Kementrian Lembaga: Polisi

  • Geger Penemuan Mayat Tanpa Identitas di Toilet Masjid Sukabumi

    Geger Penemuan Mayat Tanpa Identitas di Toilet Masjid Sukabumi

     

    Liputan6.com, Sukabumi – Penemuan mayat di dalam toilet Masjid Al-Barkah, di Kampung Cibeurem, Desa Sukaraja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, pada Selasa malam (9/12/2025), membuat geger warga.

    Kasubsi PIDM Polres Sukabumi Kota, Ipda Ade Ruli, membenarkan adanya peristiwa penemuan mayat tersebut. ​Personel Polsek Sukaraja, serta Tim Inafis dan Reskrim Polres Sukabumi Kota langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP) untuk olah TKP.

    ​”Kami telah mengamankan TKP dan memasang police line. Selain itu, kami juga mencatat keterangan dari dua saksi yang berada di lokasi,” kata Ipda Ade Ruli. 

    Ade Ruli menjelaskan, kejadian itu bermula dari laporan saksi seorang marbot masjid. Kepada polisi, saksi menyampaikan korban diketahui masuk ke dalam toilet masjid sekitar pukul 12.00 WIB atau saat waktu salat Zuhur.

    “Saksi P kembali mengecek pintu toilet pada pukul 19.30 WIB dan mendapati pintu masih tertutup. Setelah dibuka, korban ditemukan sudah dalam kondisi tersungkur dan tidak sadarkan diri,” katanya. 

    ​Dari lokasi kejadian, polisi mengamankan beberapa barang bukti milik korban, diantaranya sarung, tas besar warna hitam, baju, jaket, celana, serta perlengkapan mandi seperti sikat gigi dan pasta gigi merek Ciptadent.

    ​Polisi saat ini fokus pada proses identifikasi korban serta menelusuri riwayat kesehatannya untuk mengetahui apakah ada faktor lain yang menyebabkan kematian mendadak tersebut.

    “Korban saat ini sudah dievakuasi ke Rumah Sakit R. Syamsudin S.H. untuk dilakukan pemeriksaan medis lebih lanjut guna mengungkap penyebab pasti kematiannya,” katanya lagi. 

  • Kepala Dusun di Lampung Selatan Terluka Dibacok Warganya yang Minta Bansos

    Kepala Dusun di Lampung Selatan Terluka Dibacok Warganya yang Minta Bansos

    Jakarta

    Seorang Kepala Dusun Desa Purwodadi Simpang, Tanjung Bintang, Lampung Selatan, bernama Andi Saputro harus dilarikan ke rumah sakit usai terluka akibat dibacok warganya. Pembacokan dipicu pembagian bansos.

    “Korban ini kebetulan kepala dusun setempat, jadi dari informasi awal ada seorang pria katanya warganya datang meminta bansos,” kata Kapolsek Tanjung Bintang Kompol Edi Qorinas dilansir detikSumbagsel, Rabu (10/12/2025).

    Peristiwa tersebut terjadi pada Senin (8/12) pukul 19.00 WIB. Pelaku saat itu datang membawa celurit untuk meminta bansos hingga membacok korban.

    “Tapi waktu datang membawa senjata tajam jenis celurit hingga akhirnya melakukan penyerangan terhadap korban,” lanjutnya.

    Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan pengejaran terhadap pelaku yang telah diketahui identitasnya. Sementara, korban masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

    (wnv/wnv)

  • Saksi Kunci Kebakaran Terra Drone Indonesia Belum Bisa Diperiksa, Polisi: Doakan Agar Bisa Pulih

    Saksi Kunci Kebakaran Terra Drone Indonesia Belum Bisa Diperiksa, Polisi: Doakan Agar Bisa Pulih

    JAKARTA – Kabid Fiskomfor Puslabfor Bareskrim Polri Kombes Romylus Tamtelahitu mengaku bahwa saksi kunci kebakaran kantor Terra Drone Indonesia di Kemayoran, Jakarta Pusat, belum bisa dimintai keterangan lengkap karena masih terguncang.

    “Mari kita doakan agar saksi bisa pulih, dan setelah nanti dapat memberikan informasi dan juga keterangan kepada kami dan juga penyidik, kami akan lakukan kembali pendalaman,” ujar Kombes Romylus kepada wartawan, Selasa, 9 Desember.

