Sepeda tersebut ditaksir harganya berkisar antara 15 ribu hingga 20 ribu Euro.
Menurut laporan dari media Spanyol, TodoCircuito, Guardia Civil (Kepolisian Sipil Spanyol) mengonfirmasi telah menangkap seorang pria berusia 44 tahun yang dicurigai sebagai pelaku pencurian. Polisi bisa melakukan penangkapan setelah melacak jejak pria tersebut melalui rekaman CCTV pada hari pencurian.
Tersangka bisa memperoleh akses ke paddock MotoGP Valencia karena ia mengenakan perlengkapan (seragam) KTM. Dia menyamar sebagai seorang mekanik. Dia lalu berkeliaran di sekitar truk-truk tim tanpa menimbulkan kecurigaan sebelum akhirnya membobol barang-barang pribadi Jorge Martin.
Seperti kebanyakan pebalap MotoGP, Martin menggunakan sepeda road bike sebagai bagian dari latihan peningkatan daya tahan kardiovaskular. Dia sering terlihat di media sosial bersepeda bersama Aleix Espargaró.
Polisi bisa mengidentifikasi tersangka setelah menemukan rekaman CCTV pencuri tersebut berdiri di sebuah pom bensin terdekat. Pencuri itu masih mengenakan perlengkapan KTM dan membawa sepeda milik Jorge Martin.
Dari sana, polisi menangkap tersangka berusia 44 tahun dan melacaknya. Pencuri itu kedapatan kembali ke rumahnya di Madrid, di mana penangkapan dilakukan di sana. Tersangka, yang belum disebutkan namanya, dilaporkan sudah memiliki catatan kriminal yang cukup banyak terkait pencurian, dan juga sedang diselidiki atas kasus pencurian mobil dari sebuah dealer.
Pencuri ini ternyata residivis, dalam laporan disebutkan orang tersebut baru saja keluar dari penjara saat mencuri sepeda Martin.
Lihat juga Video ‘Sempat-sempatnya Maling Ini Main dengan Anjing Sebelum Curi Sepeda’:
(riar/rgr)
-

Kecelakaan VP SKK Migas, Polisi sebut kecepatan sepeda capai 40 km/jam
Jakarta (ANTARA) – Kecepatan sepeda, saat dikendarai Vice President (VP) Sekretaris SKK Migas, Hudi Dananjoyo Suryodipuro (48), mencapai 30 hingga 40 kilometer per jam.
“Kecepatan pesepeda antara 30 sampai dengan 40 kilometer per jam dengan kondisi jalan datar, ramai tapi tidak ada kepadatan,” kata Kepala Sub Direktorat Pembinaan dan Penegakan Hukum (Subdit Gakkum) Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Ojo Ruslani dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Ojo menjelaskan selanjutnya pesepeda menabrak bagian kanan bus Transjakarta yang sudah pada posisi berhenti di jalur dan halte yang benar, saat sedang menurunkan dan menaikkan penumpang.
“Akibat tabrakan tersebut korban terpental ke kanan kemudian membentur jalan dan mengeluarkan darah dari mulut dan hidung,” katanya.
Selanjutnya akibat peristiwa tersebut pesepeda dibawa ke RSCM dan kendaraan bus telah dibawa ke Subdit Gakkum, Pancoran, Jakarta Selatan.
Sebelumnya, Vice President (VP) Sekretaris SKK Migas Hudi Dananjoyo Suryodipuro (48) dinyatakan meninggal dunia setelah menabrak bus Transjakarta yang sedang berhenti di Halte Transjakarta Karet Sudirman, Jakarta Pusat (Jakpus), Selasa ini.
“Kejadian terjadi pada sekitar pukul 06.20 WIB di Jalan Jenderal Sudirman arah utara, tepatnya di depan Halte Transjakarta Karet Sudirman, wilayah Jakarta Pusat,” kata Ojo.
Sementara itu Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyampaikan duka cita atas berpulangnya Vice President (VP) Sekretaris SKK Migas Hudi Dananjoyo Suryodipuro (48).
“Segenap manajemen dan pegawai SKK Migas mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya,” ujar Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Heru Setyadi ketika dikonfirmasi ANTARA secara terpisah.