    Romylus juga menjelaskan, tim laka bakar berusaha mencari titik awal api dan menguji dugaan sumber percikan. Namun karena kondisi di dalam bangunan membuat penyisiran belum tuntas.

    “Untuk sementara kami masih melakukan pendalaman. Sebagaimana teman-teman ketahui tadi, proses pendinginan tadi dilakukan sudah menjelang malam hari, sehingga ini tentu saja menjadi salah satu obstacle ataupun kendala,” katanya.

    Dua tim forensik yakni tim laka bakar dan tim kimia-biologi diterjunkan ke lokasi atas permintaan Polres Jakarta Pusat. Pemeriksaan berlangsung sejak sore hingga sekitar pukul 19.30 WIB.

    Sebelumnya, tim kimia-biologi memastikan seluruh korban ditemukan dalam kondisi utuh sehingga identifikasi tidak memerlukan tes DNA. Seluruh jenazah bisa dikenali melalui ciri fisik dan identitas yang melekat.

    “Oleh karena itu, untuk kegiatan pemeriksaan secara forensik oleh Tim Kimbiofor yang seyogyanya melakukan pemeriksaan terhadap korban dan juga pemeriksaan DNA tidak perlu dilakukan karena kondisi korban dalam keadaan utuh dan masih bisa dikenali,” ujar Romylus.

    Dugaan awal mengenai ledakan baterai di lantai satu masih didalami. Tim belum berani menyimpulkan karena barang bukti masih dikumpulkan dari area yang diduga menjadi lokasi api pertama.

  • Sampaikan Duka Cita, Dishub Ungkap Kronologi Pejabat SKK Migas Tabrak Bus Transjakarta 

    Sampaikan Duka Cita, Dishub Ungkap Kronologi Pejabat SKK Migas Tabrak Bus Transjakarta 

    JAKARTA – Seorang pesepeda meninggal dunia setelah menabrak bus listrik Transjakarta di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, pagi tadi. Diketahui, pengguna sepeda tersebut adalah Vice President Sekretaris SKK Migas Hudi Dananjoyo.

    Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, menyampaikan belasungkawa atas insiden tersebut. Pemprov DKI akan mengikuti penanganan perkara yang kini berada di bawah penyelidikan Polda Metro Jaya.

    “Atas nama Pemprov DKI Jakarta, kami menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya atas musibah yang terjadi. Saat ini kasus sedang ditangani Polda Metro Jaya, dan kami akan terus mengawal seluruh prosesnya,” kata Syafrin dalam keterangannya, Selasa, 9 Desember.

    Syafrin menjelaskan, insiden ini terjadi sekitar pukul 06.20 WIB di depan Halte Transjakarta Karet Sudirman, saat kawasan tersebut tengah ramai oleh aktivitas warga yang berangkat kerja.

    Kecelakaan terjadi ketika korban melaju dari arah Selatan menuju Utara. Di saat bersamaan, bus listrik Transjakarta non-BRT rute 4C yang dioperasikan Damri dengan nomor polisi B-7058-SGX sedang berhenti untuk menaikkan dan menurunkan penumpang.

    Tabrakan terjadi tepat di depan Halte Karet Sudirman, benturan terjadi. Petugas di lapangan menyebut korban mengalami luka berat dan tidak dapat diselamatkan. Jenazah kemudian dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk pemeriksaan visum et repertum guna memastikan identitas dan penyebab kematian.

    Dari peristiwa ini, Syafrin mengingatkan pentingnya kewaspadaan seluruh pengguna jalan, terutama di kawasan yang menjadi perlintasan berbagai moda transportasi.

    “Selalu patuhi aturan dan rambu lalu lintas, gunakan perlengkapan keselamatan, jaga jarak aman, dan selalu utamakan keselamatan,” imbuhnya.

     

  • Dua jenazah korban kebakaran ruko di Jakpus diserahkan kepada keluarga

    Dua jenazah korban kebakaran ruko di Jakpus diserahkan kepada keluarga

    Jakarta (ANTARA) – Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, menyerahkan dua jenazah korban kebakaran Rumah Toko (Ruko) Terra Drone, Kemayoran, Jakarta Pusat, kepada pihak keluarga pada Selasa malam.

    “Malam ini kita serahkan dua dulu karena satu keluarga belum datang. Yaitu dari keluarga korban Rufaidha sama Novia kita serahkan malam ini,” kata Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen Polisi Prima Heru Yulihartono di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

    Penyerahan dilakukan setelah Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri berhasil mengidentifikasi tiga korban dalam sidang rekonsiliasi yang digelar malam ini.

    Sementara itu, jenazah Yoga Valdier belum dapat diserahkan karena keluarga belum hadir di RS Polri.

    Dalam proses penyerahan jenazah ini, Prima menyerahkan surat kematian korban kepada pihak keluarga yang hadir.

    “Berikut kami serahkan surat kematian kepada keluarga korban, jangan sampai hilang,” ujar Prima.

    Prima mewakili seluruh jajaran RS Polri Kramat Jati mengungkapkan bela sungkawa kepada keluarga korban.

    Hingga Selasa (9/12/2025), RS Polri telah menerima 22 kantong jenazah dari lokasi kebakaran. Tim DVI kemudian melakukan pemeriksaan primer dan sekunder untuk mengidentifikasi korban.

    Pada hari yang sama, tim DVI juga telah memeriksa 11 kantong jenazah, melibatkan gabungan ahli dari Biddokkes Polri, Polda Metro Jaya, RSCM dan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI).

    RS Polri masih menunggu tambahan data antemortem (sebelum meninggal) dari keluarga untuk mengidentifikasi korban lainnya. S?Jenazah yang telah teridentifikasi diserahkan kepada keluarga untuk proses pemakaman.

    RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, telah berhasil mengidentifikasi tiga korban kebakaran Rumah Toko (Ruko) Terra Drone, Kemayoran, Jakarta Pusat, malam ini.

    “Dari sidang rekonsiliasi malam ini, kami berhasil mengidentifikasi tiga jenazah,” kata Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen Polisi Prima Heru Yulihartono di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

    Karodokpol Pusdokkes Polri Brigjen Nyoman Eddy Purnama Wirawan mengungkapkan, tiga korban telah berhasil teridentifikasi setelah dilakukan sidang rekonsiliasi bersama Tim DVI Polri.

    Identitas tiga korban yang teridentifikasi, antara lain:

    1. Rufaidha Lathiifunnisa (22), alamat Telaga Asih, Cikarang Barat, dikenali dari sidik jari, catatan medis, dan properti pribadi

    2. Novia Nurwana (28), alamat Tanggamus Lampung, teridentifikasi melalui sidik jari, pemeriksaan gigi, data medis, dan properti

    3. Yoga Valdier Yaseer (28), alamat Metro Lampung, dipastikan identitasnya berdasarkan sidik jari, pemeriksaan gigi, data medis dan properti.

    Menurut Prima, proses rekonsiliasi dilakukan secara ilmiah dan berlapis untuk memastikan keakuratan identitas setiap korban.

    Dugaan awal penyebab kematian puluhan korban dalam kebakaran Ruko Terra Drone, Kemayoran, Jakarta Pusat, akibat banyak menghirup gas karbondioksida (CO₂).

    Berdasarkan pemeriksaan luar yang dilakukan tim forensik, sebagian besar korban diduga meninggal akibat menghirup gas karbondioksida (CO₂) saat terjebak di dalam bangunan yang dilalap api.

    Tim DVI masih bekerja melakukan identifikasi dan pemeriksaan mendetail. Namun, dari hasil pemeriksaan awal terhadap tubuh korban, tidak ditemukan luka bakar dominan yang menjadi penyebab utama kematian.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Enam Bocah Laki-laki di Cianjur Jadi Korban Pencabulan, Polisi Bongkar Modus Pelaku

    Enam Bocah Laki-laki di Cianjur Jadi Korban Pencabulan, Polisi Bongkar Modus Pelaku

    Liputan6.com, Jakarta – Seorang pria berinisial F (45) mencabuli enam anak di Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur. ​Kasat Reskrim Polres Cianjur AKP Fajri Ameli Putra mengatakan, keenam korban laki-laki berusia antara 7 hingga 13 tahun.