Heru menyampaikan Hudi akan disemayamkan di rumah duka, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
PT Transjakarta juga menyampaikan duka mendalam dan mengonfirmasi adanya insiden kecelakaan lalu lintas, yang melibatkan seorang pesepeda dan Bus Transjakarta rute 4C, milik Operator Damri (DMR 230117) di bus stop Karet (arah Pemuda Merdeka) Selasa pagi ini.
“Saat ini kasusnya ditangani Polda Metro Jaya,” kata Kepala Departemen Humas & CSR Transjakarta, Ayu Wardhani.
Pewarta: Ilham Kausar
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Kronologi Penipuan WO Ayu Puspita, Digeruduk Ratusan Korban
Jakarta: Sosok Ayu Puspita juragan Wedding Organizer (WO) ramai di media sosial. Pasalnya WO tersebut diduga melakukan penipuan terhadap para kliennya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto menjelaskan kasus tersebut bermula saat sejumlah korban atau konsumen ingin melakukan pernikahan dan menggunakan jasa WO milik Ayu Puspita. “Tetapi tidak sesuai spesifikasi baik itu tenda, katering maupun ‘booth’ (stan) makanan yang ada, kemudian pada saat dikonfirmasi tidak ada respons dari WO tersebut,” ucapnya.
Rumah Ayu Puspita Digeruduk
Dalam video yang viral di media sosial rumah Ayu Puspita digeruduk oleh ratusan orang yang menjadi korban penipuan pada Minggu, 7 Desember 2025. Mereka datang untuk menuntut pertanggungjawaban dari Ayu selaku pemilik WO.Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Alfian Nurrizal mengatakan, polisi menerima adanya aksi massa yang mendatangi rumah pemilik WO. Ia menyebut massa yang datang itu berjumlah sekitar 200 orang.
“Sekitar 200 orang yang merupakan para korban berkumpul di kediaman terduga pelaku. Situasi sempat memanas karena massa menuntut pertanggungjawaban dari pihak wedding organizer,” ujarnya seperti dikutip Selasa, 9 Desember 2025.
Jumlah Korban WO Ayu Puspita
Berdasarkan keterangan sementara dari sejumlah korban, dugaan penipuan terjadi karena pelaku tidak memenuhi janji layanan saat hari pelaksanaan acara. Banyak korban yang mengaku WO tersebut tidak muncul pada saat hari H, meski pembayaran telah dilakukan.Untuk jumlah kerugian korban, Budi menyebutkan bervariasi, karena masih menunggu hasil dari penyidik Polres Metro Jakarta Utara, termasuk dari Polda Metro Jaya, karena laporan polisi baru diterima Minggu, 7 Desember 2025.
“Bervariasi, ada yang sekitar Rp40 juta, Rp60 juta, Rp80 juta, ini bervariasi,” katanya.
Ayu Puspita cs ditangkap Polisi
Polres Metro Jakarta Utara menangkap Ayu Puspita, pemilik wedding organizer (WO) PT Ayu Puspita Sejahtera (APS). Ayu viral lantaran diduga menipu ratusan calon pengantin yang menggunakan jasanya. Selain Ayu, empat pegawai WO ditangkap untuk diperiksa lebih lanjut.Jakarta: Sosok Ayu Puspita juragan Wedding Organizer (WO) ramai di media sosial. Pasalnya WO tersebut diduga melakukan penipuan terhadap para kliennya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto menjelaskan kasus tersebut bermula saat sejumlah korban atau konsumen ingin melakukan pernikahan dan menggunakan jasa WO milik Ayu Puspita. “Tetapi tidak sesuai spesifikasi baik itu tenda, katering maupun ‘booth’ (stan) makanan yang ada, kemudian pada saat dikonfirmasi tidak ada respons dari WO tersebut,” ucapnya.
Rumah Ayu Puspita Digeruduk
Dalam video yang viral di media sosial rumah Ayu Puspita digeruduk oleh ratusan orang yang menjadi korban penipuan pada Minggu, 7 Desember 2025. Mereka datang untuk menuntut pertanggungjawaban dari Ayu selaku pemilik WO.