    ​“Pelaku sudah kami amankan. Pelaku inisial F melakukan pencabulan dengan cara mengiming-imingi korban uang mulai dari Rp 2.000 hingga Rp 5.000,” kata Fajri saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (9/12/2025).

    ​Selain itu, pelaku juga mengimingi korban dengan modus pinjam HP dan mengajak korban untuk menonton film dewasa.

    ​“Kemudian pelaku mengajak korban ke sebuah gudang pasar, untuk melakukan tindak pidana pencabulan,” jelasnya.

    ​Dari hasil penyelidikan polisi, pelaku awalnya mencabuli seorang bocah berinisial BR usia 10 tahun di tahun 2023.

    Sementara lima orang korban lainnya menjadi korban dalam rentang waktu satu tahun terakhir.

    ​“Perbuatan cabul dilakukan pelaku sejak bulan Mei 2023 hingga November 2025. Pelaku pernah menjadi korban sodomi ketika masih remaja atau anak-anak,” terang dia.

    Akibat perbuatannya, ​pelaku yang berstatus belum menikah dan sehari-hari bekerja sebagai kuli panggul, terancam hukuman 15 tahun penjara.

    “Pelaku dikenai Pasal 82 Ayat (1) dan Ayat (4) Jo 76 E Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2016 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak,” tutupnya.

  • Satpol PP Jakbar awasi penjualan hewan penular rabies di Cengkareng

    Satpol PP Jakbar awasi penjualan hewan penular rabies di Cengkareng

    Jakarta (ANTARA) – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Barat melakukan pengawasan terhadap penjualan hewan penular rabies (HPR) di Pasar Jaya Cengkareng, Cengkareng Timur, pada Selasa.

    Kepala Satpol PP Jakarta Barat, Herry Purnama mengungkapkan, pengawasan itu dilakukan dalam rangka menegakkan aturan serta memastikan kepatuhan masyarakat dan para pelaku usaha terhadap ketentuan perundang-undangan terkait pengendalian HPR.

    “Untuk melindungi kesehatan masyarakat serta mencegah penyebaran penyakit rabies di wilayah Jakarta Barat,” ujar Herry di Jakarta.

    Pengawasan melibatkan sekitar 42 personel gabungan Satpol PP setempat, pengelola PD Pasar Jaya, Puskesmas, Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) serta unsur lainnya.

    Dalam kegiatan ini, kata dia, petugas masuk, lalu keliling pasar membawa pengeras suara sambil membentangkan spanduk terkait sosialisasi pengendalian HPR.

    Kegiatan itu mengacu pada Peraturan Gubernur Nomor 36 Tahun 2025 tentang Pengendalian Hewan Penular Rabies di wilayah DKI Jakarta, khususnya Pasal 27 a.

    “Larangan untuk memperjualbelikan HPR untuk tujuan pangan baik dalam bentuk hewan hidup maupun berupa daging atau produk lainnya baik mentah maupun dalam olahan,” kata dia.

    Kemudian, pada Pasal 27 b yang melarang kegiatan penjagalan atau pembunuhan HPR yang ditujukan untuk tujuan pangan.

    Dalam kegiatan itu, petugas memantau langsung aktivitas perdagangan di pasar, lalu memberikan imbauan kepada para pedagang.

    “Kita lakukan langkah-langkah preventif untuk memastikan tidak ditemukan praktik yang melanggar ketentuan yang berlaku,” ujar dia.

    Melalui pengawasan itu, pihaknya berharap kesadaran masyarakat semakin meningkat dalam mendukung upaya pengendalian rabies serta menciptakan lingkungan yang aman dan sehat di DKI Jakarta khususnya wilayah Jakarta Barat (Jakbar).

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kebakaran ruko di Jakpus, korban tewas diduga akibat karbondioksida

    Kebakaran ruko di Jakpus, korban tewas diduga akibat karbondioksida

    Jakarta (ANTARA) – Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur mengungkapkan, dugaan awal penyebab kematian puluhan korban dalam tragedi kebakaran Rumah Toko (Ruko) Terra Drone, Kemayoran, Jakarta Pusat, akibat banyak menghirup gas karbondioksida (CO₂).

    “Kemungkinan karena menghirup gas karbondioksida, CO₂. Pemeriksaan luar menunjukkan indikasi itu,” kata Karodokpol Pusdokkes Polri Brigjen Nyoman Eddy Purnama Wirawan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa.

    Berdasarkan pemeriksaan luar yang dilakukan tim forensik, sebagian besar korban diduga meninggal akibat menghirup gas karbondioksida (CO₂) saat terjebak di dalam bangunan yang dilalap api.

    Tim DVI Polri masih bekerja melakukan identifikasi dan pemeriksaan mendetail. Namun, dari hasil pemeriksaan awal terhadap tubuh korban, tidak ditemukan luka bakar dominan yang menjadi penyebab utama kematian.

    Menurut Nyoman, kondisi bangunan yang memiliki sekat-sekat dan akses keluar yang terbatas membuat korban sangat mungkin terperangkap dalam kepulan asap pekat.

    Hingga Selasa (9/12/2025), RS Polri telah menerima 22 kantong jenazah dari lokasi kebakaran. Tim DVI kemudian melakukan pemeriksaan primer dan sekunder untuk mengidentifikasi korban.

    Pada hari yang sama, tim DVI telah memeriksa 11 kantong jenazah. Pemeriksaan melibatkan gabungan ahli dari Biddokkes Polri, Polda Metro Jaya, RSCM dan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI).

    RS Polri masih menunggu tambahan data antemortem (sebelum meninggal) dari keluarga untuk mengidentifikasi korban lainnya. Sementara itu, jenazah yang telah teridentifikasi diserahkan kepada keluarga untuk proses pemakaman.

    Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, di telah berhasil mengidentifikasi tiga korban kebakaran Rumah Toko (Ruko) Terra Drone, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa malam.

    “Dari sidang rekonsiliasi malam ini, kami berhasil mengidentifikasi tiga jenazah,” kata Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen Polisi Prima Heru Yulihartono di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

    Karodokpol Pusdokkes Polri Brigjen Nyoman Eddy Purnama Wirawan mengungkapkan, tiga korban telah berhasil teridentifikasi setelah dilakukan sidang rekonsiliasi bersama tim “Disaster Victim Identification” (DVI) Polri.

    Menurut Prima, proses rekonsiliasi dilakukan secara ilmiah dan berlapis untuk memastikan keakuratan identitas setiap korban.

    Identitas tiga korban yang teridentifikasi, antara lain:

    1. Rufaidha Lathiifunnisa (22), dikenali dari sidik jari, catatan medis dan properti pribadi

    2. Novia Nurwana (28), teridentifikasi melalui sidik jari, pemeriksaan gigi, data medis dan properti

    3. Yoga Valdier Yaseer (28), dipastikan identitasnya berdasarkan sidik jari, pemeriksaan gigi, data medis dan properti.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kebakaran ruko di Jakpus, enam saksi diperiksa polisi

    Kebakaran ruko di Jakpus, enam saksi diperiksa polisi

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian sudah memeriksa enam saksi dan masih menyelidiki kebakaran Ruko Terra Drone di Kemayoran, Jakarta Pusat, yang menewaskan 22 orang untuk mengungkap kemungkinan ada unsur pidana atau kelalaian.

    “Kita lakukan penyelidikan. Penyelidikan untuk membuat terang suatu kejadian apakah ada unsur pidananya atau tidak,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Roby Heri Saputra di Jakarta, Selasa.

    Roby mengatakan bahwa enam saksi telah diperiksa, yaitu empat karyawan dan dua orang lainnya yang merupakan bagian sumber daya manusia (HRD) di tempat usaha tersebut.

    “Kita masih melakukan pemeriksaan. Ada 4 karyawan, 2 HRD. Kita upayakan komunikasi dan memeriksa pemilik gedung atau penanggung jawab perusahaan,” ujarnya.

    Menurut dia, petugas masih melakukan penyelidikan kebakaran ruko yang menyebabkan 22 orang karyawan meninggal dunia tersebut.

    Roby memastikan bahwa pihaknya akan menyelidiki kasus tersebut agar terang benderang, apakah ada unsur pidana atau kelalaian yang menyebabkan puluhan orang meninggal dunia.