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Alfian Nurrizal mengatakan, polisi menerima adanya aksi massa yang mendatangi rumah pemilik WO. Ia menyebut massa yang datang itu berjumlah sekitar 200 orang.“Sekitar 200 orang yang merupakan para korban berkumpul di kediaman terduga pelaku. Situasi sempat memanas karena massa menuntut pertanggungjawaban dari pihak wedding organizer,” ujarnya seperti dikutip Selasa, 9 Desember 2025.
Jumlah Korban WO Ayu Puspita
Berdasarkan keterangan sementara dari sejumlah korban, dugaan penipuan terjadi karena pelaku tidak memenuhi janji layanan saat hari pelaksanaan acara. Banyak korban yang mengaku WO tersebut tidak muncul pada saat hari H, meski pembayaran telah dilakukan.
Untuk jumlah kerugian korban, Budi menyebutkan bervariasi, karena masih menunggu hasil dari penyidik Polres Metro Jakarta Utara, termasuk dari Polda Metro Jaya, karena laporan polisi baru diterima Minggu, 7 Desember 2025.
“Bervariasi, ada yang sekitar Rp40 juta, Rp60 juta, Rp80 juta, ini bervariasi,” katanya.
Ayu Puspita cs ditangkap Polisi
Polres Metro Jakarta Utara menangkap Ayu Puspita, pemilik wedding organizer (WO) PT Ayu Puspita Sejahtera (APS). Ayu viral lantaran diduga menipu ratusan calon pengantin yang menggunakan jasanya. Selain Ayu, empat pegawai WO ditangkap untuk diperiksa lebih lanjut.
Cek Berita dan Artikel yang lain diGoogle News
(RUL)
-

Tangani Bencana, Polisi Gresik Dibekali Pelatihan Penolong
Gresik (beritajatim.com) – Efek cuaca buruk dan hujan deras yang melanda selama ini membuat kesiapsiagaan menjadi fokus utama. Untuk memantapkan kondisi ini, polisi yang bertugas sebagai Bhabinkamtibmas diberi pembekalan pelatihan penolong kepada masyarakat bila terjadi bencana.
Wakapolres Gresik, Kompol Shabda Purusha mengatakan, pelatihan ini penting utamanya bagi personel yang bertugas di wilayah pedesaan, dan kelurahan yang memiliki peran strategis sebagai garda terdepan.
“Kemampuan pertolongan awal harus dimiliki oleh setiap petugas, karena mereka adalah pihak pertama yang hadir ketika masyarakat menghadapi kondisi darurat,” katanya, Selasa (9/12/2025).
Pelatihan diikuti para personel dari seluruh polsek jajaran serta tim pemadam kebakaran yang turut menjadi narasumber pendamping.
“Pelatihan ini juga diberi edukasi tentang tata laksana penanganan korban kecelakaan, mulai dari pemeriksaan tanda vital hingga upaya menghentikan perdarahan serta prosedur penyelamatan korban sebelum tenaga medis tiba,” ujar Shabda Purusha.
Pelatihan penanganan korban tidak hanya dilakukan di daratan, tapi juga bagaimana menangani korban yang tenggelam. Hal ini relevan dengan kondisi wilayah Gresik yang berada di area pesisir dan perairan.
Hal serupa pada penanganan pemadam kebakaran, serta teknik penanganan satwa liar seperti ular yang sering muncul dalam kondisi banjir atau bencana alam.
Dengan beragam materi tersebut, personel Polres Gresik bukan sekadar menjalankan kegiatan rutin, melainkan bentuk keseriusan institusi menghadirkan polisi yang responsif dan humanis.
“Kami berharap melalui semua pelatihan ini personel yang bertugas sebagai polisi penolong bukan hanya menjaga keamanan, tetapi juga memberikan rasa aman dan keselamatan bagi masyarakat di wilayah tugasnya,” pungkas Shabda Purusha. [dny/kun]
/data/photo/2025/12/09/6937d6abcf597.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/12/09/69375abbb067c.jfif?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/12/09/6937d156622d2.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2024/10/10/6707afce3b72b.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