    “Untuk sampai dengan saat ini, pihaknya belum menemukan unsur pidananya. Kepolisian masih menyelidiki apakah ada unsur pidana dalam kejadian kebakaran yang terjadi itu.

    “Termasuk dengan kelalaian, apakah dari pihak operator, manajemen atau pemilik gedung, juga kita masih melakukan penyelidikan,” katanya.

    Petugas Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta berhasil menyelamatkan 19 korban kebakaran yang melanda Ruko Terra Drone di Jakarta Pusat.

    Sebanyak 19 orang yang diselamatkan merupakan karyawan yang bekerja di ruko tersebut.

    “Sebanyak 19 jiwa berhasil kami selamatkan,” kata Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Bayu Meghantara di Jakarta, Selasa.

    Mereka berhasil diselamatkan setelah berusaha menyelamatkan diri dengan berada di lantai paling atas dan kemudian petugas menurunkan mereka.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tiga korban kebakaran ruko di Jakpus berhasil teridentifikasi

    Tiga korban kebakaran ruko di Jakpus berhasil teridentifikasi

    Jakarta (ANTARA) – Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, berhasil mengidentifikasi tiga korban kebakaran Rumah Toko (Ruko) Terra Drone, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa.

    “Dari sidang rekonsiliasi malam ini, kami berhasil mengidentifikasi tiga jenazah,” kata Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen Polisi Prima Heru Yulihartono di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

    Karodokpol Pusdokkes Polri Brigjen Nyoman Eddy Purnama Wirawan mengungkapkan, tiga korban telah berhasil teridentifikasi setelah dilakukan sidang rekonsiliasi bersama tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri.

    Identitas tiga korban yang teridentifikasi, antara lain:

    1. Rufaidha Lathiifunnisa (22), dikenali dari sidik jari, catatan medis dan properti pribadi

    2. Novia Nurwana (28), teridentifikasi melalui sidik jari, pemeriksaan gigi, data medis dan properti

    3. Yoga Valdier Yaseer (28), dipastikan identitasnya berdasarkan sidik jari, pemeriksaan gigi, data medis dan properti.

    Menurut Prima, proses rekonsiliasi dilakukan secara ilmiah dan berlapis untuk memastikan keakuratan identitas setiap korban.

    Hingga malam ini, RS Polri telah menerima 22 kantong jenazah hasil evakuasi dari lokasi kebakaran.

    Dari jumlah tersebut, 11 kantong telah diperiksa oleh tim DVI yang melibatkan Biro Dokpol Pusdokkes Polri, Labfor Dokkes, Bidokes Polda Metro Jaya, Iden Polda Metro Jaya serta ahli forensik FKUI-RSCM dan Odontologi Universitas Indonesia (UI).

    Hingga saat ini, sebanyak 22 kantong jenazah korban kebakaran Ruko Terra Drone di Kemayoran, Jakarta Pusat, tiba di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa sore.

    Kantong-kantong jenazah tersebut dibawa menggunakan ambulans dan tiba di RS Polri Kramat Jati sejak pukul 15.15 WIB.

    Kantong jenazah itu langsung dibawa ke Gedung Instalasi Forensik RS Polri untuk proses identifikasi sebagai proses pengungkapan identitas korban.

    Adapun korban tewas akibat kebakaran di Ruko Terra Drone, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa siang bertambah menjadi 22 orang.

    “Sampai pukul 17.00 WIB data korban, sudah 22 orang meninggal dunia,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di Jakarta.

    Menurut dia, dari jumlah tersebut tujuh orang berjenis kelamin laki-laki dan 15 lainnya merupakan perempuan.

    Susatyo mengatakan bahwa ke-22 korban meninggal dunia sudah dibawa ke RS Polri, Kramat Jati untuk dilakukan identifikasi.

    Sebelumnya, Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat (Polres Jakpus) menduga kebakaran pada Rumah Toko (Ruko) Terra Drone Kemayoran, akibat baterai drone mainan terbakar di lantai satu.

    “Pada sekitar pukul 12.30 WIB memang ada baterai di lantai satu yang terbakar,” kata Susatyo.

    Menurut dia, karyawan sudah sempat berupaya memadamkan api, namun api kemudian cepat menyebar karena di lantai itu merupakan salah satu gudang penyimpanan.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.